PROFESIONALISME
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Profesi Keguruan
Dosen Pengampu : Ayatusa’adah, M.Pd
Disusun Oleh:
2020
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian profesional, profesi, profesionalisme kerja, profesionalitas
dan profesionalisasi?
2. Apa saja asas pokok profesionalisme?
3. Apa saja aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
profesionalisme, karakteristik profesionalisme dan watak kerja seorang
profesionalisme?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian profesional, profesi,
profesionalisme kerja, profesionalitas dan profesionalisasi.
2. Untuk mengetahui dan memahami asas pokok profesionalisme.
3. Untuk mengetahui dan memahami aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam mengembangkan profesionalisme, karakteristik profesionalisme dan
watak kerja seorang profesionalisme.
1
Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, Profesi Keguruan: Menjadi Guru yang Religius dan
Bermartabat (Gresik: Caremedia Communication, 2018) Cet 1, hlm 2-3.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Pengertian Profesional
Profesional menunjuk pada dua hal, pertama; orang yang
menyandang suatu profesi, misalnya, “dia seorang professional”. Kedua;
penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan
profesinya. Dalam pengertian kedua istilah professional dikontraskan
dengan “non professional” atau “amatiran”. Dalam kegitan sehari-hari
seorang professional melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang telah
dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja.2
Perihal mengenai guru professional telah banyak dikemukakan
oleh pakar manajemen pendidikan, seperti Rice & Bishoprick (1971), dan
Glickman (1981). Menurut Rice & Bishoprick (1971) guru professional
adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sehari-hari. Profesionalisasi guru oleh kedua pasangan
penulis tersebut dipandang sebagai satu proses yang bergerak dari
ketidaktahuan (ignorance) menjadi tahu, dari ketidakmatanga (immaturity)
menjadi matang, dan diarahkan oleh orang lain (other-directedness)
menjadi mengarahkan diri sendiri.
Sedangkan Glickman (1981) menegaskan bahwa seseorang akan
bekerja secara professional bilamana orang tersebut memiliki kemampuan
(ability) dan motivasi (motivation). Maksudnya adalah seseorang akan
bekerja secara professional bilamana memiliki kemampuan bekerja yang
tinggi dan kesungguhan hati untuk mengerjakan dengan sebaik-baiknya.
Betapa pun tingginya kemampuan seseorang ia tidak akan bekerja secara
2
Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007) hlm. 4.
professional apabila tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi, begitu juga
sebaliknya.3
b) Pengertian Profesi
Profesi berasal dari bahasaa latin “Proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “Apa saja” dan “Siapa saja”
untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu sekaligus dituntut dari padanya pelaksanaan
norma-norma sosial dengan baik.
3
Dr. Syarifah Normawati dkk, Etika & Profesi Guru. (Riau: PT. Indragiri Dot Com,
2019) hlm. 3-4.
4
I Ketut Widiana dan Gusti Ayu Oka Cahya Dewi, Prinsip Etika Profesi, (Bandung: PT.
Pnca Terra Firma, 2020) hlm 4-5.
c) Pengertian Profesionalisme Kerja
Profesionalisme kerja adalah menguasai konsep kerja. Kemudian
sikap yang mencerminkan suatu profesionalisme dikemukakan dalam lima
hal yaitu, keterampilan tinggi, pemberian jasa yang berorientasi pada
kepentingan umum, pengawasan yang ketat atas perilaku kerja dan suatu
sistem balas jasa yang merupakan lambang prestasi kerja.5
Terminologi profesionalisme dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia menyebutkan bahwa profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan
tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang
profesional.
Profesionalisme dapat juga diartikan sebagai suatu kemampuan
dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang
dan tingkatan masing-masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan
antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas,
terpenuhi kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan tugas
merupakan syarat terbentuknya aparatur yang professional. Artinya
keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin
dicapai oleh sebuah organisasi.6
Menurut H. Sumitro Maskun bahwa sustu profesionalisme adalah
merupakan suatu bentuk atau bidang kegiatan yang dapat memberikan
pelayanan dengan spesialisasi dan intelektualitas yang tinggi. Bentuk atau
bidang kegiatan ini dalam mengamalkan prestasinya menjalankan tiga asas
pokok, yaitu:
1. Memiliki pengetahuan dasar dan menguasai teknik yang dapat
digunakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Keberhasilan dalam suatu profesi indikatornya adalah pelayanan
diselesaikan dengan cepat kepada masyarakat dan bukan
pencapaian seseorang bagi kepentingan dirinya.
3. Adanya sistem pengawasan terhadap kegiatan praktis para
professional dalam mengamalkan pengetahuan dan hasil
5
Andrians Harefa, Membangkitkan Etos Profesionalisme, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum, 2004), hlm. 137.
6
Kurniawan Agung, Transformasi Pelayanan Publik, (Yogyakarta: pembaharuan, 2005),
hlm. 75.
pendidikannya dengan melalui didirikannya himpunan-himpunan
atau asosiasi dan diciptakannya berbagai kode etik.7
d) Pengertian Profesionalitas
Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap mutu sikap para
anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugasnya.
Ahmad tafsir memberikan pengertian profesionalitas sebagai
paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus di laksanakan oleh
orang yang profesional8.
Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota
suatu profesi terhadap profesnya serta derajat pengetahuan dan keahlian
yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya. Pengertian
profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian
dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas. Profesionalitas mengacu pada sikap professional para
anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya.9
e) Pengertian Profesionalisasi
Profesionalisai dari segi bahasa Profesionalisasi berasal dari kata
professionalization yang berarti kemampuan profesional.
Dedi Supriadi (1998) mengartikan profesionalisasi sebagai
pendidikan prajabatan dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan
latihan ini biasanya lama dan intensif.
Menurut Eric Hoyle (1980) konsep profesionalisasi mencakup dua
dimensi yaitu : ”…..the improvement of status and the improvement of
practice”. Peningkatan status dan peningkatan pelatihan.
Jadi “Profesionalisasi” adalah suatu proses menuju kepada
perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang
7
Muhammad Ahyan Yusuf Sya’bani, Op.Cit., hlm 24.
8
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikaan Dalam Perspektif Islam (Bandung; Remaja Rosda
Karya, 1992) h. 107.
9
https://www.kanal.web.id/pengertian-profesionalitas, di akses pada Selasa 15 September
2020, pukul 18.43 WIB.
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Profesionalisasi adalah proses
atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang
menjadi profesional.10
10
https://michaelchristiansite.wordpress.com/2016/02/11/pengertian-profesional-profesi-
profesionalisasi-profesionalisme-profesionalitas/, di akses pada Selasa, 15 September 2020. Pukul
18.55 WIB.
kompetensi merujuk kepada performance dan perbuatan yang rasional untuk
memenuhi verifikasi tertentu didalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan.
4. Komunikatif.
Ketut I Widiana dan Gusti Ayu Oka Cahya Dewi. 2020. Prinsip Etika
Profesi. Bandung: PT. Panca Terra Firma.
Michaelchristianfuture.2016.https://michaelchristiansite.wordpress.com/20
16/02/11/pengertian-profesional-profesi-profesionalisasi-profesionalisme-
profesionalitas/, di akses pada Selasa, 15 September 2020. Pukul 18.55 WIB.
Normawati Syarifah dkk. 2019. Etika & Profesi Guru. Riau: PT. Indragiri
Dot Com.