Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM BIOLOGI

FISIOLOGI TUMBUHAN
Transportasi Pada Tumbuhan

Oleh:
Maradona
1901140019

LABORATORIUM BIOLOGI

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PALANGKA RAYA

TAHUN 2021 M/1444 H


I. Topik
Pengatur Zat Tumbuhan
II. Tujuan
Untuk mengamati pengaruh zat pengatur tumbuh IAA terhadap
perkecambahan biji.
III. Dasar Teori
Dewasa ini secara luas diakui bahwa zat pengatur tumbuh (ZPT)
memiliki peran pengendalian yang sangat penting dalam dunia tumbuhan.
Saat ini, ZPT tanaman dipergunakan secara luas di dunia pertanian dengan
berbagai tujuan, di antaranya penundaan atau percepatan pematangan buah,
perangsangan perakaran, peningkatan peluruhan daun atau pentil buah,
pengendalian perkembangan buah, pemberantasan gulma, pengendalian
ukuran organ, dan lain-lain.
ZPT adalah senyawa organik yang bukan hara (nutrien), yang dalam
jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan merubah proses fisiologi
tumbuhan. ZPT terdiri dari lima jenis yaitu auksin yang mempunyai
kemampuan dalam mendukung perpanjangan sel, giberelin dapat
menstimulasi pembelahan sel, pemanjangan sel atau keduanya, sitokinin
mendukung terjadinya pembelahan sel, ethilen berperan dalam proses
pematangan buah, dan asam absisat (Abidin, 1983).
Pada pertengahan 1800-an, ahli fisiologi tumbuhan bangsa Jerman yang
terkenal, Julius von Sachs menduga bahwa bentuk tumbuhan disebabkan oleh
adanya kegiatan senyawa-senyawa ”pembentuk organ” yang bersifat spesifik,
seperti senyawa ”pembentuk daun”,”pembentuk bunga”, dan lain-lain
(Heddy,1996)
Namun usaha untuk mengisolasi senyawa-senyawa semacam ini belum
berhasil. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa tumbuhan mengandung
senyawa-senyawa yang mendorong inisiasi proses-proses biokimia yang
akhirnya menyebabkan pembentukan organ dan aspekaspek tumbuhan
lainnya. Secara keseluruhan senyawa-senyawa tersebut disebut fitohormon,
yang mendorong inisiasi reaksi-reaksi biokimia dan perubahan –perubahan
komposisi kimia dalam tumbuhan. Faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu
berinteraksi dengan fitohormon dan beberapa proses biokimia selama tumbuh
dan diferensiasi berlangsung.
Istilah hormon tumbuhan (fitohormon) diimbas oleh diketahuinya
hormon pada hewan dan manusia, yaitu suatu senyawa yang disintesis pada
bagian tubuh tertentu, dan dapat ditranspor melalui sistem aliran darah ke
bagian tubuh yang lain untuk mengatur respon fisiologis di tempat itu.
Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang disintesis di salah satu
bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain , dan pada konsentrasi yang
sangat rendah mampu menimbulkan suatu respon fisiologis. Orang pertama
yang memperkenalkan istilah hormon dalam fisiologi tumbuhan yaitu Fitting
pada tahun 1910, dan sejak itu istilah hormon terus digunakan untuk memberi
batasan senyawa organik khusus yang terdapat secara alami dengan fungsi
pengaturan dalam tumbuhan. Sampai sekarang ada lima kelompok hormon
yang paling dikenal, walaupun masih banyak lagi yang sudah pasti akan
ditemukan. Kelima kelompok yang sudah dikenal itu meliputi auksin,berbagai
macam giberelin, beberapa sitokinin, asam absisatdan etilen. Ketika semakin
banyak hormon yang dapat dicirikan dan efek serta konsentrasi endogennya
dikaji dua hal menjadi jelas. Yang pertama, setiap hormon mempengaruhi
respon pada banyak bagian tumbuhan.
IV. Alat dan Bahan
1. Alat

No
Nama Alat Jumlah
.
1. Pinset 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Cawan Petri 8 buah
5. Gelas selai 1 buah
Baki 1 buah

2. Bahan

No. Nama Bahan Jumlah


1. Biji kacang hijau 40 biji
2. Biji cabai 40 biji
3. Biji kacang kedelai 40 biji
4. Larutan IAA 1 pp seperlunya
5. Larutan IAA 10 ppm seperlunya
6. Larutan IAA 0,1 ppm seperlunya
7. Kapas seperlunya
8. Tissu seperlunya
9. Aquades seperlunya

Anda mungkin juga menyukai