Anda di halaman 1dari 35

KPM 130

SOSIOLOGI UMUM

Koordinator
Matakuliah Sosiologi Umum
Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU)

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Fakultas Ekologi Manusia IPB

Website: http://skpm.ipb.ac.id
POKOK BAHASAN 14

PERUBAHAN SOSIAL DAN


PEMBANGUNAN
STANDAR
KOMPETENSI

Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa


mampu menguasai konsep-konsep, analisis situasi
dan perubahan sosial masyarakat, dan
mengidentifikasi realitas sosial dan masalah pada
aras kelompok, organisasi, kelembagaan,
komunitas, dan global dengan mempertimbangkan
kekuasaan dan wewenang, ekologi dan gender.
Selain itu mahasiswa mampu melakukan kajian-
kajian sosiologis, mengkomunikasikan hasil-hasil
kajian untuk pengambilan keputusan berdasarkan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang dapat
dipertanggungjawabkan
Kompetensi Dasar
Menguasai konsep-konsep dan teori sosiologi mengenai
interaksi, struktur sosial, stratifikasi sosial, kebudayaan dan
perubahan sosial

Indikator
Mampu memahami konsep dan definisi perubahan
sosial, arah dan laju perubahan, sumber perubahan, dan
teori-teori pembangunan diantaranya modernisasi dan
ketergantungan.
SUB POKOK
BAHASAN

1. Konsep dan Definisi Perubahan Sosial


2. Ragam Segi Perubahan Sosial
3. Arah dan Laju Perubahan Sosial
4. Dua Perspektif Perubahan Sosial
a. Perspektif Perubahan Sosial sebagai Proses
b. Perspektif Perubahan Sosial sebagai Interaksi
5. Globalisasi dan Glokalisasi
6. Pembangunan
1. KONSEP DAN DEFINISI
PERUBAHAN SOSIAL
Orang selalu terobsesi untuk memahami keabadian,
keajegan (permanence) dan perubahan.
Obsesi ini tercermin pada perkembangan ilmu Sosiologi
(Harper, 1989: 5)

Bapak-Bapak Sosiologi di akhir abad ke 19 terobsesi pada Perubahan  saat itu,


masyarakat berubah secara radikal di depan mata akibat Revolusi Perancis, revolusi
industri dan perubahan-agraria yang berdampak pada semua aspek kehidupan.

Akhir Perang Dunia II Sosiologi (utamanya di AS) terobsesi pada keajegan,


tatanan(orde), stabilitas  karena AS yg keluar dari Perang Dunia II sebagai
negara terkuat, dianggap sebagai model ideal bagi negara-negara lain.

Di tahun 1960an Sosiologi kembali terobsesi pada perubahan  karena negara-


negara yang baru merdeka dari kolonialisme pasca Perang Dunia II memperlihatkan
pola perkembangan yang sangat beragam.
Definisi Perubahan Sosial

 Gejala perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan


yang mempengaruhi sistem sosialnya (Selo Soemardjan
1981)
 Perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu di dalam
pola sikap dan tindak manusia, di dalam kebudayaan dan
struktur dari suatu masyarakat (Calhoun et al 1994)
 Perubahan antar waktu dari pola-pola perilaku, hubungan-
hubungan sosial, kelembagaan-kelembagaan, dan struktur
sosial (Farley 1990 dalam Sztompka 1993)
Di dalam Sosiologi, terdapat dua pendekatan analisa: 1)
menekankan stabilitas dan 2) menekankan perubahan. Untuk
mendapat pemahaman atas masyarakat, keduanya penting
(Sztompka 1993: 3-4)

Sudut pandang Diachronic terhadap


masyarakat  menekankan aspek perubahan
menurut waktu, dinamika historis.

DIACHRONIC – PERUBAHAN (historis)

SYNCHRONIC
Sudut pandang Synchronic
terhadap masyarakat 
menekankan aspek statis,
keteraturan (orde), potret sesaat,
dari bangunan internal masyarakat .
2. RAGAM SEGI PERUBAHAN
SOSIAL
2. RAGAM SEGI PERUBAHAN SOSIAL
PERUBAHAN PERUBAHAN SOSIAL-
STRUKTUR-SOSIAL BUDAYA
Pelapisan sosial; Aspek Material ; dan
Peran & status sosial TINGKAT aspek Non-Material:
baru; PERUBAHAN Nilai & Norma.
Organisasi-sosial; Ilmu Pengetahuan &
interaksi-sosial teknologi; Kesenian;
ARAH & LAJU Agama, Ideologi;
PERUBAHAN

SUMBER
PERUBAHAN

PERUBAHAN
SOSIAL
CULTURE LAG & KONFLIK SOSIAL-BUDAYA
 Perubahan terjadi tidak sama cepat dan tidak terjadi sama menyeluruhnya
pada semua aspek struktur sosial atau kebudayaan  budaya material (barang
konsumsi, arsitektur, gadget ) berubah lebih cepat daripada budaya non-
material (nilai, norma, tradisi, ideologi) (Ogburn di dalam Bierstedt, 1970) 
cultural lag
Contoh Cultural-lag:  Perkembangan sarana lalu-lintas modern (dari cikar ke
mobil, motor) tanpa didampingi pemahaman norma berlalu-lintas yang sesuai
 kekacauan lalu-lintas.  Perkembangan pesat komunikasi, media dan
informasi digital tanpa didampingi perkembangan norma, etika berkomunikasi
digital  HOAX,
 Perubahan Struktur Sosial & Konflik – tidak selalu berjalan mulus dan harmonis
 Karena sering menyangkut perubahan pembagian kekuasaan dan kontrol atas
sumberdaya, seperti antara penguasa kolonial dan yang terjajah, antara lapisan
elite/atas dengan lapisan bawah.
 Perubahan Budaya & Konflik – tidak selalu berjalan mulus dan harmonis pula 
tercermin pada konflik budaya generasi tua dengan generasi muda, penolakan
atas tuntutan kaum perempuan untuk mendapatkan hak-hak politik, sosial dan
ekonomi yang sama, difusi elemen budaya luar tidak sama diterima oleh semua
golongan di dalam masyarakat, dsb.
3. ARAH & LAJU
PERUBAHAN SOSIAL:
EVOLUSI & REVOLUSI
PEMAKNAAN EVOLUSI
(Herbert Spencer, 1972, di dalam Sztompka, 1993; Waters, M., 1998: 291)

• Evolusi dimaknai sebagai suatu perkembangan universal


dari yang sederhana ke arah yang kompleks  terjadi
pada bumi, pada semua mahluk, pada masyarakt manusia,
pemerintahan, bisnis, bahasa, kesusastraan, ilmu-
pengetahuan, dan kesenian.
• Proses Evolusi sosial berjalan melalui proses differensiasi-
struktural dan fungsional:
dari bentuk sederhana, homogen ke lebih beragam, Diferensiasi-struktural
kompleks 
kelompok sosial, peran/role dari berciri umum dan
kabur, bertambah ter-spesialisasi di dalam fungsinya Diferensiasi-fungsional
di masyarakat 
Diferensiasi struktural dan fungsional, satu dengan lainnya tidak dapat dilepas.
Proses Evolusi melalui diferensiasi struktural dan
fungsional ini diikuti oleh perubahan wujud perekat di
dalam masyarakat, dari :

• Masyarakat agraris/desa • Masyarakat industri/urban


berciri Gemeinschaft berciri Gesselshaft (F.Tonnies,
(Ferdinant Tonnies, 1855-1936) ibid)  masyarakat besar,
 komunitas kecil, hubungan berciri sekunder,
hubungan primer, face-to- kontraktual, dengan sistem
face) dengan sistem integrasi sosial/perekat
integrasi sosial/perekat- sosial 
sosial 
• Solidaritas Organik (Emile
• Solidaritas Mekanis (Emile Durkheim, ibid) – berdasarkan
Durkheim, 1858-1917) - pembagian kerja yang
berdasar keseragaman / kompleks dan saling
homogenitas, tradisi. ketergantungan.
REVOLUSI (Sztompka, 1993)
Revolusi adalah perubahan cepat,
yang menyentuh semua tingkat dan
dimensi dari masyarakat: ekonomi,
politik, budaya, organisasi sosial,
kehidupan sehari-hari, kepribadian
orang.

Revolusi adalah perubahan radikal


dan fundamental, dapat diandaikan
sebagai “Ledakan dinamika
menyelingi arus lambat proses
historis”.

Menyulut reaksi emosional dan


intelektual dari pihak-pihak yang
terlibat maupun pengamat.
Eugène Delacroix-
Le 28 Juillet La Liberté guidant le peuple.
4. Dua Perspektif Perubahan Sosial
(Teori-teori Pembangunan)
SOCIAL CHANGE:
AS PROCESS AND AS INTERACTION

Social change can be analysed through two


perspective:
• Social change as Process
• Social change as Interaction
The two perspectives will be explained by the way of
two very influencial Development theories:
• Social change as Process – Theory of Modernization;
• Social change as Interaction - Theory of Dependency
TEORI PEMBANGUNAN*
Teori-Teori Pembangunan  teori-teori yang berusaha
menerangkan proses perubahan sosial besar** yang sedang
terjadi pada negara-negara hasil dekolonisasi pasca PD II. Karena
itu Teori Pembangunan – sebagaimana makna “Pembangunan” –
membahas juga usaha-usaha sengaja seperti, strategi dan
kebijakan pemerintah di dalam rangka pembangunan nasional 
pertumbuhan dan kesejahteraan
Teori-teori Pembangunan ini berpangkal pada dua perspektif
mengenai Pembangunan:
Pembangunan sebagai Proses  Teori Modernisasi
Pembangunan sebagai Interaksi  Teori Ketergantungan
* Istilah Pembangunan merupakan penterjemahan kurang tepat dari pengertian Development. Pengertian
Development lebih netral, dan digunakan untuk satu sub-disiplin Sosiologi – Sociologi of Development.
Juga untuk menyatakan dua kondisi perkembangan: Development dan Underdevelopment.
** Untuk Perubahan sosial besar seringkali digunakan istilah Transformasi.
1. Perspektif
PEMBANGUNAN SEBAGAI PROSES (A.M.M.Hoogveld, 1978)

Perubahan sosial diterangkan sebagai proses evolusi  kearah


diferensiasi sosial yang lebih kompleks. Masyarakat dengan
diferensiasi lebih kompleks dipandang lebih maju; insitutusi2
(pemerintahan, pendidikan, ekonomi, dsb.) lebih otonom,
pembagian kerja lebih kompleks, dsb.
Masyarakat diasumsikan sebagai sistem sosial yg terisolasi 
tidak dalam interaksi dengan masyarakat lain. Kalaupun ada
interaksi, maka dalam bentuk halus dan harmonis (a.l. difusi
budaya, akulturasi)
Diferensiasi yg lebih kompleks ini membutuhkan sistem-
integrasi  “alat perekat atu pemersatu”, yaitu ideologi (a.l.
Nasionalisme), dan kelembagaan-kelembagaan baru.
Teori Modernisasi  mewakili perspektif ini.
MODERNISASI – Modernisasi adalah transformasi total dari
masyarakat tradisional/pre-modern ke dalam tipe masyarakat dengan
teknologi dan organisasi sosial seperti pada masyarakat “maju” (advance)
di Barat yang secara ekonomi makmur dan secara politik stabil. (Wilbert
More, 1963b:89 di dalam Sztompka, 1993:132)

ARENA PROSES TRANSFORMASI Smelser, 1973 di dalam


MODERNSASI Sztompka,ibid. 132-133
EKONOMI Ke arah teknologi berbasis ilmu pengetahuan; sektor
pertanian komersial; mekanisasi dan industrialisasi
produksi; urbanisasi.
POLITIK Dari sistem politik tradisional berkembang ke demokrasi.

PENDIDIKAN Alfabetisasi; pengembangan ilmu pengetahuan.

KELUARGA Peran sistem kekerabatan turun, sebaliknya bentuk keluarga-


batih/nuclear-family menjadi umum .
STRATIFIKASI Status ascriptive surut, diganti Status berdasar prinsip
SOSIAL achivement.
2. Perspektif
PEMBANGUNAN SEBAGAI INTERAKSI (A.M.M.Hoogveld, 1978)

Perspektif Proses (teori Modernisasi) tidak pas dengan kenyataan


bahwa interaksi antara bangsa dan negara seringkali membawa
dominasi yang satu atas yang lain  inter-societal stratification
(=stratifikasi antar masyarakat/bangsa – negara-negara belahan
dunia Utara mendominasi negara-negara Selatan).
Dominasi dan ekspansi bangsa yang satu umumnya menghambat,
men-disrupsi perkembangan mandiri dari bangsa yg didominasi.
Sehingga Perkembangan (development) yang satu berdampak
pada Keterbelakangan (underdevelopment) yang lain.
Perspektif ini melahirkan  Teori Ketergantungan / Dependency
TEORI Center
KETERGANTUNGAN dari center

Hubungan Center/Pusat (negara

kepentingan
industri kaya, mis. Jepang) dan center

sama
Periphery/Pinggiran (negara
miskin, mis. Indonesia) berciri
hubungan ketergantungan &
eksploitasi. HUBUNGAN
Center dari EKSPLOITATIF
Ketergantungan sukar dipatahkan periphery
karena Center dari center (Elite
Jepang) dan Center dari
periphery (elite Indonesia) periphery
punya kepentingan sama untuk
mengeksploitasi SDA dan tenaga Periphery dari
the periphery
kerja murah dari periphery
(Indonesia)
Johan Galtung di dalam J.W. Schoorl, 1988: 80-82
Banyak elemen dari kedua pendekatan – perspektif
proses dan interaksi - dapat menambah pemahaman
atas perubahan sosial
PERUBAHAN
SOSIAL

PENGGABUNGAN
PERSPEKTIF PERSPEKTIF
KEDUA PERSPEKTIF
PROSES INTERAKSI
MENAMBAH
PEMAHAMAN
PERIHAL
PERUBAHAN SOSIAL

TEORI TEORI
MODERNISASI KETERGANTUNGAN
5. GLOBALISASI
GLOBALISASI dan GLOKAL
• Globalisasi sebagai tujuan adalah usaha membentuk dunia sesuai
suatu prinsip bahwa dunia dan sumberdayanya sebagai ekonomi
pasar bebas yang dikelola secara global, oleh lembaga-lembaga
politik dan finansial raksasa dan oleh elite ekonomi dan politik yang
boleh dikatakan unaccountable. (McMichael 2000, 241, di dalam Ben
White, Saturnino M. Borras Jr., Ruth Hall, Ian Scoones and Wendy Wolford, The
New Enclosures, 2012: 354)

• Keterhubungan di dunia bertambah erat di dalam network dan


“rantai produksi dan pemasaran komoditi”/ commodity chain
untuk memasok kebutuhan konsumsi dari para konsumen yang
hidup jauh dari lokasi dimana barang konsumsinya direncanakan
serta diproduksi. (Philip McMichael, Development and social Change. A Global
Perspective. Third Edition. Pine Forge Press, 2004)
COMMODITY CHAIN

Philip McMicheal, 2004


KPM 524-Politik & Gerakan Agraria/SKPM-
27
FEMA IPB 2014
GLOBALISASI & GLOKALISASI BUDAYA
Ragam Skenario Globalisasi dan Glokalisasi Budaya (Ulf Hannerz di
dalam Sztompka, ibid:93-94)
Global homogenization scenario  Membayangkan dominasi budaya Barat,
dimana seluruh dunia menjadi sebentuk replika gaya hidup Barat (barang konsumsi,
menu restoran, mobil, film, lakon theater, berita media, musik, dsb.

Saturation scenario  versi homogenisasi dengan dimensi waktu. Di dalam waktu


panjang periphery kehilangan ciri khasnya karena meng-absorb pola budaya centre.

Peripheral corruption scenario  membayangkan perubahan dan erosi elemen-


elemen budaya centre di dalam proses adopsi oleh periphery. Disebabkan oleh 1)
mekanisme seleksi dan dan oleh dumping –budaya.; 2) penyesuaian dengan norma dan
nilai di periphery (nilai demokrasi ter-degradasi menjadi sandiwara politik, peresamaan
menjadi nepotism, dsb.)

Maturation scenario  membayangkan arus pertukaran budaya yang lebih


timbal balik. Aktor-aktor penyelia budaya menterjemahkan ulang elemen-elemen
budaya yang diadopsi sesuai budaya sendiri. Merangsang kreatifitas. Di dalam
konteks ini bentuk dan nilai budaya lokal mekar dan diperkaya. Proses globalisasi
ini menciptakan hibridisasi / sintesa budaya /Glokalisasi budaya.
6. PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
Definisi
 Perubahan kemasyarakatan yang besar, dari satu tingkat
kesejahteraan ke tingkat berikutnya yang dihargai lebih tinggi (Katz
dikutip Ndraha 1987)

 Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang


berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara
dan pemerintah, menuju modernisasi dalam rangka pembinaan
bangsa (nation building) (Siagian dikutip Ndraha 1997)
 Pembangunan – Konsepnya, Perencanaannya, drajat pelibatan warga di
dalamnya serta prakteknya, tidak dapat dilepaskan dari struktur
masyarakat, dari interaksi antar negara, antar kawasan, dari proses
globalisasi. Ilmuan dan pemerhati menganalisa Pembangunan – di dalam
ragam aspeknya – melalui berbagai pendekatan  dari perspektif
sinkronik atau diakronik, dan/atau dengan memanfaatkan teori
Modernisasi atau teori Ketergantungan.
 kata kunci: Perubahan sadar, perubahan berencana, pertumbuhan,
modernitas, pembinaan, kesejahteraan, bangsa, negara dan pemerintah
INDIKATOR PEMBANGUNAN
Dari “pertumbuhan ekonomi/GDP”(OECD 1961-2010) menuju .....
“Your Better Life Index” (OECD 2011) dengan 11 indikator:

Pendapatan Lingkungan

Perumahan Kesehatan

Pekerjaan Kepuasan hidup

Pengembangan Masyarakat Keamanan

Pendidikan Keseimbangan pekerjaan


dan hidup
Governance

 Bhutan (1972): Gross National Happiness (Indeks Kebahagian Nasional)


 Human Development Index (HDI): pendapatan, pendidikan, dan kesehatan
Inti konflik antara Civil
Society dng Kelompok-
Kepentingan kuat di
masy.
Sumber bacaan
• Harper, Charles L., 1989, Exploring Social Change. Prentice Hall, New
Jersey.
• Sztompka, Piotr, 1993, The Sociology of Social Change. Blackwell, Oxford
UK & Cambridge USA.
• A.M.M.Hoogveld, 1978, The Sociology of Developing Societies. Second
Edition. The MacMillan Press LTD, London and Basingstoke.
• Schoorl, J.W., 1988, Modernisasi. Pengantar Sosiologi Pembangunan
Negara-negara Sedang Berkembang. Diindonesiakan oleh R.G. Soekadijo.
PT Gramedia, Jakarta.
• Ben White, Saturnino M. Borras Jr., Ruth Hall, Ian Scoones and Wendy
Wolford, The New Enclosures, 2012: 354
• Philip McMichael, 2004, Development and social Change. A Global
Perspective. Third Edition. Pine Forge Press.
• Ndraha,T., 1987, Pembangunan Masyarakat: Mempersiapkan Masyarakat
Tinggal Landas. Bina Aksara, Jakarta.
• OECD, 2011, Your Better Life Index.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai