Menurut Ilmu pengetahuan, hukum Perdata itu dapat dibagi atas 4 bagian :
4. Hukum Waris (erfrecht) atau hukum warisan, mengatur tentang benda atau kekayaan
seseorang jikalau ia meninggal dunia.
Subyek hukum yaitu segala sesuatu yang menurut hukum dapat mempunyai hak dan
kewajiban.
-salah satu subyek hukum yaitu orang atau manusia (Naturlijk person) . Disamping
orang atau manusia (Naturlijk person) ada subyek hukum lain yang berdasarkan
tuntutan kebutuhan masyarakat oleh hukum diakui sebagai pendukung hak dan
kewajiban yaitu badan hukum (Recht Person). Subyek hukum ada 2 yaitu orang dan
badan hukum
Pasal 1329 KUHP Setiap orang adalah cakap untuk membuat perikatan-perikatan
kecuali ia oleh Undang-undang dinyatakan tidak cakap
-Berlakunya seseorang sebagai subyek hukum mulai saat ia dilahirkan dan berakhir
pada saat ia meninggal dunia, Malahan jika perlu untuk kepentingannya dapat dihitung
surut hingga orang itu berada dalam kandungan, asal saja kemudian ia dilahirkan hidup
sesuai dengan Pasal 1 KUHP, hal mana penting sekali berhubung dengan warisan yang
terbuka pada suatu waktu.
2. orang-orang yang telah ditaruh dibawah pengawasan (curatele) yang selalu harus
diwakili oleh orang tuanya, walinya atau kuratornya. Ketidak cakapan untuk
melaksanakan tindakan tersebut berfungsi memberikan perlindungan kepada mereka
yang dianggap masih dibawah umur dan ditempatkan di bawah pengampuan.
-Orang-orang yang belum dewasa atau masih kurang umur adalah orang yang belum
genap berusia 18 tahun yang belum melakukan pernikahan sebelumnya yang mewakili
dalam perbuatan hukum adalah :
a. Bapaknya selama tidak dicabut haknya dalam menjalankan kekuasaan orang tua.
b. Ibunya kalau bapaknya dicabut haknya dalam menjalankan kekuasaan orang tua.
Bukti perkawinan adalah a. buku nikah untuk orang islam dikeluarkan oleh Kantor
Urusan Agama dan b. akta perkawinan untuk selain orang islan dikeluarkan oleh Kantor
Catatan Sipil.
-Orang-orang yang telah ditaruh dibawah pengawasan (curatele) adalah orang yang telah
genap berusia 18 tahun atau orang yang belum dewasa tapi telah melakukan pernikahan
sebelumnya dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap harus ditaruh dibawah
pengampuan. Sehingga yang akan melaksanakan perbuatan-perbuatan hukum adalah
wali pengampunya.
Pasal 345 KUHP Apabila salah satu dari kedua orang tua meninggal dunia, maka
perwalian terhadap anak-anak yang belum dewasa demi hukum dipangku oleh orang tua
yang hidup terlama, sekedar tidak telah dibebaskan atau dipecat dari kekuasaan orang
tua. Sehingga yang akan melaksanakan perbuatan-perbuatan hukum adalah walinya.
Pasal 433KUHP Setiap orang dewasa yang selalu berada dalam keadaan dungu, sakit
otak atau mata gelap harus ditaruh dibawah pengampuan. Sehingga yang akan
melaksanakan perbuatan-perbuatan hukum adalah wali pengampunya.
Pasal 434 KUHP Setiap keluarga sedarah berhak meminta pengampuan seorang
keluarga sedarahnya berdasarkan atas dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap.
Pasal 436 KUHP Setiap permintaan atas pengampuan harus dimajukan kepada
Pengadilan Negeri, yang mana dalam daerah hukumnya orang yang dimintakan
pengampuannya berdiam.
Pasal 330 KUHP Belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umum genap 21
tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin. Apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum
mereka genap 21 tahun, maka mereka tidak kembali lagi dalam kedudukan belum
dewasa. Sehingga untuk orang yang belum dewasa yang akan melaksanakan perbuatan-
perbuatan hukum adalah bapaknya. Dengan demikian seorang anak sampai pada waktu
mencapai usia dewasa atau kawin, berada dbawah kekuasaan orang tua selama kedua
orang tua itu terikat dalam perkawinan. Dengan demikian kekuasaan orang tua itu mulai
berlaku sejak lahirnya anak dan berakhir pada waktu anak itu menjadi dewasa atau
kawin atau pada waktu kekuasaan orang tuanya dihapuskan.
2. Perwalian orang tua atas anak yang diakui (Pasal 281 KUHP)
Perwalian bisa terjadi karena meninggal salah satu orang tua, perceraian, penetapan
hakim, orang tua dalam keadaan dungu.
2. Perceraian.
-Menurut hukum perdata nasional pengertian dewasa ini tidak ditentukan sendiri,
melainkan dikaitkan dengan tindakan hukum tertentu yang dilakukan oleh seseorang.
Pasal 47 ayat 1 UUP Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan ada dibawah kekuasaan orang tunya selama mereka tidak
dicabut dari kekuasaannya.
Pasal 48 UUP Orang tua tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan
barang-barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 tahun atau belum
melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak itu menghendakinya.
Kepentingan anak menghendaki yaitu untuk biaya hidup, untuk pengobatan, untuk biaya
pendidikan. Untuk bisa menjual atau menjaminkan harta tidak bergerak dari anak
dibawah umur harus minta penetapan hakim pengadilan negeri tempat anak berdomisili.
Barang tidak bergerak bisa tanah dan bangunan, kapal terbang, Kapal di atas 20 M2.
Pasal 50 ayat 1 UUP Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua berada di
bawah kekuasaan wali.
Pasal 50 ayat 2 UUP. Perwalian itu mengenai pribadi anak yang bersangkutan maupun
harta bendanya.
Pasal 345 KUHP. Apabila salah satu dari kedua orang tua meninggal dunia, maka
perwalian terhadap anak-anak yang belum dewasa, demi hukum dipangku oleh orang tua
yang hidup terlama, sekedar ini tidak telah dibebaskan atau dipecat dari kekuasaan orang
tuanya.
Anak berada di bawah perwalian karena orang tuanya bercerai atau salah satu meninggal
dunia atau kedua orang tua berada dibawah pengampuan.
Bukti perceraian : akta cerai dari Pengadilan Agama (untuk orang islam) ini dibuat
setelah ada putusan perceraian dari pengadilan agama. Akta Perceraian dari Kantor
Catatan Sipil (untuk orang non islam) ini dibuat setelah ada putusan perceraian dari
pengadilan negeri.
Bukti kematian : surat keterangan lurah (untuk orang pribumi). Kalau meninggalnya
sudah lama bisa surat pernyatan yang dibuat oleh salah satu ahli waris dengan
mengetahui lurah atau pejabat kelurahan yang mewakili dan distempel. Akta Kematian
dari Kantor Catatan Sipil (untuk orang keturanan cina, Timur Asing, Eropa).
Perwalian berdasarkan penetapan Hakim, bisa terjadi karena perceraian, atau kedua
orang tua meninggal dunia atau kedua orang tua ditaruh dibawah pengampuan karena
dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap.
Perwalian orang tua atas anak yang diakui yang mengakui adalah bapaknya. Didalam
akta kelahiran anak selalu tercantum anak dari ibunya. Pengakuan anak oleh bapaknya
bisa terjadi karena setelah kelahiran anak terus bapak dan ibunya melakukan perkawinan
dan didalam akta kelahiran anak akan tersebut ditambahkan kata kata diakui anak oleh
bapaknya.
Pasal 51 ayat 1 UUP Wali dapat ditunjuk oleh satu orang tua yang menjalankan
kekuasaan orang tua, sebelum ia meninggal, dengan surat wasiat atau dengan lisan
dihadapan 2 orang saksi.
Ayat 2. Wali sedapat dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang
sudah dewasa berpikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik.
Ayat 3. Wali wajib mengurus anak yang di bawah penguasaannya dan harta bendanya
sebaik baiknya dengan menghormati agama dan kepercayaan anak itu.
Ayat 5. Wali bertanggung jawab tentang harta benda anak yang berada di bawah
perwaliannya serta kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan atau kelalaiannya.
Pasal 39 ayat 1 Undang-undang nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN)
menetapkan bahwa penghadap harus paling sedikit berumur 18 tahun atau telah
menikah.
Surat Edaran nomor 4/SE/I/2015 tentang batasan usia Dewasa dalam rangka pelayanan
pertanahan adalah 18 tahun atau sudah menikah dari Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 26 Januari 2015.
Untuk menjual atau menjaminkan barang-barang tetap Anak yang belum mencapai umur
18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan, bapak atau walinya harus
mendapat ijin menjual atau menjaminkan dari Pengadilan Negeri domisili anak.
Harta anak bisa didapat karena warisan, hibah dan beli.
Harta Hibah atau warisan yang didapat selama perkawinan menjadi hak yang
mendapatkan 100 % atau harta bawaan yang dibawa ke dalam perkawinan oleh suami
atau istri menjadi hak yang membawa 100 % : kalau yang mendapatkan mau menjual
atau menjaminkan bisa dilakukan tanpa persetujuan dari pasangannya. Dan kalau
meninggal maka 100 % merupakan harta warisan.
Harta yang diperoleh selama perkawinan : kalau yang tercantum dalam dokumen mau
menjual atau menjaminkan bisa dilakukan dengan persetujuan dari pasangannya. Dan
kalau meninggal maka 50 % merupakan harta warisan dan 50 % harta pasangannya.
Untuk dapat bertindak sendiri tanpa harus dengan persetujuan pasangannya, maka
sebelum nikah atau perkawinan, maka harus dibuat perjanjian kawin harta terpisah
dengan akta notaris dan harus dicatat pada akta nikah atau akta perkawinan. Kalau
sebelum nikah atau perkawinan sudah dibuat perjanjian kawin harta terpisah dengan
akta notaris dan lupa dicatat pada akta nikah atau akta perkawinan maka mohon
penetapan pada pengadilan negeri untuk dicatat pada akta nikah atau akta perkawinan.
b. Badan hukum yang tidak asli yaitu badan-badan hukum yang didirikan
berdasarkan Pasal 1653 KUHP yaitu :
-.Badan hukum yang diakui oleh kekuasaan umum, misalnya persekutuan gereja
-Kriteria untuk membedakan badan hukum publik atau badan hukum perdata yaitu :
1 berdasarkan terjadinya, kalau dibentuknya oleh Kekuasaan umum maka itu badan
hukum publik dan kalau didirikan oleh perseorangan maka itu badan hukum perdata.
3. berdasarkan apakah badan hukum yang didirikan oleh penguasa (negara) itu diberi
wewenang untuk membuat keputusan, ketetapan atau peraturan yang mengikat
umum. Jika ada wewenang publik, maka ia adalah badan hukum publik.
Adalah suatu badan hukum yang dibentuk oleh yang berwajib hanya untuk tujuan
tertentu saja. Contohnya : bank Indonesia.
-Badan Hukum Perdata yang ada saat ini diantaranya yaitu : Perseroan Terbatas,
Yayasan, Perkumpulan, Koperasi, partai politik.
1.Perseroan Terbatas.
-Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian melakukan kegiataan usaha dengan modal dasar seluruhnya
terbagi atas saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya (ini merupakan Perseroan terbatas tertutup).
-Perseroan Terbatas Terbuka adalah Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan
penawaran umum saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.
-Perseroan Terbatas Publik adalah Perseroan yang memenuhi jumlah pemegang saham
dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.
Pasal 24 (1) UUPT Perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya telah
memenuhi kriteria sebagai Perseroan Publik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal wajib mengubah anggaran dasar
Pasal 25 (1) UUPT Perubahan anggaran dasar mengenai status Perseroan yang tertutup
menjadi Perseroan Terbuka mulai berlaku sejak tanggal :
-Perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal baik Penanaman Modal Dalam
Negeri serta Penanaman Modal Asing semuanya dengan maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha bersifat terbatas (khusus) sesuai dengan ijin dari pihak yang bewenang.
Untuk Perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Asing pendiri dan/atau
pemegang sahamnya bisa seluruhnya warna Negara asing dan/atau badan hukum asing
atau pendiri dan/atau pemegang sahamnya WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia
danWNA dan/atau badan hukum asing. Perseroan terbatas dengan status penanaman
Modal Dalam Negeri dan pendiri dan/atau pemegang sahamnya bisa seluruhnya WNI
dan/atau Badan Hukum Indonesia .
Penanaman Modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah Negara RI yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri.
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah Negara RI yang dilakukan oleh penanam modal Asing, baik yang menggunakan
modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam
negeri.
-Penanam Modal dalam negeri adalah perseorangan WNI, Badan Usaha Indonesia,
Neraga RI atau Daerah yang melakukan penanaman modal di Wilayah Negara RI.
-Penanam Modal Asing adalah perseorangan WNA, Badan Usaha Asing dan/atau
Pemerintah Asing yang melakukan penanaman modal di Wilayah Negara RI.
-Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki
oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis.
FASILITAS FISKAL
2. pembebasan atau pengurangan bea masuk atas impor barang modal, mesin atau
peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.
3. pembebasan atau pengurangan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk
keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu.
4. pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal,
mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di
dalam negeri selama jangka waktu tertentu.
6. keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada
wilayah atau daerah atau kawasan tertentu.
Sesuai dengan UU nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Perusahaan Publik adalah
Perseroan yang telah memiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,- atau suatu jumlah
pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Klasifikasi Perseroan Terbatas yang berkaitan dengan jumlah setoran modal dibagi 3
yaitu :
-Perseroan Terbatas Menengah dengan modal setor antara maksimal 501 juta sampai
dengan 10 Milyar.
Yang menjalankan pengurusan Perseroan sesuai maksud dan tujuan Perseroan adalah
Direksi.
Nama Pengurus adalah Direksi dengan sebutan Direktur Utama atau Presiden Direktur
atau Direktur.
Nama Pengawas adalah Dewan Komisaris dengan sebutan Komisaris Utama atau
Presiden Komisaris atau Komisaris.
2.Yayasan
YAYASAN adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
- pendiri Yayasan minimal 1 orang memperoleh status menjadi badan hukum setelah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI.
- pendiri Perkumpulan bisa 4 orang memperoleh status menjadi badan hukum setelah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI (minimal sesuai dengan jumlah
pengurus dan pengawasnya).
4.Koperasi
-Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Pendirian koperasi harus dilakukan di depan Notaris dengan akta Notaris. Untuk bisa
dibuat akta notaries sebelumnya harus dipesan nama koperasi dan ada penyuluhan dari
pejabat kementerian kementerian atau yang ditunjuk.
- pendiri dan/atau anggotanya paling sedikit 20 orang. Saat ini untuk pesan nama dan
pengesahan koperasi dilakukan secara on line oleh Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah RI.
-Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
perseorangan paling sedikit 20 orang.
-Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh paling sedikit 3 koperasi yang
sudah berbadan hukum koperasi.
Yang menjalankan pengurusan Koperasi dan sesuai maksud dan tujuan Koperasi
adalah Pengurus.
Kekuasaan tertinggi ada pada rapat Anggota.
-Koperasi Primer : adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
perseorangan.
Kebalikan dari subyek hukum yaitu obyek hukum. Obyek hukum ialah segala sesuatu
yang bermanfaat bagi subyek hukum dan yang dapat menjadi pokok dari suatu
hubungan hukum.
-Yang menjadi obyek hukum dalam suatu hubungan hukum menurut hukum publik,
misalnya menurut hukum pajak adalah sejumlah uang yang harus dipungut oleh Pegawai
pajak dan wajib dibayar oleh wajib pajak.
-Yang menjadi obyek hukum dalam suatu hubungan hukum menurut hukum pidana,
misalnya menurut hukum pidana adalah hukuman yang dapat dijatuhkan kepada
pelanggar hukum pidana.
-Yang menjadi obyek hukum dalam suatu hubungan hukum menurut hukum perdata
adalah benda.
Sesuai Pasal 499 KUHP pengertian benda ialah segala sesuatu yang dapat menjadi
obyek hak milik.
Didalam bukunya Prof Dr Sri Soedewi Majschoen Sofwan, sh Menurut KUH perdata
benda dapat dibedakan sebagai berikut ;
3. Barang-barang yang dapat dipakai habis dan barang-barang yang tidak dapat dipakai
habis.
4. Barang-barang yang sudah ada dan barang-barang yang masih akan ada. Barang-
barang yang akan ada dibedakan antara yang absoluut dan yang relatif. Barang-
barang yang akan ada yang absoluut yaitu barang-barang yang pada suatu saat sama
sekali belum ada misal panen yang akan datang. Barang-barang yang akan ada yang
relatif yaitu barang-barang yang pada saat itu sudah ada tapi bagi orang-orang yang
tertentu belum ada, misal barang-barang yang sudah dibeli tapi belum diserahkan.
6. Barang-barang yang dapat dibagi dan barang-barang yang tidak dapat dibagi.
7. Benda-benda terdaftar (atas nama) dan benda-benda tidak terdaftar (tidak atas nama)
5. pipa-pipa dan got-got yang diperuntukan guna menyalurkan air dari rumah atau
pekarangan dan umumnya segala apa yang tertancap dalam pekarangan atau terpaku
dalam bangunan rumah.
3. dalam pemilikan tanah : timbunan pupuk untuk merabuk tanah, sarang burung selama
belum dipetik, ikan yang dalam kolam.
4. bahan bangunan gedung yang berasal dari perombakan gedung yang akan
diperuntukan guna mendirikan gedung lagi.
1.Hak pakai hasil dan hak pakai atas kebendaan tidak bergerak. 2.hak pengabdian tanah.
3.hak numpang karang. 4.Hak usaha.5.bunga tanah baik berupa uang maupun barang.
6.pajak pasar yang diakui Pemerintah dan hak-hak istimewa yang melekat padanya.
Pasal 509 KUHP benda bergerak karena sifatnya ialah benda yang dapat berpindah atau
dipindahkan misalnya meja atau dapat pindah dengan sendirinya misal ternak.
2.hak atas bunga-bunga yang diperjanjikan baik bunga yang diabadikan maupun bunga
cagak hidup.
5.andil dalam perutangan atas beban Negara Indonesia, baik andil-andil karena
pendaftaran dalam buku besar, maupun sertifikat-sertifikat, surat pengakuan utang,
obligasi atau surat-surat lain yang berharga.
6. sero-sero atau kupon obligasi dalam perutangan lain termasuk juga perutangan yang
dilakukan negara-negara asing.