TINJAUAN PUSTAKA
A. Insulin
yang besar telah dilakukan untuk meniru sekresi insulin fisiologis agar
pola normal insulin terkait sekresi insulin basal (Sintov, Amnon C., 2010).
Rumus molekul insulin manusia adalah C257 H383 N65 O77 S6. Pemerian
serbuk insulin adalah putih atau hampir putih. Serbuk insulin kurang larut dalam
2
air, dan praktis tidak larut etanol, kloroform dan eter, larut dalam larutan encer
asam-asam mineral, dan dalam larutan alkali hidroksida yang diikuti dengan
peruraian. Serapan cahaya larutan 0,05% dalam asam klorida 0,01 N maksimal
pada 276 nm dan serapan 0,48 sampai 0,56. Insulin disimpan dalam wadah kedap
udara, terlindung dari cahaya (Istiyani, K., 2008). Sedangkan insulin Lispro
dengan pemerian tidak berwarna, jernih, dan steril. Insulin Humalog ® merupakan
insulin terlarut dalam pembawa air dengan penambahan beberapa bahan penstabil.
Berat molekul insulin sekitar 6000. Hormon ini memiliki dua rantai.
Rantai A yang terdiri dari 21 asam amino dan rantai B yang terdiri dari 30 asam
amino. Pada rantai A dan B terdapat dua jembatan disulfida yaitu antara asam
amino ke 7 pada rantai A dengan asam amino ke 7 pada rantai B dan asam amino
ke 20 pada rantai A dengan asam amino ke 19 pada rantai B (Istiyani, K., 2008).
2. Stabilitas insulin
disulfida, modifikasi pada gugus amino bebas atau gugus hidroksil alifatik.
dalam hal susunan aminonya berbeda pada berbagai spesies. Perbedaan tersebut
3
untuk efek lokal seperti obat tetes hidung atau spray, rongga hidung
sistemik atau oral, yang perlu diperhatikan adalah ukuran partikel yang
4
umum adalah 20 – 50 µm, ukuran lebih kecil akan membawa obat
obat ingin disimpan dalam saluran hidung, tetapi bisa jadi malah keluar
dapat berlanjut menjadi suatu penyakit atau kelainan. Selain dari itu, hal
yang terpenting yang harus diketahui adalah fungsi dari hidung itu sendiri,
dan melembabkan udara yang anda napas serta membantu anda untuk
kira dua quarts (1 quart = 0,9 liter) cairan setiap hari (lendir), yang
1. Embriologi hidung
rongga hidung yang berbeda ; kedua adalah bagian dinding lateral hidung
Hidung terdiri atas hidung luar dan hidung bagian dalam. Hidung
bagian luar menonjol padagaris tengah di antara pipi dan bibir atas;
struktur hidung luar dibedakan atas tiga bagian yaitu yang paling atas :
kartilago yang sedikit dapat digerakkan; dan yang paling bawah adalah
2011):
c. puncak hidung
Hidung terdiri dari tiga bagian utama yaitu Vestibula nasal, Daerah
a. Vestibula nasal
permukaan sekitar 0,6 cm2. Daerah ini sempit dibandingkan dengan bagian
rongga hidung lainnya. Vestibula nasal memiliki rambut hidung yang dapat
udara. Bagian hidung ini dilapisi oleh sel epitel skuamosa dan keratin
b. Daerah olfaktori
adalah epitel semu kolumnar yang non-silia. Daerah ini pada dasarnya
7
c. Daerah respiratori
yang bersilia dan non-silia, sel goblet dan sel basal. Permukaan membran
rongga hidung dari partikel yang masuk dengan bantuan mukus yang
b. Absorbsi obat cepat sehingga dapat dicapai aksi obat yang cepat
molekul kecil
cairan di gastrointestinal.
permukaan di gastrointestinal
9
hidung
1. Mekanisme pertama
paracellular. Rute ini lambat dan pasif. Ada korelasi log-log terbalik antara
intranasal penyerapan dan berat molekul senyawa larut dalam air. Kurang
bioavailabilitas diamati untuk obat dengan berat molekul lebih besar dari
1000 Dalton.
2. Mekanisme kedua
membran sel dengan rute transpor aktif melalui bantuan carrier yang
2013)
b. Aliran darah
c. Waktu kontak
d. Penyakit
e. Aktivitas enzim
f. Mukus
karakteristik fisikokimia obat harus tepat agar dapat larut dalam cairan
4) pH rongga hidung
Permeasi obat lebih besar jika pH hidung lebih rendah dari pKa
Dalam hal ini, retensi obat dapat terganggu dan mempengaruhi absorbs
obat.
b. Faktor biologis
1) Berat molekul
yang memiliki berat molekul <300 Da. Kecepatan permeasi sangat sensitif
2) Kelarutan
obat dalam air dapat meningkatkan disolusi. Obat lipofilik kurang larut
3) Lipofilisitas
13
hewan uji kelinci. Penghantaran obat melalui hidung untuk tujuan sistemik
2) Viskositas
14
permeasi.
3) pH
G. Mikroemulsi
dan sejak saat itu telah diteliti ulang lebih mendalam. Adapun mikroemulsi
15
dan ampifil yang merupakan isotropik optik tunggal dan larutan cair
Selain itu, ada perbedaan yang jelas dalam metode persiapan, karena
140 nm. Mikroemulsi mengandung batas antara fase minyak dan air di
melalui media air atau untuk membawa zat hidrofilik di media lipoidal.
Ukuran partikel jauh lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak,
mikroskop optik.
16
dapat digunakan untuk memberikan obat melalui beberapa rute. Sistem ini
memungkinkan kedua larut dalam air dan minyak bahan larut menjadi
toksisitas.
berfluktuasi. Secara struktural, terbagi dalam minyak dalam air, air dalam
menerus. Dalam sistem di mana jumlah air dan minyak sama banya, akan
air dan minyak dan surfaktan mampu membentuk berbagai fase yang luas
tergantung pada proporsi masing masing fase (Faizi Muzaffar, dkk., 2013).
Menurut Winsor, ada empat jenis fase mikroemulsi. Fase ini disebut
Winsor IV: Pada fase tunggal, dengan minyak, air dan surfaktan memiliki
campuran homogen.
obat dermal sebagai rute yang efisien. Namun beberapa agen pembentuk
bentuk berbasis mikroemulsi gel. Yang lebih cocok untuk aplikasi topikal
pengiriman obat.
memungkinkan
2) Self-emulsifikasi sistem.
melarutkan baik
dan hidrofilik.
20
akan stabil pada suhu rendah atau tinggi tetapi ketika suhu
menstabilkan tetesan.
farmasi.
dan ketidak jelasan mekanisme aksi. Minyak dan surfaktan yang akan
beracun, dan dapat diterima secara klinis. Berikut ini beberapa komponen
a. Fase minyak
obat lipofilik, dapat meningkatkan fraksi obat lipofilik melalui sistem limfatik
pada sifat molekul trigliserida. Berikut ini adalah minyak yang berbeda
3) asam lemak ester-etil atau metil ester dari laurat, miristat dan
asam oleat.
b. Fase air
c. Surfaktan
antar muka kenilai yang sangat kecil yang akan memfasilitasi proses
fleksibel yang mudah merusak sekitar tetesan dan menjadi yang sesuai
harus :
1) non-ionik,
2) zwiterionik,
3) kationik,
4) surfaktan anionik.
d. Kosurfaktan
film surfaktan tunggal diinginkan, rantai lipofilik dari surfaktan harus cukup
cair atau gel struktur yang terbentuk di tempat fase mikroemulsi dan
kosurfaktan di sebagian besar sistem tidak dapat dibuat kecuali pada suhu
tinggi.
e. Kosolven
seperti, etanol, propilen glikol (PG), dan polietilen glikol (PEG) cocok untuk
hidrofilik surfaktan atau obat dalam basis lipid. pelarut ini bahkan dapat
1. Pengamatan organoleptis
sediaan.
2. Uji Sentrifugasi
jam (1 siklus). Setelah itu dilanjutkan sampai lima siklus. Setiap satu siklus
Brookfield DV I pada hari ke 1, 30, 60, 90, dan 120 pada sediaan pada
suhu kamar.
I. Studi Bioavailabilitas
tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia, untuk melakukan efek
kecepatan obat muncul di sirkulasi darah. Biasanya, efek obat baru mulai
nampak sesudah obat melalui sistem pembuluh porta dan kemudian tiba
jaringan tubuh dan kadar darah yang praktis konstan, karena jumlah zat
yang diserap dan yang dieliminasi adalah sama. Antara kadar plasma dan
dari peningkatan kadar obat (zat aktif) atau metabolit aktifnya dalam darah