urwrwodel
// Materi I – ELH 1
Pemateri : Wibowo Djatmiko L-146
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia dan makhid lain
Lawalata IPB
Cinta Alam dan Cinta Lingkungan
Dengan Pendidikan di Lawalata, banyak Alumni yang menjadi Anggota Luar
Biasa yang ikut kontribusi ke Alam
//Materi II – ELH 2
Pemateri : Kak Salma Zubaidah L-398
Karena visi misi lawalata dan sloganya “Scientific Adventure” kita tidak hanya
berpetualan saja tapi sambil belajar.
Peran Lawalata :
Aksi Nyata : menanam pohon mangrove, aksi bersih
Sosialisasi : webinar online, seminar saat offline
Peran kita :
Sosialisasi melalui media online spt menulis blog, bideo, mengunggah foto ttg
pentingnya menjaga lingkungan
Melakukan hal kecil kepada lingkungan sekitar spt menanam pohon, memilah
dan mendaur ulang sampar anorganik, membuat pupuk kompos
Kesimpulan elh – kita harus tetap menjaga lingkungan, dan mengikuti kode etik
berkegiatan di lingkungan atau alam bebas
• Manfaat Vitamin
A: Mata
D : Tulang
E : Kesuburan
K : Darah
C : Daya tahan
B : bye beri2
B12 : Nafsu maem
• Nutritional Requirement
Faktor :
-Usia
-Gender
-BB
-TB
-Komposisi Badan
-Position
-Fitness
Manper adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan segala hal yang
diperlukan sebelum perjalanan itu dimulai,
manper memiliki peran penting dan menentukan kelancaran perjalanan
*Setiap lokasi memiliki perlengkapan izin yang berbeda, maka manper sangat
penting
Manajemen Pendakian
-PRA 50%
-Kedua 40%
-Pasca 10%
Persiapan atau pra sangat menentukan keberhasilan dari suatu pendakian
Penting 5W1H
• Who?
Bentuk tanggung jawab anggota,
Ketua : sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat
PJ Konsum, Medis, Jalur, Transpo,Perizinan,dll.
• Where?
Akan naik gunung mana dan pastikan tau jalur yang akan dipakai
• Why?
Kenapa Pilih Jalur tsb? Gampang kah, banyak mata air, dll
• When?
Pastikan jadwal tidak bentrok ke semua anggota
• What?
Apa tujuan kesana? Refreshing? Studi? Dokumentasi?
• How
Bagaimana transportasi menuju kesana? Bus/kereta/charter
Bagaimana Perizinannya dll.
• Perizinan
Pastikan tau maks/min orang daki
Peraturan Gunung
Apa saja yg boleh dan tidak boleh dilakukan
Dokumen
Penting spt ktp, ktm, dll
• Perencanaan Konsumsi
Merencanakan berapa kali makan selama pendakian
Buat list menu, bahan makanan, snack
Perhatikan menu sebelum pendakian, perhatikan preferensi, alergi, dan budget.
Jangan lupa memperhatikan kandungan gizi yang ada pada makanan dan
usahakan makanan yg bergizi daripada instan.
Saat
1. Memastikan rencana berjalan sesuai dengan yang sudah di rencanakan
2. Selama Kegiatan memastikan kondisi anggotanya sehat
3. Melakukan evaluasi dan briefing perencanaan yang sudah di susun
Pasca
1. Melakukan Bersih2 alat
2. Evaluasi secara keseluruhan
3. Kalau ada kewajiban iuran uang, harus ada pelaporan
Alat Pendakian, 3
Pribadi : Tas, Sleeping System, pakaian ganti, insulasi, matras, dll
Kelompok : Tenda, Alat Navigasi, Peralatan Dapur, Elektronik, P3K dll
Darurat
PJM
Perlengkapan jalan minimum, mudah + murah tapi dapat digunakan
Prinsip :
Mudah Murah didapatkan
Fungsional
Tahan Lama
Packing?
Mengemas/mengepak dan menata barang2 yang kita akan bawa ke dalam
tas/carrier
Kenapa?
Karena dengan packing yang baik tas carrier akan mampu memuat peralatan
dengan efisien namun tetap terasa nyaman
• Prinsip Packing
Bahan berat di Pundak
Bagi Beban seimbang kanan kiri Pundak
Hindari menggantung barang di luar tas/carrier
Barang dikelompokkan sesuai kegunaannya
Maksimalkan tempat yang ada
Letakkan barang yang sering digunakan di tempat mudah digapai/ kantong
aksesori
BB Maks?
1/3 dari BB
Co: 53 x 1/3 = +- 17,6 kg
Navigasi Darat adalah Teknik penentuan lokasi di medan sebenarnya dan peta
yang khusus digunakan ketika berada di daratan.
2. Membaca peta
Membaca dan menggunakan peta rupa bumi Indonesia untuk navdar
3. Penggunaan alat
Mengetahui dan bisa menggunakan alat seperti kompas dan protaktor
4. Resection dan Intersection //Re: kita, Inter: Lokasi
Teknik navigasi untuk menentukan lokasi suatu titik berdasarkan sudut bidikkan
kompas (2 buah sudut untuk 1 titik lokasi)
6. GPS
Sistem otomatis yang bisa mendeteksi lokasi secara langsung menggunakan system
pemencaran
- Kompas : Untuk menetapkan arah mata angin, ada 3 jenis, Bidik, Silva,
Sunto
- Protaktor : Alat yang digunakan pada peta
- Peta : Menunjukan posisi di permukan bumi, ada 3 jenis, RBI,
Topografi, Tematik
- GPS : Menentukan posisi di permukaan bumi menggunakan satelit
- Tanda alam : Seperti lumut, rasi bintang, kuburan islam, dan masjid
- Tanda buatan
manusia : Seperti Tower sutet, bacokan pada batang pohon
// MATERI VIII – NAVIGASI DARAT 3
Pemateri : Syavin Al Farisie
Jenis Peta :
- Topografi / contoh : kontur
- Umum / contoh : RBI
- Peta kadaster / contoh : arsitektur
- Peta navigation charts / contoh : transportasi
• Bagian-bagian peta
1. Judul peta
2. Jenis
3. Nama + Seri
4. Arah mata angin
5. Skala
6. Lembaga penyedia
7. Legenda
8. Garis bujur/lintang
*gak semua peta bagiannya spt di atas
• Depresi/Cekungan
• Visualisasi kontur
1. Puncakan
2. Ridge // Punggungan
3. Valley // Lembahan
4. Saddle // Pelana
5. Jurang
• Resection kita
Menentukan kedudukan posisi kita menggunakan 2 atau lebih tanda medan
yang dikenali. Membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik
tanda medan.
• Intersection benda
Menentukan posisi suatu titik (benda,lokasi) di peta dengan cara menentukan
titik koordinat posisi titik tersebut. Intersection merupakan suatu teknik
dalam menentukan posisi sesuatu (benda, tempat lain, kebakaran,
pesawat jatuh dan lainnya) pada peta topografi dengan menggunakan dua
tempat yang sudah diketahui koordinatnya di peta maupun di lapangan.
• Azimuth
Besar sudut antara udara magnetis (0°) dengan titik sasaran yang dituju, azimuth
disebut juga sudut kompas, perhitungan searah jarum jam
• Back Azimuth
Kebalikannya Azminuth (melawan arah jarum jam) namun kalau azimuth > 180°
di - , kalau azimuth < ° maka di +.
// ALAT
- Kompas
- Protaktor
- Peta
- Pensil
Usahakan saat resection intersection sudutnya 90° agar gampang dan errornya
tidak besar.
// TEKNIK RESECTION
1. Pakai peta
2. Cari minimal 2 medan di lapangan dan dipeta, tandai (bisa 1 tanda tapi
syaratnya jika kita berada di titik sungai, atau jalan)
3. Dengan menggunakan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-
tanda medan itu untuk memudahkan orientasi
4. Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita, sudut
bidikan itu disebut back azimuth
5. Pindahkan sudut-sudut bidikan yang didapat pada peta kemudian hidung
back azimuthnya ( > -180°, <+180°)
6. Tarik garis memanjang dengan back azimuth dari posisi tanda medan
yang sudah diketahui
7. Perpotongan yang ditarik dari back azimuth adalah posisi kita di peta
// TEKNIK INTERSECTION
// Tujuan PPGD
Menolong korban/penderita dari resiko yang lebih fatal (cacat/die)
// PRIMARY SURVEY
*DR ABC
// DR’S ABC
Mencari respon :
1. Goyangkan tubuh korban perlahan
2. Cek pernafasan
3. Cek denyut nadi
Kalau ada respon, tanya kondisi, nama, kontak darurat, dll. Kalau gada respon…
Jika tidak ada tanda tanda LDR lebih dari 10 detik lakukan CPR
Posisi pemulihan
1. Tetap tenang
2. Posisi dimiringkan, kaki ditekukan agar perut tidak tertekan
3. Tetap awasi kesadaran, pernafasan, sirkulasi darah
4. Tunggu pertolongan datang
// MATERI XI – PPGD 2
Pemateri : Dr. Reyner Valiant
// SECONDARY SURVEY
Secondary survey dikerjakan untuk memeriksa lebih lanjut dan lebih teliti semua
bagian tubuh pasien, bagian depan dan bagian belakang pasien.
Contoh kondisi
// Hipotermia
Kondisi dimana suhu inti tubuh dibawah 35°C ( Suhu normal manusia 37° C).
Penyebab :
- Kekurangan nutrisi
- Kelelahan
- Pendarahan
- Paparan pada suhu dingin (air, suhu udara) dalam jangka waktu yang
panjang
- Heat loss
Faktor resiko :
- Usia Ekstrim
- Malnutrisi
Penanganan :
- Hipotermia ringan : Pindahkan korban ke tempat yang lebih hangat, ganti
pakaian basah menjadi kering, beri minuman hangat, beri nutrisi dengan
karbohidrat yang tinggi
- Hipotermia sedang : Posisikan penderita secara horizontal dengan
gerakan minimal, ditangani dengan lembut
- Hipotermia berat : CPR, Evakuasi, Infus cairan hangat, atasi aritmia (detak
jantung tidak normal), kompres hangat pada bagian inti tubuh (ketiak,
selangkangan, dll.)
Heat production :
- Menambah kalori (makan makanan karbohidrat tinggi)
- Isometric (kontraksi otot)
- Menggigil
Jangan berikan :
- Alkohol
- Kafein
- Panas langsung karena bisa terkena burn injury
- Memijat ujung ujung tubuh
Penanganan :
- Imobilisasi (jangan banyak bergerak)
- Letakkan bagian luka lebih rendah daripada jantung
- Pressure bandage untuk yang terkena neurotoxin
- Hubungi fasilitas Kesehatan terdekat yang memiliki fasilitas SABU (Serum
Anti Bisa Ular)
// Luka Akut
Irigasi luka
- Cairan Antiseptik (di awal saja karena nantinya toksik pada jaringan)
- Bersihkan luka dengan cairan
- Antitetanus
- Antibiotik
Penanganan luka
Luka tusuk : Jangan dicabut apapun yang menusuk, diberi padding,
gunakan bantalan bulat (mitela donat).
Usus terburai : Kassa steril basah
Kepala : Dikuncir, diikat memakai rambut (jika di kepala atas)
Dislokasi : Di Tarik
Pada lutut : Bisa pakai matras di isolasi
// Fraktura/Patah tulang
Adalah diskontinuitas dari keutuhan tulang
Tanda pasti :
- Deformitas :
Angulasi : Menyudut
Shortening : Memendek
Rotasi : Melintir
Fraktura tertutup
- Kulit di atasnya tetap utuh
Fraktura terbuka
- Dapat menyebabkan kontaminasi dan infeksi
- Kulit/salah satu rongga tubuh robek
Penanganan
4R Penanganan fraktura :
- Recognize : Look, Feel, Move
- Reduce : Mengurangi gejala (dibidai)
- Retain : Non operatif (sling imobilisasi), Operatif
- Rehabilitation : Penguatan otot
DO’S
- Apabila ada pendarahan, lakukan balut tekan untuk menghentikan
pendarahan dan balut luka jika pendarahan sudah berhenti
- Lakukan pembidaian (kaku,lurus,datar)
- Cuci pakai air mengalir
DON’TS
- Diurut/dipijat
- Banyak bergerak
- Meluruskan kembali tulang yang patah
// Materi Pembidaian
Tujuan Pembidaian ?
Indikasi
Jenis Pembidaian
Jenis Bidai
Bidai Keras
Contoh : Bidai Kayu, Bidai vakum
Bidai Traksi
Contoh : Bidai traksi tulang paha
Bidai Improvisasi
Contoh : Ranting, Payung, Kaos, Trekking pole
Syarat Pembidaian
1. Siapkan alat-alat selengkapnya
2. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang
diukur lebih dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit
3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan
5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah
tempat yang patah
6. Kalau memungkinkan, anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai
7. Sepatu, gelang, jam tangan, dan alat pengikat perlu dilepas.
Langkah-Langkah Pembidaian
1. Pastikan lokasi luka, patah tulang / cedera sendi dengan memeriksa
keseluruhan tubuh korban (expose)
2. Tangani perdarahan jika perlu. Bila terdapat tulang yang mencuat, buatlah
donat menggunakan kain dan letakkan pada tulang untuk mencegah
pergerakan tulang.
3. Memeriksa PMS korban, apakah pada ujung tubuh yang cedera masih
teraba nadi (P, Pulsasi), dapat digerakkan (M, Motorik), dan merasakan
sentuhan (S, Sensorik) atau tidak.
4. Tempatkan bidai di minimal dua sisi anggota yang cedera (misal sisi
samping kanan, kiri, atau bagian bawah). Letakkan bidai sesuai dengan
lokasi cedera.
5. Hindari mengangkat tubuh pasien untuk memindahkan pengikat bidai
melalui bawah bagian tubuh tersebut. Hindari membuat simpul di
permukaan patah tulang.
6. Buatlah simpul di daerah pangkal dan ujung area yang patah berada pada
satu sisi yang sama. Beri bantalan/padding pada daerah tonjolan tulang
yang bersentuhan dengan papan bidai.
7. Memeriksa kembali PMS korban. Apabila terjadi perubahan kondisi yang
memburuk, bidai perlu dilonggarkan
8. Longgarkan balutan bidai jika kulit disekitarnya menjadi: Pucat atau
kebiruan, Sakit bertambah, Kulit di ujung tubuh yang cedera menjadi dingin,
Ada kesemutan atau mati rasa.
Apa tujuannya?
mencegah infeksi dan trauma lebih lanjut serta memberikan lingkungan yang
optimal bagi penyembuhan luka.
4. Pembersihan luka
Membersihkan luka dengan benar agar tidak ada kotoran yang masuk.
Pembersihan luka dapat dengan menggunakan Povidone iodine (betadine), Air,
alcohol, dan lainnya.
Jenis luka
1. Luka koyak/avuisi
2. Luka tusuk
3. Luka baret/abrasi
4. Luka robek/laserasi
5. Luka sayat/insisi
// Tipe bencana
Bencana geologis : Faktor kebumian contohnya gempa bumi, gunung berapi
Bencana hidrometeorologis : Faktor cuaca dan iklim contohnya banjir, angin
topan, siklon, dll
// Tanggap darurat
Penyelamatan, Pencarian, Evakuasi, Perlindungan, Pengungsian, Pemenuhan
kebutuhan dasar (penyaluran)
Penanggulangan
//Kerentanan (vulnerability)
Faktor (Berpengaruh buruk dalam penanggulangan)
a. Fisik > Konstruksi
b. Sosial > Politik
c. Ekonomi > Kemiskinan
d. Lingkungan > Tanah
// Kapasitas (capacity)
Kebalikannya dari kerentanan.
Sumber daya, pengetahuan, keterampilan, dan kekuatan yang dimiliki
seseorang untuk mempertahankan / mempersiapkan diri untuk bencana
// Jenis bencana
Yang bisa dicegah co/ wabah
Tidak bisa dicegah co/ gempa,tsunami
// Mengurangi resiko
Menaikkan capacity, turun vulnerability
// Peran mapala
// Pengertian SAR
Operasi SAR adalah suatu misi kemanusiaan yang bertindak dalam usaha
penyelamatan jika suatu kecelakaan terjadi dengan adanya suatu Kerjasama
sehingga tindak SAR efektif. (Mencari, menolong,
menyelamatkan,mengevakuasi)
Pemerintah (political power) -> Masyarakat (Social power) -> Pengusaha ->
Media (information power) -> Akademisi (Knowledge power)
// Struktur Organisasi
// Filosofi SAR
1. Lokasi : penentuan lokasi korban atau kejadian
2. Access : penentuan cara mencapai lokasi korban atau kejadian
3. Stabilize : penanganan awal untuk perawatan korban
4. Transport : pemindahan korban untuk penanganan lanjutan
// Manajemen operasi
Tujuan : menyelamatkan personil/barang yang hilang atau dikhawatirkan hilang
Pengumpulan informasi
Kalau orang yang hilang
- Ket detail
- Gamb fisik
- Riwayat Kesehatan
- Pakaian terakhir
- Dll.
Kalau kendaraan yang hilang
- Data teknis
- Pabrik pembuat
- Warna
- Jenis model
- Dll.
// Teknik Evakuasi
Co/ lowering,lifting,ascend,descend
1. Evakuasi slope
2. Evakuasi tyrolean
3. Evakuasi medan datar
4. Evakuasi estafet
// Tindakan menemukan korban
1. Lokasi aman
2. Penilaian dini
3. Kalau meninggal laporkan ke OSC, kalau hidup PPGD
4. Gunakan kata sandi untuk menghindari misscom
5. Lapor OSC + Evakuasi
// Survival
Survival adalah usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari situasi
yang mengancam baik dari diri sendiri/lingkungan.
// Penyebab
1. Tersesat
2. Kehabisan makanan
3. Kehabisan minuman
4. Terjadi kesalahan
// Bahaya
a. Dari kita sendiri
Co// tidak menguasai penggunaan alat, gak bawa peta/kompas, dll.
b. Dari lingkungan
Co// bencana alam
Serta
Mati dalam 3
3 detik : menentukan keputusan hidup/mati
3 menit : untuk otak akan berhenti
3 Jam : pendarahan akut
3 hari : tanpa minum
3 minggu : tanpa makan
// Kebutuhan khusus
1. Shelter
2. Api
3. Air
4. Makanan
5. SOS
*Shelter
Fungsi : Perlindungan terhadap cuaca, hewan, luka
Bentuk :
- Bivak
Buatan : poncho, flysheet
Alam : daun, ranting, goa
- Pakaian
*Api
Segitiga Api
Fungsi :
1. Penerangan
2. Masak
3. SOS
4. Perlindungan dari hewan
*Air
Cara mencari air:
- Mata air co// sungai, hujan, genangan dll
- Penguapan dari daun
- Dari tumbuhan (kantong semar, bamboo)
Penjernihan
- disterilkan dengan karbon aktif/norit, bisa direbus
Kondensasi tumbuhan
memanfaatkan embun yg terperangkap pada daun, membutuhkan plastik
bening
agar proses fotosintesis tetap berlangsung
*Makanan
Tau kalori kebutuhan masing2
- Tumbuhan begonia
bisa dikonsumsi, asam, banyak air
jangan kebanyakan nanti pup terus
- Buah beunying
Pucuk daun bisa buat obat diare
Usahakan jangan jamur karena kalorinya dikit dan banyak yang beracun
Contoh hewan : babi hutan, tanda2 nya suka main lumpur + dipohon ada
lumpur bekas cipratan
*Survival kit
Signal untuk SOS contoh : Peluit, flare, asap dari api, dll
Golok
// Jenis survival
1. Hutan
2. Pantai
3. Kota
4. Laut
5. Padang pasir
6. Kutub
// Teknik membuat api
Hand drill, fire plow, gunakan lup, korek
Piramida segitiga
🚨INGAT🚨
tetap mencari cara jika semua rencana yang telah disusun gagal dan selalu
memiliki semangat dan motivasi untuk mempertahankan hidup
Lapor! Kami anggota masa pembinaan calon anggota lawalata institut pertanian
bogor periode 2020/2021. Dengan Jumlah 42 orang anggota terdiri dari 23
orang Laki laki dan 19 orang Perempuan, yang tidak hadir.... , yang
terkendala...., dan yang telat...... dengan kondisi tim baik, dan sinyal baik.
laporan selesai