Anda di halaman 1dari 6

RESPON TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L) AKIBAT PEMBERIAN ZAT

PENGATUR TUMBUH HORMONIK


Oleh :
Enny Mutryarny dan Seprita Lidar
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning
Jl. Yos Sudarso Km. 08 Rumbai Pekanbaru Telp. 0761-52439-53108
Ennyunilak57@yahoo.co.id, Sepritaldr@unilak.ac.id

RESPONSE OF PLANT PAKCOY (Brassica rapa l.) DUE TO THE GRANTING OF


REGULATORY SUBSTANCE GROWING HORMONIK

ABSTRACT

This study aims to know effect and find the best concentrate of Hormonik growing
regulatory substances the growth and production of plants Pakcoy. The research was carried
out in Complete Random design experiments (RAL) with 5 degrees of treatment with 4
replicates with parameters of observation is the height of plants, number of leaves, leaf width
and heavy consumption. The data were analyzed statistically observations with prints, when
F Count greater than or equal to F table 5%, followed by the test distance double Duncan in
standard of 5%. The giving substance to a regulator grew Hormonikcan increase the growth
and production of plants Pakcoy, with the best concentration is 4 cc/l water, it is advisable to
further research with increased concentrations of Hormonik growing regulatory substances.

Keywords: Pakcoy, regulatory substance grows, Hormonik

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi zat pengatur tumbuh
Hormonik yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy. Penelitian
dilaksanakan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf
perlakuan dengan 4 ulangan dengan parameter pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah
daun, lebar daun dan berat konsumsi. Data hasil pengamatan dianalisa secara statistik dengan
sidik ragam, apabila F Hitung lebih besar atau sama dengan F Tabel 5 %, dilanjutkan dengan
uji jarak berganda Duncan taraf 5%. Pemberian zat pengatur tumbuh Hormonik dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman Pakcoy, dengan konsentrasi terbaik adalah
4 cc/l air, disarankan untuk penelitian lebih lanjut dengan peningkatan konsentrasi zat
pengatur tumbuh Hormonik.

Kata kunci: Pakcoy, Zat Pengatur Tumbuh, Hormonik

PENDAHULUAN sendok), sawi hijau (sawi asin) dan sawi


huma (pakchoy).
Tanaman sawi merupakan salah Sawi huma atau dikenal dengan
satu tanaman sayur yang sangat populer di pakcoy mempunyai manfaat yang penting
Indonesia memiliki nilai ekonomis dan bagi kesehatan, diantaranya adalah serat
gizi yang tinggi. Tanaman semusim pangan yang dapat melancarkan proses
kelompok Brassica ini memiliki beberapa pencernaan serta seratnya juga dapat
jenis yang umumnya mirip satu dengan mengikat asam empedu penyebab
yang lainnya, seperti sawi putih (sawi
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 29
kolesterol, kandungan betakarotein pada batang, daun, tunas-tunas bunga, bintil
pakchoi dapat mencegah penyakit katarak, akar dan buah muda (Heddy, 1996).
vitamin K yang dapat membantu Selanjutnya Sugianto et al. (1999)
mencegah penyakit stroke dan jantung menyatakan bahwa Gibberellin termasuk
serta vitamin E yang baik untuk kesehatan ke dalam golongan terpenoid yang
kulit terbentuk dari unit isoprena yang terdiri
Pemberian pupuk melalui tanah dari 5 atom carbon (C5H8).
untuk kebutuhan tanaman pakcoy tidaklah Salisbury dan Ross (1995)
menjamin untuk tumbuh dan berkembang menyatakan, peningkatan panjang batang
dengan cepat, maka perlu ditambah dengan adalah respon yang paling spesifik akibat
pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) pemberian GA3, karena terjadinya
yang disemprotkan melalui daun, karena peningkatan aktifitas sel dalam hal
dengan melalui daun penyerapan ZPT pembelahan, perpanjangan sel yang
akan lebih cepat sehingga diharapkan menyebabkan terjadinya pertambahan
tanaman pakcoy dapat tumbuh dan ukuran tanaman.
berkembang dengan baik sesuai dengan Dari hasil penelitian Mayerni
apa yang diharapkan. (2007) menunjukkan bahwa GA3 mampu
Zat pengatur tumbuh merupakan meningkatkan pertumbuhan vegetative
senyawa yang diberikan ke tanaman bibit kina, dan semakin tinggi konsentrasi
sebagai suplemen tambahan untuk GA3 yang diberikan menghasilkan
meningkatkan proses pembelahan sel agar pertumbuhan vegetatife yang semakin
lebih aktif lagi. dalam jumlah yang kecil cepat pada batas konsentrasi tertentu, pada
zpt dapat menstimulir pertumbuhan konsentrasi GA3 tertinggi (80 ppm)
tanaman dan dalam jumlah yang besar zpt cenderung terjadi penurunan pertumbuhan
justru menghambat pertumbuhan (Heddy, vegetatif.
1996). Seperti halnya dengan auksin,
Zat pengatur tumbuh Hormonik maka kinin juga merupakan suatu nama
memiliki keunggulan lebih yaitu sekumpulan zat-zat yang mempunyai
mengandung paling banyak jenis hormon fungsi sama. Berdasarkan fungsi yang
organik yaitu Auxin, Giberelin, Sitokinin dimiliki zat ini, Letham (1963)
yang diformulasikan hanya dari bahan menyebutnya sitokinin. Sitokinin yang
alami yang dibutuhkan oleh semua jenis pertama kali ditemukan adalah kinetin,
tanaman sehingga tidak membahayakan suatu hormon yang terdapat di dalam
(aman) bagi kesehatan manusia maupun batang tembakau. Zat ini meningkatkan
binatang dan berdaya guna mempercepat pembelahan sel (cytokinesis). Selain itu
proses pertumbuhan tanaman, membantu juga berpengaruh terhadap pembelahan
pertumbuhan akar dan meningkatkan tunas-tunas serta akar-akar. Penelitian
keawetan hasil panen (anonimous, 2015). lebih lanjut menyatakan, bahwa di dalam
Ausin adalah zat hormon tumbuhan air kelapa muda dan dalam ragi terdapat
yang ditemukan pada ujung batang, akar juga sejumlah kinetin. Menurut susunan
dan pembentukan bunga yang berfungsi kimianya maka kinetin itu suatu 6-
sebagai pengatur pembesaran sel dan furfurilaminopurin (Heddy, 1996).
memicu pemanjangan sel di daerah Loveless (1991) menjelaskan
belakang meristem ujung. Auksin berperan bahwa sitokinin yang disintesis dalam
penting dalam pertumbuhan tumbuhan. akar, diedarkan ke daun melalui pembuluh
Peran auksin pertama kali ditemukan oleh xylem, dimana sitokinin diperlukan untuk
ilmuwan Belanda bernama Fritz Went pertumbuhan normal dan differensiasi,
Gibberellin merupakan salah satu serta meningkatkan pembelahan sel dan
zat tumbuh yang termasuk pada kelompok menahan ketuaan (senescence). Sitokinin
fitohormon dan terdapat dalam organ akar, yang lain adalah zeatin, suatu sitokinin

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 34


yang terdiri atas adenine dan gugusan
hidroksimetil-metilalil (Dwidjoseputro, Tempat dan Waktu
1992). Selanjutnya Loveless (1991) Penelitian dilaksanakan di Screen
menyatakan bahwa sitokinin menahan House Fakultas Pertanian Universitas
menguningnya daun dengan jalan Lancang Kuning Jalan Yos Sudarso Km
membuat kandungan protein dan klorofil 08 Rumbai Pekanbaru.
seimbang dalam daun. Ketuaan
(senescence) merupakan peristiwa Metode Penelitian
menguningnya daun, yang terjadi karena Penelitian dilaksanakan secara
protein pecah dan klorofil rusak. eksperimen dengan Rancangan Acak
Zat pengatur tumbuh banyak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan
beredar di pasaran, dan semuanya dengan 4 ulangan sehingga terdapat 20
dipromosikan dapat meningkatkan plot, masing-masing plot terdapat 4
pertumbuhan tanaman. Hal ini. membuat tanaman dimana 2 tanaman sebagai sampel
kita harus memilih jenis ZPT dan takaran sehingga keseluruhan berjumlah 80
yang tepat dan sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Adapun perlakuannya sbb.
tanaman pakcoy yang diharapkan, salah N0 = Tanpa pemberian ZPT Hormonik
satu ZPT tersebut adalah ZPT Hormonik, N1 = Pemberian ZPT Hormonik 1 cc//l air
karena ZPT yang beredar di pasaran, N2 = Pemberian ZPT Hormonik 2 cc//l air
kebanyakan hanya mengandung satu jenis N3 = Pemberian ZPT Hormonik 3 cc//l air
hormon saja atau sebagian produk hanya N4 = Pemberian ZPT Hormonik 4 cc//l air
mengandung dua jenis hormon saja, Data hasil pengamatan dianalisa
namun Hormonik memiliki keunggulan secara statistik dengan sidik ragam, apabila
lebih yaitu mengandung paling banyak F Hitung lebih besar atau sama dengan F
jenis hormon organik. Hormonik Tabel 5%, dilanjutkan dengan uji jarak
mengandung zat pengatur tumbuh lengkap berganda Duncan taraf 5%.
yaitu: Auxin, Giberelin, Sitokinin yang
diformulasikan hanya dari bahan alami Pelaksanaan Penelitian
yang dibutuhkan oleh semua jenis tanaman Adapun media tanam yang
sehingga tidak membahayakan (aman) digunakan adalah top soil dari tanah
bagi kesehatan manusia, binatang dan Podzolik Merah Kuning (PMK), diambil
lingkungan. dengan kedalaman 0-20 cm. sebelum
Penanaman pakcoy di tanah digunakan tanah terlebih dahulu
podsolid merah kuning dengan hanya digemburkan kemudian diayak dengan
pemberian pupuk saja belum menjamin ayakan ukuran 0,5 cm, selanjutnya tanah
tanaman tumbuh dengan baik. Oleh karena dicampur dengan pupuk kandang ayam
itu perlu penambahan zat pengatur tumbuh dengan perbandingan 2:1. Tanah yang
agar pertumbuhan dan perkembangan sudah dicampur pupuk kandang ayam.
sayuran di dataran rendah yang biasanya selanjutnya dimasukkan ke dalam polybag,
pertumbuhannya lambat, dapat dipacu dan dibiarkan lebih kurang seminggu.
lebih baik lagi. Penanaman bibit pakcoy ke polibag
yang besar dilakukan setelah bibit berumur
Tujuan Penelitian 3 minggu setelah tanam. Bibit dipilih yang
Penelitian ini bertujuan untuk sehat dan seragam yaitu mempunyai 4
mengetahui pengaruh dan mendapatkan helai daun.
konsentrasi ZPT Hormonik yang terbaik ZPT Hormonik diberikan sesuai
terhadap pertumbuhan dan produksi dengan konsentrasi perlakuan dengan
tanaman Pakcoy interval seminggu sekali yang diberikan
seminggu setelah tanam dan diakhiri
METODE PENELITIAN seminggu sebelum panen, dengan cara

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 33


disemprotkan ke tanaman dengan volume Lebar daun diukur dari daun yang
yang sama sampai basah merata. Untuk terlebar, yang diukur dari tepi kiri ke
tanaman kontrol hanya disemprot dengan kanan tegak lurus ibu tulang daun..
air biasa dan dilakukan pada pagi hari. Berat Konsumsi (gram)
Penyiraman dilakukan dengan Berat konsumsi diperoleh dengan
volume yang sama, sesuai dengan cara membuang akar tanaman, lalu
kapasitas lapang dan seluruh bagian tanaman ditimbang.
tanaman basah semua. Penyiraman
dilakukan 2 kali sehari, jika hujan HASIL DAN PEMBAHASAN
penyiraman tidak dilakukan.
Pupuk NPK (16:16:16) diberikan Pengamatan terhadap pertumbuhan
pada saat tanaman dipindahkan ke polibag dan produksi tanaman pakcoy akibat
besar dengan dosis 2,5 gram per tanaman pemberian zat pengatur tumbuh Hormonik
dengan cara ditugal. dapat dilihat pada Tabel 1.
Penyiangan dilakukan 2 minggu Dari Tabel 1 terlihat bahwa
sekali, baik gulma yang terdapat di dalam pemberian zat pengatur tumbuh Hormonik
polybag maupun yang terdapat di areal berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan
pembibitan. Penyiangan dilakukan secara dan produksi tanaman pakcoy, yang dapat
manual untuk gulma yang terdapat di dilihat dari parameter tinggi tanaman, lebar
dalam polybag, sedangkan yang di areal daun, jumlah daun dan berat konsumsi.
pembibitan dengan menggunakan cangkul. Pada semua parameter pengamatan terlihat
Penyiangan dilakukan sampai pada akhir terjadinya peningkatan pertumbuhan dan
penelitian. produksi tanaman pakcoy seiring dengan
Pengendalian hama dan penyakit peningkatan konsentrasi zat pengatur
tanaman dilakukan dengan menggunakan tumbuh Hormonik.
pestisida Decis dan Dithene M-45 dengan Berpengaruh nyatanya pemberian
cara disemprotkan ke tanaman sekali zat pengatur tumbuh Hormonik terhadap
dalam dua minggu secara selang seling, pertumbuhan dan produksi tanaman
yang dilakukan di pagi hari. pakcoy yang dapat dilihat pada parameter
Panen dilakukan saat tanaman tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun
sudah berumur 45 hari dengan kriteria dan berat konsumsi diduga karena zat
panen yaitu bagian pangkal batang sehat, pengatur tumbuh Hormonik merupakan
tumbuh subur dan hijau. Panen dilakukan hormon pertumbuhan yang dapat
dengan menyiram tanaman terlebih menstimulasi pertumbuhan dan produksi
dahulu, kemudian baru dibongkar satu tanaman pakcoy, karena zat pengatur
persatu dengan hati-hati. tumbuh. Hormonik mengandung zat
pengatur tumbuh lengkap yaitu: Auxin,
Pengamatan Giberelin dan Sitokinin.
Pengamatan dilakukan di akhir Peningkatan konsentrasi zat
penelitian, parameter yang diamati adalah : pengatur tumbuh Hormonik, diiringi juga
Tinggi Tanaman (cm) dengan peningkatan pertumbuhan dan
Tinggi tanaman diukur dengan produksi tanaman pakcoy, hal ini diduga
menggunakan mistar, pengukuran dengan meningkatnya konsentrasi Auksin,
dimulai dari pangkal batang hingga ujung Sitokinin dan Gibberellin di dalam
daun terpanjang secara tegak lurus. jaringan tanaman akan mampu mendorong
Jumlah Daun (helai) laju pertumbuhan tanaman pakcoy. Lingga
Jumlah daun yang dihitung adalah (1998) dan Heddy (2013) bahwa zat
seluruh daun yang membuka sempurna. pengatur tumbuh mampu memperbaiki
Lebar Daun (cm) system perakaran tanaman, sehingga
mampu meningkatkan penyerapan unsur

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 34


hara dari media tanah dan meningkatkan dapat mempercepat laju pertumbuhan
laju proses metabolisme tanaman dan tanaman pakcoy.

Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman, Lebar Daun, Jumlah Daun dan Berat Konsumsi
Tanaman Pakcoy Akibat Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Hormonik
Konsentrasi Hormonik
Pengamatan
0 cc/l air 1 cc/l air 2 cc/l air 3 cc/l air 4 cc/l air
Tinggi tanaman (cm) 18,63 a 19,88 b 21,36 c 22,60 d 23,54 e
Lebar daun (cm) 6,65 a 6,96 b 7,75 c 8,86 d 9,60 e
Jumlah daun (helai) 14,25 a 15,13 ab 16,00 abc 17,25 bc 18,50 c
Berat Konsumsi (g) 51,78 a 59,22 b 66,62 c 72,40 d 89,29 e
Angka-angka pada baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata pada uji DMRT taraf 5%
peningkatan tinggi bibit dan jumlah daun.
Goodwin dan Mercer (1983) dalam Dari hasil pengamatan pada Tabel 1 di atas
Mutryarny, E. (2007) bahwa senyawa terlihat bahwa peningkatan jumlah daun
sitokinin paling aktif peranannya dalam sejalan dengan peningkatan tinggi
proses pembelahan sel sehingga dapat tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan
memacu pertumbuhan tinggi tanaman Golsworthy dan Fisher (1992) bahwa
karena dapat meningkatkan serapan hara jumlah daun akan dipengaruhi oleh tinggi
terutama nitrogen bibit, dengan bertambahnya tinggi bibit
Peningkatan pertumbuhan tanaman maka jelas nodus akan bertambah sehingga
terjadi dengan meningkatnya konsentrasi jumlah daun akan bertambah pula, karena
zat pengatur tumbuh Hormonik, hal ini daun dikeluarkan nodus tersebut.
disebabkan karena zat pengatur tumbuh Daun merupakan tempat
Hormonik berpengaruh dalam pembelahan berlangsungnya fotosintesis yang
sel, perpanjangan sel, pembesaran sel yang menghasilkan produk glukosa, kemudian
menyebabkan terjadinya peningkatan ditranslokasikan ke sel-sel yang
pettumbuhan tanaman secara keseluruhan. membutuhkan untuk mengaktifkan
Isbandi (1983), Hal ini terjadinya pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
peningkatan berat segar sebagai ukuran Apabila fotosintat tersedia dalam jumlah
pengaruh Sitokinin terhadap rangsangan yang cukup maka aktivitas jaringan
pembelahan sel dan sitokinn mampu meristem untuk membelah dan
meningkatkan pembentukan kloroplas memperbesar sel semakin cepat sehingga
pada daun, sehingga daun-daun menjadi pertumbuhan tanaman semakin besar,
lebih muda dan segar. sesuai pernyataan Lakitan (1995) sebagian
Salisbury dan Ross (1995) karbohidrat dan protein ditranslokasikan
menyatakan Giberelin dapat memacu ke daerah titik tumbuh dan digunakan
perpanjangan batang pada tanaman akibat untuk proses pembelahan sel,
pembelahan sel yang dipacu oleh tunas perpanjangan sel dan penebalan sel yang
apical, meningkatkan aktifitas hidrolisis menyebabkan bertambahnya pertumbuhan
pati menjadi glukosa dan fruktosa, tanaman.
sehingga mampu meningkatkan plastisitas Pemberian zat pengatur tumbuh
Hormonik dapat meningkatkan nisbah
kandungan hormone yang mendorong
dinding sel, karena masuknya air dengan yaitu Auksin, Sitokinin dan Giberelin pada
cepat ke dalam sel menyebabkan jaringan tanaman, sehingga laju
pemelaran sel dan pengenceran gula. pertumbuhan tanaman pakoy menunjukkan
Heddy (1996) Gibberelin peningkatan untuk semua parameter
ditemukan di seluruh bagian tanaman, pengamatan.
terutama di ujung batang dan daun muda, Penambahan zat pengatur tumbuh
sehingga Gibberelin sangat berperan dalam Hormonik, maka terjadi peningkatan

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 33


kandungan hormon yang mendorong Haryanto, Tina Suhartini dan Estu Rahayu
pertumbuhan di dalam jaringan tanaman 2005. Sawi dan Selada. Penebar
yaitu Auksin, Sitokinin dan Gibberellin Swadaya. Jakarta.
yang mampu bekerja secara sinergis untuk Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuh.
meningkatkan laju pertumbuhan dan Rajawali. Jakarta.
perkembangan tanaman. Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan
Dari seluruh konsentrasi perlakuan dan Perkembangan Tanaman. Raja
yang diuji ternyata yang paling Grafindo Persada, Jakarta.
memberikan hasil terbaik terhadap Loveless, A.R. 1991. Prinsip-Prinsip
pertumbuhan dan produksi tanaman Biologi Tumbuhan Untuk Daerah
pakcoy adalah pemberian zat pengatur Tropik. Gramedia. Jakarta
tumbuh Hormonik 4 cc/l air yang terlihat Maryeni, R. 2007. Pengaruh Beberapa
pada tinggi tanaman, lebar daun, jumlah Konsentrasi Gibberellin Terhadap
daun dan berat konsumsi, hal ini diduga Pertumbuhan Bibit Kina Succi
bahwa pemberian zat pengatur tumbuh (Cinchona succirubra Pavon).
yang efektif akan berpengaruh terhadap Fakultas Pertanian Universitas
pertumbuhan dan perkembangan tanaman Andalas Padang. Jurnal Agronomi
yang maksimal. Indonesia Jerami 1 (1); 49 . Januari
– April 2008.
KESIMPULAN DAN SARAN Prasetyo, Andika, 2010. Kubis Tiongkok
Alias Pakchoy. (online).
Kesimpulan http://koebiz.blogspot.com/2010/10
Pemberian zat pengatur tumbuh /kubis-tiongkok-alias-
Hormonik dapat meningkatkan pakchoy.html. Diakses 13
pertumbuhan dan produksi tanaman September 2017
Pakcoy, dengan konsentrasi terbaik adalah Prasetyo dan Suriadikarta. 2006.
4 cc/l air Karakteristik Potensi Dan
. Teknologi Pengelolaan Tanah
Saran Ultisol Untuk Pengembangan
Disarankan untuk penelitian lebih Pertanian Lahan Kering Di
lanjut dengan peningkatan konsentrasi zat Indonesia. Jurnal Litbang, 25(2).
pengatur tumbuh Hormonik. Hlm: 41.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross, 1992.
Fisiologi Tumbuhan I dan II.
DAFTAR PUSTAKA Institut Teknologi Bandung
Salisbury, F.B dan C.W. Ross, 1995.
Abidin, Z. 1993. Dasar-Dasar Pengetahuan Fisiologi Tumbuhan Jilid III.
Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Institut Teknologi Bandung
Angkasa. Bandung. Sutejo. 2008. Teknik dan Cara Pemupukan
Anonimous, 2015. Zat Pengatur Tumbuh di Dalam Pemupukan. Rineka
Hormonik. Natural Nusantara Jakarta. Cipta. Jakarta.
Anonimous, 2011. Sawi. (online). Wahyudi, 2010. Petunjuk Praktis
http://id.wikipedia.org/wiki/Sawi. Bertanam Sayuran. AgroMedia
Diakses 13 September 2017. Pustaka. Jakarta
Dwidjoseputro. 1992. Pengantar Fisiologi
Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Goldsworthy, P.R dan N.M.Fisher. 1992.
Fisiologi Tanaman Budidaya.
Universitas Indonesia Jakarta

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 34

Anda mungkin juga menyukai