Anda di halaman 1dari 1

UAS Management Biaya Strategic bagian B nomor 1 dan 2

1. Berdasarkan tabel dapat terlihat bahwa biaya kualitas yang paling tinggi merupakan biaya
kegagalan internal yaitu sebesar Rp 27.797.000 atau sebesar 5% dari total biaya kualitas
yang ada diikuti oleh biaya pencegahan sebesar Rp 18.890.000 atau sebesar 3% dan biaya
penilaian sebesar Rp 20.750.000 atau sebesar 4%. Hasil ini menunjukkan bahwa
perusahaan perlu menangani penyebab terjadinya produk cacat/tidak sesuai standar lebih
dulu agar produk cacat yang terjadi dapat berkurang sehingga Biaya Kegagalan Internal
dapat ditekankan.
Berdasarkan data di atas maka saya menyarankan agar perusahaan melakukan perbaikan
untuk kualitas dengan asumsi bahwa dengan meningkatkan kegiatan dalam bidang
pencegahan produk cacat yang akan membuat proses produksi lebih efektif. Kegiatan
tersebut meningkatkan biaya pencegahan, tetapi diharapkan dapat menurunkan biaya
kegagalan internal sehingga biaya produksi menjadi lebih efisien.

2. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi biaya yang dikeluarkan lebih besar dari
biaya yang telah di anggarkan. Varians biaya yang terjadi baik dalam biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung merupakan varians yang Unfavorabel atau bisa
disebut dengan varians yang tidak menguntungkan. Hal tersebut terjadi karena manajer
belum dapat menyesuaikan antara biaya-biaya yang telah di anggarkan dengan realisasi
biaya yang dikeluarkan. Manajer juga kurang mampu memperkiraan biaya yang akan
dikeluarkan, sehingga terjadi varians biaya yang Unfavorable antara biaya yang telah di
anggarkan dengan realisasi yang telah dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai