Anda di halaman 1dari 47

CEREBRAL

PALSY
Presentasi Kelompok

1. Cerebral Palsy
2. Polio (kelompok 1)
3. Epilepsi (kelompok 2)
4. Bipolar Disorder (kelompok 3)
5. Hidrocephalus (kelompok 4)
6. ADHD (Attention deficit hyperactive disorder)
7. Kesulitan belajar spesifik dan gangguan Bahasa bicara
8. UAS

2
1

PENGERTIAN
CEREBRAL PALSY
Pengertian Cerebral Palsy

Menurut Arti Kata

Cerebral = Otak
Palsy = Kekakuan

Jadi menurut arti kata, Cerebral Palsy berarti


kekakuan yang disebabkan karena sebab-sebab
yang terjadi di dalam otak.
m e r i c a n A c a d e m y
Th e A
of Cerebral Palsy

mendefinisikan yaitu berbagai perubahan


gerakan atau fungsi motor tidak normal dan
timbul sebagai akibat kecelakaan, luka atau
penyakit pada susunan saraf yang terdapat pada
rongga tengkorak.
CP bukan merupakan penyakit dan tidak
bersifat progresif (semakin memburuk).

CP terjadi pada 1-2 dari 1.000 bayi,


tetapi 10 kali lebih sering ditemukan
pada bayi prematur dan lebih sering
ditemukan pada bayi yang sangat kecil.
2

PENYEBAB
CEREBRAL PALSY
FAKTOR PENYEBAB
Cerebral Palsy

Masa Kehamilan

Proses CP Faktor makanan


Persalinan

Faktor bahan
kimiawi

Faktor penyakit
infeksi
Proses Tumbuh Faktor lingkungan
Kembang kehamilan
Faktor yang terjadi selama dalam
kandungan

“Keadaan makanan yang dikonsumsi ibu”

status gizi Makanan sejak terjadinya


konsepsi sampai pada
pembentukan kehamilan usia tua, dapat
berpengaruh
terhadap janin yang
pertumbuhan
dikandung.

Perkembangan organ janin


Faktor yang terjadi selama dalam
kandungan

“Pengaruh faktor bahan kimia dan fisika”

Air raksa dapat menyebabkan gangguan kecerdasan pada bayi


Obat talidomide yang diminum ibu hamil dapat menyebabkan
gangguan bentuk anggota gerak tubuh dan telinga
Pengaruh radiasi yang besar mengakibatkan kerusakan otak
Ibu hamil yang merokok mengganggu perkembangan otak
janin
Faktor yang terjadi selama dalam
kandungan

“Pengaruh penyakit infeksi”

Infeksi virus, pada awal-awal kehamilan, terutama cytomega


virus, rubella, dan varicella. Infeksi pada ibu hamil dapat
membawa dampak terinfeksinya janin.
Gangguan yang diakibatkan:
Gangguan persyarafan ringan
Gangguan kecerdasan
Mikrosepali
Gejala cerebral palsy
Faktor yang terjadi selama dalam
kandungan

“Pengaruh penyakit infeksi”

Infeksi bakteri, Ibu hamil yang menderita


penyakit karena infeksi bakteri (misalnya siphilis),
dapat mengakibatkan :
Kerusakan otak (bakteri histeria monocytogenes)
Janin mati
Faktor yang terjadi selama dalam
kandungan

“Pengaruh penyakit infeksi”

Infeksi parasit, (terutama taxoplasma gondii). Menyebar


melalui daging yang tidak masak, kotoran hewan, daging
atau sayuran yang tidak dicuci bersih, barang yang terkena
kotoran atau bersentuhan dengan parasit tersebut. Parasit
ini dapat menembus plasenta dan mengakibatkan infeksi
janin. Kelainan otak yang dapat ditimbulkan : encephalitis,
hidrocephalus, microcephalus, gangguan kecerdasan
ringan dan berat.
Faktor yang terjadi selama dalam
kandungan

“Pengaruh gangguan lingkungan kehamilan”

1. Adanya radiasi yang lebih dari batas normal


2. Adanya pembebanan fisik ibu karena
pengobatantertentu, seperti pemberian hipnotika jangka
panjang.
3. Adanya penyakit penyerta pada ibu yang tidak
memperoleh pengobatan secara memadai, misalnya
keracunan karbon monoksida yang menahun dan
penyakit infeksi lain yang mengakibatkan terganggunya
janin dalam kandungan.
Faktor yang terjadi selama proses
persalinan

Anak lahir
Hiperbilirubinemia
sebelum
waktunya

Kelahiran dengan Kekurangan


bantuan tang oksigen
Faktor yang terjadi selama proses tumbuh
kembang
3

KLASIFIKASI
CEREBRAL PALSY
Gejala Cerebral Palsy
1. Kelumpuhan
2. Gerakan involunter
3. Ataxia
4. Kejang-kejang
5. Gangguan perkembangan mental
6. Mungkin juga ditemukan gangguan penglihatan
7. Gangguan komunikasi
Klasifikasi Cerebral Palsy
Berdasarkan kelainan fisiknya:

SPASTIK RIGID

ATHETOID TREMOR

ATAXIA CAMPURAN
Klasifikasi Cerebral Palsy
1. Spastik
Anak yang mengalami kekakuan otot atau
ketegangan otot.Terjadi kerusakan di otak bagian
korteks cerebral atau pada traktus piramidalis.

Dibedakan menjadi 5:

Monoplegia Hemiplegia
quadriplegia
Diplegia Triplegia
Cerebral Palsy Tipe Spastik

jenis kelumpuhan di
mana seseorang
kehilangan kemampuan
gerakan di salah satu
anggota tubuh.
terjadi dari kerusakan
pada bagian-bagian
Tipe Monople
gia terkait di motor cortex
Cerebral Palsy Tipe Spastik

Spastik diplegia adalah


bentuk cerebral palsy
yang muncul dengan
sendirinya dalam
bentuk kaku, otot kaki
yang kaku, atau refleks
berlebihan di tungkai
Tipe Diplegia bawah
Cerebral Palsy Tipe Spastik

Kerusakan di traktus
kortikospinal unilateral
terjadi pada
ekstremitas atas/lengan
atau menyerang lengan
pada salah satu sisi
tubuh.
gia
Tipe Hemiple
Cerebral Palsy Tipe Spastik

Spastik pada triplegia


menyerang tiga buah
ekstremitas. Umumnya
menyerang lengan pada
kedua sisi tubuh dan
salah satu kaki pada
salah salah satu sisi
Tipe Triplegia tubuh
Cerebral Palsy Tipe Spastik

Spastis yang tidak


hanya menyerang
ekstremitas atas, tetapi
juga ekstremitas bawah
dan juga terjadi
keterbatasan pada
tungkai.
legia
Tipe Quadrip
Cerebral Palsy Tipe Athetoid

Merupakan salah satu


jenis CP dengan ciri
yang menonjol yaitu
gerakan-gerakannya
tidak terkontrol
Kelainan pada basal
ganglia dan traktus
piramidalis
Cerebral Palsy Tipe Athetoid

Ciri-ciri athetoid:
-Gerakan anggota
tubuh tidak menentu
-Gerak di luar
kehendak
-Adanya gerakan tiba-
tiba
Cerebral Palsy Tipe Ataxia

Cerebral palsy jenis


ataxia ditandai dengan
adanya gerakan-
gerakan tidak
terkoordinasi dan
kehilangan
keseimbangan
Kelaianan terjadi di
otak kecil
Cerebral Palsy Tipe Ataxia

Gejala umum ataxia:


-Adanya gangguan
keseimbangan
-Gerakannya tidak
terkoordinasi
-Apabila berjalan
terhuyung-huyung
Cerebral Palsy Tipe Rigid

Ditandai dengan otot


kaku , demikian juga
dengan gerakannya
Cenderung menyerupai
robot ketika berjalan
Kelaianan terdapat di
beberapa tempat di otak
Cerebral Palsy Tipe Tremor

Ditandai dengan
adanya gerakan-
gerakan kecil tanpa
disadari, lebih mirip
dengan getaran
Disebabkan karena
kontraksi otot-otot
yang terus meneru
secara bergantian
Cerebral Palsy Tipe Campuran

Yang dimaksud anak


cerebral palsy tipe
campuran adalah anak
yang memiliki
beberapa jenis
kelaianan
4

PENCEGAHAN
CEREBRAL PALSY
Menghindari toksoplasmosis
Toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh
parasit yang dibawa dalam kotoran kucing maupun daging yang
dimasak kurang matang. Menghindari toksoplasmosis bisa
dilakukan dengan tidak mengkonsumsi maupun daging hewan
yang tidak dimasak secara matang serta menghindari kontak
dengan kotoran kucing.
Memperhatikan masa perkembangan anak
Beberapa kasus cerebral palsy terjadi selama masa perkembangan
seperti cedera kepala parah, kecelakaan, tenggelam dll. Untuk itu para
orang tua sudah seharusnya selalu memperhatikan masa perkembangan
anak. Apalagi selama masa perkembangan, anak pasti selalu aktif
bergerak dan mencoba berbagai hal baru. Selain itu menggunakan
piranti untuk keselamatan anak seperti helm saat anak bersepeda juga
bisa digunakan sebagai salah satu cara mencegah kecelakaan yang bisa
menyebabkan cerebral palsy.
Mewaspadai bayi kuning
bayi kuning terjadi akibat bilirubin yang berlebih pada darah
yang belum bisa disaring sempurna oleh hati bayi. Walaupun
beberapa kasus bayi kuning tidaklah berbahaya, namun bayi
yang terlahir kuning tetap harus diwaspadai serta segera
dilakukan pengobatan karena bayi kuning yang parah bisa
menjadi penyebab munculnya cerebral palsy.
5

PENANGANAN
CEREBRAL PALSY
Penanganan pada CP ini harus disesuaikan juga dengan
kebutuhan sehingga perlakuan ke setiap anak berbeda-beda.
Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk
mengatasi Cerebral Palsy, antara lain:
TERAPI NON OBAT

1 2
Fisioterapi Terapi fungsional

3
Terapi perilaku

4 5
Terapi rekreasi Terapi wicara
1. Fisioterapi (terapi fisik), terapi okupasi, terapi hidro untuk
memperbaiki pola gerakan, kekuatan, fleksibilitas,
keseimbangan.
2. Terapi fungsional organ tubuh seperti melatih menghirup
oksigen (masking) untuk melatih paru-paru agar membesar.
3. Terapi perilaku yang dilakukan oleh seorang Psikolog.
Bimbingan emosional dan psikologikal ini mungkin
dibutuhkan terutama bila kepercayaan diri anak menurun
akibat malu dan tertekan dari kondisi yang mereka alami.
4. Terapi rekreasi yang dapat membantu meningkatkan
kemampuan motorik, dan kesejahteraan emosional.
5. Terapi wicara untuk memperbaiki fungsi bicara dan bahasa.
Terapis wicara juga dapat mengatasi kesulitan dengan otot-
otot yang digunakan dalam makan dan menelan.
Terapi Obat
Beberapa obat-obatan yang biasa digunakan untuk penanganan anak
dengan Cerebral Palsy, diantaranya :
1. Bila spastisitas mempengaruhi otot-otot tertentu, OnabotulinumtoxinA
(Botox/ Toksin Botulinum) yang di suntikan langsung ke dalam otot,
saraf atau keduanya yang dilakukan setiap 3 bulan. OnabotulinumtoxinA
digunakan untuk memperbaiki fungsi ekstremitas atas anak-anak dengan
Cerebral Palsy. Terutama untuk mengobati kekejangan otot lengan dan
tangan serta untuk mengobati kelenturan otot.
Terapi Obat
2. Diazepam (Valium), Dantrolene (Dantrium) dan Baclofen
(Gablofen) 
Bila spastisitas mempengaruhi seluruh tubuh,

3. untuk mengurangi air liur. Yang meliputi obat-obatan seperti:


Trihexyphenidyl, Scopolamine atau Glikopirolat (Robinul, Robinul
Forte).
Metode Terapi Cerebral Palsy

1.
Metode Glenn Doman
metode yang digunakan untuk membentuk “patterning” atau
“pola” yang sesuai tahap perkembangan anak.

2.
Compensatory Dendrite Sprouting
rangsangan agar Dendrit (Sel-sel serabut saraf di otak)
tersebar dengan berimbang.
Tindakan bedah
Pembedahan mungkin diperlukan bila terjadi keterbatasan otot
yang berat, yang menyebabkan gangguan gerakan, mengurangi
spastisitas (otot yang mengalami kontraksi secara terus-menerus
yang menyebabkan kekakuan, nyeri, dan kesulitan untuk
digerakkan), serta memperbaiki abnormalitas (kelainan) pada
tulang.

Anak-anak dengan kontraktur berat atau cacat mungkin perlu


melakukan Bedah Ortopedi, yaitu operasi pada tulang atau sendi,
bahkan pinggul atau kaki agar kembali pada posisi yang benar.
SUMBER RUJUKAN

Anggraini, FW Fitrianan, I.Indriawati, MN Saputri, Sutarni. 2019. Cerebral Palsy .


Tugas Makalah Neurologi PLB UNS 2019 (pengampu MK M.Indrowati). tidak
dipubikasikan
Assjari, Musjafak. 1995. Ortopedagogik Anak Tuna Daksa. Bandung: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pendidikan
Tenaga Guru.
Salim, Abdul. 2007. Pediatri dalam Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan.
http://etheses.uin-malang.ac.id/2241/5/08410114_Bab_2.pdf
https://eprints.uns.ac.id/35493/1/S931108005_pendahuluan.pdf

45
Diskusi kelompok

1. Hubungan toksoplasma, hewan peliharaan, ibu hamil , gangguan saraf pada janin
(IB), (5A)
2. Hubungan Konsumsi sate, gangguan saraf janin (4B)
3. Hubungan Stress ibu hamil , gangguan saraf janin (3B), (1A)
4. Klasifikasi CP 1 (2B)
5. Klasifikasi CP 2 (3A)
6. Klasifikasi CP 3 (2A)
7. Klasifikasi CP 4 (5B)
8. Klasifikasi CP 5 (4A)
9. Klasifikasi CP 6 (4A)
10. Metode terapi Glenn Doman (6A)
11. Metode Terapi Compensatory (6B)

46
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai