Anda di halaman 1dari 4

MODUL PEMBELAJARAN JARAJK JAUH (PJJ)

MA TERPADU BINA INSAN CENDIKIA MUNTOK

A. IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : X IPS
Alokasi Waktu : 3x45 menit (Pertemuan kedua)
Tanggal : 12 Januari 2021
Materi Pembelajaran : Pembentukan dan Persebaran jenis tanah, pemanfaatan dan
konservasi tanah, serta lembaga-lembaga yang menyediakan dan
memanfaatkan data geologi di Indonesia
Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan.
4.5 Menyajikan proses litosfer dengan menggunakan bagan, gambar,
tabel, grafik, foto dan/atau video.
Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui membaca peserta didik dapat mengetahui pengertian
tanah.
2. Setelah mengetahui pengertian tanah peserta didik dapat
mencatat proses dan karakteristik tanah.
3. Melalui membaca peserta didik dapat mempelajari struktur
lapisan tanah.
4. Setelah mempelajari peserta didik dapat menjelaskan jenis,
persebaran dan pemanfaatan tanah.
5. Melalui membaca modul peserta didik dapat mengemukakan
pemanfaatan dan konservasi tanah.
6. Setelah mempelajari peserta didik dapat menganalisis
pemanfaatan dan konservasi tanah.
7. Setelah menganalisis modul peserta didik dapat menyimpulkan
lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data
geologi di Indonesia.
B. MATERI PEMBELAJARAN
f. Pembentukan tanah dan persebaran jenis tanah
Tanah adalah lapisan bumi yang paling atas yang terdiri dari bahan [adat, cair, gas dan
mikroorganisme yang secara bersama-sama merupakan tempat tumbuhnya tanaman.
1) Proses pembentukan tanah
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya tanah, sebagai berikut:
a. Ilkim
b. Organisme
c. Bahan induk batuan asal
d. Topografi
e. Durasi waktu terjadinya pelapukan
2) Karakteristik tanah
Secara umum, sifat fisik tanah yang dapat diamati antara lain:
a. Keasaman tanah, tanah yang subur memiliki tingkat keasaman yang netral yaitu pH
berkisar antara 6,0-7,0.
b. Warna tanah, semakin gelap warna tanah, tingkat kesuburannya semakin baik.
c. Tekstur tanah, adalah ukuran partikel-partikel tanah, yaitu pasir, debu dan liat.
d. Struktur tanah
e. Permeabilitas tanah, yaitu kemampuan tanah dalam menyerap air.
f. Konsistensi
3) Struktur lapisan tanah
Ada beberapa perbedaan karakteristik tanah, antara lain:
a. Tekstur tanah yang dibedakan berdasarkan ukuran butiran tanah
b. Struktur tanah atau bentuk tanah
c. Warna tanah
d. Permeabilitas tanah
e. Porositas tanah atau jumlah ruang kosong yang dimiliki tanah.
4) Jenis, persebaran dan pemanfaatan tanah
a. Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang
dikeluarkan oleh gunung berapi.jenis tanah ini terdapat di pulau Jawa, Sumatera, Bali dan
Lombok. Tanah vulkanis terdiri dari dua jenis tanah, yaitu tanah regosol dan tanah
andosol.
b. Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa oleh aliran
sungai.
c. Tanah gambut atau organosol (tanah rawa)
Persebarannya: Kalimantan, Sumatera Selatan, Riau, Jambi dan Papuan bagian selatan.
Pemanfaatan tanah gambut untuk persawahan, palawija, dan tanaman perkebunan.
d. Tanah podsolik merah kuning, terbentuk dari batuan kuarsa, banyak ditemukan di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Jenis tanah ini cocok untuk
tanaman karet, pinus dan akasia.
e. Tanah kapur/mediterania (terasora). Tanah ini terdapat di daerah pegunungan kapur
seperti pegunungan kidul dan pegunungan kendeng di Jawa Tengah. Tanah kapur baik
untuk tamanan jati dan palawija.
f. Tanah litosol adalah jenis tanah berbatu dengan lapisan tanah yang tidak begitu tebal.
Jenis tanah litosol banyak di temukan di daerah pegunungan di seluruh Indonesia. Secara
umum tanah litosol tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang bisa dimanfaatkan
untuk pohon-pohon besar di hutan, palawija dan padang rumput.
g. Tanah latosol, merupakan jenis tanah tua yang terbentuk dari batu api dan mengalami
pelapukan lebih lanjut. Tanah ini banyak terdapat di Sumatera Utara, Sumatera barat,
Lampung, Jawa barat dan Jawa Tengah.
h. Tanah Podsol (tanah pucat), terbentuk karena pengaruh suhu rendah dengan curah hujan
yang tinggi.tanah podsol banyak terdapat di Sumatera Utara, Sumatera barat, Kalimantan
tengah, dan Papua.tanah ini baik untuk kelapa sawit dan jambu mete.
i. Tanah mergel adalah campuran tanah liat, kapur dan pasir. Persebaran tanah ini di Kediri
dan Madiun dan Nusa Tenggara. Cocok untuk tanaman jati
j. Tanah laterit adlaah tanah hasil pencucian karena pengaruh suhu rendah dan curah hujan
tinggi. Tanah ini banyak terdapat di Jawa timur, jawa barat dan Kalimantan barat. Cocok
untuk kelapa sawit dan jambu mete.
k. Tanah humus terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Tanah humus biasanya
berwarna hitam.

g. Pemanfaatan dan Konservasi Tanah


Berikut maksud dari konservasi tanah:
1) Menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya.
2) Memperhatikan kesuburan dan produktivitas tanah
3) Memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan produktivitas serta kesuburan
tanah
4) Menerapkan kaidah-kaidah konservasi tanah dalam bercocok tanam.
Tujuan dari konservasi tanah
1) Mencegah kerusakan tanah akibat erosi dan aliran permukaan
2) Memperbaiki tanah yang rusak
3) Mengamankan dan memelihara produktivitas tanah
4) Meningkatkan produktivitas lahan usaha tani

1. Tanah sebagai lahan potensial dan lahan kritis


Lahan potensial adlaah lahan yang dapat dikelola manusia dengan biaya rendah untuk
memberikan hasil yang tinggi. Lahan potensial terdiri atas lahan lahan kering dan lahan basah.
a. Lahan kering adalah seluruh daratan permukaan bumi yang tidak tertutup air.
b. Lahan basah meliputi daerah berawa, payau, gambut dan lahan tertutup air
(tergenang atau mengalir) secara tetap atau sementara oleh air tawar, payau atau
asin.
2. Degradasi tanah
Degradasi lahan adalah berkurangnya kapasitas tanah untuk menyediakan barang dan jasa,
ekosistem serta menjami fungsinya secara signifikan. Menurut Oldeman faktor yang
mempengaruhi degradasi lahan antara lain:
a. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan
b. Penggunaan lahan untuk peternakan dan penggembalaan secara berlebihan
c. Perubahan lahan dan penebangan kayu secara berlebihan.
Dengan adanya degradasi lahan, terbentuklah lahan kritis. Lahan kritis adalah lahan yang telah
mengalami kerusakan sehingga berkurang atau kehilangan fungsinya. Penanggulangan lahan
kritis dapay dilakukan dengan upaya:
a) Optimalisasi pemanfaatan lahan
b) Rehabilitas mangrove, rawa dan gambut
c) Penghijauan, reboisasi dan reklamasi
d) Pembangunan bangunan konservasi tanah
e) Gerakan penanaman satu miliar pohon.

h. Lembaga-lembaga yang Menyediakan dan Memanfaatkan Data Geologi Indonesia


Pusat Survei Geologi-Badan Geologi memiliki tugas dan fungsi sebagai penyedia data dan
informasi geologi dan geofisika di Indonesia berkewajiban untuk menyediakan data dasar geologi
dengan skala yang lebih perinci. Beberapa lembaga yang menyediakan data geologi antara lain:
a) Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)
b) BIG (Badan Informasi Geospasial)
c) BPN (Badan Pertahanan Nasional)
d) Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)

Link video:
1. Proses pembentukan tanah : https://www.youtube.com/watch?v=RsWInWT5CJc
2. Jenis-jenis tanah : https://www.youtube.com/watch?v=500SRARGk2A
3. Konservasi tanah : https://www.youtube.com/watch?v=ky3YeFwyyBg
4. Lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data geologi di Indonesia:
https://www.youtube.com/watch?v=sBfonGjFy3A

Anda mungkin juga menyukai