b. Desander
Fungsinya untuk membersihkan lumpur dari partikel – partikel padatan
yang berukuran kecil yang bisa lolos dari shale shaker.
c. Desilter
Fungsinya sama dengan desander, tetapi desilter dapat membersihkan
lumpur dari partikel – partikel yang berukuran lebih kecil.
d. Degasser
Fungsinya untuk membersihkan lumpur dari gas yang mungkin masuk ke
lumpur pemboran.
Penggambaran sand content dari lumpur pemboran adalah merupakan
prosen volume dari partikel – partikel yang diameternya lebih besar dari 74
mikron. Hal ini dilakukan melalui pengukuran dengan saringan tertentu. Jadi
rumus untuk menentukan kandungan pasir atau sand content pada lumpur
pemboran adalah :
Vs
x100 %
n = Vm (3-1)
dimana :
n = kandungan pasir
Vs = volume pasir dalam lumpur
Vm = volume Lumpur
kadar minyak pada lumur bor, dimana menggunakan wetting agent untuk melihat
perbedaan besarnya data, baik minyak, air dan juga endapan yang terdapat pada
percobaan dengan menggunakan lumpur dasar yang ditambahkan dengan barite
dan juga solar. Tujuan dilakukannya pengukuran kadar minyak pada lumur
pemboran yaitu untuk mengetahui berapa banyak kadar minyak yang terkandung
dalam lumpur, juga lumpur yang memiliki kadar air dan jika didalam lumpur
sudah terdapat minyak artinya pemboran sudah berada di zona produksi. Jadi
pada lumpur bor bisa terdapat kadar minyak yang berlebihan atau kadar air yang
berlebihan dalam proses kondensasi tersebut.
(3-2)
Dimana :
% oil = Kandungan minyak
Voil = Volume minyak dalam lumpur
Vtot = Vol minyak+Vol air+Vol padatan
25
1 2 3 4 5
Keterangan :
1. Condensator
2. Insulator Box
3. Gelas Ukur
4. Chamber
5. Wetting Agent
1 2 3
Keterangan :
1. Tube
2. Funnel
3. Sieve (Saringan Ukuran: 200 mesh)
1 2 3
Keterangan :
1. Mixer Hanging
2. Mixer
3. Mixer Cup
Tabel III-1
Pengukuran Sand Content dan Kadar Minyak
PLUG
Lumpur Dasar Sand Content
Kadar Minyak
3.5.2 Perhitungan