Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan

status gizi yang diarahkan pada peningkatan kecerdasan, produktivitas dan

prestasi kerja serta penurunan angka penderita gizi kurang dan gizi lebih. Status

gizi, angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian merupakan indikator

utama kesehatan dan kualitas manusia.

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia.

Kekurangan gizi pada masa ibu hamil dapat membuat bayi yang dilahirkan

mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan

penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan

menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak

diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.

Oleh karena itu berbagai usaha perlu dilakukan untuk mencegah

timbulnya generasi yang “retarded” atau terbelakang. Salah satu upaya yang bisa

dilakukan antara lain melalui penyuluhan dan konseling yang berkesinambungan

melalui kegiatan posyandu atau tempat sarana kesehatan lainnya, sehingga ibu

hamil dan ibu balita dapat memberikan asupan makanan yang tepat, sesuai

kebutuhan masing-masing.

Usia 0 – 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan

yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode
kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak

memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya

apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan

gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan

mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa

selanjutnya.

Gambaran status gizi balita diawali dengan banyaknya bayi berat lahir

rendah (BBLR) sebagai cerminan tingginya masalah gizi dan kesehatan ibu

hamil. Sekitar 30 juta wanita usia subur menderita kurang energi kronis (KEK),

yang bila hamil dapat meningkatkan resiko melahirkan BBLR. Setiap tahun,

diperkirakan sekitar 350 ribu bayi yang BBLR (2500 gram), sebagai salah satu

penyebab utama tingginya angka gizi kurang dan kematian balita. Pada tahun

2005 terdapat sekitar 5 juta balita gizi kurang; 1,7 juta diantaranya menderita gizi

buruk. Pada usia sekolah, sekitar 11 juta anak tergolong pendek sebagai akibat

dari gizi kurang pada masa balita.

Berdasarkan latar belakang di atas, kami berusaha meningkatkan mutu

pelayanan dibidang kesehatan terutama dalam meningkatkan status gizi bayi,

balita, dan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Jabung Sisir, Kecamatan Paiton

yaitu dengan pemberian makanan tambahan (PMT). Akan tetapi kami masih

banyak mengalami kesulitan diantaranya dalam hal dana. Maka dari itu Kami

mohon bantuan dan partisipasi, serta dukungan PT. IPMOMI untuk

terlaksananya dengan baik program peningkatan status gizi di wilayah kerja

kami.
BAB II

TUJUAN

2.1 Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kwalitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

Jabung Sisir, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

2.2 Tujuan Khusus

a. Meningkatkan status gizi bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas

Jabung Sisir.

b. Meningkatkan status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Jabung

Sisir.

c. Meningkatkan program posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jabung

Sisir.

d. Meningkatkan peran aktif keluarga untuk meningkatkan status gizi ibu

hamil, bayi dan balita.


BAB III

RENCANA KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu pemberian PMT direncanakan pada bulan Maret 2011 pada saat

kegiatan posyandu dan bertempat di balai desa di wilayah Puskesmas Jabung

Sisir.

3.2 Sasaran

No. DESA BAYI BALITA BUMIL


1 Jabung Sisir 2 14 2
2 Jabung Candi 2 8 2
3 Jabung Wetan 3 12 2
4 Kalikajar Kulon 3 14 2
5 Kalikajar Wetan 3 18 3
6 Sidodadi 4 30 4
7 Randu Merak 2 10 2
JUMLAH 19 106 17
3.3 Kebutuhan PMT bayi, balita, dan bumil

SASARAN
No. PAKET PMT TOTAL KEBUTUHAN
KATEGORI JUMLAH

1 Bayi 19 4 dos SGM 1 @ 600 gr 76 dos SGM 1 @ 600 gr

2 Balita 106 4 dos SGM 2 @ 600 gr 424 dos SGM 2 @ 600 gr

8 bks biscuit regal 848 bks biscuit regal

3 Bumil 17 4 dos Lactamil @ 370 gr 68 dos Lactamil @ 370 gr

3.4 Pelaksana Kegiatan

Pelaksanaan pemberian PMT dilakukan oleh petugas dari Puskesmas

Jabung Sisir dan PT. IPMOMI


BAB IV

PENUTUP

Dengan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi, balita dan

ibu hamil, diharapkan dapat meningkatkan kwalitas kesehatan di wilayah kerja

Puskesmas Jabung Sisir, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Sehingga

dapat meningkatkan status gizi pada bayi, balita dan ibu hamil pada khususnya,

serta dapat meningkatkan program posyandu.

Demikian proposal ini kami sampaikan kepada PT. IPMOMI atas

perhatian serta kepeduliannya kepada masyarakat di wilayah kerja kami, kami

sampaikan banyak terimakasih.

Jabung Sisir, 17 Pebruari 2011

Mengetahui Pelaksana Gizi


Kepala Puskesmas Jabung Sisir Puskesmas Jabung Sisir

Dr. RIA TJAHJANDANI DIAN PERDANASARI


NIP.19711123 200501 2 006 NIP. 19800411 200604 0 021

Anda mungkin juga menyukai