Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
HORMON DAN ZAT PENGATUR TUMBUH

NAMA : Seilla Salma


NPM : 195001098
KELAS :A
ASISTEN PRAKTIKUM : Roisatul Chumaidah

LABORATORIUM DASAR
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2021
I. Tujuan
- Mengetahui fungsi dan mekanisme hormon auksin
- Mengetahui zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan akar stek tanaman
Jabon (Anthocephalus cadamba Miq)
II. Tijauan Pustaka
Zat pengatur tumbuhan (ZPT) atau hormon tumbuhan merupakan senyawa
organik yang bukan hara, ZPT dalam jumlah sedikit dapat memacu, menghambat
dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Zat pengtur tumbuh (ZPT)
memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dan memberikan kontribusi penting dalam dunia pertanian. Hormon
tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik, baik yang terbentuk
secara alami maupun buatan manusia. Zat pengatur tumbuhan (ZPT) dalam kadar
yang sangat sedikit mampu memberikan efek atau reaksi secara biokimia,
fisiologis dan morfologis. ZPT berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan maupun pergerakan taksis tanaman dengan cara memacu,
menghambat atau mengubahnya. ZPT bukan termasuk hara atau nutrisi,
perbedaan pada fungsi, bentuk maupun senyawa penyusunnya.
Tumbuhan mampu memproduksi ZPT sendiri (endogen) untuk mempengaruhi
pertumbuhannya. Selain itu tumbuhan juga bisa dipengaruhi oleh hormon dari luar
(exogen). Hormon exogen merupakan bahan kimia sintetik buatan manusia yang
memiliki peran sama seperti hormon endogen. Jenis jenis zat pengatur tumbuh
adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilena/etena/gas etilen, triakontanol, inhibitor
dan paclobutrazol.

III. Metode Praktikum


- Waktu : Jumat, 21 Mei 2021
- Tempat : Zoom Meeting
- Junal : Jurnal 2

IV. Hasil dan Pembahasan


Pada video yang telah diamati dan disaksikan ada kesimpulan mengenai
mekanisme dan fungsi dari hormon auksin untuk tumbuh tumbuhan, yaitu
mempengaruhi pertumbuhan apikal atau pertumbuhan ke atas, mempengaruhi
perkembangan buah, mengurangi cabang lateral dan mempengaruhi jatuhnya
buah dan daun serta mekanisme hormon auksin disebutkan bahwa hormon
auksin akan rusak ketika terkena sinar matahari dan otomatis sel sel akan
memendek dan yang tidak terkena sinar matahari akan terus mengalami
pemanjangan meuju arah datangnya sinar matahari. Sedangkan pada jurnal
yang telah dibaca yaitu jurnal 2 dengan judul Pengaruh Zat Pengatur
Tumbuh (ZPT) Root-Up dan Super-GA Terhadap Pertumbuhan Akar
Stek Tanamn Jabon (Anthocephalus cadamba Miq) terdapat korelasi
dengan video yang ditayangkan mengenai mekanisme auksin bahwa hormon
auksin bekerja untuk mempengaruhi penumbuhan apikal atau ke atas ini
selaras dengan pernyataan Kusumo (2004) bahwa perakaran yang timbul pada
stek disebabkan oleh dorongan auksin yang berasal dari tunas dan daun. Tunas
yang sehat pada batang adalah sumber auksin dan merupakan faktor penting
dalam perakaran. Dan tujuan dari diberikannya hormon auksin (hormon IBA)
pada penelitian tersebut adalah untuk meningkatkan persentase stek yang
berakar, mempercepat pertumbuhan akar, meningkatkan jumlah dan kualitas
akar serta untuk menyeragamkan munsulnya akar dengan cara ketika zat
pengatur tumbuh masuk kedalam sel tanaman akan menimbulkan berbagai
reaksi, salah satunya menyebabkan sel tanaman menstimulasi terjadinya
pompa ion H+ ke bagian dinding sel. Kondisi ini akan mengaktifkan beberapa
enzim salah satunya yaitu enzim pektin metilase yang berperan dalam
memecah ikatan antara pektin dan ion Ca2+ sehingga dinding sel menjadi
lentur dan mengalami elongasi. Air yang masuk kedalam sel tanaman
menyebabkan sel tersebut membentang sehingga berdampak pada
pertumbuhan sekunder tanaman seperti pertumbuhan jumlah dan ukuran sel
singkatnya zat pengatur tumbuh dapat mendorong pembelahan sel dengan cara
mempengaruhi dinding sel epidermis. Karena, terbukti dalam data yang real
bahwa penambahan hormon auksin dengan jenis Super-GA dapat memberikan
hasil yang lebih baik serta pengaruh terhadap panjang akar, tinggi tunas dan
diameter stek (p<0,05) .

V. Kesimpulan
Hormon auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh dimana fungsinya
adalah untuk mempengaruhi pertumbuhan apikal atau pertumbuhan ke atas,
mempengaruhi perkembangan buah, mengurangi cabang lateral dan
mempengaruhi jatuhnya buah dan daun. Mekanisme dari zat pengatur tumbuh ini,
ketika masuk kedalam sel tanaman akan menimbulkan berbagai reaksi, salah
satunya menyebabkan sel tanaman menstimulasi terjadinya pompa ion H+ ke
bagian dinding sel. Kondisi ini akan mengaktifkan beberapa enzim yaitu enzim
pektin metilase yang berperan dalam memecah ikatan antara pektin dan ion Ca2+
sehingga dinding sel menjadi lentur dan mengalami elongasi. Air yang masuk
kedalam sel tanaman menyebabkan sel tersebut membentang sehingga berdampak
pada pertumbuhan sekunder tanaman seperti pertumbuhan jumlah dan ukuran sel.

VI. Daftar Pustaka

Aqua, Hariyadi. 2019. Mengenal ZPT (zat pengatur tumbuh) Bagi Tanaman.
[online]. tersedia : https://pertanian-mesuji.id/mengenal-zpt-zat
-pengatur-tumbuhbagi-tanaman/
Jinus. Prihastanti, Erma. Haryanti, Sri. 2012. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh
(ZPT) Root-Up dan Super-GA Terhadap Pertumbuhan Akar Stek
Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba Miq).
Shofiana, Arini. Rahayu, Yuni Sri. Budipramana, Lukas S. 2013. Pengaruh
Pemberian Berbagai Konsentrasi Homon IBA (Indole Butyric Acid)
Terhadap Pertumbuhan Akar Pada Stek Batang Tanaman Buah Naga
(Hylocereus undatus). [online]. Tersedia :
https://core.ac.uk/download/pdf/230675046.pdf
Video Youtube Fungsi Hormon Auksin Pada Tumbuhan. Channel Youtube
Biologi Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai