Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR DENGAN KEMATIAN BAYI

Correlation Of Weight Born With Infant Mortality


Tri Budiarti, Dhiah Dwi Kusumawati., Nikmah Nuur Rochmah
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Email : tribudiarti01@gmail.com, No. Hp. 082242097617

ABSTRAK

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator kualitas kesejahteraan hidup suatu
penduduk di dunia terutama kesehatan anak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan terutama
prematur menjadi penyebab utama kematian bayi. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan
anak bukan hanya merupakan tanggung jawab orang tua, melainkan juga masyarakat dan
pemerintah dengan tujuan salah satunya adalah menurunkan AKB. Meskipun AKB di
Kabupaten Cilacap masih di bawah target atau tidak melampaui MDGs, namun masih
ditemukan kasus kematian bayi sebanyak 143 kematian bayi ditemukan di Kabupaten Cilacap
yang terdiri dari 105 kematian neonatal dan 38 kematian post neonatal dari 28.481 kelahiran
hidup. Dengan demikian, AKB Kabupaten Cilacap tahun 2017 sebesar 5 per 1.000 kelahiran
hidup. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan berat lahir dengan kematian bayi.
Metode Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik total sampling
menggunakan data sekunder yang tercatat lengkap pada rekam medik dengan kriteria inklusi
bayi usia 0-12 bulan yang mengalami kematian di RSUD Cilacap selama tahun 2016-2018
sebanyak 170 sampel. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil analisis
menunjukkan bahwa di RSUD Cilacap pada tahun 2016-2018 sebagian besar yaitu 153 (90%)
kasus kematian terjadi pada kematian neonatal. BBLR mengalami kematian neonatal
sebanyak 105 bayi dengan hasil analisis chi square x2 sebanyak 5.129. Hal ini dapat
disimpulkan adanya hubungan antara berat lahir dengan kematian bayi.

Kata kunci: Berat, lahir, bayi, kematian

ABSTRACT
Infant Mortality Rate (IMR) is an indicator of the quality of life of a population in the
world, especially children's health. Low Birth Weight (LBW) and especially premature are the
main causes of infant death. Efforts to maintain the health of infants and children are not only
the responsibility of parents but also the community and the government with the goal of one
of which is to reduce IMR. Although IMR in Cilacap Regency is still below the target or does
not exceed the MDGs, there are still 143 infant mortality cases found in Cilacap District
which consist of 105 neonatal deaths and 38 postneonatal deaths from 28,481 live births.
Therefore, the 2017 IMR of Cilacap Regency is 5 per 1,000 live births. The research aims to
determine the relationship of birth weight with infant mortality. The research method uses
cross-sectional design with total sampling technique using secondary data recorded
incomplete medikal records with inclusion criteria of infants aged 0-12 months who
experienced death in Cilacap Regional Hospital during 2016-2018 as many as 170 samples.
Furthermore, data were analyzed using the chi-square test. The results of the analysis showed
that in Cilacap Regional Hospital in 2016-2018 most of them were 153 (90%) cases of deaths
occurred in neonatal deaths. LBW experienced 105 neonatal deaths with chi-square x2
analysis results of 5.129. It can be concluded that there is a relationship between birth weight
and infant mortality.

Keywords: Weight, birth, baby, death

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2 September 2019 63


PENDAHULUAN hari sampai 11 bulan (Dallolio et al., 2013).
Anak merupakan generasi penerus bangsa Masa neonatal sangat berperan penting dalam
karena di masa depan, anak akan menjadi kehidupan karena bayi berpotensi sangat
pemimpin. Berdasarkan Undang-Undang besar tertular dan terkena penyakit yang
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 mengancam kehidupan. Bayi harus
tentang kesehatan, pemerintah telah mengalami proses adaptasi yang kompleks
menyatakan upaya pemeliharaan kesehatan pada lingkungan luar (Ndombo et al., 2017)
anak harus dilakukan sejak anak masih dalam Pada tahun 2012, AKB di seluruh dunia
kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, diperkirakan mencapai 35 kematian per
dan sampai berumur 18 tahun. Dengan 1.000 kelahiran hidup (Hsu et al., 2015).
demikian, upaya pemeliharaan kesehatan Sedangkan pada tahun 2013, perkiraan global
bayi dan anak bukan hanya merupakan menunjukkan 44% dari kematian anak balita
tanggung jawab orang tua, melainkan juga adalah kematian bayi baru lahir yaitu 2,8 juta
masyarakat dan pemerintah dengan tujuan kematian atau dengan kata lain hampir
salah satunya adalah menurunkan Angka setengah dari kematian balita di seluruh
Kematian Bayi (AKB) dan anak. Sesuai dunia merupakan neonatus (Miyahara et al.,
target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2016). Di negara-negara maju, rata-rata
(TPB), diharapkan pada tahun 2030 angka kematian neonatal 4 per 1000 kelahiran
kematian bayi baru lahir dan balita dapat hidup (Ndombo et al., 2017). Di negara-
berkurang. Selain itu, upaya menurunkan negara berkembang, menurut World Health
AKB juga merupakan salah satu program Organization (WHO) menyampaikan bahwa
prioritas pembangunan kesehatan yang 25-45 % neonatus meninggal dalam 24 jam
terdapat dalam Rencana Pembangunan pertama setelah lahir (Avoka, Adanu,
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- Wombeogo, Seidu, & Dun-Dery, 2018).
2019. (Badan Pusat Statistik, 2018) Saat ini, Indonesia masih menjadi negara
AKB merupakan indikator kualitas yang berkontribusi sebagai penyumbang
kesejahteraan hidup suatu penduduk di dunia AKB. Pada tahun 2012, AKB di Indonesia
terutama kesehatan anak (Dallolio, Lenzi, & mengalami peningkatan yaitu 25 kematian
Fantini, 2013)(Hsu et al., 2015) dan (Batista, per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2011
Carvalho, & Vasconcelos, 2018). Kematian menjadi 32 kematian per 1.000 kelahiran
bayi meliputi kematian pada masa neonatal hidup pada tahun 2012. Hal ini dapat
yaitu usia 0 hari sampai 28 hari dan kematian disimpulkan bahwa AKB di Indonesia pada
pada masa post neonatal yaitu usia setelah 28 tahun 2011 dan 2012 masih belum memenuhi

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2 September 2019 64


target Renstra 2014 serta MDGs 2015 2013). BBLR rentan terhadap berbagai
(Kemenkes RI, 2013). gangguan masalah kesehatan, seperti
Banyak faktor yang mempengaruhi hipotermia dan infeksi. BBLR memiliki
kematian bayi. Faktor langsung penyebab kemungkinan 2, 07 kali mengalami kematian
kematian bayi adalah kesehatan dan dibandingan bayi yang lahir dengan berat
kelangsungan hidup bayi. Faktor tidak badan normal (Avoka et al., 2018). Selain itu,
langsung penyebab kematian bayi meliputi penelitian lain menyebutkan bahwa BBLR
variabel keluarga, konsepsi dan kehamilan, mempunyai risiko 13,542 kali lebih besar
perinatal serta norma perawatan bayi (Rini & menyebabkan kematian bayi dibandingkan
Puspitasari, 2014). Berdasarkan dengan bayi berat badan lahir normal (Rini &
penyebabnya, kematian bayi dikelompokkan Puspitasari, 2014). Peningkatan kasus BBLR
menjadi 2 macam yaitu endogen dan di suatu negara akan berdampak pada
eksogen. Kematian bayi endogen atau peningkatan AKB di negara tersebut
kematian neonatal disebabkan oleh faktor- (Sujianti, 2014).
faktor yang dibawa anak sejak lahir atau Pada umur satu minggu pertama
diperoleh dari orang tuanya pada saat kehidupan, 40 % neonatal mengalami
konsepsi. Kematian bayi karena kondisi bayi kematian. Proyeksi ke depan, komplikasi
itu sendiri meliputi Bayi Berat Lahir Rendah prematur mungkin akan tetap menjadi
(BBLR), bayi prematur, dan kelainan penyebab utama kematian neonatal serta
kongenital. Kematian bayi yang dibawa sejak balita pada tahun 2030 (Ndombo et al.,
lahir meliputi asfiksia. Kematian bayi 2017). Bayi prematur biasanya selalu
eksogen atau post-neonatal disebabkan oleh mempunyai berat badan lahir rendah (Green,
faktor-faktor yang dipengaruhi lingkungan C.J. dan Wilkinson, J.M., 2012). Kelahiran
luar (Arinta Kusuma Wandira dan Rachmah bayi BBLR dapat disebabkan oleh kelahiran
Indawati, 2012). sebelum waktunya (prematur) dan gangguan
Kematian bayi disebabkan oleh BBLR pertumbuhan selama dalam kandungan.
sebesar 4,3% (Arinta Kusuma Wandira dan Prematuritas dan berat lahir rendah pada bayi
Rachmah Indawati, 2012). BBLR lebih meningkatkan risiko terhadap kematian
berkontribusi terhadap kematian bayi, bayi (Miyahara et al., 2016). BBLR pada
terutama pada masa perinatal. Bayi dengan bayi prematur memiliki risiko kematian 4,2
BBLR dapat mengalami gangguan mental kali dibandingkan bayi berat lahir normal
dan fisik pada usia tumbuh kembang (Abdullah, Naiem, & Mahmud, 2012).
selanjutnya (Dallolio, L., Lenzi, J., & Fantini,

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2 September 2019 65


Cilacap merupakan salah satu kabupaten wilayah Kabupaten Cilacap (Profil Rumah
di propinsi di Jawa Tengah dengan jumlah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap, 2018).
kelahiran tahun 2017 sebanyak 28.512 bayi.
Kelahiran tersebut terdiri dari kelahiran METODE
hidup sebanyak 28.481 bayi dan kelahiran Penelitian ini merupakan penelitian
mati sebanyak 31 bayi. 143 kematian bayi analitik observasional dengan rancangan
ditemukan di Kabupaten Cilacap yang terdiri cross sectional. Penelitian ini bertujuan
dari 105 kematian neonatal dan 38 kematian mengetahui hubungan berat lahir bayi dengan
post neonatal dari 28.481 kelahiran hidup. kematian bayi. Penelitian dilakukan di RSUD
Hal ini dapat disimpulkan bahwa AKB Cilacap dengan besar sampel sebanyak 170
Kabupaten Cilacap tahun 2017 sebesar 5 per bayi usia 0-12 yang mengalami kematian di
1.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan RSUD Cilacap tahun 2016-2018 yang
penurunan AKB secara berangsur-angsur tercatat lengkap di rekam medik. Data yang
dari tahun 2015-2017 yaitu 7 per 1.000 digunakan menggunakan data sekunder
kelahiran hidup pada tahun 2015, 6 per 1.000 berupa rekam medik kemudian hasilnya
kelahiran hidup pada tahun 2016, dan 5 per dicatat pada lembar pengambilan data berupa
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2017. formulir pengambilan data. Setelah data
Meskipun AKB di Kabupaten Cilacap diperoleh semua, maka dilakukan editing,
menunjukkan penurunan secara berangsur- koding, dan ditabulasi. Selanjutnya data
angsur dan masih di bawah target atau tidak dianalisis secara univariat untuk mengetahui
melampaui MDGs, namun masih ditemukan distribusi kematian bayi dan dilakukan
kasus kematian bayi (Dinas Kesehatan analisis bivariate dengan uji chi square untuk
Republik Indonesia, 2013) (Dinas Kesehatan mengetahui hubungan antar variabel.
Kabupaten Cilacap, 2018). Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Cilacap merupakan HASIL
unsur pendukung Bupati dibidang pelayanan Penelitian ini dilakukan di RSUD Cilacap
kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan dengan sampel sebanyak 170 yaitu seluruh
pelayanan pengobatan, pemulihan bayi yang mengalami kematian pada usia 0-
peningkatan kesejahteraan dan pencegahan 12 bulan dan tercatat lengkap pada rekam
penyakit. Selain itu, RSUD Cilacap medik RSUD Cilacap. Data penelitian diolah
merupakan rumah sakit tipe B non secara univariat dan bivariate dengan
pendidikan yang menjadi pusat rujukan menggunakan SPSS. Hasil penelitian
masyarakat khususnya yang berada di diuraikan sebagai berikut :

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2 September 2019 66


1. Hasil Analisis Univariat Tabel 2. Hubungan Berat Bayi Lahir
Terhadap Kematian Bayi di RSUD Cilacap
Gambaran berat bayi lahir dan kematian
Tahun 2016-2018
bayi di RSUD Cilacap tahun 2016-2018 Variabel Kematian Bayi
Neonatal Post X2
dianalisis secara univariat yang dapat dilihat Neo-
natal
berdasarkan tabel 1 berikut ini : Berat bayi lahir
Tabel 1. Gambaran Berat Bayi Lahir Dan a. BBLR 105 7 5.129
b. Tidak 48 10
Kematian Bayi di RSUD Cilacap Tahun BBLR
2016-2018 Sumber : data rekam medik RSUD Cilacap Tahun
Variabel f % 2016-2018
1. Berat Bayi Lahir:
a. BBLR 112 66
b. Tidak BBLR 58 34 Pada tabel 2 diatas, terlihat sebagian besar
c. Jumlah 170 100
2. Kematian Bayi : bayi dengan BBLR mengalami kematian
a. Kematian Neonatal 153 90
b. Kematian Post Neonatal 17 10 neonatal sebanyak 105 bayi dengan hasil
c. Jumlah 170 100
analisis chi square x2 sebanyak 5.129. Dalam
Sumber : data rekam medik RSUD Cilacap Tahun
2016-2018 penelitian ini, derajat kebebasan (df) yang
Pada Tabel 1 di atas, terlihat pada tahun digunakan adalah 1 dan taraf signifikan (α)
tersebut sebagian besar bayi yang mengalami sebesar 0.05 sehingga x2 tabel adalah 3.841.
kematian lahir dengan BBLR sebanyak 112 Hal ini dapat disimpulkan bahwa x2 hitung >
kasus (66%) sedangkan bayi yang mengalami x2 tabel, maka diartikan bahwa ada
kematian dengan berat lahir tidak BBLR hubungan antara berat bayi saat lahir dengan
sebanyak 58 kasus (34%). Kematian bayi kejadian kematian terutama saat neonatal.
sebanyak 170 bayi yang mana sebagian besar
yaitu 153 (90%) terjadi pada saat neonatal PEMBAHASAN
dan sebagian kecil terjadi pada post neonatal Jumlah kematian bayi di RSUD Cilacap
yaitu 17 bayi (10%). pada tahun 2016-2018 sebesar 170 kasus.
2. Hasil Analisis Bivariat Sebagian besar kasus merupakan kematian
Hasil analisis bivariat dari penelitian ini neonatal yaitu sebanyak 153 kasus. Ini
yaitu hubungan antara berat bayi lahir berarti, sebagian besar bayi mengalami
terhadap kematian bayi, dapat dilihat pada kematian pada usia neonatal yaitu saat usia
tabel 2 berikut ini: bayi 0-28 hari. Penelitian lain yang
menunjukkan kematian neonatal yaitu
(Miyahara et al., 2016) yang menyatakan
hasil temuannya bahwa hampir setengah dari
kematian balita di seluruh dunia merupakan
neonatus. Hal ini sesuai pandangan

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2 September 2019 67


(Ndombo et al., 2017) bahwa pada masa akan mengalami gangguan mental dan fisik
neonatal, bayi harus mengalami proses pada usia tumbuh kembang selanjutnya
adaptasi yang kompleks sehingga berpotensi (Abdullah et al., 2012). Selain itu, BBLR
sangat besar tertular dan terkena penyakit sangat rentan bermasalah pada kesehatannya
yang mengancam kehidupan. Dengan seperti hipotermia dan infeksi. Berdasarkan
demikian, peneliti menyimpulkan bahwa hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
masa-masa risiko tinggi pada bayi adalah bayi dengan BBLR kemungkinan lebih besar
pada saat neonatal atau usia 0-28 hari karena berisiko mengalami kematian terutama pada
pada saat ini bayi harus banyak beradaptasi masa neonatal karena pada saat bayi terlahir
dengan lingkungan secara mandiri misalnya dengan BBLR maka terjadi gangguan
dalam hal mencerna asupan nutrisi, organ tumbuh kembangnya sehingga komplikasi
tubuh bayi harus bekerja sendiri. Lain halnya sangat besar kemungkinan terjadi bahkan
ketika di dalam kandungan, maka nutrisi kematian.
diperoleh melalui transplacenta.
Hasil temuan lain dalam penelitian ini KESIMPULAN
yaitu ada hubungan yang signifikan antara 1. Kematian neonatal merupakan sebagian
BBLR dengan kejadian kematian terutama besar kematian yang terjadi di RSUD
neonatal. Penelitian ini didukung oleh Cilacap pada tahun 2016-2018
pendapat (Avoka et al., 2018) bahwa bayi 2. Ada hubungan antara berat lahir bayi
dengan BBLR memiliki kemungkinan 2, 07 dengan kematian bayi yang terjadi di
kali mengalami kematian dibandingan bayi RSUD Cilacap pada tahun 2016-2018
yang lahir dengan berat badan normal. Selain SARAN
itu, penelitian lain menyebutkan bahwa 1. Tenaga Kesehatan (Bidan)
BBLR mempunyai risiko 13,542 kali lebih Melakukan upaya pencegahan kematian
besar menyebabkan kematian bayi (Rini & pada bayi sejak bayi dalam kandungan
Puspitasari, 2014) (Arinta Kusuma Wandira dengan upaya penyuluhan atau antenatal
dan Rachmah Indawati, 2012) care terutama agar tidak terjadi bayi lahir
menyampaikan bahwa selain prematur, kurang bulan maupun BBLR sehingga
kematian bayi juga disebabkan oleh BBLR risiko kematian berkurang.
sebesar 4,3%. Seorang bayi dikatakan BBLR 2. Peneliti Selanjutnya
jika berat saat lahir < 2.500 gram tanpa Melakukan penelitian lain secara
memandang usia gestasi. Dampak yang multivariate dengan variabel kematian
mungkin terjadi akibat BBLR adalah bayi bayi yang lebih kompleks untuk

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2 September 2019 68


mengetahui variabel penyebab kematian
Badan Pusat Statistik. (2018). Profil
bayi yang lebih dominan.
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Badan
Pusat Statistik. Retrieved from
https://www.bps.go.id/publication/down
UCAPAN TERIMA KASIH
load.html?nrbvfeve=MjNhYWRlMjA5
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada NmYyMjIyMjJiMWQ3Yjdh&xzmn=a
HR0cHM6Ly93d3cuYnBzLmdvLmlkL
pihak-pihak yang terkait terutama UPT. PPM
3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMTgvMTEv
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap MTUvMjNhYWRlMjA5NmYyMjIyMj
JiMWQ3YjdhL3Byb2ZpbC1rZXNlaGF
yang telah memberikan dana penelitian
0YW4taWJ1LWRhbi1hbmFrLTIwMTg
institusi sehingga penelitian ini dapat uaHRtbA%3D%3D&twoadfn
Batista, C. B., Carvalho, M. L. d., &
berjalan dengan baik. Selain itu, ucapan
Vasconcelos, A. G. G. (2018). Access to
terima kasih juga peneliti sampaikan kepada and use of health services as factors
associated with neonatal mortality in the
pihak RSUD Cilacap yang telah memberikan
North, Northeast, and Vale do
kesempatan dalam pengambilan data Jequitinhonha regions, Brazil. Jornal de
Pediatria, 94(3), 293–299.
penelitian.
https://doi.org/10.1016/j.jped.2017.06.0
05
Dallolio, L., Lenzi, J., & Fantini, M. P.
DAFTAR PUSTAKA
(2013). Abdullah, A. zulkifli, Naiem, M.
Abdullah, A. zulkifli, Naiem, M. F., & F., & Mahmud, N. U. (2012). Faktor
Mahmud, N. U. (2012). Faktor Risiko Risiko Kematian Neonatal Dini di
Kematian Neonatal Dini di Rumah Sakit Rumah Sakit Bersalin Risk Factor of
Bersalin Risk Factor of Early Neonatal Early Neonatal Mortality in the
Mortality in the Maternity Hospital. Maternity Hospital. Jurnal Kesehatan
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(6), Masyarakat, 6(6), 283–288. Retrieved
283–288. Retrieved from from http://. Italian Journal of
http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article Pediatrics, 39(1), 1–5.
/viewFile/83/84 https://doi.org/https://doi.org/10.1186/1
Arinta Kusuma Wandira dan Rachmah 824-7288-39-19
Indawati. (2012). Faktor Penyebab Dallolio, L., Lenzi, J., & Fantini, M. P.
Kematian Bayi Di Kabupaten Sidoharjo. (2013). Temporal and geographical
Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, trends in infant, neonatal and post-
1(1), 1–10. neonatal mortality in Italy between 1991
https://doi.org/10.1080/1082607960801 and 2009. Italian Journal of Pediatrics,
3999 39(1), 1–5.
Avoka, J. A., Adanu, R. M., Wombeogo, M., https://doi.org/10.1186/1824-7288-39-
Seidu, I., & Dun-Dery, E. J. (2018). 19
Maternal and neonatal characteristics Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. (2018).
that influence very early neonatal Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap.
mortality in the Eastern Regional Dinas Kesehatan Republik Indonesia. (2013).
Hospital of Ghana, Koforidua: A Kuesioner Rumah Tangga dan Individu
retrospective review. BMC Research - Riset Kesehatan Dasar 2013. Riset
Notes, 11(1), 1–5. Kesahatan Dasar, 111–116.
https://doi.org/10.1186/s13104-018- https://doi.org/1 Desember 2013
3196-x

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2 September 2019 69


Green, C.J. dan Wilkinson, J.M. (2012). A cohort analysis of neonatal hospital
Rencana Asuhan Keperawatan mortality rate and predictors of neonatal
Maternal & Bayi Baru Lahir. Jakarta. mortality in a sub-urban hospital of
Hsu, S. T., Hsieh, C. J., Chen, H. W., Jeng, Cameroon. Italian Journal of
S. F., Wu, H. C., Chen, M. H., … Hsieh, Pediatrics, 43(1), 1–8.
W. S. (2015). Nationwide Birth Weight https://doi.org/10.1186/s13052-017-
and Gestational Age-specific Neonatal 0369-5
Mortality Rate in Taiwan. Pediatrics Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
and Neonatology, 56(3), 149–158. Cilacap. (2018). Retrieved from
https://doi.org/10.1016/j.pedneo.2014.0 http://rsud.cilacapkab.go.id/v2/wp-
7.006 content/uploads/2018/11/PROFIL-
Kemenkes RI. (2013). Summary for RSUD-CILACAP-TAHUN-2018-
Policymakers. Climate Change 2013 - SEMESTER-I.pdf
The Physical Science Basis, 1–30. Rini, D. S., & Puspitasari, N. (2014).
https://doi.org/10.1017/CBO978110741 Hubungan Status Kesehatan Neonatal
5324.004 Dengan Kematian Bayi. Jurnal
Miyahara, R., Jasseh, M., Mackenzie, G. A., Biometrika Dan Kependudukan, 3, 73–
Bottomley, C., Jahangir Hossain1, M., 80. Retrieved from
Greenwood, B. M., … Roca, A. (2016). http://download.portalgaruda.org/article.
The large contribution of twins to php?article=306714&val=1099&title=H
neonatal and post-neonatal mortality in ubungan Status Kesehatan Neonatal
The Gambia, a 5-year prospective study. Dengan Kematian Bayi
BMC Pediatrics, 16(1). Sujianti, U. (2014). Hubungan Usia Ibu
https://doi.org/10.1186/s12887-016- dengan Kejadian Bayi Berat Lahir
0573-2 Rendah (BBLR) di RSU CILACAP.
Ndombo, P. K., Ekei, Q. M., Tochie, J. N., Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, XI(1), 62–
Temgoua, M. N., Angong, F. T. E., 67.
Ntock, F. N., & Mbuagbaw, L. (2017).

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XII, No. 2 September 2019 70

Anda mungkin juga menyukai