Anda di halaman 1dari 6

1

R umah Abu adalah salah satu bangunan


dari Rumah Kapitan yang berada di Jl. KH.
Azhari, Dermaga 7 Ulu, Seberang Ulu I,
Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kampung ini
diberi nama Kampung Kapitan karena seorang
Kapitan Cina Terakhir bernama Tjoa Ham Hin
pernah tinggal di kampung ini dan keturunannya
secara turun menurun tinggal di bangunan
tersebut hingga kini. Selain berfungsi sebagai
tempat tinggal dari keturunan Kapitan, Rumah
Abu dan kawasan Kampung Kapitan ini juga
dapat dikunjungi oleh masyarakat umum
sebagai sebuah objek wisata bersejarah.
Eksterior bangunan
Rumah Abu ini terdiri dari
dua serambi terpisah yang
dihubungkan oleh
jembatan, struktur
bangunan adalah rumah
panggung seperti rumah
tradisional Sumatra
Selatan pada umumnya
hanya saja dengan
sentuhan kebudayaan
Tiongkok. Bangunan
didominasi warna putih
dan material kayu dengan
diameter dan ukuran
papan kayu yang relatif

3 lebih besar dan kokoh


karena menggunakan
kayu yang berkualitas
disbanding dengan kayu
yang dihasilkan masa
kini.
Untuk bagian interior, begitu
memasuki lobby ditemui meja yang
berisi patung dewa, dupa, serta lilin
– lilin untuk keperluan sembahyang
umat beragama Buddha. Di sisi
kanan dan kiri terdapat kamar –
kamar yang dulunya ditempati oleh
Kapitan dan keluarganya, kamarnya
bernuansa khas peranakan
Tiongkok jaman dahulu. Kemudian
di ruangan ini juga terdapat hiasan
dinding dan kursi yang cukup ikonik
karena memberi nuansa vintage.
Lebih jauh lagi memasuki ruangan
selanjutnya adalah ruang
sembahyang lagi dengan susunan
patung dan lilin serta dupa yang
lebih kompleks.

4
INTERIOR
5
R uangan ini sedikit lebih gelap dengan
ruangan didominasi warna merah marun
sehingga menimbulkan suasana yang
lebih mencekam. Selain berfungsi sebagai
tempat sembahyang, ruangan itu juga berfungsi
sebagai storage alat – alat ibadah dan arsip. Di
ruangan ini kami juga mencoba bermain
KAMPUNG KAPITAN

permainan ramalan dengan cara melempar kayu


dan menurut kepercayaan mereka apabila salah
satu atau kedua bilah kayu terbuka kita
RUMAH ABU

diperbolehkan untuk mengocok lidi dan


membaca ramalan yang keluar untuk kita.
Bagian paling belakang Rumah Abu ini
difungsikan sebagai tempat tinggal
keluarga/keturunan Kapitan dan berfungsi
sebagaimana rumah tinggal pada umumnya.
Keseruan kegiatan di
Rumah Abu Kampung Kampitan

Ruang duduk yang berfungsi sebagai ruang tamu dulunya. Di


ruangan ini terdapat bangku – bangku dan sofa tempat duduk
dan foto – foto di sepanjang dinding yang merupakan foto
Kapitan dan keturunan – keturunannya. Selain itu, di
belakang Rumah Abu tepatnya terletak di bagian bawah
jembatan yang menghubungkan dua serambi tersebut,
terdapat permukiman warga peranakan Tiongkok yang masih
ditinggali hingga hari ini. Kampung Kapitan ini merupakan
tempat tinggal bagi Kapitan dan keturunannya (serta yang
berhubungan) karena pada zaman kolonial Belanda, sang
Kapitan bertugas untuk mengurus banyak hal terkait
administrasi dan lain – lain sehingga penting bagi mereka
untuk memiliki kawasan tempat tinggal tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai