Anda di halaman 1dari 42

RANTIK SEMUA MATERI LWLWLWT by

urwrwodel

// Materi I – ELH 1
Pemateri : Wibowo Djatmiko L-146

Apa itu LH? Menurut UU LH No.32/2009

Kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia dan makhid lain

Permasalahan di Lingkungan Hidup


• Pertumbuhan penduduk
• SDA Menyusut
• Kemiskinan
• Polusi
• Perubahan Iklim
• Punah Flora dan Fauna
• Kurang Air Bersih

Hilangnya hutan yang dipakai untuk..


• Lahan Pemukiman
• Pertanian
• Jaringan Jalan
• Perkotaan dan industry
• Pertambangan

Menurunnya kualitas lingkungan


Contohnya pencemaran air tanah udara dan menyusutnya ragam hayati

Sejarah pecinta alam,


1964 lahir di wanadri bandung dan mapala ui di Jakarta
Lebih ke pendakian, penjelajahan hutan, dan sebagai sarana refreshing dan
pembentukan diri.
Lawalata lahir tahun 1974 bln September Suryo Adiwibowo (L-001)

Lawalata IPB
Cinta Alam dan Cinta Lingkungan
Dengan Pendidikan di Lawalata, banyak Alumni yang menjadi Anggota Luar
Biasa yang ikut kontribusi ke Alam

//Materi II – ELH 2
Pemateri : Kak Salma Zubaidah L-398

*Kerusakan LH pelaku utamanya manusia

Kita diajarkan kode etik berkegiatan di Alam bebas


• Tidak meninggalkan apapun selain jejak
• Tidak mengambil apapun selain foto
• Tidak membunuh apapun selain waktu

Mengapa seorang mapala khususnya lawalata harus ikut berperan?

Karena visi misi lawalata dan sloganya “Scientific Adventure” kita tidak hanya
berpetualan saja tapi sambil belajar.

Visi Lawalata: menjadi penggerak penting dalam upaya pelestarian dan


penyelamatan lingkungan serta aktif pada kegiatan di alam bebas

Misi lawalata : mewujudkan gerakan lingkungan hidup secara parsitipatif,


kooperatif, dan berkelanjutan.. Kegiatan petualangan yang berwawasan
lingkungan hidup.

Peran Lawalata :
Aksi Nyata : menanam pohon mangrove, aksi bersih
Sosialisasi : webinar online, seminar saat offline

Peran kita :
Sosialisasi melalui media online spt menulis blog, bideo, mengunggah foto ttg
pentingnya menjaga lingkungan
Melakukan hal kecil kepada lingkungan sekitar spt menanam pohon, memilah
dan mendaur ulang sampar anorganik, membuat pupuk kompos

Kesimpulan elh – kita harus tetap menjaga lingkungan, dan mengikuti kode etik
berkegiatan di lingkungan atau alam bebas

//Materi III – Gizi dan Olahraga


Pemateri : Kak Khairul Anwar

A. Pedoman gizi seimbang


• Prinsip
Pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga co/ aerobic
Menjaga berat badan ideal krn kl < tdk optimal >
Mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam
Menerapkan pola hidup bersih dan sehat

• Pesan Umum Gizi Seimbang


1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan.
2. Biasakan konsumsi sayur dan cukup buah-buahan.
3. Biasakan konsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
4. Biasakan mengkonsumsi anekaragam makanan pokok.
5. Batasi konsumsi pangan asin, manis, dan berlemak.
6. Biasakan sarapan.
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
8. Biasakan membaca label kemasan pangan.
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal.

• Tumpeng Gizi Seimbang


Paling atas batasi konsumsi minyak 5 sdm gula 4 sdm garam 1sdt
Protein Nabati Hewani
Sayu Buah
Sumber karbohidrat
Beraktivitas

+Minum aer 8 gelas tiap hari

• Manfaat Vitamin
A: Mata
D : Tulang
E : Kesuburan
K : Darah
C : Daya tahan
B : bye beri2
B12 : Nafsu maem

• Manfaat Aktivitas Fisik


1. Mengendalikan berat badan
2. Mengendalikan tekanan darah
3. Menurunkan risiko keropos tulang (osteoporosis) pada wanita
4. Mencegah Diabetes Melitus atau kencing manis
5. Mengendalikan kadar kolesterol
6. Meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh
7. Memperbaiki kelenturan sendi dan kekuatan otot
8. Memperbaiki postur tubuh
9. Mengendalikan stres
10. Mengurangi kecemasan

• Nutritional Requirement
Faktor :
-Usia
-Gender
-BB
-TB
-Komposisi Badan
-Position
-Fitness

1. BMR (wanita 18 tahun) (14,7xBB) + 496 = 1260 kkal


2. SDA = 10% BMR = 126
3. BMR + SDA = 1386
4. Aktivitas fisik (kerja ringan sedang) = 1,6
5. (BMR + SDA) x Aktivitas fisik = 1386 x 1,6 = 2217,6 kkal
6. Kebutuhan energi setiap olahraga Lari (12 menit) 12 x 5 (tabel energy) =
120 kkal
7. Langkah ke 6 dibagi 7 hari = 120/7 = 17,4 kkal
8. lalu ditambah (BMR +SDA) x Aktivitas fisik /Langkah 5 = 2235 kkal
(Kebutuhan Kalori Perhari)
9. Menghitung kebutuhan gizi

Kalori dari protein = 15% x 2235 kkal = 335,25


Protein 1 gram = 4 kkal
Jumlah protein = 335,25 : 4 = 83,8125 gram

Kalori dari Lemak = 25% x 2235 = 558,75


Lemak 1 gram = 9 kkal
Jumlah lemak = 558,75 : 9 = 62,08 gram

Kalori dari karbohidrat = 60% x 2235 = 1341 kkal


Karbohidrat 1 gram = 4 kkal
Jumlah karbohidrat = 1341 : 4 = 335,25 gram

BBI = (TB-100) - (10% TB-100) = (64) - (10%x64) = 57,6


KKB = 25 x BBI = 25 x 57,6 = 1440
KKT = KKB + %KKB Aktivitas Fisik - %KKB Faktor koreksi = 1440 + 40%(1440)
= 2016

• Tips Persiapan sebelum, saat, sesudah ekspedisi


Sebelum
- Tentukan Rasio Makanan
- Cek Kadar Zat Besi
Saat
- Pastikan terdehidrasi dengan baik tidak >< (kurang/kelebihan)
- Pahami kebutuhan energi
*Tentukan status gizi
*Hitung BMR
*Hitung energi aktivitas harian
*Hitung energi untuk berlatih
- Makan Snack 1 jam sekali selain makan utama
- Minum Air Sekitar 850ml dalam 3km
Sesudah
- Makan yang mengandung protein dan karbo
- Makan dalam waktu satu jam setelah hiking
- Minum cukup air

//Materi IV – Manajemen Perjalanan


Pemateri : Kak Alam Septian L-310

Manper adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan segala hal yang
diperlukan sebelum perjalanan itu dimulai,
manper memiliki peran penting dan menentukan kelancaran perjalanan

*Setiap lokasi memiliki perlengkapan izin yang berbeda, maka manper sangat
penting

Manajemen Pendakian
-PRA 50%
-Kedua 40%
-Pasca 10%
Persiapan atau pra sangat menentukan keberhasilan dari suatu pendakian
Penting 5W1H

• Who?
Bentuk tanggung jawab anggota,
Ketua : sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat
PJ Konsum, Medis, Jalur, Transpo,Perizinan,dll.
• Where?
Akan naik gunung mana dan pastikan tau jalur yang akan dipakai
• Why?
Kenapa Pilih Jalur tsb? Gampang kah, banyak mata air, dll
• When?
Pastikan jadwal tidak bentrok ke semua anggota
• What?
Apa tujuan kesana? Refreshing? Studi? Dokumentasi?
• How
Bagaimana transportasi menuju kesana? Bus/kereta/charter
Bagaimana Perizinannya dll.

• Perizinan
Pastikan tau maks/min orang daki
Peraturan Gunung
Apa saja yg boleh dan tidak boleh dilakukan
Dokumen
Penting spt ktp, ktm, dll

Rencana Jadwal kegiatan harus ada hari, tanggal, jam kegiatan,


keterangan

• Perancangan Logistik
Menyiapkan list individu/kelompok
Pastikan logistic lengkap & terbawa

• Perencanaan Konsumsi
Merencanakan berapa kali makan selama pendakian
Buat list menu, bahan makanan, snack
Perhatikan menu sebelum pendakian, perhatikan preferensi, alergi, dan budget.
Jangan lupa memperhatikan kandungan gizi yang ada pada makanan dan
usahakan makanan yg bergizi daripada instan.

• Bikin perencanaan Resiko


Ketika perencanaan sudah dilakukan secara detil, kegiatan akan terlaksana
dengan baik

Saat
1. Memastikan rencana berjalan sesuai dengan yang sudah di rencanakan
2. Selama Kegiatan memastikan kondisi anggotanya sehat
3. Melakukan evaluasi dan briefing perencanaan yang sudah di susun

Pasca
1. Melakukan Bersih2 alat
2. Evaluasi secara keseluruhan
3. Kalau ada kewajiban iuran uang, harus ada pelaporan

//Materi V – Manajemen Alat dan Logistik


Pemateri : Kak Beibi Wydia – L-412

Naik Gunung memiliki resiko yang tinggi


• Kegiatan berada di alam bebas
• Medan di gunung berbeda dengan yang biasa dilalui
• Cuaca tidak bisa diprediksi
*Salah satu factor bahaya yg dapat meningkatkan kecelakaan adalah factor
kelengkapan alat maka dari itu kita harus manage alat dan logistic dengan baik

Alat Pendakian, 3
Pribadi : Tas, Sleeping System, pakaian ganti, insulasi, matras, dll
Kelompok : Tenda, Alat Navigasi, Peralatan Dapur, Elektronik, P3K dll
Darurat

PJM
Perlengkapan jalan minimum, mudah + murah tapi dapat digunakan
Prinsip :
Mudah Murah didapatkan
Fungsional
Tahan Lama
Packing?
Mengemas/mengepak dan menata barang2 yang kita akan bawa ke dalam
tas/carrier
Kenapa?
Karena dengan packing yang baik tas carrier akan mampu memuat peralatan
dengan efisien namun tetap terasa nyaman
• Prinsip Packing
Bahan berat di Pundak
Bagi Beban seimbang kanan kiri Pundak
Hindari menggantung barang di luar tas/carrier
Barang dikelompokkan sesuai kegunaannya
Maksimalkan tempat yang ada
Letakkan barang yang sering digunakan di tempat mudah digapai/ kantong
aksesori

Kenapa Dipundak berat?


*Ketika trekking kaki harus bergerak bebas agar tidak cepat Lelah apabila ke
pinggul
Kenapa Harus Seimbang?
*Agar tidak menyiksa salah satu bagian Pundak dan menghindari cedera/
kecelakaan di jalur bahaya spt bibir jurang,jembatan dll.
Kenapa gaboleh digantung?
*akan mengganggu apabila barangnya nyangkut/jatoh, terkesan tidak rapi
Kenapa harus dikelompokkan?
*Agar lebih mudah dan tidak harus membongkar isi carrier

BB Maks?
1/3 dari BB
Co: 53 x 1/3 = +- 17,6 kg

// MATERI VI – NAVIGASI DARAT


Pemateri : Iqbal Islahiddin L-400

• Navigasi dibagi 3, Darat, Laut, Udara

Navigasi adalah penentuan lokasi di peta dengan medan sebenarnya

Navigasi Darat adalah Teknik penentuan lokasi di medan sebenarnya dan peta
yang khusus digunakan ketika berada di daratan.

• Peran penting untuk MPCA


1. Kemampuan dasar pecinta alam (survive)
2. Eksplorasi
3. Penelitian

• Kemampuan dalam Navigasi darat


1. Orientasi Medan -> Penting apabila compass hilang
Proses penyamaan lokasi di peta dan medan sebenarnya menggunakan visual.

2. Membaca peta
Membaca dan menggunakan peta rupa bumi Indonesia untuk navdar

3. Penggunaan alat
Mengetahui dan bisa menggunakan alat seperti kompas dan protaktor
4. Resection dan Intersection //Re: kita, Inter: Lokasi
Teknik navigasi untuk menentukan lokasi suatu titik berdasarkan sudut bidikkan
kompas (2 buah sudut untuk 1 titik lokasi)

5. Penentuan rute dan estimasi jarak perjalanan


Menentukan rute dan memperkirakan waktu serta jarak menggunakan peralatan yang
ada

6. GPS
Sistem otomatis yang bisa mendeteksi lokasi secara langsung menggunakan system
pemencaran

• Dimana NavDar digunakan?


Selama kita di daratan bisa menggunakan navdar biasanya hutan rimba,gunung,dsb.

• Kapan Navdar dilakukan?


Saat kita di alam bebas kapanpun dan saat tidak ada listrik/sinyal, mencari posisi kita
dan mengetahui posisi tujuan

// MATERI VII – NAVIGASI DARAT 2


Pemateri : Rahmadan Khairul Huda L-430

• Alat alat navdar

- Kompas : Untuk menetapkan arah mata angin, ada 3 jenis, Bidik, Silva,
Sunto
- Protaktor : Alat yang digunakan pada peta
- Peta : Menunjukan posisi di permukan bumi, ada 3 jenis, RBI,
Topografi, Tematik
- GPS : Menentukan posisi di permukaan bumi menggunakan satelit
- Tanda alam : Seperti lumut, rasi bintang, kuburan islam, dan masjid
- Tanda buatan
manusia : Seperti Tower sutet, bacokan pada batang pohon
// MATERI VIII – NAVIGASI DARAT 3
Pemateri : Syavin Al Farisie

• Pengenalan jenis dan bagian bagian peta

Jenis Peta :
- Topografi / contoh : kontur
- Umum / contoh : RBI
- Peta kadaster / contoh : arsitektur
- Peta navigation charts / contoh : transportasi

• Bagian-bagian peta

1. Judul peta
2. Jenis
3. Nama + Seri
4. Arah mata angin
5. Skala
6. Lembaga penyedia
7. Legenda
8. Garis bujur/lintang
*gak semua peta bagiannya spt di atas

• Cara orientasi peta dan medan

1. Samakan utara peta dengan utara kompas


2. Perhatikan medan sekitar cocokan dengan peta
- Garis kontur
- Interval kontur
- Interpretasi medan / contoh : punggungan

• Peta topografi dan kontur

Peta topografi/kontur adalah permodelan dua dimensi permukaan bumi yang


mempresentasikan kondisi tiga dimensinya.

- Menunjukan info ketinggian di atas permukaan laut dengan garis kontur


(garis khayal)
- Kontur (garis sama tinggi) adalah garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan
titik-titik yang sama tingginya dari atas permukaan laut yang terdapat di peta topografi. Garis-
garis ini biasanya tidak lurus tetapi berbelok-belok dan tertutup, digambarkan dengan warna
cokelat (brown) di atas peta. Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan bumi
yang sebenarnya. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang tetap, interval kontur
adalah jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya.
-
- Garis kontur menunjukkan ketinggian
- Interval kontur adalah selisih ketinggian antar garis kontur

• Konsep proyeksi kontur

1. Tidak pernah berpotongan


2. Garis kontur berbentuk lingkar/loop
3. Sangat dipengaruhi aliran air/hujan
4. Titik puncak tertinggi dan terdalam biasanya tidak digambar dengan garis
kontur

• Depresi/Cekungan

*Garis kontur yang menunjukan cekungan


*Diproyeksikan dengan garis ke dalam
*Ketinggian garis kontur cekungan pertama sama dengan ketinggian garis
kontur terdekat

• Visualisasi kontur

Kontur curam : Ditunjukan dengan garis yang berhimpitan


Kontur lantai : Ditunjukan dengan garis yang berjauhan

• Interpretasi medan pada kontur

1. Puncakan

2. Ridge // Punggungan
3. Valley // Lembahan

4. Saddle // Pelana

5. Jurang

*Cara cari gradien : Selisih antara tinggi/jarak


Semakin besar nilai semakin curam

Jarak sebenarnya dengan memperhitungkan kontur


Jarak diagonal ada 2 info, Horizontal dan vertical

Muncak pake punggungan U dari puncak


Turun pake lembahan soalnya arah sungai V dari puncak

• Cara baca peta

1. Pilih model peta yang tepat


2. Pastikan peta sesuai dengan kompas
3. Cari tahu posisi anda °: Derajat, ‘ : Menit, “ : Detik BT /LS
4. Tentukan tujuan gunakan sakala, miring>interval, tinggi>kontur
5. Rencanakan perjalanan
6. Ikuti rute
7. Buat titik pemeriksaan agar tidak tersesat
• Kesalahan yang dibuat
1. Peta tidak dijaga dengan baik / rusak
2. Kurang paham dengan info yang ada di dalam peta // Legenda, skala, dll..

• Tingkat akurasi dipengaruhi


- Sumber data peta
- Skala

• Topografi dipakai untuk


- SAR
- Orienteering
• Legenda
// MATERI IX – NAVIGASI DARAT 4
Pemateri : Syavin al Farisie L-368

// RESECTION DAN INTERSECTION

• Resection kita
Menentukan kedudukan posisi kita menggunakan 2 atau lebih tanda medan
yang dikenali. Membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik
tanda medan.

• Intersection benda
Menentukan posisi suatu titik (benda,lokasi) di peta dengan cara menentukan
titik koordinat posisi titik tersebut. Intersection merupakan suatu teknik
dalam menentukan posisi sesuatu (benda, tempat lain, kebakaran,
pesawat jatuh dan lainnya) pada peta topografi dengan menggunakan dua
tempat yang sudah diketahui koordinatnya di peta maupun di lapangan.

• Azimuth
Besar sudut antara udara magnetis (0°) dengan titik sasaran yang dituju, azimuth
disebut juga sudut kompas, perhitungan searah jarum jam
• Back Azimuth
Kebalikannya Azminuth (melawan arah jarum jam) namun kalau azimuth > 180°
di - , kalau azimuth < ° maka di +.

// ALAT
- Kompas
- Protaktor
- Peta
- Pensil

Usahakan saat resection intersection sudutnya 90° agar gampang dan errornya
tidak besar.

// TEKNIK RESECTION

1. Pakai peta
2. Cari minimal 2 medan di lapangan dan dipeta, tandai (bisa 1 tanda tapi
syaratnya jika kita berada di titik sungai, atau jalan)
3. Dengan menggunakan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-
tanda medan itu untuk memudahkan orientasi
4. Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita, sudut
bidikan itu disebut back azimuth
5. Pindahkan sudut-sudut bidikan yang didapat pada peta kemudian hidung
back azimuthnya ( > -180°, <+180°)
6. Tarik garis memanjang dengan back azimuth dari posisi tanda medan
yang sudah diketahui
7. Perpotongan yang ditarik dari back azimuth adalah posisi kita di peta

// TEKNIK INTERSECTION

1. Lakukan ormed, dan pastikan posisi di peta


2. Pindahkan sudut azimuth yang kita dapat di peta dan Tarik garis
memanjang dari posisi kita ke posisi benda yang belum diketahui
3. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tsb di peta, lalu ulangi langkah
2
4. Perpotongan garis yang didapat adalah posisi objek di peta

// MATERI X – PPGD 1 (PERTOLONGAN PERTAMA


GAWAT DARURAT)
Pemateri : Ziadatunnisa Ilmi Latifa L-405
// Pengertian PPGD
PPGD merupakan pemberian pertolongan pertama gawat darurat kepada
korban kecelakaan secara cepat dan teliti, sehingga korban tidak semakin parah
sebelum ditolong perawat medis

// Tujuan PPGD
Menolong korban/penderita dari resiko yang lebih fatal (cacat/die)

// Prinsip Golden time


Saat nafas terhenti, supply oksigen terhenti, kurangnya oksigen akan
menyebabkan kerusakan otak -> kematian hanya dalam waktu 8-10 menit

// Pentingnya Ilmu PPGD


Kejadian gawat darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja, dimana saja

PPGD – Primary Survey, Secondary Survey

// PRIMARY SURVEY
*DR ABC

Tindakan menghadapi korban


1. Jangan panik
2. Amankan penderita
3. Lakukan pertolongan pertama
4. Hubungi kontak darurat / 112 atau no keluarganya
5. Tertibkan kondisi sekitar

// DR’S ABC

D untuk Danger (bahaya)


Lihat keadaan sekitar, pastikan area tsb aman untuk korban dan penyelamat ->
Cari tempat datar

R untuk Response (respon)


Tepuk Pundak korban pelan-pelan dan tanyakan dengan keras “apakah baik
baik saja?!” apabila tiada respon lakukan S untuk Shout for help (teriak)

Mencari respon :
1. Goyangkan tubuh korban perlahan
2. Cek pernafasan
3. Cek denyut nadi
Kalau ada respon, tanya kondisi, nama, kontak darurat, dll. Kalau gada respon…

A untuk Airway (Jalan Nafas)


Tegakkan kepala korban untuk membuka jalan nafas
1. Head tilt-chin lift
2. Jaw thrust
Tujuan : Menjauhkan lidah soalnya takut kecekek dan membuka jalan nafas

Head tilt-chin lift Jaw thrust

B untuk Breathing (pernafasan)


B untuk Breathing (Pernafasan)
Lihat : Pergerakan dada
Dengarkan : Nafas
Rasakan : Hembusan nafas pada pipi

Jika tidak ada tanda tanda LDR lebih dari 10 detik lakukan CPR

C untuk Circulation (sirkulasi)


1. Cek denyut nadi karotis, rasakan 5 denyut

CPR Cardiopulmonary Resuscitation / RJP Resusitasi Jantung Paru


*Pada dada
- Berlutut di sisi korban
- Dimulai dengan menempatkan tangan di tengah tengah dada korban
(sternum)
- Dengan lengan lurus, tekan keras sedalam 5-6 cm, dengan cepat (100-
120x / menit), Biarkan dada kembali sempurna sebelum mengulang.

Rescue breath (nafas buatan)


2x bantuan nafas setelah 30x penekanan pada dada.
*Kalau tidak nyaman/tidak terlatih, bisa menggunakan perantara atau lakukan
CPR pada dada saja.

Posisi pemulihan
1. Tetap tenang
2. Posisi dimiringkan, kaki ditekukan agar perut tidak tertekan
3. Tetap awasi kesadaran, pernafasan, sirkulasi darah
4. Tunggu pertolongan datang

// MATERI XI – PPGD 2
Pemateri : Dr. Reyner Valiant

// SECONDARY SURVEY
Secondary survey dikerjakan untuk memeriksa lebih lanjut dan lebih teliti semua
bagian tubuh pasien, bagian depan dan bagian belakang pasien.
Contoh kondisi

// Hipotermia
Kondisi dimana suhu inti tubuh dibawah 35°C ( Suhu normal manusia 37° C).

Penyebab :
- Kekurangan nutrisi
- Kelelahan
- Pendarahan
- Paparan pada suhu dingin (air, suhu udara) dalam jangka waktu yang
panjang
- Heat loss

Konduksi : Batu dingin


Evaporasi : Keringat
Respirasi : Nafas
Konveksi : Dingin angin
Radiasi : Sinar Matahari
Diagnosis dan Klasifikasi
Diagnosis dengan cara monitor suhu di rectal dan esofageal (paling akurat)

Faktor resiko :
- Usia Ekstrim
- Malnutrisi

Penanganan :
- Hipotermia ringan : Pindahkan korban ke tempat yang lebih hangat, ganti
pakaian basah menjadi kering, beri minuman hangat, beri nutrisi dengan
karbohidrat yang tinggi
- Hipotermia sedang : Posisikan penderita secara horizontal dengan
gerakan minimal, ditangani dengan lembut
- Hipotermia berat : CPR, Evakuasi, Infus cairan hangat, atasi aritmia (detak
jantung tidak normal), kompres hangat pada bagian inti tubuh (ketiak,
selangkangan, dll.)

Heat production :
- Menambah kalori (makan makanan karbohidrat tinggi)
- Isometric (kontraksi otot)
- Menggigil

Jangan berikan :
- Alkohol
- Kafein
- Panas langsung karena bisa terkena burn injury
- Memijat ujung ujung tubuh

// Snakebite (Gigitan ular)

Semua gigitan ular harus ditangani secara serius

Menghindari gigitan ular :


a). Di alam
- Mengenakan perlengkapan lapangan
- Jangan berjalan sendirian
- Jangan mengusik ular yang tidur
- Bekerja dengan hati-hati di habitat yang diperkirakan sarang ular
- Perlengakapan penerangan

Contoh gigitan ular :


Berbisa : Jika digigit luka kecil seperti ditusuk jarum
Tidak berbisa : Jika digigit seperti luka abrasi, lecet
*Jika digigit jangan dihisap/ditorniquet

Penanganan :
- Imobilisasi (jangan banyak bergerak)
- Letakkan bagian luka lebih rendah daripada jantung
- Pressure bandage untuk yang terkena neurotoxin
- Hubungi fasilitas Kesehatan terdekat yang memiliki fasilitas SABU (Serum
Anti Bisa Ular)

// Luka Akut

Luka baru/mendadak disebabkan trauma/suhu.


Manajemen nyeri menggunakan anestesi yaitu, memblokir sensasi atau rasa
sakit.

Irigasi luka
- Cairan Antiseptik (di awal saja karena nantinya toksik pada jaringan)
- Bersihkan luka dengan cairan
- Antitetanus
- Antibiotik

Abrasi/Lecet < 24 jam harus discrubbing agar tidak membekas


Aftercare
- Jaga agar tetap lembab (beri sunblock)
- Dijahit

Penanganan luka
Luka tusuk : Jangan dicabut apapun yang menusuk, diberi padding,
gunakan bantalan bulat (mitela donat).
Usus terburai : Kassa steril basah
Kepala : Dikuncir, diikat memakai rambut (jika di kepala atas)
Dislokasi : Di Tarik
Pada lutut : Bisa pakai matras di isolasi

// Fraktura/Patah tulang
Adalah diskontinuitas dari keutuhan tulang

Tanda pasti :

- Deformitas :
Angulasi : Menyudut
Shortening : Memendek
Rotasi : Melintir

Fraktura tertutup dan terbuka

Fraktura tertutup
- Kulit di atasnya tetap utuh
Fraktura terbuka
- Dapat menyebabkan kontaminasi dan infeksi
- Kulit/salah satu rongga tubuh robek

Penanganan

4R Penanganan fraktura :
- Recognize : Look, Feel, Move
- Reduce : Mengurangi gejala (dibidai)
- Retain : Non operatif (sling imobilisasi), Operatif
- Rehabilitation : Penguatan otot

DO’S & DON’TS

DO’S
- Apabila ada pendarahan, lakukan balut tekan untuk menghentikan
pendarahan dan balut luka jika pendarahan sudah berhenti
- Lakukan pembidaian (kaku,lurus,datar)
- Cuci pakai air mengalir
DON’TS
- Diurut/dipijat
- Banyak bergerak
- Meluruskan kembali tulang yang patah

// Materi Pembidaian

Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/ mengimobilisasi bagian tubuh yang


mengalami cidera dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun
fleksibel sebagai fiksator/imobilisator.

Balut bidai adalah pertolongan pertama dengan pengembalian anggota tubuh


yang dirasakan cukup nyaman dan pengiriman korban tanpa gangguan dan rasa
nyeri.

Tujuan Pembidaian ?

1. Mencegah kerusakan lebih lanjut.


2. Mempermudah transportasi organ
3. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cidera.Mempercepat penyembuhan.
4. Mempertahankan posisi yang nyaman

Indikasi

1. Adanya kecurigaan adanya fraktur.


2. Adanya fraktur, baik terbuka/tertutup.
3. Dislokasi persendian

Jenis Pembidaian

Tindakan pertolongan sementara


1. Dilakukan ditempat cidera sebelum ke Rumah Sakit.
2. Bahan sederhana
3. Tujuan : mengurangi nyeri & kerusakan lebih berat
Dilakukan oleh siapapun yang sudah mengetahui prinsip dan tehnik dasar
pembidaian
Tindakan pertolongan definitif
1. Dilakukan di klinik/ RS
2. Dilakukan untuk proses penyembuhan fraktur /dislokasi dg alat dan bahan
khusus sesuai SOP oleh tenaga kesehatan

Jenis Bidai

Bidai Keras
Contoh : Bidai Kayu, Bidai vakum

Bidai Traksi
Contoh : Bidai traksi tulang paha

Bidai Improvisasi
Contoh : Ranting, Payung, Kaos, Trekking pole

Belat dan Bebat


Contoh : Mitela

Syarat Pembidaian
1. Siapkan alat-alat selengkapnya
2. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang
diukur lebih dulu pada anggota badan korban yang tidak sakit
3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan
5. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah
tempat yang patah
6. Kalau memungkinkan, anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai
7. Sepatu, gelang, jam tangan, dan alat pengikat perlu dilepas.

Langkah-Langkah Pembidaian
1. Pastikan lokasi luka, patah tulang / cedera sendi dengan memeriksa
keseluruhan tubuh korban (expose)
2. Tangani perdarahan jika perlu. Bila terdapat tulang yang mencuat, buatlah
donat menggunakan kain dan letakkan pada tulang untuk mencegah
pergerakan tulang.
3. Memeriksa PMS korban, apakah pada ujung tubuh yang cedera masih
teraba nadi (P, Pulsasi), dapat digerakkan (M, Motorik), dan merasakan
sentuhan (S, Sensorik) atau tidak.
4. Tempatkan bidai di minimal dua sisi anggota yang cedera (misal sisi
samping kanan, kiri, atau bagian bawah). Letakkan bidai sesuai dengan
lokasi cedera.
5. Hindari mengangkat tubuh pasien untuk memindahkan pengikat bidai
melalui bawah bagian tubuh tersebut. Hindari membuat simpul di
permukaan patah tulang.
6. Buatlah simpul di daerah pangkal dan ujung area yang patah berada pada
satu sisi yang sama. Beri bantalan/padding pada daerah tonjolan tulang
yang bersentuhan dengan papan bidai.
7. Memeriksa kembali PMS korban. Apabila terjadi perubahan kondisi yang
memburuk, bidai perlu dilonggarkan
8. Longgarkan balutan bidai jika kulit disekitarnya menjadi: Pucat atau
kebiruan, Sakit bertambah, Kulit di ujung tubuh yang cedera menjadi dingin,
Ada kesemutan atau mati rasa.

// Materi pembalutan luka


Adalah Proses untuk mendapatkan penyembuhan yang cepat dengan fungsi
dan hasil estetik yang optimal.

Apa tujuannya?
mencegah infeksi dan trauma lebih lanjut serta memberikan lingkungan yang
optimal bagi penyembuhan luka.

Alur Penutupan Luka


1. Penilaian luka (wound assessment)
Assessment didefinisikan sebagai kegiatan untuk mendapatkan informasi, yang
diperoleh dengan cara mengamati, memberikan pertanyaan serta melakukan
pemeriksaan fisik dan penunjang. Informasi tersebut berguna untuk
menegakkan diagnosis kerja dan merencanakan program penatalaksanaan
selanjutnya.

2. Penilaian terhadap pasien


3. Pemeriksaan fisik
> Pemeriksaan tanda vital
> Pemeriksaan fisik umum :
- Pemeriksaan neurologi
- Inspeksi mukosa konjungtiva dan bibir

- Penilaian adanya infeksi


- Penilaian terhadap terjadinya kerusakan struktur di bawah luka

4. Pembersihan luka
Membersihkan luka dengan benar agar tidak ada kotoran yang masuk.
Pembersihan luka dapat dengan menggunakan Povidone iodine (betadine), Air,
alcohol, dan lainnya.

5. Anestesi luka dan penutupan luka


Anestesi bertujuan mencegah kita merasakan sensasi nyeri pada saat penutupan
luka atau tindakan diagnostik (tindakan mencari tahu penyakit). Secara umum
cara kerjanya adalah dengan memblok jalur sinyal nyeri yang berjalan sepanjang
jaringan saraf hingga ke otak. Tidak semua anestesi membuat kita tak sadar,
anestesi dapat diberikan dengan berbagai cara pada berbagai area di tubuh.

Jenis luka

1. Luka koyak/avuisi
2. Luka tusuk
3. Luka baret/abrasi
4. Luka robek/laserasi
5. Luka sayat/insisi

Cara Pembersihan Luka


1. Tutup luka menggunakan kain bersih
2. Bersihkan menggunakan alkohol
3. Gunakan antibiotic seperti betadin
4. Tutup luka menggunakan perban

// MATERI XII – Pengantar penanggulanan bencana


Pemateri : Djuni Pristiyanto

// Konsepsi bencana ( UU PB : Pengertian bencana)


Peristiwa/rangkaian peristiwa yang mengancam mengganggu kehidupan
masyarakat, yang disebabkan alam/non alam/manusia, sehingga
mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan psikologis.

Kalau gaada kerugian : Peristiwa alam

// Jenis bencana dibagi menjadi 3


Bencana alam : co/ Tsunami, Gempa, Gunung Meletus.
Bencana non alam : co/ Gagal teknologi, Epidemi, Gagal modernisasi
Bencana sosial : co/ Konflik sosial antar kelompok, terorisme

// Tipe bencana
Bencana geologis : Faktor kebumian contohnya gempa bumi, gunung berapi
Bencana hidrometeorologis : Faktor cuaca dan iklim contohnya banjir, angin
topan, siklon, dll

Dalam UUPB ada penyelenggaraan


Yaitu, serangkaian Tindakan yang meliputi kebijakan pembangunan yang
beresiko timbulnya bencana kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat,
dan rehabilitasi-rekontruksi bencana

Siklus penanggulangan bencana

PRA > Mitigasi


SAAT > Tanggap Darurat
PASKA > PEMULIHAN

Mitigasi adalah upaya untuk mengurangi resiko bencana.


Struktural : Pembangunan
Non Struktural : Edukasi
*Kesiapsiagaan mengantisipasi bencana melalui organisasi
*Peringatan dini

// Tanggap darurat
Penyelamatan, Pencarian, Evakuasi, Perlindungan, Pengungsian, Pemenuhan
kebutuhan dasar (penyaluran)

Penanggulangan

Rehabilitasi : Perbaikan/pemulihan sementara semua aspek pelayanan public


sampai tingkat memadai dengan sasaran utama normalisasi

Rekontruksi : Perbaikan/pemulihan permanen semua aspek pelayanan public


sampai tingkat memadai dengan sasaran utama normalisasi

// Bahaya/ancaman bencana (hazard)


Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang berpotensi
menimbulkan kerusakan
Bahaya berpotensi menimbulkan bencana, tapi tidak semua

Alamiah : Gempa bumi, tsunami, wabah, hama, dll.


Kegiatan manusia : Pencemaran, konflik sosial, dll.
Kombinasi : Banjir, Longsor

//Kerentanan (vulnerability)
Faktor (Berpengaruh buruk dalam penanggulangan)
a. Fisik > Konstruksi
b. Sosial > Politik
c. Ekonomi > Kemiskinan
d. Lingkungan > Tanah

// Kapasitas (capacity)
Kebalikannya dari kerentanan.
Sumber daya, pengetahuan, keterampilan, dan kekuatan yang dimiliki
seseorang untuk mempertahankan / mempersiapkan diri untuk bencana

// Risiko bencana (risk)


! × $
R: %
R : Resiko
H : Hazard
V : Vulnerability
C : Capacity

Besarnya kerugian dapat dinilai secara kuantitatif


Resiko bencana akan turun jika kapasitas tinggi, apabila naik maka
kapasitasnya turun

Potensi kerugian ditimbulkan akibat bencana pasal 1 ayat 17 UU no.24/2007

// Jenis bencana
Yang bisa dicegah co/ wabah
Tidak bisa dicegah co/ gempa,tsunami

// Mengurangi resiko
Menaikkan capacity, turun vulnerability

- Membentuk tim siaga


- Merancang jalur evakuasi dan tentukan tanda bahaya
- Pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan mengurangi
resiko bencana

Tujuan : mengurangi kerentanan dan menangani ancaman lingkungan yang


menimbulkan kerentanan upaya prb dilakukan secara bersama/kolektif

// Peran mapala

Pra > Pencegahan, mitigasi, pengurangan resiko


Saat > Tanggap darurat, SAR, Evakuasi, Dapur umum psikososial,
dokumentasi, penyaluran bantuan
Pasca > Kajian kebutuhan pasca bencana, pendamping
rehabilitasi,rekonstruksi, dokumentasi, dll.

// MATERI XII – PENGANTAR SAR


Pemateri : Edy Herryanto

// Pengertian SAR
Operasi SAR adalah suatu misi kemanusiaan yang bertindak dalam usaha
penyelamatan jika suatu kecelakaan terjadi dengan adanya suatu Kerjasama
sehingga tindak SAR efektif. (Mencari, menolong,
menyelamatkan,mengevakuasi)

// uu no 29 thn 2014 pasal 14


1. Kecelakaan kapal dan pesawat
2. Kecelakaan dengan penanganan khusus (goa,kereta,dll)
3. Bencana pada tahap tanggap darurat
4. Kondisi membahayakan manusia

EMERGENCY CALL 115 SAR

// Azas penyelenggaraan SAR (pasal 3)


- Kemanusiaan
- Kebersamaan
- Kepentingan umum
- Keterpaduan
- Efesiensi berkeadilan
- Kedaulatan
- Non-diskriminitif

// Tugas pokok basarnas


Membantu presiden dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang
SAR

// Potensi pencarian dan pertolongan


Adalah SD manusia, sarana prasarana, it, hewan, dapat dimanfaatkan untuk
menunjang kegiataan sar

Tanggung jawab : pengaturan, pengendalian, pengawasan (pasal 2)

// Pentahelix dalam SAR

Pemerintah (political power) -> Masyarakat (Social power) -> Pengusaha ->
Media (information power) -> Akademisi (Knowledge power)

// Struktur Organisasi

SC (SAR COMMANDER) contoh : Gubernur, Bupati, Kapolda



SMC ( Sar Mission Commander) -> Potensi SAR

Osc ( On scene commander)



SRU DARAT/LAUT/UDARA contoh : masyarakat, tni, polri, pmi

// Filosofi SAR
1. Lokasi : penentuan lokasi korban atau kejadian
2. Access : penentuan cara mencapai lokasi korban atau kejadian
3. Stabilize : penanganan awal untuk perawatan korban
4. Transport : pemindahan korban untuk penanganan lanjutan

// Tingkatan Keadaan Darurat ( Emergency Phases)

a.Uncertainty Phase (Incerfa)


Adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukkan dengan adanya keraguan
mengenai keselamatan jiwa seorang karena diketahui kemungkinan mereka
dalam menghadapi kesulitan

b.Alert Phase (Alerfa)


Adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukkan dengan adanya kekhawatiran
mengenai keselamatan jiwa seseorang karena adanya informasi yang jelas
bahwa mereka menghadapi kesulitan yang serius yang mengarah pada
kesengsaraan (distress).

c.Distress Phase (Detresfa)


Adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukkan bila bantuan yang cepat sudah
dibutuhkan oleh seseorang yang tertimpa musibah karena telah terjadi ancaman
serius atau keadaan darurat bahaya. Berarti, dalam suatu operasi SAR informasi
musibah bias ditunjukkan tingkat keadaan darurat dan dapat langsung pada
tingkat Detresfa yang banyak terjadi.

// Tahap Penyelenggaraan Operasi SAR ( SAR Stages)

a.Tahap menyadari (awareness stage)


Adalah kekhawatiran bahwa suatu keadaan darurat diduga akan muncul (saat
disadarinya terjadi keadaan darurat/musibah).

b.Tahap tindak awal (initial action stage)


Adalah tahap seleksi informasi yang diterima, untuk segera dianalisa dan
ditetapkan.

c.Tahap perencanaan (planning stage)


Yaitu saat dilakukan suatu tindakan sebagai tanggapan (respon) terhadap
keadaan sebelumnya, antara lain:

*Search Planning Event (tahap perencanaan pencarian).


*Search Planning Sequence (urutan perencanaan pencarian).
*Degree of Searching Planning (tingkatan perencanaan pencarian).
*Search Planning Computating (perhitungan perencanaan pencarian).

d.Tahap operasi (operation stage)


Detection Mode/Tracking Mode and Evacuation Mode, yaitu seperti dilakukan
operasi pencarian dan pertolongan serta penyelamatan korban secara fisik.
Tahap operasi meliputi:

5M : Mengadakan, Mengirim, Melaksanakan, Menjadwalkan, Menolong

e.Tahap pengakhiran (conclusion stage)


Merupakan tahap akhir operasi SAR, meliputi penarikan kembali SRU dari
lapangan ke posko, penyiagaan kembali tim SAR untuk menghadapi musibah
selanjutnya yang sewaktu-waktu dapat terjadi, evaluasi hasil kegiatan,
mengadaan pemberitaan (Press Release) dan menyerahkan jenasah korban/
survivor kepada yang berhak serta mengembalikan SRU pada instansi induk
masing-masing dan pada kelompok masyarakat.

// Manajemen operasi
Tujuan : menyelamatkan personil/barang yang hilang atau dikhawatirkan hilang

Pengumpulan informasi
Kalau orang yang hilang
- Ket detail
- Gamb fisik
- Riwayat Kesehatan
- Pakaian terakhir
- Dll.
Kalau kendaraan yang hilang
- Data teknis
- Pabrik pembuat
- Warna
- Jenis model
- Dll.

// Teknik Evakuasi
Co/ lowering,lifting,ascend,descend

1. Evakuasi slope
2. Evakuasi tyrolean
3. Evakuasi medan datar
4. Evakuasi estafet
// Tindakan menemukan korban
1. Lokasi aman
2. Penilaian dini
3. Kalau meninggal laporkan ke OSC, kalau hidup PPGD
4. Gunakan kata sandi untuk menghindari misscom
5. Lapor OSC + Evakuasi

// MATERI XIII – SURVIVAL 1


Pemateri : Muhammad Justi (WANADRI)

// Survival
Survival adalah usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari situasi
yang mengancam baik dari diri sendiri/lingkungan.
// Penyebab
1. Tersesat
2. Kehabisan makanan
3. Kehabisan minuman
4. Terjadi kesalahan

Wajib diketahui tapi jangan sampai masuk ke dalam kondisi survival!


* Survival adalah naluri sejak lahir
* Harus menguasai keadaan + tenang
* Orang berpotensi : Semua orang tapi lebih besar resikonya
- Dengan hobi berpetualan
- Kerja di dunia kehutanan, pertambangan, dll
* Harus tau resikonya

// Bahaya
a. Dari kita sendiri
Co// tidak menguasai penggunaan alat, gak bawa peta/kompas, dll.
b. Dari lingkungan
Co// bencana alam

// Hal yang dihadapi Ketika dalam kondisi survival


1. Psikologis
Co : Panik, takut, cemas, tertekan
2. Fisiologis
Co : Sakit, lapar, haus, luka
3. Lingkungan
Co : Panas, dingin, cuaca, vegetasi, fauna
// Modal dasar menghadapi survival
1. Semangat untuk tetap hidup (mental)
2. Kesiapan diri (ilmu)
3. Alat pendukung (survival kit)

// Tindakan dalam menghadapi survival


S : Sadar situasi
U : Untung malang tergantung ketenanganmu
R : Rasa takut dan panik harus dikuasai
V : Viva/hidup hargai Dia
I : Ingat dimana kau berada
V : Vakum/kosong harus diisi segera
A : Adat istiadat setempat harus ditiru
L : Latihlah dirimu dan belajarlah

Serta

S : Stop/berhenti (hilangkan pikiran negative)


T : Think (Berpikir selanjutnya)
O : Observe (Amati medan kita dimana)
P : Plan (Rencanakan)

Mati dalam 3
3 detik : menentukan keputusan hidup/mati
3 menit : untuk otak akan berhenti
3 Jam : pendarahan akut
3 hari : tanpa minum
3 minggu : tanpa makan

// Kebutuhan khusus
1. Shelter
2. Api
3. Air
4. Makanan
5. SOS

*Shelter
Fungsi : Perlindungan terhadap cuaca, hewan, luka
Bentuk :
- Bivak
Buatan : poncho, flysheet
Alam : daun, ranting, goa
- Pakaian

*Api
Segitiga Api
Fungsi :
1. Penerangan
2. Masak
3. SOS
4. Perlindungan dari hewan

Sumber api : Korek, Busur dan Gurdi, gesekan kayu


dengan kayu, lup
Tips :
1. Siapkan alat bahan
2. Pisah sesuai ukuran (kecil -> besar)
3. Letak 2 balok untuk pondasi
4. Menumpuk bahan bakar dari kecil -> besar
5. Gunakan lilin
6. Api!

Cara membuat api


Bahan pemantik api : kawul dari pohon suwangkul ini bisa dimanfaatkan
sebagai pemantik api, setelah kawul mendapat sumber panas dari flint steel
akan berubah menjadi bara
Umbut dan tunas dari pohon kawul ini juga bisa untuk sumber energy
Membuat perlindungan

*Air
Cara mencari air:
- Mata air co// sungai, hujan, genangan dll
- Penguapan dari daun
- Dari tumbuhan (kantong semar, bamboo)

Metode mendapatkan air


1. Transpirasi (Plastik bening ikat ke ujung daun)
2. Kondensasi (Menampung air)
3. Embun (Mengambil dari daun)
4. Lumut (Diperas)
5. Pencarian (Rotan, bamboo, kantong semar)
Tampung air dengan teknik kondensasi, menggunakan plastik yang diikat air
akankeluar pada sore/pagi hari. Teknik ini cocok saaat kita camp statis

-Bambu sumber air tumbuhan


cara taunya pukul tiap ruas, kalau ga nyaring ada air mungkin
air bambu gausah di masak krn sudah steril

Penjernihan
- disterilkan dengan karbon aktif/norit, bisa direbus

Kondensasi tumbuhan
memanfaatkan embun yg terperangkap pada daun, membutuhkan plastik
bening
agar proses fotosintesis tetap berlangsung

*Makanan
Tau kalori kebutuhan masing2

Tumbuhan syarat : sudah paham contoh rebung


- Ambil dari pucuk
- Tumbuhan yang dimakan hewan

Ciri tumbuhan edible :


1. Tidak berbulu
2. Tidak berwarna mencolok
3. Tidak berduri
4. Tidak bergetah
5. Tidak berbau menyengat
6. Dikonsumsi hewan mamalia

1. Lakukan edibility test


Sebelum mengkonsumsi makanan dari tumbuhan/buah-buahan, biasakan
lakukan edibility test dengan mencium, mengoles ke hidung, tangan lidah,
kemudian tunggu beberapa menit dan jika tidak ada reaksi berarti aman.

- Tumbuhan begonia
bisa dikonsumsi, asam, banyak air
jangan kebanyakan nanti pup terus

- Buah beunying
Pucuk daun bisa buat obat diare

Usahakan jangan jamur karena kalorinya dikit dan banyak yang beracun

Hewani semua bisa/dan boleh dimakan


Cara :
1. Tangkap langsung
2. Berburu dengan senjata
3. Trapping Menjerat 50:50 die, Menjebak Idup

Contoh hewan : babi hutan, tanda2 nya suka main lumpur + dipohon ada
lumpur bekas cipratan

*Survival kit
Signal untuk SOS contoh : Peluit, flare, asap dari api, dll
Golok

// Pengambilan keputusan survival


- Statis (diem sampe diselamatin)
- Dinamis (cari jalan keluar)
Semuanya ada + - nya

// MATERI XIV – SURVIVAL 2


Pemateri : Umar al Faaruq L-425

// Jenis survival
1. Hutan
2. Pantai
3. Kota
4. Laut
5. Padang pasir
6. Kutub
// Teknik membuat api
Hand drill, fire plow, gunakan lup, korek

Ragam bentuk api

Piramida segitiga

Dan piramida bujur sangkar + nya tidak cepat habis


HINDARI KEKURANGAN! Kekurangan panas, makanan, minuman

perbedaan survival dihutan dan di pantai


(-) pantai: terbatas dalam membuat tempat perlindungan, sulit mencari sumber
air
(-) hutan: medannya lebih tidak terduga, cuacanya lebih dingin
(+) pantai: kemungkinan ditemukan lebih cepat, sumber makanan lebih mudah
ditemukan
(+) hutan: lebih banyak variasi untuk membuat bivak, sumber air lebih mudah
dicari

alat yang harus ada saat survival


• pisau
• tali
• kompas
• ponco
• korek api kayu
• P3K

hal pertama paling tenting yang perlu dilakukan


• membuat api: menumbuhkan rasa berani, alat penerangan, penghangat badan,
senjata jika bertemu hewan buas
• membuat bivak: tempat perlindungan
• mencari makanan dan minum

kemungkinan terburuk saat survival


• salah melakukan orientasi: membuat bivak didekat sarang hewan buas, sungai
yang kering tpi ketika hujan airnya akan membludak
• cacat
• trauma
• kondisi sekitar semakin memburuk: tidka ada yang bisa dimanfaatkan, hujan
terus menerus kondisi menjadi dingin nanti sakit dan bisa hipotermia

🚨INGAT🚨
tetap mencari cara jika semua rencana yang telah disusun gagal dan selalu
memiliki semangat dan motivasi untuk mempertahankan hidup

🪘LIRIK LAGU MPCA🪘

Lawalata! Lawalata! Lawalata!


Kami anggota masa pembinaan calon anggota lawalata institut pertanian bogor
periode 2020/2021
Dengan Jumlah 42 anggota
terdiri dari 23 Laki laki dan 19 Perempuan

Lawalata lawalata lawalata

Kami para mpca satu keluarga


Memakai syal merah on kamera
dibawah binaan bpca
dibina oleh senior bersama
dibina bpca bersama
Dengan pembinaan yang berbeda
Serta jiwa semangat di dada

Lawalata lawalata lawalata

Pandemi bukan lagi halangan


MPCA siap membuktikan
Siap untuk jadi yang terhebat
Siap untuk jadi yang terkuat 2x

Lawalata! Lawalata! Lawalata!

Lapor! Kami anggota masa pembinaan calon anggota lawalata institut pertanian
bogor periode 2020/2021. Dengan Jumlah 42 orang anggota terdiri dari 23
orang Laki laki dan 19 orang Perempuan, yang tidak hadir.... , yang
terkendala...., dan yang telat...... dengan kondisi tim baik, dan sinyal baik.
laporan selesai

Lawalata! Lawalata! Lawalata!

Koordinator : Raihan Rafid Siregar L-424


Sekum Bendum : Chairunissa Afrianti L-422
PJ Olahraga : M Fuadi Setia AM
PJ Materi : Putri Lintang Nur Kumala Dewi AM
PJ Survei/Responsi : Ruhul Hazuma Satya Qolbi AM
PJ Lapangan : Mustofa Assegaf L-427

Ketum Lawalata : Zufar Fauzan Erimant L-423

Anda mungkin juga menyukai