Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 2

PROFESIONALISME
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Profesi Keguruan
Dosen Pengampu : Ayatusa’adah, M.Pd

Disusun Oleh:

AYU NOVITA RAMADHANI


NIM. 1901140007

ARA AULIA NADA


NIM. 1901140017

WULAN AINUL GURI


NIM. 1901140018

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
TAHUN 2020 / 1442 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji semata hanya milik Allah SWT. Berkat limpahan rahmat,
karunia dan nikmat-Nya. Serta shalawat dan salam untuk baginda Nabi Besar
Muhammad SAW dan para sahabat-sahabat beliau yang telah berjuang
menegakkan dan menyebarkan ajaran agama Islam. Selanjutnya kami sampaikan,
bahwa disusunnya makalah yang berjudul “Profesionalisme” ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keguruan yang diampu oleh Dosen Ibu
Ayatusa’adah, M.Pd. Oleh karena itu, dengan penuh rasa syukur kami
mengucapkan terima kasih tentunya dengan iringan do’a dan semoga apa yang
telah dilakukan mendapatkan balasan dari Allah SWT, pastinya sesuai dengan
amal ibadah yang diniatkan. Kemudian tidak lupa kami sampaikan, sebagai
hamba yang jauh dari kata sempurna tentunya memiliki kesalahan, keterbatasan
dan kekurangan kami dalam menyajikan makalah ini. Oleh karena itu dengan
segenap dan kerendahan hati, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirnya, dengan mengharap ridho Allah SWT, kami berharap semoga
makalah mata kuliah Profesi Keguruan tentang “Profesionalisme” ini dapat
bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan, serta semoga makalah ini
juga dapat berperan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palangka Raya, 13 September

2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan ialah suatu tonggak untuk kemajuan bangsa, pendidikan
yang berkualitas akan menghasilkan generasi yang berkualitas pula. Tentunya
banyak hal yang menunjang berkualitasnya suatu pendidikan. Salah satunya
adalah dari tenaga pendidik yang telah terlatih dan profesional dalam
mendidik. Baik itu guru, dosen maupun calon tenaga pendidik harus
mengembangkan sikap profesionalisme dalam menjalankan profesinya.
Karena dengan begitu, pendidikan yang dihasilkan akan lebih baik dan akan
mencetak generasi emas penerus bangsa.

Namun kenyataan berbeda diperlihatkan di lapangan, masih terlihat


banyak sekali sekolah, institusi pendidikan, lembaga pendidikan dan lainnya
‘terkesan’ melakukan pendidikan dengan seadanya, hal ini disebabkan oleh
kompleksitas faktor yang mempengaruhi di belakangnya. Seharusnya hal yang
demikian tidak perlu terjadi, jika pemegang kebijakan dan sistem pendidikan
dapat memperhatikan dan mengantisipasinya dengan berbagai cara yang telah
diperhitungkan sebelumnya.

Cara mengatasi persoalan di atas maka solusi untuk mengatasinya


adalah dengan melaksanakan program peningkatan profesi guru yang
berupaya tidak hanya untuk meningkatkan kualitas guru, namun juga berguna
untuk membantu meningkatkan kesejahteraannya pula. Karena ketika tuntutan
terhadap guru begitu tingginya, maka guru itu juga harus diberdayakan.

Tujuan program tersebut adalah untuk menjadikan guru professional


dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, karena pendidikan seperti uraian
di atas adalah suatu kegiatan yang penting dilakukan demi kemaslahatan umat
manusia itu sendiri. Jadi pekerjaannya dan kegiatannya tidak boleh dilakukan
oleh orang yang asal-asalan atau amatiran yang tidak dipersiapkan dengan
baik. Orang yang melakukan Pendidikan haruslah dipersiapkan dengan sebaik
mungkin agar dapat mencetak manusia yang unggul.1

Oleh karena itu, makalah tentang “Profesionalisme” ini akan


membahas seputar pengertian profesional, profesi, profesionalisme kerja,
profesionalitas dan profesionalisasi. Asas pokok profesionalisme serta aspek-
aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan profesionalisme,
karakteristik profesionalisme dan watak kerja seorang profesionalisme.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian profesional, profesi, profesionalisme kerja, profesionalitas
dan profesionalisasi?
2. Apa saja asas pokok profesionalisme?
3. Apa saja aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
profesionalisme, karakteristik profesionalisme dan watak kerja seorang
profesionalisme?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian profesional, profesi,
profesionalisme kerja, profesionalitas dan profesionalisasi.
2. Untuk mengetahui dan memahami asas pokok profesionalisme.
3. Untuk mengetahui dan memahami aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam mengembangkan profesionalisme, karakteristik profesionalisme dan
watak kerja seorang profesionalisme.

1
Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, Profesi Keguruan: Menjadi Guru yang Religius dan
Bermartabat (Gresik: Caremedia Communication, 2018) Cet 1, hlm 2-3.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Profesional, Profesi, Profesionalisme Kerja, Profesionalitas


dan Profesionalisasi.

a) Pengertian Profesional
Profesional menunjuk pada dua hal, pertama; orang yang
menyandang suatu profesi, misalnya, “dia seorang professional”. Kedua;
penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan
profesinya. Dalam pengertian kedua istilah professional dikontraskan
dengan “non professional” atau “amatiran”. Dalam kegitan sehari-hari
seorang professional melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang telah
dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja.2
Perihal mengenai guru professional telah banyak dikemukakan
oleh pakar manajemen pendidikan, seperti Rice & Bishoprick (1971), dan
Glickman (1981). Menurut Rice & Bishoprick (1971) guru professional
adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sehari-hari. Profesionalisasi guru oleh kedua pasangan
penulis tersebut dipandang sebagai satu proses yang bergerak dari
ketidaktahuan (ignorance) menjadi tahu, dari ketidakmatanga (immaturity)
menjadi matang, dan diarahkan oleh orang lain (other-directedness)
menjadi mengarahkan diri sendiri.
Sedangkan Glickman (1981) menegaskan bahwa seseorang akan
bekerja secara professional bilamana orang tersebut memiliki kemampuan
(ability) dan motivasi (motivation). Maksudnya adalah seseorang akan
bekerja secara professional bilamana memiliki kemampuan bekerja yang
tinggi dan kesungguhan hati untuk mengerjakan dengan sebaik-baiknya.
Betapa pun tingginya kemampuan seseorang ia tidak akan bekerja secara

2
Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007) hlm. 4.
professional apabila tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi, begitu juga
sebaliknya.3

b) Pengertian Profesi
Profesi berasal dari bahasaa latin “Proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “Apa saja” dan “Siapa saja”
untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu sekaligus dituntut dari padanya pelaksanaan
norma-norma sosial dengan baik.

Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus


melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian
tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, didalamnya
pemakaian dengan cara yang benar akan keterampilan dan keahlian tinggi,
hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan
ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah
dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan
dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

Profesi juga merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap


pekerjaan adalah profesi. Seorang petugas staf administrasi biasa berasal
dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian hal nya dengan Akuntan,
Pengacara, Dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.

Profesi juga merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan


keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya. Profesi ini juga merupakan suatu pekerjaan yang
menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui
keterampilannya sesuai perkembangan teknologi.4

3
Dr. Syarifah Normawati dkk, Etika & Profesi Guru. (Riau: PT. Indragiri Dot Com,
2019) hlm. 3-4.
4
I Ketut Widiana dan Gusti Ayu Oka Cahya Dewi, Prinsip Etika Profesi, (Bandung: PT.
Pnca Terra Firma, 2020) hlm 4-5.
c) Pengertian Profesionalisme Kerja
Profesionalisme kerja adalah menguasai konsep kerja. Kemudian
sikap yang mencerminkan suatu profesionalisme dikemukakan dalam lima
hal yaitu, keterampilan tinggi, pemberian jasa yang berorientasi pada
kepentingan umum, pengawasan yang ketat atas perilaku kerja dan suatu
sistem balas jasa yang merupakan lambang prestasi kerja.5
Terminologi profesionalisme dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia menyebutkan bahwa profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan
tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang
profesional.
Profesionalisme dapat juga diartikan sebagai suatu kemampuan
dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang
dan tingkatan masing-masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan
antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas,
terpenuhi kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan tugas
merupakan syarat terbentuknya aparatur yang professional. Artinya
keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin
dicapai oleh sebuah organisasi.6
Menurut H. Sumitro Maskun bahwa sustu profesionalisme adalah
merupakan suatu bentuk atau bidang kegiatan yang dapat memberikan
pelayanan dengan spesialisasi dan intelektualitas yang tinggi. Bentuk atau
bidang kegiatan ini dalam mengamalkan prestasinya menjalankan tiga asas
pokok, yaitu:
1. Memiliki pengetahuan dasar dan menguasai teknik yang dapat
digunakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Keberhasilan dalam suatu profesi indikatornya adalah pelayanan
diselesaikan dengan cepat kepada masyarakat dan bukan
pencapaian seseorang bagi kepentingan dirinya.
3. Adanya sistem pengawasan terhadap kegiatan praktis para
professional dalam mengamalkan pengetahuan dan hasil
5
Andrians Harefa, Membangkitkan Etos Profesionalisme, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum, 2004), hlm. 137.
6
Kurniawan Agung, Transformasi Pelayanan Publik, (Yogyakarta: pembaharuan, 2005),
hlm. 75.
pendidikannya dengan melalui didirikannya himpunan-himpunan
atau asosiasi dan diciptakannya berbagai kode etik.7

d) Pengertian Profesionalitas
Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap mutu sikap para
anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugasnya.
Ahmad tafsir memberikan pengertian profesionalitas sebagai
paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus di laksanakan oleh
orang yang profesional8.
Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota
suatu profesi terhadap profesnya serta derajat pengetahuan dan keahlian
yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya. Pengertian
profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian
dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas. Profesionalitas mengacu pada sikap professional para
anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.9

e) Pengertian Profesionalisasi
Profesionalisai dari segi bahasa Profesionalisasi berasal dari kata
professionalization yang berarti kemampuan profesional.
Dedi Supriadi (1998) mengartikan profesionalisasi sebagai
pendidikan prajabatan dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan
latihan ini biasanya lama dan intensif.
Menurut Eric Hoyle (1980) konsep profesionalisasi mencakup dua
dimensi yaitu : ”…..the improvement of status and the improvement of
practice”. Peningkatan status dan peningkatan pelatihan.
Jadi “Profesionalisasi” adalah suatu proses menuju kepada
perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang

7
Muhammad Ahyan Yusuf Sya’bani, Op.Cit., hlm 24.
8
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikaan Dalam Perspektif Islam (Bandung; Remaja Rosda
Karya, 1992) h. 107.
9
https://www.kanal.web.id/pengertian-profesionalitas, di akses pada Selasa 15 September
2020, pukul 18.43 WIB.
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Profesionalisasi adalah proses
atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang
menjadi profesional.10

B. Asas Pokok Profesionalisme

C. Aspek-Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Mengembangkan


Profesionalisme, Karakteristik Profesionalisme dan Watak Kerja
Seorang Profesionalisme.
a. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
profesionalisme

Profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi yang


dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.
Membedah aspek profesionalisme guru berarti mengkaji kompetensi yang
harus dimiliki seorang guru.

Kompetensi (competence), menurut Hall dan Jones yaitu pernyataan


yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat
yang merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat
diamati dan diukur. Menurut Richards menyebutkan bahwa istilah kompetensi
mengacu kepada perilaku yang dapat diamati, yang diperlukan untuk
menuntaskan kegiatan sehari-hari. Dalam UU guru dan dosen, BAB I
(ketentuan umum) pasal 1 ayat 10 bahwa pengertian kompetensi adalah
kesepakatan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan disukai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.

Kopetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam


melaksana-kan profesi keguruannya. Bahwa kompetensi mengacu pada
kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh memalui pendidikan

10
https://michaelchristiansite.wordpress.com/2016/02/11/pengertian-profesional-profesi-
profesionalisasi-profesionalisme-profesionalitas/, di akses pada Selasa, 15 September 2020. Pukul
18.55 WIB.
kompetensi merujuk kepada performance dan perbuatan yang rasional untuk
memenuhi verifikasi tertentu didalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan.

Guru professional harus memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi


pedagogig, kognitif, personality, dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil
mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak dan dapat
bersosialisasi dengan baik. Sebagaimana dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen, maka guru harus.

1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.

2) Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan


yang sesuai dengan bidang tugasnya.

3) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang


tugasnya.

4) Mematuhi kode etik profesi.

5) Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugasnya.

6) Memperolah penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi


kerjanya.

7) Memiliki kemampuan untuk mengembangkan profesinyan secara


berkelan-jutan.

8) Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas


profesionalnya.

9) Dan memiliki organisasi profesi yang berbeda hukum.

UU guru dan dosen dalam BAB II (kompetensi dan sertifikasi) pasal 2


“guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Dijelaskan dalam pasal 3 ayat 2 kompetensi guru
sebagai mana yang dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.
b. Karakteristik profesionalisme

1. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan.

2. Memiliki kemampuan yang khusus dalam bidangnya.

3. Memiliki kemampuan yang praktis yang dapat digunakan langsung


oleh peseta didik,

4. Komunikatif.

5. Memiliki kapasitas dalam mengorganisasikan kerja secara mandiri.

6. Mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan


pribadi.

7. Memiliki kode etik, artinya guru harus memiliki norma-norma


yang mengikat guru dalam bekerja.

8. Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas.

9. Mempunyai system upah uapah disini adalah gaji

10. Budaya profesional.

c. Watak kerja seorang profesionalisme

1. Seorang profesional akan bekerja dengan niat yang bersungguh-


sungguh untuk mewujudkan cita-cita awal yang ingin dicapai
dengan tidak mengharapkan imbalan.

2. Seorang profesional akan bekerja yang berlandaskan atas


kemahiran teknis dengan kualitas tinggi yang ingin dicapai
melalui pembelajaran dan pelatihan yang cukup lama.

3. Seorang dikatakan profesional dapat diukur dari kualitas teknis dan


kualitas moral menundukan diri pada kode etik profesi yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:


pembaharuan.

Ahyan Mohammad Yusuf Sya’bani. 2018. Profesi Keguruan: Menjadi


Guru yang Religius dan Bermartabat. Gresik: Caremedia Communication.
Harefa Andrians. 2004. Membangkitkan Etos Profesionalisme. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum.

Ketut I Widiana dan Gusti Ayu Oka Cahya Dewi. 2020. Prinsip Etika
Profesi. Bandung: PT. Panca Terra Firma.

Michaelchristianfuture.2016.https://michaelchristiansite.wordpress.com/20
16/02/11/pengertian-profesional-profesi-profesionalisasi-profesionalisme-
profesionalitas/, di akses pada Selasa, 15 September 2020. Pukul 18.55 WIB.

Mulyasa E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya,

Normawati Syarifah dkk. 2019. Etika & Profesi Guru. Riau: PT. Indragiri
Dot Com.

Pengetahuan Kanal. 2019. https://www.kanal.web.id/pengertian-


profesionalitas, Diakses pada Selasa 15 September 2020, pukul 18.43 WIB.

Tafsir Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikaan Dalam Perspektif Islam. Bandung:


Remaja Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai