Anda di halaman 1dari 153

Departemen Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Manajemen


Institut Pertanian Bogor

Ilmu Ekonomi dan Persoalannya:


Kelangkaan Sumberdaya dan
Peran Inovasi dan Teknologi
MK. Ekonomi (EKO101)
Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Pokok Bahasan

• Persoalan Ekonomi di Indonesia


• Pengertian Ilmu Ekonomi
• Kurva Kemungkinan Produksi
• Arus Lingkaran Ekonomi
• Evolusi Pasar : Inovasi dan Teknologi

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Persoalan Ekonomi
• Banyak persoalan ekonomi yang terjadi dan sebagian yang dihadapi
diantaranya:
1. Inflasi
2. Pengangguran
3. Pertumbuhan ekonomi

Dalam setahun terakhir, pengangguran bertambah 60


ribu orang, berbeda dengan TPT yang turun menjadi
4.99 % pada Februari 2020.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2020 adalah sebesar 2.97%.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apakah Ilmu Ekonomi Itu?
• Alfred Marshall’s : “Ilmu yang mempelajari tentang umat manusia dalam
urusan hidupnya”
• “Ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengalokasikan sumberdaya
yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas”
• Ilmu ekonomi secara garis besar terdiri dari Mikroekonomi dan
Makroekonomi.
• Mikroekonomi
Mempelajari bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat
keputusan dan bagaimana interaksinya dalam pasar.
• Makroekonomi
Menitikberatkan perhatiannya pada fenomena kesatuan (agregate)
yang lebih luas : Inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
• Persoalan-persoalan ekonomi muncul dari penggunaan sumber daya
yang langka/ terbatas untuk memuaskan keinginan manusia yang tak
terbatas.
• Kelangkaan merupakan inti persoalan ekonomi.
• Kelangkaan merupakan suatu kenyataan dan selalu ada. Keinginan
manusia yang tidak terbatas, menyebabkan sumber daya yang ada
sangat tidak mencukupi. Sehingga dalam penggunaan sumber daya yang
langka tersebut, trade off berlaku.
• Sumber daya langka sehingga timbul masalah untuk menentukan pilihan
apa yang akan diproduksi dan bagaimana membaginya diantara anggota
masyarakat.
• Pilihan menyebabkan adanya biaya imbangan (Opportunity Cost).
Kelangkaan Pilihan Opportunity Cost
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kurva Kemungkinan Produksi (KKP)
• Merupakan kombinasi dua barang (contoh : Mobil dan Komputer)
yang dapat diproduksi dengan menggunakan sumber daya yang
ada
• Bentuknya KKP miring dari kiri atas ke kanan bawah, artinya ketika
meningkatkan jumlah produksi barang yang satu akan menurunkan
jumlah produksi barang lain
• KKP menggambarkan:
1. Kelangkaan: Titik di luar kurva
2. Pilihan: Titik-titik di sepanjang kurva (pilihan efisien)
3. Biaya imbangan (OC): Kemiringan KKP

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kurva Kemungkinan Produksi (KKP)
Kuantitas komputer
yang di produksi
A, B, E, F: Pilihan yg Efisien
D : Pilihan (tidak efisien)
C : Kelangkaan/ pilihan yang
C Opportunity
tidak mungkin dicapai
3,000 F Cost (OC) OC : Slope/ Kemiringan KKP
Kurva
Kemungkinan
A Opportunity Cost atau Biaya
2,200 Produksi
2,000 B Imbangan menggambarkan bahwa
(KKP)
ketika ingin menambah mobil yang
diproduksi, maka komputer yang
D diproduksi harus dikurangi
1,000
E

0 300 600 700 1,000 Kuantitas mobil


yang di produksi
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Ke Arah Luar KKP
Kuantitas komputer
yang di produksi

Peran Inovasi & Teknologi


Baru
3,000 F

A
2,200
2,000 B

1,000
E

0 300 600 700 1,000 Kuantitas mobil


yang di produksi
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kata-kata penting :
• Sumber Daya/ Faktor Produksi :
1. Sumber daya alam: tanah, hutan, dll
2. Sumber daya manusia
3. Semua alat untuk meningkatkan produksi : Modal, teknologi, dll.

• Pelaku Ekonomi :
1. Pemerintah → maksimisasi kesejahteraan
2. Perusahaan → maksimisasi keuntungan
3. Rumah tangga → maksimisasi kepuasan

• Barang yang diproduksi = komoditi (barang dan jasa)


• Produksi = Kegiatan dalam membuat barang dan jasa
• Konsumsi = Kegiatan dalam menggunakan barang dan jasa untuk memuaskan keinginan

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Diagram arus kegiatan ekonomi

• Visualisasi model ekonomi


• Menunjukkan bagaimana aliran uang di pasar
antara rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.

Diagram Arus Tiga pembuat keputusan

Kegiatan • Perusahaan
• Rumah tangga
Ekonomi • Pemerintah

Dua pasar tempat berinteraksi

• Pasar Produk : barang dan jasa


• Pasar Faktor Produksi/ Input : Tenaga kerja, modal,
gedung, dll.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
10
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Diagram Arus Kegiatan Ekonomi
▪ Memiliki faktor produksi dan menjual/
menyewakan faktor produksi tersebut
kepada perusahaan untuk mendapatkan
penerimaan.
▪ Membeli dan mengkonsumsi barang
Perusahaan
dan jasa.
▪ Membeli/ mempekerjakan faktor Rumah Tangga
produksi dan menggunakannya
untuk memproduksi barang dan
jasa.
▪ Menjual barang dan jasa.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Diagram Arus Kegiatan Ekonomi
Pendapatan Pengeluaran
Pasar
Penjualan Barang
Pembeliaan
Barang dan dan Jasa Barang dan
Jasa Jasa
Subsidi Subsidi
Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga
Pajak Perusahaan Pajak Perorangan
Faktor produksi Tenaga kerja, tanah,
Pasar modal
Faktor
Upah, sewa, keuntungan Produksi Penerimaan
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Fase periode Revolusi Industri membutuhkan masa
yang semakin singkat dari waktu ke waktu
(1870) now
(1784) (1969)

Division of labor, electricity, Electronics, IT, automated Cyber physical system


Steam, water, mechanical DIGITALISASI
mass production production
production equipment
MASIFIKASI OTOMATISASI
MEKANISASI Kegiatan manufaktur
Penemuan listrik dan Inovasi teknologi informasi, terintegrasi melalui penggunaan
Penemuan Mesin Uap teknologi wireless dan big data
assembly line yang komersialiasi personal computer,
mendorong munculnya kapal secara masif
meningkatkan produksi dll.
uap, kereta api, dll
barang
Sumber: Zahar, M (2018) Bahan paparan Latsar Ristekdikti

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Peran Inovasi dan Teknologi pada Wajah Kegiatan
Ekonomi Dunia Saat Ini
Sharing economy e-Education e-Government

Cloud Marketplace Online Health Services


Collaborative

Smart Smart City Smart Appliances


Saat ini berbagai macam kebutuhan Manufacturing
manusia telah banyak menerapkan
dukungan internet dan dunia digital
sebagai wahana interaksi dan
transaksi

Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: Zahar, M (2018) Bahan paparan Latsar
Ristekdikti
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kesimpulan
• Persoalan-persoalan ekonomi muncul dari penggunaan sumber daya
yang terbatas/ langka untuk memuaskan keinginan manusia yang tak
terbatas, sehingga manusia akan melakukan pilihan dan muncullah
biaya imbangan/ opportunity cost (OC).
• Ilmu Ekonomi terbagi menjadi 2 : Mikroekonomi dan Makroekonomi.
• Kurva kemungkinan produksi (KKP) menggambarkan kemampuan
dalam memproduksi 2 barang dengan menggunakan sumberdaya yang
terbatas.
• KKP menunjukkan : pilihan, opportunity cost (OC), dan kelangkaan.
• Pelaku ekonomi ada 3 : Pemerintah, Rumah Tangga, dan Perusahaan.
• Peran inovasi dan teknologi sangat krusial dalam berbagai macam
kebutuhan manusia sebagai sarana interaksi dan transaksi dalam
wajah ekonomi saat ini.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Perilaku Konsumen dan Produsen di Era VUCA :

Permintaan dan
Penawaran
MK. Ekonomi (EKO101)
Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB

@MFS
Video

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Topik

• Pengertian dan Determinan Permintaan


• Pengertian dan Determinan Penawaran
• Pergeseran Kurva Permintaan
• Pergeseran Kurva Penawaran
• Interaksi permintaan dan penawaran

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Permintaan
Jumlah yang diminta
• Jumlah barang yang diinginkan dan dapat dibeli oleh
konsumen
Hukum Permintaan
• Faktor lainnya dianggap tidak berubah atau konstan (ceteris
paribus)
• Ketika harga suatu barang naik, jumlah yang diminta turun
• Sebaliknya, ketika harga suatu barang turun, jumlah yang
diminta naik

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


4
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Permintaan
Permintaan pasar
• Agregasi semua permintaan individu untuk barang
atau jasa
• Kurva permintaan pasar: penjumlahan kurva
permintaan individu secara horizontal
• Penentuan jumlah yang diminta di pasar dilakukan
dengan mengagregasi jumlah yang diminta di level
individu pada setiap harga

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


5
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Permintaan Pasar vs Permintaan Individu
Misal terdapat 2 pembeli mangga di pasar
P adalah harga dalam satuan puluh ribu rupiah per kg
Qd adalah jumlah yang diminta dalam satuan kg
P Q1d Q2d Qd Pasar
1 14 + 7 = 21
2 12 + 6 = 18
3 10 + = 15
5
4 8 + 4 = 12
5 6 + 3 = 9
6 4 + 2 = 6
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
© 6
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Skedul dan Kurva Permintaan Pasar
P
6
P Qd pasar
(Rp 000) (kg) 5
1 21 4
2 18
3
3 15
4 12 2
5 9
6 6
1 D
0 Q
0 5 10 15 20 25
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Determinan Permintaan
Kurva Permintaan (D = demand)
• Menunjukkan bagaimana harga dapat mempengaruhi jumlah
yang diminta, dimana faktor-faktor lainnya diasumsikan
konstan
• Faktor-faktor lain adalah selain harga produk itu sendiri yang
dapat memengaruhi D
• Perubahan yang terjadi pada faktor-faktor lain tersebut akan
menggeser kurva D

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


8
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Permintaan
Faktor Jumlah Pembeli
• Peningkatan jumlah pembeli
• Meningkatkan jumlah yang diminta pada setiap harga yang berlaku
• Menggeser D ke kanan (permintaan naik)
• Contoh: kenaikan jumlah wistawan ke Padang meningkatkan
permintaan keripik balado
• Penurunan jumlah pembeli
• Menurunkanjumlah yang diminta pada setiap harga yang berlaku
• Menggeser D ke kiri
• Contoh: penurunan jumlah wistawan ke Bali menurunkan
permintaan kerajinan tangan di Kuta

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


9
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Permintaan
P
6

2
D’
1 D
0 Q
0 5 10 15 20 25
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Permintaan
Faktor Pendapatan
• Barang normal, faktor-faktor lainnya diasumsikan konstan
• Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan
permintaan: Terjadi pergeseran D ke kanan
• Contoh: kenaikan pendapatan meningkatkan permintaan susu
• Barang inferior, faktor-faktor lainnya diasumsikan konstan
• Peningkatan pendapatan menyebabkan penurunan
permintaan: Terjadi pergeseran D ke kiri
• Contoh: kenaikan pendapatan menurunkan permintaan gaplek

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


11
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Permintaan
Faktor Harga Barang Lain (Substitusi)
• Kedua barang mempunyai hubungan saling bersubstitusi
apabila:
• Peningkatan harga X akan menyebabkan peningkatan
permintaan Y
• Contoh: buah jeruk dan mangga
• Peningkatan harga mangga akan mengakibatkan
konsumen ingin beralih mengkonsumsi jeruk, sehingga
kurva permintaan jeruk bergeser ke kanan

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


12
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Permintaan
Faktor Harga Barang Lain (Komplementer)
• Kedua barang mempunyai hubungan komplementer apabila:
• Peningkatan harga X akan menyebabkan penurunan
permintaan Y
• Contoh: bahan bakar solar dan penggunaan perahu motor
• Peningkatan harga solar akan mengurangi kemampuan
petani untuk menggunakan perahu motor untuk melaut.
Ini mengakibatkan kurva permintaan jasa penyewaan
perahu motor bergeser ke kiri
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
13
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Permintaan
Faktor Selera
• Segala hal yang menyebabkan pergeseran selera suatu barang
akan meningkatkan permintaan akan barang itu dan menggeser
kurva D ke kanan. Selera dapat berarti luas, semisal preferensi
terhadap produk tertentu, hari besar keagamaan dll.
• Contoh:
• Pandemik Covid menyebabkan orang berupaya meningkatkan
imunitas tubuh. Selama pandemik Covid, permintaan
terhadap empon-empon meningkat tajam, atau kurva
permintaan bergeser ke kanan
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
14
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Permintaan
Faktor Ekspektasi
Jika terdapat ekspektasi terhadap berbagai faktor di masa yang akan
datang, akan dapat menyebabkan perubahan permintaan saat ini
• Contoh:
• Pada saat pandemik Covid baru dinyatakan terjadi di
Indonesia, terjadi peningkatan pemintaan yang tajam
terhadap masker, sehingga harga masker naik signifikan. Ini
berarti terjadi kurva permintaan masker bergeser ke kanan
karena orang-orang menduga akan pandemik Covid akan
berlangsung lama, termasuk para pedagang
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
15
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Penawaran
Jumlah yang ditawarkan
• Jumlah barang yang dapat ditawarkan oleh penjual
Hukum Penawaran
• Faktor lainnya dianggap tidak berubah atau konstan
(ceteris paribus)
• Ketika harga suatu barang naik, jumlah yang ditawarkan
naik
• Sebaliknya, ketika harga suatu barang turun, jumlah yang
ditawarkan turun

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


16
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Penawaran
Penawaran Pasar
• Agregasi semua penawaran individu untuk barang atau
jasa
• Kurva penawaran pasar: penjumlahan kurva penawaran
individu secara horizontal
• Penentuan jumlah yang ditawarkan di pasar dilakukan
dengan mengagregasi jumlah yang ditawarkan oleh
individu pada setiap harga

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


17
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Skedul dan Kurva Penawaran Pasar
P
6
P QS
(Rp 000) (Ton) 5
S
1 5
4
2 10
3 15 3
4 20
2
5 25
6 30 1

0 Q
0 5 10 15 20 25 30 35
Department of Economics | Faculty of Economics and Management 18
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Determinan Penawaran

Kurva Penawaran (S = supply)


• Menunjukkan bagaimana harga dapat mempengaruhi jumlah
yang yang ditawarkan, dimana faktor-faktor lainnya
diasumsikan konstan
• Faktor-faktor lain adalah selain harga produk itu sendiri yang
dapat memengaruhi S
• Perubahan yang terjadi pada faktor tersebut akan menggeser
kurva S

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


19
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Penawaran
Harga Input Produksi
• Penawaran berhubungan negatif dengan harga input
• Contoh harga input: harga pupuk, upah buruh tani
• Naiknya harga pupuk menyebabkan produksi tomat akan lebih
mahal
• Petani akan menurunkan jumlah tomat yang ditawarkan pada
setiap harga
• Kurva S bergeser ke kiri (penawaran turun)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


20
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Penawaran
P
6 S’
5 S
4

0 Q
0 5 10 15 20 25 30 35
Department of Economics | Faculty of Economics and Management 21
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Penawaran
Teknologi
• Menentukan berapa banyak input yang dibutuhkan untuk
menghasilkan output
• Peningkatan teknologi akan berdampak pada penurunan biaya atau
peningkaan produktivitas
• Ini sama halnya dengan penurunan harga input, sehingga akan
menggeser kurva S ke kanan

• Terkait teknologi ada faktor lain yaitu perubahan iklim. Pada musim
hujan, produksi cabe atau bawang merah akan turun, yang
menyebabkan harganya naik ratusan persen. Teknologi seperti
penggunaan screen house, pupuk organik akan dapat membantu
pergseran kurva penawaran ke kanan
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
22
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Penawaran
Jumlah penjual
• Peningkatan jumlah penjual
• Meningkatkan kuantitas yang disediakan pada setiap
harga
• Menggeser kurva S ke kanan

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


23
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pergeseran Kurva Penawaran
Ekspektasi di masa yang akan datang
• Jika terdapat ekspektasi terhadap berbagai faktor di masa
yang akan datang, akan dapat menyebabkan perubahan
penawaran saat ini
• Contoh: Pada saat panen raya, harga cabai merah
diprediksi akan jatuh. Petani cabai akan mengurangi
pasokan cabai segar ke pasar, dan mengolah cabai
menjadi cabai bubuk untuk dijual nanti dengan harga
lebih tinggi
• Kurva S cabai merah segar bergeser ke kiri

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


© 24
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Interaksi Permintaan dan Penawaran
P KESEIMBANGAN PASAR:
6
Harga keseimbangan
S (ekuilibrium):
P QD QS
5 Harga saat jumlah yang
1 21 5
diminta = jumlah yang
2 18 10 4
ditawarkan
3 15 15 3 Ekuilibrium
4 12 20 Jumlah keseimbangan
2 (ekuilibrium) :
5 9 25
1 D Jumlah yang diminta dan
6 6 30 ditawarkan pada harga
0 keseimbangan
0 5 10 15 20 25 30 35 Q

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kondisi Surplus dan Shortage
P Pada tingkat harga lebih tinggi dari harga
6 Surplus keseimbangan, akan terjadi kelebihan
S
penawaran (surplus). Ini menyebabkan tekanan
5 ke bawah terhadap harga, yang akan terus
terjadi, dan berhenti sampai QD = QS
4
Sebaliknya, saat harga lebih rendah dari harga
3 keseimbangan, maka akan terjadi kekurangan
2 penawaran (shortage)
D Kedua fenomena ini sering terjadi pada produk
1 Shortage pertanian, sehingga instrumen atau teknologi
0
Q seperti penyimpanan berperan penting
0 5 10 15 20 25 30 35
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
26
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kesimpulan
• Kurva permintaan menunjukkan hubungan negatif antara jumlah yang
diminta dengan harga produk
• Faktor yang memengaruhi atau menggeser kurva permintaan antara lain:
pendapatan, harga barang lain, selera, ekspektasi, dan jumlah pembeli
• Kurva penawaran menunjukkan hubungan positif antara jumlah yang
ditawarkan dengan harga produk
• Faktor yang memengaruhi atau menggeser kurva penawaran antara lain:
harga input produksi, teknologi, jumlah penjual dan ekspektasi
• Keseimbangan pasar adalah keadaan dimana tidak ada surplus atau
shortage, sehingga tidak ada tekanan terhadap harga. Teknologi
membantu menjaga keseimbangan harga agar tetap stabil
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
27
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Perilaku Konsumen dan Produsen di Era VUCA :

Elastisitas dan
Aplikasinya

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Sub Topik Bahasan
• Konsep Elastisitas
• Elastisitas Permintaan
• Variasi Kurva Permintaan Kaitannya dengan Elastisitas
• Hubungan Elastisitas Permintaan dan Total Revenue Penjual
• Elastisitas Penawaran
• Variasi Kurva Penawaran Kaitannya dengan Elastisitas
• Jenis elastisitas lain selain elastisitas permintaan dan
penawaran
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Konsep Elastisitas

Investopedia, 2020 (click at https://www.investopedia.com/terms/e/elasticity.asp)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apakah Anda pernah melihat tulisan seperti
pada gambar ini?
Jika Jawaban Anda ya:
berarti Anda sebetulnya
telah menerapkan konsep
elastisitas dalam kehidupan
sehari-hari.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Konsep Elastisitas
• Elastisitas adalah ukuran perubahan suatu variabel
akibat adanya perubahan dari variabel lain.
• Sebagai contoh:
Bagaimana permintaan berubah jika ada perubahan
dalam harga produk?
• Dengan kata lain, elastisitas juga dapat diartikan
sebagai tingkat kepekaan
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Elastisitas Harga – Elastisitas Permintaan (Ed)
Elastisitas Permintaan Persentase Perubahan pada Qd
=
(Ed) Persentase Perubahan pada P
Elastisitas permintaan mengukur besarnya P
perubahan jumlah yang diminta akibat adanya
perubahan harga output P2
P naik
- 20% 10% P1
= - 2 = Ed
10% D
Ketika P naik maka Q turun → ada hubungan negatif Q
pada kedua variabel. Jika nilai Ed dinyatakan dalam Q2 Q1
tanda positif → maka nilai tersebut merupakan nilai Q turun
absolut/mutlak (|Ed|). 20%
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Cara Menghitung Persentase Perubahan
Nilai akhir – Nilai awal
x 100%
Nilai awal P

• Dari titik A ke B maka, 30.000


B

a. Persentase perubahan P: A
25.000
((30.000-25.000)/25.000)*100 = 20% D
b. Persentase perubahan Q:
Q
((8-12)/12)*100 = 33% 8 12
c. Ed = 33%/20% = 1.65
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Cara Menghitung Persentase Perubahan
• Permasalahan muncul ketika perubahan dimulai
dari titik B menuju A, maka hasil perhitungan
menjadi berubah. Nilai akhir – Nilai awal
x 100%
• Untuk mengatasi masalah tersebut maka Nilai rata-rata
digunakan metode nilai rata-rata. Dimulai dari
P
titik manapun, hasil elastisistas akan tetap sama.
a. Persentase perubahan P: B
30.000
((30.000-25.000)/27500)*100 = 18.18% A
25.000
b. Persentase perubahan Q:
D
((8-12)/10)*100 = 40%
c. Ed = 40%/18.18% = 2.2 Q
8 12

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Elastisitas pada Kurva Permintaan
P
200%
Rp100 E = = 2.9
67%

50 E =
67%
= 1.0
Nilai Elastisitas bervariasi di
67% setiap titik di kurva permintaan
40%
25 E = = 0.2
200%

Rp0 Q
0 20 40 60

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Beberapa Jenis Kurva Permintaan
P P P
D

P1 P1 P1

P2 P2 P2
D
P turun D P turun
10% 10%
P turun
10% Q Q Q
Q1 Q1 Q2 Q1 Q2
Q berubah 0% Q naik < 10% Q naik 10%

Inelastis
Inelastis Sempurna (Kasus ∆%𝑄𝑑 <10% Unitary Elastis
Ekstrim) |Ed|= = <1
∆%𝑄𝑑 0% ∆%𝑃 10% ∆%𝑄𝑑 10%
|Ed|= = =0 Contoh: Kebutuhan Pokok (Beras, |Ed|= = =1
∆%𝑃 10% ∆%𝑃 10%
Bensin)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Beberapa Jenis Kurva Permintaan
P P

P1 P2 = P1
D

P2 D Tingkat P tertentu
(tidak berubah )

P Q
turun10% Q
Q1 Q2
Q1 Q2
Q naik > 10%
Jumlah yang diminta (Q) tetap tinggi
(∾ %)
Elastis
∆%𝑄𝑑 > 10% Elastis Sempurna (Kasus Ekstrim)
|Ed|= = >1
∆%𝑃 10%
∆%𝑄𝑑 ∾%
Contoh: Makanan Ringan, Minuman Kekinian |Ed|= = =∾
∆%𝑃 0%
(Bubble Tea)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Elastisitas dan Total Penerimaan
• Total Penerimaan : Jumlah uang yg dibayar oleh
konsumen dan merupakan penerimaan bagi produsen.

TR = P x Q

dimana :
P = Harga jual output
Q = Jumlah output yg dijual

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Elastisitas Permintaan dan Total Revenue (TR) Penjual
Permintaan elastis (elastisitas = -1.8)
Peningkatan
Contoh: Pakaian TR karena
P
peningkatan P
Ketika P pakaian = Rp20.000/unit,
Q = 12 unit dan TR = Rp240.000. Hilangnya
Rp25.000 TR karena
Ketika P pakaian = Rp25.000/unit, Q turun
Rp20.000
Q = 8 unit dan TR = Rp200.000
D
Ketika D elastis, kenaikan harga
akan menyebabkan TR turun.
Strategi harga yang digunakan Q
8 12
seharusnya: penurunan P (diskon)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Elastisitas Permintaan dan Total Revenue (TR) Penjual
Sekarang, permintaan inelastis Peningkatan
(elastisitas = - 0.82). Contoh: Beras TR karena
P peningkatan P
ketika P beras = Rp20.000/kg,
Q = 12 kg dan TR = Rp240.000. Hilangnya
Rp25.000 TR karena
Ketika P beras = Rp25.000/kg, Q turun
Rp20.000
Q = 10 kg dan TR = Rp250.000
D
ketika D inelastis, peningkatan harga
akan menyebabkan TR meningkat.
Maka pada barang inelastis disarankan Q
tidak perlu ada pemotongan harga 10 12

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apa yang menentukan tingkat Elastisitas
Permintaan?
1. Jika barang tersebut memiliki banyak barang
substitusinya, maka semakin elastis
2. Jika barang tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen
(memiliki banyak kegunaan), maka semakin inelastis
3. Dalam jangka panjang, elastisitas akan semakin tinggi
jika dibandingkan dengan jangka pendek

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Elastisitas Harga – Elastisitas Penawaran (Es)
Elastisitas Penawaran Persentase Perubahan pada Qs
=
(Es) Persentase Perubahan pada P
• Elastisitas penawaran mengukur besarnya P
perubahan jumlah yang ditawarkan S
akibat adanya perubahan harga output
P naik P2
10% P1
20%
= 2 = Es
10%

Ketika P naik maka Q naik → ada Q


Q1 Q2
hubungan positif pada kedua variabel.
Q naik
20%
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Beberapa Jenis Kurva Penawaran P
P
P S
S
S

P2 P2
P2

P1 P1
P1

P naik P naik
P naik 10%
10%
10%
Q Q
Q
Q1 Q2 Q1 Q2
Q1 Q naik < 10%
Q naik 10%
Q tetap
Inelastis
Inelastis Sempurna (Kasus ∆%𝑄𝑠 <10%
Es=
∆%𝑃
=
10%
<1 Unitary Elastis
Ekstrim)
Contoh: barang pertanian yang sulit diubah ∆%𝑄𝑠 10%
Es=
∆%𝑄𝑠
=
0%
= 0 Es= = =1
∆%𝑃 10% jumlah produksinya dalam jangka pendek ∆%𝑃 10%
(karena dipengaruhi masa panen dan musim )
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Beberapa Jenis Kurva Penawaran
P P

S
P2 = P1
P2 S
P naik Tingkat P
10% tertentu (tidak
P1 berubah)

Q Q
Q1 Q2 Q1 Q2
Q naik >10%
Jumlah yang ditawarkan (Q) tetap tinggi (∾%)
Elastis
∆%𝑄𝑠 > 10% Elastis Sempurna (Kasus Ekstrim)
Es= = >1
∆%𝑃 10%
∆%𝑄𝑠 ∾%
Contoh: barang industri yang mudah diubah Es= = =∾
produksinya (tidak tergantung masa panen dan musim) ∆%𝑃 0%

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apa yang menentukan tingkat Elastisitas
Penawaran?
1. Semakin mudah produsen merubah tingkat produksinya (dalam merespon
perubahan harga output) maka produk tersebut akan bersifat semakin
elastis.
2. Dalam jangka panjang, elastisitas penawaran juga lebih tinggi dibandingkan
pada jangka pendek. Hal ini karena, dalam jangka panjang, produsen lebih
memiliki fleksibilitas dalam merubah tingkat output (Mankiw, 2009).
• Contoh: penawaran output pertanian bersifat lebih inelastis daripada produk
industri karena untuk menambah penawaran, karena sektor pertanian
umumnya membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk produksi
dibandingkan sektor industri
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Jenis Elastisitas Lain – Elastisitas Pendapatan
• Elastisitas Pendapatan: mengukur respon dari jumlah konsumsi (Qd)
akibat adanya perubahan pada pendapatan.
Persentase Perubahan pada Qd
Elastisitas Pendapatan = Persentase Perubahan pada I

• Untuk barang normal, elastisitas pendapatan > 0


(Contoh: pakaian, sepatu, bahan makanan)
• Untuk barang inferior, elastisitas pendapatan < 0
(Contoh: sandal jepit, ikan asin)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Jenis Elastisitas Lain – Elastisitas Silang
• Elastisitas Pendapatan: mengukur respon dari jumlah yang diminta untuk suatu barang
(Qxd) akibat adanya perubahan dari harga barang lain (Py).

Persentase Perubahan pada Qxd


Elastisitas Silang = Persentase Perubahan pada Py

• Untuk barang pengganti/subtitusi, elastisitas silang > 0


(Contoh: nasi dan mie instan, jika harga nasi satu porsi naik maka permintaan mie instan
juga meningkat)
• Untuk barang pelengkap/komplementer, elastisitas silang < 0
(Contoh: komputer dan software, jika harga komputer naik maka permintaan software
akan turun)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
TERIMA KASIH

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Perilaku Konsumen dan Produsen di Era VUCA :

Produksi dan Biaya

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik yang dibahas
• Fungsi produksi; Produk marginal; Produk rata-rata; dan hubungan ke-
3 nya
• Jenis-jenis biaya; hubungan antar biaya dan hubungan biaya dengan
output.
• Biaya jangka pendek
• Kesimpulan

Sumber : Mankiw, N, G. Principles of Economics


Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Penerimaan Total, Biaya Total, Keuntungan
• Asumsi yang kita gunakan: setiap perusahaan bertujuan
memaksimumkan keuntungan.

Keuntungan = Penerimaan total – Biaya Total

Penerimaan Nilai input


perusahaan produksi yang
dari menjual digunakan
output perusahaan

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Biaya: Eksplisit vs. Implisit
• Biaya Ekplisit: adalah biaya cash yang dikeluarkan misal untuk membayar
buruh.
• Biaya Implisit: biaya tidak cash, misal biaya tenaga kerja keluarga.
Meskipun tidak dibayar secara cash, namun tenaga kerja keluarga dihitung
berdasarkan biaya oportunitas dari waktu yang dicurahkan.
• Pada dasarnya semua yang dikorbankan (eksplisit maupun implisit)
untuk memperoleh sesuatu, dihitung sebagai biaya.
• Semua biaya baik implisit maupun eksplisit, menjadi pertimbangan
perusahaan untuk mengambil keputusan produksi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh: biaya eksplisit vs Implisit
Untuk memulai usaha Pak Jaka perlu modal $100,000. Suku bunga
(kredit maupun tabungan) 5%.
• Kasus 1: modal seluruhnya dari kredit bank $100,000
• Biaya eksplisit membayar bunga kredit bank= $5000
(yaitu 5%*100,000)
• Kasus 2: modal menggunakan tabungan $40,000; dan dari kredit bank
$60,000
• Biaya eksplisit membayar bunga kredit bank = $3000
• Biaya implisit bunga tabungan yang hilang = $2000

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Keuntungan Ekonomi vs. Keuntungan Accounting

• Keuntungan accounting (hanya menghitung biaya yang dibayar cash)


= penerimaan total – biaya eksplisit total
• Keuntungan ekonomi (menghitung semua biaya baik cash maupun biaya
opportunitas)
= penerimaan total - biaya total (baik eksplisit maupun implisit)
• Keuntungan accounting tidak menghitung biaya implisit, oleh karena itu
nilainya lebih besar dibandingkan keuntungan ekonomi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Fungsi produksi
• Fungsi produksi: adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara
jumlah input yang digunakan dengan jumlah output yang dihasilkan.
• Fungsi produksi bisa dalam bentuk tabel, grafik atau persamaan. Pada
pertemuan ini fungsi produksi dalam bentuk persamaan tidak
dibahas.
• Contoh fungsi produksi: hubungan antara input tenaga kerja (L),
dengan output yang dihasilkan (Q)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Fungsi produksi
• contoh 1:
• Pak Jaka berusahatani padi.
• Sawah yang digarap 5 ha.
• Pak Jaka bisa menyewa tenaga kerja (L), berapapun jumlahnya, untuk
merawat tanaman padi. Jumlah orang yang merawat, akan berpengaruh pada
produksi padi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
contoh 1: Fungsi Produksi padi Pak Jaka
3,000
L (Jumlah TK) Q (kg padi)

Q: produksi padi (kg)


2,500

0 0 2,000

1 1000 1,500

2 1800 1,000

3 2400 500

4 2800 0
0 1 2 3 4 5
5 3000 L: Jumlah tenaga kerja (orang)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id 9
@dept.ieipb
Produk marginal (marginal Product= MP)
• Jika Pak Jaka menambah tenagakerja 1 L, output (produksi padi) akan
bertambah sebesar produk marginal dari L.
• Produk marginal adalah: peningkatan output akibat penambahan
satu satuan input (asumsi ceteris paribus=input lain konstan).
• Notasi:
∆ (delta) = “perubahan ..…”
contoh:
∆Q = perubahan output, ∆L = perubahan tenaga kerja
∆Q
• Produk marginal tenaga kerja (MPL) =
∆L
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 1: Produksi total (Total Product=TP) & Produk marginal
(Marginal Product=PM)
L (Tenaga Q (kg padi)
PML
kerja)

0 0
∆L = 1 ∆Q = 1000 1000
1 1000
∆L = 1 ∆Q = 800 800
2 1800
∆L = 1 ∆Q = 600 600
3 2400
∆L = 1 ∆Q = 400 400
4 2800
∆L = 1 ∆Q = 200 200
5 3000
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 1: MPL = kemiringan Fungsi Produksi
L
Q MPL
(tenaga 3,000
(kg padi)
kerja)
2,500
0 0
1000 2,000
1 1000

Kg padi
800 1,500
2 1800
600 1,000
3 2400
400 500
4 2800
200 0
5 3000
0 1 2 3 4 5
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id Jumlah
@dept.ieipb tenaga kerja
Mengapa MPL penting???
• Setiap orang ingin mendapatkan nilai margin (keuntungan)
• Ketika pak Jaka menambah 1 tenaga kerja maka,
• Biaya tenaga kerja bertambah sebesar upah yang dibayar
• output bertambah sebesar MPL
• Dengan membandingkan tambahan biaya yang dikeluarkan dengan
tambahan output yang diperoleh; Pak Jaka dapat memutuskan apakah
tenaga kerja ditambah atau tidak.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Mengapa MPL makin menurun (Diminishes)?

• Tambahan output yang diperoleh Pak Jaka akan semakin turun, setiap
menambah 1 tenaga kerja
• Dengan luas lahan yang tetap, maka setiap menambah 1 tenaga kerja
akan menyebabkan tenaga kerja menjadi kurang produktif.
• Secara umum, MPL semakin menurun (Dengan membandingkan
tambahan biaya yang dikeluarkan dengan tambahan output yang
diperoleh; Pak Jaka dapat membuat keputusan apakah dia akan
menambah tenaga kerja atau tidak.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Biaya usahatani Pak Jaka

Contoh 1:
• Misal biaya sewa sawah $1000 /bulan, berapapun padi yang
dihasilkan,
• Upah tenaga kerja $2000/bulan.
• Maka biaya usahatani Pak Jaka tergantung pada tenaga kerja yang
digunakan, yang selanjutnya pada padi yang dihasilkan. (biaya
tergantung jumlah yang diproduksi)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 1: Biaya usaha tani Pak Jaka
L Biaya Total
Q Sewa
(tenaga Biaya L (Total
(kg padi) sawah
kerja) cost=TC)

0 0 $1,000 $0 $1,000

1 1000 $1,000 $2,000 $3,000

2 1800 $1,000 $4,000 $5,000

3 2400 $1,000 $6,000 $7,000

4 2800 $1,000 $8,000 $9,000


5 3000 $1,000 $10,000 $11,000
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 1: kurva biaya total usahatani Pak Jaka
$12,000
Q (kg Biaya
padi) total
$10,000

0 $1,000 $8,000

Biaya Total
1000 $3,000 $6,000

1800 $5,000 $4,000

2400 $7,000 $2,000

2800 $9,000
$0
3000 $11,000 0 1000 2000 3000
Department of Economics | Faculty of Economics and Management Produksi padi
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Biaya marginal (Marginal Cost=MC)
• Biaya marginal: biaya tambahan untuk menambah output 1 unit

∆TC
MC =
∆Q
• Jika biaya tambahan (MC) untuk menambah produksi 1 kg padi, lebih
rendah dari penerimaan menjual 1 kg padi, maka keuntungan Pak
Jaka akan bertambah jika menambah jumlah yang diproduksi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 1: Biaya Total (TC) dan Biaya Marginal (MC)
Biaya
Q
Biaya Marginal
(kg padi)
Total (MC)

0 $1,000
∆Q = 1000 ∆TC = $2000 $2.00
1000 $3,000
∆Q = 800 ∆TC = $2000 $2.50
1800 $5,000
∆Q = 600 ∆TC = $2000 $3.33
2400 $7,000
∆Q = 400 ∆TC = $2000 $5.00
2800 $9,000
∆Q = 200 ∆TC = $2000 $10.00
3000 $11,000
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 1: Kurva Biaya Marginal $12

Q
TC MC $10
MC meningkat
(Kg padi)
dengan

Biaya Marginal ($)


$8
0 $1,000 meningkatnya output
$2.00 Q
$6
1000 $3,000
$2.50
1800 $5,000 $4
$3.33
2400 $7,000 $2
$5.00
2800 $9,000 $0
$10.00
0 1,000 2,000 3,000
3000 $11,000
Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Biaya Tetap (Fix Cost=FC dan Biaya Variabel (Variable cost=VC)

Biaya Tetap (FC) nilainya tidak berubah meskipun output yang dihasilkan
berubah.
Sewa sawah Pak Jaka $1000 = biaya tetap
Contoh lain: biaya peralatan, sewa, bunga modal
Biaya Variabel (VC) nilainya berubah-ubah seiring dengan perubahan
jumlah yang diproduksi.
Upah tenaga kerja yang dibayar Pak jaka = biaya variable
Contoh lain: biaya benih padi, biaya pupuk
Biaya Total (TC) = FC + VC

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 2: Biaya Produksi jagung $800 FC
Q FC VC TC $700 VC
FC: sewa 0 $100 $0 $100
TC
$600
lahan
1 100 70 170 $500

Biaya
VC: Biaya 2 100 120 220
$400
pupuk 3 100 160 260
$300
tenaga 4 100 210 310
$200
kerja 5 100 280 380
hanya $100
6 100 380 480
dari $0
kelu- 7 100 520 620 0 1 2 3 4 5 6 7
arga
Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 2: Biaya Marginal/ Marginal Cost (MC)
Q TC MC $200 Marginal (MC) adalah
Biaya
perubahan
$175 biaya total untuk
0 $100
$70 menambah
$150 output 1 unit :
1 170
50 $125 ∆TC

Biaya
MC =
2 220 $100 ∆Q
40
3 260 Biasanya kenaikan MC terjadi ketika Q naik,
$75
50 karena produk marginal yang semakin
4 310 berkurang
$50 (diminishing).
70 Jika $25
dilihat dari grafik, MC mengalami
5 380
penurunan (Q= 0,1,3) sebelum naik
100 $0
6 480 (Q=4,5,6,7).
0 1 2 3 4 5 6 7
140 Dalam kondisi lain, dimungkinkan BM bernilai
7 620 konstan. Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 2: Biaya Tetap rata-rata (Average Fix Cost=AFC)
Q FC AFC Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
$200
adalah biaya tetap dibagi
0 $100 n/a $175
dengan jumlah output:
1 100 $100 $150
$125
AFC = FC/Q
2 100 50

Biaya
$100
3 100 33.33
Perhatikan
$75 bahwa AFC turun
4 100 25 ketika Q naik: Perusahaan
$50
5 100 20 membebankan biaya tetapnya
$25
pada output yang semakin
6 100 16.67 $0
besar. 0 1 2 3 4 5 6 7
7 100 14.29
Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 2: Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost=AVC)

Q VC AVC $200 Variabel rata-rata (AVC)


Biaya
adlah
$175 biaya variabel dibagi
0 $0 n/a
dengan
$150
jumlah output:
1 70 $70
$125 AVC = VC/Q

Biaya
2 120 60
$100 awalnya kenaikan Q (pada
Pada
3 160 53.33
saat
$75Q=1,2,3,4), akan
4 210 52.50 menyebabkan AVC menurun.
$50
5 280 56.00 AVC pada akan naik seiring
$25
dengan peningkatan output
6 380 63.33 $0 Q=5,6,7).
(saat
0 1 2 3 4 5 6 7
7 520 74.29
Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 2: biaya Total rata-rat (Average Total cost=ATC)

Q TC ATC AFC AVC Biaya Total Rata-Rata


(ATC) = biaya total dibagi
0 $100 n/a n/a n/a
jumlah output:
1 170 $170 $100 $70
ATC = TC/Q
2 220 110 50 60
3 260 86.67 33.33 53.33
dan,
4 310 77.50 25 52.50
ATC = AFC + AVC
5 380 76 20 56.00
6 480 80 16.67 63.33
7 620 88.57 14.29 74.29
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 2: Biaya Total Rata-Rata (average Total Cost=ATC)
Q TC ATC $200
Biasanya, seperti dalam
0 $100 n/a $175
contoh ini, kurva ATC
$150
berbentuk U.
1 170 $170
$125

Biaya
2 220 110 Asumsi : Kondisi teknologi
$100
tetap
3 260 86.67 $75
4 310 77.50 $50
5 380 76 $25

6 480 80 $0
0 1 2 3 4 5 6 7
7 620 88.57 Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 2: output dengan berbagai macam biaya
$200 AFC: terus menurun dengan
bertambahnya Q
$175
MC, AVR dan ATC: awalnya
$150
menurun, kemudian
ATC meningkat
Biaya $125
AVC
$100 MC memotong kuva AVC dan ATC:
AFC
pada saat AVC dan ATC
MC $75
minimum.
$50
Sehingga
$25 pada AVC minimum; AVC = MC
pada ATC minimum; ATC=MC
$0
0 1 2 3 4 5 6 7 ATC= AVC + AFC
Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh 2: output dengan berbagai macam biaya
Q AFC VC TC AFC AVC ATC MC
Biaya produksi total rata-
0 $100 $0 $100 n/a n/a n/a rata terendah 76, pada
$70
1 100 70 170 $100 $70 $170 saat berproduksi (Q =5).
50
2 100 120 220 50 60 110
40
3 100 160 260 33.33 53.33 86.67
50
4 100 210 310 25 52.50 77.50
70
5 100 280 380 20 56.00 76
100
6 100 380 480 16.67 63.33 80
140
7 100 520 620 14.29 74.29 88.57
200
8 100 720 820 12.50 90 102.50
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Biaya Jangka Pendek & Jangka Panjang
• Jangka pendek: penggunaan Beberapa input produksi tidak
berubah (contoh luas sawah tetap 5 ha, jumlah traktor tetap 1).
Biaya ini disebut biaya tetap.
• Jangka Panjang: semua input produksi berubah. Misal sawah
menjadi 7 ha. Traktor menjadi 3.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Strategi Penerapan Harga dalam Persaingan Industri :

Pasar Persaingan Sempurna

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Pasar Persaingan Sempurna
Temukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
• Apa itu pasar persaingan sempurna?
• Apa itu penerimaan marjinal? Bagaimana hubungannya dengan
penerimaan total dan penerimaan rata-rata?
• Bagaimana cara perusahaan kompetitif menentukan kuantitas yang
memaksimalkan laba?
• Kapan perusahaan kompetitif akan berhenti berproduksi dalam jangka
pendek? Keluar dari pasar dalam jangka panjang?
• Seperti apa kurva penawaran pasar dalam jangka pendek? Dalam
jangka panjang?

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Karakteristik Persaingan Sempurna
1. Banyak pembeli dan banyak penjual.
2. Barang yang ditawarkan untuk dijual sebagian besar sama.
3. Perusahaan dapat dengan bebas masuk atau keluar dari pasar.
Karena 1 & 2, setiap pembeli dan penjual adalah
“penerima harga (price taker)”
Penerimaan Perusahaan Kompetitif
• Penerimaan total (Total revenue / TR): TR = Pe x Q
TR
• Penerimaan rata-rata (average revenue / AR): AR = = Pe
Q
• Penerimaan marjinal (marginal revenue / MR):
Perubahan TR dari ∆TR
MR =
menjual 1 unit tambahan. ∆Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Perfect Competition
Permintaan Pasar dan Perusahaan
Harga (P) Harga (P)
Pasar Beras PT. Food Station Tjipinang Jaya

Bagi perusahaan
harga pasar (Pe)
sudah tertentu
𝑃𝑒 𝐷 𝑓 = 𝑃𝑒 = MR sehingga
permintaan
perusahaan (𝐷 𝑓 )
elastis sempurna
D

0 Output Output
Pasar Perusahaan

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ilustrasi Perhitungan TR, AR, MR
• Perusahaan dalam
TR ∆TR persaingan sempurna dapat
Q Pe TR = Pe x Q AR = MR = meningkatkan output secara
Q ∆Q terus menerus tanpa
memengaruhi harga pasar.
0 10 0 -
10 • Maka, setiap unit
peningkatan dalam Q
1 10 10 10 menyebabkan penerimaan
10 meningkat sebesar Pe. Atau
2 10 20 MR = Pe 10 sama saja dengan MR = Pe.
10
3 10 30 10
10 MR = Pe hanya terjadi
4 10 40 10
10 pada perusahaan-
5 10 50 10 perusahaan dalam
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
persaingan sempurna.
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Proses Maksimisasi Laba
• Berapa Q diproduksi yang Profit =
memaksimalkan laba perusahaan? Q TR TC Profit MR MC
MR – MC
• Jawaban: “pergunakan konsep marjin.” 0 0 5 –5
Jika Q meningkat satu unit, 10 4 6
penerimaan akan meningkat sebesar 1 10 9 1
10 6 4
MR, dan biaya meningkat sebesar MC. 2 20 15 5
10 8 2
3 30 23 7
Pada setiap Q Pada dengan Q 10 10 0
dengan MR > MC, dengan MR < MC, 4 40 33 7
peningkatan Q akan penurunan Q akan 10 12 –2
meningkatkan laba. meningkatkan laba. 5 50 45 5

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id 6
@dept.ieipb
Maksimisasi Keuntungan
Syarat: MR = MC pada tingkat Q yang memaksimumkan laba.

Pada Qa, MC < MR. Biaya


Menaikkan Q untuk MC
meningkatkan laba.
Pada Qb, MC > MR.
Menurunkan Q untuk
meningkatkan laba. 10=Pe MR1
Pada Q1, MC = MR.
Mengubah Q akan
menurunkan laba. Q
Qa Q 1 Qb

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Keputusan Penawaran Perusahaan
Syarat: MR = MC pada tingkat Q yang memaksimumkan laba.
Biaya Jika harga pasar naik ke P2,
MC tingkat kuantitas yang
memaksimumkan laba naik ke
Qb. Jika harga turun ke P3, maka
P2 MR2 kuantitas juga turun ke Qa
Kurva MC menentukan Q
10=Pe MR1 perusahaan pada tingkat harga
MR3 berapapun
P3
Sehingga, kurva MC adalah
Q kurva penawaran
Q a Q1 Qb perusahaan.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Keputusan Output dalam Jangka Pendek
• Jangka pendek adalah periode dimana perusahaan masih mempunyai input
atau faktor produksi yang tetap.
• Untuk memaksimalkan laba jangka pendek, pemilik/manejer perusahaan
harus menerima input tetap (dan biaya tetap-fixed cost (FC) ), dan
menentukan berapa banyak output yang akan dihasilkan dengan mengubah
input variable (dan biaya variable-variable cost (VC)).
Shutdown (Berhenti Berproduksi) vs. Exit (Keluar)
• Shutdown: Keputusan jangka pendek perusahaan untuk tidak berproduksi
karena kondisi pasar. Exit: Keputusan jangka panjang untuk keluar dari pasar.
• Perbedaan kunci:
• Jika perusahaan shutdown dalam jangka pendek, tetap membayar biaya tetap FC.
• Jika perusahaan exit dalam jangka panjang, biaya adalah nol.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Keputusan Jangka Pendek Perusahaan untuk Shutdown
• Biaya shutdown: kehilangan penerimaan = TR Costs

• Manfaat shutdown: penghematan biaya = VC MC


(tetap membayar FC) Jika P > AVC,
perusahaan
ATC
• Maka, shutdown jika TR < VC menghasilkan Q pada
P = MC.
AVC
• Kedua sisi dibagi Q: TR/Q < VC/Q
• Jadi, keputusan perusahaan adalah:
Shutdown jika P < AVC Q
If P < AVC, Kurva penawaran jangka pendek
perusahaan shutdown perusahaan adalah bagian dari
(menghasilkan Q = 0).
kurva MC di atas AVC.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Keputusan Jangka Panjang Perusahaan untuk Exit
• Biaya keluar dari pasar: kehilangan
penerimaan = TR Keputusan Perusahaan Baru
untuk Masuk Pasar (Enter)
• Manfaat keluar dari pasar: • Di jangka panjang, perusahaan baru
penghematan biaya = TC akan masuk pasar jika menguntungkan:
(FC nol di jangka panjang) jika TR > TC.
• Maka, perusahaan exit jika TR < TC • Kedua sisi dibagi Q to menyatakan
keputusan perusahaan:
• Kedua sisi dibagi Q untuk
menyatakan keputusan perusahaan: Enter jika P > ATC
Exit jika P < ATC

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Penawaran Pasar: Asumsi
1) Semua perusahaan yang ada dan calon perusahaan pendatang
memiliki biaya yang identik.
2) Struktur biaya sebuah perusahaan tidak berubah karena
perusahaan lain masuk atau keluar dari pasar.
3) Banyaknya perusahaan di dalam pasar adalah:
• Tetap dalam jangka pendek
(karena biaya tetap)
• Bisa berubah dalam jangka panjang
(karena kebebasan masuk dan keluar pasar)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kurva Penawaran Pasar Jangka Pendek
Contoh: 1000 perusahaan identik
• Selama P ≥ AVC,
setiap perusahaan Pada setiap P, Qs pasar = 1000 x (Qs tiap perusahaan)
akan berproduksi di
tingkat output yang Satu perusahaan Pasar
memaksimumkan P MC P S
laba, ketika MR = MC.
P3 P3
• Mengulang bab 4:
Pada setiap harga, P2 AVC P2
penawaran pasar
adalah jumlah P1 P1
penawaran semua
perusahaan. Q Q
10 20 30 (perusahaan) (pasar)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management 10,000 20,000 30,000
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Masuk dan Keluar Pasar
dalam Jangka Panjang Kondisi Laba Nol
• Keseimbangan jangka panjang:
• Dalam jangka panjang, banyaknya perusahaan Proses masuk dan keluar (entry or exit)
bisa berubah karena Entry dan Exit
selesai – perusahaan yang tetap di pasar
• Jika perusahaan eksisting mendapat mendapat laba ekonomi nol.
keuntungan ekonomi positif,
• Perusahaan baru akan masuk, kurva • Laba ekonomi nol terjadi ketika P = ATC.
penawaran jangka pendek geser ke kanan.
• P turun, mengurangi laba dan • Karena berproduksi ketika P = MR = MC,
memperlambat proses entry. kondisi laba nol terjadi saat P = MC = ATC.
• Jika perusahaan eksisting mendapat rugi, • Mengingat MC menyinggung ATC pada ATC
• Beberapa perusahaan akan keluar, kurva minimum .
penawaran jangka pendek geser ke kiri.
• Maka di jangka panjang, P = ATC minimum.
• P naik, mengurangi kerugian perusahaan
yang tetap di pasar.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Mengapa Perusahaan Tetap Beroperasi Ketika Laba=0?

• Ingat, laba ekonomi adalah penerimaan (TR) dikurangi


semua biaya (TC), dimana termasuk biaya implisit,
seperti opportunity cost dari waktu dan uang pemilik
usaha.
• Dalam keseimbangan laba nol,
• Perusahaan mendapat laba yang cukup untuk menutup
semua biaya (biaya akuntansi + biaya implisit)
• Laba akuntansi adalah positif

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Persaingan Sempurna, Surplus Konsumen, Surplus Produsen, dan
Kesejahteraan • Surplus konsumen adalah manfaat yang
dicapai konsumen ketika mereka dapat
P Pasar membeli barang atau jasa dengan harga lebih
S rendah dari yang bersedia mereka bayarkan.
A Pada QE maka harga yang ditebus adalah PE,
padahal konsumen rela membayar lebih tinggi
SK
E jika Q yang dibeli kurang dari QE. Jadi Surplus
PE konsumen (SK) adalah area AEPE
SP • Surplus produsen adalah manfaat yang
dicapai produsen ketika mereka dapat
D menjual barang yang melebihi harga terendah
B yang bersedia mereka terima. Surplus
produsen (SP) adalah area BEPE
QE
Q • Total Kesejahteraan adalah Surplus
(pasar) Konsumen ditambah Surplus Produsen

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
RINGKASAN
• Maksimisasi laba: MC = MR • Bagi suatu perusahaan di pasar persaingan
sempurna, P = MR = AR.
• Persaingan sempurna: P = MR
• Jika P > AVC, perusahaan memaksimumkan
• Maka, pada keseimbangan laba dengan menghasilkan Q yang memenuhi
kompetitif: P = MC MR = MC.
• Jika P < AVC, perusahaan akan shut down di
• MC adalah biaya memproduksi jangka pendek.
tambahan 1 unit. • Jika P < ATC, perusahaan akan exit di jangka
P adalah nilai yang dibayarkan panjang.
pembeli. • Di jangka pendek, entry tidak terjadi, dan
• Jadi, keseimbangan kompetitif kenaikan permintaan meningkatkan laba
perusahaan.
adalah efisien, memaksimumkan
• Dengan entry and exit yang bebas, laba = 0 di
total surplus. jangka panjang, and P = ATC minimum .

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


17
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Strategi Penerapan Harga dalam Persaingan Industri :

Monopoli – Persaingan Tidak


Sempurna
MK. Ekonomi (EKO101)
Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Monopoli
Temukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
• Mengapa monopoli muncul?
• Mengapa MR < P untuk perusahaan monopoli?
• Bagaimana monopoli memilih P dan Q mereka?
• Bagaimana monopoli memengaruhi kesejahteraan masyarakat?
• Apa itu diskriminasi harga?
• Bagaimana perbandingan Monopoli dengan Persaingan Sempurna,
Monopolistik, dan Oligopoli?

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apa itu Monopoli?
• Perusahaan yang merupakan penjual/produsen tunggal suatu produk
(barang atau jasa)
• Memiliki kekuatan pasar
• Kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar (price maker) dari produk yang
dijualnya
• Perusahaan yang kompetitif tidak memiliki kekuatan pasar
• Timbul karena hambatan untuk masuk pasar (barriers to entry)
• Perusahaan lain tidak dapat memasuki pasar untuk bersaing dengannya

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Tiga Hambatan untuk Masuk Pasar
1. Monopoli sumber daya → suatu perusahaan memiliki sumber daya kunci
2. Peraturan pemerintah → pemerintah memberi suatu perusahaan hak eksklusif
untuk memproduksi barang. Meliputi: paten, peraturan hak cipta
3. Proses produksi → Monopoli alamiah: suatu perusahaan tunggal dapat
menghasilkan seluruh Q pasar dengan biaya rata-rata lebih rendah dan semakin
rendah daripada beberapa perusahaan Biaya Listrik

Contoh: 1000 rumah butuh listrik. ATC memiliki slope yang


menurun karena FC yang
ATC akan lebih rendah jika satu besar dan MC yang kecil
perusahaan melayani 1000 rumah $80

daripada jika 2 perusahaan melayani $50


ATC
masing-masing 500 rumah
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
Q
500 1000
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Persaingan Sempurna vs Monopoli : Kurva Permintaan
P P
Kurva permintaan Kurva permintaan
perusahaan monopolis
kompetitif
D

D
Q Q
Dalam pasar yang kompetitif, kurva permintaan pasar miring ke bawah. Tetapi kurva permintaan
untuk produk perusahaan mana pun bersifat horizontal dengan harga pasar. Perusahaan dapat
meningkatkan Q tanpa menurunkan P, jadi MR = P untuk perusahaan yang bersaing.
Monopolis adalah satu-satunya penjual, sehingga ia menghadapi kurva permintaan pasar. Untuk
menjual Q yang lebih besar, perusahaan harus mengurangi P. Dengan demikian, MR ≠ P.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Proses Maksimisasi Laba
• Seperti perusahaan kompetitif, Price
perusahaan monopoli memaksimalkan MC
keuntungan dengan menghasilkan
kuantitas di mana MR = MC PM
• Menetapkan harga tertinggi yang bersedia
dibayar oleh konsumen untuk kuantitas tsb
• Harga ditentukan dari kurva permintaan
D
Q yang memaksimumkan laba MR
adalah ketika MR = MC.
QM Quantity
P diperoleh dari kurva
permintaan pada Q ini. Profit-maximizing output
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Laba Monopolis
Costs and
Revenue MC

P
Seperti halnya ATC
perusahaan kompetitif, ATC
laba bagi monopolis
sama dengan D

(P – ATC) x Q MR

Q Quantity

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apakah Monopoli Selalu Untung?
Costs and
MC Dalam Kasus Ini Monopoli
Revenue
ATC mengalami kerugian karena
ATC harga lebih rendah
P dibandingkan dengan biaya
rata-rata monopolis

Kasus: dulu KRL merugi


D karena harga tiket jauh lebih
rendah dibandingkan biaya
MR
rata-rata
Q Quantity

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Perusahaan Monopoli tidak memiliki kurva penawaran (S)

• Perusahaan kompetitif menerima P yang telah ditentukan oleh


pasar
• Memiliki kurva penawaran yang menunjukkan bagaimana Q ditentukan
oleh P
• Perusahaan monopoli adalah “price-maker” (penentu harga),
sehingga
• Q tidak tergantung P
• Q dan P Bersama-sama ditentukan oleh MC, MR, dan kurva permintaan
• Dengan demikian, tidak ada kurva penawaran bagi perusahaan monopoli.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 9
Studi Kasus: Monopoli vs. Obat Generic

Hak paten pada obat baru Pasar Obat


P
memberikan hak monopoli secara
temporer bagi produsen (di
Indonesia 20 tahun menurut UU PM
No 13/2016.
PC = MC
Ketika hak paten tersebut
berakhir, maka pasar obat D
tersebut menjadi persaingan MR
sempurna dengan munculnya
QM QC Quantity
obat generic.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Biaya Kesejahteraan dari Monopoli
• Ingat:
• Keseimbangan pasar kompetitif: P = MC dan total surplus dimaksimumkan
• Keseimbangan monopoli, P > MR = MC
• Nilai yang dibayarkan untuk unit tambahan (P) melebihi biaya
sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan unit tsb (MC)
• Q pada monopoli terlalu sedikit –total surplus dapat ditingkatkan
dengan Q yang lebih banyak.
• Monopoli menimbulkan deadweight loss

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Biaya Kesejahteraan dari Monopoli
Price Deadweight
Keseimbangan kompetitif: loss MC
kuantitas = QC
P = MC P
P = MC
total surplus dimaksimumkan
MC
Keseimbangan monopoli: D
kuantitas = QM
P > MC MR
ada deadweight loss QM QC Quantity

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Diskriminasi Harga
• Diskriminasi Harga:
• Menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk pembeli yang berbeda
• Suatu perusahaan dapat meningkatkan laba dengan membebankan harga yang lebih
tinggi kepada pembeli dengan kesediaan membayar yang lebih tinggi
• Membutuhkan kemampuan untuk memisahkan pelanggan sesuai dengan kesediaan
mereka untuk membayar
• Dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi

• Diskriminasi Harga Sempurna:


• Menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembeli, sesuai kesediaan membayarnya
• Perusahaan monopoli mendapat seluruh surplus
• Tidak ada deadweight loss

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 13
Monopoli Harga Tunggal
Surplus
Price
Konsumen
Di sini monopolis
menetapkan harga Deadweight
PM loss
yang sama (PM) ke
semua pembeli.
MC
Laba
Terjadi deadweight Monopoli D
loss MR

QM Quantity

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 14
Diskriminasi Harga Sempurna vs. Monopoli Harga Tunggal
Di sini, the monopolis
Price
menghasilkan Q di tingkat Monopoly
kompetitif, tapi menetapkan harga profit
sesuai kesediaan membayar
masing-masing konsumen.
Kondisi ini disebut perfect price MC
discrimination (diskriminasi harga
sempurna). D
Monopolis mengambil semua MR
surplus konsumen sebagai laba.
Quantity
Tetapi tidak ada DWL. Q
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Antara Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna
Dua ekstrem
• Persaingan sempurna: banyak perusahaan, produk identik
• Persaingan tidak sempurna - Monopoli: perusahaan tunggal

Di antara kedua ekstrem: other imperfect competitions (persaingan


tidak sempurna lainnya)
• Oligopoli: hanya beberapa penjual (antara 2 sampai 10) yang
menawarkan produk identik bisa juga tidak. Jika dua perusahaan disebut
Duopoli
• Monopolistik: relatif banyak perusahaan menjual produk serupa tetapi
tidak identik (differentiated-products).
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Perbandingan Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli, Monopoli
Variabel Persaingan Sempurna Monopolistik Oligopoli Monopoli

Penjual Banyak, relatif kecil Banyak, relatif kecil Sedikit ("2 sampai 10") Satu
Pembeli Banyak, relatif kecil Banyak, relatif kecil Banyak Banyak
Mirip (diffrensiated-
Produk Homogen/Identik product) Homogen/Mirip Homogen
Masuk/Keluar Bebas Relatif bebas Ada hambatan Ada hambatan
Ada, dominasi
Kekuatan Pasar Tidak ada Relatif terbatas perusahaan besar Ada, kuat
Proses Maksimisasi
Laba P=MC MR=MC MR=MC MR=MC

Informasi Sempurna Tidak Sempurna Tidak Sempurna Tidak Sempurna


Harga, Non Harga
Harga, Non Harga (advertising, service, Diffrensiasi
Strategi Harga (packaging) dll) Harga
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ringkasan
• Monopoli adalah perusahaan yang menjadi penjual tunggal di
pasarnya.
• Monopoli muncul ketika sebuah perusahaan tunggal memiliki
sumber daya utama, ketika pemerintah memberikan perusahaan
hak eksklusif untuk menghasilkan barang, atau ketika sebuah
perusahaan tunggal dapat memasok seluruh pasar dengan biaya
lebih rendah daripada banyak perusahaan.
• Menghadapi kurva permintaan yang miring ke bawah untuk
produknya.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ringkasan
• Monopoli meningkatkan produksi sebanyak satu unit
• Menyebabkan harga barangnya jatuh, yang mengurangi jumlah
pendapatan yang diperoleh pada semua unit yang diproduksi.
• Penerimaan marjinal selalu di bawah harga
• Perusahaan monopoli memaksimalkan laba dengan menghasilkan
kuantitas di mana penerimaan marjinal sama dengan biaya
marjinal.
• Menetapkan harga di tingkat kuantitas itu diminta. P > MR, jadi P > MC

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ringkasan
• Level output maksimalisasi laba perusahaan monopoli berada di bawah
level yang memaksimalkan jumlah surplus konsumen dan produsen.
• Menyebabkan deadweight loss
• Monopolis seringkali dapat meningkatkan laba dengan membebankan
harga yang berbeda untuk barang yang sama berdasarkan keinginan
pembeli untuk membayar.
• Diskriminasi harga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi
• Pada diskriminasi harga sempurna, deadweight loss dari monopoli
sepenuhnya dihilangkan.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Ekonomi Digital

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik
• Pengertian Ekonomi Digital
• Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia
• Dampak Ekonomi Digital
• Ekonomi Digital di Sektor Pertanian
• Kesimpulan

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apakah Anda pernah mengakses layanan ini?
Jika Jawaban Anda ya:
berarti Anda familiar
dengan ekonomi digital
dalam kehidupan sehari-
hari.

Kelompok besar sektor


digital di Indonesia:
• e-commerce
• berbagi tumpangan
(ride-hailing)
• online media
• online travel agent
https://www.tribunnews.com/bisnis/2018/11/25/mengakselerasi-pertumbuhan-di-era-ekonomi-digital • layanan finansial
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pengertian Ekonomi Digital
• Digital economy refers to an economy that is based on the spread of
information and communication technologies (ICTs) (Johansson, et al.,
2006)
“Ekonomi digital mengacu pada ekonomi yang berbasis pada penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (ICTs)”
• Di beberapa literatur, ekonomi digital mengacu kepada:
• Internet Economy, New Economy, or Web Economy.
• ICTs terdiri dari berbagai teknologi termasuk perangkat keras computer
(computer hardware), perangkat lunak computer (software) dan services
and a host of telecommunications (kabel/wire, nirkabel/wireless, layanan
satelit, dll).

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pengertian Ekonomi Digital
• Difusi ICTs yang berlangsung cepat telah menghasilkan perubahan
penting dalam hal:
1. Munculnya barang dan jasa yang baru
2. Cara barang dan jasa diproduksi
3. Cara barang dan jasa didistribusikan kepada pelanggan (pasar)
• Selama satu dekade terakhir ini ekonomi digital telah menjadi
pendorong utama perubahan struktural dan pertumbuhan ekonomi
baik di tingkat nasional maupun regional di negara-negara maju dan
industri.
• Terdapat perbedaan antara negara dan wilayah dalam hal pengembangan,
adopsi dan penerapan ICTs di berbagai sektor perekonomian.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Perkembangan ekonomi digital di Indonesia

https://kawanpendi.com/2018/10/17/potensi-dan-perkembangan-ekonomi-digital-di-indonesia/

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia

2025: • Pertumbuhan dari:


USD 133 • e-commerce
2019: milyar • berbagi tumpangan
USD 40
milyar (ride-hailing)
2015: • online media
USD 8 • online travel agent
milyar • layanan finansial
Laporan Google, Temasek, dan Bain: e-Conomy SEA 2019

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ekonomi Digital : Contoh E-Commerce
Definisi E Commerce di Indonesia
• Electronic Commerce (E-Commerce) menurut • Jumlah e-commerce meningkat 78% di tahun 2019
OECD (2009) • Indonesia, pada tahun 2019, telah dicatat sebagai negara e-
• Penjualan atau pembelian barang atau jasa, yang commerce dengan pertumbuhan tercepat di dunia
dilakukan melalui jaringan komputer dengan
metode yang secara spesifik dirancang untuk • Pada tahun 2019 estimasi nilai transaksi di 14 e-commerce
tujuan menerima atau melakukan pesanan. terbesar di Indonesia telah mencapai Rp 265,07 triliun
• Transaksi E-Commerce dapat terjadi antar usaha, • Survei E –Commerce (BPS, 2019):
rumah tangga, individu, pemerintah, dan • Secara umum usaha e-commerce diklasifikasikan pada
organisasi swasta atau publik lainnya. Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan
mobil dan sepeda motor serta Penyediaan akomodasi
dan penyediaan makan minuman.
• Jenis barang yang banyak dijual secara online berupa
makanan, minuman, bahan makanan, pakaian, alas kaki
(sepatu, sendal), mukena, aksesoris, jasa servis,
perlengkapan kecantikan, serta penjualan mobil dan
motor
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Tipe E-Commerce
• Perusahaan menjual barang daring mereka kepada konsumen yang
merupakan pengguna akhir produk atau layanan mereka. Biasanya,
Business-to-Consumer (B2C)
toko web E-commerce B2C memiliki akses terbuka untuk setiap
pengunjung dan pengguna.
• Perusahaan menjual barang daring mereka ke perusahaan lain tanpa
Business-to-Business (B2B) terlibat dalam penjualan kepada konsumen. Di sebagian besar
Merupakan Tipe E Commerce yang lingkungan B2B E-commerce memasuki toko web akan memerlukan
paling banyak dilakukan login. Toko web B2B biasanya berisi harga khusus pelanggan,
bermacam-macam pelanggan khusus dan diskon khusus pelanggan.
• Konsumen biasanya memposting produk atau jasa mereka secara
online di mana perusahaan dapat memposting penawaran mereka.
Consumer-to-Business (C2B)
Seorang konsumen meninjau tawaran dan memilih perusahaan yang
memenuhi harapan harganya.

Consumer-to-Consumer (C2C) atau Peer- • Konsumen menjual barang-barang mereka ke konsumen lain. Contoh
to-Peer or (P2P) yang terkenal adalah eBay

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Data Pengguna Internet di Indonesia

• Tingginya
penggunaan
internet di
Indonesia
mendorong
perkembangan
ekonomi digital di
Indonesia

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Dampak Ekonomi Digital
• Penurunan biaya→ biaya transaksi
• Mendorong efisiensi
• Munculnya barang dan jasa yang baru, cara barang dan jasa di
produksi dan didistribusikan berpengaruh terhadap:
• Struktur pasar dan persaingan yang terjadi di pasar
• Jangkauan pasar menjadi lebih luas
• Perubahan di pasar tenaga kerja→ pekerja perlu dibekali skill terkait
ICTs

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Biaya Transaksi
• Informasi yang tidak sempurna dan bounded rationality→ berkontribusi terhadap
peningkatan biaya transaksi
• Jenis Biaya Transaksi.
o Biaya Informasi– biaya yang terkait untuk mengumpulkan informasi tentang
kondisi pasar, biaya, harga, dll. Termasuk biaya imbangan yang dihabiskan untuk
mengumpulkan, menganalisis dan memahami informasi tersebut
o Biaya Negosiasi -- Biaya– biaya yang terkait dengan pengumpulan produk untuk
pengiriman, menemukan pembeli dan biaya negosiasi yang sebenarnya
o Biaya pemantauan dan penegakan kontrak - biaya untuk memeriksa kinerja,
kontrol kualitas dan biaya hukum yang terkait dengan menegakkan kontrak atau
pengaturan pasar
o Ekonomi Digital: menurunkan biaya transaksi

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ekonomi Digital di Sektor Pertanian
• Penggunaan teknologi digital di sektor pertanian semakin meningkat seiring dengan
perkembangan industry 4.0
• Pertanian digital:
• Penggunaan teknologi digital untuk mengintegrasikan produksi pertanian dari produsen/petani
kepada konsumen: from farm to table ((Victoria State Government, Australia)
• Penggunaan peralatan yang secara digital dapat mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
berbagi data elektronik dan atau informasi di sepanjang rantai nilai pertanian: from farm to table
(World Bank, 2019)
• Melalui teknologi digital dapat diciptakannya berbagai peralatan untuk mempermudah
para pelaku di sektor pertanian dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada:
• Peningkatan produktivitas produk pertanian
• Efisiensi biaya: biaya transaksi, biaya penggunaan tenaga kerja dan input-input lainnya
• Perbaikan sistem distribusi
• Memperluas jangkauan pasar
• Perbaikan kualitas produk pertanian (food safety)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Rantai Nilai Produk Pertanian (Agriculture
Value Chain)
Conventional Agri-food Value Chain:
- Rantai nilai yang panjang
- Inefisien: terlalu banyak pelaku yang terlibat, price asymmetry

Pedagang
Petani Pedagang kecil Pasar Induk Pengecer/Retail Konsumen
besar
-Petani Indvidu
-Kelompok Tani

Sumber: Sahara (2020)


Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Teknologi Digital di Sektor Pertanian: E-commerce
E-Commerce: Memperpendek rantai nilai
Independent supplier Hotel Restaurant
(90%) Catering (B2B)
Farmers Middlemen

-Individual farmer -Trader


-Farmer Group -Agent
-Stockiest Consumer (B2C)

E-commerce
Partnership
farmers

10%
SME (Retailer)

Sumber: Sahara (2020)


E-Commerce di Sektor Pertanian
Agromaret : 2009 Simbah: 2016

Sikumis : 2012 TaniHub: 2016

Kecipir : 2013 etanee: 2017

Eragano-aplikasi Sayurbox: 2016


petani: 2015
limakilo : 2015 Petani & regopantes: 2017

i-Grow world: 2015 Agripedia: 2018

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
E-commerce di Sektor Pertanian

Sumber: Sahara (2020)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Covid 19 dan Agrifood E Commerce

• Akibat Covid 19 terjadi perubahan perilaku pembelian konsumen


• Less Touch Economy menyebabkan meningkatnya transaksi online
• Peningkatan permintaan terhadap healthy food
• Urgensi untuk meningkatkan kapasitas para pelaku di sepanjang rantai pertanian khususnya petani kecil untuk
memenuhi harapan dan permintaan konsumen

Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: Sahara (2020)


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Teknologi Digital Sektor Pertanian: Smart
Farming
• Smart Farming
• Agri Drone Sprayer
• Drone Surveillance
• Soil and Weather
Sensor
• Water Debit Sensor
• Smart Feeding
→ Peningkatan kualitas
dan kuantitas produk
pertanian serta efisiensi

https://ditjenpdt.kemendesa.go.id/index.php/view/detil/32
9/cerdas-bertani-di-daerah-tertinggal-dengan-smart-
farming-40

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Contoh digitalisasi di sektor jasa: kasus jasa konstruksi

Sektor jasa konstruksi telah mengadopsi Building Information Modelling (BIM) oleh seluruh pemangku
kepentingan pada 2017. Selain itu juga telah dilakukan digitalisasi perizinan atau e-submission, proses pengadaan
(e-procurement), monitoring dan pengawasan (e-monitoring & e-supervisi), dan pasar digital sektor konstruksi
(library data).
Sumber: Pandarangga, A., Wibowo, M.A., Hatmoko, J.U.D.2016. Peranan Sektor Jasa Konstruksi pada Pembangunan Ekonomi: Sebuah Tinjauan Literatur.
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kesimpulan
• Ekonomi digital adalah aktivitas ekonomi yang berbasis pada
teknologi digital (ICTs)
• Ekonomi Digital berkembang pesat di Indonesia seiring dengan
perkembangan industri 4.0 : Internet of Things dll
• Penggunaan teknologi digital meningkatkan produktivitas, efisiensi,
jangkauan pasar, persaingan pasar dll
• Ekonomi digital di sektor pertanian di Indonesia berkembang pesat:
• Penggunaan teknologi digital di sepanjang rantai nilai produk pertanian
• E-Commerce→ Covid 19 meningkatkan transaksi agri-food e-commerce
• Smart Farming dll

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb

Anda mungkin juga menyukai