Anda di halaman 1dari 16

Kuliah hari senin dan Rabu

PELAKU DALAM EKONOMI (I)

SUB POKOK BAHASAN : Definisi subyek hukum, Naturlijk person, kecakapan,


Recht Person, Publiek Recht person dan private recht persoon.

HUKUM PERDATA yaitu hukum yang mengatur kepentingan-kepentingan


perseorangan yang satu dengan yang lain.

Menurut Ilmu pengetahuan, hukum Perdata itu dapat dibagi atas 4 bagian :

1. Hukum Perorangan/Hukum Badan Pribadi (Personenrecht) atau hukum tentang diri


seseorang memuat peraturan-peraturan tentang manusia sebagai subyek dalam
hukum, peraturan-peraturan perihal kecakapan untuk memiliki hak-hak dan
kecakapan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya serta hal-hal yang
mempengaruhi kecakapan-kecakapan itu.

2. Hukum Keluarga (familierecht) atau hukum kekeluargaan, mengatur hubungan-


hubungan hukum yang timbul dari hubungan kekeluargaan .

3. Hukum Harta Kekayaan (vermogensrecht) atau hukum kekayaan, mengatur


hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang.

4. Hukum Waris (erfrecht) atau hukum warisan, mengatur tentang benda atau kekayaan
seseorang jikalau ia meninggal dunia.

Subyek hukum yaitu segala sesuatu yang menurut hukum dapat mempunyai hak dan
kewajiban.

-salah satu subyek hukum yaitu orang atau manusia (Naturlijk person) . Disamping
orang atau manusia (Naturlijk person) ada subyek hukum lain yang berdasarkan
tuntutan kebutuhan masyarakat oleh hukum diakui sebagai pendukung hak dan
kewajiban yaitu badan hukum (Recht Person). Subyek hukum ada 2 yaitu orang dan
badan hukum

Subyek hukum yaitu orang atau manusia (Naturlijk person).

Pasal 1329 KUHP Setiap orang adalah cakap untuk membuat perikatan-perikatan
kecuali ia oleh Undang-undang dinyatakan tidak cakap

-Berlakunya seseorang sebagai subyek hukum mulai saat ia dilahirkan dan berakhir
pada saat ia meninggal dunia, Malahan jika perlu untuk kepentingannya dapat dihitung
surut hingga orang itu berada dalam kandungan, asal saja kemudian ia dilahirkan hidup
sesuai dengan Pasal 1 KUHP, hal mana penting sekali berhubung dengan warisan yang
terbuka pada suatu waktu.

-Didalam hukum tidak semua orang diperbolehkan bertindak sendiri dalam


melaksanakan hak-haknya. Dalam undang-undang telah dinyatakan orang tidak cakap
atau kurang cakap untuk melaksanakan sendiri perbuatan-perbuatan hukum.

Pasal 1330 KUHP Tidak cakap membuat persetujuan-persetujuan diantaranya adalah

1. orang-orang yang belum dewasa atau masih kurang umur.

2. orang-orang yang telah ditaruh dibawah pengawasan (curatele) yang selalu harus
diwakili oleh orang tuanya, walinya atau kuratornya. Ketidak cakapan untuk
melaksanakan tindakan tersebut berfungsi memberikan perlindungan kepada mereka
yang dianggap masih dibawah umur dan ditempatkan di bawah pengampuan.

-Orang-orang yang belum dewasa atau masih kurang umur adalah orang yang belum
genap berusia 18 tahun yang belum melakukan pernikahan sebelumnya yang mewakili
dalam perbuatan hukum adalah :

a. Bapaknya selama tidak dicabut haknya dalam menjalankan kekuasaan orang tua.

b. Ibunya kalau bapaknya dicabut haknya dalam menjalankan kekuasaan orang tua.

Bukti perkawinan adalah a. buku nikah untuk orang islam dikeluarkan oleh Kantor
Urusan Agama dan b. akta perkawinan untuk selain orang islan dikeluarkan oleh Kantor
Catatan Sipil.

-Orang-orang yang telah ditaruh dibawah pengawasan (curatele) adalah orang yang telah
genap berusia 18 tahun atau orang yang belum dewasa tapi telah melakukan pernikahan
sebelumnya dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap harus ditaruh dibawah
pengampuan. Sehingga yang akan melaksanakan perbuatan-perbuatan hukum adalah
wali pengampunya.

Pasal 345 KUHP Apabila salah satu dari kedua orang tua meninggal dunia, maka
perwalian terhadap anak-anak yang belum dewasa demi hukum dipangku oleh orang tua
yang hidup terlama, sekedar tidak telah dibebaskan atau dipecat dari kekuasaan orang
tua. Sehingga yang akan melaksanakan perbuatan-perbuatan hukum adalah walinya.

Pasal 433KUHP Setiap orang dewasa yang selalu berada dalam keadaan dungu, sakit
otak atau mata gelap harus ditaruh dibawah pengampuan. Sehingga yang akan
melaksanakan perbuatan-perbuatan hukum adalah wali pengampunya.
Pasal 434 KUHP Setiap keluarga sedarah berhak meminta pengampuan seorang
keluarga sedarahnya berdasarkan atas dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap.

Pasal 436 KUHP Setiap permintaan atas pengampuan harus dimajukan kepada
Pengadilan Negeri, yang mana dalam daerah hukumnya orang yang dimintakan
pengampuannya berdiam.

Pasal 330 KUHP Belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umum genap 21
tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin. Apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum
mereka genap 21 tahun, maka mereka tidak kembali lagi dalam kedudukan belum
dewasa. Sehingga untuk orang yang belum dewasa yang akan melaksanakan perbuatan-
perbuatan hukum adalah bapaknya. Dengan demikian seorang anak sampai pada waktu
mencapai usia dewasa atau kawin, berada dbawah kekuasaan orang tua selama kedua
orang tua itu terikat dalam perkawinan. Dengan demikian kekuasaan orang tua itu mulai
berlaku sejak lahirnya anak dan berakhir pada waktu anak itu menjadi dewasa atau
kawin atau pada waktu kekuasaan orang tuanya dihapuskan.

Perwalian untuk anak dibawah umur dapat dibedakan :

1. Perwalian menurut undang-undang (Pasal 50 ayat 1 UUP jo Pasal 345 KUHP)


Perwalian orang tua hidup terlama.

2. Perwalian orang tua atas anak yang diakui (Pasal 281 KUHP)

3. Perwalian berdasarkan penetapan Hakim (Pasal 331 a KUHP)

4. Perwalian menurut wasiat (Pasal 51 ayat 1 UUP jo Pasal 355-357 KUHP).

Perwalian bisa terjadi karena meninggal salah satu orang tua, perceraian, penetapan
hakim, orang tua dalam keadaan dungu.

Orang tua sudah tidak terikat perkawinan karena :

1. Meninggal dunia dan

2. Perceraian.

-Menurut hukum perdata nasional pengertian dewasa ini tidak ditentukan sendiri,
melainkan dikaitkan dengan tindakan hukum tertentu yang dilakukan oleh seseorang.

Menurut Pasal 6 ayat 2 undang-undang Perkawinan (UUP) nomor 1 tahun 1974


menyatakan bahwa untuk melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai
umur 21 tahun harus mendapat izin kedua orang tuanya
Pasal 7 ayat 1 UUP Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur
19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.

Pasal 47 ayat 1 UUP Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan ada dibawah kekuasaan orang tunya selama mereka tidak
dicabut dari kekuasaannya.

Pasal 48 UUP Orang tua tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan
barang-barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 tahun atau belum
melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak itu menghendakinya.

Kepentingan anak menghendaki yaitu untuk biaya hidup, untuk pengobatan, untuk biaya
pendidikan. Untuk bisa menjual atau menjaminkan harta tidak bergerak dari anak
dibawah umur harus minta penetapan hakim pengadilan negeri tempat anak berdomisili.
Barang tidak bergerak bisa tanah dan bangunan, kapal terbang, Kapal di atas 20 M2.

Pasal 50 ayat 1 UUP Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tua berada di
bawah kekuasaan wali.

Pasal 50 ayat 2 UUP. Perwalian itu mengenai pribadi anak yang bersangkutan maupun
harta bendanya.

Pasal 345 KUHP. Apabila salah satu dari kedua orang tua meninggal dunia, maka
perwalian terhadap anak-anak yang belum dewasa, demi hukum dipangku oleh orang tua
yang hidup terlama, sekedar ini tidak telah dibebaskan atau dipecat dari kekuasaan orang
tuanya.

Anak berada di bawah perwalian karena orang tuanya bercerai atau salah satu meninggal
dunia atau kedua orang tua berada dibawah pengampuan.

Bukti perceraian : akta cerai dari Pengadilan Agama (untuk orang islam) ini dibuat
setelah ada putusan perceraian dari pengadilan agama. Akta Perceraian dari Kantor
Catatan Sipil (untuk orang non islam) ini dibuat setelah ada putusan perceraian dari
pengadilan negeri.

Bukti kematian : surat keterangan lurah (untuk orang pribumi). Kalau meninggalnya
sudah lama bisa surat pernyatan yang dibuat oleh salah satu ahli waris dengan
mengetahui lurah atau pejabat kelurahan yang mewakili dan distempel. Akta Kematian
dari Kantor Catatan Sipil (untuk orang keturanan cina, Timur Asing, Eropa).
Perwalian berdasarkan penetapan Hakim, bisa terjadi karena perceraian, atau kedua
orang tua meninggal dunia atau kedua orang tua ditaruh dibawah pengampuan karena
dalam keadaan dungu, sakit otak atau mata gelap.

Perwalian orang tua atas anak yang diakui yang mengakui adalah bapaknya. Didalam
akta kelahiran anak selalu tercantum anak dari ibunya. Pengakuan anak oleh bapaknya
bisa terjadi karena setelah kelahiran anak terus bapak dan ibunya melakukan perkawinan
dan didalam akta kelahiran anak akan tersebut ditambahkan kata kata diakui anak oleh
bapaknya.

Sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi nomor 46/PUU-VIII/2010 tanggal 17 Februari


2012 memutus bahwa Pasal 43 ayat 1 Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan bertentangan dengan UUD 1945, bila tidak dibaca :
Anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan
ibunya dan keluarga ibunya serta dengan laki-laki sebagai ayahnya yang dapat
dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau alat bukti menurut
hukum mempunyai hubungan darah termasuk hubungan perdata dengan keluarga
ayahnya.

Pasal 51 ayat 1 UUP Wali dapat ditunjuk oleh satu orang tua yang menjalankan
kekuasaan orang tua, sebelum ia meninggal, dengan surat wasiat atau dengan lisan
dihadapan 2 orang saksi.

Ayat 2. Wali sedapat dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang
sudah dewasa berpikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik.

Ayat 3. Wali wajib mengurus anak yang di bawah penguasaannya dan harta bendanya
sebaik baiknya dengan menghormati agama dan kepercayaan anak itu.

Ayat 5. Wali bertanggung jawab tentang harta benda anak yang berada di bawah
perwaliannya serta kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan atau kelalaiannya.

Pasal 39 ayat 1 Undang-undang nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN)
menetapkan bahwa penghadap harus paling sedikit berumur 18 tahun atau telah
menikah.

Surat Edaran nomor 4/SE/I/2015 tentang batasan usia Dewasa dalam rangka pelayanan
pertanahan adalah 18 tahun atau sudah menikah dari Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tanggal 26 Januari 2015.

Untuk menjual atau menjaminkan barang-barang tetap Anak yang belum mencapai umur
18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan, bapak atau walinya harus
mendapat ijin menjual atau menjaminkan dari Pengadilan Negeri domisili anak.
Harta anak bisa didapat karena warisan, hibah dan beli.

Untuk menjual atau menjaminkan barang-barang tetap Anak yang dibawah


pengampuan, wali pengampunya harus mendapat ijin menjual atau menjaminkan dari
Pengadilan Negeri domisili anak.

Harta Hibah atau warisan yang didapat selama perkawinan menjadi hak yang
mendapatkan 100 % atau harta bawaan yang dibawa ke dalam perkawinan oleh suami
atau istri menjadi hak yang membawa 100 % : kalau yang mendapatkan mau menjual
atau menjaminkan bisa dilakukan tanpa persetujuan dari pasangannya. Dan kalau
meninggal maka 100 % merupakan harta warisan.

Harta yang diperoleh selama perkawinan : kalau yang tercantum dalam dokumen mau
menjual atau menjaminkan bisa dilakukan dengan persetujuan dari pasangannya. Dan
kalau meninggal maka 50 % merupakan harta warisan dan 50 % harta pasangannya.

Untuk dapat bertindak sendiri tanpa harus dengan persetujuan pasangannya, maka
sebelum nikah atau perkawinan, maka harus dibuat perjanjian kawin harta terpisah
dengan akta notaris dan harus dicatat pada akta nikah atau akta perkawinan. Kalau
sebelum nikah atau perkawinan sudah dibuat perjanjian kawin harta terpisah dengan
akta notaris dan lupa dicatat pada akta nikah atau akta perkawinan maka mohon
penetapan pada pengadilan negeri untuk dicatat pada akta nikah atau akta perkawinan.

Sesuai putusan Mahkamah Konstitusi nomor 69/PUU-XIII/2015 setelah perkawinan


juga bisa dibuat perjanjian kawin dan selanjutnya didaftarkan di tempat perkawinan
dilangsungkan.

Subyek hukum badan hukum ( Recht Person) :

-Manusia disamping mempunyai kepentingan perseorangan juga seringkali mempunyai


kepentingan bersama, memperjuangkan sesuatu tujuan tertentu, berkumpul dan
mempersatukan diri. Mereka menciptakan suatu organisasi, memilih pengurus untuk
mewakilinya. Memasukan dan mengumpulkan harta kekayaan, menetapkan peraturan-
peraturan dalam hubungan satu sama lainnya. Yang dalam berkumpul dan
mempersatukan diri akan terbentuk satu kesatuan yang baru, yang mempunyai hak
sendiri terpisah dari hak-hak para anggotanya, yang mempunyai kewajiban sendiri
terpisah dari kewajiban-kewajiban para anggotanya, yang dapat bertindak hukum sendiri
di dalam dan di luar hukum. Dengan demikian pergaulan hidup menghendaki subyek
hukum baru yang terlepas dari para anggotanya. Subyek hukum yang baru itu yaitu
badan hukum.
Badan hukum mempunyai : 1.kekayaan sendiri. 2.hak sendiri. 3.kewajiban sendiri.
4.bisa bertindak sendiri di dalam dan di luar Pengadilan .5.Aturan sendiri dalam
hubungan antara anggota satu dengan yang lain. 6.Pengesahan dari pihak yang
berwenang.

Perseroan Terbatas, Yayasan, Perkumpulan pengesahan dari Kementerian Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Badan Hukum dapat digolongkan :

1. Pembagian badan hukum menurut macamnya :

a. Badan hukum asli yaitu Negera Republik Indonesia.

b. Badan hukum yang tidak asli yaitu badan-badan hukum yang didirikan
berdasarkan Pasal 1653 KUHP yaitu :

-.Badan hukum yang diadakan oleh kekuasaan umum (Pemerintah/Negara), misal


propinsi, kotapraja, bank-bank yang didirikan oleh negara.

-.Badan hukum yang diakui oleh kekuasaan umum, misalnya persekutuan gereja

-badan hukum yang diperbolekan.

-badan hukum yang didirikan untuk maksud atau tujuan tertentu.

2.Pembagian badan hukum menurut jenis-jenisnya :

a. Badan Hukum Publik

b. Badan Hukum Perdata

-Kriteria untuk membedakan badan hukum publik atau badan hukum perdata yaitu :

1 berdasarkan terjadinya, kalau dibentuknya oleh Kekuasaan umum maka itu badan
hukum publik dan kalau didirikan oleh perseorangan maka itu badan hukum perdata.

2. berdasakan lapangan pekerjaan apakah lapangan pekerjaan itu untuk kepentingan


umum atau tidak. Jika untuk kepentingan umum, maka badan hukum itu adalah badan
hukum publik, tapi jika untuk kepentingan perseorangan adalah badan hukum perdata

3. berdasarkan apakah badan hukum yang didirikan oleh penguasa (negara) itu diberi
wewenang untuk membuat keputusan, ketetapan atau peraturan yang mengikat
umum. Jika ada wewenang publik, maka ia adalah badan hukum publik.

Badan hukum publik itu meliputi yaitu :


a. badan hukum yang mempunyai teritorial.

Suatu badan hukum yang umumnya harus menyelenggarakan kepentingan mereka


yang tinggal di dalam daerah atau wilayahnya, misalnya Negara RI, Propinsi Jawa
Barat, Kota Bekasi.

b. badan hukum yang tidak mempunyai teritorial.

Adalah suatu badan hukum yang dibentuk oleh yang berwajib hanya untuk tujuan
tertentu saja. Contohnya : bank Indonesia.

-Badan Hukum Perdata yang ada saat ini diantaranya yaitu : Perseroan Terbatas,
Yayasan, Perkumpulan, Koperasi, partai politik.

1.Perseroan Terbatas.

Perseroan terbatas terdiri dari : 1.Perseroan terbatas tertutup.

2.Perseroan Terbatas Terbuka. 3.Perseroan terbatas publik.

4. Perusahaan Perseroan (Persero). 5. Perusahaan Perseroan terbuka (Persero terbuka).

-Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian melakukan kegiataan usaha dengan modal dasar seluruhnya
terbagi atas saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya (ini merupakan Perseroan terbatas tertutup).

-Perseroan Terbatas Terbuka adalah Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan
penawaran umum saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.

-Perseroan Terbatas Publik adalah Perseroan yang memenuhi jumlah pemegang saham
dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.

Pasal 24 (1) UUPT Perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya telah
memenuhi kriteria sebagai Perseroan Publik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal wajib mengubah anggaran dasar

Pasal 25 (1) UUPT Perubahan anggaran dasar mengenai status Perseroan yang tertutup
menjadi Perseroan Terbuka mulai berlaku sejak tanggal :

a. efektif pernyataan pendaftaran yang diajukan kepada lembaga pengawas di bidang


pasar modal bagi Perseroan Publik atau
b. dilaksanakan penawaran Umum, bagi perseroan yang mengajukan pernyataan
pendaftaran kepada lembaga pengawas di bidang pasar modal untuk melakukan
penawaran umum saham sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.

-Perseroan Terbatas pendiri dan/atau pemegang sahamnya minimal 2 orang kecuali


PT yang didirikan oleh Negara, pendiri dan/atau pemegang sahamnya hanya Negara
namanya Perusahaan Perseroan (Persero).
Perusahaan Perseroan yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit
51 % sahamnya dimiliki oleh Negara RI yang tujuan utamanya mengejar keuntungan,
memperoleh status menjadi badan hukum setelah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan HAM RI,
Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negera melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Perusahaan Perseroan terbuka yang selanjutnya disebut Persero terbuka, adalah Persero
yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero
yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.
-Perusahaan Umum yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
-Perseroan Terbatas dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha bersifat umum dan
ada yang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha bersifat terbatas (khusus).

-Perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal baik Penanaman Modal Dalam
Negeri serta Penanaman Modal Asing semuanya dengan maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha bersifat terbatas (khusus) sesuai dengan ijin dari pihak yang bewenang.
Untuk Perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Asing pendiri dan/atau
pemegang sahamnya bisa seluruhnya warna Negara asing dan/atau badan hukum asing
atau pendiri dan/atau pemegang sahamnya WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia
danWNA dan/atau badan hukum asing. Perseroan terbatas dengan status penanaman
Modal Dalam Negeri dan pendiri dan/atau pemegang sahamnya bisa seluruhnya WNI
dan/atau Badan Hukum Indonesia .

Penanaman Modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah Negara RI yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri.
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah Negara RI yang dilakukan oleh penanam modal Asing, baik yang menggunakan
modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam
negeri.
-Penanam Modal dalam negeri adalah perseorangan WNI, Badan Usaha Indonesia,
Neraga RI atau Daerah yang melakukan penanaman modal di Wilayah Negara RI.
-Penanam Modal Asing adalah perseorangan WNA, Badan Usaha Asing dan/atau
Pemerintah Asing yang melakukan penanaman modal di Wilayah Negara RI.
-Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki
oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis.

UNDANG-UNDANG nomor 25 tahun 2007 tentang Penamanam Modal (UUPM)

-Fasilitas dapat diberikan kepada penanaman modal yang :

a. melakukan usaha baru; atau

b. melakukan penanaman modal baru.

-Bentuk fasilitas yang diberikan kepada penanaman Modal 1.FASILITAS FISKAL

2.FASILITAS NON FISKAL

FASILITAS FISKAL

1. pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan neto sampai tingkat tertentu


terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu.

2. pembebasan atau pengurangan bea masuk atas impor barang modal, mesin atau
peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.

3. pembebasan atau pengurangan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk
keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu.

4. pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal,
mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di
dalam negeri selama jangka waktu tertentu.

5. penyusutan atau amortasi yang dipercepat dan

6. keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada
wilayah atau daerah atau kawasan tertentu.

FASILITAS NON FISKAL

-Pemerintah memberikan kemudahan pelayanan dan/atau perizinan kepada perusahaan


penanaman modal untuk memperoleh :

a. Fasilitas pelayananan keimigrasian. b. fasilitas perizinan impor.


Pasal 24 (1) UUPT Perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya telah
memenuhi kriteria sebagai Perseroan Publik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal wajib mengubah anggaran dasar.

Sesuai dengan UU nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Perusahaan Publik adalah
Perseroan yang telah memiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,- atau suatu jumlah
pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Klasifikasi Perseroan Terbatas yang berkaitan dengan jumlah setoran modal dibagi 3
yaitu :

-Perseroan Terbatas Kecil dengan modal setor maksimal 500 juta .

-Perseroan Terbatas Menengah dengan modal setor antara maksimal 501 juta sampai
dengan 10 Milyar.

-Perseroan Terbatas Besar dengan modal setor minimal 10,001 Milyar .

Yang menjalankan pengurusan Perseroan sesuai maksud dan tujuan Perseroan adalah
Direksi.

Kekuasaan tertinggi ada pada rapat Umum Para pemegang Saham.

Nama Pengurus adalah Direksi dengan sebutan Direktur Utama atau Presiden Direktur
atau Direktur.

Nama Pengawas adalah Dewan Komisaris dengan sebutan Komisaris Utama atau
Presiden Komisaris atau Komisaris.

2.Yayasan

YAYASAN adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.

- pendiri Yayasan minimal 1 orang memperoleh status menjadi badan hukum setelah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI.

-Pendiri Yayasan bisa orang dan/atau badan hukum

Yang menjalankan pengurusan Yayasan untuk kepentingan Yayasan dan sesuai


maksud dan tujuan Yayasan adalah Pengurus.

Kekuasaan tertinggi ada pada rapat Pembina.

Nama Pengurus adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara.

Nama Pengawas adalah Ketua Pengawas dan/atau anggota Pengawas.


3.Perkumpulan (berbadan hukum)

- pendiri Perkumpulan bisa 4 orang memperoleh status menjadi badan hukum setelah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI (minimal sesuai dengan jumlah
pengurus dan pengawasnya).

Yang menjalankan pengurusan Perkumpulan sesuai maksud dan tujuan Perkumpulan


adalah Pengurus.

Kekuasaan tertinggi ada pada rapat Anggota.

Nama Pengurus adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara.

Nama Pengawas adalah Ketua Pengawas dan/atau anggota Pengawas

-Sebelum mendirikan Perseroan Terbatas, Yayasan dan Perkumpulan harus melakukan


pemesanan nama di Kementerian Hukum dan HAM RI sehingga kalau didirikan pada
saat ini nama Perseroan Terbatas, Yayasan danPerkumpulan tidak mungkin sama.

4.Koperasi

-Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Pendirian koperasi harus dilakukan di depan Notaris dengan akta Notaris. Untuk bisa
dibuat akta notaries sebelumnya harus dipesan nama koperasi dan ada penyuluhan dari
pejabat kementerian kementerian atau yang ditunjuk.

- pendiri dan/atau anggotanya paling sedikit 20 orang. Saat ini untuk pesan nama dan
pengesahan koperasi dilakukan secara on line oleh Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah RI.

Koperasi ada 2 macam yaitu :

-Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
perseorangan paling sedikit 20 orang.

-Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh paling sedikit 3 koperasi yang
sudah berbadan hukum koperasi.

Yang menjalankan pengurusan Koperasi dan sesuai maksud dan tujuan Koperasi
adalah Pengurus.
Kekuasaan tertinggi ada pada rapat Anggota.

Nama Pengurus adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara.

Nama Pengawas adalah Ketua Pengawas dan/atau anggota Pengawas

Bentuk Koperasi menurut Peraturan Pemerintah nomor 60/1959

-Koperasi Primer : adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
perseorangan.

Koperasi Pusat : Koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer di


tingkat Kota/Kabupaten.

Koperasi Gabungan : Koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat di tingkat


provinsi.

Koperasi Induk : Koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi gabungan di ibukota.

Kebalikan dari subyek hukum yaitu obyek hukum. Obyek hukum ialah segala sesuatu
yang bermanfaat bagi subyek hukum dan yang dapat menjadi pokok dari suatu
hubungan hukum.

Contoh A mempunyai hak millik sebuah mobil. Kemudian A meminjamkan mobil


tersebut kepada B, yang menjadi obyek hukum dalam hubungan ini adalah mobil serta
kekuasaan A untuk meminta kembali mobil tersebut dari B.

-Yang menjadi obyek hukum dalam suatu hubungan hukum menurut hukum publik,
misalnya menurut hukum pajak adalah sejumlah uang yang harus dipungut oleh Pegawai
pajak dan wajib dibayar oleh wajib pajak.

-Yang menjadi obyek hukum dalam suatu hubungan hukum menurut hukum pidana,
misalnya menurut hukum pidana adalah hukuman yang dapat dijatuhkan kepada
pelanggar hukum pidana.

-Yang menjadi obyek hukum dalam suatu hubungan hukum menurut hukum perdata
adalah benda.

Sesuai Pasal 499 KUHP pengertian benda ialah segala sesuatu yang dapat menjadi
obyek hak milik.

Didalam bukunya Prof Dr Sri Soedewi Majschoen Sofwan, sh Menurut KUH perdata
benda dapat dibedakan sebagai berikut ;

1. Barang-barang berwujud dan barang-barang tidak berwujud.


2. Barang-barang bergerak dan barang-barang tidak bergerak.

3. Barang-barang yang dapat dipakai habis dan barang-barang yang tidak dapat dipakai
habis.

4. Barang-barang yang sudah ada dan barang-barang yang masih akan ada. Barang-
barang yang akan ada dibedakan antara yang absoluut dan yang relatif. Barang-
barang yang akan ada yang absoluut yaitu barang-barang yang pada suatu saat sama
sekali belum ada misal panen yang akan datang. Barang-barang yang akan ada yang
relatif yaitu barang-barang yang pada saat itu sudah ada tapi bagi orang-orang yang
tertentu belum ada, misal barang-barang yang sudah dibeli tapi belum diserahkan.

5. Barang-barang yang dalam perdagangan dan barang-barang yang diluar perdagangan.

6. Barang-barang yang dapat dibagi dan barang-barang yang tidak dapat dibagi.

7. Benda-benda terdaftar (atas nama) dan benda-benda tidak terdaftar (tidak atas nama)

DARI SEMUA PERBEDAAN-PERBEDAAN TERSEBUT YANG TERPENTING


ADALAH PERBEDAAN ANTARA BARANG TIDAK BERGERAK DAN BARANG
BERGERAK

Benda tidak bergerak dibedakan :

1. Benda tidak bergerak dibedakan sebagai berikut :

2. Benda tidak bergerak menurut sifatnya,

3. Benda tidak bergerak menurut ketentuan undang-undang.

506.Benda tidak bergerak menurut sifatnya,

1. tanah dan segala sesuatu yang melekat atau didirikan diatasnya.

2. penggilingan-penggilingan yang melekat dengan tanah.

3. pohon-pohon, tumbuh-tumbuhan yang dengan akarnya menancap dalam tanah, buah-


buah pohon yang belum dipetik, barang-barang tambang. Seperti batu bara, sampah
bara dan lain-lain selama benda-benda itu belum terpisah dan digali dari tanah.
Pengaturan mengenai Tanah diautur dengan Undang-undang Pokok Agraria no 5
tahun 1960. Pasal 4 ayat 1 macam-macam hak atas permukaan bumi disebut tanah.
Pasal 16, Hak-hak atas tanah ialah 1.Hak Milik, 2. Hak guna usaha. 3.Hak Guna
Bangunan. 4.Hak Pakai. 5.Hak Sewa. 6.Hak membuka Tanah. 7.Hak Memungut
hasil hutan. 8.hak-hak lain yang bersifat sementara diantaranya hak gadai, hak usaha
bagi hasil, hak menumpang, hak sewa tanah pertanian.
4. kayu tebangan dari hutan dan kayu berbatang tinggi selama belum dipotong.

5. pipa-pipa dan got-got yang diperuntukan guna menyalurkan air dari rumah atau
pekarangan dan umumnya segala apa yang tertancap dalam pekarangan atau terpaku
dalam bangunan rumah.

507.Benda tidak bergerak karena peruntukannya:

1. dalam perusahaan pabrik : barang-barang hasil pabrik, penggilingan-penggilingan,


kuali-kuali pengukus, tempat api, tong-tong dan perkakas-perkakas sebagainya
termasuk dalam asas pabrik, sekiranya barang-barang itu tak tertancap atau terpaku.

2. dalam perumahan : cermin-cermin, lukisan-lukisan dan perhiasan lainnya, sekedar


barang itu dilekatkan pada papan atau pasangan batu yang merupakan bagian dinding,
pagar atau plesteran ruangan, pun sekiranya barang-barang itu tak terpaku.

3. dalam pemilikan tanah : timbunan pupuk untuk merabuk tanah, sarang burung selama
belum dipetik, ikan yang dalam kolam.

4. bahan bangunan gedung yang berasal dari perombakan gedung yang akan
diperuntukan guna mendirikan gedung lagi.

508.Benda tidak bergerak menurut ketentuan undang-undang. Ini merupakan kebendaan


tak bergerak ialah hak –hak sebagai berikut :

1.Hak pakai hasil dan hak pakai atas kebendaan tidak bergerak. 2.hak pengabdian tanah.

3.hak numpang karang. 4.Hak usaha.5.bunga tanah baik berupa uang maupun barang.

6.pajak pasar yang diakui Pemerintah dan hak-hak istimewa yang melekat padanya.

7.Gugatan untuk menuntut pengembalian atau penyerahan kebendaan tidak bergerak.

Benda bergerak dibedakan atas :

1.Benda bergerak karena sifatnya. 2.Benda bergerak karena ketentuan undang-undang.

1.Benda bergerak karena sifatnya.

Pasal 509 KUHP benda bergerak karena sifatnya ialah benda yang dapat berpindah atau
dipindahkan misalnya meja atau dapat pindah dengan sendirinya misal ternak.

510 KUHP. Kapal-kapal, perahu-perahu, perahu-perahu tambang, gilingan-gilingan dan


tempat-tempat pemandian yang dipasang di perahu atau yang berdiri terlepas dan benda-
benda sejenis.

Benda bergerak karena ketentuan undang-undang


511 KUHP.Benda bergerak karena ketentuan undang-undang harus dianggap :

1. hak pakai hasil dan hak pakai atas kebendaan bergerak.

2.hak atas bunga-bunga yang diperjanjikan baik bunga yang diabadikan maupun bunga
cagak hidup.

3.perikatan-perikatan dan tuntutan-tuntutan mengenai jumlah-jumlah uang yang dapat


ditagih atau yang mengenai benda-benda bergerak.

4.sero-sero (saham-saham) atau andil-andil dalam persekutuan perdagangan uang,


persekutuan dagang atau persekutuan perusahaan.

5.andil dalam perutangan atas beban Negara Indonesia, baik andil-andil karena
pendaftaran dalam buku besar, maupun sertifikat-sertifikat, surat pengakuan utang,
obligasi atau surat-surat lain yang berharga.

6. sero-sero atau kupon obligasi dalam perutangan lain termasuk juga perutangan yang
dilakukan negara-negara asing.

DENGAN MENGETAHUI BARANG TIDAK BERGERAK DAN BARANG


BERGERAK KITA AKAN TAHUN BENTUK PERALIHAN DAN JAMINAN APA
YANG SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU APAKAH HAK
TANGGUNGAN ATAU FIDUCIA ATAU YANG LAINN

Anda mungkin juga menyukai