Anda di halaman 1dari 3

1. Kenapa chalazion dapat menyebabkan ptosis?

Chalazion sendiri merupakan suatu benjolan di kelopak mata dikarenakan obstruksi


dari saluran kelenjar meibom. Jika kita ingat kembali dari anatomi kelenjar pada kelopak
mata, glandula meibom ini terletak di sepanjang palatum tarsal yang merupakan insersio
dari muller’s muscle. Muller muscle ini merupakan tempat insersio dari otot LPS.
Sehingga saat terjadi obstruksi pada saluran kelenjar meibom dimana terbentuk sebuah
edema yang merupakan tanda dari peradangan terjadi, edema ini yang jika semakin
membesar akan mempengaruhi terjadinya peningkatan dari gaya gravitasi dan
mempersulit otot LPS untuk bekerja.
2. Kontraindikasi dan indikasi tatalaksana pembedahan pada ptosis?
Indikasi pembedahan6
1. Fungsional
Gangguan axis penglihatan. Ambliopia dan stabismus dapat menyertai ptosis pada
anak-anak.
2. Kosmetik
Tujuan operasi adalah simetris, dan simetris dalam semua posisi pandangan hanya
mungkin jika fungsi levator tidak terganggu.
Kontra Indikasi pembedahan18
1. Kelainan permukaan kornea
2. Bells Phenomenon negatif
3. Paralisa nervus okulomotoris
4. Myasthenia gravis

3. Pada anamnesis, khas dari ptosis yang disebabkan myasthenia gravis?


Ptosis pada myasthenia gravis onsetnya perlahan-lahan, timbulnya khas yaitu pada
malam hari disertai kelelahan karena kita ketahui pada MG terjadi ikatan silang reseptor
asetilkolin terhadap antibodi anti-reseptor asetilkolin sehingga mengurangi jumlah
reseptor asetilkolin pada neuromuscular junction dengan cara menghancurkan sambungan
ikatan pada membran post sinaptik hal ini yang menyebabkan semakin lama seseorang
beraktivitas maka semakin berat pula gejala klinisyang akan muncul, dan bertambah berat
sepanjang malam. Kemudian menjadi permanen.
Selain itu krna MG bermasalah di NMJ maka otot2 lain sprti otot bulbar juga sering
.
mengalami kelemahan, diikuti dengan kelemahan pada fleksi dan ekstensi kepala. Selain
itu dapat pula timbul kesukaran menelan dan berbicara akibat kelemahan dari otot faring,
lidah, pallatum molle, dan laring sehingga timbullahparesis dari pallatum molle yang
akan menimbulkan suara sengau.

4. Ptosis dengan etiologi traumatik apakah merupakan kasus yang perlu penanganan
cepat?
Ptosis traumatik terjadi akibat trauma tajam dan tumpul pada muskulus atau
aponeurosis levator. Perbaikan ptosis traumatika sebagian besar kasus memerlukan
pembedahan. Pemilihan teknik pembedahan tergantung pada beberapa faktor yaitu
pengalaman dokter, mekanisme terjadinya ptosis, derajat ptosis serta levator function.

Ptosis traumatik sering menyebabkan terjadinya ptosis sikatrikal sehingga prinsipnya


lebih cepat ditangani lebih baik. Pembedahan pada ptosis traumatika aponeurotik dan
myogenik dilakukan apabila tidak ada perbaikan setelah observasi selama 6 bulan sampai 1
tahun, sedangkan pada traumatika neurogenik, pembedahan dapat dilakukan setelah 3 bulan
tidak ada perbaikan.

Pilihan metode yang paling sering digunakan pada kasus – kasus traumatik ptosis adalah
reseksi levator melalui kulit dengan memperhatikan atau meletakkan batas lid margin tepat
pada limbus. Kemudian juga dilakukan repair terhadap ptosis traumatik terutama yang
disebabkan oleh adanya sikatrik pada palpebra superior dengan tujuan untuk mengembalikan
m.levator yang telah direseksi pada tarsal plate melalui kulit sehingga levator action kembali
ada dan proses membuka mata menjadi lebih baik.

5. Pada pemeriksaan fisik tadi ada disebutkan mengenai bell’s phenomenon, bagaimana
cara memeriksanya?
Penderita disuruh menutup/memejamkan mata dengan kuat, pemeriksa membuka
kelopak mata atas, jika bola mata bergulir ke atas berarti Bells phenomenon (+).
Normalnya saat kita menutup mata bola mata akan bergulir ke atas namun hal ini tidak
terlihat karena bola mata ditutupi sepenuhnya oleh kelopak mata, sehingga pada pasien2
dengan gangguan menutup kelopak mata, pengguliran bola mata ini akan terlihat.
bell’s phenomenon ini dapat menjadi suatu tanda klinis bahwa terjadi lesi pada nervus
facialis.

6. Kapan kita perlu melakukan pemeriksaan penunjang seperti MRI dan CT?

 Riwayat perjalan penyakit tidak konsisten dan onset tidak jelas

 Temuan neurologis lain bersama dengan ptosis

 Suspek fraktur orbita dengan riwayat trauma

 Terlihat atau teraba massa tutup

 Suspect tumor orbital (misalnya limfoma, leukemia, rhabdomyosarcoma)

 Adanya sindrom Horner dengan atau tanpa temuan neurologis lainnya

 Adanya kelumpuhan saraf kranial ketiga dengan atau tanpa temuan neurologis

 lainnya

7. Standar kompetensi dokter umum untuk ptosis?

Untuk kemampuan diagnosis 2, dan kemampuan terapiutik 1


Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang
paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.

Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan

Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan
tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya
tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa
melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian
tulis.

8. A

Pseudoptosis dimana palpebra superior jatuh tanpa adanya insufisiensi retraksi otot
levator palpebra. Pseudoptosis dapat terlihat pada kelainan seperti hordeolum, kalazion,
tumor palpebra, atau blefarokalasis yang mengakibatkan kelopak mata sukar diangkat.
Pengobatan yang diberikan pada pseudoptosis adalah dengan mengobati dan menghilangkan
penyebab pseudoptosis tersebut.
Pseudo-ptosis adalah kondisi kelopak mata yang tampak ptotik tetapi sebenarnya tidak.
Penyebab pseudo-ptosis termasuk spasme hemifasial, fisura palpebra sempit, hipotropia
ipsilateral (deviasi mata ke bawah), hipertropia pada sisi kontralateral, enoftalmos (karena
kurangnya dukungan posterior), mikroftalmos, anoftalmos, dermatokalasis (kelopak mata
berlebihan). kulit dan prolaps lemak orbital), retraksi kelopak mata di sisi kontralateral dari
penyakit Grave atau retraksi kelopak mata kongenital,

Anda mungkin juga menyukai