Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eka Widya Fatmawati

Kelas : A

NIM : K5119023

PENGUKURAN PSIKOLOGI

TUGAS 4

A. Ciri dan Karakteristik Tahapan Kognitif Menurut Teori Piaget


“Pengetahuan yang dibentuk oleh individu melalui interaksi secara terus-menerus
dengan lingkungan, sehingga fungsi intelegensi semakin berkembang.”
1. Tahap Sensorimotor (0 – 2 tahun)
Merupakan tahapan pertama dari empat tahap menurut Piaget. Pada
masa ini, kemampuan anak terbatas pada gerak refleks dan panca inderanya.
Berbagai gerak refleks tersebut kemudian berkembang menjadi kebiasaan-
kebiasaan. Selama periode ini, anak mengembangkan pemahaman dunia
melalui koordinasi pengalaman sensori (melihat, mendengar, mencium) dan
tindakan motorik (menggapai, menyentuh, meraba, menggerakkan). Pada
tahap perkembangan kognitif awal ini, anak belum dapat mempertimbangkan
kebutuhan/keinginan/kepentingan orang lain, sehingga dianggap “egosentris”.
Pada usia 18 bulan, anak sudah mampu menciptakan simbol-simbol dalam
suatu benda serta fungsi beberapa benda yang tak asing baginya. Anak pun
mampu melihat hubungan antarperistiwa dan mengenali mana orang asing dan
mana orang terdekatnya
2. Tahap Pra-operasional (2 – 7 tahun)
Pada masa ini, anak mulai dapat menerima rangsangan meski masih
sangat terbatas. Anak pun sudah masuk ke dalam lingkungan sosial. Ciri
tahapan ini adalah anak mulai bisa menggunakan operasi mental yang jarang
dan secara logika kurang memadai. Anak berpikir pada tingkat simbolik tapi
belum menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan
logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.
Anak juga masih tergolong “egosentris” karena hanya mampu
mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang diri sendiri dan kesulitan
melihat dari sudut pandang orang lain. Anak sudah dapat mengklasifikasikan
objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda berwarna
merah, walaupun bentuknya berbeda-beda dengan mengandalkan diri dalam
persepsi tentang realitas (penggunaan simbol, bahasa, konsep sederhana,
berpartisipasi, membuat gambar).
3. Tahap Operasional Konkret (7 – 11 tahun)
Di tahap ini ditandai dengan perkembangan pemikiran yang
terorganisir dan rasional, dimana anak sudah mampu melakukan pengurutan
dan klasifikasi terhadap objek maupun situasi tertentu. Kemampuan
mengingat dan berpikir secara logis anak pun makin meningkat. Ia mampu
memahami konsep sebab-akibat secara rasional dan sistematis sehingga mulai
bisa belajar matematika dan membaca. Pada tahapan ini pula sifat “egosentris”
anak menghilang secara perlahan. Ia kini sudah mampu melihat suatu masalah
atau kejadian dari sudut pandang orang lain. Perkembangan ke arah pemikiran
logis (trial and error)
4. Tahap Operasional Formal (>11 tahun)
Pada masa ini, anak sudah mampu berpikir secara abstrak dan
menguasai penalaran untuk memanipulasi ide dikepalanya. Anak dapat
menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Ia dapat memahami konsep
yang bersifat abstrak seperti cinta dan nilai. Kemampuan ini akan
membantunya melakukan perhitungan matematis, berpikir kretif,
menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil serta tindakan
tertentu.

B. 9 Kecerdasan Menurut Gardner


1. Kecerdasan Linguistik (word smart)
Melibatkan kemampuan berbahasamelalui membaca, menulis,
berbicara, memahami urutan dan makna dari kata-kata, serta menggunakan
bahasa dengan benar.
Tokoh : Taufiq Ismail, Pramudya Ananta Toer, Soleh Solihun, Martin Luther
King, Agung Hapsah, W.S. Rendra
2. Kecerdasan Logis-Matematik (number smart)
Melibatkan kemampuan dalam mengolah angka, matematika, dan
logika untuk menemukan dan memahami berbagai pola (pikir, visual, jumlah,
atau warna).
Tokoh : Jerome Polin, Albert Einstein, Blasie Pascal, Marie Currie
3. Kecerdasan Intra-Personal (people smart)
Kemampuan untuk bermasyarakat serta memahami dan berinteraksi
dengan orang lain.
Tokoh : Deddy Corbuzier, Najwa Shihab, Aa Gym, Slamet Iman Santoso
4. Kecerdasan Intre-Personal (self smart)
Kemampuan dalam memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan,
kelemahan, dan motivasi diri.
Tokoh : Mahatma Gandhi, Bill Gates, Nelson Mandela
5. Kecerdasan Musikal (music smart)
Kemampuan dalam memahami dan membuat melodi, irama, nada,
vibrasi, suara, dan ketukan mejadi sebuah musik.
Tokoh : Erwin Gutawa, Addie M.S, Iwan Fals, John Lennon, Celine Dion
6. Kecerdasan Spasial (picture smart)
Kemampuan dalam mengandalkan imajinasi dan senang dengan
bentuk, gambar, pola, desain, serta tekstur.
Tokoh : Pablo Ruiz Picasso, Slamet Wirosanjaya, Ahmad Noeman
7. Kecerdasan Naturalis (nature smart)
Kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan tanaman, hewan,
dan benda-benda lain di alam, serta tertarik mempelajari spesies mahluk
hidup.
Tokoh : Charles Darwin, Gregor Mendel, Jean Goodal,
8. Kecerdasan Kinestetik (body smart)
Kemampuan dalam koordinasi anggota tubuh dan keseimbangan.
Tokoh : Michael Jordan, Tufik Hidayat, Mezut Ozil, Christiano Ronaldo, Rudi
Hartono
9. Kecerdasan Eksistensial
Kemampuan mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam
tentang eksistensi manusia.
Tokoh : Aristoteles, Plato, Socrates, B.F. Skinner, Jean Piaget

C. Tes
Soal: Lahir 18 Mei
Tanggal tes 1 November 2017
MA setara dengan anak usia 8 Tahun 5 Bulan

Tentukan IQ?

Langkah 1

CA

Sekarang = tahun 2017 – bulan 11 – hari 1

Tanggal lahir = tahun 2008 – bulan 5 – hari 18

Sekarang = tahun 2017 – bulan 10 – hari 31

Tanggal lahir = tahun 2008 – bulan 5 – hari 18

CA = tahun 9 – bulan 5 – hari 13

CA = 9 tahun 5 bulan

Langkah 2

MA = 8 tahun – 5 bulan (8-5) = 101 bulan

IQ = 9 tahun – 5 bulan (9-5) = 113

MA
IQ= × 100
CA

8−5
IQ= × 100
9−5
101
IQ= × 100
113

IQ=89,38

Kesimpulan : berdasarkan hasil IQ yakni 89,38 dapat dinyatakan bahwa anak


berada pada urutan klasifikasi Dull Normal (80-89) menurut Wechsler dan berada di
urutan klasifikasi dibawah rata-rata (80-89) menurut Binet.

Anda mungkin juga menyukai