SEPRITA LIDAR
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning
Jurusan Budidaya Pertanian
Jl. D.I.Panjaitan Km 8 Rumbai Telp (0761)52439
ABSTRAK
Penelitian Pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT) telah dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan ZPT yang baik terhadap pertumbuhan bibit karet stump mata tidur.
Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan memakai Rancangan Acak Lengkap.
Perlakuan adalah jenis ZPT yaitu tanpa ZPT, Rootone F, Atonik dan Hormonik dengan
5 kali ulangan sehingga diperoleh 20 plot percobaan. Setiap plot percobaan terdiri dari
4 tanaman dimana 2 tanaman dijadikan sampel. Data hasil pengamatan dianalisa secara
statistik dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan taraf 5
%. Adapun parameter yang diamati adalah panjang tunas, lilit batang, jumlah payung,
panjang akar dan jumlah akar.
Dari hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian ZPT berpengaruh nyata
hanya terhadap parameter panjang tunas dan jumlah akar, sedangkan untuk lilit batang,
jumlah payung dan panjang akar hasilnya berpengaruh tetapi tidak nyata. Respon bibit
karet stump mata tidur baik terhadap ketiga ZPT (Rootone F, Atonik dan Hormonik)
yang digunakan. Disarankan untuk memilih dari salah satu ZPT yang digunakan untuk
pembibitan karet stump mata tidur.
Kata kunci : ZPT, Rootone F, Atonik, Hormonik, Karet, Stump Mata tidur.
Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji jarak berganda Duncan taraf 5%
Hasil sidik ragam menunjukkan adalah senyawa organik yang bukan hara,
bahwa pemberian ZPT berpengaruh yang dalam jumlah sedikit dapat
nyata terhadap panjang tunas dan mendukung, menghambat dan merubah
jumlah akar bibit karet stump mata proses fisiologi tumbuhan.
tidur, sedangkan lilit batang, jumlah Ada tiga hormon yang mutlak
payung dan panjang akar bibit karet dibutuhkankan oleh tanaman dalam
stump mata tidur berpengaruh tidak proses pertumbuhannya, yaitu Auksin,
nyata. Giberelin dan Sitokinin. Apabila tanaman
Pemberian Zat Pengatur Tumbuh kekurangan salah satu hormon tersebut
(ZPT) secara umum dapat meningkatkan maka pertumbuhannya akan terganggu
pertumbuhan bibit karet stump mata tidur, atau tanaman bisa menjadi kerdil
walaupun setelah diuji secara statistik (pertumbuhan lambat) atau pertumbuhan
hasilnya yang berpengaruh nyata hanya akar kurang sempurna. Untuk itu
pada parameter panjang tunas dan jumlah keberadaan hormon sangatlah penting.
akar, sedangkan untuk parameter lilit Lingga (1992) keuntungan
batang, jumlah payung dan panjang akar memakai zat pengatur tumbuh adalah
lateral bibit karet stump mata tidur memperbaiki sistem perakaran,
hasilnya berpengaruh tidak nyata. mempercepat keluarnya akar bagi tunas
Pemberian ZPT secara umum muda, membantu tanaman mengambil
dapat meningkatkan pertumbuhan bibit unsur hara dari tanah dan meningkatkan
karet stump mata tidur, sedangkan bibit fotosintesis.
karet stump mata tidur yang tidak diberi Menurut Hedy (1986) bahwa
ZPT pertumbuhannya paling rendah. untuk merangsang pertumbuhan akar
Rendahnya pertumbuhan bibit karet pada tanaman perlu adanya pemberian
stump mata tidur diduga karena bibit tidak zat pengatur tumbuh agar menjamin
terpacu pertumbuhannya dibandingkan keberhasilan di pembibitan. Selanjutnya
dengan bibit karet stump mata tidur yang Muhajir (1980) menjelaskan bahwa zat
diberi perlakuan ZPT yang pertumbu- pengatur tumbuh hanya mempercepat
hannya menjadi terpacu karena menurut pertumbuhan dan jumlah akar pada stek,
Rahardja dan Wiryanto (2003) Zat karena kemampuan stek untuk berakar
Pengatur Tumbuh (ZPT) pada tanaman itu sebenarnya merupakan sifat di dalam