Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Muhammad Muslim, S.Pd., M.Si.
A. Latar Belakang
Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara
isolator dan konduktor. Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini
memang bukan konduktor murni. Semikonduktor, umumnya diklasifikasikan
berdasarkan harga resistivitas listriknya pada suhu kamar, yakni dalam rentang 10-2-109
Ωcm. Sebuah semikonduktor akan bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat
rendah, namun pada temperatur ruang akan bersifat sebagai konduktor. Mengingat
bahwa semi konduktor sudah umum digunakan pada bahan komposisi elektronika dan
pengunaannya yang luas seperti pada IC, Transistor, Dioda, LED dan sebagainya.
Sehingga pada saat ini dibutuhkan tentang pengetahuan komposisi bahan dan akibat dari
komponen saat teraliri arus listrik dan tegangan. Makalah ini membahas tentang proses
pembuatan semikonduktor tipe-N.
B. Tujuan
Setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya bahan
semikonduktor tipe-N.
C. Manfaat
Manfaat makalah ini agar bahan kaya akan satu jenis pembawa muatan saja (Elektron
bebas saja atau hole saja) dan untuk memperbesar daya hantar listrik.
D. Rumusan Masalah
Bagaimana proses pembuatan semikonduktor tipe-N ?
PEMBAHASAN
Semikonduktor Tipe-N
Semi konduktor tipe N termasuk dalam semi konduktor ekstrinsik (tak murni). Semi
konduktor ekstrinsik adalah semikonduktor instrinsik yang mendapat pengotoran (doping)
atom- atom asing. Konsentrasi pengotoran ini sangat kecil, dengan perbandingan atom
pengotor (asing) dengan atom asli berkisar antara 1 : 100 juta sampai dengan 1 : 1 juta.
Semikonduktor tipe N ialah semikonduktor eksintrik, yang diperoleh dari semikonduktor
intrinsik yang dikotori dengan atom asing yang bervalensi 5 seperti As, Pb, P. Karena
perbandingan atom pengotor dengan atom asli sangat kecil, maka setiap atom pengotor
(asing) dikelilingi oleh atom-atom asli. Elektron valensi yang ke 5 dari atom pengotor
tidak terikat dalam ikatan kovalen sehingga menjadi elektron bebas. Dengan demikian
pada bahan ini jumlah elektron bebas akan meningkat sesuai jumlah atom pengotornya
sehingga elektron bebas menjadi pembawa muatan mayoritas dan hole (yang terbentuk
akibat suhu) menjadi pembawa muatan minoritas. Karena pembawa muatan mayoritasnya
adalah elektron bebas, sedang elektron bebas bermuatan negatif, maka semikonduktor yang
terbentuk diberi nama semi konduktor tipe N. dalam hal ini N kependekan dari kata
Negatif, yakni jenis muatan mayoritasnya. Jadi tidak berarti bahwa semikonduktor ini
bermuatan negatif. Semikonduktor ini tetap netral. Karena atom pengotor memberikan
kelebihan elektron-elektron dalam ikatan kovalen, maka disebut donor (atom donor).
Setelah donor memberikan kelebihan elektronnya, maka akan menjadi ion positif.
Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen
yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon
yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron.
Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga
donor yang siap melepaskan elektron.
Penambahan atom donor telah menambah level energi pada pita konduksi yang
berada diatas energi gap sehingga mempermudah elektron untuk menyebrang ke pita
konduksi. Pada suhu kamar sebagian besar atom donor terionisasi dan elektronnya
tereksitasi ke dalam pita konduksi. Sehingga jumlah elektron bebas (elektron intrinsik
dan elektron ekstrinsik) pada semikonduktor tipe- n jauh lebih besar dari pada jumlah
hole (hole intrinsik). Oleh sebab itu, elektron di dalam semikonduktor tipe-n disebut
pembawa muatan mayoritas, dan hole disebut sebagai pembawa muatan minoritas.
PENUTUP
Kesimpulan:
DAFTAR PUSTAKA