Anda di halaman 1dari 5

UAS Fotografi Arsitektur | Lila Laura Yovitha |1815012023 | Essay Foto

SUASANA NEW NORMAL SAAT PPKM DI


LINGKUNGAN MASJID AL-WASI'I
Terik sore itu menandakan matahari perlahan turun ke peraduan, menyisakan jingga
yang membias menggantikan warna biru di langit-langit kota. Saat itu waktu menun-
jukkan pukul 16.21, sungguh waktu yang amat dekat dengan gema azan ashar.

Pada sudut terluar masjid Al-Wasi'i


terdapat bapak pedagang asongan
yang tengah menghilangkan penatnya
sejenak dengan berbaring di pelataran
masjid meninggalkan dagangan yang
berada tepat di sebrang tubuhnya.

Tidak jauh dari bapak pedagang, seo-


rang kucing berjalan ria menyusuri
masjid seakan-akan bangunan terse-
but adalah rumah tempat tinggal yang
nyaman. Berjalan, menatap, berbaring
sambil sesekali membersihkan badan-
nya yang tampak kurus.
Pandemi dan segala aturan baru
membuat masjid ini terasa lebih sepi
dari biasanya. Meskipun masih ada
satu dua mahasiswa yang kerap
duduk menghiasi lantai masjid, tetapi
kesunyian yang menusuk sangat
terasa hingga suara angin terdengar
lebih berisik dari lantunan
sayup-sayup orang bercengkrama.
Memasuki waktu ashar, para jamaah mulai berdatangan. Meskipun tidak seramai
dahulu, tetapi suasana ini cukup menghidupkan masjid dengan gerakan-gerakan
sholat yang agung. Para makmum membuat shaf solat dengan jarak tertentu,
sedang suara imam lantang terdengar sampai keluar sehingga tak satupun
makmum yang tertinggal gerakan.
Pandemi dan segala ricuh yang
mengecoh meski tetap membuat be-
berapa acuh berhasil mengubah
tatanan kehidupan umat manusia di
muka bumi. Sendu yang terdapat di
masjid Al-Wasi'i adalah satu dari
sekian banyak.

Terdapat dua sisi terdampak daripa-


da pandemi disini. Yang pertama
adalah bangunan yang sepi pengun-
jung, dan yang kedua perekonomian
seorang pencari nafkah.

Barangkali terdampak ketiga adalah


para kucing liar yang jatah makann-
ya beringsut menipis dari masa se-
belum krisis ekonomi melanda.
Semoga bumi lekas membaik, sehingga kita dapat merapatkan kaki pada barisan shaf
tanpa harus menggunakan masker, dan pulang menggenggam satu plastik makanan
yang sempat dibeli di pelataran masjid.

Syukur ada pada setiap kesempatan. Kali ini syukur berada tepat pada sehat yang tidak singkat
DATA EXIF

Anda mungkin juga menyukai