ABSTRACT
The research aimed to observe durability of sandwich concrete block with styrofoam in
aggressive environment which was modeled by curing media. The curing media used in this
research are plain water, sea water, brakish water, and tidal flooding water. The curing was
conducted for 28 days and followed by compressive strength test. The result of this research
found that maximum compressive strength was 1,76 MPa with tidal flooding water as curing
media, followed by 1,67 MPa with brakish water as curing media, and also 1,64 MPa with sea
water as as curing media, and the lowest compressive strength was 1,36 MPa with plain water
as as curing media.
Keywords : durability, block, sandwich concrete, styrofoam, compressive strength,
aggressive environment
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui durabilitasblok beton sandwich dengan isian
styrofoam yang terhadapa lingkungan agresif yang dimodelkan denganmedia perendaman.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah air tawar, air laut, air payau, dan air “rob”
(air pasang yang masuk ke daratan). Perendaman benda uji dilakukan selama 28 hari.
Prosesperendaman dilanjutkan dengan pengujian kuat tekan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kuat tekan maksimal adalah sebesar 1,76 MPa pada media perendaman air rob, diikuti
1,67 MPa pada media perendaman air payau, kuat tekan yang lebih rendah diperoleh pada
media perendaman air laut dengan sebesar 1,64 MPa dan kuat tekan terendah sebesar 1,36 MPa
pada media perendaman air tawar.
Kata kunci: durabilitas, blok, beton sandwich, styrofoam, kuat tekan, lingkungan agresif
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 109
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 110
b. cara pengerjaan beton juga sangat asumsi styrofoam dan beton akan bekerja
penting karena sebagai pacuan hasil dalam memikul beban yang bekerja pada
akhir beton itu sendiri, suatu struktur, sehingga dapat
menghasilkan desain yang lebih
c. perawatan dan keadaan lingkungan
ekonomis (Yudha, 2013)
dimana beton diterapkan.
Keunggulan beton komposit adalah
Setiap beton memiliki sifat yang
(Yudha, 2013):
dipengaruhi beberapa faktor alami
namun dengan mengetahui sifat bahan 1) Bahan komposit styrofoam dan beton
bakunya maka dapat diketahui memiliki kepadatan yang jauh lebih
kebutuhan dari masing-masing bahan rendah dibanding dengan bahan
baku dan berapa kekuatannya (Lie, konvensional, dan memiliki
2017). kekuatan yang lebih tinggi,
Tingkat mutu beton yang akan 2) Dari segi berat beton komposit
dicapai memiliki perbandingan styrofoam dan beton jauh lebih
campuran beton yang ditentukan agar ringan dibandingkan dengan beton
beton yang dihasilkan dapat memberikan konvensional,
hasil sebagai berikut: 3) Mudah dibentuk saat pengerjaannya,
a) Kemudahan dalam pengerjaan sehingga tidak menyulitkan saat
(workability) proses pengerjaannya,
b) Ketahanan terhadap kondisi 4) Lebih kuat dan tidak getas,
lingkungan yang agresif (sifat tahan 5) Lebih ekonomis dibandingkan beton
lama dan sifat kedap air). konvensional.
2.2. Beton Komposit Kelemahan beton komposit adalah
(Yudha, 2013):
Komposit adalah suatu jenis bahan
yang dihasilkan dari rekayasa yang 1) Kurang tahan terhadap cuaca
terdiri dari dua bahan atau lebih(Wiyono ekstrim,
& Faimun, 2013), sifat masing-masing 2) Belum ada software khusus untuk
bahan berbeda, baik sifat kimia maupun menganalisa dan mendesain material
fisika nya dan tetap terpisah dalam hasil komposit,
akhir bahan tersebut (Wiyono & Faimun,
2013). Dengan adanya perbedaan dari 3) Lebih sulit dibentuk secara plastis.
material penyusun maka komposit antar
material harus berkaitan dengan kuat. 2.3. Beton Ringan
Material komposit akan bersinergi bila Beton normal memiliki beban yang
memiliki sebuah sistem yang cukup berat, dengan berat sendiri yaitu
menyatukan material-material 2400kg/m3. Untuk mengurangi
penunjang untuk menjadi sebuah sifat bebannya pada suatu struktur bangunan
material baru. maka telah banyak digunakan beton
Komposit yang akan digunakan ringan. Menurut SNI 03-2847 tahun
dalam penelitian kali ini adalah 2002, beton dapat digolongkan sebagai
penggabungan antara bahan styrofoam beton ringan jika beratnya kurang dari
dan beton. 1900 kg/m3(BSN, 2002). Dalam
pembuatan beton ringan sangat
Gabungan dari styrofoam dan beton dibutuhkan material yang ringan. Pada
juga dapat menjadi satu material umumnya berat jenis yang lebih ringan
kontruksi sistem komposit. Dengan
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 111
dapat dicapai jika berat beton diperkecil Beton ringan dapat dibagi lagi dalam
yang berpengaruh pada menurunnya tiga golongan berdasarkan tingkat
kekuatan beton tersebut. Pembuatan kepadatan dan kekuatan beton yang
beton ringan pada prinsipnya adalah dihasilkan dan berdasarkan jenis
membuat rongga didalam beton. aggregat ringan yang dipakai. Klasifikasi
Semakin banyak rongga udara dalam beton ringan menurut Winter dan Nilson
beton semakin ringan beton yang (1993), yang dituliskan oleh Suamita
dihasilkan. (2012):
Secara umum kandungan udara Beton insulasi (Insulating Concrete).
mempengaruhi kekuatan beton. Beton ringan dengan berat (density)
Kekuatan beton berkurang 5.5% dari antara 300 kg/m3 - 800 kg/m3 dan
kuat tekan setiap pemasukan udara 1% berkekuatan tekan berkisar 0,69 -
dari volume campuran. Beton dengan 6,89 MPa,
bahan pengisi udara mempunyai
Beton ringan dengan kekuatan
kekuatan 10% lebih kecil daripada beton
sedang (Moderate Strength
tanpa pemasukan udara pada kadar
Concrete). Beton ringan dengan
semen dan workabilitas yang sama. Pada
berat (density) antara 800 kg/m3 -
beton dengan kekuatan menengah dan
1440 kg/m3,
tinggi, tiap 1% peningkatan kandungan
udara akan mengurangi kekuatan tekan Beton Struktural (Structural
beton sekitar 5% tanpa perubahan air Concrete). Beton ringan dengan
semen (Putra, 2015). berat (density) antara 1440 kg/m3 -
Styorofoam pada penelitian ini 1850 kg/m3
berfungsi sebagai pembentuk rongga
pada beton sehingga peneliti tidak 2.4. Beton Sandwich
terfokus pada durabilitas styrofoam. Struktur sandwich merupakan
Namun secara umum beton ringan struktur yang terdiri dari dua lapisan
memiliki standar yang berhubungan tipis, kaku dan kuat dari material padat
dengan durabilitas yakni “Freezing and yang dipisahkan oleh satu lapisan tebal
Thawing Test for Concrete, Method A” yang terbuat dari material dengan berat
berdasarkan JIS A1148. Hal ini jenis yang rendah, yang memiliki
berhubungan dengan faktor lingkungan kekakuan dan kekuatan yang lebih
yang agresif kususnya dengan rendah dari lapisan pengapitnya. Dua
lingkungan yang langsung terkena air lapisan tipis yang terdapat pada struktur
laut, air payau, dan air rob sedangkan air sandwich ini disebut dengan lapisan
tawar digunakan sebagai pembanding. kulit, dan satu lapisan tengah disebut
Pengujian dilakukan dengan cara dengan lapisan inti(Firdaus, 2012).Pada
melakukan perendaman dengan kebanyakan kasus, sebuah struktur
menggunakan 4 jenis air, air laut, air sandwich yang efisien didapat bila berat
payau, air rob dan air tawar, dengan 5 inti dari sandwich kira-kira sama dengan
benda uji di masing-masing jenis air. jumlah berat lapisan pengapitnya. Pada
Namun hasil pengujian tidak bisa umumnya lapisan kulit berupa beton
menunjukan secara akurat tentang normal yang mempunyai kekakua yang
ketahanan beton ringankarena hal ini tinggi. Sedangkan pada lapisan inti
disebabkan oleh beberapa factor yaitu berupa beton ringan yang memiliki
durasi siklus cuaca, temperatur kekakuan rendah, namun memiliki
minimum, dan perubahan kinerja rangkak yang tinggi (Firdaus,
temperatur(Putra, 2015). 2012).
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 112
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 113
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa dan menghasilkan padatan yang lebih
Indonesia semen adalah kumpulan stabil. Karena bersifat hidraulis maka
serbuk yang terbuat dari kapur dan semen ini memiliki sifat sebagai
menjadi satu dengan material lainnya berikut:
yang berfungsi untuk membuat betonm - Sifatnya mudah mengeras jika
merekatkan batu bata maupun untuk dicampur dengan air
membuat sebuah tembok - Tidak mudah larut ketika berada di
(Tjokrodimuljo, Teknologi Beton, dalam air
2003).Dalam pengertiannya secara - Dapat mengeras meskipun didalam
umum semen adalah bahan yang air
memiliki dua sifat yaitu adhesive dan
cohesive, berfungsi sebagai bahan Contoh dari semen hidraulis sendiri
pengikat (bonding material), yang adalah, semen Portland, semen
nantinya digunakan bersama-sama campur, dan semen khusus.
dengan batu kerikil dan pasir.
2.6.1. Jenis-Jenis Semen
Semen sendiri digolongkan dalam
dua kelompok sebagai berikut: Sesuai dengan (BSN, 2002) selain
semen hidraulis dan non hidraulis
a. Semen non hidraulis (BSN, 2002) tersebut terbagi lagi dalam klasifikasi
Semen non hidraulis dalah semen jenis-jenis semen sebagai berikut:
yang memiliki sifat tidak dapat
mengeras didalam air dan tidak akan a. Semen putih (Gray Cement)
bisa stabil jika berada didalam air. Semen putih memiliki kandungan
Salah satu contoh semen non hidraulis campuran zat yang berbeda dengan
(hydraulic binder) adalah lime atau semen abu karena jenis semen putih
perekat klasik dalam sebuah ini lebih murni dan biasanya dipakai
bangunan yang terbuat dari hasil pada akhir pekerjaan (finishing).
pemanasan bahan limestone hingga Bahan utama untuk pembuatan semen
suhu mencapai 850oC. Setelah proses putih yaitu memakai kalsit (calcite)
pemanasan maka CaCO3 dari limestone murni.
limestone akan melepaskan b. Semen sumur minyak (Oil Well
kandungan CO2 yang pada akhirnya Cement)
akan menghasilkan burn lime atau Bahan utama untuk pembuatan jenis
quick lime (CaO). semen sumur minyak sendiri tentunya
berbeda dengan lainnya karena
..….(1) fungsinya juga dikhususkan untuk
proses pengeboran minyak bumi atau
Semen hidraulis sendiri bereaksi
gas alam, baik pengeboran di darat
sangat cepat dengan air yang
maupun di lepas pantai.
menghasilkan Ca(OH)2 berbentuk
seperti butiran halus dan Ca(OH)2 c. Semen Portland
akan dapat mengeras jika zat ini Semen portland atau hidraulis
bereaksi dengan CO2 lalu dapat diproses dengan menghasilkan klinker
membentuk CaCO3 kembali. yang berasal dari kandungan silikat-
silikat kalsium (mudah mengeras bila
b Semen hidraulis (BSN, 2002) bercampur dengan air) dan
Semen jenis ini berbanding terbalik menggunakan gips untuk bahan
dengan semen non hidraulis karena tambahnya sendiri.
semen hidraulis sifatnya dapat
mengeras ketika berada didalam air
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 114
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 115
dibandingkan dengan air laut, hal ini di memiliki berat jenis sampai 1050 kg/m3,
karenakan air telah bercampur dengan kuat tarik sampai 40 MN/m2, dan
limbah yang ada didaratan (Yudianto, modulus lentur sampai 3 GN/m2,
2000). modulus geser sampai 0,99 GN/m2,
angka poison 0,33. Styrofoam memiliki
berat satuan yang kecil yaitu 13-22
kg/m2. Sehingga Styrofoam dalam
campuran beton sangat cocok untuk
mendapatkan berat jenis beton yang
ringan (Irdhiani & Ramadhani, 2014).
Penggunaan styrofoam dalam beton
dapat dianggap sebagai rongga udara.
Namun keuntungan menggunakan
styrofoam dibandingkan dengan rongga
udara dalam beton berongga adalah
styrofoam mempunyai kuat tarik.
Kerapatan atau berat jenis beton dengan
campuran styrofoam dapat diatur dengan
Gambar 4. Lokasi Pengambilan Contoh mengontrol jumlah campuran styrofoam
Air Rob di Desa Sriwulan. dalam beton (Irdhiani & Ramadhani,
2014).
3. Metodologi Penelitian
3. Pengaruh mekanis
3.1. Diagram Alir Penelitian
a. Abrasi, pengkikisan yang terjadi
pada agregat dan pasta semen
b. Perubahan volume akibat
perbedaan sifat thermal dari
agregat terhadap pasta semen.
Ciri-ciri beton dengan durabilitas adalah
(Dumyati, 2015):
a. Tahan terhadap pengaruh lingkungan
b. Memiliki umur yang panjang
c. Kepadatan struktur tinggi
d. Permeabilitas rendah
e. Porositas rendah
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 119
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 121
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 122
dibandingkan benda uji yang dilakukan NS-4 dan kuat tekan terendah pada
perendaman di air tawar dan air laut, hal benda uji nomor 1 dengan kode AR-
ini dikarenakan kandungan mineral air NS-1 sebesar 1,57 MPa,
payau dan air rob mengisi rongga-rongga 5. Kuat tekan maksimal sebesar 1,76
pada benda uji. Untuk perendaman di air MPa diperoleh pada media
tawar tidak ada kandungan mineral yang perendaman air rob, diikuti 1,67 MPa
mengisi rongga-rongga pada benda uji, pada media perendaman air payau,
sedangkan pada air laut kandungan kuat tekan yang lebih rendah
garam menyebabkan kekuatan benda uji diperoleh pada media perendaman air
menjadi rendah. Kandungan yang laut dengan sebesar 1,64 MPa dan
mengisi pada benda uji dapat kuat tekan terendah sebesar 1,36
mempengaruhi hasil dari kuat tekan blok MPa pada media perendaman air
beton sandwich itu sendiri, sedangkan tawar.
kandungan garam yang ada di dalam air
laut bersifat merusak pada benda uji.
5.2. Saran
5. Kesimpulan dan Saran Beberapa saran yang dapat penyusun
sampaikan dari penelitian “Durabilitas
5.1. Kesimpulan Blok Beton Sandwich dengan Isian
Dari peneltian ini dapat diambil Styrofoam Di Lingkungan Agresif” yang
beberapa kesimpulan sebagai berikut: sudah dilakukan ini adalah sebagai
berikut:
1. Pada benda uji yang menggunakan
media perendaman air tawar kuat a. Penelitian terhadap beton ringan
tekan maksimal adalah 1,92 MPa dengan isian styrofoam ini dapat
pada benda uji nomor 5 dengan kode ditingkatkan untuk mendapatkan hasil
AT-NS-5 dan kuat tekan terendah nilai kuat tekan yang lebih tinggi
pada benda uji nomor 3 dengan kode karena hasil kuat tekan maksimal
AT-NS-3 sebesar 0,96 MPa, yang diperoleh sangat rendah,
2. Pada benda uji yang menggunakan b. Sifat-sifat struktural yang lain pada
media perendaman air laut kuat tekan beton sandwich ini juga perlu diteliti
maksimal adalah 1,92 MPa pada karena berbeda dari beton normal,
benda uji nomor 3 dan 4 dengan kode c. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
AL-NS-3, AL-NS-4 dan kuat tekan dengan melakukan penerapan ke
terendah pada benda uji nomor 2 lapangan agar mengetahui sifat-sifat
dengan kode AL-NS-2 sebesar 1,05 beton sandwich pada saat sudah di
MPa, aplikasikan di lapangan.
3. Pada benda uji yang menggunakan
media perendaman air payau kuat
tekan maksimal adalah 2,01 MPa 6. Daftar Pustaka
pada benda uji nomor 5 dengan kode Firdaus. (2012). Perilaku Elemen Beton
AP-NS-5 dan kuat tekan terendah Sandwich Terhadap Pengujian
pada benda uji nomor 1 dengan kode Geser Murni. Konfrensi Nasional
AP-NS-1 sebesar 1,05 MPa, Teknik Sipil. Diakses pada 7 Juli
4. Pada benda uji yang menggunakan 2017 dari
media perendaman air rob kuat tekan https://sipil.ft.uns.ac.id/konteks7/pr
maksimal adalah 2,01 MPa pada osiding/036S.pdf.
benda uji nomor 4 dengan kode AR-
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 123
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017 124