Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
PB 01
MEMAHAMI MASYARAKAT SECARA SOSIOLOGIS
DAMPAK POSITIF
DAMPAK NEGATIF
Mempermudah akses: 1) Digital divide &
1) Komunikasi (tidak inequality
ada batasan dalam 2) Kecanduan (game online)
jarak) 3) Perubahan perilaku
2) Pertukaran buruk pada
informasi dan data anak/seseorang akibat
(e-mail, website, menir/terinspirasi konten
newsgroup) dari internet
3) Transaksi: bisnis 4) Kejahatan cyber
5) Sistem kerja digantikan
oleh teknologi →
kebutuhan tenaga kerja
berkurang →
pengangguran
6) Kualitas sumberdaya
menurun
DAMPAK PANDEMI COVID-19
Perubahan dari norma-norma
yang berlaku, munculnya rasa
curiga antar sesama
(2)
(1)
Lumpuhnya perekonomian: Eksklusi sosial dan Konflik
Pengangguran meningkat, (3)
penurunan daya beli
masyarakat Masyarakat dari kelompok dan pelapisan
sosial: Lapisan menengah-bawah
(4)
SEPATU BASKET
ZOOM KOBE II Suka atau tidak, Anda adalah bagian dari
masyarakat, dan tindakan Anda, seprivat
apapun kelihatannya, mempunyai
konsekuensi terhadap orang-orang lain
(Brym, 2009).
PERSPEKTIF INDIVIDUAL: MAX WEBER
• Umumnya bersifat deduktif, yaitu dimuai dari teori yang • Bersifat induktif, yaitu dimulai dari “bawah” atau dari
sudah ada, kemudian “diturunkan” ke dalam variabel- data empiris di lapangan, baru diabstraksi. Hasil analisis
variabel. Hasil analisis data kuantitatif digunakan untuk data kualitatif tidak selalu dapat ditarik menjadi
membuat kesimpulan yang bersifat umum (berlaku kesimpulan umum.
untuk seluruh populasi penelitian)
Komunitas & Swadaya
Pemetaan Sosial & Komunitas untuk Masyarakat
Pemberdayaan & Pengembangan Masyarakat:
Suatu Penerapan Sosiologi Aksi Mandiri
Analisis
Sosiologi
(Interaksi-Persos)
Informational
Retrieval
(CT & Digital)
CSR PNPM
Fenomena Sosial:
1 Kerjasama dan Konflik
Sosial
Definisi dan Syarat
2
Interaksi Sosial
Bentuk-Bentuk
3
Interaksi Sosial
RESUME: TIPE exchange) adalah tipe interaksi sosial yang tampak dalam
transaksi perdagangan atau transaksi-bisnis.
INTERAKSI SOSIAL Konflik sosial (social conflict) adalah tipe interaksi sosial
yang tampak pada perselisihan antara dua individu atau dua
kelompok yang berbeda pandangan atas satu obyek
tertentu.
Kelas
Pemilik Patron
dominan
Eksploitatif
Patron-
dominatif
klien
Kelas
Buruh Klien
subordinat
1 2
PARAMETER
PARAMETER
NOMINAL BERJENJANG ATAU
BERTINGKAT
membedakan anggota menempatkan anggota
populasi dengan populasi ke dalam skala
menggunakan “kategori atau tingkatan yang
diskret” (discrete bersifat kontinum, seperti
categories), seperti suku, tingkat pendidikan,
agama, jenis kelamin, pendapatan, kekayaan,
pekerjaan, dan sebagainya kekuasaan, dan sebagainya
STRUKTUR SOSIAL VERTIKAL DAN HORIZONTAL
Struktur Sosial
Horizontal
Pengelompokan anggota masyarakat
Struktur Sosial berdasarkan parameter nominal
Vertikal menghasilkan kelompok-kelompok sosial
Pengelompokkan angggota masyarakat atau groups.
berdasarkan parameter bertingkat Tingkat diferensiasi berdasarkan parameter
menghasilkan tingkat kesenjangan (level nominal ini menentukan tingkat keragaman
of inequality).
atau heterogenitas (level of heterogeneity)
Parameter diskret ini menghasilkan strata dari satu masyarakat atau komunitas
atau kelas sosial struktur sosial vertikal struktur sosial horizontal
Contoh kerangka analisis struktur sosial horizontal dilihat dari
beberapa parameter nominal
Parameter bertingkat
Strata/status
Sosial Penguasaan
Pendapatan Pendidikan Kekuasaan Kehormatan Dll
tanah
Tinggi/atas
Sedang/menengah
Rendah/bawah
STRUKTUR SOSIAL VERTIKAL PETANI DAN NELAYAN
SOSIOLOGI
Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU)
POKOK BAHASAN 04
KERAGAMAN DAN
EKSISTENSI KEBUDAYAAN INDONESIA
SUBPOKOK BAHASAN
1 Realitas dan Dinamika Keragaman Kebudayaan
01
REALITAS DAN DINAMIKA
KERAGAMAN KEBUDAYAAN
REALITAS PEMBENTUK
KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
Letak
Geografis
Posisi
Strategis
Kondisi
Ekologis
UNSUR KEBUDAYAAN UNIVERSAL
(KLUCKHOHN 1953 dikutip SOEKANTO & SULISTYAWATI 2017)
Lebih 200 juta penduduk tinggal di berbagai pulau dengan keberagaman geografis
mulai dari kawasan pegunungan yang merupakan dataran tinggi, kemudian wilayah
pesisir yang merupakan dataran rendah, perdesaan, perkotaan dan sebagainya
PEMBENTUK DINAMIKA KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
Difusi Ekspansi Difusi Relokasi Difusi Penularan
(expansion diffusion) (relocation diffusion) (contagious diffusion)
W
proses inovasi unsur-
W
W
-1 -2
-3
unsur kebudayaan oleh
W-
2 suatu komunitas yang
menjalar ke komunitas
Proses unsur-unsur proses penyebaran unsur- lain. Proses ini bisa
kebudayaan bergerak unsur kebudayaan terjadi melalui model
dari suatu masyarakat meninggalkan daerah asal aliran yang berundak-
yang berada di suatu unsur kebudayaan undak (hirarki) sehingga
wilayah ke daerah lain bersangkutan, kemudian disebut pula difusi
yang berdekatan di berpindah ke daerah baru kaskade (cascade
sekitar kebudayaan dan memberi pengaruh di diffusion). Contoh
asal. tempat baru tersebut. internet dari kota ke desa
BANGUNAN KHAS
KEBUDAYAAN LOKAL TENTANG MAKAN & KULINER
02
KEBUDAYAAN:
RUMUSAN DAN
UNSUR-UNSURNYA
RUMUSAN KEBUDAYAAN
• Mengapa kebiasaan antar-orang atau
kelompok masyarakat dapat
menimbulkan salah tafsir?
• Oleh karena “pola perilaku kebudayaan”
memberikan nilai berbeda
• Kebudayaan yang dikembangkan oleh
setiap masyarakat mencari dan
membentuk nilai-nilai dan norma-norma
yang fungsional untuk dirinya sendiri
• Menghasilkan wujud yang beragam,
seperti masyarakat pesisir, padi sawah,
dan dataran tinggi
• Kebudayaan mencakup aspek
nonmaterial dan aspek material
• Kebudayaan pada aspek nonmaterial
menyangkut seperangkat nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pedoman
atau acuan perilaku bagi warga
pendukungnya
• Kebudayaan pada aspek material
merupakan benda fisik buatan manusia;
benda-benda tersebut memiliki makna
atau simbol (aspek nonmaterial)
• Obyek Alam bukan produk kebudayaan,
namun cara orang memandang dan
menggunakan obyek alam tersebut
dilandasi oleh kerangka normatif budaya
sebagai aspek kebudayaan nonmaterial.
• Untuk menunjukkan arah kepada tingkah laku dan
ide tentang yang “baik” dan “buruk”, masyarakat
dalam kebudayaan menciptakan simbol budaya
pada benda atau tindakan tertentu
• Simbol budaya, merupakan istilah lain dari
kebudayaan nonmaterial, yang dimaknai dan
digunakan orang untuk berkomunikasi satu sama
lain (Henslin 2017).
• Simbol budaya mencakup nilai, norma, bahasa dan
gesture
• Dalam konteks perangkat normatif, kebudayaan
memuat “nilai”, yaitu gagasan orang tentang apa
yang baik dan buruk, apa yang dianjurkan dan apa
yang seharusnya dihindari.
• “Nilai” mewarnai seluruh kehidupan masyarakat
dan mengabstraksikan situasi-situasi tertentu
melalui proses sosialisasi dalam keluarga ---
komunitas
• Norma merupakan derivat dari “nilai” yang
memerinci lebih spesifik tentang apa yang baik
dan buruk dalam konteks sosial, kelompok,
masyarakat tertentu
• Norma menyangkut aturan berperilaku dalam
kehidupan bermasyarakat sehingga orang atau
kelompok yang melanggar aturan tersebut
dapat dikenakan sanksi sesuai aturan yang
berlaku di masyarakat.
• Norma memiliki kekuatan yang bersifat
memaksa, dari tingkat norma yang paling
rendah, yaitu cara (usages), kebiasaan
(folkways), tata kelakuan (mores) hingga tingkat
norma yang paling tinggi, yaitu adat istiadat
(customs).
• Simbol terpenting bagi manusia ialah bahasa,
yaitu sistem percakapan atau simbol tulisan
(dalam berinteraksi/berkomunikasi) yang bisa
menjaring banyak makna atau ide yang
kompleks.
• Ketika bahasa digunakan untuk menafsirkan
situasi atau keadaan sosial, maka orang sedang
membangun struktur sosial.
• Gestures, atau gerak/bahasa tubuh
digunakan orang untuk berkomunikasi dengan
orang lain, sebagai cara yang singkat untuk
menyampaikan pesan tanpa menggunakan
kata-kata.
• Gestures pada setiap budaya dapat dimaknai
secara berbeda sehingga dapat menimbulkan
kesalahpahaman.
• Suatu kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat,
dan lain kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh
manusia selaku anggota masyarakat (E.B. Tylor 1871,
dikutip oleh Soekanto dan Sulistyowati 2017).
• Sesuatu yang superorganik, artinya berada di atas
sesuatu badan. Kebudayaan diturunkan dari generasi-
generasi dan tetap akan hidup terus (M.J. Herskovits
1955).
• Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang digunakan untuk memahami dan
mengintepretasikan lingkungan dan pengalamannya,
serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya (Suparlan
2004)
ORIENTASI NILAI BUDAYA
(KLUCKHOHN-STROTDBECK 1961 dikutip WEIL 2017)
Makna hidup Hidup itu buruk Hidup itu buruk, Hidup itu baik
tapi dapat
diperbaiki
Makna hubungan Tunduk pada alam Serasi dengan Menaklukan alam
manusia dengan alam
alam
Makna waktu Masa lalu Masa kini Masa depan
03
KERAGAMAN KEBUDAYAAN:
ANCAMAN DAN UPAYA
MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSINYA
KERAGAMAN KEBUDAYAAN
“Keragaman kebudayaan di Indonesia dari Sabang sampai
Merauke dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote,
bukanlah ancaman melainkan kekayaan bangsa Indonesia
sebagai suatu nation state”
• Pluralisme merupakan suatu sistem nilai atau
pandangan yang mengakui keragaman di dalam
suatu bangsa.
• Saling menghargai, menghormati, dan memahami
perbedaan adalah kunci.
• Bhineka Tunggal Ika “Berbeda-beda Tetapi Tetap
Satu Jua”.
INTEGRASI & DIVERSITAS KEBUDAYAAN
• Penyatuan beberapa kebudayaan
berbeda dapat menghasilkan dua gerak
kebudayaan:
• Integrasi Kebudayaan
• Diversitas Kebudayaan
ANCAMAN KEBUDAYAAN
• Perbedaan yang ada dapat menjadi sumber
konflik;
• Tekanan globalisasi dari luar;
• Ekspansi kapital dan teknologi dari luar;
• Modernisasi dan monetisasi;
• Komersialisasi kebudayaan;
PB 05
DINAMIKA KELEMBAGAAN SOSIAL
Sosiologi KPM131
Semester Genap 2020/2021
Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU)
SUB POKOK BAHASAN
Warga Komunitas Pertanian Produksi Komunikasi antar-warga komunitas Pertanian – Solidaritas Sosial --- Sistem KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
dalam mengelola air Norma dan Nilai (Rules) pengelolaan air --- Kelompok/Organisasi Pengelolaan Air AIR (SUBAK di BALI, P3A di
JAWA)
Warga Komunitas Pertanian Produksi Komunikasi antar-warga komunitas Pertanian – Solidaritas Sosial --- Sistem KELEMBAGAAN PRODUKSI
dalam budidaya pertanian Norma dan Nilai(Rules) dalam Budiddaya Pertanian --- Kelompok/Organisasi PERTANIAN
Petani: Kelompok Tani, Gapoktan
Warga Komunitas Desa dalam Ekonomi Komunikasi antar-warga komunitas desa – Solidaritas Sosial --- Sistem Norma KELEMBAGAAN EKONOMI
Aktivitas Ekonomi dan Nilai(Rules) dalam Budiddaya Pertanian --- Kelompok/Organisasi : Koperasi,
KUD, BUMDes
Antar-kelompok/ Produksi, Ekonomi, Antar kelompok/organisas/lembaga – Jejaring Sosial (Kemitraan dan Kolaborasi) - KELEMBAGAAN FOOD ESTATE
organisasi/lembaga Kemitraan, dan Kolaborasi -- Rules Food Estate : Korporasi Petani
Antar-perusahaan dalam Produksi, Ekonomi dan Antar perusahaan --- Solidaritas Sosial: Jejaring Bisnis --- Rules Bisnis jaringan --- KELEMBAGAAN PRIVAT
Agriculture Precision dan Jejaring Bisnis Market Place
Teknologi Digital
Konstruksi Korporasi Petani dan Pengembangan Food Estate
• Perubahan kelembagaan terkait dengan isu-isu pemenuhan kebutuhan seperti peningkatan produksi, taraf
hidup, dan isu teknologi yang memerlukan perubahan pengorganisasian sosial dalam produksi dan
perubahan rules (sistem norma dan nilai)
• Pengorganisasian sosial yang merujuk pada rules tidak hanya pada pengorganisasian orang tetapi juga
pengorganisasian kelompok, organisasi, dan jejaring
02
KONSEP-KONSEP DAN
ANALISIS KELEMBAGAAN
SOSIAL
PENGERTIAN DAN KONSEP-KONSEP KELEMBAGAAN SOSIAL
MASYARAKAT DAN
KELEMBAGAAN
KEBUDAYAAN
Kebudayaan “Sistem Norma”
“Sistem Norma”
Sistem
Norma
Kelakuan
Berpola
Personel Peralatan
Fisik
PROSES PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN SOSIAL
PELEMBAGAAN SOSIAL & KONTROL SOSIAL
PELEMBAGAAN SOSIAL = INSTITUTIONALIZATION
Pelembagaan sosial: proses perkembangan
kelembagaan sosial
• Meliputi lahirnya peraturan dan norma-norma
baru (proses strukturalisasi dan enkulturasi)
• Terjadi dimana-mana dan terus menerus dalam
masyarakat
• Proses pengaturan dan pembinaan pola-pola
prosedur (tatacara) disertai beragam sanksi
dalam masyarakat (mengenal mengakui
menghargai mentaati menerima
internalisasi)
Tingkat internalisasi “dinilai” berdasarkan kuat atau
lemahnya ikatan yang dimiliki oleh norma tersebut
TINGKATAN NORMA BERDASARKAN SANKSI
SANKSI
TINGKATAN
MORAL MASYARAKAT
Dianggap
Cara (usage) Tidak Pantas
Janggal
Kebiasaan
Malu Dicela
(folkways)
Tata-kelakuan
Bersalah Dihukum
(mores)
Adat (customs) Berdosa Dikeluarkan
Kontrol Sosial
Untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan
perubahan-perubahan dalam masyarakat,
• Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial
(kontrol sosial) dapat berupa preventif atau
represif, atau keduanya
• Suatu proses pengendalian sosial dapat
dilaksanakan dengan pelbagai cara: tanpa
kekerasan (persuasive) ataupun dengan paksaan
(coersive)
• Conformity berarti proses penyesuaian atau
penyelarasan diri dengan masyarakat, dengan
cara mengindahkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai
• Deviation adalah penyimpangan terhadap
kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat
03
PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN DALAM
MASYARAKAT KONTEMPORER
Pengembangan Kelembagaan dalam Masyarakat
Kontemporer: Pendekatan dan Instrumen
KUBE
ARISAN
Kredit
Kredit
bersubsidi
komersial
(khusus)
Bantuan Bantuan
MEKANISME
PEMBERDAYAAN cuma-cuma bergulir
Pendekatan Non-Linear: Kerjasama,
2 Kemitraan, Kolaborasi, dan Jejaring Sosial
LSM
BUMN/D
Komunitas
Desa
Kecamatan
Daerah
Nasional
Pendekatan Partisipatif: Game Theory, Diagram Venn
3 dan Companion Modelling
Manfaat
Kita dapat mengetahui lembaga atau
organisasi apa saja yang memiliki relasi
dengan masyarakat
Kita dapat mengetahui besarnya pengaruh
lembaga atau organisasi terhadap
masyarakat desa
Kita dapat mengetahui kedekatan interaksi
antara lembaga atau organisasi dengan
masyarakat desa
PB 06
DINAMIKA GRUP DALAM
MASYARAKAT YANG BERUBAH
Sosiologi KPM131
Semester Genap 2020/2021
Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU)
SUB POKOK BAHASAN
1 Fenomena Grup dalam
Komunitas
2
Konsep-Konsep dan Analisis Grup:
Kontinum Pengorganisasian Sejumlah
Orang: Definisi Grup; Syarat
Pembentukan Grup; Penggolongan
Grup;Struktur dan Kohesi Grup:Dinamika
Grup
3 Refleksi:
01
FENOMENA GRUP DALAM
KOMUNITAS
02 Konsep-konsep dan Analisis Grup
3 Penggolongan Grup
5 Dinamika Grup
A
KONSEP DAN
DEFINISI GRUP
KONTINUM PENGORGANISASIAN SOSIAL
KONSEP DAN DEFINISI GRUP
Kontinum pengorganisasian sosial menunjukkan
suatu kontinum sekelompok individu dapat
diidentifikasi sebagai anggota kelompok kecil
dan informal seperti grup, sampai kelompok
forml yang sangat kompleks seperti birokrasi.
KOMUNITAS
KELUARGA
GRUP SEKERJA
Generasi I
EGO
Generasi II
Generasi III
Keluarga Inti C
Ukuran Grup
❖ Bahan diskusi:
❖ https://www.youtube.com/watc
h?v=nEmuQF0DYVg&t=20s
❖ Pertanyaan pemantik : “Kami
termasuk grup apa? Apakah kami
akan semakin banyak di masa
mendatang?”
RUJUKAN
Bierstedt, R. 1982. The Social Order. Bombay: Tata McGraw Hill Publishing.
Calhoun, Craig, Light, Donald and Keller, Suzanne Infeld. 1994. Sociology. 6th
ed., McGraw-Hill. ISBN 9780070378797
Cooley CH. 1909. Social Organization: A Study of the Larger Mind. New York
(NY): Charler Scribner’s Sons. Hal. 25-31.
Doorn, J.A.A. van & C.J. Lammers, 1959. Modern Sosiologie, een sijstematische
inleiding. Utrech Antwerpen: Het Spectrum.
Henslin, J. M. 2017. Sociology A Down to Earth Approach. Thirteenth Edition.
Boston: Pearson Education, Inc
Koentjaraningrat, 1979, “Isi konsep desa di Indonesia” dalam Koentjaraningrat
(Ed.), Masyarakat Desa di Indonesia Masa Ini. Jakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Merton, R.K. (1957) "Continuities in the theory of reference groups and social
structure." In: Robert K. Merton, Social theory and social structure, .
Glencoe, IL: Free Press.
Soekanto, S. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sumner GW. 1960. Folkways: A Study of the Sociological Importance of Usage,
Manners, Customs Mores, and Morals. Newy York (USA): Mentor Book.
Tonnies, Ferdinan and Charles P.Loomis. 1960. “Gemeinschaft and Gesellschaft”
dalam Reading in Sociologi, editor Alfred Mc Clung Lee, cetakan ke-5,
Barner & Noble College Outline Series, halaman 82 dan seterusnya.
Terima kasih…
DEPARTEMEN
SAINS KOMUNIKASI
DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
TIM SOSIOLOGI
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor