Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN REKAYASA IDE

MK. DASAR-DASAR ILMU KIMIA

PRODI S1 PENDIDIKAN KIMIA

SKOR NILAI:

“PEMBELAJARAN DARING”

NAMA MAHASISWA : 1. FERIAMAN (4193131019)

2. HANNA MARIA BR. SIAHAAN (4191400004)

3. LEDY PRATIWI (4192431004)

4. SINDY ARIYANTI (4191131025)

5. YOSSIE J. NAPITUPULU (4193331003)

DOSEN PENGAMPU : -Dr. Ajat Sudrajat, M.Si

-Dr. Zainuddin M., M.Si

MATA KULIAH : DASAR-DASAR ILMU KIMIA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI, 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah “Radiokimia ” dengan materi ialah Penggunaan Radioisotop dalam bidang
Hidrologi . Terselesainya pembuatan, makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
Untuk itu saya berterimakasih kepada Ibu dosen yang sudah memberikan
bimbingannya.Penulis berharap makalah ini dapat berguna kepada para pembaca. Kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih semonga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................ i

Daftar Isi ................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................ 2

BAB II ORIGINALITAS DAN KONTEKS SOSIAL .................................................. 3

A. Pengertian Daring ................................................................ 3


B. Kelebihan dan Kekurangan Daring ................................................................ 3
C. Jenis – Jenis Daring ................................................................ 5

BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK INOVASI ......................... 6

A. Perangkat Untuk Daring ................................................................ 6

BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIAL .................................................. 7

A. Peluang Keterwujudan ................................................................ 7


B. Nilai Inovasi ................................................................ 7
C. Perkiraan Dampak ................................................................ 8

BAB V
PENUTUP ................................................................ 10

A. Kesimpulan ................................................................ 10
B. Saran ................................................................ 10

Daftar Pustaka ................................................................ 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan saat ini


berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun,
bulan, atau hari, melainkan dalam hitungan jam, menit atau detik, terutama berkaitan
dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perkembangan TIK sangat
mempengaruhi tatanan kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Pada era
pertama peranan pendidikan berpusat pada keluarga, dimana para orang tua
memainkan perannya sebagai guru kepada anaknya tentang arti dan makna
kehidupan, anak diajari agar mampu beradaptasi dengan alam, mengatasi masalah-
masalah dalam kehidupan sampai pada akhirnya merekam ampuh idup mandiri tanpa
bantuan orang lain. Pada generasi kedua lahir sekolah sebagai tempat belajar anak,
dimana orang tua memandang bahwa berbagai perubahan telah terjadi, mereka
merasa tidak mampu lagi hanya mengandalkan pendidikan yang diturunkan dari
orang-orang terdahulu, ketidak relevansi anter hadap tuntutan kehidupan pada masa
itu sulit dengan hanya bermodalkan pendidikans eadanya.

Berbagai perubahan terus mengalir, seiring dengan derasnya alir mengalir


tanpa henti, sekolah bermunculan di mana-mana sebagai tanda kebutuhan
masyarakat yang terus meningkat, namun pada generasi ke-tiga, lahirlahpendidikan
yang mengedepankan azas terbuka, dimana bagi masyarakat yang tidak mampu
untuk dating kesekolah karena masalah ekonomi dan sulitnya mendatangi sekolah
karena factor geograis. Pada generasi ini lahirlah pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat belajar tanpa harus dating
kesekolah, mereka dapat belajar di mana saja, kapan saja dan dengan apa saja serta
oleh siapa saja, bahkan mereka bebas mengatur sendiri kapan mereka harus belajar
dan mempelajari pelajaran apa yang mereka kehendaki. Pendidikan semacam
ini dikenal dengan istilah Pendidikan Terbuka Jarak Jauh (PTJJ).

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang


kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi
kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu
untuk mengubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada
efek tertentu yang diharapkan (Effendy,2000 : 13).

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan,


informasi, dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Tidak ada kelompok
yang dapat eksis tanpa komunikasi. Menurut Robbins (2002 : 310) komunikasi
adalah pentransferan makna di antara anggo takelompok. Lewat pentrasferan makna,
informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komuni kasibukan hanya sekedar
menanamkan makna tetapi jugaharus dapat dipahami.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi dalam jaringan (daring) ?
2. Bagaimana keunggulan dan kelemahan komunikasi daring ?
3. Apa saja jenis komunikasi daring ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi dalam jaringan (daring)
2. Untuk mengetahui dan kelemahan komunikasi daring
3. Untuk mengetaahui jenis komunikasi daring

6|Rekayasa Ide
BAB II

ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIAL

A. Pengertian Daring
Komunikasi adalah proses pemindahan dalam bentuk gagasan, informasi dari
seseorang ke orang lain (Handoko, 2002: 30). Komunikasi adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain menggunakan
lambang-lambang yang bermakna untuk kedua pihak, dalam situasi tertentu
komunikasi menggunakan media tertentu untuk mengubah tingkah laku atau sikap
seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy,
2000 : 13).
Setelah memahami makna komunikasi, kita masuk ke pembahasan inti.
Istilah komunikasi daring mengacu pada membaca, menulis, dan berkomunikasi
melalui/menggunakan jaringan komputer. Dengan kata lain, Komunikasi Daring
adalah cara berkomunikasi dimana penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan
dengan atau melalui jaringan internet. Komunikasi yang terjadi di dunia semu
tersebut biasa disebut sebagai komunikasi di dunia maya atau cyberspace.

B. Kelebihan dan Kekurangan Daring


1. Kelebihan :
Efisiensi biaya: tidak memerlukan pihak yang berkomunikasi melakukan
tatap muka, berbeda dengan komunikasi konvensional, sehingga komunikasi
daring bisa menghemat biaya transportasi. Efisiensi waktu: komunikasi bisa
dilakuakn dengan cepat tanpa membuang-buang waktu dengan melakukan
perjalanan. Terintegrasi dengan layanan TIK lainnya: sembari melakukan
komunikasi dalam jaringan, kita bisa memanfaatkan layanan TIK lain untuk
mendukung pelaksanaan dan kelengkapan komunikasi tersebut. Contoh layanan
yang bisa digunakan seperti presentasi, dokumen, dan berbagai layar.
Meningkatkan intensitas berkomunikasi: komunikasi dalam jaringan internet
mendorong yang yang terbiasa diam di dunia nyata menjadi aktif berkomunikasi
di dunia maya. Meningkatkan partisipasi: karena terbukanya jalur komunikasi,
maka semakin banyak pula orang yang bisa berpartisipasi dalam diskusi.

7|Rekayasa Ide
2. Kekurangan :
Membutuhkan perangkat khusus: dalam pelaksaannya, komunikasi
membutuhkan adanya software dan hardware. Tidak mewakili emosi pengguna:
gerakan tubuh, raut muka, intonasi bicara, merupakan hal yang relatif sulit untuk
dipahami. Banyak informasi yang tidak penting: seringkali informasi yang
didapat menjadi terlalu banyak dan membuat bingung si penerima. Menyita
konsentrasi: melakukan komunikasi dalam jaringan tidak pada tempat pada
tempat dan waktu yang tepat, dapat mengabaikan atau menunda hal yang lain,
bahkan membahayakan orang lain maupun diri sendiri.

C. Jenis – Jenis Daring


1. Komunikasi Daring Sinkron
Komunikasi dalam jaringan sinkron adalah komunikasi
menggunakan komputer sebagai medianya yang terjadi secara bersamaan,
waktu nyata (real time). Contoh komunikasi sinkron diantaranya :

a. Video chat
Video chat merupakan teknologi untuk melakukan interaksi audio dan
video secara real time antara pengguna di lokasi yang berbeda. Video chat
bisa dilakukan point-to-point (satu-satu) seperti Skype, atau interaksi
multipoint (satu ke banyak/banyak ke banyak) Seperti Google+ Hangouts.

b. Teks chat
Teks chat merupakan sebuah fitur, program, atau aplikasi dalam
jaringain internet untuk berkomunikasi dan bersosialisasi langsung sesama
pemakai internet yang sedang daring.

2. Komunikasi Daring Asinkron


Komunikasi dalam jaringan asinkron adalah komunikasi
menggunakan perangkat komputer atau perangkat lain yang dilakukan secara
“tunda”. Contohnya yaitu forum, email, rekaman simulasi visual, serta
membaca dan menulis dokumen daring lewat Worl Wide Web.

8|Rekayasa Ide
BAB III

PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK INOVASI

A. Perlengkapan Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Daring


Perlengkapan untuk untuk mempertemukan dan mengefisienkan strategi
dalam pembelajaran dapat di lakukan dengan perlengkapan sebagai berikut:
1. Perangkat keras (hardware). Contohnya: komputer, laptop, netbook, tablet,
android dan lain sebagainya.
2. Perangkat lunak (software). Contohnya: Learning Management System (LMS),
Learning Content Management System (LCMS), Social Learning Network (SLN),
GWA, Skype, Zoom dan lain sebagainya.
3. Infrastruktur, yaitu jaringan intranet ataupun internet.
4. Konten pembelajaran (materi).
5. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran.

9|Rekayasa Ide
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIAL

A. Peluang Keterwujudan

Peluang keterwujudan dari ide ini sangat besar, karena ide ini tidak
memerlukan banyak perangkat. Kemudian terdapat beberapa hal penting sebagai
persyaratan kegiatan pembelajaran online dapat terwujud, diantaranya adalah :

1. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (internet).


2. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh
siswa/mahasiswa.
3. Tersedianya dukungan layanan tutor (guru/dosen) yang dapat membantu peserta
belajar apabila mengalami kesulitan.
4. Sikap positif dari mahasiswa dan dosen terhadap teknologi komputer dan internet.
5. Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh mahasiswa.
6. Sistem evaluasi terhadap kemajuanatau perkembangan belajar mahasiswa.

B. Nilai-Nilai Inovasi

Ide yang dikemukan oleh penulis ini memiliki nilai-nilai inovasi sebagai
berikut :

1. Praktis dan Fleksibel.


Dengan online learning, interaksi antara guru dan siswa akan lebih praktis karena
tidak harus menempuh perjalanan untuk bertemu.
2. Pengalaman belajar yang menyenangkan
Siswa akan mendapatkan pengajaran yang lebih menarik dengan berbagai format
media baik itu foto, video atau audio. Semuanya akan memberikan kamu pengalaman
belajar yang lebih menyenangkan.
3. Lebih personal
online learning bisa dikatakan lebih personal karena baik guru dan siswa benar-benar
melakukan interaksi dua arah dalam satu waktu.
4. Hemat waktu dan biaya
Salah satu manfaat lainnya online learning adalah memangkas semua pengeluaran
tersebut sehingga siswa dan guru hanya perlu terhubung dengan layar dan koneksi
internet.
10 | R e k a y a s a I d e
5. Mudah didokementasikan
Dapat menggunakan media yang memungkinkan siswa untuk merekam dan
menyimpan materi yang diberikan dalam bentuk digital. Sehingga dapat dengan
mudah diakses dan dipelajari kembali di kemudian hari.
6. Alternatif selama social distancing
Dengan sistem ini siswa/mahasiswa n dan guru/dosen tidak perlu bertemu namun
proses belajar mengajar dapat terus berlanjut.

C. PerkiraanDampak
Perkiraan dampak dari ide yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Tidak terlaksananya pembelajaran yang efektif dikarenakan jaringan internet
yang tidak menentu. Seperti yang kita tahu bahwa, pemerataan internet di
Indonesia belumlah merata, dimana di daerah perkotaan lebih dominan daripada
di daerah pedesaan. oleh karena itu, banyak wilayah terpencil atau pedesaan yang
kesulitan dalam pembelajaran online. Karena jaringan internet yang susah untuk
dijangkau,akibatnya untuk melakukan pembelajaran online seperti video call
tidak dapat dilakukan secara maksimal.
2. Kondisi kesehatan mata juga menurun. Itu dikarenakan para peserta didik dan
pendidik terlalu banyak menghabiskan waktu didepan layer monitor.
3. Akan terjadi pula sikap acuh tak acuh terhadap kondis isekitar. Dikarenakan
sibuk dengan tugas dan pembelajaran yang melalui handphone atau laptop.
4. Meningkatnya biaya penggunaan paket internet .
5. Meningkatnya angka kerusakan handphone atau laptop karna hampir non-stop
digunakan.

11 | R e k a y a s a I d e
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Daring adalah cara berkomunikasi dimana penyampaian dan penerimaan
pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan internet. Komunikasi yang terjadi di
dunia semu tersebut biasa disebut sebagai komunikasi di dunia maya atau
cyberspace. Pembelajaran melalui daring memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Dan pembelajaran melalui daring juga memiliki jenis yakni komunikasi
daring sinkron dan komunikasi dari asinkron.

B. Saran
Untuk pembelajaran daring digunakan metode yang menjadi lebih baik lagi
sehingga mahasiswa ataupun orang yang melaksanakannya agar lebih merasa
senang.

12 | R e k a y a s a I d e
DAFTAR PUSTAKA

Courts, B., & Tucker, J. (2012). Using Technology To Create A Dynamic


Classroom Experience. Journal of College Teaching & Learning (TLC), 9(2), 121-
128.
Greenhow, C. G., Robelia, B., & Hughes, J. (2009). Learning, teaching, and
scholarship in a digital age Web 2.0 and classroom research: What path should we
take now? Educational Researcher, 38(4), 246–259.
Lyon, H. &. (1996). Where wizards stay up late: The origins of the internet.
New York: Simon & Schuster

13 | R e k a y a s a I d e
14 | R e k a y a s a I d e

Anda mungkin juga menyukai