Anda di halaman 1dari 34

PROSEDUR UJI BIOKIMIA

1. disiapkan alat dan bahan


2. dituang media EMBA dan MSA ke dalam cawan petri
3. diambil biakan bakteri menggunakan jarum ose dan digoreskan pada media. biakan
E.coli pada media EMBA dan biakan bakteri Staphylococcus aureus pada media
MSA
4. dibungkus cawan petri menggunakan kertas perkamen
5. diinkubasi pada suhu 35-37 derajat celcius selama 24 jam dalam inkubator
6. diamati dan dicatat hasilnya
Prosedur Uji Angka Fenol

Fenol
- Disiapkan alat (Beaker glass, Bunsen, blue tip, mikropipet, rak tabung reaksi,
stopwatch, dan tabung reaksi) dan bahan (aquades, fenol baku, harpic)
- Disiapkan 12 tabung reaksi dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 1:8, 1:9, dan 1:10
- Dimasukan media ketabung pertama lalu tabung berikutnya, tiap tabung dengan waktu
5 menit, 10 menit dan 15 menit, lalu divortex
- Diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 35±2oC
- Diamati dan dicatat hasilnya.

Disinfektan
- Disiapkan alat (Beaker glass, Bunsen, blue tip, mikropipet, rak tabung reaksi,
stopwatch, dan tabung reaksi) dan bahan(aquadest, fenol, harpic, inoculum bakteri
Staphylococcus aureus dan media Bufferes Pepton Water (PDF))
- Disiapkan 12 tabung reaksi dan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 1:9, 1:10, dan 1:11
- Dimasukkan media kedalam tabung pertama lalu ditambahkan inoculum bakteri
Staphylococcus aureus dan harpic
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi pertama lalu tabung berikutnya dengan tiap tabung
5 menit, 10 menit, dan 15 menit
- Diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 35±2oC
- Diamati dan dicatat hasilnya
STERILISASI
1. Sterilisasi Pemanasan Kering
Disiapkan alat yang akan di sterilkan ( Cawan petri,
Erlenmeyer, pipet tetes, pinset, tabung reaksi, dan vial )
Digunting kertas perkamen dan benang wol sesuai
ukuran yang diperlukan untuk membungkus alat
Dibungkus cawan petri dengan kertas perkamen sesuai
ukuran
Ditutup mulut botol Erlenmeyer dan tabung reaksi
dengan kapas, dilapisi kasa, diikat dengan wol
Dibuat kantong dari kertas perkamen
Diisi masing-masing kantong dengan pinset, pipet tetes,
dan vial
Distapler kantong perkamen dimasukkan semua alat
yang telah dibungkus perkamen ke dalam oven selama
1 jam pada suhu 170 derajat Celcius

2. Steriliasi pemanasan basah dengan autoklaf


Disiapkan alat yang akan disterilkan ( blue tip, gelas
ukur )
Disiapkan kapas, kasa, dan wol untuk membuat
pendopol
Ditutup mulut gelas ukur dengan pendopol yang sesuai
ukuran/pas
Disiapkan kantong dari perkamen untuk membungkus
blue tip
Dimasukkan blue tip ke dalam kantong perkamen lalu di
stapler
Dimasukkan alat-alat ke dalam autoklaf selama 15 menit
pada suhu 121 derajat celcius

3. Sterilisasi pemijaran
Disiapkan alat yang akan disterilisasi ( Jarum Oase )
Disiapkan Bunsen
Dipijarkan jarum oase hingga warna jarum oase berubah
warna merah membara
Prosedur Uji Sterilitas
1. Uji Fertilitas
- Disiapkan tabung reaksi dan media NB 9 ml
- Diisi tabung reaksi dengann 9 ml media NB
- Diinokulasi 0,1 ml suspense bakteri Streptococcus sanguinis dengan mikropipet ke tabung
reaksi yang berisi media dan divortex
- Diinkubasi pada suhu 35 – 37 ° C selama 24 jam
- Diamati medium

2. Uji Efektivitas
- Disiapkan tabung reaksi
- Diisi dengan 9 ml media NB
- Ditambahkan 1 ml sampel obat tetes
- Dipipet 0,1 ml inokulum bakteri Streptococcus sanguinis ke tabung reaksi yang berisi sampel
dan media NB, lalu di vortex
- Diinkubasi pada suhu 35 – 37 ° C selama 24 jam
- Diamati perubahan

3. Uji Sterilitas
- Disiapkan tabung reaksi
- Diisi dengan 9 ml media NB
- Diinkubasi pada suhu 35 – 37 ° C selama 24 jam
- Diamati perubahan
Prosedur Uji Efektivitas Pengawet
Prosedur Percobaan:

- Disiapkan alat dan bahan

- Dimasukkan sampel saos "Sasa" yang telah diencerkan dengan akuades

- Ditambahkan 0,1 ml suspensi bakteri Streptococcus sanguinis, lalu divortex

- Dilakukan pengenceran dengan LB mulai 10^-1 - 10^-8, divortex setiap pengenceran

- Diambil 1 ml dari tiap pengenceran dimasukkan ke cawan petri

- Ditambahkan 15 ml media PCA, dihomogenkan membentuk angka 8

- Dibiarkan media memadats

- Dibungkus dengan perkamen, lalu diinkubasi selama 24 jam, pada suhu 35-37 derajad celsius.
PROSEDUR PENGECATAN GRAM

• Pengecatan Gram Bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus)

1. Disiapkan alat yang telah steril (object glass, pipet tetes, jarum ose,
penjepit tabung, dan mikroskop) dan bahan (aquadest, etanol 70%,
gentian violet, lugol, safranin, minyak imersi, inokulum bakteri Gram
positif contoh:Staphylococcus aureus)
2. Disemprotkan etanol 70% pada meja kerja dan dinyalakan bunsen
(Teknik kerja aseptis)
3. Dibilas object glass dengan etanol 70%, lalu difiksasi hingga kering
4. Diteteskan aquadest steril pada object glass
5. Dipijarkan jarum ose dengan api bunsen hingga pijar
6. Diambil inoculum bakteri Staphylococcus aureus dengan jarum ose yang
telah dipijarkan, lalu homogenkan inokulum dengan aquadest kemudian
difiksasi
7. Diteteskan gentian violet lalu diteteskan lugol, kemudian difiksasi hingga
kering
8. Dicuci object glass dengan etanol 70% hingga seluruh warna gentian
violet luntur sempurna, lalu difiksasi
9. Diteteskan safranin ditunggu 15-30 detik, lalu dicuci dengan aquadest
kemudian difiksasi
10.Diteteskan minyak imersi jika perlu, lalu diamati di bawah mikrosop
dengan perbesaran 40x lalu 100x
11.Diamati dan dicatat hasil yang terlihat pada mikroskop yaitu koloni
bakteri gram positif berwarna ungu berbentuk bulat berkumpul seperti
buah anggur
• Pengecatan Gram Bakteri Gram Negatif (Escherichia coli)

1. Disiapkan alat yang telah steril (object glass, pipet tetes, jarum ose,
penjepit tabung, dan mikroskop) dan bahan (aquadest, etanol 70%,
gentian violet, lugol, safranin, minyak imersi, inokulum bakteri Gram
negatif contoh: Escherichia coli)
2. Disemprotkan etanol 70% pada meja kerja dan dinyalakan bunsen
(Teknik kerja aseptis)
3. Dibilas object glass dengan etanol 70%, lalu difiksasi hingga kering
4. Diteteskan aquadest steril pada object glass
5. Dipijarkan jarum ose dengan api bunsen hingga pijar
6. Diambil inoculum bakteri Escherichia coli dengan jarum ose yang telah
dipijarkan, lalu homogenkan inokulum dengan aquadest kemudian
difiksasi
7. Diteteskan gentian violet lalu diteteskan lugol, kemudian difiksasi hingga
kering
8. Dicuci object glass dengan etanol 70% hingga seluruh warna gentian
violet luntur sempurna, lalu difiksasi
9. Diteteskan safranin ditunggu 15-30 detik, lalu dicuci dengan aquadest
kemudian difiksasi
10.Diteteskan minyak imersi jika perlu, lalu diamati di bawah mikrosop
dengan perbesaran 40x lalu 100x
11.Diamati dan dicatat hasil yang terlihat pada mikroskop yaitu koloni
bakteri gram negatif berwarna merah muda berbentuk seperti batang
pendek
PROSEDUR PEMBUATAN MEDIA

1. Media Nutrient Agar (NA)


- Ditimbang NA sebanyak 4,2 gr
- Dimasukkan ke erlenmeyer
- Dilarutkan dengan 150 ml aquades ke dalam media NA, diaduk hingga larut
- Dipanaskan diatas kompor, diaduk searah jarum jam hingga larutan jernih
- Dimasukkan larutan ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C
2. Media Brilliant Green Agar (BGA)
- Ditimbang BGA sebanyak 4 gr
- Dimasukkan ke dalam erlenmeyer
- Dilarutkan dengan 100 ml aquades ke dalam BGA, diaduk hingga larut
- Dipanaskan di atas kompor sambil diaduk searah jarum jam hingga jernih
- Dimasukkan ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C
3. Media Plate Count Agar (PCA)
- Ditimbang PCA sebanyak 4,27 gr
- Dimasukkan ke dalam erlenmeyer
- Dilarutkan dengan 150 ml aquades ke dalam PCA, diaduk hingga larut
- Dipanaskan di atas kompor, diaduk searah jarum jam hingga jernih
- Dimasukkan larutan ke dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121°C
PROSEDUR ANTIBIOTIK

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Dibuat 5 konsentrasi berbeda dari Chloramphenicol baku (S1= 1,6; S2=2,0; S3= 2.5; S4=3,125; S5= 3) dan
1 konsentrasi Chloramphenicol pasaran (U3= 2,5)
3. Disiapkan 5 cawan petri
4. Dipipet dan dimasukkan 0,1 ml biakan bakteri Escherichia coli ke dalam masing-masing cawan petri
5. Dituang media MHA sebanyak 15 ml ke dalam masing-masing cawan petri dan dihomogenkan dengan
membentuk Angka 8
6. Ditanamkan pencadang kertas pada konsentrasi S1 ke dalam cawan petri pertama berselang dengan
konsentrasi S3 lalu diberi label
7. Ditanamkan pula pada cawan petri kedua dengan konsentrasi S2 diselingi dengan konsentrasi S3 begitu
selanjutnya hingga cawan petri ke-4 dengan konsentrasi diselingi konsentrasi S3
8. Ditanamkan pencadang kertas antibiotik uji U3 pada cawan petri kelima berselang-seling dengan S3
9. Diberi kontrol negatif di tengah cawan petri
10. Ditutup cawan petri dan dibungkus kertas perkamen
11. Diinkubasi pada suhu 35 +- 2 derajat Celcius selama 24 jam
12. Diukur zona hambat dan dicatat hasil
PROSEDUR UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA

METODE SUMURAN
- Disiapkan alat dan bahan(Cawan petri, pipet mikro,pinset dan bahan bakteri
Escherichia coli, ekstrak etanol biji matoa dan media MHA)
- Dimasukkan 0,1 ml biakan bakteri Escherichia coli ke cawan petri
- Ditambahkan 15 ml media mha (Mueller hinton agar) ke cawan petri
- Dihomogenkan angka 8
- Dibuat lubang dengan alat sumuran pada media yang sudah memadat
-Dipipet ekstrak matoa ke lubang dari konsentrasi rendah
- Dibungkus cawan petri dengan kertas perkamen
- Diinkubasi pada suhu 35 +_ 2 derajat C
- Diukur zona hambat dan dicatat

METODE PENCADANG KERTAS


- Disiapkan alat dan bahan Cawan petri, pipet mikro,pinset dan bahan bakteri
Escherichia coli, ekstrak etanol biji matoa dan media MHA)
-Dimasukkan 0,1 ml biakan bakteri Escherichia Coli kecawan petri
- Ditambahkan media MHA sebanyak 15 ml ke cawan petri
- Diletakkan pencadang kertas yang telah dicelupkan pada ekstrak matoa diatas
media
- Dibungkus cawan petri dengan kertas perkamen
- Diinkubasi pada suhu 35+_ 2 derajat C selama 24 jam
- Diukur zona hambat dan dicatat
PROSEDUR MPN

Uji Presumtif

1. Disiapkan alat (tabung reaksi, tabung durham, pendopol, rak tabung reaksi, pipet mikro) dan bahan (media
BGLB, MCN,PDF)
2. Dilakukan pengenceran 4 ml PDF ke dalam 3 tabung reaksi
3. Ditambahkan sampel sebanyak 1 ml dari tabung reaksi pertama lalu divortex sampai homogen dan diberi
label 10-1
4. Diambil 1 ml dari tabung pertama ke tabung kedua lalu divortex sampai homogeny dan diberi label 10-2 dan
dilakukan juga pada tabung ketiga
5. Dipipet larutan pengencer 10-1 sebanyak 0,5 ml ke dalam tabung reaksi berisi BGLB 4,5 ml (perbandingan
1 : 10) lalu divortex hingga homogen
6. Dimasukkan tabung durham ke dalam tabung reaksi
7. Dilakukan pengenceran hingga pengenceran 10-3
8. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 +- 2 derajat Celcius
9. Di amati dan dicatat hasilnya

Uji Konfirmasi
1. Disiapkan alat (tabung reaksi, tabung durham, pendopoi, tabung reaksi, pipet mikro) dan bahan (media
MCB, PDF, Thai tea)
2. Dilarutkan pengenceran 4 ml PDF ke dalam 3 tabung reaksi
3. Ditambahkan sampel sebanyak 1 ml dari tabung reaksi pertama lalu divortex sampai homogen dan diberi
label 10-1
4. Diambil 1 mili dari tabung pertama ke tabung kedua lalu divortex sampai homogen dan diberi label 10-2
dan dilakukan juga pada tabung ketiga
5. Dipipet larutan pengencer 10-1 sebanyak 0,5 ml ke dalam tabung reaksi MCB 4,5 ml (perbandingan 1 : 10)
lalu divortex hingga homogen
6. Dimasukkan tabung durham ke dalam tabung reaksi
7. Dilakukan pengenceran hingga pengajaran 10-3
8. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 +- 2 derajat Celcius
9. Diamati dan dicatat hasilnya
PROSEDUR PEMERIKSAAN JAMUR
(Jamur Aspergillus niger)
- Disiapkan alat (object glass, pipet tetes, penjepit tabung, bunsen) dan bahan
(inokulum jamur Aspergillus niger, etanol 70%, minyak imersi dan aquadest)
- Dicuci object glass dengan etanol 70%, lalu di fiksasi
- Ditetesi aquadest steril 1 tetes
- Diambil biakan jamur menggunakan jarum ose, lalu difiksasi
- Ditetesi minyak imersi 1 tetes
- Diamati dibawah mikroskop
- Difoto dan dicatat hasil pemeriksaan
PROSEDUR TEKNIK INOKULASI
3.3.1 Metode gores
1. Disiapkan alat (tabung reaksi, bunsen, jarum ose, rak tabung) dan bahan
(etanol 70%, biakan bakteri Staphylococcus epidermidis dan media Nutrient
Agar/NA)
2. Dibuat media agar miring dalam tabung reaksi (media Nutrient Agar/NA)
3. Disemprotkan etanol 70% pada tempat kerja dan dinyalakan api bunsen
(teknik kerja aseptis)
4. Dipanaskan jarum ose bulat menggunakan api bunsen sampai pijar
5. Diambil biakan bakteri dari media lama menggunakan jarum ose
6. Digoreskan pada permukaan media agar miring secara berkesinambungan,
lalu ditutup dengan pendopol dan diberi label
7. Dibakaar jarum ose bulat sampai pijar lalu dimasukkan kedalam alkohol 70%
dalam beaker glass
8. Diinokulasi bakteri hasil inokulasi di dalam inkubator pada suhu 37 derajat C
selama 24 jam.
9. Diamati pertumbuhan bakteri yang tumbuh.

3.3.2 Metode gores di cawan petri


1. Disiapkan alat (cawan petri, bunsen, jarum ose, perkamen) dan bahan (etanol
70%, biakan bakteri Staphylococcus epidermidis, biakan jamur Aspergillus
niger dan media Nutrient Agar/NA, Potato Dextrose Agar/PDA).
2. Disemprotkan etanol 70% pada tempat kerja dan dinyalakan api bunsen
3. Dimasukkan 15 ml media Nutrient Agar dan 15 ml media Potato Dextrose
Agar (PDA) ke cawan masing-masing, lalu ditunggu hingga memadat.
4. Dipanaskan jarum ose menggunakan api bunsen sampai pijar
5. Diambil biakan bakteri, jamur dari media lama menggunakan jarum ose
6. Digoreskan pada permukaan media secara kuadran dan metode T, lalu
dibungkus kertas perkamen dan diberi label
7. Dibakar jarum ose bulat sampai pijar lalu dimasukkan etanol 70% dalam
beaker glass
8. Diinkubasi bakteri hasil inokulasi didalam inkubator pada suhu 37 derajat C
selama 24 jam, inkubasi jamur pada suhu 23-27 derajat C selama 1-2 hari
9. Diamati pertumbuhan bakteri dan jamur yang tumbuh.
3.3.3 Metode tusuk
1. Disiapkan alat (Tabung reaksi, api bunsen, jarum ose, rak tabung) dan bahan
(etanol 70%, biakan bakteri Streptococcus sanguinis dan media Nutrient
Agar(NA)).
2. Dibuaat agar tegak dallam tabung reaksi dengan media NA
3. Disemprotkan etanol 70% pada tempat kerja dan nyalakan api bunsen
4. Dipanaskan jarum ose lurus, menggunakan api bunsen sampai pijar
5. Diambil biakan bakteri dari media lama menggunakan jarum ose lurus
6. Ditusukkan kedalam media, ditutup dengan pendopol dan diberi alat
7. Dibakar jarum ose lurus sampai pijar lalu dimasukkan kedalam etanol 70%
dalam beaker glass
8. Diinkubasi bakteri hasil inokulasi didalam inkubator pada suhu 37 derajat C
selama 24jam
9. Diamati pertumbuhan bakteri yang tumbuh
3.3.4 Metode tuang
1. Disiapkan alat (cawan petri, api bunsen, mikro pipet,kertas perkamen) dan
bahan (etanol 70%, biakan bakteri Streptococcus sanguinis, dan media
Nutrient Agar/NA).
2. Disemprotkan etanol 70% pada tempat kerja dan nyalakan api bunsen
3. Diambil 0,1 ml biakan bakteri dengan mikropipet dan diteteskan ke cawan
petri yang steril
4. Dituangkan 15 ml media nutrient agar kedalam cawan petri
5. Dihomogenkan biakan bakteri dan media digoyangkan dengan membentuk
angka 8
6. Dibiarkan media memadat, lalu dibungkus kertas perkamen dan diberi label
7. Diinkubasi biakan bakteri hasil inokulasi pada inkubator dengan suhu 37
derajat C selama 24jam
8. Diamati pertumbuhan bakteri yang tumbuh
3.3.5 Metode Tebar
1. Disiapkan alat (cawan petri, api bunsen, mikro pipet,kertas perkamen) dan
bahan (etanol 70%, biakan bakteri Streptococcus sanguinis, dan media
Nutrient Agar/NA).
2. Disemprotkan etanol 70% pada tempat kerja dan nyalakan api bunsen
3. Dimasukkan 15 ml media nutrient agar kedalam cawan petri, lalu ditunggu
hingga memadat
4. Diambil 0,1 ml biakan bakteri lalu diteteskan kedalam cawan petri, secara
aseptis
5. Disebar dengan batang kaca L yg sebelumnya telah dicelupkan kedalam
alkohol secara merata
6. Dibungkus cawan petri dengan kertas perkamen lalu diberi label
7. Diinkubasi bakteri didalam inkubator pada suhu 37 derajat C selama 24jam
8. Diamati pertumbuhan bakteri pada media
PROSEDUR PERCOBAAN ALT

- Disiapkan alat dan bahan


- Disiapkan 1 gram sampel donat yang telah digerus dengan alu dan lumpang
-
Dimasukkan media NB sebanyak 10 ml kedalam tabung reaksi 10 -1 dan 9 ml untuk tabung
reaksi 10-2 hingga 10-6
-
Dimasukkan sampel kedalam tabung reaksi 10 -1
-
Divortex hingga homogen
-
Dipipet 1 ml pengenceran 10-1 ke tabung pengenceran 10-2 yang berisi 9 ml NB
-
Divortex hingga homogen
-
Dilakukan hingga pengenceran 10-6
-
Disiapkan 4 cawan petri, 2 petri diberi label 10 -5 dan 10-6 kemudian dipipet kecawan petri
sesuai label
-
Diukur 15 ml media PCA dan dimasukkan kedalam cawan petri
-
Dihomogenkan dengan angka 8 secara perlahan
-
Dibungkus cawan petri dengan kertas perkamen
-
Diinkubasi pada suhu 35±2 oC selama 24 jam dengan posisi cawan petri terbalik
-
Dihitung koloni dengan menggunakan colony counter
PRINSIP-PRINSIP

1. Prinsip Uji Biokimia terhadap Bakteri Salmonella


Percobaan ini didasarkan pada perlakuan bakteri E.coli dan Staphylococcus aureus dengan
mengidentifikasi terhadap koloni spesifik pada media selektif yang menunjukkan
perubahan warna akibat aktivitas biokimia dari bakteri. Bakteri E.coli memiliki
kemampuan dalam memfermentasi glukosa, laktosa, trehalosa dan xylosa. Bakteri
Staphylococcus aureus yang memiliki kemampuan memfermentasikan mannitol
menghasilkan asam.
2. Prinsip Uji Angka Paling Mungkin
Percobaan ini didasarkan pada pertumbuhan bakteri coliform setelah cuplikan diinokulasi
pada media cair yang sesuai dengan mengamati adanya reaaksi fermentasi dalam cara
pembentukan gas didalam tabung durham
3. Prinsip Penetapan Angka Lempeng Total
Percobaan ini didasarkan pada pertumbuhan koloni bakteri anaerob mesofil dan jamur
setelah diinokulasi pada media agar lempeng dengan metode tuang dan diinokulasi pada
suhu yang sesuai
4. Prinsip Uji Aktivitas Antimikroba
Percobaan ini didasarkan pada uji aktivitas antimikroba dengan melakukan pengujian
Konsentrasi Hambatan Minimum (KHM) mikroba berdasarkan metode difusi agar
menggunakan pecadang logam atau gelas atau kertas, dimana konsentrasi senyawa obat
tertentu dimasukkan ke dalam masing-masing pecadang, kemudian diukur zona bening
disekitar pecadang sampai diperoleh konsentrasi senyawa obat terkecil yang masih
memberikan daya hambat
5. Prinsip Uji Potensi Antibiotik
Percobaan ini didasarkan dengan menggunakan media padat MHA (Muller Hinton Agar)
yang pada permukaannya diinokulasikan mikroorganisme uji yang spesifik terhadap
antibiotik secara merata, pecadang kertas diletakkan pada permukaan media padat tersebut
yang telah direndam dengan larutan antibiotik. Selama inkubasi akan terjadi proses difusi
antibiotik kedalam sel agar dan membentuk daerah hambatan (zona). Zona yang terbentuk
inilah digunakan sebagai dasar kuantitatif untuk membandingkan potensi antibiotik baku.
6. Prinsip Pemeriksaan Jamur
Percobaan ini akan melakukan pengamatan terhadap bentuk atau hifa spora dari jamur, hifa
jamur terdiri atas 2 jenis yaitu hifa bersekat dengan hifa tak bersekat. Hifa jamur yang
bersekat disebut hifa septa. Hifa jamur yang tidak bersekat disebut asepta. Jamur yang
bersekat umumnya berinti sel satu dan disebut sebagai jamur monositik. Jamur yang
hifanya tak bersekat disebut jamur senositik.
7. Prinsip Pengecatan Gram
Percobaan ini didasarkan pada sifat kepolaran dari dinding sel bakteri dimana bakteri gram
positif memiliki peptidoglikan yang bersifat lebih tebal sehingga dapat mengikat gentian
violet lebih kuat, sedangkan pada bakteri gram negatif peptidoglikan bersifat lebih tipis.
Sehingga dengan pemberian alkohol menyebabkan peptidoglikan yang mengandung
gentian violet larut bersama alkohol. Sehingga mengikat kuat saftarnin.
8. Prinsip Teknik Inokulasi
Percobaan ini didasarkan pada pemindahan inokulum dari media lama ke media baru
dengan menggunakan keempat metode yaitu metode gores, tuang, sebar dan tusuk.
9. Prinsip Uji Angka Fenol
Percobaan ini didasarkan pada perbandingan aktivitas mikroba suatu senyawa kimia atau
buatan desinfektan dengan fenol pada keadaan yang standar. Dimana dapat membunuh
mikroorganisme pada waktu 10 menit tetapi tidak pada waktu 5 menit
10. Prinsip Teknik Sterilisasi
Percobaan ini didasarkan sterilisasi dapat dilakukan secara fisika maupun kimiawi. Secara
fisika terbagi menjadi sterilisasi panas kering dan sterilisasi panas basah. Sterilisasi panas
kering menggunakan oven pada suhu 1700C selama 1 jam dan memiliki prinsip kerja yaitu
dehidrasi dan oksidasi. Pertama, protein mikroba akan dehidrasi sampai kering dan
kemudian teroksidasi oleh oksigen dan udara menyebabkan mikroba mati. Sterilisasi panas
basah menggunakan autoklaf dengan suhu 1210C selama 15 menit dan memiliki prinsip
kerja yaitu denaturasi dan koagulasi. Pertama, protein mikroba terhidrasi atau rusaknya
protein lalu terkoagulasi untuk pengumpulan pada mikroba yang terdenaturasi. Kemudian
pada jarum ose dilakukan pemijaran dengan bunsen.
11. Prinsip Pembuatan Media
Percobaan ini didasarkan pada pembuatan berbagai macam media sesuai dengan jumlah
dan takarannya masing-masing yang sudah ditetapkan dikemasan. Media biasanya
mengandung campuran nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk
tumbuh dan berkembang biak. Media digunakan untuk mengatasi mikroorganisme,
identifikasi, membuat kultur murni, membiakkan, mengasingkan dan menyimpan
mikroorganisme dalam waktu yang lama di laboratorium. Jenis media yang sering
digunakan adalah Nutrien Agar (NA), Potato Dextrose Agar, Nutrient Broth (NB),
Salmonella Shigella (SS).
12. Prinsip Uji Efeektivitas Pengawet
Percobaan ini didasarkan pada pengawet yang ada dalam sediaan uji daya gunanya dengan
menambah beberapa mikroba atau mikroorganisme, uji sebagai penantang. Daya hidup
mikroba uji diamati sampai waktu tertentu. Bakteri yang hidup dianggap sebagai
kontaminan yang menandakan bahwa tidak terjadi aktivitas pengawet dalam menghambat
pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme.
13. Prinsip Uji Sterilitas
Percobaan ini didasarkan pada pertumbuhan jasad renik pada media tertentu yang
diinokulasi dan diinkubasi (diinkubasi pada suhu 35-37oC selama 18-24 jam)
ALAT, BAHAN DAN BAKTERI
1. Uji sterilitas
Alat-alat:
- Beaker glass
- Bluetip
- Bunsen
- Inkubator
- LAC (Laminar Airflow Cabinet)
- Mikropipet
- Pendopol
- Rak tabung reaksi
- Tabung reaksi
- Vortex “Biosan” V-1 Plus
Bahan-bahan:
- Bakteri Streptococcus sanguinis
- Nutrient broth
- Pepton water
- Sampel obat tetes mata

2. Uji Efektivitas Pengawet


Alat-alat:
- Beaker glass
- Blue tip
- Bunsen
- Cawan petri
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Gunting
- Inkubator bakteri
- Kertas perkamen
- Label
- Laminar Airflow Cabinet (LAC)
- Mikropipet
- Pendopol
- Pipet tetes
- Rak tabung
- Spatula
- Tabung reaksi
- Vortex “Biosan” V-1 Plus
Bahan-bahan:
- Aquades
- Bakteri Streptococcus sanguinis
- Lactose broth
- PCA
- Sampel saos “sasa”
3. Pembuatan media
Alat-alat:
- Autoklaf (express)
- Batang pengaduk
- Beaker glass (iwaki pyrex)
- Botol aquades
- Erlenmeyer (AGC Iwaki)
- Gelas ukur (pyrex)
- Kapas
- Kasa
- Kompor gas (Rinai)
- Label ukuran 12x30
- Perkamen
- Serbet
- Spatula
- Wol
Bahan-bahan:
- Aquades 250 ml
- Briliant Green Agar (BGA)
- Nutrient Agar (NA)
- Nutrient Broth (NB)

4. Uji Angka Fenol


Alat-alat:
- Beaker glass
- Blue tip
- Bunsen
- Gelas ukur
- Inkubator
- Korek api
- Label
- Laminar Airflow Cabinet (LAC)
- Mikropipet
- Pendopol
- Rak tabung
- Stopwatch
- Tabung reaksi
- Vortex “Biosan” V-1 Plus
Bahan-bahan:
- Biakan bakteri Staphylococcus aureus
- Desinfektan “harpic”
- Etanol 70%
- Fenol 5%
- Media Buffer Pepton Water (BPW)

5. Teknik Inokulasi
Alat-alat:
- Batang kaca L
- Beaker glass
- Blue tip
- Bunsen
- Cawan petri
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Inkubator bakteri
- Inkubator jamur
- Jarum ose bulat
- Jarum ose lurus
- Kertas perkamen
- Label
- Laminar Airflow Cabinet (LAC)
- Mikropipet
- Pendopol
- Rak tabung
- Tabung reaksi
- Vortex “Biosan” V-1 Plus
Bahan-bahan:
- Biakan bakteri Staphylococcus epidermidis
- Biakan bakteri Streptococcus sanguinis
- Biakan jamur Aspergillus niger
- Etanol 70%
- Nutrient Agar
- PDA
6. Pemeriksaan Jamur
Alat-alat:
- Beaker glass
- Bunsen
- Jamur ose
- Mikroskop (primo star)
- Object glass
- Pendopol
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Rak tabung
- Tabung reaksi
- Vial
Bahan-bahan:
- Aquades
- Etanol 70%
- Inokulum jamur Aspergillus niger
- Minyak imersi

7. Uji Potensi Antibiotik


Alat-alat:
- Bunsen
- Cawan petri
- Erlenmeyer
- Inkubator
- Jangka sorong
- Kertas pecadang
- Kertas perkamen
- Label
- Laminar Airflow Cabinet (LAC)
- Pinset
- Pipet mikro
- Pot
- Yellow tip
Bahan-bahan:
- Aquades
- Biakan bakteri E.coli
- Kloramfenikol baku
- Kloramfenikol pasaran (kalmicetine)
- Muller Hinton Agar (MHA)

8. Uji Aktivitas Antimikroba


Alat-alat:
- Bunsen
- Cawan petri
- Cork borer
- Inkubator
- Jangka sorong
- Kertas pecadang
- Label
- Laminar Airflow Cabinet (LAC)
- Pinset
- Pipet mikro
Bahan-bahan:
- Aquades
- Biakan bakteri E.coli
- Ekstrak etanol biji matoa
- Muller Hinton Agar (MHA)
9. Penetapan Angka Lempeng Total
Alat-alat:
- Alu dan lumpang
- Batang pengaduk
- Beaker glass
- Bunsen
- Cawan petri
- Colony counter
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Inkubator
- Kertas perkamen
- Label
- Neraca analitik
- Pendopol
- Pipet mikro
- Rak tabung
- Serbet
- Sudip
- Tabung reaksi
- Vortex “Biosan” V-1 Plus
Bahan-bahan:
- Alkohol 70%
- Donat “J.co”
- Nutrient Broth (NB)
- Plate Count Agar (PCA)
10. Uji Angka Paling Mungkin (MPN) Bakteri Koliform
Alat-alat:
- Beaker glass
- Bunsen
- Cawan petri
- Colony counter
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Indikator universal
- Label
- Laminar Airflow Cabinet (LAC) “ Astec” HLF 1200 L
- Pendopol
- Pipet mikro
- Rak tabung
- Spidol
- Tabung durham
- Tabung reaksi
- Vortex “Biosan” V-1 Plus
Bahan-bahan:
- Briliant Green Lactose Broth (BGLB)
- Mac Conkey Broth (MCB)
- Pepton Dilution Fluid (PDF)
- Thaitea
11. Pengecatan gram
Alat-alat:
- Beaker glass
- Bunsen
- Cawan petri
- Jarum ose
- Korek api
- Mikroskop
- Object glass
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Penyemprot alkohol
- Tabung reaksi
- Vial
- Tisu
Bahan-bahan:
- Aquades
- Etanol 70%
- Gentian violet
- Inokulum bakteri E.coli
- Inokulum bakteri Staphylococcus aureus
- Lugol
- Minyak imersi
- Safranin
12. Uji Biokimia Terhadap Bakteri Salmonella
Alat-alat:
- Bunsen
- Cawan petri
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Hot plate
- Inkubator
- Jarum ose
- Kertas perkamen
- Laminar Airflow Cabinet (LAC) “ Astec” HLF 1200 L
- Tabugn reaksi
- Vortex
Bahan-bahan:
- Biakan bakteri E.coli
- Biakan bakteri Staphylococcus aureus
- EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
- MSA (Mannitol Salt Agar)

13. Teknik Sterilisasi


Alat-alat:
- Autoklaf
- Benang wol
- Blue tipe
- Bunsen
- Cawan petri
- Erlenmeyer
- Gelas ukur merk pyrex
- Gunting
- Jarum oase
- Kapas
- Kasa
- Oven merk memmert
- Perkamen
- Pinset
- Pipet tetes
- Stapler
- Tabung reaksi
- Vial
Bahan-bahan : -

Anda mungkin juga menyukai