Anda di halaman 1dari 12

UPEJ 5 (1) (2016)

Unnes Physics Education Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej
DESAIN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SIMULASI
PHET (Physics Education and Technology) PADA MATERI MEDAN LISTRIK
Pujiyono, Debora N. Sudjito, Marmi Sudarmi
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana,
Jl. Diponegoro No. 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia, Telp (0298) 321212
Info Artikel Abstrak
Sejarah Artikel: Dalam perkuliahan Kelistrikan dan Kemagnetan, banyak mahasiswa mengalami kesulitan
Diterima Februari 2016 memahami konsep-konsep yang melibatkan variabel-variabel mikroskopis, seperti muatan listrik
Disetujui Februari 2016 dan medan listrik. Pada umumnya penjelasan di kelas tidak cukup membuat mahasiswa
memahami konsep-konsep yang melibatkan variabel-variabel mikroskopis tersebut sehingga
Dipublikasikan April
diperlukan media pembelajaran yang tepat dan juga pembelajaran mandiri untuk
2016 memahaminya. Peran media dalam pembelajaran sangat penting, sebab media membantu guru
Keywords: menolong siswa memahami materi pembelajaran. Saat ini sudah dikembangkan simulasi PhET
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini mengangkat masalah tentang
Electric Field Vector; (i) bagaimana membuat desain pembelajaran mandiri tentang vektor medan listrik menggunakan
Simulation media PhET simulasi PhET dan (ii) bagaimana efektivitas desain pembelajaran tersebut untuk membantu
mahasiswa memahami materi tentang medan listrik. Tujuan penelitian ini adalah (i) membuat
desain pembelajaran mandiri tentang vektor medan listrik menggunakan simulasi PhET dan (ii)
mengetahui efektivitas desain pembelajaran tersebut untuk membantu mahasiswa memahami
materi tentang vektor medan listrik. Penelitian ini bermanfaat untuk memberi contoh bentuk
pembelajaran mandiri yang bisa digunakan mahasiswa untuk belajar vektor medan listrik.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan responden 15 mahasiswa Fisika dan
Pendidikan Fisika Angkatan 2014. RPP dan modul tentang vektor medan listrik
diimplementasikan dan diobservasi oleh observer lain, kemudian mahasiswa ditugaskan untuk
mengerjakan soal post test dan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
kuantitatif. Hasil analisa data menyatakan bahwa (i) 100% mahasiswa mendapatkan nilai tes di
atas 80 dengan rata-rata nilai 100, (ii) 98,66% mahasiswa terlibat aktif dan antusias dalam
pembelajaran, (iii) 73,33% mahasiswa memberikan sikap positif yaitu antusias dan bekerja sama
selama pembelajaran berlangsung, dan (iv) 88,89% mahasiswa memberikan respon positif pada
kuesioner. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media simulasi PhET sebagai media
pembelajaran Fisika efektif digunakan untuk membantu mahasiswa memahami vektor medan
listrik dan memotivasi mahasiswa untuk belajar Fisika. Dengan demikian semua kriteria
keberhasilan tercapai dan penelitian dinyatakan berhasil.
Abstract
On Electromagnetic class, mostly students are difficult to understand concepts that involved microscopic
variables, such as charges and electric field. Generally explanations in class are not enough to make them
understand it, so suitable media and independent learning are needed. The role of media in learning is very
important, because media helps teachers to help students understand the learning material. Nowadays PhET
simulation that can be used as learning media has been developed. This research is investigate (i) how to
make independent learning design about electric field vectors using PhET simulation and (ii) how effective
that learning design to help students understand concept of electric field. This study aims to design
independent learning design about electric field vectors using PhET simulation and (ii) to determine the
effectivity of that learning design to help students understand concept of electric field. Its advantages for
giving example of independent learning that might be used by students to learn about electric field vector.
This is a qualitatively descriptive research with 15 students of Physics and Physics Education Batch 2014 be
as respondents. Lesson plan and modul of electric fields vector were implemented and were observed by other
observer, then students were assigned to do post test and fill the questionnaire. Data were analyzed
qualitatively and descriptively. The results state that (i) 100% students obtained evaluation score more than
80 with the mean of 100, (ii) 98,66% students actively involved and enthusiastic in learning process, (iii)
73,33% students showed positive attitude of enthusiastic and cooperative during learning process, and (iv)
88,89% students stated positive response in the questionnaire. Thus it could be concluded that the utilization
of PhET simulation as physics learning media is effective to help students understand electric field vector and
motivate students to learn physics.
© 2016 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2252-6935
Kampus UKSW, Salatiga 50711
e-mail: poejhy_uwa@yahoo.co.id
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

PENDAHULUAN

Salah satu kunci kesuksesan mengoptimalkan hasil pembelajaran. Untuk


pembangunan bangsa Indonesia adalah memilih media yang tepat, seorang pendidik
pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan perlu mempertimbangkan berbagai hal agar
setiap individu dapat meningkatkan kualitasnya media yang dipilih benar-benar sesuai dengan
dalam berpartisipasi melaksanakan tingkat pemahaman, kemampuan berpikir,
pembangunan. Pembelajaran adalah salah satu kondisi psikologis, dan kondisi sosial siswa.
aspek pendidikan yang berpengaruh bagi Penggunaan media yang tidak sesuai dengan
peningkatan kualitas individu. Selain guru dan kondisi peserta didikakan menyebabkan tidak
metode, keberhasilan pembelajaran juga berfungsinya media secara optimal.
dipengaruhi oleh media pembelajaran yang Dalam perkuliahan Kelistrikan dan
digunakan. Kemagnetan, banyak mahasiswa mengalami
Dalam pembelajaran terdapat dua aspek kesulitan memahami konsep-konsep yang
yang menonjol yaitu metode dan media melibatkan variabel-variabel mikroskopis,
pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. seperti muatan listrik dan medan listrik. Pada
Kedudukan media pembelajaran metode umumnya penjelasan di kelas tidak cukup
pembelajaran terintegrasi dalam pembelajaran. membuat mahasiswa memahami konsep-konsep
Oleh karena itu, fungsi utama media yang melibatkan variabel-variabel mikroskopis
pembelajaran adalah sebagai alat bantu tersebut sehingga diperlukan pembelajaran
mengajar untuk menunjang metode mandiri untuk memahaminya. Pembelajaran
pembelajaran yang digunakan. Peran media mandiri ini perlu diarahkan supaya mahasiswa
dalam pembelajaran sangat penting, sebab bisa belajar di luar jam tatap muka dengan
media membantu guru menolong siswa efektif.
memahami materi pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini mengangkat
Kita telah memasuki abad informasi yang masalah (i) bagaimana membuat desain
telah didominasi oleh teknologi digital, salah pembelajaran mandiri tentang vektor medan
satunya adalah komputer dan internet, yang listrik menggunakan simulasi PhET dan (ii)
telah mempengaruhi semua aspek kehidupan bagaimana efektivitas desain pembelajaran
manusia, termasuk dunia pendidikan. Komputer tersebut untuk membantu mahasiswa
merupakan alat elektronik yang memiliki memahami materi tentang medan listrik.
kemampuan untuk menyimpan, mengambil, dan Tujuan penelitian ini adalah (i) membuat
memproses informasi kualitatif dan kuantitatif desain pembelajaran mandiri tentang vektor
dengan cepat dan akurat. Jaringan komputer medan listrik menggunakan simulasi PhET dan
telah melahirkan teknologi informatika atau (ii) meningkatkan sikap antusias mahasiswa.
informasi (TI). Akhir-akhir ini teknologi digital mengetahui efektivitas desain pembelajaran
tersebut banyak dimanfaatkan dalam tersebut untuk membantu mahasiswa
pendidikan sebagai media pembelajaran fisika memahami materi tentang medan listrik.
berupa animasi dan simulasi, salah satunya Penelitian ini bermanfaat untuk memberi contoh
adalah media simulasi PhET. bentuk pembelajaran mandiri yang bisa
Ketepatan memilih media pembelajaran digunakan mahasiswa untuk belajar vektor
merupakan faktor utama dalam medan listrik.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah metode peneliti. Dimana masalah di alami oleh guru
Penelitian Tindakan Kelas jenis guru sebagai sendiri dan diselesaikan sendiri melalui

71
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian kedua. Namun apabila pada siklus pertama
adalah mahasiswa Fisika dan Pendidikan Fisika kriteria keberhasilan sudah tercapai maka
angkatan 2014 FSM UKSW Salatiga, sebanyak 15 penelitian dihentikan.
mahasiswa. 4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan empat a. Lembar Observasi
tahap, yaitu tahap: Hasil observasi kelas dianalisis secara
1. Perencanaan deskriptif kualitatif untuk mengetahui
Pada tahap perencanaan dibuat instrumen minat mahasiswa pada pembelajaran
berupa: a) Modul pembelajaran dengan fisika dengan menggunakan media
menggunakan media simulasi PhET, b) simulasi PhET pada materi medan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) listrik. Pembelajaran dikatakan berhasil
tentang materi medan listrik menggunakan jika minimal 70 % mahasiswa dapat
media simulasi PhET, c) Soal evaluasi, d) menjalankan media simulasi PhET
Lembar observasi pembelajaran, dan e) sesuai dengan modul pembelajaran yang
Lembar kuisioner. diberikan.
2. Pelaksanaan dan Observasi b. Lembar Kuisioner
Tahap pelaksanaan terdiri dari 3 bagian, Hasil kuisioner mahasiswa dianalisis
yaitu: secara deskriptif kualitatif untuk
a. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan mengetahui tanggapan mahasiswa
RPP yang telah dibuat. Mahasiswa tentang pembelajaran fisika dengan
dilibatkan dalam mengoperasikan media menggunakan media simulasi PhET
simulasi PhET. b. Saatpembelajaran pada materi medan listrik. Pembelajaran
berlangsung, pembelajarandirekam dalam dikatakan berhasil apabila minimal 70%
lembar observasi yang diisi oleh observer mahasiswa memberikan respon positif
lain. c. Setelah pembelajaran usai,soal terhadap kegiatan pembelajaran dengan
evaluasidikerjakan oleh mahasiswa dan menggunakan media tersebut. Respon
lembar kuisioner diisi oleh mahasiswa. positif yang diberikan seperti merasa
3. Refleksi senang belajar dengan menggunakan
Tahap refleksi dilakukan setelah semua media simulasi PhET dan mahasiswa
data diperoleh. Semua data yang diperoleh merasa lebih mudahmemahami materi
dianalisis berdasarkan kriteria ketika belajar dengan menggunakan
keberhasilannya. Kriteria keberhasilan program tersebut. `
adalah (i) minimal 70% mahasiswa c. Lembar Evaluasi
mendapat nilai minimal 80, (ii) minimal 70 Jawaban dari soal evaluasi yang
% mahasiswa dapat menjalankan media dikerjakan mahasiswa dikoreksi
simulasi PhET sesuai dengan modul kemudian diberi nilai. Nilai semua
pembelajaran yang diberikan, dan (iii) mahasiswa direkap kemudian diolah
minimal 70% mahasiswa memberikan secara kuantitatif untuk mengetahui
respon positif terhadap kegiatan tingkat pemahaman materi mahasiswa.
pembelajaran dengan menggunakan media Pembelajaran dikatakan berhasil jika
tersebut. Apabila kriteria keberhasilan minimal 70% mahasiswa mendapat nilai
belum tercapai, maka kelemahan dari minimal 80. Persentase keberhasilan
pembelajaran ini perlu dicari kemudian mahasiswa (P) diperoleh dengan cara:
diperbaiki di pembelajaran selanjutnya. P=
Jumlah mahasiswwa dengan nilai ≥ 80
𝑥 100 %
Jumlah seluruh mahasiswa
Setelah itu, penelitian diulang di siklus

72
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Proses Pembelajaran: mahasiswa menjawab kertas ditarik oleh
1. Kegiatan Pendahuluan penggaris. Siswa ditanya, apa artinya penggaris
Pembelajaran dimulai dengan mengecek yang digosok-gosokkan ke rambut dapat
kehadiran mahasiswa. Ada 15 mahasiswa yang menarik potongan kertas? Satu mahasiswa
ikut dalam pembelajaran. Kemudian mahasiswa (6,66%) menjawab bahwa penggaris yang
dibagi menjadi 4 kelompok, di mana satu digosok-gosokkan ke rambut bermuatan listrik.
kelompok berisi 3-4 mahasiswa. Tiap kelompok Mahasiswa diinformasikan bahwa di sekitar
diberikan modul pembelajaran yang berisi benda yang bermuatan listrik ada medan listrik.
tentang cara mengunduh simulasi PhET sampai Kemudian mahasiswa ditanya bagaimana kita
dengan cara mengoperasikannya dan tiap dapat mengetahui adanya medan listrik di
kelompok juga disediakan 1 laptop yang sudah sekitar penggaris? Mahasiswa tidak ada yang
terinstall media simulasi PhET. menjawab (0%). Mahasiswa diinformasikan dan
ditunjukkan ada sebuah alat yang dapat
2. Kegiatan Inti digunakan untuk mengetahui adanya medan
Ada 2 kegiatan yang dilakukan sepanjang listrik di sekitar penggaris dengan sensor medan
pembelajaran, yaitu : (i) Mahasiswa mengamati listrik.
sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan
pada rambut kemudian di dekatkan ke potongan
kertas, setelah itu di deteksi dengan
menggunakan sensor medan listrik, dari sensor
tersebut mahasiswa dapat mengetahui apakah di
sekitar penggaris terdapat medan listrik. (ii)
Dengan menggunakan media simulasi PhET
mahasiswa ditugaskan untuk mengamati vektor
medan listrik di sekitar muatan listrik.

Setelah itu, mahasiswa dan pengajar


Mengamati: Sebuah penggaris yang digosok-
mendekatkan sensor medan lisrik ke penggaris
gosokkan pada rambut ditunjukkan pada
yang telah digosok-gosokkan ke rambut. Dari
mahasiswa, kemudian penggaris tersebut
sensor tersebut mahasiswa dapat mengetahui
didekatkan pada kertas yang telah dipotong
bagaimana cara kerja dan penggunaan sensor
kecil-kecil.
medan listrik, mahasiswa diinformasikan bahwa
di dalam sensor medan listrik terdapat dua
lampu LED: lampu merah berhubungan dengan
saklar menunjukkan apakah sensor sudah hidup
atau belum , sedangkan lampu hijau akan
menyala ketika terdapat medan listrik saat
didekatkan ke sebuah benda. Pada saat
mendeteksi medan listrik di sekitar penggaris,
mahasiswa mendekatkan penggaris ke sensor
lalu lampu hijau pada sensor menyala, kemudian
mahasiswa menyimpulkan jika ada medan listrik
Mahasiswa ditanya, apa yang terjadi saat di sekitar penggaris. Dengan menggunakan
penggaris yang digosok-gosokkan ke rambut sensor tersebut mahasiswa dapat mengetahui
didekatkan pada potongan kertas? Semua bahwa di sekitar penggaris terdapat medan

73
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

listrik. Oleh sebab itu, sensor medan listrik Mencoba 1: Pada langkah ini mahasiswa
efektif digunakan untuk membantu mahasiswa ditugaskan menyelidiki arah vektor medan
menyelidiki ada atau tidaknya medan listrik. listrik di sekitar sebuah muatan positif.
Mahasiswa dapat menjawab pertanyaan Mahasiswa memprediksi bahwa arah vektor
menggiring mengamati. Hampir semua medan listrik di sekitar muatan positif adalah ke
mahasiswa tampak terkejut karena baru luar muatan. Untuk menyelidiki kebenaran
pertama kali mengenal alat tersebut dan alat hipotesa mereka, diperkenalkan media simulasi
tersebut cukup menarik perhatian mahasiswa, PhET. Saat dijelaskan tentang PhET, mahasiswa
semua mahasiswa (100%) baru mengenal alat dalam masing-masing kelompok memperhatikan
sensor medan listrik tersebut, mereka sangat modul pembelajaran yang telah disediakan.
penasaran dengan alat ini, terbukti saat pengajar Setelah itu mahasiswa ditugaskan menempatkan
dan satu mahasiswa menggunakan alat ini satu buah muatan positif di tengah layar
semua mahasiswa memperhatikan. Hal ini monitor, kemudian menempatkan “electric field
berarti sebagian besar mahasiswa sensors” satu per satu di sekitar muatan.
memperhatikan dalam pembelajaran. Mahasiswa diinformasikan bahwa electric field
sensors dianalogikan dengan muatan uji dan
Menanya: Pada langkah ini mahasiswa ditanya mahasiswa ditugaskan mengamati vektor medan
“Bagaimana menentukan arah vektor medan listrik yang muncul. Semua mahasiswa mencoba
listrik di sekitar benda bermuatan listrik?”. dan menjalankan simulasi, hasil pengamatan
Respon (hipotesa) dari mahasiswa: beberapa yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan
mahasiswa menjawab “acak”, ada dua pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa
mahasiswa (13,33%) menjawab masuk ke dalam dikatakan mahasiswa tertarik dengan
benda bermuatan dan ada tiga mahasiswa (20%) pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET
menjawab keluar dari benda bermuatan. Dari 5 dapat dipahami dengan jelas oleh mahasiswa.
mahasiswa yang menjawab bisa kita ketahui
bahwa untuk mahasiswa yang lain masih merasa
kebingungan karena pengajar hanya
memberikan pertanyaan di sekitar muatan
listrik tanpa memberi arahan untuk muatan
listrik positif, negatif atau dua buah muatan yang
saling berdekatkan. Kemudian pengajar
menanyakan kembali bagaimana arah vektor
medan listrik di sekitar muatan positif, semua
mahasiswa (100%) menjawab keluar dari Gambar 1. Vektor medan listrik di sekitar
muatan, kemudian pengajar menanyakan muatan positif
bagaimana arah vektor medan listrik di sekitar
muatan negatif, semua mahasiswa (100%) Menalar 1: Mahasiswa ditanya bagaimana arah
menjawab masuk ke dalam muatan. Kemudian vektor medan listrik di sekitar muatan positif.
pengajar mengajak semua mahasiswa untuk Semua mahasiswa (100%) menjawab vektor
menyelidiki arah vektor medan listrik yang ada medan listrik yang muncul adalah ke luar dan
di berbagai muatan listrik dengan menggunakan meninggalkan muatan positif. Kemudian semua
PhET. Dari respon mahasiswa (hipotesa) mahasiswa ditanya apakah mereka setuju
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan pendapat tersebut, ternyata semua
mahasiswa tertarik menyelidiki arah vektor mahasiswa setuju. Semua mahasiswa (100%)
medan listrik di sekitar benda bermuatan listrik. menyimpulkan bahwa arah vektor medan listrik
disekitar muatan positif adalah keluar
meninggalkan muatan positif. Dari sini tampak
74
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

bahwa penggunaan PhET membantu mahasiswa Menalar 2: Mahasiswa ditanya bagaimana arah
menemukan arah vektor medan listrik pada vektor medan listrik di sekitar muatan negatif.
muatan positif dengan benar. Hal ini berarti Semua mahasiswa (100%) menjawab “vektor
PhET efektif digunakan untuk pembelajaran. medan listrik yang muncul adalah masuk dan
menuju muatan negatif” Kemudian mahasiswa
Mengomunikasikan: Perwakilan salah satu ditanya apakah semua mahasiswa setuju dengan
kelompok (Kelompok 1) ditugaskan pendapat tersebut, ternyata semua mahasiswa
menceritakan kembali bagaimana vektor medan (100%) setuju. Setelah mengoperasikan simulasi
listrik di sekitar muatan positif. Kelompok 1 PhET, mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa
menyatakan bahwa arah vektor medan listrik arah vektor medan listrik di sekitar muatan
disekitar muatan positif adalah keluar negatif adalah masuk menuju muatan negatif.
meninggalkan muatan positif. Hal ini berarti Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan PhET
pembelajaran berhasil dan PhET efektif sekali lagi membantu mahasiswa menemukan
digunakan untuk menjelaskan arah vektor arah vektor medan listrik pada muatan positif
medan listrik di sekitar muatan positif. dengan benar. Jadi penggunaan PhET dalam
pembelajaran ini dapat dinyatakan efektif.
Mencoba 2: Bagaimana arah vektor medan
listrik di sekitar sebuah muatan negatif? Mengomunikasikan: Perwakilan salah satu
Jawaban sementara mahasiswa (hipotesa) kelompok (Kelompok 1) ditugaskan
adalah arah vektor medan listrik di sekitar menceritakan kembali bagaimana vektor medan
muatan negatif masuk muatan. Setelah itu listrik di sekitar muatan negatif. Kelompok 1
mahasiswa ditugaskan di masing-masing menyatakan bahwa arah vektor medan listrik
kelompok untuk menempatkan satu buah disekitar muatan negatif adalah masuk menuju
muatan listrik negatif ditengah layar monitor, muatan negatif. Hal ini berarti Kelompok 1 dapat
kemudian menempatkan “electric field sensors” menjelaskan arah vektor medan listrik di sekitar
satu per satu di sekitar muatan negatif. muatan negatif. Hal ini berarti pembelajaran
Mahasiswa diberi informasi bahwa electric field berhasil dan PhET efektif digunakan untuk
sensors dianalogikan dengan muatan uji negatif. menjelaskan arah vektor medan listrik di sekitar
Mahasiswa ditugaskan mengamati vektor medan muatan negatif.
listrik yang muncul. Semua mahasiswa mencoba
dan menjalankan simulasi, hasil pengamatan Mencoba 3: Bagaimana arah vektor medan
yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan listrik di sekitar dua buah muatan positif dan
pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa positif? Jawaban sementara mahasiswa
dikatakan mahasiswa tertarik dengan (hipotesa) adalah arah vektor medan listrik di
pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET sekitar muatan positif dan positif adalah tolak
jelas dipahami oleh mahasiswa. menolak keluar. Setelah itu tugas dari
mahasiswa dalam masing-masing kelompok
adalah menempatkan dua buah muatan listrik
positif dan positif di tengah layar monitor,
kemudian menempatkan “electric field sensors”
satu per satu di sekitar dua muatan positif.
Pengajar memberikan informasi bahwa electric
field sensors dianalogikan dengan muatan uji
positif. Mahasiswa mengamati vektor medan
listrik yang muncul. Semua mahasiswa mencoba
Gambar 2. Vektor medan listrik di sekitar dan menjalankan simulasi, hasil pengamatan
muatan negatif yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan
75
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa berarti pembelajaran berhasil dan PhET efektif
dikatakan mahasiswa tertarik dengan digunakan untuk menjelaskan arah vektor
pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET medan listrik di antara dua buah muatan,
jelas dipahami oleh mahasiswa. muatan positif dengan muatan positif.

Menalar 3: Pengajar bertanya bagaimana arah Mencoba 4: Bagaimana arah vektor medan
vektor medan listrik di sekitar dua muatan listrik di sekitar dua buah muatan negatif dan
positif? Semua mahasiswa (100%) menjawab negatif. Jawaban sementara mahasiswa
“vektor medan listrik yang muncul adalah tolak (hipotesa) adalah arah vektor medan listrik di
menolak keluar meninggalkan muatan”. sekitar muatan negatif dan negatif adalah tolak
Kemudian pengajar bertanya apakah semua menolak ke dalam. Setelah itu mahasiswa dalam
mahasiswa setuju dengan pendapat tersebut, masing-masing kelompok ditugaskan untuk
ternyata semua mahasiswa setuju. Semua menempatkan dua buah muatan listrik negatif
mahasiswa (100%) menyimpulkan bahwa arah dan negatif di tengah layar monitor, kemudian
vektor medan listrik diantara muatan positif menempatkan “electric field sensors” satu per
dengan muatan positif adalah tolak menolak satu di sekitar dua muatan negatif. Pengajar
keluar meninggalkan kedua muatan positif. Dari memberikan informasi bahwa electric field
sini tampak bahwa penggunaan PhET membantu sensors dianalogikan dengan muatan uji negatif.
mahasiswa menemukan arah vektor medan Mahasiswa mengamati vektor medan listrik yang
listrik di antara dua buah muatan muatan positif muncul. Semua mahasiswa mencoba dan
dengan muatan positif dengan benar. Hal ini menjalankan simulasi, hasil pengamatan yang
berarti PhET efektif digunakan untuk dilakukan sesuai dengan yang diharapkan
pembelajaran. pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa
dikatakan mahasiswa tertarik dengan
pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET
jelas dipahami oleh mahasiswa.

Gambar 3. Vektor medan listrik di sekitar dua


muatan positif dan positif

Gambar 4. Vektor medan listrik di sekitar dua


Mengomunikasikan: Perwakilan salah satu
muatan negatif dan negatif
kelompok (Kelompok 2) ditugaskan
menceritakan kembali bagaimana vektor medan
Menalar 4: Pengajar bertanya bagaimana arah
listrik diantara dua buah muatan, muatan positif
vektor medan listrik di sekitar dua muatan
dengan muatan positif. Kelompok 2 menyatakan
negatif. Semua mahasiswa (100%) menjawab
bahwa arah vektor medan listrik di antara
“vektor medan listrik yang muncul adalah masuk
muatan positif dengan muatan positif adalah
menuju muatan negatif”. Semua mahasiswa
keluar meninggalkan muatan positif. Hal ini
(100%) menyimpulkan bahwa arah vektor
berarti Kelompok 2 dapat menjelaskan arah
medan listrik di antara muatan negatif dengan
vektor medan listrik di antara dua buah muatan,
muatan negatif adalah tolak menolak masuk
muatan positif dengan muatan positif. Hal ini
menuju kedua muatan negatif. Dari sini tampak
76
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

bahwa penggunaan PhET membantu mahasiswa


menemukan arah vektor medan listrik di antara
dua buah muatan positif dengan muatan negatif
dengan benar. Hal ini berarti PhET efektif
digunakan untuk pembelajaran.

Mengomunikasikan: Perwakilan salah satu


kelompok (Kelompok 3) ditugaskan
menceritakan kembali bagaimana vektor medan
listrik di antara dua buah muatan, muatan Gambar 5. Vektor medan listrik di sekitar dua
negatif dengan muatan negatif. Kelompok 3 muatan positif dan negatif
menyatakan bahwa arah vektor medan listrik di
antara muatan negatif dengan muatan negatif Menalar 5: Pengajar bertanya bagaimana arah
adalah masuk menuju muatan negatif. Hal ini vektor medan listrik di sekitar dua muatan
berarti Kelompok 3 dapat menjelaskan arah positif dan negatif. Semua mahasiswa (100%)
vektor medan listrik di antara dua buah muatan, menjawab “vektor medan listrik yang muncul
muatan negatif dengan muatan negatif. Hal ini adalah kedua muatan saling tarik menarik”.
berarti pembelajaran berhasil dan PhET efektif Kemudian pengajar bertanya apakah semua
digunakan untuk menjelaskan arah vektor mahasiswa setuju dengan pendapat tersebut,
medan listrik di antara dua buah muatan, ternyata semua mahasiswa setuju. Semua
muatan negatif dengan muatan negatif. mahasiswa (100%) menyimpulkan bahwa arah
vektor medan listrik di antara muatan positif
Mencoba 5: Bagaimana arah vektor medan dengan muatan negatif adalah dari muatan
listrik di sekitar dua buah muatan positif dan positif menuju muatan negatif. Dari sini tampak
negatif. Jawaban sementara mahasiswa bahwa penggunaan PhET membantu mahasiswa
(hipotesa) adalah arah vektor medan listrik di menemukan arah vektor medan listrik di antara
sekitar muatan positif dan negatif adalah tarik dua buah muatan positif dengan muatan negatif
menarik. Setelah itu mahasiswa dalam masing- dengan benar. Hal ini berarti PhET efektif
masing kelompok ditugaskan untuk digunakan untuk pembelajaran.
menempatkan dua buah muatan listrik positif
dan negatif di tengah layar monitor, kemudian Mengomunikasikan: Perwakilan salah satu
menempatkan “electric field sensors” satu per kelompok (Kelompok 4) ditugaskan
satu di sekitar dua muatan positif dan negatif. menceritakan kembali bagaimana vektor medan
Mahasiswa mengamati vektor medan listrik yang listrik di antara dua buah muatan, muatan
muncul. Semua mahasiswa mencoba dan positif dengan muatan negatif. Kelompok 4
menjalankan simulasi, hasil pengamatan yang menyatakan bahwa arah vektor medan listrik di
dilakukan sesuai dengan yang diharapkan antara muatan positif dengan muatan negatif
pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa adalah dari muatan positif menuju muatan
dikatakan mahasiswa tertarik dengan negatif. Hal ini berarti Kelompok 4 dapat
pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET menjelaskan arah vektor medan listrik di antara
jelas dipahami oleh mahasiswa. dua buah muatan, muatan positif dengan
muatan negatif. Hal ini berarti pembelajaran
berhasil dan PhET efektif digunakan untuk
menjelaskan arah vektor medan listrik di antara
dua buah muatan, muatan positif dengan
muatan negatif.

77
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

Dari uraian di atas, tampak bahwa PhET 12 L 100


dapat membantu mahasiswa menemukan arah 13 M 100
vektor medan listrik di setiap kegiatan. Jadi 14 N 100
dapat disimpulkan bahwa media simulasi PhET
15 O 100
(Physics Education and Technology) efektif
digunakan sebagai media pembelajaran. Selain
Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa
itu, pembelajaran dengan menggunakan media
semua mahasiswa (100%) berhasil memenuhi
simulasi PhET dapat membuat mahasiswa
standar yang telah diberikan yaitu 80, bahkan
tertarik belajar Fisika. Hal ini dapat di lihat dari
semua mahasiswa mendapatkan nilai 100. Jadi
banyaknya mahasiswa yang aktif
dapat disimpulkan bahwa semua mahasiswa
mengoperasikan PhET dalam setiap kegiatan
dapat memahami materi tentang medan listrik
yaitu lebih dari 80% mahasiswa.
setelah menggunakan media simulasi PhET.

Kegiatan Penutup
Analisa Kuesioner
Pembelajaran diakhiri dengan tes tertulis
Setelah mengerjakan tes evaluasi,
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
mahasiswa ditugaskan mengisi lembar kuisioner
mahasiswa mengenai materi yang baru saja
untuk mengetahui tanggapan mahasiswa
dipelajari. Setelah itu, mahasiswa ditugaskan
terhadap pembelajaran dengan menggunakan
untuk mengisi lembar kuisioner untuk
media simulasi PhET.
mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai
Enam soal yang diberikan kepada
pembelajaran dengan menggunakan media
mahasiswa untuk mengetahui seberapa besar
simulasi PhET (Physics Education and
mereka dapat terbantu oleh PhET:
Technology).
1. Apa kamu antusias mengikuti pelajaran?
2. Apakah belajar dengan media simulasi
Analisa Tes Evaluasi
PhET membantu untuk memahami materi?
Setelah KBM dilakukan, mahasiswa
3. Apa kamu merasa kaget dan penasaran
diberikan soal evaluasi untuk mengetahui
ketika pengajar mulai memunculkan
pemahaman mereka tentang arah vektor medan
masalah?
listrik menggunakan media simulasi PhET. Ada 4
4. Apakah penjelasan pengajar dapat
soal yang diberikan.
membuatmu paham?
5. Apakah pembelajaran seperti ini menarik
Tabel 1. Daftar nilai
dan menyenangkan?
Nama
6. Apakah dengan menggunakan media ini
No Mahasiswa Nilai
materi fisika dirasa lebih aplikatif dan
1 A 100 bermanfaat?
2 B 100
3 C 100 Dari hasil kuisioner yang telah di isi oleh
4 D 100 mahasiswa, dapat diketahui bahwa hal ini dapat
5 E 100 100% antusias dalam mengikuti pembelajaran
6 F 100 dengan menggunakan simulasi PhET, dilihat dari
7 G 100 semua mahasiswa menjawab ‘ya’ pada pertanyaan
nomor 1. Hal ini disebabkan karena pembelajaran
8 H 100
dengan simulasi PhET, melibatkan indera
9 I 100
penglihatan mahasiswa dengan gambar-gambar
10 J 100
yang menarik. Sehingga mahasiswa menjadi
11 K 100 menikmati dalam mengikuti pembelajaran.

78
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

Mahasiswa juga tertarik untuk mecoba-coba Pembelajaran dengan menggunakan


sendiri aplikasi PhET sehingga mahasiswa media simulasi PhET bukan hal yang baru bagi
menjadi terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal sebagian mahasiswa Fisika dan Pendidikan
tersebut menunjukkan bahwa media simulasi Fisika UKSW angkatan 2014, karena pada
PhET efektif sebagai media pembelajaran. pembelajaran sebelumnya pernah mendapatkan
demonstrasi dengan menggunakan PhET. Akan
Tabel 2. Daftar hasil kuisioner (Tanggapan tetapi mahasiswa tidak mengoperasikan secara
mahasiswa terhadap pembelajaran) langsung media tersebut dan hanya sebagian
Nama Pertanyaan Nomor- materi yang dipelajari. Terlihat pada
No mahasis
wa 1 2 3 4 5 6 pembelajaran ini hanya 40% yang menjawab
1 A ya ya tidak ya ya ya
“ya” pada pertanyaan no 3. Pada saat mahasiswa
menggunakan media simulasi PhET, mahasiswa
2 B ya ya tidak ya ya ya
dapat dengan mudah memahami masalah yang
3 C ya Ya tidak ya ya ya
dihadapi. Oleh sebab itu, media simulasi PhET
4 D ya Ya tidak ya ya ya
efektif sebagai media pembelajaran.
5 E ya Ya ya ya ya ya
Pada saat pembelajaran dengan
6 F ya Ya ya ya ya ya penjelasan pengajar, mahasiswa dapat dengan
7 G ya Ya ya ya ya ya mudah mempelajari materi, karena dengan
8 H ya Ya ya ya ya ya menggunakan media simulasi PhET ini pengajar
9 I ya Ya ya ya ya ya dapat menunjukkan bagaimana arah vektor
10 J ya Ya tidak ya ya ya
medan listrik yang ada di sekitar muatan,
sebagaimana kita tahu bahwa untuk
11 K ya Ya tidak ya ya ya
menggambarkan arah vektor medan listrik itu
12 L ya Ya ya ya ya ya
adalah hal yang sulit. Terlihat 93,33%
13 M ya Ya tidak ya ya ya
tid
mahasiswa menjawab “ya” pada pertanyaan no
14 N ya Ya tidak ak ya ya 4. Dengan demikian PhET sangat membantu
15 O ya Ya tidak ya ya ya pengajar untuk menjelaskan materi yang sulit
Jumlah
15 15 6 14 15 15 dipahami oleh mahasiswa.
Jawaban "Ya"
Prosentase Pembelajaran yang dilakukan sangat
93, 10
jawaban "Ya" 100 100 40 100 menarik dan menyenangkan, mahasiswa terlibat
3 0
(%)
aktif dan merasa penasaran saat mereka melihat
penjelasan materi dengan media tersebut.
Melaksanakan pembelajaran dengan
Terlihat 100% mahasiswa menjawab “ya” pada
menggunakan PhET juga dapat membantu
pertanyaan no 5. Hal ini membuktikan bahwa
mahasiswa lebih memahami materi pelajaran,
PhET efektif untuk pembelajaran.
terlihat dari 100% mahasiswa menjawab “ya”
Pembelajaran dengan menggunakan
pada pertanyaan nomor 2. Belajar dengan
media ini materi fisika dirasa lebih aplikatif dan
simulasi PhET, membantu mahasiswa
bermanfaat, karena mahasiswa benar-benar
memvisualisasikan konsep-konsep abstrak yang
paham dengan materi yang dipelajari sehingga
sedang dibahas secara nyata, terutama dalam
mahasiswa dapat melihat bahwa arah vektor
memvisualisasikan garis-garis medan listrik
medan listrik yang ada di sekitar benda
yang abstrak dengan pendekatan vektor-vektor
bermuatan listrik itu seperti apa. Terlihat 100%
medan, seperti yang telah ditunjukkan dalam
mahasiswa menjawab “ya” pada pertanyaan no
tampilan aplikasi PhET. Hal tersebut
6. Dengan demikian bisa di katakan bahwa PhET
menunjukkan bahwa media simulasi PhET
dapat membantu mengabstrakkan pemahaman
membantu mengabstrakkan pemahaman
mahasiswa khususnya untuk melihat arah
mahasiswa.
vektor medan listrik disekitar muatan listrik.
79
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

Dari jawaban di atas dapat disimpulkan adalah 98,66%. Jadi hasil yang diperoleh
bahwa pembelajaran dengan menggunakan melampaui target.
media simulasi PhET menyenangkan sehingga 2. Tes
menambah motivasi mahasiswa untuk belajar Dari target evaluasi melalui soal tes yang
Fisika. diberikan minimal 80% dari keseluruhan
mahasiswa mendapat nilai minimal 80. Dan
Analisa Lembar Observasi Sikap dari hasil yang telah diperoleh mahasiswa,
Selama KBM berlangsung, observer lain seluruh mahasiswa melampaui target yang
mengisi lembar observasi sikap untuk menilai telah diberikan dan mereka mendapat nilai
sikap yang ditunjukkan oleh mahasiswa rata-rata 100.
terhadap efektifitas media simulasi PhET. Hasil 3. Lembar Kuesioner
observasi yang dilakukan selama pembelajaran Dari target kuesioner adalah target minimal
berlangsung dapat dilihat dalam Tabel 3. 70% mahasiswa memberikan respon positif
Tabel. 3 Daftar hasil observasi atau “ya”. Dan dari hasil yang telah diperoleh
Antusias
Bekerja setelah setelah melakukan observasi nilai
Nama Sama
No Jumlah rata-rata dari jawaban mahasiswa adalah
Mahasiswa
3 2 1 3 2 1
1 A v v 6 88,89%. Jadi hasil yang diperoleh melampaui
2 B v v 6 target yang diharapkan.
3 C v v 5 4. Lembar Observasi Sikap
4 D v v 6 Nilai minimal yang harus di peroleh
5 E v v 6
mahasiswa:
6 F v v 6
70
7 G v v 6 ( 𝑥6) = 4,2
100
8 H v v 6
9 I v v 6
Dari target minimal nilai adalah 70% dari
10 J v v 6 masing-masing nilai yang telah diperoleh
11 K v v 6 .mahasiswa, dari hasil perhitungan diperoleh
12 L v v 6 minimal nilai 4,2 dari dua nilai sikap. Jadi
13 M v v 5 apabila mahasiswa memperoleh nilai di atas
14 N v v 5
target atau sama dengan target maka target
15 O v v 6
dapat dikatakan terpenuhi.
Aspek yang dinilai adalah ketenangan
70
atau tidak gaduh dan kemampuan bekerja sama ( 𝑥15) = 10,5 = 11 𝑀𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
100
di antara mahasiswa dalam kelompok. 100%
mahasiswa mendapat nilai di atas 4,25. Secara
Dari target nilai yang sudah ditentukan untuk
keseluruhan mahasiswa mencapai kriteria
menghitung prosentase keseluruhan maka
minimum kelulusan.
minimal 11 mahasiswa dari 15 mahasiswa
memperoleh setidaknya batas nilai yang
Indikator keberhasilan:
1. Lembar Observasi KBM sudah ditentukan di atas atau 4,2. Dari hasil
Secara keseluruhan prosentase jawaban dari observasi diperoleh semua mahasiswa
setiap pertanyaan yang ada dalam lembar mendapatkan nilai di atas target yang telah di
observasi KBM adalah sebagai berikut: tentukan, yaitu di atas 4,2.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 Kesimpulan: Dari analisis data, tampak
𝑀𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
bahwa indikator keberhasilan tercapai dan batas
minimal kelulusan tercapai, bahkan terlampaui.
Dari target minimal adalah 80% nilai rata-
Oleh sebab itu, penelitian ini dinyatakan berhasil
rata dari keseluruhan, hasil yang diperoleh
dan dihentikan.

80
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

KESIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan media simulasi PhET Penting bagi pengajar dalam mengajar


sebagai media pembelajaran Fisika ternyata khususnya dalam penggunaan media
dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar pembelajaran. Jika hendak menggunakan media
Fisika. Hal ini tampak dari data di lembar simulasi PhET sebagai medianya, pastikan
observasi yaitu lebih dari 70% mahasiswa terlibat materi yang akan di sampaikan adalah materi-
aktif dan antusias dalam pembelajaran. materi yang sekiranya sulit untuk diamati
Penerapan dari RPP dengan menggunakan media sehingga dengan media simulasi ini mahasiswa
simulasi PhET sebagai media pembelajaran juga benar-benar terbantu untuk memahami materi.
dapat membantu mahasiswa memahami materi Selain itu, akan lebih baik lagi jika mahasiswa
tentang vektor medan listrik. Hal ini ditunjukkan dapat bekerja sendiri-sendiri sehingga setiap
dari hasil evaluasi yang diperoleh mahasiswa, mahasiswa dapat mencoba menggunakan media
dimana 100% mahasiswa mendapatkan nilai di simulasi PhET.
atas 80 dengan rata-rata nilai 100.

DAFTAR PUSTAKA

Susilo, M. 2010. Menjadi Guru Profesional Siapa Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan
Takut?. Yogyakarta: Lentera Pustaka. Kelas. Jakarta: Bumi Angkasa.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Muandar, SCU. 2004.Pengembangan Kreativias


Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Anak Berbakat. Jakarta: PT. Grameia
Widiasarana Indonesia.
Sansanwal, D.N. 2009. Use of ICT in Teaching &
Learning & Education. Education Erna, 2011, Pengembangan Media Intruksional
Techbology Lecture Series. New Delhi, Menggunakan Macromedia Flash Pokok
India: Central Institute of Education Bahasan Getaran dan Gelombang untuk
Technology & State Institute of Education. Sekolah Menengah Pertama, Yogyakarta:
Sripsi Pendidikan Fisika Universitas
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media & Sumber Ahmad Dahlan.
Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya. Iftikhatun Baroroh, 2011, pengaruh metode
eksperimen nyata dan maya pada simulasi
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA, edisi kelima, phet terhadap prestasi belajar fisika siswa
jilid 2. Jakarta: Erlangga. tentang mekanika pokok bahasan
elastisitas, Yogyakarta: Skripsi Pendidikan
The Phet Team, 2011. Phet (Intective Fisika Universitas Ahmad Dahlan.
Simulation).http://phet.colorado.edu/in/.

81

Anda mungkin juga menyukai