FISIOLOGI TANAMAN
“APLIKASI ZAN PENGATUR TUMBUH”
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Auksin yang dihasilkan oleh pucuk tanaman mengalir ke seluruh bagian tanaman dengan pola
transport basipetal. Pergerakan auksin ini menghambat pertumbuhan Jalan Tunas aselar yang
berada di ketiak daun menjadi tunas. Inilah proses yang disebut dengan dominasi. Pembuangan
sumber auksin diyakini dapat menghilangkan pengaruh dominasi apikal pada tanaman. Pada
beberapa tanaman dominasi apikal tidak diharapkan karena tanaman itu diharapkan memiliki
banyak cabang dan tumbuh dengan rimbun. Pada tanaman lain dominasi apikal justru diharapkan
agar tanaman memiliki batang yang lurus dan tinggi tanpa banyak cabang.
a) Menyiapkan larutan auksin dengan konsentrasi 1000 mg/ liter. Larutan auksin disiapkan
dengan menimbang 1000 mg auksin dilarutkan ke dalam 1000 ml aquades.
b) Melakukan pengenceran sehingga diperoleh auksin dengan konsentrasi 0,1, 1,0, 10, 100,
1000 mg/1000 ml, memberi label pada tiap larutan.
c) Potong ujung cabang tradescanti sepanjang 10 cm menghasilkan ke dalam larutan auksin.
d) Menyiapkan satu potongan cabang masukkan ke dalam air suling sebagai kontrol.
e) Tunggu selama 30 menit.
f) Setelah menunggu selama 30 menit potongan-potongan cabang dipindahkan ke dalam
botol yang berisi larutan hara dan diletakkan di tempat terang.
g) Pertumbuhan akarnya diamati setelah 1 minggu sementara itu larutannya ditambah air
suling bila selama pengamatan jumlahnya berkurang. Melakukan pengamatan setiap
minggu sampai Minggu ke-8 sejak perlakuan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Parameter ukur Konsentrasi Auksin (per 1000 ml)
0,1 1,0 10 100 1000
Jumlah akar (jumlah) 2 4 7 9 14
4.2 .Pembahasan
Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik kompleks alami yang di sintesis oleh tanaman
tingkat tinggi, yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam kultur
jaringan, ada dua golongan zat pengatur tumbuh yang sangat penting adalah sitokinin dan
auksin. Zat pengatur tumbuh ini mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis dalam kultur sel,
jaringan dan organ. Interaksi dan perimbangan antara zat pengatur tumbuh yang diberikan dalam
media dan yang diproduksi oleh sel secara endogen, menentukan arah perkembangan suatu
kultur. Penambahan auksin atau sitokinin eksogen, mengubah level zat pengatur tumbuh endogen
sel. ZPT (zat pengatur tumbuh) dibuat agar tanaman memacu pembentukan fitohormon (hormon
tumbuhan) yang sudah ada di dalam tanaman atau menggantikan fungsi dan peran hormon bila
tanaman kurang dapat memproduksi hormon dengan baik.
Perkembangan tanaman dipengaruhi oleh hormon, yaitu senyawa-senyawa kimia yang
disintesis pada suatu lokasi di dalam organisme, kemudian diangkut ke tempat lain untuk
selanjutnya bekerja melalui suatu cara yang spesifik pada konsentrasi yang sangat rendah, untuk
mengatur pertumbuhan, perkembangan dan metabolisme tanaman. Zat pengatur tumbuh pada
tanaman adalah senyawa organik yang bukan termasuk unsur hara, yang dalam jumlah sedikit
dapat mendukung (promote), menghambat (inhibit) dan dapat merubah proses fisiologi
tumbuhan. Sedangkan hormon tumbuh (plant hormon) adalah zat organik yang dihasilkan oleh
tanaman yang dalam konsentrasi rendah dapat mengatur proses fisiologis.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan jenis ZPT paclobutrazol merupak zat penghamabat
tumbuh (growth retardant), yang bersifat menghambat biosintetik giberelin. Giberelin jenis GA3
hampir sama fungsi dengan Auksin untuk memacu petumbuhan tanaman.
PUSTAKA
Hopkins. 2011. Introduction to Plant Physiology. New York: John Willey and Sons, Inc.