a. Fokus pembelajaran yang masih berbasis kognitif dan cenderung menekankan pada
otak kiri
b. Pendekatan pembelajaran berorientasi pada guru dan kurang memperhatikan
kebutuhan, permasalahan dan kesiapan belajar anak
c. Suasana pembelajaran yang belum kondusif untuk mengoptimalkan potensi anak
d. Peserta didik mengalami kejenuhan, merasa bosan, tidak fokus, mengantuk dan
cenderung mengalami emosi ketertekanan, ketakutan karena disebabkan pembelajaran
lebih menekankan pada kemampuan anak secara teori dan hafalan.
Dalam kaitannya dengan implementasi sarana dan prasarana, ketersesdiaan sarana dan prasrana
merupakan salah satu komponen penting harus dipenuhi dalam menunjang sistem pendidikan.
Dalam meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana melalui beberapa proses meliputi:
a. Perencanaan Penggadaan,
b. Pengadaan,
c. Pendistributian,
d. Pemeliharaan dan Perawatan,
e. Inventarisasi dan Penghapusan.
E. Manajemen pembiayaan berbasis sekolah
Manajemen pembiayaan berbasis sekolah adalah pengaturan pembiayaan yang meliputi
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan
pembiayaan di sekolah, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip implementasi manajemen berbasis
sekolah.
Keterlibatan orangtua siswa dalam manajemen sekolah sangat diperlukan guna menuju
pendidikan berbasis masyarakat, yaitu pendidikan yang berdasarkan pada kebutuhan masyarakat. Salah
satu peran serta orangtua siswa dalam pendidikan adalah mengenai pembiayaan satuan pendidikan.
Penyusunan anggaran pembiayaan pendidikan selalu berpatokan pada sistem penganggaran, sedangkan
penganggaran merupakan proses penyusunan anggaran (budgeting). Budget merupakan rencana
operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan dalam waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam penganggaran
tergambar kegiatan dilaksanakan oleh suatu lembaga.