1
dengan terspesialisasi. Organisasi mengatur dan berwenang dalam menentukan
spesialis dalam hirarki atau strata kewenangan di mana setiap orang bertanggung jawab
kepada seseorang dan memiliki wewenang yang terbatas pada tindakan spesifik yang
diatur oleh aturan prosedur yang telah ditetapkan oleh organisai.
1.2 Fitur Organisasi
Semua organisasi modern memiliki karakteristik berbeda. Mereka adalah sebuah bentuk
birokrasi dengan divisi yang jelas dari mulai tenaga kerja samapai dengan terspesialisasi.
Organisasi mengatur dan berwenang dalam menentukan spesialis dalam hirarki atau strata
kewenangan di mana setiap orang bertanggung jawab kepada seseorang dan memiliki wewenang
yang terbatas pada tindakan spesifik yang diatur oleh aturan prosedur yang telah ditetapkan oleh
organisai.
1.2.1 Routines and Business Processes
Semua organisasi yang ada saat ini, termasuk perusahaan bisnis menjadi sangat efisien dan
efektif dari waktu ke waktu dalam menjalankan tugasnya karena individu atau karyawan di
dalam perusahaan mengembangkan dan menjalankan rutinitas untuk memproduksi barang dan
jasa. Rutinitas ini kadang disebut dengan prosedur operasi standar yang tepat. aturan, prosedur,
dan praktik yang telah dikembangkan dan dicanangkan untuk mengatasi hampir semua situasi
yang telah ditentukan dan diharapkan. Sebagai karyawan yang paham akan rutinitas ini, mereka
menjadi sangat produktif dan efisien, dan perusahaan ini mampu mengurangi biaya dan beban
dari waktu ke waktu sebagai meningkatkan efisiensi.
2
bisnis yang secara aktual perusahaan bisnis menghasilkan nilai, biasanya nilai ini berlindung di
budaya organisasi.
1.2.4 Organizational Environments
Organisasi berada di dalam lingkungan dimana organisasi memanfaatkan sumber daya yang
digunakan dan mereka mendistribusikan barang dan jasa tersebut. Organisasi dan lingkungan
memiliki hubungan timbal balik yang intens. Di lain sisi, organisasi sangat terbuka untuk dan
bergantung pada lingkungan sosial dan fisik yang mengelilingi organisasi tersebut atau
oraganisasi itu tinggali. Artinya organisasi perlu memilih lingkungan yang tepat dengan
organisasinya.
1.2.5 Organizational Structure
Semua organisasi memiliki struktur atau bentuk dalam menjalankan tujuannya. Jenis sistem
informasi yang anda akan temui di bisnis perusahaan dan permasalahan yang muncul dengan
sistem sering mencerminkan jenis struktur organisasi yang dianut atau dijalankan. Misalnya,
dalam birokrasi profesional seperti rumah sakit, tidak jarang ditemukan sistem pencatatan pasien
paralel yang dioperasikan oleh administrasi, satu lagi oleh dokter, dan satu lagi oleh staf
profesional lainnya seperti perawat dan pekerja sosial.
1.2.6 Other Organizational Features
Organisasi memiliki tujuan dan menggunakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai tujuan
organisasi. Organisasi juga menghadapi kelompok yang berbeda atau memiliki ciri yang berbeda
dari organisasi tersebut, beberapa manfaat dari perbedaan itu bisa menjadi bagus terutama untuk
klien, pemegang saham, atau publik. Sifat kepemimpinan atau gaya pemimpin sangat berbeda
dari satu organisasi lain dengan lainnya. Cara lain organisasi berbeda adalah dengan tugas yang
mereka melakukan dan teknologi yang mereka gunakan. Artinya tiap organisasi memiliki tujuan
dan cara yang berbeda.
2. Bagaimana Dampak Sistem Informasi Bagi Organisasi Dan Perusahaan Bisnis?
Sistem informasi telah menjadi sebuah alat bantu yang sangat integral, berbasis online,
cekatan, serta interaktif yang telah dilibatkan setiap saat dan setiap waktu dalam kegiatan
operasional, kegiatan pemasaran, dan dalam pengambilan keputusan pada perusahaan-
perusahaan besar pada era digitalisasi saat ini. Selama satu decade terakhir, sistem informasi
telah mengubah hampir seluruh secara fundamental nilai ekonomi suatu perusahaan serta
meningkatkan secara besar peluang pengoorganisasian pekerjaan dalam perusahaan.
2.1 Economic Impacts
Dari segi ekonomi, teknologi informasi dapat mengubah biaya modal dan biaya informasi
yang bersifat relatif atau tidak langsung yang digunakan dalam kondisi tertentu. Sistem informasi
dipandang dapat menjadi faktor produksi yang menggantikan modal dan tenaga kerja yang
selama ini digunakan atau dianut oleh perusahaan. Oleh karena itu, teknologi informasi akan
menghasilkan penurunan jumlah manager tingkat menengah dan pekerjaan yang berkaitan
dengan administrasi didalam peusahaan. Teknologi informasi juga dapat mempengaruhi biaya
3
dan kualitas informasi yang digunakan serta mengubah nilai ekonomis suatu informasi, teknologi
membantu perusahaan dalam mendapatkan kontrak kerja dengan nilai yang pantas dan tepat,
karena teknologi dapat menekan biaya transaksi dimana biaya tersebut dikenakan pada saat
perusahaan membeli sesuatu dipasaran yang tidak dapat dihasilkannya.
2.2 Organizational and Behavioral Impacts
2.2.1 IT Flattens Organizations
Sebagian besar organisasi bersifat birokrat yang sebagian besar dikembangkan sebelum
zaman digital, lambat dalam berubah, dan kurang kompetitif dibandingkan organisasi yang baru
dibentuk pada era digitalisasi. Beberapa organisasi raksasa saat ini telah menyusut, mengurangi
jumlah karyawan dan jumlah jabatan pada struktur organisasi mereka. Perubahan ini berarti
dalam jangkauan kontrol atau pengawasan manajemen menjadi semakin luas, memungkinkan
manager tingkat atas untuk mengkontrol dan mengelola lebih banyak karyawan dengan cakupan
yang lebih luas. Akibat adanya teknologi informasi.
2.2.2 Postindustrial Organizations
Teori perindustrian (pasca era industri) lebih berdasarkan sejarah ketimbang ekonomi, juga
mendukung gagasan bahwa teknologi informasi seharusnya meratakan hierarki atau strata dalam
perusahaan. Teknologi informasi mungkin dapat mendorong organisasi menggunakan
perberdayaan jaringan dalam menyelesaikan tugas – tugasnya, dimana sekelompok profesional
berkumpul bisa secara tatap muka maupun secara elektronis dalam jangka waktu yang singkat
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.
2.2.3 Understanding Organizational Resistance to Change
Sistem informasi dapat mempengaruhi siapa melakukan apa kepada siapa, kapan, di mana,
dan bagaimana dalam suatu organisasi. Banyak sistem informasi baru memerlukan perubahan
dalam rutinitas pribadi, individu yang dapat menyakitkan bagi mereka yang terlibat dan
memerlukan pelatihan ulang dan upaya tambahan yang mungkin atau mungkin tidak
dikompensasi. Karena sistem informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, proses bisnis, dan
strategi organisasi, seringkali ada penolakan yang cukup besar terhadap mereka ketika
diperkenalkan.
Ada beberapa cara dalam memvisualisasikan penolakan. Penelitian mengenai penolakan
organisasi terhadap inovasi, menunjukkan ada 4 faktor terpenting yang ditemukan yaitu sifat dari
inovasi teknologi tesebut, struktur organisasi, budaya orang – orang yang berada didalam
organisasi tersebut dan pekerjaan – pekerjaan yang terkena dampak dari inovasi tersebut.
2.2.4 The Internet and Organizations
Dengan adannya Internet, terutama World Wide Web (WWW) memiliki dampak penting dan
vital terhadap hubungan antar banyak perusahaan dan entitas diluar perusahaan yang ada, bahkan
proses bisnis didalam sebuah organisasi atau perusahaan berdampak juga. Dimana internet ini
berdampak pada meningkatkan kemampuan akses yang luas, kapasitas penyimpanan yang
banyak, distribusi informasi yang mudah, dan pengetahuan bagi organisasi.
4
2.2.5 Implications for the Design and Understanding of Information Systems
Untuk memberikan manfaat yang sebenarnya, sistem informasi harus dibangun dengan
pemahaman yang jelas mengenai organisasi yang akan menggunakannya. Faktor utama
organisasi dalam menentukan perencanaan suatu sistem baru adalah sebgai berikut :
Lingkungan organisasi tersebut harus berfungsi dan berjalan.
Struktur organisasi seperti hierarki, spesialisasi, rutinitas, dan proses bisnis.
Budaya dan politik organisasi yang dianut.
Bentuk organisasi dan gaya kepemimpinan.
Kepentingan–kepentingan utama yang terpengaruh oleh kehadiran sistem serta sikap
kerja yang akan menggunakan sistem tersebut
Jenis pekerjaan, keputusan, dan proses bisnis yang akan didukung oleh sistem informasi
tersebut.
5
4) Menjalin Hubungan pelanggan dan pemasok
6
inti bergantung pada pengetahuan yang diperoleh selama bertahun-tahun pengalaman lapangan
praktis dengan teknologi. Pengetahuan praktis ini biasanya dilengkapi dengan upaya penelitian
jangka panjang dan karyawan yang berkomitmen.
3.5.3 Network-Based Strategies
Internet dan teknologi jaringan telah mengilhami strategi yang memanfaatkan kemampuan
perusahaan untuk menciptakan jaringan atau jaringan satu sama lain. Strategi berbasis jaringan
mencakup penggunaan ekonomi jaringan, model perusahaan virtual, dan ekosistem bisnis.
4. Menggunakan Sistem Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif : Masalah
Manajemen
Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi serta produk, layanan, dan prosedur
operasinya, mendorong organisasi ke dalam pola perilaku baru. Berhasil menggunakan sistem
informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif itu menantang dan membutuhkan koordinasi
yang tepat dari teknologi, organisasi, dan manajemen.
4.1 Sustaining Competitive Advantage
Keunggulan kompetitif yang diberikan sistem strategis tidak selalu bertahan cukup lama
untuk memastikan profitabilitas jangka panjang. Karena pesaing dapat membalas dan meniru
sistem strategis, keunggulan kompetitif tidak selalu dapat dipertahankan. Pasar, harapan
pelanggan, dan perubahan teknologi; globalisasi telah membuat perubahan ini semakin cepat dan
tidak terduga. Sistem informasi saja tidak dapat memberikan keuntungan bisnis yang bertahan
lama. Sistem awalnya dimaksudkan untuk menjadi strategis sering menjadi alat untuk bertahan
hidup, dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk bertahan dalam bisnis, atau mereka dapat
menghambat organisasi dari membuat perubahan strategis penting untuk kesuksesan masa depan.
7
8
Daftar Pustaka