Anda di halaman 1dari 16

 

Durabilitas Blok Beton Sandwich dengan Isian Styrofoam


di Lingkungan Agresif
Aditya Kenanga; M. Rizky Darmawan;
Rr. M. I. Retno Susilorini dan David Widianto
adityakenanga2704@gmail.com dan rizkydarmawan612@gmail.com

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

ABSTRACT
The research aimed to observe durability of sandwich concrete block with styrofoam in
aggressive environment which was modeled by curing media. The curing media used in this
research are plain water, sea water, brakish water, and tidal flooding water. The curing was
conducted for 28 days and followed by compressive strength test. The result of this research
found that maximum compressive strength was 1,76 MPa with tidal flooding water as curing
media, followed by 1,67 MPa with brakish water as curing media, and also 1,64 MPa with sea
water as as curing media, and the lowest compressive strength was 1,36 MPa with plain water
as as curing media.
Keywords : durability, block, sandwich concrete, styrofoam, compressive strength,
aggressive environment

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui durabilitasblok beton sandwich dengan isian
styrofoam yang terhadapa lingkungan agresif yang dimodelkan denganmedia perendaman.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah air tawar, air laut, air payau, dan air “rob”
(air pasang yang masuk ke daratan). Perendaman benda uji dilakukan selama 28 hari.
Prosesperendaman dilanjutkan dengan pengujian kuat tekan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kuat tekan maksimal adalah sebesar 1,76 MPa pada media perendaman air rob, diikuti
1,67 MPa pada media perendaman air payau, kuat tekan yang lebih rendah diperoleh pada
media perendaman air laut dengan sebesar 1,64 MPa dan kuat tekan terendah sebesar 1,36 MPa
pada media perendaman air tawar.

Kata kunci: durabilitas, blok, beton sandwich, styrofoam, kuat tekan, lingkungan agresif

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  109
 
 

1. Pendahuluan besar pengaruh styrofoam pada campuran


beton, adapun karakteristik yang dimaksud
Indonesia adalah salah satu negara yang
adalah kekuatan mekanik beton yang
memiliki jumlah penduduk terpadat dan
mencakup kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur
memilikibanyak wilayah. Secara geografis
dengan berbagai macam kondisi, seperti
Indonesia terletak di antara benua Asia dan
kondisi air tawar, air payau, air laut dan air
Australia, berada di antara dua samudera
rob.
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Indonesia merupakan salah satu negara Penelitian ini merupakan bagian dari
maritim yang cukup besar di dunia. penelitian payung Susilorini dan Widianto
Prasarana yang ada di desain sesuai dengan (2018), “Inovasi Teknologi Beton
kebutuhan yang sesuai dengan kondisi SandwichStyrofoam” yang didanai oleh PT
alam. Salah satu contohnya adalah Indostar Modular.”
pembangunan di sekitar pesisir pantai yang
menuntut inovasi struktur beton yang tahan 2. Tinjauan Pustaka
dengan air laut.
2.1. Beton
Beton memiliki berat jenis yang tinggi Beton merupakan salah satu bahan
sehingga beban mati yang dibebankan pada konstruksi yang telah umum digunakan
struktur menjadi tinggi, inovasi pada untuk bangunan gedung, jembatan, jalan,
teknologi beton sangat dibutuhkan pada dan lain lain. Beton ini didapatkan
perkembangan kontruksi saat ini yang dengan cara mencampur agregat halus
dituntut untuk ramah lingkungan dan (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis
memiliki berat jenis yang rendah (beton agregat lain dan air, dengan semen
ringan). Berat jenis beton ringan kurang dari portland atau semen hidrolik yang lain,
1900 kg/cm3 (Putra, 2015). bisa juga ditambahkan dengan bahan
Pembuatan beton ringan sangat tambah (additive) yang bersifat kimiawi
dibutuhkan sebuah inovasi material pada perbandingan tertentu sampai
campuran yang memiliki berat jenis yang menjadi satu kesatuan (Putra, 2015).
rendah. Alternatif yang dapat diaplikasikan Nilai kuat tekan beton relatif lebih
adalah styrofoam, hal ini dikarenakan tinggi dibandingkan kuat tariknya, dan
styrofoam memiliki berat jenis yang rendah. beton merupakan bahan bersifat getas.
Styrofoam atau expanded polystyrene Nilai kuat tariknya hanya berkisar antara
digunakan untuk campuran beton maka 9%-15%(Lie, 2017). Umumnya beton
berat beton akanlebih ringan dan nilai guna yang diperkuat dengan tulangan baja
styrofoam akan bertambah, namun akan akan bekerjasama dalam menahan gaya
berpengaruh pada kekuatan beton yang bekerja dimana tulangan baja
tersebut.Harganya pun cukup murah. menahan gaya tarik sedangkan beton
Styrofoam atau expanded polystyrene yang sebagai penerima gaya tekan.
terbuat dari polisterin atau gabus putih Faktor yang mempengaruhi kekuatan
sering menjadi limbah industri maupun beton bermacam-macam salah satunya
limbah rumah tangga yang menjadi yaitu:
permasalahan lingkungan karena sifatnya
yang tidak dapat terurai dan membusuk. a. bahan-bahan campuran yang dipakai
apakah sesuai dengan standart yang
Berdasarkan hal diatas, maka dilakukan berlaku dan dengan komposisi yang
penelitian terhadap “DURABILITAS baik pula,
BLOK BETON SANDWICH DENGAN
ISIAN STYROFOAM DI LINGKUNGAN
AGRESIF” untuk mengetahui seberapa

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  110
 
 

b. cara pengerjaan beton juga sangat asumsi styrofoam dan beton akan bekerja
penting karena sebagai pacuan hasil dalam memikul beban yang bekerja pada
akhir beton itu sendiri, suatu struktur, sehingga dapat
menghasilkan desain yang lebih
c. perawatan dan keadaan lingkungan
ekonomis (Yudha, 2013)
dimana beton diterapkan.
Keunggulan beton komposit adalah
Setiap beton memiliki sifat yang
(Yudha, 2013):
dipengaruhi beberapa faktor alami
namun dengan mengetahui sifat bahan 1) Bahan komposit styrofoam dan beton
bakunya maka dapat diketahui memiliki kepadatan yang jauh lebih
kebutuhan dari masing-masing bahan rendah dibanding dengan bahan
baku dan berapa kekuatannya (Lie, konvensional, dan memiliki
2017). kekuatan yang lebih tinggi,
Tingkat mutu beton yang akan 2) Dari segi berat beton komposit
dicapai memiliki perbandingan styrofoam dan beton jauh lebih
campuran beton yang ditentukan agar ringan dibandingkan dengan beton
beton yang dihasilkan dapat memberikan konvensional,
hasil sebagai berikut: 3) Mudah dibentuk saat pengerjaannya,
a) Kemudahan dalam pengerjaan sehingga tidak menyulitkan saat
(workability) proses pengerjaannya,
b) Ketahanan terhadap kondisi 4) Lebih kuat dan tidak getas,
lingkungan yang agresif (sifat tahan 5) Lebih ekonomis dibandingkan beton
lama dan sifat kedap air). konvensional.
2.2. Beton Komposit Kelemahan beton komposit adalah
(Yudha, 2013):
Komposit adalah suatu jenis bahan
yang dihasilkan dari rekayasa yang 1) Kurang tahan terhadap cuaca
terdiri dari dua bahan atau lebih(Wiyono ekstrim,
& Faimun, 2013), sifat masing-masing 2) Belum ada software khusus untuk
bahan berbeda, baik sifat kimia maupun menganalisa dan mendesain material
fisika nya dan tetap terpisah dalam hasil komposit,
akhir bahan tersebut (Wiyono & Faimun,
2013). Dengan adanya perbedaan dari 3) Lebih sulit dibentuk secara plastis.
material penyusun maka komposit antar
material harus berkaitan dengan kuat. 2.3. Beton Ringan
Material komposit akan bersinergi bila Beton normal memiliki beban yang
memiliki sebuah sistem yang cukup berat, dengan berat sendiri yaitu
menyatukan material-material 2400kg/m3. Untuk mengurangi
penunjang untuk menjadi sebuah sifat bebannya pada suatu struktur bangunan
material baru. maka telah banyak digunakan beton
Komposit yang akan digunakan ringan. Menurut SNI 03-2847 tahun
dalam penelitian kali ini adalah 2002, beton dapat digolongkan sebagai
penggabungan antara bahan styrofoam beton ringan jika beratnya kurang dari
dan beton. 1900 kg/m3(BSN, 2002). Dalam
pembuatan beton ringan sangat
Gabungan dari styrofoam dan beton dibutuhkan material yang ringan. Pada
juga dapat menjadi satu material umumnya berat jenis yang lebih ringan
kontruksi sistem komposit. Dengan
 

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  111
 
 

dapat dicapai jika berat beton diperkecil Beton ringan dapat dibagi lagi dalam
yang berpengaruh pada menurunnya tiga golongan berdasarkan tingkat
kekuatan beton tersebut. Pembuatan kepadatan dan kekuatan beton yang
beton ringan pada prinsipnya adalah dihasilkan dan berdasarkan jenis
membuat rongga didalam beton. aggregat ringan yang dipakai. Klasifikasi
Semakin banyak rongga udara dalam beton ringan menurut Winter dan Nilson
beton semakin ringan beton yang (1993), yang dituliskan oleh Suamita
dihasilkan. (2012):
Secara umum kandungan udara  Beton insulasi (Insulating Concrete).
mempengaruhi kekuatan beton. Beton ringan dengan berat (density)
Kekuatan beton berkurang 5.5% dari antara 300 kg/m3 - 800 kg/m3 dan
kuat tekan setiap pemasukan udara 1% berkekuatan tekan berkisar 0,69 -
dari volume campuran. Beton dengan 6,89 MPa,
bahan pengisi udara mempunyai
 Beton ringan dengan kekuatan
kekuatan 10% lebih kecil daripada beton
sedang (Moderate Strength
tanpa pemasukan udara pada kadar
Concrete). Beton ringan dengan
semen dan workabilitas yang sama. Pada
berat (density) antara 800 kg/m3 -
beton dengan kekuatan menengah dan
1440 kg/m3,
tinggi, tiap 1% peningkatan kandungan
udara akan mengurangi kekuatan tekan  Beton Struktural (Structural
beton sekitar 5% tanpa perubahan air Concrete). Beton ringan dengan
semen (Putra, 2015). berat (density) antara 1440 kg/m3 -
Styorofoam pada penelitian ini 1850 kg/m3
berfungsi sebagai pembentuk rongga
pada beton sehingga peneliti tidak 2.4. Beton Sandwich
terfokus pada durabilitas styrofoam. Struktur sandwich merupakan
Namun secara umum beton ringan struktur yang terdiri dari dua lapisan
memiliki standar yang berhubungan tipis, kaku dan kuat dari material padat
dengan durabilitas yakni “Freezing and yang dipisahkan oleh satu lapisan tebal
Thawing Test for Concrete, Method A” yang terbuat dari material dengan berat
berdasarkan JIS A1148. Hal ini jenis yang rendah, yang memiliki
berhubungan dengan faktor lingkungan kekakuan dan kekuatan yang lebih
yang agresif kususnya dengan rendah dari lapisan pengapitnya. Dua
lingkungan yang langsung terkena air lapisan tipis yang terdapat pada struktur
laut, air payau, dan air rob sedangkan air sandwich ini disebut dengan lapisan
tawar digunakan sebagai pembanding. kulit, dan satu lapisan tengah disebut
Pengujian dilakukan dengan cara dengan lapisan inti(Firdaus, 2012).Pada
melakukan perendaman dengan kebanyakan kasus, sebuah struktur
menggunakan 4 jenis air, air laut, air sandwich yang efisien didapat bila berat
payau, air rob dan air tawar, dengan 5 inti dari sandwich kira-kira sama dengan
benda uji di masing-masing jenis air. jumlah berat lapisan pengapitnya. Pada
Namun hasil pengujian tidak bisa umumnya lapisan kulit berupa beton
menunjukan secara akurat tentang normal yang mempunyai kekakua yang
ketahanan beton ringankarena hal ini tinggi. Sedangkan pada lapisan inti
disebabkan oleh beberapa factor yaitu berupa beton ringan yang memiliki
durasi siklus cuaca, temperatur kekakuan rendah, namun memiliki
minimum, dan perubahan kinerja rangkak yang tinggi (Firdaus,
temperatur(Putra, 2015). 2012).

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  112
 
 

kekuatan yang tinggi terhadap semen,


serat kaca harus memiliki kadar ZrO2
sebanyak 16 % dari keseluruhan berat.
2. Semen
Semen yang digunakan adalah semen
portland biasa dan harus disimpan
dengan benar dan kering
3. Agregat Halus
Pasir yang digunakan harus dalam
Gambar 1. Struktur Beton Sandwich. kondisi bersih (sudah dicuci, dan
dikeringkan), agar perbandingan air
2.5. Glassfiber Reinforced Concrete dengan pasir dapat akurat. Pasir harus
(GRC) memiliki permukaan yang halus,
tanpa ada partikel-partikel kecil yang
Glassfiber Reinforced Concrete kasar, sebisa mungkin menggunakan
(GRC) adalah jenis beton yang terbuat uji saring no 100, untuk GRC yang
dari fine grained concrete (matriks disemprot ukuran partikel
beton) dan diberi perkuatan serat yang maksimumya 1,2 mm, sedangkan
terdistribusi secara merata ke seluruh yang dicampur langsung 2,4 mm.
volume beton atau bagian-bagian jumlah campuran pasir tidak boleh 50
tertentu. Gabungan beton dan serat % dari berat keseluruhan campuran,
dipastikan melalui ikatan sepanjang perbandingan pasir adalah 1:2.
permukaannya, memberikan sebuah
derah kontak serat-beton yang besar, hal 4. Air
ini menghasilkan sifat baru dari GRC Air harus dalam kondisi bersih dan
(Zakki, 2015). tidak tercemar bahan kimia, hal ini
untuk mencegah kerusakan pada
GRC memiliki sifat proses yang baik, GRC, akibat sifat kimiawi.
dapat dicetak dalam berbagai bentuk
sesuai dengan aplikasinya, tahan 5. Admixture
terhadap retak, lentur, tahan air, dan Admixture dapat diberikan pada
dapat di bentuk dengan mudah untuk campuran GRC, sesuai dengan
finishing dekoratif. GRC sendiri mudah standar yang berlaku. Penggunaan
dipelihara, memiliki sifat permeabilitas superplasticiser dianjurkan untuk
yang rendah dan dapat mengurangi menjaga kadar air tetap minimum
beban pada struktur bangunan. tanpa kehilangan karakteristik dari
komposit tersebut.
Pembuatan GRC dapat dilakukan
dengan dua metode, dengan cara 2.6. Semen Portland
disemprot dengan adukan biasa. GRC
terdiri dari beberapa material Semen adalah sebuah zat yang
pembentuk, komponen utama adalah berfungsi sebagai bahan perekat batu
semen, agregat halus, admixture, acrylic bata, batako dan bahan bangunan lainnya
polimer. Berikut ini adalah uraian bahan- yang akan digabungkan menjadi satu.
bahan penyusun GRC: Semen sendiri berasal dari kata
caementum (bahasa latin) yang memiliki
1. Serat Kaca Anti Alkali arti memotong dan menjadikan bagian-
Serat kaca haruslah berupa filamen bagian kecil tak beraturan (Putra, 2015).
yang anti alkali yang dikembangkan
dan diformulasikan agar memiliki
 

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  113
 
 

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa dan menghasilkan padatan yang lebih
Indonesia semen adalah kumpulan stabil. Karena bersifat hidraulis maka
serbuk yang terbuat dari kapur dan semen ini memiliki sifat sebagai
menjadi satu dengan material lainnya berikut:
yang berfungsi untuk membuat betonm - Sifatnya mudah mengeras jika
merekatkan batu bata maupun untuk dicampur dengan air
membuat sebuah tembok - Tidak mudah larut ketika berada di
(Tjokrodimuljo, Teknologi Beton, dalam air
2003).Dalam pengertiannya secara - Dapat mengeras meskipun didalam
umum semen adalah bahan yang air
memiliki dua sifat yaitu adhesive dan
cohesive, berfungsi sebagai bahan Contoh dari semen hidraulis sendiri
pengikat (bonding material), yang adalah, semen Portland, semen
nantinya digunakan bersama-sama campur, dan semen khusus.
dengan batu kerikil dan pasir.
2.6.1. Jenis-Jenis Semen
Semen sendiri digolongkan dalam
dua kelompok sebagai berikut: Sesuai dengan (BSN, 2002) selain
semen hidraulis dan non hidraulis
a. Semen non hidraulis (BSN, 2002) tersebut terbagi lagi dalam klasifikasi
Semen non hidraulis dalah semen jenis-jenis semen sebagai berikut:
yang memiliki sifat tidak dapat
mengeras didalam air dan tidak akan a. Semen putih (Gray Cement)
bisa stabil jika berada didalam air. Semen putih memiliki kandungan
Salah satu contoh semen non hidraulis campuran zat yang berbeda dengan
(hydraulic binder) adalah lime atau semen abu karena jenis semen putih
perekat klasik dalam sebuah ini lebih murni dan biasanya dipakai
bangunan yang terbuat dari hasil pada akhir pekerjaan (finishing).
pemanasan bahan limestone hingga Bahan utama untuk pembuatan semen
suhu mencapai 850oC. Setelah proses putih yaitu memakai kalsit (calcite)
pemanasan maka CaCO3 dari limestone murni.
limestone akan melepaskan b. Semen sumur minyak (Oil Well
kandungan CO2 yang pada akhirnya Cement)
akan menghasilkan burn lime atau Bahan utama untuk pembuatan jenis
quick lime (CaO). semen sumur minyak sendiri tentunya
berbeda dengan lainnya karena
..….(1) fungsinya juga dikhususkan untuk
proses pengeboran minyak bumi atau
Semen hidraulis sendiri bereaksi
gas alam, baik pengeboran di darat
sangat cepat dengan air yang
maupun di lepas pantai.
menghasilkan Ca(OH)2 berbentuk
seperti butiran halus dan Ca(OH)2 c. Semen Portland
akan dapat mengeras jika zat ini Semen portland atau hidraulis
bereaksi dengan CO2 lalu dapat diproses dengan menghasilkan klinker
membentuk CaCO3 kembali. yang berasal dari kandungan silikat-
silikat kalsium (mudah mengeras bila
b Semen hidraulis (BSN, 2002) bercampur dengan air) dan
Semen jenis ini berbanding terbalik menggunakan gips untuk bahan
dengan semen non hidraulis karena tambahnya sendiri.
semen hidraulis sifatnya dapat
mengeras ketika berada didalam air

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  114
 
 

Semen yang digunakan dalam dunia dalam peraturan SNI 03 – 03 2847 –


konstruksi atau pembangunan 2002 yaitu syarat dapat dikatakan
umumnya memakai semen tipe I agregat halus jika butiran-butiran agregat
dengan kekurangan dan keterbatasan memiliki ukuran tidak lebih dari 5 mm
sifat semen yang mempengaruhi mutu dan lolos saringan no.4 (Putra, 2015).
mortar pada hasil akhirnya. Pasir alam dapat dibedakan menjadi
2.6.2. Unsur-Unsur Semen (SNI 15- tiga golongan sebagai berikut:
2049-2004 Semen Portland) 1. Pasir galian
Unsur-unsur semen portland antara lain: Pasir jenis ini didapatkan langsung
dengan cara menggali langsung pada
1. Trikalsium silikat (C3S)Sifatnya
permukaan tanah dengan memakai
sangat mudah mengeras jika
alat bantu untuk memudahkan dalam
ditambahkan dengan air maka
mengambil pasir ini. Pasir galian
trikalsium silikat ini akan mengeras
biasanya bersudut tajam, memiliki
dan kaku dalam hitungan jam dan
pori, dan bebas dari kandungan garam
pasta akan mengeras.
di dalamnya
2. Dikalsium silikat (C2S)
2. Pasir sungai
Setelah ditambahkan dengan air
Pasir sungai didapatkan langsung dari
pasta yang mengeras kekuatannya dapat
dasar sungai, berbentuk sperti butiran
stabil namun dalam beberapa minggu
halus dan bulat-bulat akibat adanya
kemudian kekuatannya lambat hingga
gesekan dan daya lekat antar butiran
mencapai kekuatan tekan akhir.
kurang kuat karena butiran berbentuk
3. Trikalsium aluminat (C3A) bulat
Trikalsium aluminat sendiri jika
3. Pasir pantai
bereaksi dengan air maka zat jenis ini
Pasir pantai adalah pasir yang
menghasilkan panas hidrasi yang
diperoleh dari tepi pantai bentuknya
tinggi.
bulat dan berbutir halus karena
4. Tetrakalsium aluminoferit (C4AF) terkena gesekan antar agregat. Pasir
Pada saat semen bereaksi kimia pantai sendiri banyak mengandung
dengan air yang membentuk masa garam yang menyebabkan kondisi
padat ini belum bisa diketahui secara pasir selalu agak basah, maka pasir
mendetail karena sifat reaksi kimia pantai merupakan pasir yang jelek jika
semen ini sendiri sangat kompleks digunakan untuk membuat sebuah
bangunan (Dumyati, 2015).
2.7. Agregat Halus (Pasir)
Agregat halus adalah agregat berupa 2.8. Air
pasir dan semua butirannya harus dapat Air adalah bahan dasar pembuatan
menembus ayakan 4,80 mm, harus beton yang berfungsi untuk membuat
memenuhi spesifikasi agregat untuk semen bereaksi dan sebagai bahan
beton sesuai dengan metode ASTM – C pelumas antara butir-butir agregat. Pada
33 dan SNI-03-2461-1991 spesifikasi umumnya air minum dapat dipakai untuk
agregat untuk beton struktur sesuai campuran beton. Air yang tercemar
ASTM – C 330. garam, minyak, gula atau bahan kimia
Agregat halus dapat berisi pasir alam lainnya, bila dipakai untuk campuran
maupun pasir olahan bahkan dapat beton akan sangat menurunkan
berupa gabungan antara kedua pasir kekuatannya dan dapat juga mengubah
tersebut sperti yang sudah dijelaskan sifat-sifat semen (Dumyati, 2015).
 

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  115
 
 

Gambar 2. Lokasi Pengambilan Contoh


Air Laut Di Pantai Marina.

2.8.1. Air Tawar


Air tawar dalam penelitian ini murni
air tawar tanpa campuran yang diambil
dari air sumur di Laboratorium Bahan
dan Bangunan Teknik Sipil Unika
Soegijapranata, air tawar sendiri adalah
air yang tidak mempunyai rasa. Hal ini
dikarenakan air ini mengandung garam
dan mineral dalam jumlah yang sedikit Gambar 3. Proses Pengambilan Contoh
sekali. Air tawar merupakan air yang Air Laut.
dapat diminum dan aman dikonsumsi
oleh manusia. Air tawar dapat ditemukan Sumber garam yang terdapat di air
di sumur, sungai, danau, dan salju serta laut berasal dari pelapukan batu-batuan
waduk, bendung, dan bendungan. dan tanah. Ketika air mengalir melalui
sungai ke laut, air tersebut sebenarnya
2.8.2. Air Laut sudah mengandung garam namun dalam
Sumber garam yang terdapat di air jumlah yang sangat sedikit. Begitu pula
laut berasal dari pelapukan batu-batuan saat ombak laut menerjang karang juga
dan tanah. Ketika air mengalir melalui menghasilkan garam mineral yang
sungai ke laut, air tersebut sebenarnya berasal dari bebatuan. Lama-kelamaan
sudah mengandung garam namun dalam garam-garam yang terkumpul ini akan
jumlah yang sangat sedikit. Begitu pula semakin banyak sehingga menyebabkan
saat ombak laut menerjang karang juga air laut terasa asin (Yudianto, 2000).
menghasilkan garam mineral yang
berasal dari bebatuan. Lama-kelamaan 2.8.3. Air Payau
garam-garam yang terkumpul ini akan Air payauadalah air yang berasal dari
semakin banyak sehingga menyebabkan percampuran dari air tawar dan air
air laut terasa asin (Yudianto, 2000). laut/air asin. Suatu air bisa dikatakan
bersifat payau apabila kandungan garam
mineral di dalam setiap liternya berkisar
antara 0,5-30 gram. Air payau biasanya
bisa dijumpai di daerah-daerah muara
sungai tetapi dalam penelitian ini
menggunakan campuran antara air tawar
dan air laut dengan perbandingan 1:1
(Hartono, 2009).

2.8.4. Air Rob


Air rob dapat disimpulkan air yang
berasal dari laut yang naik ke daratan,
komposisi air rob tidak jauh berbeda
dengan air laut, hanya saja kondisi air rob
biasanya akan lebih tercemar
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  116
 
 

dibandingkan dengan air laut, hal ini di memiliki berat jenis sampai 1050 kg/m3,
karenakan air telah bercampur dengan kuat tarik sampai 40 MN/m2, dan
limbah yang ada didaratan (Yudianto, modulus lentur sampai 3 GN/m2,
2000). modulus geser sampai 0,99 GN/m2,
angka poison 0,33. Styrofoam memiliki
berat satuan yang kecil yaitu 13-22
kg/m2. Sehingga Styrofoam dalam
campuran beton sangat cocok untuk
mendapatkan berat jenis beton yang
ringan (Irdhiani & Ramadhani, 2014).
Penggunaan styrofoam dalam beton
dapat dianggap sebagai rongga udara.
Namun keuntungan menggunakan
styrofoam dibandingkan dengan rongga
udara dalam beton berongga adalah
styrofoam mempunyai kuat tarik.
Kerapatan atau berat jenis beton dengan
campuran styrofoam dapat diatur dengan
Gambar 4. Lokasi Pengambilan Contoh mengontrol jumlah campuran styrofoam
Air Rob di Desa Sriwulan. dalam beton (Irdhiani & Ramadhani,
2014).

2.10. Durabilitas Beton


Durabilitas atau ketahanan adalah
suatu kondisi dimana beton menghadapi
segala macam kondisi, tanpa mengalami
kerusakan selama jangka waktu umur
pemakaian beton. beton yang demikian
disebut juga dengan beton mutu tinggi.
Berkurangnya durabilitas beton
disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya sebagai berikut (Suamita,
2012).
Gambar 5. Petunjuk Arah Menuju Desa 1. Pengaruh fisik, pelapukan oleh cuaca
Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak.
a. Membeku dan mencair, terjadi
2.9. Styrofoam pada pasta semen dan agregat
b. Basah dan kering, terjadi pada
Styrofoam yang memiliki nama pasta semen
lain polystyrene, banyak digunakan c. Perubahan temperatur yang drastis,
dalam kehidupan sehari-hari. Pada terjadi pada pasta semen dan
umumnya Styrofoam digunakan sebagai agregat
bahan pembungkus makanan, elektronik.
Hal ini dikarekan sifat styrofoam ringan, 2. Pengaruh kimia, campuran unsur
praktis, tidak mudah rusak. Polystyrene kimia kedalam beton
ini dihasilkan dari styrene (C6H5H9CH2) a. Reaksi alkali-agregat, terjadi pada
yang mempunyai gugus phenyl yang agregat
tersusun secara tidak teratur sepanjang b. Serangan asam dan alkalis, terjadi
 
garis karbon dari molekul. Styrofoam ini pada pasta semen
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  117
 
 

c. Serangan sulfat, terjadi pada pasta


semen

3. Metodologi Penelitian
3. Pengaruh mekanis
3.1. Diagram Alir Penelitian
a. Abrasi, pengkikisan yang terjadi
pada agregat dan pasta semen
b. Perubahan volume akibat
perbedaan sifat thermal dari
agregat terhadap pasta semen.
Ciri-ciri beton dengan durabilitas adalah
(Dumyati, 2015):
a. Tahan terhadap pengaruh lingkungan
b. Memiliki umur yang panjang
c. Kepadatan struktur tinggi
d. Permeabilitas rendah
e. Porositas rendah

Kegagalan struktur beton selalu


dihubungkan dengan durabilitas beton.
Dengan kondisi lingkungan yang ekstim
beton akan mengalami kegagalan dengan
munculnya retakan pada material
Gambar 6. Bagan Alir Metode
beton.Dalam penelitian ini kekuatan
Penelitian.
beton akan diuji dengan menggunakan
metode perendaman terlebih dahulu dan
akan dilakukan pengetesan kuat tekan, 3.2. Tempat Penelitian
kuat tarik belah dan kuat lentur.
Perendaman dilakukan dengan 4 macam Penelitian ini dilakukan di
jenis air yang berbeda, air tawar, air Laboratorium Struktur Teknik Sipil
payau, air laut dan air rob, lamanya Universitas Katolik Soegijapranata yang
waktu perendaman bervariasi 28 hari. beralamat di Jl. Pawiyatan Luhur IV
No.1, Bendan Dhuwur, Tinjomoyo,
2.11. Kuat Tekan Banyumanik, Kota Semarang.
Parameter yang menunjukkan
besarnya beban persatuan luas yang 3.3. Rancangan Benda Uji dan
menyebabkan benda uji rusak oleh gaya Jumlah Benda Uji
tekan tertentu disebut kuat tekan. Kuat
tekan menjadi parameter untuk Benda uji dibuat sedemikian rupa
menentukan mutu dan kualitas beton membentuk panel sandwich dengan
yang ditentukan oleh agregat, ukuran p= 240 cm, l = 60 cm, t = 7,5 cm
perbandingan semen, dan perbandingan yang dipotong berbentuk blok beton oleh
jumlah air. Pembuatan beton akan owner tanpa ada campur tangan dari
berhasil jika dalam pencapaian kuat pihak peneliti dengan dimensi: p =37 cm,
tekan beton telah sesuai dengan yang l= 15,5 cm, t = 7,5 cm. Dengan jumlah
telah direncanakan dalam mix design sebanyak 20 buah, masing-masing jenis
(SNI-1974-2011).
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  118
 
 

media perendaman mendapatkan jumlah Gambar 9. Compression Machine


sebanyak 5 benda uji. Tipe CO-325.4 dengan kapasitas tekan
2000 kN.
3.4. Bahan Penelitian

Gambar 10. Mistar Ukur.

Gambar 7. Potongan Blok Beton


Sandwich.

Gambar 11. Lempeng Baja.

Gambar 8. Media Perendaman.

Pada Gambar 8 ukuran bak


perendaman memiliki diameter 60 cm
dan dapat menampung masing-masing
jumlah benda uji sesuai jenis media
perendaman yang digunakan sampai
benda uji terendam sepenuhnya.
Gambar 12. Bak Air Perendam.
3.5. Alat Penelitian

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  119
 
 

yang akan di uji dengan kuat tekan benda uji


untuk mendapatkan fungsi lama waktu
Gambar 13. Karung Goni (Sebagai
perendaman dengan kekuatan tekan benda
penutup ketika dilakukan perendaman).
uji.
3.6. Dimensi Benda Uji
3.8. Metode Perendaman
Benda uji blok beton sandwich
Perendaman dilakukan dengan cara
dengan isian styrofoam yang dipotong
merendam benda uji didalam bak
berbentuk blok beton dengan dimensi p
perendaman, benda uji direndam
= 37 cm, l = 15,5 cm, t = 7,5 cm. Dengan
kedalam bak perendam sampai blok
jumlah sebanyak 20 buah, masing-
beton terendam secara keseluruhan dan
masing jenis media air mendapatkan
menggunakan karung goni sebagai
jumlah sebanyak 5 buah.
penutup atas supaya blok beton selalu
dalam keadaan basah dan terendam,
perendaman dilakukan dengan jenis air
yang berbeda-beda.
Benda uji ini direndam selama 28
hari untuk mengetahui pengaruh lama
perendaman yang akan di uji dengan kuat
tekan benda uji untuk mendapatkan
fungsi dari perbedaan media perawatan
Gambar 14. Dimensi Blok Beton dengan hasil kuat tekan benda uji.
Sandwich
3.9. Metode Pengujian Benda Uji
3.7. Persiapan Pengujian Dalam penelitian beton dalam tugas
Pengujian benda uji dilakukan akhir ini kami menggunakan metode
dengan metode perendaman didalam pengujian yaitu uji kuat tekan. Pengujian
kolam atau bak perendaman, benda uji ini dilakukan untuk mengetahui kuat
direndam kedalam bak perendam sampai tekan beton yang telah dimodifikasi
blok beton terendam secara keseluruhan, dengan penambahan bahan campuran
perendaman dilakukan dengan jenis air styrofoam. Beban yang digunakan adalah
yang berbeda-beda. beban maksimal sampai blok beton
hancur dan dicatat besarnya beban
maksimal.
Langkah-langkah pengujian kuat
tekan sebagai berikut:
1. Benda uji yang telah direndam dengan
masing-masing jenis media air yang di
modelkan dan pada umur yang telah
ditentukan, kemudian dientaskan dari
rendaman air dan diangin-anginkan
sampai benda uji kering sehingga
benda uji bisa dilanjutkan proses
Gambar 15. Proses Perendaman. pengujian kuat tekan beton sandwich.
2. Setelah dilakukan pengujian kuat
Benda uji ini direndam selama 28 hari untuk tekan maka akan didapatkan hasil
mengetahui pengaruh lama perendaman beban maksimal sampai blok beton
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  120
 
 

styrofoam hancur dan dicatat


besarnya beban maksimal yang
diperoleh.
4.1.2. Hasil Pengujian Kuat Tekan
4. Hasil dan Pembahasan Blok Beton Sandwich dengan
4.1. Hasil Uji Kuat Tekan Blok Beton Masa Perendaman 28 Hari
Sandwich
Pengujian kuat tekan blok beton
sandwichsetelah masa perendaman 28
hari dilakukan pada semua benda uji
yang telah selesai proses perendaman.
Pada media perendaman air tawar nilai
kuat tekan tertinggi mencapai 1,92 MPa
benda uji dengan kode AT-NS-5 dan
0,96 MPa merupakan nilai kuat tekan
terendah dengan kode benda uji AT-NS-
3, media perendaman air payau nilai
kuat tekan tertinggi mencapai 2,01 MPa
Gambar 16. Benda UjiBlok Beton
benda uji dengan kode AP-NS-5 dan
Sandwichdengan Masa Perendaman 28
1,05 MPa merupakan nilai kuat tekan
Hari.
terendah dengan kode benda uji AP-NS-
1, media perendaman air rob nilai kuat
tekan tertinggi mencapai 115 kN benda Gambar 16 merupakan benda ujiblok
uji dengan kode AR-NS-4 dan 1,56 MPa beton sandwich yang telah direndam
merupakan nilai kuat tekan terendah selama 28 hari dalam air tawar, air rob,
dengan kode benda uji AR-NS-1, media air payau, dan air laut dengan jumlah
perendamann air laut nilai kuat tekan benda uji sebanyak dua puluh dan
tertinggi mencapai 1,92 MPa benda uji diangin-anginkan sampai kering lalu
dengan kode AL-NS-3 dan 1,05 MPa dilanjutkan dengan pengujian kuat tekan.
merupakan nilai kuat tekan terendah
dengan kode benda uji AL-NS-2. 4.2. Pembahasan
Rumus perhitungan untuk mencari Hasil pengujian laboratorium dan
kuat tekan blok beton sandwichadalah pengolahan data yang kami lakukan,
sebagai berikut: kami mendapatkan pembahasan
mengenai kuat tekan masing-masing
benda uji dengan media perendaman air
..….(2)
yang berbeda sebagai berikut:
Keterangan:
4.2.1. Kuat Tekan
P = Gaya tekan
Berikut adalah grafik hasil dari
A = Luas penampang pengujian kuat tekan blok beton
sandwich dengan isian styrofoam yang
telah diolah.

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  121
 
 

Gambar 19 Pengujian Kuat Tekan,


dengan Media Perendaman Air Payau.
Pengujian kuat tekan blok beton
sandwich dengan media perendaman air
payau, memiliki kuat tekan paling besar
dengan nilai, 2,01 MPa sedangkan yang
memiliki kuat tekan paling rendah
dengan nilai 1,05 MPa.

Gambar 17.Pengujian Kuat Tekan, dengan


Media Perendaman Air Tawar.

Pengujian kuat tekan blok beton


sandwich dengan media perendaman air
Gambar 20.Pengujian Kuat Tekan,
tawar, memiliki kuat tekan paling besar
dengan Media Perendaman Air Rob.
dengan nilai 1,92 MPa, sedangkan yang
memiliki kuat tekan paling rendah
dengan nilai 0,96 MPa. Pengujian kuat tekan blok beton
sandwich dengan media perendaman air
payau, memiliki kuat tekan paling besar
dengan nilai 2,01 MPa, sedangkan yang
memiliki kuat tekan paling rendah
dengan nilai 1,57 MPa.
Berikut adalah grafik rata-rata hasil
dari pengujian kuat tekan blok beton
sandwich dengan isian styrofoam yang
Gambar 18. Pengujian Kuat Tekan, dengan telah diolah sebagai berikut:
Media Perendaman Air Laut.

Pengujian kuat tekan blok beton


sandwich dengan media perendaman air
laut, memiliki kuat tekan paling besar
dengan nilai 1,92 MPa sedangkan yang
memiliki kuat tekan paling rendah
dengan nilai 1,05 MPa.

Gambar 21. Hasil Rata-rata


PengujianKuat Tekan.

Benda uji yang dilakukan


perendaman di air payau dan air rob
memiliki kuat tekan yang lebih tinggi

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  122
 
 

dibandingkan benda uji yang dilakukan NS-4 dan kuat tekan terendah pada
perendaman di air tawar dan air laut, hal benda uji nomor 1 dengan kode AR-
ini dikarenakan kandungan mineral air NS-1 sebesar 1,57 MPa,
payau dan air rob mengisi rongga-rongga 5. Kuat tekan maksimal sebesar 1,76
pada benda uji. Untuk perendaman di air MPa diperoleh pada media
tawar tidak ada kandungan mineral yang perendaman air rob, diikuti 1,67 MPa
mengisi rongga-rongga pada benda uji, pada media perendaman air payau,
sedangkan pada air laut kandungan kuat tekan yang lebih rendah
garam menyebabkan kekuatan benda uji diperoleh pada media perendaman air
menjadi rendah. Kandungan yang laut dengan sebesar 1,64 MPa dan
mengisi pada benda uji dapat kuat tekan terendah sebesar 1,36
mempengaruhi hasil dari kuat tekan blok MPa pada media perendaman air
beton sandwich itu sendiri, sedangkan tawar.
kandungan garam yang ada di dalam air
laut bersifat merusak pada benda uji.
5.2. Saran
5. Kesimpulan dan Saran Beberapa saran yang dapat penyusun
sampaikan dari penelitian “Durabilitas
5.1. Kesimpulan Blok Beton Sandwich dengan Isian
Dari peneltian ini dapat diambil Styrofoam Di Lingkungan Agresif” yang
beberapa kesimpulan sebagai berikut: sudah dilakukan ini adalah sebagai
berikut:
1. Pada benda uji yang menggunakan
media perendaman air tawar kuat a. Penelitian terhadap beton ringan
tekan maksimal adalah 1,92 MPa dengan isian styrofoam ini dapat
pada benda uji nomor 5 dengan kode ditingkatkan untuk mendapatkan hasil
AT-NS-5 dan kuat tekan terendah nilai kuat tekan yang lebih tinggi
pada benda uji nomor 3 dengan kode karena hasil kuat tekan maksimal
AT-NS-3 sebesar 0,96 MPa, yang diperoleh sangat rendah,
2. Pada benda uji yang menggunakan b. Sifat-sifat struktural yang lain pada
media perendaman air laut kuat tekan beton sandwich ini juga perlu diteliti
maksimal adalah 1,92 MPa pada karena berbeda dari beton normal,
benda uji nomor 3 dan 4 dengan kode c. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
AL-NS-3, AL-NS-4 dan kuat tekan dengan melakukan penerapan ke
terendah pada benda uji nomor 2 lapangan agar mengetahui sifat-sifat
dengan kode AL-NS-2 sebesar 1,05 beton sandwich pada saat sudah di
MPa, aplikasikan di lapangan.
3. Pada benda uji yang menggunakan
media perendaman air payau kuat
tekan maksimal adalah 2,01 MPa 6. Daftar Pustaka
pada benda uji nomor 5 dengan kode Firdaus. (2012). Perilaku Elemen Beton
AP-NS-5 dan kuat tekan terendah Sandwich Terhadap Pengujian
pada benda uji nomor 1 dengan kode Geser Murni. Konfrensi Nasional
AP-NS-1 sebesar 1,05 MPa, Teknik Sipil. Diakses pada 7 Juli
4. Pada benda uji yang menggunakan 2017 dari
media perendaman air rob kuat tekan https://sipil.ft.uns.ac.id/konteks7/pr
maksimal adalah 2,01 MPa pada osiding/036S.pdf.
benda uji nomor 4 dengan kode AR-
 

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  123
 
 

Irdhiani, & Ramadhani, S. (2014). EBAGAI_BAHAN_PENGGANTI


DESAIN FONDASI TELAPAK _AGREGAT_KASAR.
DENGAN MENGGUNAKAN Susilorini, Rr. M. I. R, Widianto, D.
BETON STYROFOAM RINGAN (2018). “Inovasi Teknologi Beton
PADA TANAH LEMPUNG Sandwich dengan Isian Styrofoam.”
BERPASIR. INFRASTRUKTUR. Laporan Akhir. Program Studi
Diakses pada 6 Mei 2017 dari
Teknik Sipil, Unika Soegijapranata.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/inde
x.php/JTSI/article/download/4823/ Wiyono, P., & Faimun. (2013).
3669. ANALISA PELAT DAN BALOK
MULTI LAYER
Lie, H. A. (2017). Teknologi Bahan. MENGGUNAKAN LAMINASI.
Semarang: Universitas Diponogoro.
TEKNIK POM ITS Vol 1. Diakses
Diakses pada 8 Agustus 2017 dari pada 12 Agustus 2017 dari
http://fib-indonesia.org/wp-
https://media.neliti.com/media/publ
content/uploads/2017/09/pengantar ications/142546-ID-analisis-
-Beton.pdf. lendutan-seketika-dan-
Nayiroh, N. (2017). Teknologi Material lendutan.pdf.
Komposit. Diakses pada 10 Juli
Yudha, R. Y. (2013). Hotel Kapsul di
2017 dari http://nurun.lecturer.uin- M.H Thamrin - Jakarta Pusat
malang.ac.id/wp- Dengan Eksplorasi Dinding
content/uploads/sites/7/2013/03/Ma Sandwich Panel. Diakses pada 2
terial-Komposit.pdf. agustus 2017 dari
Putra, A. F. (2015). KARAKTERISTIK http://docplayer.info/storage/64/505
BETON RINGAN DENGAN 77138/50577138.pdf.
BAHAN PENGISI STYROFOAM. Zakki, A. F. (2015). STUDI
Tugas Akhir. Diakses pada 7 Juli EKSPERIMEN MATERIAL GRC
2017 dari
(GLASSFIBER REINFORCED
http://repository.unhas.ac.id/bitstrea CONCRETE) SEBAGAI BAHAN
m/handle/123456789/16322/TUGA DASAR PADA MODULAR
S%20AKHIR%20BETON%20ST FLOATING PONTOON. Jurnal
YROFOAM.pdf?sequence=1.
Teknik Perkapalan. Diakses pada 8
SNI 15-2049-2004. Semen Portland. agustus 2017 dari
http://download.portalgaruda.org/ar
SNI 1947:2011. Cara Uji Kuat Tekan
ticle.php?article=441650&val=468
Beton.
8&title=STUDI%20EKSPERIME
SNI 2847:2013. Persyaratan Beton N%20MATERIAL%20GRC%20(
Struktural Untuk Bangunan GLASSFIBER%20REINFORCED
Gedung. %20CONCRETE)%20SEBAGAI
Suamita, I. W. (2012). Karakteristik %20BAHAN%20DASAR%20PA
Beton Ringan Menggunakan DA%20MODULAR%20FLOATI
Tempurung Kelapa Sebagai Bahan NG%20PONTOON.
Pengganti Agregat Kasar. Diakses
pada 9 Juli 2017 dari
https://www.academia.edu/476306
7/KARAKTERISTIK_BETON_RI
NGAN_DENGAN_MENGGUNA
KAN_TEMPURUNG_KELAPA_S

G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 1 | Nomor 2 | Desember 2017  124
 

Anda mungkin juga menyukai