Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama a Miss
Kompas Gramedia Building Marple
Mystery
Blok I, Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29-37
Jakarta 10270
a Miss Marple Mystery
www.gramedia.com
Ketentuan Pidana:
Pasal 72
1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau
Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, meng-
edarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada
Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) ta-
hun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah).
MUSLIHAT
DENGAN CERMIN
280 hlm; 18 cm
22
28
44
II
Di kamar tidurnya malam itu, Miss Marple berusaha
menelaah pola yang terdapat di stonygates, tapi se-
muanya masih serba membingungkan. Ada banyak
jalur, yang lurus maupun yang saling silang—tetapi
apakah jalur-jalur itu bisa menjadi penyebab kecemas-
an Ruth Van Rydock, ia betul-betul tidak tahu. Me-
nurut Miss Marple, tampaknya Carrie Louise terpenga-
ruh dengan keadaan di sekelilingnya. stephen jatuh
cinta pada Gina. Gina mungkin juga jatuh cinta kepa-
danya atau mungkin juga tidak. Walter Hudd jelas-je-
las tidak menikmati hidupnya. Kejadian-kejadian se-
perti ini mungkin dan memang bisa terjadi di banyak
52
53
55
II
”saya lihat Anda diteror pemuda mengerikan itu,”
ujar Mrs. strete, agak terengah-engah. Ia mengenyak-
kan tubuh di kursi. ”sungguh tragis.”
”Apanya yang tragis?”
”Pernikahan Gina. Itu gara-gara dia dikirim ke
Amerika. Waktu itu saya sudah menasihati Ibu bahwa
itu tidak bijaksana. Bagaimanapun juga, daerah ini kan
agak sepi. Kami jarang mendapat serangan di sini. saya
betul-betul tak suka kalau ada orang yang begitu panik
64
75
85
86
II
Lewis serrocold tiba pada pukul enam lebih tiga pu-
luh. Ia menghentikan mobilnya di depan pintu ger-
bang dan berjalan menuju rumah, melalui taman.
Ketika melongok ke luar jendelanya, Miss Marple me-
lihat Christian Gulbrandsen berjalan keluar menemui-
nya dan kedua pria tersebut, setelah saling menyapa,
berjalan mondar-mandir di teras bawah.
Memang tepat tindakan Miss Marple membawa
teropong burungnya ke stonygates. sekarang ia ber-
maksud memakainya. Tampaknya ada segerombol
burung kecil di balik pohon-pohon di kejauhan itu.
Ketika teropong itu terarah ke bawah sebelum ter-
angkat lagi ke atas, ia memperhatikan kedua pria ter-
sebut tampak sangat serius. Miss Marple mencondong-
kan tubuh lebih jauh. Kadang-kadang terdengar
olehnya pembicaraan mereka sepotong-sepotong. Jika
salah seorang dari pria-pria itu kebetulan mendongak,
akan jelas terlihat seorang pengamat burung yang se-
dang asyik memperhatikan sesuatu yang jauh dari
pembicaraan mereka.
90
III
Makan malam itu terasa dipaksakan. Baik Gulbrandsen
maupun Lewis serrocold tampak acuh tak acuh serta
tenggelam dalam pikiran masing-masing. Walter Hudd
tampak lebih muram dari biasanya, dan kali ini Gina
91
99
100
101
102
103
111
116
117
125
138
141
142
143
151
152
II
Dua jam kemudian, Inspektur Curry bersandar di
kursinya, meregangkan tubuh, dan mengeluh.
”yah,” katanya, ”kita telah memperjelas cukup ba-
nyak hal.”
sersan Lake mengiyakan.
”Para pembantu harus dicoret,” katanya. ”Mereka
bersama-sama pada saat kritis itu—mereka yang tidur
di sini. yang lainnya telah pulang semuanya.”
Curry mengangguk. Ia merasa putus asa.
Ia telah mewawancari ahli-ahli terapi, staf pengajar,
dan siapa yang disebutnya dalam hati sebagai ”dua
orang gila”, yang kebetulan makan malam bersama
dengan keluarga serrocold malam itu. semua cerita
mereka sama dan telah diperiksanya. Ia bisa mencoret
mereka. Kegiatan serta kebiasaan mereka biasa-biasa
saja. Tak ada yang berada sendiri di antara mereka.
Itu akan sangat berguna untuk membuat alibi. Curry
belum menginterogasi Dr. Maverick, yang menurutnya
adalah pemimpin akademi itu, sampai saat terakhir.
”Tapi kita akan mewawancarainya sekarang,
Lake.”
Dokter muda itu masuk, rapi dan bersih dengan
160
161
168
II
”saya sedang duduk di depan piano,” kata stephen
Restarick. ”saya sedang memainkannya dengan lem-
but, ketika pertengkaran itu dimulai. Antara Lewis
serrocold dan edgar Lawson.”
”Bagaimana pendapat Anda mengenainya?”
”yah… terus terang saya tidak terlalu serius meng-
anggapnya. Pengemis malang itu tiba-tiba kumat.
Anda tahu, dia sebenarnya tidak betul-betul gila. se-
mua omong kosong itu semacam bualan belaka. Kebe-
narannya adalah, kami semua terpengaruh oleh ting-
kah lakunya—terutama Gina, tentunya.”
”Gina? Maksud Anda, Mrs. Hudd? Mengapa dia
bisa terpengaruh?”
”sebab dia wanita—seorang wanita yang sangat
cantik dan menganggap edgar itu lucu! Anda tahu,
dia berdarah separo Italia, dan orang-orang Italia
memang sedikit jahat. Mereka takkan merasa kasihan
terhadap orang-orang yang sudah tua atau bertampang
jelek, atau orang-orang yang bertingkah aneh. Mereka
akan menunjuk-nunjuk serta mengolok-olok orang
itu. Begitulah yang dilakukan Gina, kalau dibilang
secara kasarnya. Dia tidak menganggap edgar sama
174
179
180
184
195
III
”Cocok sekali.”
Inspektur Curry sedang duduk di samping piano.
200
II
Inspektur Curry tidak keberatan. sebenarnya ia malah
senang bisa menjumpai Mrs. serrocold di lingkungan
pribadinya.
sementara berdiri menunggu Mrs. serrocold, ia
melihat ke sekitarnya dengan rasa ingin tahu. suasana
di ruang itu tidak sesuai dengan apa yang dibayang-
kannya sebagai ruang duduk seorang wanita kaya.
208
210
211
III
Carrie Louise menuruni tangga lebar itu dan tiga
orang menyambutnya dari arah yang berlainan. Gina
dari koridor yang panjang, Miss Marple dari perpus-
takaan, dan Julliet Bellever dari ruang duduk besar.
Gina berkata lebih dulu.
”sayang!” ia berteriak penuh kasih sayang. ”Apakah
Grandam baik-baik saja? Mereka tidak merongrong
atau menuduh Grandam atau sejenisnya?”
”Tentu saja tidak, Gina. Betapa aneh pikiranmu!
Inspektur Curry betul-betul menarik dan sabar.”
214
218
II
Cahaya matahari terbenam membayangi bagian barat
rumah. Inspektur Curry sudah menunggu-nunggu
saat seperti ini.
”Apakah Anda menghentikan mobil Anda kira-kira
di tempat ini tadi malam?” tanyanya.
Alex Restarick berdiri di belakangnya sedikit, sam-
bil mengira-ngira.
”ya, hampir,” katanya. ”sulit untuk memastikannya
dengan adanya kabut. ya, saya rasa di situlah tempat-
nya.”
Inspektur Curry memandang ke sekitarnya untuk
menilai.
Lintasan mobil dari kerikil itu membentuk kelokan
lebar, dan pada tempat itu, lintasan tersebut muncul
lagi dari balik semak-semak tanaman rhododendron.
Dari tempat itu tiba-tiba terlihat bagian barat rumah
beserta terasnya, pagar semak-semak, serta anak-anak
tangga yang menuju lapangan rumput. sesudah itu
224
III
Inspektur Curry dan Dodgett berjalan kembali ke ru-
mah, melintasi lapangan rumput. Untuk mencari jejak
kaki, begitulah kata Alex pada dirinya sendiri. Tapi ia
salah. Mereka memang telah mencari jejak kaki pagi-
pagi sekali dan tidak berhasil, karena hujan turun
dengan derasnya pada pukul dua dini hari. Alex ber-
jalan pelan-pelan di lintasan mobil sambil memutar
otaknya, mencoba kemungkinan ide barunya.
228
234
II
Miss Marple menuruni tangga dan memasuki ruang
duduk besar. Di sana ia melihat Alex Restarick berdiri
di dekat pintu masuk melengkung yang besar, dengan
tangan teracung memanggilnya.
”Masuk, masuklah,” kata Alex riang, sepertinya dia-
lah pemilik ruang duduk besar itu. ”saya baru saja
memikirkan kejadian semalam.”
Lewis serrocold, yang mengikuti Miss Marple tu-
run dari ruang duduk Carrie Louise, menyeberangi
ruang duduk besar ke ruang kerjanya. Ia masuk dan
menutup pintu.
”Apakah Anda mencoba merekonstruksi kejahatan
itu?” tanya Miss Marple penuh semangat.
”eh?” Alex menatapnya sambil mengerutkan dahi.
Kemudian kerutan-kerutan itu hilang.
”Oh, itu,” katanya. ”Tidak, tidak persis begitu.
saya mencoba melihat keseluruhan kejadian itu dari
sudut pandang yang betul-betul berbeda. saya meng-
anggap tempat ini teater. Bukan suatu kenyataan, tapi
buatan! Berjalanlah kemari. Bayangkan tempat ini
237
242
II
Miss Marple melihat Gina dan Wally memasuki ru-
mah bersama-sama.
Ia sedang berdiri di tempat Inspektur Curry mela-
kukan percobaan dengan Dodgett sore tadi.
suara Miss Bellever mengejutkannya.
”Anda bisa masuk angin, Miss Marple, berdiri di
sini setelah matahari terbenam.”
Miss Marple terpaksa mengikutinya kembali ke ru-
mah.
”saya sedang memikirkan tipuan-tipuan tukang su-
lap,” kata Miss Marple. ”susah untuk mengetahuinya
saat kita sedang menonton mereka, untuk melihat
bagaimana mereka melakukannya, tapi ketika mereka
menjelaskannya, ternyata betul-betul mudah. (Meski-
pun sampai sekarang saya betul-betul tak dapat mem-
bayangkan, bagaimana tukang-tukang sulap itu menyu-
lap mangkuk akuarium ikan mas!) Apakah Anda
pernah melihat wanita yang tubuhnya digergaji sete-
ngah? Betul-betul tipuan yang mengerikan. saya terpe-
sona sekali. Ketika itu saya berumur sebelas tahun,
saya ingat itu. Dan saya tak pernah membayangkan
bagaimana caranya. Tapi suatu hari ada artikel di ko-
247
249
252
256
261
264
266
273
275
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama a Miss
Kompas Gramedia Building Marple
Mystery
Blok I, Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29-37
Jakarta 10270
a Miss Marple Mystery
www.gramedia.com