Abstract
The research aimed to investigate the durability of natural modified polymer mortar with
amylum and honey admixture of aggressive environment that was modeled by 3 curing
media, sea water, brakish water, and tidal flooding water. There were 855 specimens of
mortar cubes with addition of amylum of 0,1%, 0,2%, 1%, 2%, and 5% and also honey of
0%, 0,03%, and 0,03%. All specimenswere cured and distributed into 3 curing medias for 7,
14, and 28 days. The result of this research met conclusion that optimum compressive
strength was achieved by specimen with composition 0,1% amylum and 0,03% honey that
was cured by sea water.
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 2 | Nomor 1 | Juni 2018 27
2.7. Komposisi Optimum
Komposisi Optimum mortar tidak
selalu dilihat dari kuat tekan mortar yang
mencapai nilai tertinggi (nilai kuat tekan
maksimal). Komposisi optimum dilihat
dari nilai kuat tekan mortar, artinya nilai
kuat tekan mortar pada umur 7, 14 dan 28
hari mengalami peningkatan kekuatan. Hal
inilah yang disebut pula gradasi kuat
tekan.
Komposisi optimum mortar juga
berarti ekonomis, artinya penambahan atau
kadar polimer alami (amylum karbohidrat
dan madu) tidak banyak namun kenaikan
kekuatannya signifikan. (Susilorini, et.al,
2017)
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 2 | Nomor 1 | Juni 2018 28
Tabel 3. 1 Tabel Komposisi Amylum Karbohidrat
dan Bahan Tambah Madu
Bekisting kubus mortar dibuat dengan
ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm sebanyak 15
buah tiap komposisi. Setelah alat dan
bahan siap, dilakukan pembuatan benda
uji kubus mortar polimer Amylum
Karbohidratdan bahan tambah madu,
selain itu juga dibuat benda uji kubus
mortar kontrol (normal).
Benda uji berupa kubus mortar
(Gambar 3.2) dengan dimensi panjang 5
cm, lebar 5 cm, dan tinggi 5 cm sesuai
ASTM C109. Kuat tekan rencana (f’c) =
20 MPa dan komposisi semen : pasir : air
= 1 : 1 : 0,6 (Susilorini, 2007). Gambar 3. 2 Compression Machine
tipe CO-325.4 dengan kapasitas tekan 2000 KN
Cara pembuatan benda uji kubus mortar:
a. Siapkan bekisting kubus mortar yang
terbuat dari kayu dengan ukuran 5cm x 3.3. Metode perawatan
5cm x 5cm,
b. Siapkan semen, pasir, dan air dengan Perawatan benda uji dilakukan dengan
komposisi yang telah ditentukan. cara merawat benda uji dalam 3 media
Siapkan tepung kanji dan madu, perawatan yang berbeda, yaitu:air laut, air
payau dan air rob. Tujuan perawatan
c. Dosis tepung kanji dan madu diambil
benda uji untuk mengetahui pengaruh
sekian persen dari kebutuhan semen,
perawatan yang akan diuji dengan kuat
d. Semen dan pasir diaduk dahulu sambil
tekan benda uji untuk mendapat fungsi
dituang air sedikit demi sedikit,
lama waktu perawatan dengan kekuatan
e. Setelah adukan mortar terlihat cukup
tekan benda uji. Benda uji dirawat selama
homogen, masukkan tepung dan madu
3 hari, 10 hari, dan 24 hari untuk umur
atau hanya madu yang telah dicampur
masing-masing 7 hari, 14 hari, dan 28
dalam air, lalu aduk kembali sampai
hari. Setelah dirawat, benda uji diangin–
benar–benar homogen,
anginkan 2 hari kemudian di uji kuat
f. Tuang adukan mortar tersebut ke dalam
tekan.
bekisting dengan ukuran yang telah
ditentukan. 3.4. Pengujian benda uji
Dalam penelitian ini menggunakan
metode pengujian uji kuat tekan sesuai
ASTM C39. mortar yang telah dirawat
dalam waktu tertentu dan telah diberi
bahan tambah juga termodifikasi polimer.
Uji kuat tekan dilakukan dengan alat
Gambar 3. 1 Benda Uji Kubus Mortar
compression machine seperti disajikan
pada Gambar 3.2.
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 2 | Nomor 1 | Juni 2018 29
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Polimer Alami dan Bahan Tambah
yang digunakan
a. Pengujian Amylum
Hasil pengujian amylum disajikan
pada Tabel 4.1 sebagai berikut.
G-SMART Jurnal Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang | ISSN : 2620-5297 (online)
Volume 2 | Nomor 1 | Juni 2018 32