Anda di halaman 1dari 8

SUB CHAPTER

- Coadaptation in traditional social systems


- Coevolution of the social system and
ecosystem from traditional to modern
agriculture

Arranged By :
Ayu Kartikasari (18405244022)

Fithra Agit Nurmawan (18405241053)


Hajar Nurhastuti (18405244002)
CHAPTER 7
Coevolution and coadaptation of human social
systems and ecosystems
KOEVOLUSI DAN KOADAPTASI DARI SISTEM SOSIAL MANUSIA DAN EKOSISTEM
Pendahuluan

Gambar 1.1. Interaksi Koevolusi dan Koadaptasi antara Sistem Sosial dengan Ekosistem
Koevolusi : berubah Bersama

Koadaptasi : penyesuaian Bersama


Koevolusi dan koadaptasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari evolusi biologis
pada tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang hidup Bersama dalam suatu ekosistem.
Koevolusi dan koadaptasi adalah permainan antara penyesuaian dan perubahan bersama yang
terjadi secara terus menerus dan tidak akan pernah berhenti.

Sistem sosial manusia mengadaptasi dari lingkungannya yaitu ekosistem, dan ekosistem
sendiri mengadaptasi dari sistem sosial manusia yaitu ekosistem alami dan bagian alami dari
pertanian dan perkotaan, mengimbangi intervensi manusia dengan membuat kesesuaian demi
kelangsungan hidup. Pertanian dan perkotaan juga berkembang dan megadaptasi dari sistem
sosial karena manusia akan mengubahnya agar sesuai dengan perubahan masyarakat mereka.
Masyarakat tradisional banyak memberikan cotoh tentang koadaptasi antara sistem sosial
dengan ekosistem. Evolusi budaya selama berabad abad telah banyak menyesuaikan aspek dari
sistem sosial tradisional dengan lingkungan mereka.
Koadaptasi Dalam Sistem Sosial Tradisional
1. Sistem sosial mengadaptasi ekosistem

Sistem sosial berupa desain rumah melakukan adaptasi aspek ekosistem yaitu nyamuk yang
menularkan malaria

1|P ag e
100 tahun lalu, prancis ingin memindahkan orang-orang Vietnam yang tinggal di dataran
rendah ke pegunungan untuk menebang hutan, bekerja di pohon karet dan tambang timah.
Namun usaha ini gagal karena banyak orang Vietnam ini yang justru terkena penyakit malaria
ketika tinggal di pegunungan. Ini sangat mengejutkan karena malaria tidak pernah menjadi
masalah yang serius dan memakan banyak korban jiwa di Vietnam. Malaria sendiri di bawa dan
ditularkan oleh nyamuk anopheles betina, namun untuk nyamuk yang berkembang biak di sawah
yang luas di daerah dataran rendah tidak menularkan malaria. Meskipun di pegunungan memiliki
penularan malaria, penyakit ini juga tidak menjadi masalah yang terlalu serius bagi penduduk
pegunungan yang telah lama menetap disana selama bertahun tahun.
Jadi, mengapa orang Vietnam yang tinggal di dataran rendah terkena malaria sedangkan
penduduk asli pegunungan tidak terkena? Jawabannya adalah perbedaan budaya dalam desain
rumah. Penduduk pegunungan membangun rumahnya lebih tinggi yaitu dilantai dua dan
membuat perapian didalam rumah, lantai bawah digunakan untuk kandang hewan peliharaan.
Nyamuk yang terbang rendah diatas tanah lebih memilih untuk menggigit hewan peliharaan
daripada manusia yang juga telah dilindungi dengan asap perapian. Sedangkan penduduk yang
tinggal di dataran rendah membangun rumah mereka tepat diatas tanah, menjauhkan kendang
hewan peliharaan dari rumah mereka dan juga membuat perapian untuk memasak di luar. Ketika
orang dataran rendah pindah ke pegunungan, mereka tetap membangun desain rumah yang
sama, maka dari itu nyamuk dapat dengan mudah masuk ke dalam rumah yang tidak terdapat
perlindungana asap dan juga hewan untuk menarik nyamuk pergi sehingga nyamuk menggigit
orang-orang di dalam rumah dan tertular malaria. Desain rumah dataran rendah berhasil baik di
dataran rendah tapi tidak dapat beradaptasi pada ekosistem gunung

Gambar 1.2. Desain Rumah Tradisional Penduduk Vietnam di Dataran Rendah dan Pegunungan
Penduduk pegunungan telah terhindar malaria bahkan sebelum mereka mengetahui bahwa
malaria berasal dari nyamuk, mereka hanya mengira bahwa malaria berasal dari roh jahat atau
air yang tercemar. Jadi ketika penduduk pegunungan ditanya kenapa mereka membangun rumah
lebih tinggi mereka akan menjawab bahwa itu adalah tradisi, desain rumah mereka merupakan
produk evolusi budaya selama berabad abad yang menyesuaikan dengan semua kebutuhan
mereka, termasuk Kesehatan.
2|P ag e
Pembakaran terkontrol oleh penduduk asli amerika untuk pengolahan lahan
Penduduk asli amerika serikat jauh sebelum orang eropa datang ke amerika utara, mereka
telah menggunakan pembakaran terkendali sebagai sistem pengelolaan hutan mereka. karena
mereka telah tinggal berdampingan dengan ekosistem amerika utara selama ribuan tahun maka
sistem sosial dan teknologi mereka untuk menggunakan lahan telah disesuaikan dan sangat
memperhatikan lingkungan dan kerberlanjutannya, mereka menggunakan pembakaran
terkendali untuk menjaga ekosistem hutan, membuka lahan untuk ekosistem lain seperti padang
rumput yang menyediakan lebih banyak tanaman dan hewan liar sebagai sumber makanan
daripada hanya ekosistem hutan. Namun ketika orang eropa datang ke amerika utara, mereka
melakukan banyak kesalahan karena sistem sosial mereka tidak beradaptasi dengan ekosistem
amerika utara.
2. Ekosistem mengadaptasi sistem sosial
Nyamuk sebagai aspek ekosistem melakukan adaptasi dari aspek sistem sosial berupa teknologi
pestisida
Pada tahun 1940, ilmuwan menemukan DDT yaitu insektisida yang melawan nyamuk
pembawa bibit malaria. Cara kerjanya DDT ini disemprotkan pada dinding rumah yang cairannya
akan tetap menempel disana selama berbulan bulan setelah pertama kali diaplikasikan. Nyamuk
yang biasanya hinggap di dinding-dinding rumah dapat dibunuh dengan menyemprotkan DDT ini
beberapa kali dalam setahun. Organisasi Kesehatan dunia melancarkan kampanye DDT global
untuk melawan malaria dan berhasil dengan sempurna, malaria hampir menghilang pada akhir
tahun 1960-an. Namun malaria muncul Kembali pada tahun 1970-an, sekitar 500 juta orang di
seluruh dunia menderita malaria setiap tahun, dan beberapa juta diantaranya meninggal dunia.
Nyamuk ternyata mengalami mutasi genetik yang membuat mereka kebal dari DDT, adapula
nyamuk yang kemudian mulai hinggap divegetasi luar rumah, bukan pada dinding yang disemprot
DDT. Kemudian DDT tidaklah lagi efektif dan efisien dalam mengatasi pengendalian malaria, lalu
muncul insektisida lain yang lebih mahal dan ampuh, namun tentu saja tidak dapat digunakan
dalam penggunaan skala besar seperti DDT yang murah. Sejak saat itu banyak negara yang
menyerah dalam pengendalian malaria hingga muncul obat antimalaria yang mengurangi angka
kematian di berbagai daerah, namun obat ini akhirnya juga tidak lagi bekerja karena malaria telah
mengalami resistensi terhadap obat antimalaria juga.

Koevolusi sistem sosial dan ekosistem dari tradisional menjadi pertanian modern
Ekosistem beradaptasi dengan sistem sosial manusia melalui dua acara :
1. Ekosistem mengatur ulang dirinya sendiri sebagai respon terhadap tindakan manusia.
2. Manusia mengubah ekosistem agar sesuai dengan sistem sosial mereka.
Contoh nyamuk menggambarkan bagaimana ekosistem alami mengatur ulang dirinya sendiri.
Nyamuk mengembangkan resistensi DDT sebagai respons terhadap tingkat kematian yang tinggi
yang disebabkan oleh DDT. Komponen alami ekosistem pertanian dan perkotaan juga
3|P ag e
beradaptasi dengan tindakan manusia dengan menata ulang diri. Bagian-bagian dari ekosistem
pertanian dan perkotaan yang diorganisir oleh manusia berubah dengan sistem sosial karena
manusia mengubahnya. Orang-orang membuat ekosistem pertanian dan perkotaan agar sesuai
dengan sistem sosial mereka, dan orang-orang menyesuaikan sistem sosial mereka agar sesuai
dengan ekosistem pertanian dan perkotaan mereka. Modernisasi pertanian setelah Revolusi
Industri menggambarkan koevolusi sistem sosial dengan ekosistem pertanian.

Sebelum Revolusi Industri, orang-orang sangat sadar akan keterbatasan lingkungan. Budaya,
nilai, pengetahuan, teknologi, organisasi sosial, dan bagian lain dari sistem sosial mereka dengan
sendirinya beradaptasi erat dengan alam. Kebanyakan orang adalah petani subsisten skala kecil;
sebagian besar produksi pertanian untuk konsumsi rumah tangga. Sebagian besar keluarga
memiliki beragam hewan ternak dan menanam banyak tanaman berbeda untuk memenuhi
kebutuhan pangan dan sandang keluarga. Teknik pertanian disesuaikan dengan kondisi
lingkungan setempat. Jumlah tanah yang dapat diolah oleh setiap keluarga dibatasi oleh
banyaknya tenaga kerja manusia atau hewan yang diperlukan untuk pertanian. Kebanyakan
petani menggunakan polikultur - campuran beberapa tanaman di satu lahan yang sama.

Gambar 1.3. Sistem Polikultur

Polikultur memiliki sejumlah keunggulan:


1. Polikultur melindungi tanah dari erosi, dan dapat menjaga kesuburan tanah tanpa
menggunakan pupuk kimia. Campuran berbagai spesies tanaman dalam polikultur
menciptakan banyak sekali vegetasi yang menutupi permukaan tanah. Sebaliknya, lahan
monokultur (satu tanaman) biasanya memiliki banyak lahan kosong. Jumlah besar vegetasi
dalam polikultur melindungi tanah dari hujan yang turun, sehingga mengurangi erosi tanah.
Vegetasi juga menyediakan pupuk organik dalam jumlah besar ketika bagian tanaman yang
tidak terpakai dibajak kembali ke dalam tanah. Jika beberapa tanaman di lapangan adalah
legum (misalnya buncis atau kacang polong), bakteri di dalam akar legum mengubah
nitrogen atmosfer menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman.

4|P ag e
2. Polikultur memberikan pengendalian hama alami. Hama pertanian biasanya menyerang
jenis tanaman tertentu. Misalnya, jika suatu ladang 100 persen ditanami jagung secara
monokultur, hama jagung berkembang biak dalam jumlah besar dan menimbulkan banyak
kerusakan jika pestisida tidak digunakan. Namun, jika suatu ladang memiliki banyak
tanaman yang berbeda, dengan tanaman jagung yang sedikit, hama jagung kesulitan
menemukan inangnya; Akibatnya, mereka tidak dapat berkembang biak menjadi jumlah
besar dan kerusakannya terbatas. Polikultur juga menyediakan habitat yang baik bagi
hewan seperti burung dan serangga pemangsa hama. Predator memberikan pengendalian
hama secara alami. Ketika pestisida kimia digunakan dalam pertanian modern, banyak
predator yang mati, dan banyak pengendalian hama alami hilang.
3. Polikultur memungkinkan petani untuk mendiversifikasi risiko mereka. Jika cuaca selama
satu tahun buruk untuk beberapa jenis tanaman, mungkin tidak buruk untuk semua
tanaman. Jika harga pasar rendah untuk beberapa tanaman, harga mungkin akan lebih baik
untuk tanaman lain.
Pertanian berubah di Eropa ketika Revolusi Industri memungkinkan untuk menggunakan mesin
daripada tenaga manusia atau hewan untuk pekerjaan seperti membajak ladang dan memanen
tanaman. Dimulai dengan mekanisasi, rantai efek dapat dilacak melaluigambar dibawah.

Gambar 1.4. Interaksi antara Sistem Sosial dengan Ekosistem Pertanian Setelah Revolusi Industri

5|P ag e
Mesin memberi petani kemampuan untuk mengolah lahan yang lebih luas. Ukuran lahan
meningkat secara drastis karena pertanian mekanis lebih efisien dalam skala yang lebih besar
(skala ekonomi). Perubahan awal dalam sistem sosial dan ekosistem ini menggerakkan
serangkaian perubahan melalui putaran umpan balik positif yang saling berhubungan dalam
ekosistem dan sistem sosial.

Ketika ukuran pertanian meningkat, petani dapat menghasilkan lebih dari yang mereka
butuhkan untuk keluarga mereka sendiri, sehingga mereka berubah dari pertanian subsisten
menjadi ekonomi pasar. Ukuran pertanian yang lebih besar juga berarti ada surplus produksi
untuk mendukung kota. Banyak orang keluar dari pertanian dan pindah ke kota, di mana peluang
ekonomi lebih baik
Salah satu perubahan utama dalam ekosistem adalah dari pertanian polikultur menjadi
monokultur. Dengan mekanisasi, petani berhenti mencampur tanaman karena mesin pertanian
bekerja paling baik dengan tanaman tunggal. Ekonomi pasar juga memberikan insentif untuk
beralih dari polikultur ke monokultur karena memproduksi dan memasarkan satu tanaman lebih
nyaman bagi petani. Perubahan dari polikultur menjadi monokultur menyebabkan banyak
perubahan lainnya. Monokultur tidak melindungi tanah dari erosi atau menjaga kesuburan tanah
seperti halnya polikultur. Resiko gagal panen akibat cuaca buruk atau serangan hama juga lebih
besar pada monokultur karena 'semua telur berada dalam satu keranjang'. Akibatnya, penting
untuk membuat pertanian lebih mandiri dari lingkungan melalui irigasi, pupuk kimia, dan
pestisida - yang semuanya dimungkinkan dengan perkembangan baru dalam ilmu pengetahuan
dan energi dari bahan bakar fosil.
Pemerintah secara bertahap menjadi terlibat dalam penelitian untuk menyediakan teknologi
yang lebih baik untuk gaya pertanian baru: varietas tanaman yang lebih baik untuk memberikan
hasil yang lebih tinggi dengan input tinggi (pupuk kimia, pestisida, dll), serta teknik yang lebih
baik untuk menggunakan input tersebut. Jaringan komersial didirikan untuk menyediakan mesin,
bahan kimia, dan benih tanaman hasil panen tinggi bagi petani. Asuransi tanaman pemerintah
dan peraturan pasar, termasuk subsidi pemerintah, dikembangkan karena risiko yang lebih tinggi
terkait dengan monokultur.

Kemajuan teknologi membuat monokultur semakin menguntungkan dibandingkan dengan


polikultur. Karena tanaman yang berbeda memiliki persyaratan pertumbuhan yang berbeda,
kondisi di bidang polikultur tidak dapat optimal untuk semua spesies tanaman yang tumbuh
bersama. Spesialisasi melalui monokultur memudahkan petani dalam menggunakan input tinggi
untuk memberikan kondisi optimal untuk mencapai hasil tertinggi dengan satu tanaman
tertentu.
Para petani mengubah sistem kepercayaan mereka - pandangan dunia mereka. Begitu Revolusi
Industri berlangsung, teknologi, mesin, dan bahan bakar fosil tampaknya membebaskan manusia
dari banyak batasan lingkungan. Orang-orang mulai berpikir tentang pertanian lebih dalam istilah
ekonomi, sebagai usaha bisnis, dan lebih sedikit dalam istilah lingkungan. Semua orang percaya

6|P ag e
bahwa masa depan akan memberikan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk akumulasi modal dan pembangunan ekonomi.
Akhirnya, banyak pertanian diambil alih oleh perusahaan besar, dan pertanian menjadi semakin
'terintegrasi secara vertikal'. Saat ini banyak dari perusahaan yang sama yang memiliki
supermarket juga memiliki pertanian dan pabrik pengolahan makanan yang memasok makanan
ke supermarket mereka.

Orang-orang pada akhirnya harus mengubah keyakinan mereka karena implikasi pestisida dan
pupuk kimia terhadap lingkungan dan kesehatan manusia menjadi jelas dalam beberapa tahun
terakhir. Pemerintah mulai mengatur penggunaan bahan kimia, dan mereka melakukan
penelitian tentang bagaimana menangani konsekuensi penggunaan bahan kimia. Industri
lingkungan baru muncul di sektor swasta untuk menangani polusi dari pertanian dan sumber
lainnya
Sepanjang sejarah, sistem sosial dan ekosistem pertanian telah berubah dengan cara yang
memungkinkan mereka untuk terus berfungsi bersama dengan baik. Hal yang sama umumnya
benar hari ini. Sistem sosial modern dan ekosistem pertanian terus berubah bersama dan
keduanya sangat erat. Masalahnya saat ini adalah bahwa ekosistem pertanian modern telah
kehilangan adaptasi bersama dengan ekosistem alami yang mengelilinginya - ekosistem alami
tempat ekosistem pertanian bergantung untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya.
Ekosistem pertanian modern bergantung pada pupuk skala besar dan input pestisida dari sumber
alam yang mungkin tidak berkelanjutan dalam skala seperti itu, dan mereka mencemari
ekosistem sekitarnya dengan pupuk dan limpasan pestisida dari ladang. Ekosistem pertanian
modern juga bergantung pada ekosistem alami untuk masukan energi yang sangat besar dan,
dalam banyak kasus, air irigasi, yang mungkin tidak dapat dipertahankan.
Popularitas baru-baru ini dari makanan yang ditanam secara organik mendorong kembalinya
ekosistem pertanian yang lebih kompatibel dengan ekosistem alami. Petani organik kembali
secara selektif ke metode pertanian tradisional sambil menggunakan pupuk organik dan metode
pengendalian hama yang ramah lingkungan. Ekosistem pertanian mereka tidak bergantung pada
input kimia, dan polusi ekosistem sekitarnya minimal. Karena pasar untuk makanan yang ditanam
secara organik terus berkembang, para ilmuwan pertanian dan petani akan didorong untuk
mengembangkan teknologi pertanian yang baru dan ramah lingkungan.

7|P ag e

Anda mungkin juga menyukai