Anda di halaman 1dari 16

SKENARIO PEMICU

Bapak B, 68tahun, mengalami kelelahan dan sesak napas bila beraktivitas ringan seperti berjalan.
Enam bulan yang lalu Bapak B mengalami infark miokard (kematian sel otot jantung) pada
bagian anterior ventrikel kiri, akibat dari oklusi (pembuntuan) salah satu cabang arteri koronaria.
Hasil pemeriksaan dokter pada saat ini yaitu tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi
80x/menit, irama denyut nadi tidak teratur, frekuensi napas 18x/menit, napas dangkal, suhu
tubuh 37℃. Bapak B didiagnosis gagal jantung dan aritmia.

1.1 Kata Kunci


1. Infrak Miokard bagian Anterior Ventrikel Kiri
2. Oklusi Salah Satu Cabang Arteri Koronaria
3. Umur 68 Tahun
4. Sesak Napas
5. Tekanan Darah 100/70 mmHg
6. Denyut Nadi 80x/Menit
7. Frekuensi napas 18x/Menit
8. Gagal Jantung
9. Aritmia

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Struktur Sistem Kardiovaskular Normal ?
2. Bagaimana Fungsi Sistem Kardiovaskular ?
3. Sifat Dan karakteristik Otot Jantung ?
4. Bagaimana Kontraksi Jantung ?
5. Apa Yang Mempengaruhi Irama Denyut jantung ?
6. Apa Itu Preload dan Afterload ?
7. Bagaimana Pengaruh Dari Saraf Otonom Terhadap Jantung ?
8. Fungsi Dari Barorefleks/Baroreseptor ?
9. Bagaimana Hubungan Volume dan Tekanan Darah terhadap resistensi perifer ?
10. Apa Itu Vital Sigh dan Bagaimana Tanda Vital Sigh Pada Orang Normal ?
11. Pengertian Gagal Jantung dan Aritmia ?

1
1.3 Mind Map
Sedang
Venule Kecil Besar
g

Antrioventrik
Semilunar ular Simpatis parasimpatis Vena

CV
Katup Persarafan Autonomy

Jantung Kardiovaskular Vascular Kapiler

Kontraksi
Otot Jantung Antrium Coronaria

ventrikel

kontraksi Peacemaker

Tekanan

Arteri
Siastolik Preload

Diastolic Afterload
Arteriol
Arteriol
Pre
Kecil kapiler Besar

Sedang

2
2. PEMBAHASAN

2.1 Bagaimana Struktur Sistem Kardiovaskular Normal ?

Jantung terletak dalam thoraks antara paru-paru dalam ruang mediastinum. Denyutnya dapat
di raba pada interkostal 5. Pulsasi meningkat pada daerah apex yang disebut Point of
Maximum Impulse (PMI)
Selaput yang mengitari jantung disebut perikardium, yg terdiri atas 2 lapisan :
- Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru
- Perikardium visceralis, yaitu permukaan dari jantung itu sendiri, yang juga disebut
epicardium

Struktur jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :

- Endokardium merupakan lapisan bagian dalam


- Miokardium merupakan lapisan berotot di bagian Tengah
- Epikardium merupakan lapisan bagian luar. Kantong perikardium dibentuk oleh lapisan
viseral pada lapisan bagian dalam dan lapisan parietal pada lapisan bagian luar. Terdapat
sedikit cairan dalam ruangan yang merupakan pelumas dan mengurangi gesekan pada
saat jantung berkontraksi. Cairan ini disebut cairan perikardium

Ruang-ruang jantung

- Jantung memiliki 4 ruang yang dipisahkan oleh septum dengan 2 ruang pada sebelah
kanan dan 2 ruangan pada sebelah kiri
- Ruang bagian atas adalah atrium dan ruang bagian bawah disebut ventrikel.
- Otot atrium lebih tipis dari pada ventrikel. Ventrikel kiri dindingnya lebih tebal dari
ventrikel kanan > Hal ini disebabkan karena kekuatan kontraksi ventrikel kiri mempompa
darah ke dalam sirkulasi sistemik.
- Ventrikel kanan lebih tipis karena tekanan pompanya lebih rendah ke dalam paru-paru.
- Pada antrium kanan terdapat sinoatrium yang merupakan pemberi impuls awal pada
kontraksi jantung(guyton,2011 hal 96)
- M.pectinati merupakan bagian kasar pada dinding antrium kanan(netter,2016 hal 217)
- Pada setiap ventrikel jantung terdapat 2 buah M papilaris disertai Chorda tendini.
(netter,2016 hal 217)
- Crista terminalis merupakan pemisah antara sisi kasar dan halus pada antrium
kanan(netter,2016 hal 217)

3
Sulcus
Terminalis
M Pektinati

Chorda -
Tendini - Septum
M Papilaris
Interventrikularis

Sistem pembuluh darah

- Terdapat 3 jenis pembuluh darah utama dalam sistem vaskularisasi yaitu arteri, vena dan
kapiler.
- Arteri berjalan keluar dari jantung, kecuali vena pulmonal membawa darah yang tidak
teroksigenasi.
- Vena berjalan menuju jantung, kecuali vena pulmonal membawa darah yang
teroksigenasi.
- Sirkulasi darah dari jantung ke dalam arteri, arteriol, kapiler, venula, vena, dan kembali
ke jantung.
- Selain itu ada pembuluh khusus bagi jantung yaitu Arteri Coronaria dan juga Sinus
Coronarius

Katup Pada jantung

- Terdapat beberapa jenis katup pada jantung antara lain Antrioventrikular/A-V dan
Semilunar
Katup Antrioventrikular membatasi ventrikel dan antrium sehingga darah dari Ventrikel
tidak kembali ke Antrium katup ini juga di tahan oleh corda tendini(guyton,2011 hal 92)
Katup semilunar membatasi antara ventrikel dengan aorta dan trunkus pulmonal. Katup ini
terbemtuk dari jaringan fibrosa sehingga lebih kuat dan elastis(guyton,2011 hal 98-99)

Sistem peredaran darah


- Sirkulasi sistemik/ peredahan darah besar/ peredaran darah bersih yang Berasal dari
ventrikel kiri dipompa ke seluruh tubuh melalu aorta dan kembali ke antrium kanan

4
- Sirkulasi pulmonal/ peredaran darah kecil/ peredaran darah kotor yang berasal dari
ventrikel kanan menuju paru-paru melalui trunkus pulmonal lalu kembali ke antrium kiri
2.2 Bagaimana Fungsi Sistem Kardiovaskular ?
- System kardiovaskular berkerja layaknya pipa-pipa yang saling berhubungan
- Pada jantung terdapat 2 sistem peredaran besar yaitu system perifer dan pulmonal yang
dimana system perifer melalui ventrikel kiri ke seluruh tubuh melalui aorta dan system
pulmonal dari ventrikel kanan melalui trunkus pulmonal ke paru-paru lalu kembali ke
jantung
- Kontraksi pada antrium akan terjadi lebih awal dibandingkan ventrikel hal ini akan
membantu pada kontraksi dari otot jantung itu sendiri(guyton,2011 hal 97)
- Didalam jantung terdapat katup antrioventrikular yang tipis membatasi antra antrium dan
ventrikel katup ini ditahan oleh corda timpani dan M papilaris sehingga ketika terjadi
kontraksi ventrikel katup tidak terdorong ke belakang dan menyebabkan
kebocoran(guyton,2011 hal 98)
- Selain katup antrioventrikular ada juga katup semilunaris yang membatasi ventrikel
dengan aorta dan trunkus pulmonal katup ini terdiri dari jaringan fibrosa sehingga lebih
kuat dan elastis tetapi rawan lecet. (guyton,2011 hal 98)
- Pada jantung terdapat 2 fase yaitu sistolik dan diastolic. Sistolik adalah keadaan tekanan
jantung ketika memompakan darah keluar dari ventrikel dan diastolic adalah fase istirahat
atau fase pengisian darah ke antrium di sini tekanan jantung akan menurun. (guyton,2011
hal 96)

2.3 Sifat Dan karakteristik Otot Jantung ?

Otot jantung disebut juga myocardium, Myo artinya otot dan Caridum artinya jantung. Otot
jantung sering disebut sebagai otot istimewa karena otot jantung memiliki sifat gerak tak
sadar dan punya kemampuan untuk berkontraksi dengan lambat namun tidak mudah lelah.
Otot jantung bergerak secara involunter yaitu bergerak dibawah kesadaran yang tak
dipengaruhi oleh perintah otak / saraf pusat.
Otot jantung merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot polos. otot jantung memiliki
daerah gelap dan terang, punya banyak inti sel yang terletak di tengah seperti otot lurik,
namun otot jantung juga berrgerak dan bekerja secara involunter seperti otot polos.
Otot jantung dibentuk dari sel-sel yang disebut cardiomiosit. Otot jantung dapat terus bekerja
tanpa berhenti karena terdapat beberapa mitokondria, myoglobin, dan suplai darah sehingga
mungkin terjadi metabolisme aerobic secara terus menerus, serta suplai oksigen dan nutrisi.
Fungsi utama otot jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah untuk sirkulasi ke
seluruh tubuh.
Ciri-ciri dari otot jantung :
 Memiliki bentuk yang memanjang, silindris

5
 Bekerja terus tanpa kenal istirahat
 Inti sel berada ditengah
 Bekerja diluar kesadaran atau dapat disebut bekerja tanpa adanya pengaruhi oleh saraf
pusat atau otak (involunter)
 Ukuran panjang serabut jantung antara 50 - 100 µm,
 Berdiameter sekitar 14 µm.
 Dipengaruhi oleh saraf otonom ( saraf simpatik dan saraf parasimpatik )
 Mempunyai serabut yang bercabang-cabang
 Memiliki diskus interkalaris

6
- Ethel Sloane.Anatomi dan Fisiologi.2004 hal 128
- http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-ciri-ciri-otot-jantung.html
- http://www.artikelmateri.com/2016/02/otot-adalah-pengertian-fungsi-jenis-macam-ciri-
karakteristik.html

2.4 Bagaimana Kontraksi Jantung ?


Pada otot jantung terdapat diskus inter kalatus. Diskus interkalatus adalah membrane sel
yang memisahkan diantara sel otot jantung ( serat otot jantung terdiri atas banyak sel otot
jantung yang saling berhubungan). Pada diskus interkalatus saling berdifusi sehingga
membentuk tautan komunikasi ( tautan imbas = gap junction) yang permeable dan
memungkinkan difusi ion ion cepat. Otot jantung merupakan suatu sinsitium dari banyak sel
otot jantung yang berhubungan sangat erat sehingga bila 1 sel otot terangsang, potensial aksi
akan menyebar ke seluruh jantung melalui kisi-kisi yang saling berhubungan. (guyton,2011
hal 92)

Pada otot jantung memiliki perbedaan kontraksi dengan otot rangka hal ini karena otot
jantung memiliki plateau atau garis lurus ketika kontraksi yang dimana berarti otot jantung
akan mempertahankan fase depolarisasi selama beberapa saat baru terjadinya repolarisasi
hal ini dikarenakan pada otot jantung terdapat 2 jenis kanal yaitu

- Kanal cepat natrium


Kanal ini cara kejanya sama seperti dengan di otot rangka dia akan membuka dengan
waktu yang cepat dan mengakibatkan kontraksi berlangsung cepat

- kanal kalsium lambat


Kanal kalsium merupakan kanal yang penting kanal ini membuka lebih lambat tetapi
lebih lama ketika kanal ini terbuka maka sejumlah besar kalsium dan natrium mengalir
masuk kedalam serat otot jantung dan mempertahankan depolarisasi. Ion kalsium yang
masuk selama masa planteau(garis datar) membangkitkan proses kontraksi otot. Setelah
potensial aksi timbul pada planteau terjadi penurunan permeabilitas membrane otot jantung
terhadap kalium dan menyebabkan ion kalium yang keluar menjadi lebih sedikit dan
membuat voltase potensial aksi ke fase istirahat. Ketika kanal kalsium tertutup
menyebabkan permeabilitas membrane otot jantung terhadap kalium meningkat dan
mengembalikan potensial membrane ke fase istirahat

(guyton,2011 hal 93-94)

7
Hal ini membantu jantung untuk mengeluarkan darah dari ventrikel jantung. Selain itu juga
karena otot jantung memiliki sifat refrakter sehingga mencegah terjadinya tetani pada otot
jantung. (guyton,2011 hal 94)

Pada jantung pun terdapat peacemaker yaitu simpul sinus yang terletak di dekat vena cava
superior setelah potensial aksi dari simpul sinis akan menjalar ke antrium lalu dari antrium
akan masuk ke A-V node menuju septum interventrikularis dan terbagi dua menuju ke dua
sisis ventrikel dan membuat ventrikel kontraksi. (guyton,2011 hal 96)

Fungsi dari antrium memompa dahulu baru ventrikel agar darah dari antrium dapat di pompa
dahulu ke ventrikel lalu di lanjutkan ventrikel untuk ke seluruh tubuh(guyton,2011 hal 96)

Pada fase antrium terbagi 3 yaitu 1/3 awal masa darah dari antrium masuk ke ventrikel
dengan cepat lalu 1/3 berikutnya darah yang masuk menjadi lambat hal ini karena darah
berasal dari vena melalui antrium lalu langsung ke ventrikel dan 1/3 terakhir antrium akan
berkontraksi menyebabkan darah sisanya masuk ke ventrikel (guyton,2011 hal 97)

Kontraksi jantung pun dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yang di antaralain :

- ion kalium dan kalsium


- saraf saraf otonom
- Pengaruh suhu terhadap jantung
(guyton,2011 hal 104-105)

2.5 Apa Yang Mempengaruhi Irama Denyut jantung ?

Faktor yang mepengaruhi Irama denyut jantung

Irama denyut jantung atau Heart Rate (HR) adalah jumlah detak jantung per satuan waktu. Ada
dua faktor yang mempengaruhi Heart Rate yaitu Faktor Intrinsik dan Faktor Ekstrinsik

A. Faktor Intrinsik Heart Rate adalah Sistem Konduksi Jantung

Struktur yang membentuk sistem konduksi khusus ini antara lain adalah :

- SA Node (Sino-Atrial Node)


SA Node terletak pada pertemuan antara Vena Cava Superior dengan Atrium Dextra. SA
inilah yang berfungsi sebagai pace maker dan menghsilkan impuls secara otomatis dan
teratur dengan frekuensi 60-100x/menit. Impuls ini kemudian akan menjalar menuju
atrium yang akan menyebabkan atrium terangsang.
- AV Node (Atrioventricular Node)

8
AV Node terletak diatas sinus koronarius pada dinding posterior atrium dextra dan
berfungsi sebagai menghantarkan impulsdari atrium menuju ventrikel. AV Node juga
dapat menghasilkan impuls namun dengan frekuensi yang lebih rendah dari SA Node
yaitu 40-60x/menit. AV Node ini juga sebagai penunda konduksi impuls dari atrium ke
ventrikel.
- Berkas HIS – Bundle Branches
Berkas HIS menembus jaringan pemisah antara myocardium atrium dan myocardium
ventrikel dan kemudian berjalan pada septum interventrikularis danbercabang menjadi 2
yaitu Right Bundle Branches (RBB) dan Left Bundle Branches (LBB). LBB terbagi
menjadi fasikulus anterior dan fasikulus posterior.
- Serabut Purkinje
Serabut purkinje terletak didalam lapisan myocardium ventrikel. Serabut Purkinje
merupakan serat yang sanagt besar, bahkan lebih besar dari serat otot ventrikel normal,
dan serat ini menjalarkan aksi potensial dengan kecepatan 1,5-4 m/detik. Keadaan ini
memungkinkan penjalaran impuls jantung secara cepat ke seluruh otot ventrikel yang
tersisa, sehingga dapat menyebabkan kontraksi ventrikel. Selain itu, serabut purkinje juga
dapat menghasilkan impuls dengan frekuensi rendah yaitu 15-40 kali/menit
Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
12th Edition halaman 169-174

Faktor Ekstrinsik Heart Rate adalah Saraf Otonom

Saraf otonom adalah sistem yang dominan dalam kinerja jantung. Saraf otonom dibagi menjadi
dua yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.

Kecepatan Jantung ditentukan oleh kecepatan depolarisasi spontan Nodus SinoAtrium,


penurunan membrane potensial membrane otomatis secara perlahan diantara denyut jantung
ini disebabkan oleh proses kompleks perpindahan ion yang melibatkan penurunan Kalium dan
Natrium yang konstan dan juga meningkatan Calsium.

9
Ketika Permeabilitas Nodus SA mwncapai ambang, terbentuk suatu potensial aksi menyebar ke
seluruh jantung memicu jantung untuk berkontaksi / berdenyut.

Ganong Halaman 555-556

2.6 Apa Itu Preload dan Afterload ?

- Preload adalah derajat peregangan serabut miokardium segera sebelum kontraksi.


Peregangan serabut miokardium bergantung pada volume darah yang meregangkan
ventrikel pada akhir diastolik. Aliran balik darah vena ke jantung menentukan volume
akhir diastolik ventrikel. Peningkatan aliran balik vena meningkatkan volume akhir
diastolik ventrikel, yang kemudian memperkuat peregangan serabut miokardium.
Mekanisme Frank-Starling menyatakan bahwa dalam batas fisiologis, apabila semakin
besar peregangan serabut miokardium pada akhir diastolik, maka semakin besar kekuatan
kontraksi pada saat diastolik.

- Afterload : beban akhir ventrikel disebut juga afterload yaitu besarnya tahanan yang
dikembangkan oleh ventrikel selama sistolik untuk mampu membuka katub aorta dan
pulmonal serta untuk memompa darah ke dalam arteri pulmonalis dan aorta, juga
kedalam pembuluh perifer. Jika afterload melebihi batas fisiologis, maka ventrikel tidak
mampu memompa darah pada volume sekuncup yang normal.
Tekanan nadi atau pulse pressure (selisih tekanan sistolik dan diastolik) merupakan
gambaran tekanan yang dihasilkan ventrikel untuk melawan tahanan yang ada di aorta.
Tekanan nadi normal yaitu 30-50 mmHg. Jika tekanan nadi menurun, maka daya
kontraksi ventrikel menurun, demikian juga dengan curah jantung. Tekanan diastolik
merupakan indikator afterload.

Daftar Pustaka :
1. http://eprints.undip.ac.id/44631/3/Fithria_Nurunisa_22010110110123_Bab2KTI.pdf
2. Sherwood, Lauralee. 2002. Fisiologi Manusia. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

2.7 Bagaimana Pengaruh Dari Saraf Otonom Terhadap Jantung ?

saraf saraf otonomSaraf simpatis dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung dan juga
meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung lalu saraf parasimpatis dapat menurunkan
frekuensi denyut jantung dan juga dapat menyebabkan menurunya kekuatan kontraksi otot
jantung. Serat serat saraf parasimpatis sebagian besar di antrium dan hanya sedikit di
ventrikel hal ini yang menyebabkan parasimpatik dapat menurunkan frekuensi jantung tetapi
hanya sedikit pada kekuatan kintraksi jantung. Pada normalnya serat simpatis terus
memberikan sinyal dengan kecepatan rendah sehingga mempertahanka kekuatan pompaan
30% lebih dari normal ketika saraf simpatik ditekan makan dapat terjadi penurunan frekuensi
denyut jantung dan kekuatan kontraksi otot ventrikel hingga 30% dbawah normal.
(guyton,2011 hal 103-104)

2.8 Fungsi Dari Barorefleks/Baroreseptor ?

10
baroreseptor atau barorefleks adalah refleks yg berperan pada setiap perubahan tekanan darah
yang diperantarai secara otonom. Baroreseptor terdapat di sinus karoyis dan arkus orta yang
bekerja sangat cepat untuk mengkompensasi perubahan tekanan darah. Baroreseptor juga
menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap tekanan didalam arteri. Jika tekanan di
dalam arteri tinggi potensial aksi juga akan meningkat sehingga kecepatan pembentukan
potensial aksi aksi di neuron eferen juga meningkat. Begitupun sebaliknya jika terjadi
penurunan tekanan darah. Disaat tekanan arteri terlalu tinggi, pusat kontrol kardiovaskuler
akan memberikan respon dengan mengurangi aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitass
parasimpatis. Sinyal-sinyal aferan akan menurunkan kecepatan denyut jantng, menimbulkan
vasodilatasi arteriol dan vena serta menurunkan curah jantung dan resistesi perifer total,
sehingga tekanan darah kembali normal. Begitu juga jika tekanan darah turun dibawah
normal.

2.9 Bagaimana Hubungan Volume dan Tekanan Darah terhadap resistensi perifer ?

Hubungan Timbal Balik antara Tekanan, Aliran dan Tahanan

Aliran darah melalui pembuluh darah ditentukan oleh dua faktor yaitu :

1. Perbedaan tekanan darah diantara kedua ujung pembuluh, terkadang disebut "gradien tekanan"
di sepanjang pembuluh darah yaitu daya yang mendorong darah melalui pembuluh.

2. Rintangan terhadap aliran darah yang melalui pembuluh disebut resistansi perifer.

P1 mewakili tekanan pada permulaan pembuluh, pada ujung yang lain tekanannya adalah P2.
Tahanan terjadi karena gesekan antara aliran darah dan endotel didalam pembuluh darah
sepanjang bagian dalam pembuluh. Aliran melalui pembuluh dapat dihitung dengan rumus
berikut :

Tekanan darah(BP) = Aliran darah (CO) × Resistansi Perifer (PR)

BP =(Stroke Volume (SR) × Heart Rate (HR)) × PR

Peningkatan stroke volume yang berlangsung lama dapat terjadi apabila terdapat peningkatan
volume plasma yang berkepanjangan, akibat gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal
atau konsumsi garam yang berlebihan. Peningkatan volume plasma akan menyebabkan
peningkatan volume diastolik akhir sehingga terjadi peningkatan stroke volume dan tekanan
darah.

Peningkatan Total Periperial Resistence yang berlangsung lama dapat terjadi pada peningkatan
rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau responsivitas yang berlebihan dari arteriol
terdapat rangsangan normal. Kedua hal tersebut akan menyebabkan penyempitan pembuluh
darah. Pada peningkatan Total Periperial Resistence, jantung harus memompa secara lebih kuat
dan dengan demikian menghasilkan tekanan yang lebih besar, untuk mendorong darah melintas
pembuluh darah yang menyempit. Hal ini disebut peningkatan dalam afterload jantung dan
biasanya berkaitan dengan peningkatan tekanan diastolik. Apabila peningkatan afterload

11
berlangsung lama, maka ventrikel kiri mungkin mulai mengalami hipertrofi (membesar). Dengan
hipertrofi, kebutuhan ventrikel akan oksigen semakin meningkat sehingga ventrikel harus
mampu memompa darah secara lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan tesebut. Pada
hipertrofi, serat-serat otot jantung juga mulai tegang melebihi panjang normalnya yang pada
akhirnya menyebabkan penurunan kontraktilitas dan volume sekuncup.

2.10 Apa Itu Vital Sigh dan Bagaimana Tanda Vital Sigh Pada Orang Normal ?
Vital sign/ tanda-tanda vital merupakan pengukuran fungsi tubuh yang paling dasar yang
bertujuan untuk mendeteksi gangguan, kelainan atau perubahan.
Parameter tanda vital terdiri dari :

 Tekanan darah
 Denyut nadi
 Pernapasan
 Suhu tubuh
1. Tekanan darah
Tekanan darah merupakan kekuatan pemompaan darah oleh jantung untuk mendorong darah
di dalam arteri hingga ke seluruh tubuh. Alat yang digunakan untuk pengukuran tekanan
darah yaitu tensimeter dan stetoskop. Ukuran tekanan darah dibedakan menjadi 2, yaitu
sistolik dan diastolic. Sistolik mengacu pada tekanan dalam arteri saat jantung berkontraksi
dan memompa darah ke seluruh tubuh. sedangkan diastolik, mengacu pada tekanan di dalam
arteri saat jantung beristirahat dan mengisi dengan darah. Tekanan darah normal yaitu 120/80
MmHg. Pada bayi tekanan darah lebih rendah daripada orang dewasa.
Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah berdasarkan Joint National Committee
VII adalah sebagai berikut :

TD Sistol TD Diastol Klasifikasi TD Perkiraan usia TD Sistol TD Diastol

90 ‒ 119 < 80 Normal 1-12 bulan 75-100 50-70

120 ‒ 139 80 ‒ 89 Prehipertensi 1-4 tahun 80-110 50-80

140 ‒ 159 90 ‒ 99 Hipertensi derajat 1 3-5 tahun 80-110 50-80

≥ 160 ≥ 100 Hipertensi derajat 2 6-13 tahun 85-120 55-80

13-18 tahun 95-140 60-90

12
Denyut nadi
Denyut nadi merupakan pengukuran denyut jantung dengan berapa kali jantung berdetak per
menit dalam mendorong darah melalui arteri ke seluruh tubuh. Pengukuran denyut nadi
dilakukan dengan menggunakan stetoskop atau menggunakan jari yang ditekankan pada nadi
selama 60 detik. Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada arteri radialis (pergelangan
tangan), arteri brakialis (siku), arteri karotis (leher) atau arteri dorsalis pedis (kaki).
1) Arteri Radialis: Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas pergelangan
tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin.
2) Arteri Brachialis: Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku.
Digunakan untuk mengukur tekanan udara.
3) Arteri Karotis: Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri karotid
berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.
Denyut nadi normal untuk orang dewasa adalah 60 – 100 kali per menit, disebut juga dengan
Detak Jantung Normal. Pada bayi dan anak – anak denyut nadi normal lebih tinggi daripada
orang dewasa.
Intepretasi hasil pengukuran denyut nadi:

Perkiraan usia Nadi saat


Nadi saat anak bangun
anak tidur
Heart Rate/ denyut nadi
(kali/menit)
Bayi baru lahir – 3 bulan 85-205 80-160
nadi Klasifikasi
3 bulan – 2 tahun 100-190 75-160
< 60 Bradikardi
2 tahun – 10 tahun 60-140 60-90
60 ‒ 100 Normal
>10 tahun 60-100 50-90
> 100 Takikardi

2. Pernapasan
frekuensi pernapasan diukur dengan menghitung jumlah pengembangan dada seseorang
untuk menarik napas dalam waktu satu menit
Respirasi normal atau pernafasan normal untuk orang dewasa adalah 12 – 20 kali per menit.
Pada bayi dan anak – anak laju perapasan normal lebih tinggi daripada orang dewasa.

13
Intepretasi pengukuran frekuensi pernapasan:

Frekuensi
Frekuensi
Klasifikasi Umur Pernapasan
Pernapasan (kali/menit)

< 12 Bradipnea 0-1 tahun 30-60

12 ‒ 20 normal 1-3 tahun 24-40

> 20 Takipnea 3-5 tahun 22-34

5–12 tahun 18-30

>13 tahun 12-16


3. Suhu
Suhu tubuh merupakan ukuran panas badan seseorang. Pengukuran suhu tubuh dilakukan
dengan menggunakan Termometer. Suhu tubuh normal antara 36,5 derajat C - 37,2 derajat
C / 97,8 derajat F - 99 derajat F
Metode mengukur suhu tubuh:
1) Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak dianjurkan pada
bayi
2) Axilla. Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan
menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral
3) Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral
Intepretasi pengukuran suhu tubuh:

Suhu (°C) Kesan

< 36,5 Hipotermia

36,5 ‒ 37,5 Normal


37,5 ‒ 37,9 Demam
≥ 38 Demam tinggi
Daftar pustaka:

14
 http://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-content/uploads/2016/11/PEMERIKSAAN-
VITAL-SIGN.pdf
 http://fk.unsoed.ac.id/sites/default/files/img/modul%20labskill/modul%20ganjil
%20I/Ganjil%20I%20-%20pemeriksaan%20tanda%20vital.pdf
 https://mediskus.com/dasar/tanda-tanda-vital-ttv-pemeriksaan-nilai-normal
 http://www.idmedis.com/2014/12/pemeriksaan-tanda-tanda-vital-vitalsigns.html

2.10 Pengertian Gagal Jantung dan Aritmia ?


Gagal jantung adalah ketidakmampuan curah jantung mengimbangi kebutuhan tubuh akan
pasokan dan pembuangan zat sisa. Salah satu atau kedua ventrikel dapat secara progesif
melemah dan gagal. Ketika suatu ventrikel yang kepayahan tidak mampu memompa keluar
semua darah yang kembali padanya, vena-vena di belakang ventrikel tersebut dapat terbendung
oleh darah.

Sebab-sebabnya :
Gagal jantung dapat terjadi oleh berbagai sebab, tetapi dua yang tersering adalah
1. Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung atau gangguan sirkulasi ke otot jantung dan
2. Pemompaan terus-menerus ke beban akhir yang meningkat secara kronis, misalnya pada
stenosis katup semilunar atau peningkatan menetap tekanan darah.

Gejala-gejala yang terjadi :


1. Berkurangnya kontraktilitas jantung; yaitu, sel-sel otot jantung yang melemah berkontraksi
kurang efektif
2. Sesak nafas baik ketika beraktivitas maupun sedang istirahat
3. Tubuh terasa lelah sepanjang waktu

Pengertian Aritmia

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak
jantung tidak bekerja dengan baik.

Sebab-sebabnya :
1. Menggunakan narkoba
2. Efek samping obat-obatan
3. Terlalu banyak mengonsumsi alcohol
4. Terlalu banyak mengonsumsi nikotin atau rokok

Gejala-gejala yang terjadi :


1. Rasa berbdebar didada
2. Detak jantung lebih cepat dari yang normal, maupun sebaliknya, detak jantung lebih lambat
dari yang normal

15
3. Merasakan sesak nafas
4. Merasakan nyeri di dada

Daftar pustaka :
1. Lauralee Sherwood, INTRODUCTION TO HUMAN PHYSIOLOGY, 8th Ed. EGC 2205
2. Mayo Clinic (2017). Diseases and conditions. Heart Arrhythmia

3. KESIMPULAN
Jantung merupakan sebuah organ yang kompleks yang dimana memiliki fungsi sangat
vital bagi kehidupan manusia oleh karena itu perlu penjagaan agar tidak terjadi kerusakan yang
dapat menyebabkan beberapa penyakit misalnya gagal jantung. Selain itu juga di tubuh manusia
terdapat tanda tanda vital yang sangat beragam tergantung suatu factor dan hal itu perlu di
perhatikan

16

Anda mungkin juga menyukai