Anda di halaman 1dari 9

LOGBOOK PRAKTIKUM KE-5

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN


SESI : 7 /TANGGAL : 26 OKTOBER 2020
JUDUL : PRAKTIK TEKNIK PEWARNAAN
BAKTERI DAN KAPANG

Tujuan
- Untuk melakukan pewarnaan pada kapang
- Untuk melakukan pewarnaan sederhana, pewarnaan gram, dan pewarnaan negative pada
bakteri

A. Pewarnaan Kapang
Alat

1. Object glass
2. Cover glass
3. Mikroskop
4. Jarum ose tajam

Bahan
1. Pewarna lactophenol blue
2. Isolate kapang
3. Korek api
4. Spirtus
5. Alcohol

Langkah Kerja
1. Jarum ose di aseptis terlebih dahulu dengan menggunakan spirtus hingga kawat berwarna
merah mulai dari bagian pangkal hingga bagian ujung setelah itu dikibasin terlebih
dahulu agar tidak terlalu panas saat mengambil isolate kapang agar isolate kapang tidak
mati.
2. Menyiapkan object glass lalu meneteskan larutan lactophenol blue 1-2 tetes diatas
permukaan object glass.
3. Mengambil isolate kapang menggunakan jarum ose tajam secukupnya dan diletakan
diatas lactophenol blue setelah itu kapangnya harus diurai-urai agar tidak menumpuk.
4. Menutup object glass dengan cover glass dengan pelan-pelan dan pastikan tidak ada
gelembung udara.
5. Jarum ose tajam di aseptis kembali menggunakan spirtus hingga kawat mikrom berwarna
merah mulai dari bagian ujung ke bagian pangkal.
6. Mengamati kapang menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 untuk kapang

B. Pewarnaan Sederhana
Alat
1. Object glass
2. Cover glass
3. Mikroskop
4. Jarum ose bulat

Bahan
1. Pewarna crystal violet
2. Air suling steril
3. Korek api
4. Lampu spirtus
5. Isolate bakteri

Langkah Kerja
1. Melakukan tahapan fiksasi untuk membunuh bakteri, menempelkan bakteri, agar warna
mudah masuk ke dinding sel agar maksimal. Caranya dengan menghilangkan lemak
lemak di object glass, lalu jarum ose bulat di aseptis sampai kawat mikrom berwarna
merah setelah itu meneteskan 1 atau 2 loop air suling steril dan letakkan di atas gelas
objek, kemudian jarum ose di aseptis kembali lalu ambil 1 usap isolat bakteri dan
diletakkan di atas gelas objek kemudian mencampurkan air suling dan isolate bakteri
menggunakan jarum ose dan diamkan beberapa saat sampai mengering lalu dilewatkan di
atas api spirtus.
2. Menambahkan crystal violet 1-2 tetes di bagian bakteri yang sudah mengering
3. Di diamkan selama 1 menit dan bilas dengan air mengalir
4. kemudian di keringkan dan mengamati meggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x

C. Pewarnaan Gram
Alat
1. object glass
2. jarum ose bulat
3. mikroskop
Bahan
1. pewarna crystal violet, lugol/ iodine, aseton, alcohol/ ethanol, dan safranin
2. korek api
3. lampu s[irtus
4. air suling steril
5. isolate bakteri
6. alcohol 70%
Langkah Kerja
1. Melakukan tahapan fiksasi untuk membunuh bakteri, menempelkan bakteri, agar warna
mudah masuk ke dinding sel agar maksimal. Caranya dengan menghilangkan lemak
lemak di object glass, lalu jarum ose bulat di aseptis sampai kawat mikrom berwarna
merah setelah itu meneteskan 1 atau 2 loop air suling steril dan letakkan di atas gelas
objek, kemudian jarum ose di aseptis kembali lalu ambil 1 usap isolat bakteri dan
diletakkan di atas gelas objek kemudian mencampurkan air suling dan isolate bakteri
menggunakan jarum ose dan diamkan beberapa saat sampai mengering lalu dilewatkan di
atas api spirtus.
2. Menambahkan crystal violet 1- 2 tetes dam diamkan selama 1 menit
3. Menambahkankan larutan lugol/ iodine 1-2 tetes dan diamkan selama 1 menit dan bilas
dengan air.
4. Meneteskan aseton/ alcohol sampai warnanya luruh lalu bilas dengan air
5. Menambahkan larutan safranin 1-2 tetes dan diamkan selama 1 menit dan bilas dengan
air. Mengelap sisa bilasan air lalu mengamati dengan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 100x

D. Pewarnaan Negatif
Alat
1. Objet glass
2. Mikroskop
3. Jarum ose bulat
Bahan
1. Isolate bakteri
2. Tinta cina / india / nigrosine 10 %
3. Korek api
4. Lampu spirtus
Langkah Kerja
1. Jarum ose di aseptis terlebih dahulu dengan menggunakan spirtus hingga kawat berwarna
merah mulai dari bagian pangkal hingga bagian ujung setelah itu dikibasin terlebih
dahulu agar tidak terlalu panas saat mengambil isolate bakteri
2. Meneteskan tinta cina/india/nigrosine 10% sebanyak 1-2 tetes di letakkan di ujung
3. Mengambil 1-2 loop isolat bakteri menggunakan jarum ose bulat yang sudah diaseptis
dan mencampurkan dengan tinta cina/india/nigrosine 10%
4. Ambil gelas object lain dan dorong ke tepi yang lain / sebelahnya dan di dorong ditaro
nigrosinnya ada dibelakang gelas object dorong dengan sudut 45℃
5. Diamkan hingga tinta kering agar lensa tidak rusak dan amati di bawah mikroskop
6. Campuran tersebut di dorong untuk mmebentuk pulasan yang tipis
7. Melakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x

Hasil
Pewarnaan Hasil
Pewarnaan kapang Pewarnaan Kapang menggunakan Aspergilus aureus dan Rhizopus sp.
Karena kapang ini tidak punya sifat patologi yang terlalu berarti
hasilnya akan terlihat bagian hifa, bagian kepala, dan bagian spora
Pewarnaan Sederhana Pewarnaan sederhana hanya untuk melihat bentuk morfologi dan
warnanya akan tetap ungu karena hanya dibilas pake air biasa dan
terlihat berbentuk cocus (bulat)/ batang
Pewarnaan Gram Gram positive menggunakan Gram negative menggunakan
bakteri Staphylococcus sp. dan bakteri Escherichia Coli tetapi tidak
berkoloni Kemudian hasilnya berkoloni kemudian hasilnya
berwarna biru dan berbentuk berwarna merah dan berbentuk basil
coccus (bulat) (batang)
Pewarnaan Negatif Karena pewarnaan negatif bakterinya tidak diwarnain tetapi latar/
backgrounnya yang diwarnain maka hasilnya bakteri terlihat seperti
bintang dan berwarna bening dan bentuknya bisa coccus (bulat) atau
basil (batang)

Pembahasan
A. Pewarnaan Kapang
Pewarnaan ini menggunakan kapang Aspergilus Aures dan Rhizopus sp. kapang ini
menghasilkan bagian hifa, kepala hifa, dan spora. Hifa merupakan kumpulan beberapa
filamen miselium .Setiap hifa lebarnya 5-10 (Syamsuri, 2004). Rhizopus Sp merupakan
contoh dari divisi zygomicota. Rhizopus sp. memiliki miselium yang bercabang banyak
dan tidak bersekat, sekat/ spectrum hanya ditemukan pada saat reproduksi, reproduksi
dilakukan dengan cara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan spora nonmotil ,
(Pratiwi, 2006)
B. Pewarnaan Sederhana
pewarnaan ini hanya menggunakan satu macam zat warna saja. Sebelum zat warna difiksasi
terlebih dahulu pewarnaan ini dipakai untuk melihat bentuk-bentuk bakteri. Zat warna yang
di gunakan adalah Crystal violet. Fungsi zat warna: Crystal violet merupakan pewarna
primer (utama) yang akan memberi warna Ungu pada mikrioorganisme target. (Sutedjo,
1991).
C. Pewarnaan Gram
Prinsip pewarnaan gram termasuk pewarnaan diferensial (untuk membedakan) karna dapat
membedakan bakteri-bakteri yang bersifat gram negatif dan positif. Pewarnaan ini
ditemukan pertama kali pada tahun 1884 oleh Criestian Gram. Bakteri garam positif ialah
bakteri yang mengikat warna utama (crystal viole) pewarnaan gram dibagi menjadi dua
yaitu gram positif terdapat Staphylococcus berbentuk coccus hal ini karena pada saat tahap
pewarnaan gram setelah diberi larutan kristal violet,lugol,safranin dan dilakukan pencucian
dengan alkohol bakteri yang terlihat berwarna biru. dan gram negatif.yaitu Escheriachia
Coli berbentuk basil(batang) berwarna merah . ( Pelczar, 2007).
D. Pewarnaan Negatif
Pewarnaan ini merupakan pewarnaan yang di gunakan untuk melihat secara tidak langsung,
karena yang diwarnai adalah background/latar belakangnya, sedangkan bakterinya sendiri
tidak mengalami pewarnaan. Pada pewarnaan ini tidak di lakukan fiksasi karena itu dapat
digunakan untuk melihat bentuk-bentuk sel seperti bentuk coccus atau basil yang
sesungguhnya dan untuk menentukan ukuran bakteri, pewarnaan negatif memungkinkan
bakteri terlihat transparan dan tampak jelas. (Pelczar, 2007)

Kesimpulan
1. Pewarnaan kapang tujuan dari pewarnaan kapang untuk melihat morfologi kapang
Pewarnaan Kapang menggunakan Aspergilus aureus dan Rhizopus sp. Karena kapang
ini tidak punya sifat patologi yang terlalu berarti hasilnya akan terlihat bagian hifa,
bagian kepala, dan bagian spora.
2. Pewarnaan sederhana tujuan dari pewarnaan sederhana adalah mengidentifikasi
morfologi sel bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal. Menghasilkan warna
ungu karena hanya dibilas menggunkan air biasa dan berbentuk coccus(bulat). (sutedjo,
1991)
3. Pewarnaan gram tujuan dari pewarnaan gram adalah untuk melakukan pengamatan
morfologi bakteri untuk melihat perbedaan bakteri gram, bakteri gram postif ditandai
dengan berwarna biru (staphylococcus sp.) bentuk coccus(bulat) dan bakteri gram
negative ditandai degan warna merah (Escherichia coli) bentuk basil (batang). (
pelczar, 2007)
4. Pewarnaan negative tujuan pewarnaan negative adalah untuk melihat perbedaan
morfologi/ bentuk bakteri dengan pewaranaan tidak langsung menghasilkan bentuk
coccus (bulat) dan basil (batang). (pelczar, 2007)

Daftar Pustaka
Pelczar, M.J.2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.
Sutedjo, M.1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : Rhineka Cipta.
Pratiwi DA, Maryati S, Srikini, Suharno, Bambang S. 2006. Biology I. Jakarta (ID): Erlangga
PPT Lab kesehatan Lingkungan UI, 2020 (Teknik Pewarnaan Kapang dan Bakteri)

Lampiran
Tahap Fiksasi

PPT Lab kesehatan Lingkungan UI (Teknik Pewarnaan Kapang dan Bakteri)

Cara Pewarnaan kapang

PPT Lab kesehatan Lingkungan UI (Teknik Pewarnaan Kapang dan Bakteri)

Cara Pewarnaan sederhana

https://www.studyblue.com/notes/note/n/microbiology-exam-1-chapters-4-
5/deck/11061135
Cara Pewarnaan gram

http://biofilmbook.hypertextbookshop.com/public_version/artifacts/images/labExer
cises/stain_diagram.jpg

Pewarnaan negative

https://biologyreader.com/wpcontent/uploads/2020/03/Procedure-of-negative-staining.jpg

Hasil pewarnaan kapang

Asperigilius aures Rhizopus sp.

Hasil pewarnaan gram

PPT Lab kesehatan Lingkungan UI (Teknik Pewarnaan Kapang dan Bakteri)

Hasil pewarnaan negatif

PPT Lab kesehatan Lingkungan UI


(Teknik Pewarnaan Kapang dan Bakteri)

Anda mungkin juga menyukai