Fenol
- Disiapkan alat (Beaker glass, Bunsen, blue tip, mikropipet, rak tabung reaksi,
stopwatch, dan tabung reaksi) dan bahan (aquades, fenol baku, harpic)
- Disiapkan 12 tabung reaksi dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 1:8, 1:9, dan 1:10
- Dimasukan media ketabung pertama lalu tabung berikutnya, tiap tabung dengan waktu
5 menit, 10 menit dan 15 menit, lalu divortex
- Diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 35±2oC
- Diamati dan dicatat hasilnya.
Disinfektan
- Disiapkan alat (Beaker glass, Bunsen, blue tip, mikropipet, rak tabung reaksi,
stopwatch, dan tabung reaksi) dan bahan(aquadest, fenol, harpic, inoculum bakteri
Staphylococcus aureus dan media Bufferes Pepton Water (PDF))
- Disiapkan 12 tabung reaksi dan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 1:9, 1:10, dan 1:11
- Dimasukkan media kedalam tabung pertama lalu ditambahkan inoculum bakteri
Staphylococcus aureus dan harpic
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi pertama lalu tabung berikutnya dengan tiap tabung
5 menit, 10 menit, dan 15 menit
- Diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 35±2oC
- Diamati dan dicatat hasilnya
STERILISASI
1. Sterilisasi Pemanasan Kering
Disiapkan alat yang akan di sterilkan ( Cawan petri,
Erlenmeyer, pipet tetes, pinset, tabung reaksi, dan vial )
Digunting kertas perkamen dan benang wol sesuai
ukuran yang diperlukan untuk membungkus alat
Dibungkus cawan petri dengan kertas perkamen sesuai
ukuran
Ditutup mulut botol Erlenmeyer dan tabung reaksi
dengan kapas, dilapisi kasa, diikat dengan wol
Dibuat kantong dari kertas perkamen
Diisi masing-masing kantong dengan pinset, pipet tetes,
dan vial
Distapler kantong perkamen dimasukkan semua alat
yang telah dibungkus perkamen ke dalam oven selama
1 jam pada suhu 170 derajat Celcius
3. Sterilisasi pemijaran
Disiapkan alat yang akan disterilisasi ( Jarum Oase )
Disiapkan Bunsen
Dipijarkan jarum oase hingga warna jarum oase berubah
warna merah membara
Prosedur Uji Sterilitas
1. Uji Fertilitas
- Disiapkan tabung reaksi dan media NB 9 ml
- Diisi tabung reaksi dengann 9 ml media NB
- Diinokulasi 0,1 ml suspense bakteri Streptococcus sanguinis dengan mikropipet ke tabung
reaksi yang berisi media dan divortex
- Diinkubasi pada suhu 35 – 37 ° C selama 24 jam
- Diamati medium
2. Uji Efektivitas
- Disiapkan tabung reaksi
- Diisi dengan 9 ml media NB
- Ditambahkan 1 ml sampel obat tetes
- Dipipet 0,1 ml inokulum bakteri Streptococcus sanguinis ke tabung reaksi yang berisi sampel
dan media NB, lalu di vortex
- Diinkubasi pada suhu 35 – 37 ° C selama 24 jam
- Diamati perubahan
3. Uji Sterilitas
- Disiapkan tabung reaksi
- Diisi dengan 9 ml media NB
- Diinkubasi pada suhu 35 – 37 ° C selama 24 jam
- Diamati perubahan
Prosedur Uji Efektivitas Pengawet
Prosedur Percobaan:
- Dibungkus dengan perkamen, lalu diinkubasi selama 24 jam, pada suhu 35-37 derajad celsius.
PROSEDUR PENGECATAN GRAM
1. Disiapkan alat yang telah steril (object glass, pipet tetes, jarum ose,
penjepit tabung, dan mikroskop) dan bahan (aquadest, etanol 70%,
gentian violet, lugol, safranin, minyak imersi, inokulum bakteri Gram
positif contoh:Staphylococcus aureus)
2. Disemprotkan etanol 70% pada meja kerja dan dinyalakan bunsen
(Teknik kerja aseptis)
3. Dibilas object glass dengan etanol 70%, lalu difiksasi hingga kering
4. Diteteskan aquadest steril pada object glass
5. Dipijarkan jarum ose dengan api bunsen hingga pijar
6. Diambil inoculum bakteri Staphylococcus aureus dengan jarum ose yang
telah dipijarkan, lalu homogenkan inokulum dengan aquadest kemudian
difiksasi
7. Diteteskan gentian violet lalu diteteskan lugol, kemudian difiksasi hingga
kering
8. Dicuci object glass dengan etanol 70% hingga seluruh warna gentian
violet luntur sempurna, lalu difiksasi
9. Diteteskan safranin ditunggu 15-30 detik, lalu dicuci dengan aquadest
kemudian difiksasi
10.Diteteskan minyak imersi jika perlu, lalu diamati di bawah mikrosop
dengan perbesaran 40x lalu 100x
11.Diamati dan dicatat hasil yang terlihat pada mikroskop yaitu koloni
bakteri gram positif berwarna ungu berbentuk bulat berkumpul seperti
buah anggur
• Pengecatan Gram Bakteri Gram Negatif (Escherichia coli)
1. Disiapkan alat yang telah steril (object glass, pipet tetes, jarum ose,
penjepit tabung, dan mikroskop) dan bahan (aquadest, etanol 70%,
gentian violet, lugol, safranin, minyak imersi, inokulum bakteri Gram
negatif contoh: Escherichia coli)
2. Disemprotkan etanol 70% pada meja kerja dan dinyalakan bunsen
(Teknik kerja aseptis)
3. Dibilas object glass dengan etanol 70%, lalu difiksasi hingga kering
4. Diteteskan aquadest steril pada object glass
5. Dipijarkan jarum ose dengan api bunsen hingga pijar
6. Diambil inoculum bakteri Escherichia coli dengan jarum ose yang telah
dipijarkan, lalu homogenkan inokulum dengan aquadest kemudian
difiksasi
7. Diteteskan gentian violet lalu diteteskan lugol, kemudian difiksasi hingga
kering
8. Dicuci object glass dengan etanol 70% hingga seluruh warna gentian
violet luntur sempurna, lalu difiksasi
9. Diteteskan safranin ditunggu 15-30 detik, lalu dicuci dengan aquadest
kemudian difiksasi
10.Diteteskan minyak imersi jika perlu, lalu diamati di bawah mikrosop
dengan perbesaran 40x lalu 100x
11.Diamati dan dicatat hasil yang terlihat pada mikroskop yaitu koloni
bakteri gram negatif berwarna merah muda berbentuk seperti batang
pendek
PROSEDUR PEMBUATAN MEDIA
METODE SUMURAN
- Disiapkan alat dan bahan(Cawan petri, pipet mikro,pinset dan bahan bakteri
Escherichia coli, ekstrak etanol biji matoa dan media MHA)
- Dimasukkan 0,1 ml biakan bakteri Escherichia coli ke cawan petri
- Ditambahkan 15 ml media mha (Mueller hinton agar) ke cawan petri
- Dihomogenkan angka 8
- Dibuat lubang dengan alat sumuran pada media yang sudah memadat
-Dipipet ekstrak matoa ke lubang dari konsentrasi rendah
- Dibungkus cawan petri dengan kertas perkamen
- Diinkubasi pada suhu 35 +_ 2 derajat C
- Diukur zona hambat dan dicatat
Uji Presumtif
1. Disiapkan alat (tabung reaksi, tabung durham, pendopol, rak tabung reaksi, pipet mikro) dan bahan (media
BGLB, MCN,PDF)
2. Dilakukan pengenceran 4 ml PDF ke dalam 3 tabung reaksi
3. Ditambahkan sampel sebanyak 1 ml dari tabung reaksi pertama lalu divortex sampai homogen dan diberi
label 10-1
4. Diambil 1 ml dari tabung pertama ke tabung kedua lalu divortex sampai homogeny dan diberi label 10-2 dan
dilakukan juga pada tabung ketiga
5. Dipipet larutan pengencer 10-1 sebanyak 0,5 ml ke dalam tabung reaksi berisi BGLB 4,5 ml (perbandingan
1 : 10) lalu divortex hingga homogen
6. Dimasukkan tabung durham ke dalam tabung reaksi
7. Dilakukan pengenceran hingga pengenceran 10-3
8. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 +- 2 derajat Celcius
9. Di amati dan dicatat hasilnya
Uji Konfirmasi
1. Disiapkan alat (tabung reaksi, tabung durham, pendopoi, tabung reaksi, pipet mikro) dan bahan (media
MCB, PDF, Thai tea)
2. Dilarutkan pengenceran 4 ml PDF ke dalam 3 tabung reaksi
3. Ditambahkan sampel sebanyak 1 ml dari tabung reaksi pertama lalu divortex sampai homogen dan diberi
label 10-1
4. Diambil 1 mili dari tabung pertama ke tabung kedua lalu divortex sampai homogen dan diberi label 10-2
dan dilakukan juga pada tabung ketiga
5. Dipipet larutan pengencer 10-1 sebanyak 0,5 ml ke dalam tabung reaksi MCB 4,5 ml (perbandingan 1 : 10)
lalu divortex hingga homogen
6. Dimasukkan tabung durham ke dalam tabung reaksi
7. Dilakukan pengenceran hingga pengajaran 10-3
8. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 +- 2 derajat Celcius
9. Diamati dan dicatat hasilnya
PROSEDUR PEMERIKSAAN JAMUR
(Jamur Aspergillus niger)
- Disiapkan alat (object glass, pipet tetes, penjepit tabung, bunsen) dan bahan
(inokulum jamur Aspergillus niger, etanol 70%, minyak imersi dan aquadest)
- Dicuci object glass dengan etanol 70%, lalu di fiksasi
- Ditetesi aquadest steril 1 tetes
- Diambil biakan jamur menggunakan jarum ose, lalu difiksasi
- Ditetesi minyak imersi 1 tetes
- Diamati dibawah mikroskop
- Difoto dan dicatat hasil pemeriksaan
PROSEDUR TEKNIK INOKULASI
3.3.1 Metode gores
1. Disiapkan alat (tabung reaksi, bunsen, jarum ose, rak tabung) dan bahan
(etanol 70%, biakan bakteri Staphylococcus epidermidis dan media Nutrient
Agar/NA)
2. Dibuat media agar miring dalam tabung reaksi (media Nutrient Agar/NA)
3. Disemprotkan etanol 70% pada tempat kerja dan dinyalakan api bunsen
(teknik kerja aseptis)
4. Dipanaskan jarum ose bulat menggunakan api bunsen sampai pijar
5. Diambil biakan bakteri dari media lama menggunakan jarum ose
6. Digoreskan pada permukaan media agar miring secara berkesinambungan,
lalu ditutup dengan pendopol dan diberi label
7. Dibakaar jarum ose bulat sampai pijar lalu dimasukkan kedalam alkohol 70%
dalam beaker glass
8. Diinokulasi bakteri hasil inokulasi di dalam inkubator pada suhu 37 derajat C
selama 24 jam.
9. Diamati pertumbuhan bakteri yang tumbuh.
5. Teknik Inokulasi
Alat-alat:
- Batang kaca L
- Beaker glass
- Blue tip
- Bunsen
- Cawan petri
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Inkubator bakteri
- Inkubator jamur
- Jarum ose bulat
- Jarum ose lurus
- Kertas perkamen
- Label
- Laminar Airflow Cabinet (LAC)
- Mikropipet
- Pendopol
- Rak tabung
- Tabung reaksi
- Vortex “Biosan” V-1 Plus
Bahan-bahan:
- Biakan bakteri Staphylococcus epidermidis
- Biakan bakteri Streptococcus sanguinis
- Biakan jamur Aspergillus niger
- Etanol 70%
- Nutrient Agar
- PDA
6. Pemeriksaan Jamur
Alat-alat:
- Beaker glass
- Bunsen
- Jamur ose
- Mikroskop (primo star)
- Object glass
- Pendopol
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Rak tabung
- Tabung reaksi
- Vial
Bahan-bahan:
- Aquades
- Etanol 70%
- Inokulum jamur Aspergillus niger
- Minyak imersi