Anda di halaman 1dari 5

MAHASISWA

PROBLEM BASED LEARNING

BLOK 4.3 SISTEM DARAH DAN IMUNITAS II

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

SEMESTER II

TAHUN 2018/2019
HENOCH-SCHONLEIN PURPURA

Penyusun:

Zenia Angelina, dr., M.Biomed, Sp.A

Sindrawati, dr., Sp.PA


Standar Kompetensi

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sistem darah dan imunitas yang relevan dengan skenario.

Kompetensi Dasar

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang diagnosis banding purpura yang relevan


dengan skenario
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang diagnosis banding nyeri perut yang relevan
dengan skenario
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi Henoch-Schonlein Purpura (HSP)
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang etiologi HSP
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang patofisiologi HSP
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang dasar penegakan diagnosis HSP
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penatalaksanaan HSP
8. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang komplikasi HSP

Skenario Pemicu

Seorang anak laki-laki usia 8 tahun, dibawa ibunya ke Klinik karena muncul
bercak-bercak merah di kedua tungkai. Nyeri perut berulang sejak satu minggu ini,
hilang timbul, terasa tajam, lokasi tidak spesifik. Saat ini tidak didapatkan demam,
batuk pilek maupun diare. BAK dalam batas normal.

Strategi pembelajaran mahasiswa selama proses tutorial


1. Diskusi kelompok tanpa tutor, mengemukakan ide bebas diantara mahasiswa (kerja
sama).
2. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan pada
persoalan yang spesifik dan mendiskusikan informasi yang didapatkan.
3. Mengikuti kuliah pakar.
4. Belajar mandiri dengan membaca textbooks dan journal serta mencari informasi ilmu
dari sumber belajar lainnya (hubungan dengan nara sumber, internet dll).

Persiapan Mahasiswa Sebelum Tutorial


Setelah membaca skenario ini dengan teliti identifikasikan masalah yang
penting untuk didiskusikan.
Kata kunci:
Kembangkan sebanyak mungkin pertanyaan prinsip sehubungan dengan kata kunci tersebut. Setiap
pertanyaan harus diberi alasan mengapa pertanyaan tersebut diajukan. Pertanyaan tersebut
akan dijawab oleh tutor sesuai data yang ada.

Petunjuk Bagi Tutor


Pada setiap proses tutorial, sebelum memasuki tahap di bawah ini setiap masing-masing
mahasiswa telah mempelajari skenario dan mempersiapkan diri.

Pertemuan I Tahap 1-3 : Mencari kata-kata sulit; Mendefinisikan masalah;


Brain storming hipotesis masalah

Pertemuan Tatap Muka I dilakukan untuk menentukan masalah pokok skenario, kata kunci,
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh.
1. Ditentukan masalah pokok dan daftar masalah lain/ kata kunci yang berhubungan dengan
masalah pokok (kata kunci)
2. Mahasiswa mengajukan pertanyaan untuk melengkapi data yang ada, dan tutor
mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perlu dikemukakan alasan
mengapa pertanyaan itu diajukan.

Pertanyaan yang harus muncul saat diskusi:


Setelah membuat daftar kata kunci, mahasiswa diminta untuk membuat mind-mapping
sebelum menyusun daftar pertanyaan.

Pertemuan 1 Tahap 4-5: Analisis masalah; Menetapkan learning objectives

Tahap 6: Mencari informasi

1. Mahasiswa menyampaikan pembahasan jawaban pertanyaan minimal, dengan mencantumkan


sumber informasinya
2. Diskusi kelompok

Pertemuan 2 Tahap 7: Menarik kesimpulan


1. Mahasiswa membuat sistematika (skema) mekanisme hubungan masalah pokok dan
masalah lainnya.
2. Mahasiswa menarik kesimpulan dari kasus sebagai hipotesis akhir, diikuti dengan
rencana penatalaksanaan
3. Kelompok mempersiapkan laporan kerja akhir yang akan diserahkan untuk dinilai, atau
dipresentasikan bila terpilih.

DAFTAR PUSTAKA
1. Widjajanti M. Manifestasi dan komplikasi gastrointestinal pada Purpuran Henoch
Schonlein. Sari Pediatri 2012;13(5):334-9.
2. Sinclair P. Hencoch Schonlein purpura-a review. Current Allergy Clin Immunol.
2010;23:116-20.
3. McCarthy HJ, Tizard EJ. Clinical practice: diagnosis and management of Henoch
Schonlein purpura. Eur J Pediatr 2010;169:643-50.
4. Tizard EJ, Hamilton-Ayres MJ. Henoch-Schönlein purpura. Arch Dis Child Educ
Pract Ed 2008;93:1-
5. Robert PF, Waller TA, Brinker TM, Riffe IZ, Sayre JW, Bratton RL. Henoch
Schonlein Purpura : a review article. Southern Med J 2007;100:820-4.
6. Yang YH, Yua HH, Chiang BL. The diagnosis and classification of Henoch–
Schönlein purpura: An updated review. Autoimmun Rev 2014;13:355–8.
7. Deng F, Lu L, Zhang Q, Hu B, Wang S, Huang N. Hecoch Schonlein purpura in
childhood: treatment and prognosis. Analysis of 425 cases over a 5-year periode. Clin
Rheumatol 2010;29:360-74.

Anda mungkin juga menyukai