Anemia Kel 1 Bunda Elvi
Anemia Kel 1 Bunda Elvi
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama Anggota :
1. Titik Sandari
2. Pepi Melinda Sari
3. Dika Putri Anisa
4. Adelia Utami Sebin
5. Yusti Novita
6. Anes Yuliana
7. Reski Heldayana
8. Ardheta Rahma Syafitri
9. Nesi
10. Ranti Sapitri
Prodi : D3 Kebidanan
Dosen Pembimbing :
Elvi Destariyani, SST., M.Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tanda Bahaya
Pada Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Muda (Anemia)” ini dengan lancar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Asuhan
Kebidanan Kehamilan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga
dapat diselesaikannya makalah ini dengan baik.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang jauh lebih baik.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai masa nifas dan eviden based,
khususnya bagi penulis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 4
A. Latar Belakang…..………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah..……………………………………………………… 5
C. Tujuan....………… ……………………………………………………... 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………... 6
A. Pengertian Kehamilan................................................................................ 6
B. Periode Kehamilan..................................................................................... 6
C. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan........................................................ 6
D. Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan..................................................... 7
E. Anemia....................................................................................................... 7
F. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan dan Janin...................................... 8
BAB III PENUTUP……………………………………………………………... 9
A. Kesimpulan……………………………………………………………… 9
B. Saran…………………………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga
dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa
mengakibatkan komplikasi kehamilan. Berdasarkan penilitian, telah diakui saat ini
bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO
memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya.
Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil dengan
komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-
tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil
tersebut beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan
kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini
tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh
komplikasi obstetric, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan.
Komplikasi obstetri secara langsung adalah Perdarahan, infeksi dan eklamsia.
Secara tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan
ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat
keputusan untuk segera mencari pertolongan. Keterlambatan dalam mencapai
fasilitas kesehatan dan pertolongan difasilitas pelayanan kesehatan .
Angka kematian ibu di Indonesia masih yang tertinggi di
ASEAN. Angka kematian ibu di Indonesia menurut Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2005 sebesar 262 per 100.00 kelahiran hidup.
Tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup
(Andra, 2007) Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah tahun 2003-2007 sebesar
101,36 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 diharapkan AKI menjadi
125 per 100.000 kelahiran hidup.
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini
sehingga dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan
bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan. Tanda bahaya kehamilan antara lain:
4
perdarahan pervaginam, bengkak pada muka atau tangan yang disertai sakit Kepala
yang hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen Bagian bawah, mual
muntah berlebihan, demam tinggi, janin kurang bergerak seperti biasanya dan
ketuban pecah dini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanda bahaya kehamilan dan janin ?
2. Apa saja tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan ?
3. Bagaimana mengetahui adanya tanda-tanda kompliakasi ibu dan janin ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian deteksi dini.
2. Mengetahui tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut.
4. Mengetahui penanganan dalam menghadapi tanda-tanda komplikasi ibu dan janin.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah pembuahan ovum oleh spermatozoa yang kemudian
mengalami nidasi pada uterus dan berkembang sampai janin lahir. Lamanya hamil
normal 37-42 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (Wiknjosastro,1999).
Kehamilan merupakan suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim
ibu (Depkes RI,2002).
B. Periode Kehamilan
Menurut Manuaba (1998) kehamilan dibagi menjadi triwulan yaitu :
1) Triwulan pertama : 0-12 minggu
2) Triwulan kedua : 13-28 minggu
3) Triwulan ketiga : 29-42 minggu
6
terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya
kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan
bahaya.
D. Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12
% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan
patologis. Kehamilan patologis tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan
efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara dan berangsur-angsur.
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya
terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun
keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya
diketahui sejak awal sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk
mencegah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun
bayi yang dikandungnya.
E. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut
dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada
trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002).
WHO menetapkan standar hemoglobin (Hb 11%) pada ibu hamil, jika kurang
dari standar maka dikatakan mengalami anemia (Depkes,2009). Pengklafikasian
anemia berdasarkan berat badannya dikategorikan sebagai anemia ringan dan berat.
Anemia ringan apabila kadar Hb dalam darahnya yaitu 8 gr% hingga kurang dari 11
gr%. Anemia berat apabila kadar Hb dalam darah kurang dari 8 gr% (Nurhayati, 2013
: 4).
Komplikasi anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya missed
abortion, kelainan kongenital, abortus/keguguran serta dampak pada janin
menyebabkan berat lahir rendah.
Macam – macam anemia dalam kehamilan meliputi :
1) Anemia defisiensi zat besi
Anemia yang ditandai dengan keluhan lemas, pucat dan cepat pingsan, karena
kekurangan zat besi dalam darah dan Hb <11 gr%. Anemia ini dapat ditangani
7
dengan mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti sayur-sayuran dan
daging.
2) Anemia Megaloblastik
Anemia yang terjadi karena kelainan proses pembentukan DNA sel darah merah
yang disebabkan kekurangan (defisiensi) vitamin B12 dan asam folat.
3) Anemia Hipoplastik
Anemia yang terjadi karena kelainan sumsum tulang yang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru.
4) Anemia Hemolitik
Anemia yang terjadi karena kerusakan sel darah merah yang berlangsung lebih
cepat dari pembuatannya.
F. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan dan Janin
1. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan
rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
2. Meningkatkan mutu perinatal care
3. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan
ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
6. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
7. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
8. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
9. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat,
2007).
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya
pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut
beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan
kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya
ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai selama kehamilan antara lain:
Perdarahan, pervaginam, Sakit kepala yang hebat, Penglihatan kabur, Bengkak pada
muka dan tangan, Keluar cairan pervaginam, Nyeri/ sakit perut yang hebat,
Gerakan janin tidak terasa.
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada
seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah
yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat
terjadi pada awal kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir
kehamilan (hamil tua).
B. Saran
Ibu hamil sebaiknya selalu makan makanan yang mengandung gizi seimbang agar
kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin dapat terpenuhi. Melakukan pemeriksaan secara
rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil dan janin dapat terpantau dan segera
periksakan kesehatan kandungan jika terjadi salah satu atau lebih dari gejala tanda
bahaya kehamilan yang mungkin terjadi.
9
DAFTAR PUSTAKA
1) Ananta. 2009. Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta : Rineka Cipta
10