Anda di halaman 1dari 4

Aulia

Dewi Fortuna
041911333134
1.Perbedaan Pengelolaan Sektor Publik vs Privat

Perbedaan Sektor Publik Privat

Kepemilikan Eksternal Internal dan / eksternal

Tujuan Pelayanan masyarakat Profit

Sumber legitimasi Warga negara / masyarakat Pemegang saham/ pemilik


modal

Pelayanan yang Diatur oleh pemerintah Diatur oleh mekanisme pasar


diberikan

Perolehan dana Dana diperoleh dari publik Dana diperoleh dari pemilik
(masyarakat) atau investor

Penggunaan dana Untuk kepentingan Untuk kepentingan Privat


masyarakat


Entitas Sektor Publik

• Entitas sektor publik dapat dikategorikan menjadi dua:

• Pemerintahan

• Non pemerintahan – organisasi nirlaba

• Organisasi nirlaba berupa organisasi kemasyarakatan, yayasan atau organisasi non


pemerintah lainnya termasuk organisasi internasional.

• Keunikan dari entitas sektor publik terletak pada tujuan dan kepemilikan.

• IPSAS = International Publik Sector Accounting Standard merupakan standar


internasional yang mengatur standar akuntansi untuk sektor publik termasuk
pemerintahan.

• Tujuan dari organisasi sektor publik, besarnya akuntabilitas, ukuran, sumber daya
yang dikelola akan banyak mempengaruhi informasi apa yang disajikan dan
standar apa yang akan digunakan untuk menyusun informasi tersebut.

Ciri - Ciri Organisasi Sektor Pemerintahan


Aulia Dewi Fortuna
041911333134

• Tidak untuk mencari keuntungan financial

• Dimiliki secara kolektif oleh publik

• Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat
diperjualbelikan

• Keputusan-keputusan yang terkait dengan kebijakan maupun operasi didasarkan


pada konsensus, kalau organisasi pemerintah melalui suatu badan legislatif.

• Tujuan: untuk mensejahterakan rakyat secara bertahap baik dalam kebutuhan


dasar dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun ruhani.

• Aktivitas: pelayanan publik seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, penegakan


hukum, transportasi publik dan penyediaan pangan.

• Sumber pembiayaan: berasal dari dana masyarakat berbentuk pajak dan retribusi,
laba perusahaan negara, pinjaman pemerintah serta pendapatan lain-lain yang sah
dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku


2. Reformasi Keuangan Negara / Daerah
Dimensi Reformasi Keuangan Daerah

• Perubahan kewenangan daerah dalam pemanfaatan dana perimbangan keuangan

• Perubahan prinsip pengelolaan anggaran

• Perubahan prinsip penggunaan dana pinjaman dan deficit spending

• Perubahan strategi pembiayaan



Reformasi lanjutan yang terkait dengan sistem pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah:

• Reformasi Sistem Pembiayaan (financing reform)

• Reformasi Sistem Penganggaran (budgeting reform)

• Reformasi Sistem Akuntansi (accounting reform)

• Reformasi Sistem Pemeriksaan (audit reform)

• Reformasi Sistem Manajemen Keuangan Daerah (financial management reform)


• Reformasi Akuntansi Sektor Publik meliputi:

1. Double entry

2. Standar Akuntansi Pemerintahan


Aulia Dewi Fortuna
041911333134
3. Pengakuan pendapatan dan belanja akrual (accrual basis)


3. Azas dan Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara

1.Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan. Jelasnya, setiap penyelenggara negara wajib mengelola keuangan negara
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Pengelolaan dimaksud mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan, penguasaan,
penggunaan, pengawasan, dan pertanggung-jawaban.
2.APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN setiap tahun
ditetapkan dengan undang-undang.
3.APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahun
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

4. APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,


distribusi, dan stabilisasi.
5. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban
negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN.
6. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban
daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD.
7. Surplus penerimaan negara/daerah dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran
negara/daerah tahun anggaran berikutnya.
8. Penggunaan surplus penerimaan negara/daerah untuk membentuk dana cadangan
atau penyertaan pada Perusahaan Negara/Daerah harus memperoleh persetujuan terlebih
dahulu dari DPR/DPRD.

4.Sistem Pengelolaan Keuangan Pemerintah


Kuasa yang dimiliki atas pengelolaan keuangan negara dan daerah


Dalam mempelajari sistem pengelolaan keuangan negara dan daerah, kamu perlu juga untuk
memahami kekuasaan yang dimiliki atas pengelolaan keuangan baik skala daerah mau pun
negara. Secara keseluruhan, kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara dipegang oleh
kepala pemerintahan, yang dalam hari ini adalah presiden. Kekuasaan ini selanjutnya
dikuasakan pada beberapa pihak, seperti pengelola fiskal yang dalam hal ini dikuasakan pada
Menteri keuangan, kuasa kepada pimpinan lembaga terkait dengan penggunaan anggaran
untuk kebutuhan kementerian atau lembaga yang dipimpin, hingga kuasa untuk mengelola
keuangan daerahnya sendiri yang diserahkan pada gubernur, bupati atau pun walikota.

Manajemen Keuangan Daerah Strategi menuju WTP melalui peningkatkan kualitas LKPD


Aulia Dewi Fortuna
041911333134
• Penguatan Komitmen Bersama dan penyatuan langkah yg dituangkan dan
dikendalikan dalam Rencana Aksi
• Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM melalui pelatihan
dan supervisi/pendampingan tenaga ahli
• Pembentukan dan penguatan peran Satgas SPIP dan Satlak SPIP-SKPD
• Penyusunan SOP dan infrastruktur SPIP lainnya
• Penerapan penghargaan dan sanksi secara proporsional dan Konsisten
• Penguatan peran APIP terutama peran konsultatif dan koordinasi
• Fasilitasi tindak lanjut temuan BPK
• Ciri-Ciri Good Governance

• Participation, keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan

• Rule of Law, hukum adil tanpa pandang bulu

• Transparacy, transparan dalam setiap informasi

• Responsive, cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder

• Consensus Orientation, berorientasi pada kepentingan masyarakat

• Equity, setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama

• Efficiency and Effectiveness, pengelolaan sumber daya publik secara berdaya guna

• Accountability, pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan

• Strategic Vision, penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi ke


depan.

Anda mungkin juga menyukai