parietal 4 lobus
oksipital
vesikuler
Pemeriksaan thorax tidak ada whising dan nafas tambahan
1. Kejang sejak tadi pagi sebelum ke IGD suara jantung normal
2. Frekuensi: 5 mnt berhenti sendiri & kejang 1x 1. Epilepsy
white area Medulla spinalis 2. Kejang demam
3.
4.
5.
Lokasi: Kejang lonjotan kaki tangan kanan & kiri
Disertai demam
Pola demam baru satu hari lalu, kejang langsung
3.
4.
Tumor otak
Meningitis
Pemeriksaan Pemeriksaan ektremitas masih hangat dan edema (normal) KEJANG DEMAM
grey area tinggi belum turun 5. Encephalitis
Anak 1 tahun 1. bising usus meningkat
12 pasang saraf kranial Saraf kranial 6. Riwayat Atopi: Ayah 2. turgor kulit cukup
Anamnesis 7. RPD: Kejang demam umur 7 bulan DD Pemeriksaan abdomen 3. meteorismus,
Meningitis
Ilmu Kedokteran Dasar 4. dehidrasi ringan
Sistem Saraf Somatik (SSS) 8. Gejala lain: Diare cair 1 hari 5kali 3 sendok 1. Meningitis bakterialis akut
Kejang makan demam, nyeri kepala, kaku duduk, kejang
Ada 31 pasang saraf spinal Saraf spinal
Fungsi 9. Pengobatan sebelumnya: paracetamol dan oralit 2. Meningitis Tuberkulosis
10. Cedera kepala demam, letargi, nyeri kepala, kaku kuduk
selama beberapa hari sampai minggu Hb 10,6gr/dl
SST 11. terkena paku berkarat Penunjang Laboratorium Leukosit 4.900/m3
sistem saraf simpatik 3. Meningitis viral
12. Kelainan lahir nyeri kepala, demam, dan tanda iritasi Terdapat limfositois
Sistem Saraf Otonom (SSO) meningens nyeri perut, atau diare.
sistem saraf parasimpatik. Radiologi
Ensefalitis
Divisi sensori (afferent) Divisi
JIHAN NABILAH FEBRIYANI Pemeriksaan tulang belakang
1. Perubahan Kesadaran
6130019019 2. penurunan tingkat kesadaran
kenaikan kebutuhan metabolisme basal 10-15% dengan adanya tanda/ gejala neurologis fokal
Divisi motorik (efferent) atau difus
Penyebab terbanyak infeksi luar Toksik yang dihasilkan suhu tubuh di hipotalamus mengeluarkan mediator kimia menyebabkan oksigen cepat
Pemberian obat rumat secara hematogen merangsang peningkatan
Patofisiologi Kejang Demam kranial dari bakteri yang bersifat menyebar ke seluruh otot, kulit,dan jaringan berupa epinefrin dan
potensial aksi pada neuron. reaksi kimia tubuh habis sehingga terjadi
Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum toksik
ataupun limfogen. prostaglandin. hipoksia.
tubuh tubuh
atau sesudah kejang
Tetap tenang dan tidak panik Patogenesis Kejang Demam Respon terhaap demam
terjadi fase depolarisasi neuron dengan cepat Timbul KEJANG
pirogen eksogen lipopolisakarida (LPS) dinding bakteri gram negatif
Orang tua Edukasi
Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar
leher
LPS menstimulus makrofag yang akan
(TNF-α), IL-6, (IL1ra), prostaglandin E2 (PGE2)
memproduksi pro- &anti-inflamasi sitokin
Bila tidak sadar, posisikan anak telentang dengan
kepala miring
Ukur suhu, observasi, catat lama dan bentuk kejang Pemeriksaan Laboratorium Demam meningkatkan sintesis sitokin di
interleukin 1ß
Pemeriksaan Penunjang keadaan lain misalnya gastroenteritis dehidrasi hipokampus
disertai demam.
Tetap bersama pasien selama kejang.
Bawa ke dokter atau ke rumah sakit bila kejang Pungsi Lumbal menyingkirkan kemungkinan meningitis
berlangsung 5 menit atau lebih. KEJANG
dapat di- lakukan pada keadaan kejang demam kejang demam kompleks pada anak usia lebih dari 6
Elektroensefalografi
yang tidak khas tahun