Anda di halaman 1dari 12

LOGBOOK PRAKTIKUM KE-3

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN


SESI : 6 /TANGGAL : SENIN 19 OKTOBER 2020
JUDUL : PENGENALAN ALAT, BAHAN, DAN TEKNIK
ISOLASI BAKTERI DAN KAPANG

Tujuan
- untuk mengetahui cara isolasi/ penanaman bakteri pada media cair
- untuk mengetahui cara isolasi/ penanaman bakteri pada media cair berisi tabung durham
- untuk mengetahui cara isolasi/ penanaman bakteri dengan metode gores pada tabung
- untuk mengetahui cara isolasi/ Penanaman bakteri dengan metode gores pada cawan
- untuk mengetahui cara isolasi/ penanaman bakteri dengan metode sebar
- untuk menegetahui cara isolasi/ penanaman bakteri dengan metode tuang
- untuk mengetahui cara isolasi/ penanaman kapang

Teknik Isolasi Bakteri di Media Cair

Alat
1. Jarum ose bulat

Bahan
1. Isolate bakteri
2. Media steril (LB) berisi tabung durham
3. Media steril ( LB)
4. Alcohol 70%
5. Korek api
6. Lampu spirtus

Langkah Kerja

Tanpa durham
1. Menggunakan (APD) berupa jas lab, masker, dan sarung tangan
2. Melakukan teknis aseptis dengan cara menyemprotkan alcohol 70% pada meja kerja dan
diamkan sampai menguap lalu dilap dengan tisu lalu menyalakan spirtus di area meja
kerja yang sudah disemprot alcohol 70%, kemudian menyemprotkan alcohol 70% ke
telapak tangan dan selah selah jari hingga alcohol menguap.
3. Mensterilkan jarum ose bulat dengan cara jarum ose dibakar dari ujung sampai bagian
yang bulat sampai warnanya merah, dan sebelum mengambil isolate bakteri dengan
jarum ose dikibasin beberapa saat untuk mengurangi panas di kawat mikrom agar bakteri
tidak mati.
4. Mengambil 1 usap isolate bakteri dengan jarum ose bulat yang sudah di aseptis
5. Celupkan jarum ose yang digunakan untuk mengusap bakteri secara aseptis ke dalam
media di dalam tabung ulir secara aseptis lalu untuk memasukan bakteri ke tabung ulir
berisi media dengan cara diketuk agar bakteri turun ke media.
6. Menginkubasi selama/ biarkan bakteri tumbuh selama 24/48 jam di incubator dengan
suhu 35℃-37℃
Dengan durham
1. Menggunakan (APD) berupa jas lab, masker, dan sarung tangan
2. Melakukan teknis aseptis dengan cara menyemprotkan alcohol 70% pada meja kerja dan
diamkan sampai menguap lalu dilap dengan tisu lalu menyalakan spirtus di area meja
kerja yang sudah disemprot alcohol 70%, kemudian menyemprotkan alcohol 70% ke
telapak tangan dan selah selah jari hingga alcohol menguap.
3. Mengambil 1 usap bakteri dengan jarum ose bulat yang sudah diaseptis dengan cara
jarum ose dibakar dari ujung sampai bagian yang bulat sampai warnanya merah, dan
sebelum mengambil isolate bakteri dengan jarum ose dikibasin beberapa saat untuk
mengurangi panas mikrom agar bakteri tidak mati.
4. Celupkan jarum ose yang digunakan untuk mengusap bakteri secara aseptis ke dalam
media di dalam tabung durham secara aseptis lalu untuk memasukan bakteri ke tabung
durham berisi media dengan cara diketuk tetapi jangan terlalu keras agar tidsk
menimbulkan gelembung dalam durham
5. Menginkubasi selama/ biarkan bakteri tumbuh selama 24/48 jam di inkubator dengan
suhu 35℃-37℃
Teknik Gores Pada Media Miring dan Cawan
Alat
1. Jarum ose bulat

Bahan
1. Isolate bakteri
2. Media cawan steril (NA)
3. Media miring steril ( NA)
4. Alcohol 70%
5. Korek api
6. Lampu spirtus

Langkah kerja
a. cawan
1. Menggunakan (APD) berupa jas lab, masker, dan sarung tangan
2. Melakukan teknis aseptis dengan cara menyemprotkan alcohol 70% pada meja kerja dan
diamkan sampai menguap lalu dilap dengan tisu lalu menyalakan spirtus di area meja
kerja yang sudah disemprot alcohol 70%, kemudian menyemprotkan alcohol 70% ke
telapak tangan dan selah selah jari hingga alcohol menguap.
3. Mensterilkan jarum ose bulat dengan cara jarum ose dibakar dari ujung sampai bagian
yang bulat sampai warnanya merah, dan sebelum mengambil isolate bakteri dengan
jarum ose dikibasin beberapa saat untuk mengurangi panas di kawat mikrom agar bakteri
tidak mati.
4. Mengambil 1 usap bakteri dengan jarum ose bulat yang sudah diaseptis
5. Menggoreskan dengan jarum ose bulat yang digunakan untuk mengusap bakteri secara
aseptis ke dalam media di dalam cawan yang sudah dibakar sebentar dengan lampu
spirtus dengan sangat pelan agar media tidak robek dengan membentuk pola zigzag
sebanyak 4 kuadran kemudian kuadran 2, 3 dan ,4 dengan cara yang sama dengan
kuadran 1 lalu tutup cawan dan dibakar lagi di di lampu spirtussebentar.
6. Menginkubasi bakteri menggunakan incubator selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-
37℃.
b. Tabung ulir
1. Menggunakan (APD) berupa jas lab, masker, dan sarung tangan
2. Melakukan teknis aseptis dengan cara menyemprotkan alcohol 70% pada meja kerja dan
diamkan sampai menguap lalu dilap dengan tisu lalu menyalakan spirtus di area meja
kerja yang sudah disemprot alcohol 70%, kemudian menyemprotkan alcohol 70% ke
telapak tangan dan selah selah jari hingga alcohol menguap.
3. Mensterilkan jarum ose bulat dengan cara jarum ose dibakar dari ujung sampai bagian
yang bulat sampai warnanya merah, dan sebelum mengambil isolate bakteri dengan
jarum ose dikibasin beberapa saat untuk mengurangi panas di kawat mikrom agar bakteri
tidak mati.
4. Mengambil 1 usap bakteri dengan jarum ose bulat yang sudah diaseptis
5. Menggoreskan dengan jarum ose bulat yang digunakan untuk mengusap bakteri secara
aseptis ke dalam media di dalam tabung ulir yang sudah dibakar sebentar dengan lampu
spirtus dengan sangat pelan agar media tidak robek dengan membentuk pola zigzag dari
bagian bawah ke bagian atas lalu tutup tabung ulir dan dibakar lagi di di lampu spirtus
sebentar.
6. Menginkubasi bakteri menggunakan incubator selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-
37℃,

Teknik sebar
Alat
1. Pipet serologic steril
2. Batang sebar
3. Bulb
4. Gelas beaker
Bahan
1. Isolate bakteri
2. Media cawan steril (NA)
3. Alcohol 70%
4. Lampu spirtus
5. Korek api
Langkah kerja
1. Menggunakan (APD) berupa jas lab, masker, dan sarung tangan
2. Melakukan teknis aseptis dengan cara menyemprotkan alcohol 70% pada meja kerja dan
diamkan sampai menguap lalu dilap dengan tisu lalu menyalakan spirtus di area meja
kerja yang sudah disemprot alcohol 70%, kemudian menyemprotkan alcohol 70% ke
telapak tangan dan selah selah jari hingga alcohol menguap.
3. Isolate bakteri dipindahkan terlebih dahulu ke media cair
4. Menterilkan pipet serologic dengan cara melewatkan pipet serologic di atas api spirtus
5. Mengambil bakteri menggunakan pipet serologic yang sudah di sterilkan/ di aseptis
sebanyak 0,1 ml dari isolate bakteri di tengah cawan media steril
6. Kemudian bakteri diratakan di atas permukaan media menggunakan batang sebar yang
sudah steril dengan cara mencelupkan batang sebar ke alcohol 70% lalu dileawti di atas
api spirtus sampai menguap.
7. Menginkubasi bakteri menggunakan incubator selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-
37℃

Teknik Tuang
Alat
1. Bulb
2. Cawan petri steril
3. Pipet serologic

Bahan
1. Isolate bakteri
2. Media steril (NA)
3. Lampu spirtus
4. Korek api
5. Alcohol 70%

Langkah kerja
1. Menggunakan (APD) berupa jas lab, masker, dan sarung tangan
2. Melakukan teknis aseptis dengan cara menyemprotkan alcohol 70% pada meja kerja dan
diamkann sampai menguap lalu dilap dengan tisu lalu menyalakan spirtus di area meja
kerja yang sudah disemprot alcohol 70%, kemudian menyemprotkan alcohol 70% ke
telapak tangan dan selah selah jari hingga alcohol menguap.
3. Mensterilkan pipet serologic dengan cara melewatkan pipet serologic di atas api spirtus
4. Mengambil isolate bakteri sebanyak 1 ml menggunakan pipt serologic yang sudah di
sterilkan/ di aseptis lalu letakkan isolate bakteri di dalam cawan petri secara aseptis.
5. Menuangkan media yang berada dalam Erlenmeyer ke dalam cawan petri secara aseptis
tuang dengan hati hati dan medianya harus suam-suam kuku/ hangat suhu 40℃-50℃
untuk menegetahui hangatnya dengan cara menempelkan ke pergelangan tangan, tuang
dengan perlahan media ke dalam cawan yang sudah dilewatkan di atas api api spirtus
sebanyak 15-20 ml dan terdapat tanda sampai lapisan terbentuk.
6. Diratakan dengan cara menghomogenkan dengan membentuk angka 8 maximal 10 kali
lalu cawan petri di lewatkan di atas api spirtus
7. Menginkubasi bakteri menggunakan incubator selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-
37℃

Teknik Isolasi Kapang


Alat
1. Jarum ose tajam

Bahan
1. Isolate kapang
2. Media miring steril (PDA)
3. Lampu spirtus
4. Korek api
5. Alcohol 70%
Langkah Kerja
1. Menggunakan (APD) berupa jas lab, masker, dan sarung tangan
2. Melakukan teknis aseptis dengan cara menyemprotkan alcohol 70% pada meja kerja dan
diamkan sampai menguap lalu dilap dengan tisu lalu menyalakan spirtus di area meja
kerja yang sudah disemprot alcohol 70%, kemudian menyemprotkan alcohol 70% ke
telapak tangan dan selah selah jari hingga alcohol menguap.
3. Aseptis jarum ose dengan cara jarum ose tajam dibakar dari ujung sampai bagian yang
tajam sampai warnanya merah.
4. Mengambil 1 cuplik kapang dengan jarum ose tajam yang sudah diaseptis
5. Menusukkan jarum ose tajam tegak lurus di media miring dari bagian ujung media ke
arah dasar media dengan cara diangkat sambil diputar dan didiamkan sebentar jangan
sampe merusak media lalu usapkan jarum ose dan tabung reaksi di atas api spirtus
6. Menginkubasi kapang menggunakan incubator selama 24/48 jam dengan suhu ruang
yaitu 25℃ - 30℃.

Hasil
Teknik isolasi Hasil setelah di inkubasi

Teknik isolasi di media cair Setelah di inkubasi selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-37℃ dan
tanpa tabung durham diamati hasilnya warna media berubah dari bening menjadi keruh atau
terdapat lendir maka bakteri berhasil tumbuh.
Teknik isolasi di media cair Setelah di inkubasi selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-37℃ hasilnya
dengan tabung durham setelah diamati gelebungnya maka jika terdapat gelembung dalam
durham dan warnanya berubah dari keruh atau cair maka bakteri
berhasil tumbuh .
Teknik isolasi metode gores Setelah di inkubasi selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-37℃ lalu
pada media cawan diamati sebelum di inkubasi media bening/ kosong dan setelah di
inkubasi terdapat media yang tumbuh pada kuadran 1 masih
menumpuk, pada kuadran 2 mulai terpisah-pisah, pada kuadran 3
terpisah-pisah dan kuadran 4 goresan terakhir baru terdapat goresan
goresan yaitu kultur murni. Jika hasilnya numpuk semua itu itu karena
terlalu banyak mengambil bakteri sehingga tidak terdapat kultur murni.
Teknik isolasi metode gores Setelah di inkubasi selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-37℃ hasilnya
pada media miring/ tabung setelah diamati bakteri berhasil tumbuh di dalam media di tabung ulir
jika terbentuk pola zigzag yang sudah dibentuk.
Teknik isolasi metode sebar Setelah di inkubasi selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-37℃ hasilnya
di media cawan setelah diamati maka sebelum di inkubasi media steril dan setelah di
inkubasi jika meratakan bakteri dengan benar maka bakteri akan
tumbuh merata jika tidak meratakannnya tidak benar maka bakteri
tumbuh tidak merata itu artinya gagal.
Teknik isolasi metode tuang Setelah di inkubasi selama 24/48 jam dengan suhu 35℃-37℃ hasilnya
di media cawan setelah diamati maka sebelum di inkubasi media steril dan setelah di
inkubasi bakteri berhasil tumbuh jika pertumbuhannya menyeluruh di
semua permukaan media.
Teknik isolasi kapang Setelah di inkubasi selama 24/ 48 jam dengan suhu 25℃-30℃ hasilnya
setelah diamati jika kapang belum terlalu jadi hanya akan ada di hifa
hifa putih tipis di semua permukaan media atau belum tumbuh
sempurna kapang tidak akan tumbuh di semua permukaan hanya ada
disekitar area dekat yang ditusuk saja dan belum merata, tetapi jika
sudah 48 jam biasanya kapang akan lebih banyak tumbuh karena
kapang lebih banyak pertumbuhannya dari bakteri.

Pembahasan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik isolasi sehingga
bakteri/kapang terbebas dari kontaminan. Kontaminan adalah organisme yang tidak diinginkan
ada bersama bakteri/kapang (Madigan dkk., 2011. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teknik
isolasi tersebut misalnya prosedur teknik aseptik, jenis medium yang digunakan, teknik isolasi,
teknik pemilihan bakteri/kapang, dan penyimpanan pasca teknik isolasi (Harley & Prescott,
2002; Madigan dkk., 2011).
Teknik isolasi untuk memperoleh biakan murni ada beberapa cara tergantung substratnya. Isolasi
mikroba dari media padat dapat menggunakan cara gores(streak method) sebar (spread method)
dan cara tuang (pour-plate method). Isolasi mikroba .Hal yang perlu diperhatikan pula adalah
dalam memilih sumber biakan, seperti memilih koloni yang representatif untuk diambil menjadi
biakan murni. Koloni yang berada di bagian tengah dari sampel biasanya kurang terkontaminasi
dibandingkan koloni yang berada di bagian pinggir (Harley & Prescott, 2002)
Setelah melakukan isolasi, diperlukan upaya untuk menjaga agar biakan tersebut tetap baik,
misalnya dengan disimpan di pendingin atau alat pengering (Harley & Prescott, 2002:).
untuk dapat memindahkan suatu biakan atau beberapa ose koloni ke dalam medium steril yang

lain, diperlukan suatu teknik transfer biakan. Ada dua cara metode pemindahan biakan, yaitu
metode zig-zag (streak) dan metode penempatan pada sebuah titik atau tanam (stab). Metode zig-
zag biasa digunakan untuk memindahkan biakan bakteri. Cara memindahkannya yaitu dengan
menggoreskan ujung jarum loop yang telah mengandung khamir/bakteri secara zig-zag di atas
permukaan medium miring mulai dari ujung bagian bawah sampai bagian atas. Metode stab
digunakan untuk memindahkan biakan kapang. Biakan kapang diambil sedikit dengan
menggunakan jarum needle atau jarum tanam tajam, kemudian jarum diletakkan di atas
permukaan medium miring kira-kira pada jarak 1/3 dari panjang permukaan medium (Gandjar
dkk., 1992).
Kapang merupakan bentuk jamur yang terlihat seperti serabut-serabut benang yang disebut
miselia. Miselia terdiri dari filamen-filamen (hifa) panjang yang bercabang dan saling menjalin.
Cendawan adalah jamur multiseluler besar yang bentuknya menyerupai tumbuhan (Tortora dkk.,
2010).

Kesimpulan
Teknik solasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni. Menurut (Harley dan Prescott, 2002) terdapat
Cara-cara pengisolasian mikroba dengan cara isolasi ke media cair dan isolasi ke media padat.
Teknik-teknik isolasi ke media cair dengan cara memakai tabung durham dan tidak memakai
tabung durham ,teknik isolasi ke media padat dengan cara teknik gores, teknik sebar, dan teknik
tuang. Menurut (Madigan dkk., 2011) Dengan melakukan teknik isolasi di media cair terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan agar bakteri/kapang tidak terkontaminasi dan setelah
melakuka isolasi terdapat. Dan menurut (Gandjar dkk,. 2002) terdapat metode pemindahan
bakteri/kapang yaitu dengan pola zigzag dan tusuk. Terdapat hasil yang diperoleh dari berbagai
teknik isolasi di media cair dan padat yaitu jika pada teknik media cair jika media berubah warna
menjadi keruh artinya bakteri berhasil tumbuh sedangkan pada media padat yaitu metode gores
jika terdapat goresan goresan, metode sebar jika sudah menyebar merata, metode tuang jika
pertumbuhannya rata meneyeluruh disemua permukaan maka dapat dikatakan berhasil.Dan
teknik isolasi kapang jika sudah 48 jam maka akan tumbuh sempurna di semua permukaan yang
sudah ditusuk dan terdapat hifa hifa yang tebal maka dapat dikatakan berhasil tumbuh.

Daftar pustaka

PPT LAB Kesling UI (mikrobiologi kesehatan lingkungan praktik teknik isolasi/ penanaman
bakteri dan kapang )
Collins, C. H. and; P. M. Lyne. 2004. Collins and Lyne’s microbiological methods.
Harley & Prescott. 2002. Laboratory exercises in microbiology, 5th ed.
Morello, J. A., P. A. Granato & H. E. Mizer. 2003. Laboratory manual and workbook in
microbiology: Applications to patient care.
Tortora, G. J., B. R. Funke & C. L. Case. 2010. Microbiology: An introduction, 10th.

Lampiran

Menggunakan jas lab, masker, dan sarung


tangan

Meneyemprotkan alcohol 70% pada meja kerja dan diamkan


beberapa detik kemudia lap
Menyalakan api spirtus di are meja kerja yang sudah disemprot
alcohol 70%

Menyemprotkan alcohol 70% ke telapak tangan dan selah selah


jari diamkan hingga alkohol menguap

Teknik isolasi metode gores dengan membakar jarum ose


terlebih dahulu lalu mengambil bakteri dan menggoreskan pada
media kemudian di inkubasi

Teknik isolasi metode sebar dengan menagmbil bakteri


menggunakan pipet sebanyak 0,1 ml lalu diratakan mengunakan
batang sebar kemudia di inkubasi

Teknik isolasi metode tuang dengan mengambil bakteri 1 ml


lalu dituang ke media dan di homogenkan membentuk angka 8
kemudian di inkubasi

Teknik isolasi media cair tanpa tabung durham sebelum


diinkubasi berwarna bening dan setelah di inkubasi media
berubah menjadi keruh yaitu bakteri berhasil tumbuh.
Teknik isolasi media cair dengan tabung durham sebelum di
inkubasi media berwarna bening dan setelah di inkubasi media
terdapat gelembung dalam durham maka bakteri berhasil
tumbuh

Teknik isolasi metode gores pada cawan sebelum di inkubasi


media berwarna bening dan setelah di inkubasi bakteri tumbuh
di permukaan media membentuk pola zig zag.

Teknik isolasi metode gores pada tabung sebelum di inkubasi


media kosong dan setelah di inkubasi tumbuh bakteri di
permukaan media membentuk pola zig zag.

Teknik isolasi metode sebar pada cawan sebelum di inkubasi


media masih berwarna bening dan setelah di inkubasi bakteri
tumbuh di permukaan media

Teknik isolasi metode tuang pada cawan sebelum di inkubasi


berwarna bening dan setelah di inkubasi media tumbuh di
permukaan, tengah, dan dasar media

Teknik isolasi kapang pada media miring sebelum di inkubasi


dan setelah di inkubasi media kapang terdapat hifa hifa putih
tipis di semua permukaan media.

Anda mungkin juga menyukai