Anda di halaman 1dari 104

ORGANOGENESIS JANTUNG

Kuliah Anatomi Blok 1.4

dr. Zainuri Sabta Nugraha, M.Sc

Departemen Anatomi
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
DEVELOPMENT OF THE HEART AND GREAT BLOOD VESSELS

LEARNING OUTCOMES

1. Menjelaskan perkembangan awal jantung dari mesoderm splanknik

2. Menjelaskan pembentukan jantung.

3. Menjelaskan pembentukan pembuluh darah

4. Menggambarkan kelainan kongenital jantung dan pembuluh darah


Embriologi Jantung
 Terjadi pada pertengahan minggu ketiga
 Pertumbuhan ini terjadi karena :
 embrio bertambah besar, sehingga makanan yang
diterima secara difusi dari induknya tidak mencukupi
lagi
 pada saat ini, embrio membutuhkan suplai darah
jantung, pembuluh darah untuk pertumbuhan
 Perkembangan jantung sangat kompleks, karena
harus bekerja sebelum pertumbuhannya
sempurna

3/9
FORMATION OF THE MAMMALIAN GASTRULA - 9

MESODERM INTERMEDIATE MESODERM


TYPE STRUCTURE DERIVATIVE

HEAD HEAD MUSCLES, SKULL,


CARTILAGE
CHORDA- NOTOCHORD
LIMB MUSCLES

AXIAL SKELETON
PARAXIAL SOMITES TRUNK MUSCLES
ICM EPIBLAST MESODERM
DERMIS

INTERMEDIATE PARTS OF KIDNEY


AND REPRODUCTIVE TRACT

LIMB SKELETON
HEART
LATERAL
BODY CAVITY DIVIDERS

BLOOD CELLS

AMNION
CHORION
YOLK SAC
ALLANTOIS
Fase Permulaan
 Sel-sel mesenkim di dalam lapisan mesoderm splanchicus
berproliferasi dan membentuk kelompok angiogenik
(“blood vessel-forming”) yang terpisah satu sama lain

 Kelompok ini mula-mula terletak pada


sisi kiri embrio, tetapi dengan cepat
menyebar ke arah kepala

Prochordal plate

5/9
Cardiogenic area
The developing blood vessels and heart tube can be seen in an embryo at
approximately 18 days .

When looking down at this early embryo you can see multiple blood islands
dispersed throughout the embryo.

The heart primordium arises


predominantly from the
mesoderm in the cardiogenic
region of the trilaminar embryo.
 Kelompok ini kemudian
berongga, bersatu dan
membentuk jalinan
pembuluh darah kecil
yang berbentuk tapak
kuda
 Bagian depan tengah
jalinan ini dikenal
sebagai daerah
kardiogenik. Diatasnya
rongga selom
intraembrional yang
akhirnya berkembang
menjadi rongga
perikardium 7/9
The cardiac tube folds under the gut tube……

THE EARLY DEVELOPMENT OF THE HEART - 1

A B
DORSAL AORTA

GUT TUBE
ENDODERM

CARDIAC TUBE
PERICARDIAL CAVITY
VITELLINE VEINS
CARDIAC PRIMORDIUM
(SPLANCHNIC MESODERM)

The cardiac primordia are established in The heart is a U-shaped tube at this stage and
the early gastrula as regions of splanchnic the forming blood vessels are initially
mesoderm ahead of the embryo itself. As a unconnected
result of the head fold, this region ends up
beneath the pharynx.
 Pada hari ke 19, dari mesoderm embrio akan
terbentuk 2 tubulus endokardial
 Pada hari ke 21, tubulus ini bersatu
membentuk tubulus cordis primitif

9/9
Tubulus ini berkembang menjadi :

 Sinus venosus
 Atrium primitif
 Ventrikel primitif
 Bulbus kordis

Pada hari ke 22 jantung mulai berdenyut


10/9
Pada minggu ke IV
 Tubulus kordis menekuk dan melipat
 Bulbus kordis terdorong ke inferior dan
anterior dan bagian kanan embrio
 Primitif ventrikel berpindah ke kiri
 Primitif atrium dan sinus venosus berpindah
ke superior dan posterior
 Dengan ini, pada hari ke 28, tubulus kordis
berbentuk S

11/9
The Tube Bends

V B D
A
V SV

This picture shows three successive stages in the growth of the tube. The tube, as it grows, cannot be
accommodated within the pericardial cavity and undergoes bending.
The primitive chambers of the heart are recognisable, and are labelled in the last picture.
SV – sinus venosus (receives veins from the body), A – atrium, V – ventricle. The ventricle
continues into the ‘bulbus cordis’which in turn leads to the arterial end.
Two terms are used somewhat confusingly for the parts at the arterial end. These are conus arteriosus
and truncus arteriosus. In our discussion we shall simply say ‘arterial end’ of the heart.
Cardiac looping
• Looping of the heart tube allows the straight heart tube to form
a more complex structure reminiscent of the adult heart. Most
cardiac looping occurs during the fourth week and completes
during the fifth week of development
14/9
Formation of the endocardial tube

• The heart initially forms from two


tubes located bilaterally (on either
side) of the trilaminar embryo in
the cranial (head)
• This primitive, bilateral heart
tubes each contains an inner
layer of endocardium, a middle
layer of cardiac jelly, and an outer
layer of myocardium region
Formation of the endocardial tube

• The primitive heart tubes


then fuse in the ventral
midline to form the linear or
straight heart tube in a
cranial to caudal direction
• Simultaneously the heart
tube shows a series of
dilatations.
From cranial to caudal these
are:
1. Bulbous cordis
2. Ventricle
3. Atrium
4. Sinus venosus
 Pertumbuhan jantung yang besar terjadi pada
minggu 5-8
 Tubulus jantung berkembang dengan
bersekat-sekat sehingga membentuk :
4 kamar (2 atrium dan 2 ventrikel)
pembuluh darah yang keluar dan masuk ke
jantung

18/9
 Sekat ini terbentuk oleh :
pertumbuhan massa jaringan yang aktif
dan saling mendekat
pertumbuhan aktif satu massa tunggal
yang terus meluas
 Kesalahan pertumbuhan pada saat ini
menyebabkan kelainan jantung kongenital

19/9
Perkembangan Tubulus Kordis
Komponen Derivat Postnatal
- Sinus venosus - v. cava superior, sinus
coronarius, didnding posterior
atrium
- Primitive atrium - Musculus atria bagian anterior
atrium kiri dan kanan
- Primitive ventrikel - Ventrikel kiri
Bulbus kordis - Ventrikel kanan
* pars trabecula ventrikel kanan - Traktus outflow dari ventrikel ke
* Konus kordis aorta dan trunkus pulmonarius
- Trunkus arteriosus - Aorta ascendens, trunkus
pulmonaris
20/9
• After the formation of the head fold, this tube lies dorsal to
the pericardial cavity and ventral to the foregut.
• Splanchnopleuric mesoderm lining the dorsal side of the
pericardial cavity proliferates to forma thick layer called the
myoepicardial mantle.
• When the invagination is complete, the myoepicardial mantle
completely surrounds the heart tube
• It gives rise to the cardiac muscle (MYOCARDIUM) and
also to the visceral layer of the pericardium (EPICARDIUM)
EXTERIOR OF THE HEART

• Heart tube is suspended


from the dorsal wall of the
pericardial cavity by 2
layers of pericardium that
constitutes dorsal
mesocardium
 A hole forms in the dorsal
mesocardium which increases
in size.
 Gradually Mesocardium
disappears and the heart tube
lies free within the pericardial
cavity
 Mesocardium disappears to
form the transverse sinus of the
pericardium
Septum Interatrial
 Membagi atrium atas kiri dan kanan
 Terdiri atas : septum primum dan septum
sekundum yang saling overlap
 Kedua bagian ini berhubungan dengan
massa jaringan yang disebut bantalan
endokardium

24/9
25/9
 Lobang diantara lembaran bawah septum primum
dan bantalan endokardium disebut ostium
primum
 Dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan
bantal endokardium akan menutup ostium
primum
 Lobang pada septum secundum disebut foramen
ovale
 Bagian atas septum primum berangsur-angsur
menghilang, bagian yang tertinggal menjadi katup
foramen ovale
 Darah mengalir melalui celah ini dari atrium kanan
ke kiri dan mendorong septum primum ke kiri

26/9
 Setelah lahir (paru-paru mulai berfungsi)
 Darah dari atrium kiri mendorong septum
primum dan sekundum dan menutup septum
interatrial
 Yang tersisa bentuk cekungan pada septum
inter atrial yang disebut: Fossa Ovalis

27/9
Septum Primum
• This is a sagittal section
seen from the right.

AVC
V
Foramen Primum
• Foramen primum :

Between
the septum and
the AV Cushions
Passage is a Must!
• Foramen secundum

• Foramen primum about


to disappear
Septum Secundum
• To the right of primum

• Foramen primum has


disappeared
Foramen ovale
• F. Ovale –
• In septum secundum

• Further…
The ‘Valve’

• Two septa

• Two foramina
Kelainan Septum Atriale
 Paling sering ditemui
 Yang paling sering adalah cacat septum sekundum
 Tanda-tanda:
 Lubang besar diantara atrium kiri dan kanan
Penyebab:
 Penyerapan septum primum secara berlebihan
 Perkembangan septum sekundum yang tidak
semestinya
 Darah mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan
(dari tekanan tinggi ke tekanan rendah)
 Menyebabkan pembesaran jantung kanan.

34/9
Septum Interventriculare
 Menjelang akhir minggu keempat, kedua
ventrikel sederhana mulai melebar
 Dinding medial yang sedang meluas ini
berhimpitan dan tumbuh ke superior dari dasar
ventrikel
 Perhimpitan ini berangsur angsur bersatu dan
membentuk septum interventriculare
 Bagian superior septum berasal dari septum
aortico pulmonarius yang akan menjadi trunkus
arteriosus ke trunkus pulmonarius dan aorta
ascendens.

35/9
36/9
Kelainan Pembentukan Septum
Interventrikulorum

 Terjadi bila pertumbuhan septum tak sempurna


 Darah yang diangkut ke A.pulmonalis lebih
banyak dari pada yang diangkut melalui aorta

37/9
Pembentukan sekat
atrioventrikularis
 Katup atrioventrikulare, muskulus papilaris, dan
korda tendine berasal dari lantai ventrikel
Pada akhir minggu ke 4, terdapat 2 bantalan
mesenkim yaitu bantalan endokardium pada
tepi atas dan bawah kanalis atrio ventrikularis
Selain itu ada bantalan endokardium lateral
kanan dan kiri
Bantalan-2 ini makin menonjol dan akan
bersatu, menyebabkan pembagian kanalis atrio
ventrikularis menjadi orifisium atrioventrikulare
kanan dan kiri
38/9
39/9
Kelainan pada pembentukan sekat atrio
ventrikularis
1. Kegagalan bantalan endokardium
bersatu disertai cacat pada sekat
atrium atau ventrikel
2. Hanya sebagian yang bersatu (ostium
primum defek)
 cacat sekat atrium
 Septum interventrikulare tertutup
 Biasanya bersama dengan celah
pada daun anterior katup
trikuspidal

40/9
41/9
Pembentukan katup-katup
atrioventrikuler
 Setelah bantalan endokardium bersatu,
setiap orifisium atrioventrikulare dikelilingi
oleh proliferasi jaringan mesenkim
setempat, sehingga terbentuk katup-katup

42/9
 Jaringan yang terletak diatas permukaan
ventrikel yang berproliferasi ini menjadi
berongga, karena aliran darah
 Katup-katup yang terbentuk berhubungan
dengan dinding ventrikel melalui tali-tali otot
 Jaringan otot pada tali-tali ini berdegenerasi,
diganti oleh jaringan penyambung yang
meliputi endokardium, disebut muskuli
papilaris, yang dihubungkan pada trabekula
oleh korda tendine

43/9
44/9
Pembentukan sekat didalam trunkus
arteriosus dan konus kordis

 Selama minggu ke lima, dibagian sefalik


trunkus arteriosus terbentuk rigi-rigi yaitu:
rigi trunkus superior kanan
tumbuh ke distal dan kiri
rigi trunkus superior kiri
tumbuh ke distal dan kanan

45/9
46/9
 Dalam pertumbuhannya kearah sakus trunko
aortikus, berputar satu sama lain

47/9
 Setelah penyatuan sempurna, rigi-rigi
membentuk sekat yang dikenal : septum
 aortiko pulmonale yang membagi trunkus :
saluran aorta dan saluran pulmonalis

48/9
49/9
 Pada saat yang sama, pada dinding dorsal
kanan dan ventral kiri konus kordis, tumbuh
rigi yang serupa
 Setelah sekat trunkus selesai, rigi konus
tumbuh saling mendekati
 Rigi konus kanan berakhir pada pinggir atas
orifisium atrioventrikularis kanan
 Rigi konus kiri meluas ke sepanjang sisi
kanan kaki depan septum interventrikulare
pars muskularis
50/9
 Setelah kedua rigi konus bersatu, sekat
membagi konus menjadi :
 Bagian anterolateral (saluran keluar
ventrikel kanan)
 Bagian posteromedial (saluran keluar
ventrikel kiri

51/9
52/9
 Foramen interventrikulare yang terdapat di
atas septum interventrikulare pars
muskularis mengecil
 Foramen ini kemudian menutup karena
pertumbuhan jaringan bantalan
endokardium bawah
 Setelah menutup sempurna, foramen
interventikulare menjadi septum
interventrikulare pars membranasea

53/9
Perkembangan katup semilunaris
 Dalam saluran aorta dan saluran pulmonalis
terbentuk tonjolan
 Tonjolan ini berangsur-angsur cekung pada
permukaan atasnya, sehingga membentuk
valvula semilunaris

54/9
Kelainan perkembangan trunkus
dan konus
1. Pemisahan konus yang tidak merata
 Disebabkan pergeseran letak sekat trunkus dan
conus ke depan, sehingga menimbulkan:
penyempitan saluran keluar ventrikel kanan:
stenosis infundibularis pulmonalis
Cacat besar pada septum inventrikulare
Aorta timbul dari kedua ventrikel
Hipertrofi ventrikel kanan
 Keadaan ini disebut: tetralogi fallot

55/9
56/9
2. Trunkus arteriosus persistens
 Disebabkan kegagalan rigi-rigi trunkus dan konus
gagal bersatu, serta turun ke arah ventrikel
 A. pulmonalis timbul di atas permukaan yang
tidak terbagi
 Cacat septum interventrikulorum karena rigi-rigi
ini juga berperan dalam pembentukan septum
interventrikulare

57/9
58/9
Transposisi pembuluh-pembuluh
besar
 Sekat trunkus dan konus tidak berjalan seperti
spiral, melainkan turun lurus ke bawah
 Akibatnya:
 Aorta keluar dari ventrikel kanan
 A.pulmonalis dari ventrikel kiri
 Cacat ini biasanya disertai cacat pada septum
pars membransea septum interventrikulare, dan
duktus arteriosus persistens

59/9
60/9
Kelainan pada valvula semilunaris
 Kelainan ini disebabkan daun katup semilunaris arteri pulmonaris atau aorta menyatu
sampai derajat tertentu
1. Stenosis valvularis arteri pulmonalis
Batang arteri pulmonalis sempit atau menutup sama sekali
2. Stenosis valvularis aorta

Penyatuan daun katup


 Ukuran aorta normal
 Apabila penyatuan total, ventrikel dan atrium kiri kurang berkembang
 Kelainan ini biasanya disertai duktus arteriosus persistens yang mengalirkan darah
ke aorta

61/9
Kelainan Letak Jantung

1. Dextro kardia
 Jantung terletak di sisi kanan thorax
 Disertai inversus totalis dan atau partialis
2. Ektopik kordis
 jantung terletak pada permukaan dinding
dada
 Sebab kegagalan embrio untuk menutup
digaris tengah

62/9
Penyebab Kelainan Kardio Vaskuler
1. Lingkungan embrio
 Infeksi yang mengenai ibu selama kehamilan
2. Faktor genetik
 Penelitian menunjukkan silsilah keluarga yang
menderita kelainan jantung bawaan.

63/9
Pembentukan Pembuluh Darah
 Pertumbuhan pembuluh darah disebut
vaskulogenesis yang berasal dari sel-sel
mesoderm yang disebut angioblast
 Dimulai pada embrio minggu ke 3
 Angioblast ini berhubungan untuk
membentuk pembuluh darah primitive
 Pembuluh ini kemudian tumbuh dan
menginvasi keseluruh embrio

65/9
Haematopoiesis begins in the
MESENCHYME IN
SPLANCHNOPLEURE
OF YOLK SAC
splanchnopleure of the yolk sac
before transferring to the embryo
itself later in development
CELL CLUSTERS
ENDOTHELIUM

BLOOD ISLAND
ENDOTHELIAL CELLS

HAEMATOPOIETIC From Noden and La Hunta p 211


CELLS

1. The first blood cells arise in the


splanchnic mesoderm on the
FORMATION OF BLOOD endodermal wall of the yolk sac.
VESSEL
2. Cells in the outer zone of these
blood islands become vascular
endothelium and enclose
AGGREGATION OF FURTHER
MESENCHYME TO FORM haematopoietic stem cells.
MUSCULAR AND CONNECTIVE
TISSUE WALL 3. The function of
haematopoiesis is transferred
during foetal development from
yolk sac to liver to bone marrow.
Perkembangan Arteri

 Embrio mempunyai aorta dorsalis kiri dan


kanan
 Aorta ini bergabung membentuk aorta
dorsalis komunis
 A.umbilicalis pada permulaan berhubungan
dengan aorta dorsalis komunis

67/9
……and connects bilaterally with the dorsal aorta via the aortic arches

FUSED DORSAL AORTA


1ST AORTIC ARCH (R)

VENTRICLE
ATRIUM
VENOUS RETURN FROM
ORAL PLATE CARDINAL VEINS,
VITELLINE VEIN AND
ALLANTOIC (UMBILICAL)
VEIN

The sides of the U-tube then fuse to


produce the atrial and ventricle regions The dorsal aorta form independently and
with valvular flaps to prevent back flow so then grow to meet the ventral output from the
that the heart can function as a simple heart in the aortic arches
peristaltic pump.
69/9
 Pars superior aorta dorsalis kanan mengalami
degenerasi
 Aorta dorsalis kiri dan aorta menetap
membentuk aorta desendens

70/9
 Selama minggu ke 4 trunkus arteriosus
jantung berhubungan dengan aorta dorsalis
kiri dan kanan melalui arkus aortikus
 Arkus aortikus (lengkung aorta)
berasal dari sakus aortikus
banyaknya 6 pasang

71/9
This pattern of mammalian development
is a good example of recapitulation

PHARYNGEAL POUCHES

LUNG BUD

THIS STAGE RESEMBLES FISH

The diagram shows 6 aortic arches but, in mammals, 1 and


2 are regressing while the later arches are forming and
arches 5 never form
73/9
 Lengkung aorta 1-2 mengalami regresi dan
sebagian kecil menetap untuk membentuk
A.maxillaris
 Lengkung aorta 3, 4, 6 berkembang menjadi
arteri pada orang dewasa
 Lengkung aorta 5 tidak pernah terbentuk
pada manusia

74/9
The simple tubular heart twists to prepare for septum formation and the creation of a four-
chambered organ. The aortic arches are selectively modifed to give rise to the great arteries

THE HEART AND THE AORTIC ARCHES - FORMATION OF THE GREAT BLOOD VESSELS
CAROTIDS
(from L and RIII)

I AORTA
II (from LIV)
III III RIGHT
IV IV DUCTUS
V SUBCLAVIAN ARTERIOSUS
VI VI (from RIV) (LVI to LIV)

TA PULMONARY
A TRUNK
RA
LA (from LVI)

A SEPTA

V
V
LV
RV
VENOUS RETURN
After birth venous return is from
NOTES: vena cava (blue arrows) and
1. View from ventral surface pulmonary veins (red arrows)
2. RA - Right atrium, LA - Left atrium, RV - right ventricle,
LV - left ventricle, TA = truncus arteriosus
76/9
 Pars superior trunkus arteriosus bertunas
untuk membentuk trunkus brachiocephalicus
 Aorta desendens berkembang untuk
membentuk pembuluh darah diseluruh tubuh
 Pembuluh darah yang terbentuk tumbuh
terus dan bermigrasi ke daerah yang
membutuhkan

77/9
78/9
Perkembangan Vena
Sistem vena pada perkembangan embrio
meliputi :
 Sistem Vitelina (vena omphalo mesenterika) :
mengangkut darah dari kandung kuning telur
ke sinus venosus
 Sistem Umbilikalis : mengangkut darah yang
mengandung oksigen dari plasenta
 Sistem Kardinalis
mengembalikan darah dari tubuh embrio ke
jantungnya

79/9
80/9
The embryonic circulation has three circulatory arcs
through which blood is pumped by a simple linear heart

Dorsal aorta Cardinal veins


Mesonephros

Aortic arches

Vitelline vein

Vitelline artery

Allantoic artery

Allantoic vein
Chorio-allantoic
Deoxygenated blood placenta
Mixed blood
Oxygenated blood
Yolk sac
There is a split between deoxygenated
FOETAL CIRCULATION blood returning from the rostral end of
the foetus and oxygenated blood
25 returning from the placenta. This spit
Brachycephalic vessels
14 is achieved by directed flow through
To 19 the foramen ovale
lungs
DA
From lungs

FO

25
19
25

14 Liver

30
22
Trunk

Placenta Hindlimb
Sistem Vitelina
 Terdiri atas vena vitelina kiri dan kanan
 Muncul pada minggu ke 4 dan selesai pada
minggu ke 12
 V.vitelina kiri berdegenerasi
 V.vitelina kanan berkembang membentuk :
sistem vena porta hepatis
sinusoid hati
bagian v. cava inferior
duktus venosus (menghubungkan
v.umbilikalis ke v.cava inferior dan jantung)
83/9
84/9
Sistem Umbilikalis
 Pada permulaan embrio, telah terbentuk
vena umbilikalis kiri dan kanan
 Pada bulan ke 2, vena umbilikalis kanan
berdegenerasi, vena umbilikalis kiri
berhubungan langsung dengan ductus
venosus
 Setelah lahir vena umbilikalis kiri dan duktus
venosus menutup, masing-masing
membentuk lig. teres hepatis dan lig.
venosum
85/9
Sistem Kardinalis

Terdiri atas sepasang vena :


 V. kardinalis anterior
 V. kardinalis posterior
 V. supra kardinalis
 V. subkardinalis

86/9
87/9
 Vena kardinalis anterior berkembang
menjadi :
Vv. Leher dan kepala
V. cava superior
 Vena kardinalis posterior pada minggu ke
8 berdegenerasi dan ditempati oleh vena
supra kardinalis dan vena subkardinalis
yang membentuk susunan asimetris

88/9
 V. Subkardinalis membentuk :
 vena-vena yang membawa darah dari dinding
posterior abdomen
 V. supra kardinalis membentuk :
 vena hemiazygos
 vena azygos

89/9
 V. cava inferior dibentuk oleh :
 sebagian vena vitelina kanan
 vena subkardinalis
 vena kardinalis posterior
Vena-vena ini telah terbentuk sempurna
sebelum lahir

90/9
91/9
Kelainan Pertumbuhan
Pembuluh Nadi Besar
1. Patent Ductus Arteriosus
- dalam keadaan normal, duktus arteriosus
menutup segera lahir.
- karena kontraksi otot-ototnya, duktus
arteriosus tetap terbuka (PDA)
- akibat tekanan perbedaan tekanan antara
sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonalis,
darah akan mengalir dari oarta ke sistem
pulmonalis melalui duktus arteriosus
92/9
93/9
 Bila keadaan ini tidak diobati, tekanan darah
pada sirkulasi pulmonal akan meningkat
 Keadaan ini akan menimbulkan gagal jantung
kanan
 Prostaglandin selama kehidupan fetal
menyebabkan ductus arteriosus tetap terbuka
 Untuk pertolongan pertama dapat diberikan
pengobatan prostaglandin inhibitor
 Bila tidak berhasil dilakukan pembedahan

94/9
2. Coartatio Aorta
 Rongga aorta sangat menyempit dibawah
pangkal A. subclavia
 Penyempitan ini dapat terjadi :
 Preductalis
penyempitan diatas muara duktus
arteriosus, ductus arteriosus tetap terbuka
 Postductalis
penyempitan dibawah muara ductus
arteriosus, ductus arteriosus biasanya
menutup
 Penyebab : kelainan tunika media dan
proliferasi tunika intima 95/9
96/9
3. Kelainan A. Subclavia Kanan
 Pada kelainan ini, A. subclavia dibentuk oleh
bagian distal aorta dorsalis kanan dan
A.Intersegmentalis ketujuh kanan
 Akibatnya A. Subclavia kanan harus menyilang
garis tengah dibelakang oesophagus
 Dapat menimbulkan gangguan menelan dan
pernapasan

97/9
98/9
4. Arcus Aorta Duplex
 Pada kelainan ini, aorta dorsalis tetap ada
 Dengan demikian, terbentuklah cincin
pembuluh yang mengelilingi trachea dan
oesophagus

99/9
100/9
Kelainan Pertumbuhan Pembuluh
Balik

1. Vena cava inferior duplex pada daerah lumbal


 V.sacrochardinalis kiri gagal memutuskan hubungan
dengan v.subcardinalis kiri
2. Tidak terbentuknya vena cava inferior
 Vena subcardinalis kanan gagal membuat pembuluh
penghubung dengan hati, sehingga akan
mengalirkan darahnya langsung ke vena
subcardinalis kanan

101/9
102/9
103/9
REFERENCES

Carlson BM (2003) Patten's Foundations of Embryology

Noden DM, de Lahunta (1985) A Embryology of domestic animals

McGeady TA, Quinn PJ, Fitzpatrick ES, Ryan MT (2006) Veterinary embryology

University of North Carolina web site: http://www.med.unc.edu/embryo_images/

Anda mungkin juga menyukai