Anda di halaman 1dari 1

anterior inventrikular

branch
Left Coronary artery
Hidung
circumflex branch
Coronarty Arteries
Saluran Respirasi Atas Rongga Hidung
posterior
inventrikular branch
Right coronary artery Phary nx

marginal branch Pembuluh darah Klasifikasi Anatomi Laring


dalam Jantung
Great Cardiac Vein
Trakea
Saluran Respirasi

Middle cardiac vein Darah dibawa ke Bawah


Bronkus
sinus coronary Coronary Veins
Small cardiac vein melalui
Paru-paru

Anterior cariac vein


Tabung dan jaringan
Terdiri atas
Pericardium Fibrosa dalam paru-paru
Pericardium
Zona Pernapasan
Pericardium serosa Tempat utama
pertukaran gas
Berfungsi sebagai antara udara dan
Epic ar di um
darah
Hidung
Myokardium Dinding Jantung
Klasifikasi Fisiologi
Rongga Hidung
Endokardium
Faring
Atrium Dexter
Antrium
Anatomi Zona Konduksi Laring
Atrium Sinister
Ruang Jantung Trak ea
Ventrikel Dexter

Ventri kel
Bronkus
Ventrikel Sinister

Bronkiolus terminal
Atrioventrikular
Katup Jantung Eksternal Nares
Semilunar
Nasal Vestibule
Rang ka Fi bros a Klasifikasi Jantung
Sec ara Anatomi dan
Rambut Hidung
Fisiologi
Nodus Sinoatrial (SA
node)
Selaput Lendir

Nodus
Nasal Meatus Nasi
Atrioventricular (AV
node)
Conduction Cell Conchae

Bundle of Hiss
(pengantar impuls Nervus Olfaktorius
listrik dari AV node)
Septum Nasi
Fisiologi
Serat Purkinje
Cavum Nasi
Sel pembentuk bulk
dinding atrium dan Nasopharynx
ventrikel, serta Contactile Cell
Organ
meneruskan impuls Faring Oropharynx
melalui discus
interkalaris
Laringopharynx

1. Adanya Stimulus menyebabkan Potensial Aksi terjadi di Nodus Sinoatrial


Laring
2. Stimulus akan tersebar di Atrium karena adanya kontak antar sel dan
Interatrial Pathways
3. Lalu Stimulus sampai ke Nodus Atrioventrikular melalui Internodal Trakea
Pathways
4. Terjadi delay kontraksi antara atrium dan ventrikel oleh Nodus Bronkus dan
Atrioventrikular sebesar 0.1 second. Bronkiolus Otot Di afr agma
Siklus listrik
5. Stimulus ke bundle of His lalu bercabang ke kanan dan ke kiri
6. Stimulus ke arah kiri terbagi menjadi Posterior Fascicle dan Interior Alveolus Otot Interkostal
Fascicle eksternal
7. Stimulus ke arah kanan terdapat Moderator Band yang menghantar
Inspirasi
impuls ke otot Papillary yang menyebabkan Ia berkontraksi lebih dulu
Sternokleidomastoid
8. Impuls diteruskan ke serat purkinje sehingga terjadi kontraksi pada
ventrikel.
Serratus anterior
Otot Aks esori

Terdiri dari 2 fase utama, sistol dan diastol. Sistol adalah Siklus listrik dan
Pectoralis minor
fase dimana ruang jantung berkontraksi dan darah yang mekanis jantung,
berada di ruang tersebut dipompa keluar. Diastol adalah serta hubungannya Otot Pernapasan
Siklus mekanis
fas e keti ka r uang jantung r elaksasi dan dar ah kembali Skalane otot
masuk ke ruang
jantung. Otot dinding
abdomen
◦Siklus listrik menentukan ritme detakan jantung dan
mengirimkan potensial aksi Otot interkostal
◦Mekanis jantung menggerakkan otot jantung sesuai ritme yang Ekspirasi
SISTEM SISTEM TRANSPOR internal
ditetapkan siklus listrik setelah diinisiasi potensial aksi Hubungan SISTEM RESPIRASI
KARDIOVAS KULA R OKSIGEN
◦Aktivitas listrik -> meliputi sistem hantaran khusus,
Transverus thoracis
memengaruhi aktivitas mekanik jantung
Otot Aksesori
◦Aktivitas mekanik -> meliputi kontraksi, relaksasi, dan perubahan
aliran darah yg ditimbulkan keduanya Rectus abdominis

Ketika tekanan arteri meningkat melebihi normal, baroreseptor sinus Syifa Aulia Hudriah
karotikus dan lengkung aorta meningkatkan pembentukan potensial 2006595734
aksi. Tingginya potensial aksi mengindikasi pusat kontrol IBD A 12
kardiovaskuler untuk mengurangi aktivitas saraf simpatis dan
meningkatkan kerja parasimpatis. Sinyal-sinyal eferen menurunkan Tekanan darah naik
kecepatan denyut jantung, menurunkan
volume sekuncup, menimbulkan vasodilatasi arteriol dan vena yang
kemudian menurunkan curah jantung dan resistensi perifer sehingga
tekanan darah kembali normal.
Saraf Otonom dan
Ketika tekanan arteri menurun, aktivitas refleks baroreseptor
baroreseptor menurun yang mengindikasi pusat
kardiovaskuler untuk meningkatkan aktivitas
jantung dengan vasokonstriksi saraf simpatis dan
menurunkan kerja saraf parasimpatis yang Tekanan darah turun
nantinya menyebabkan peningkatan denyut
jantung dan volume sekuncup bersamaan dengan
vasokonstrksi oleh arteriol dan vena. Juga
meningkatkan curah jantung dan resistensi perifer Diafragma berkontraksi → otot
total sehingga tekanan darah kembali normal. diafragma turun → volume rongga
Inspirasi kontraksi toraks membesar → paru-paru
diafragma mengembang → tekanan intra-
Alat untuk mencatat aktivitas
alveolus menurun → udara
listrik jantung. Berfungsi
mengalir masuk ke paru-paru
untuk mendeteksi adanya EKG

kelainan pada jantung dan


sistem sirkulasi darah Otot interkostal eksternal
berkontraksi → tulang iga terangkat
Inspirasi Inspirasi otot → volume rongga toraks membesar
1. Sadapan I (Elektroda + dihubung LA dan elektroda - interkostal → paru-paru mengembang →
dengan RA (menunjukan jantung kiri lateral) tekanan intra-alveolus menurun →
2. Sadapan II (elektroda + hubung LL dan elektroda - udara mengalir masuk ke paruparu
hubung RA) Sadapan Bi polar

3. Sadapan III (elektroda + hubung LA, elektroda - Otot-otot inspirasi tambahan berkontraksi →
hubung LL (keadaan jantung kanan dan bawah) sternum dan dua iga pertama terangkat →
Sadapan EKG , s adapan, dan
Mekanisme Ventilasi volume rongga toraks membesar → paru-
gelombang Inspirasi Aktif
par u mengembang → tekanan intra-al veolus
Sadapan Unipolar
menurun → udara mengalir masuk ke paru-
Limb Load
paru

Gel ombang P
Otot inspriasi mengendur, diafragma rileks, dan interkosta
eksternal rileks -- menurunnya volume paru paru --
Geombang PR Ekspirasi tekanan alveolar meningkat di atas tekanan atmosfer
sekitar 762 mmHg -- udara mengalir keluar paru paru
Gelombang QRS
Gelombang Volume tidal
Segmen ST
Volume cadangan
Gel ombang T respirasi (IRV)

Interval QT Volume cadangan


ekspirasi (ERV)
Terletak dalam
permukaan tubuh Volume Residu (RV)

Jenis Kapasitas inspirasi


Katubnya terletak di
pangkal jantung
Kapasitas residu
Aliran darah fungsional
Ciri
meninggalkan
jantung membawa Kapasitas vital
O2 Volume paru-paru
Kapasitas vital paksa
Dindingnya kuat dan
elastis sehingga
Kapasitas paru total
mudah meregang

Mengukur volume Menggunakan


Tunika eksterna
paru spirometri

Tunik a media Lapisan Pembuluh


Arteri 1. Pada alveolus, P O2 relatif tinggi (100 mmHg) dan P CO2
rendah (40 mmHg)
Tunika Intima 2. Pada kapiler pulmonal, O2 (40 mmHg) dan CO2 (44
mmHg)
Alveolus dan Kapiler
Arteri Elastis 3. Terdapat gradien tekanan parsial antara alveolus dan
Pulmonal kapiler pulmonal. Akibatnya = difusi pasif (O2 ke dalam darah dan

Arteri Muskular Jenis CO2 keluar dari darah menuju alveolus) sampai tekanan parsial
alveolus dan darah setara.
Arteriol Proses pertukaran 4. Darah disalurkan ke jaringan
gas
1. Pada kapiler sistemik P O2 tinggi (100 mmHg) dan CO2 rendah (40
Jalur transit cepat darah yang dibawa dari jantung ke
mmHg)
organ dan bertindak sebagai reservoir tekanan untuk
menyediakan kekuatan pendorong darah saat Fungsi 2. Pada sel jaringan, P O2 rendah (40 mmHg) dan P CO2 tinggi (44 mmHg)
akibat metabolisme
jantung sedang rileks. Kapiler Sistemik 3. Terdapat gradien tekanan parsial antara kapiler sistemik dan sel
jaringan. Akibatnya = difusi pasif ( O2 keluar dari darah dan CO2 masuk ke
Vena memiliki
darah) sampai tekanan parsial alveolus dan darah setara.
dindi ng tipis y ang
4. Darah disalurkan ke paru paru
tidak siap

1. Oksigen larut secara fisik (hanya sedikit)


Memiliki diameter
Metode oksi gen 2. Oksigen terikat hemoglobin (tidak mempengaruhi
yang lebih besar dari Ciri
Trans por Oksi gen dan P O2 darah, sebagai depo penyimpanan O2)
arteri Jenis pembuluh Karbondioksida
darah, ciri dan dalam pembuluh
1. Larut secara fisik (10%)
Membawa darah fungsinya darah Metode 2. Berikatan dengan Hb (30%)
yang tidak terlalu di Karbondioksida
bawah tekanan Vena 3. Sebagai bikarbonat - HCO3- (60&)

Vena kecil/s edang

Vena bes ar Jenis

Venula

Dinding kapiler hanya


memiliki satu lapis
endotel

Dindingnya relatif Ciri


tipis, jarak difusinya
kecil, sehungga
pertukaran dapat
terjadi sangat cepat

Tempat pertukaran
zat antara darah dan Kapiler
jaringan, pertukaran Fungsi
zat terjadi secara
difusi

Conti nous c apillar es

Fenstrated capillares Jenis

Sinosoi d

Apabila terdapat kebocoran berlebih dari


sistem sirkulasi, cairan tersebut akan masuk
ke
dalam saluran limfatik (bernama limfa), yang
akan disalurkan ke pembuluh limfa dan
dikembalikan ke sistem sirkulasi melalui vena Hubungan sistem
di limfatik dan
dekat atrium kanan. pembuluh darah

Fungsi:
1. Mengembalikan cairan berlebih
2. Sebagai sistem imun
3. Transpor lemak

Anda mungkin juga menyukai