PENDAHULUA
N
TB PARU
Acer
1. Definisi
Tuberculosis Paru (TB) adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai
parenkim paru, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Tuberculosis adalah suatu penyakit yang menyerang sistem imun tubuh,
Mycobacterium tuberculosis dapat menyebar hampir ke setiap bagian tubuh, misalnya
ginjal, tulang dan nodus limfe. (Smelzer, 2014).
2. Etiologi
Tuberculosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil
mikrobakterium tuberculosis, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran
panjang 1-4/mm tebal 0,3-0,6/mm, sebagian besar kuman terdiri atas lemak (lipid).
Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan asam (asam alcohol) sehingga disebut
bakteri tahan asam (BTA). Kuman dapat bertahan hidup pada udara kering maupun
dingin, hal ini terjadi karena kuman bersifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman
dapat bangkit lagi dan menjadikan tuberculosis aktif lagi. Sifat lain dari kuman TB ini
adalah aerob, menunjukan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi
oksigennya, dalam hal ini tekanan bagian alveoli lebih tinggi dari pada bagian
lainnya, sehingga hal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberculosis.
3. Manifestasi Klinis
Menurut Asih, Niluh Gede Yasmin (2004) manisfestasi klinis pada pasien TB adalah
sebagai berikut :
a. Keletihan
b. Penurunan Berat Badan
c. Latergi
d. Anoreksia (kehilangan nafsu makan)
e. Demam
f. Berkeringan pada malam hari
4. Patofisiologi
Bakteri Tuberculosis
Infeksi Primer
Penggunaan alat
Tidak efektif
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto ronsen dada
b. AGD (Analisa Gas Darah)
7. Pemeriksaan Penunjuang
a. Uji Kulit TB (uji mantoux)
b. Kultur Sputum
c. Apusan basilus tahan asam
8. Penatalaksanaan Medis
Panduan OAT :
1) Kategori I ( 2 HRZE / 4 H3R3)
a. Pasien TB Paru BTA positif
b. Pasien TB Paru BTA Negatif Thorax positif
c. Pasien TB Ekstra Paru
2) Kategori II ( 2 HRZES / HRZE / 5H3R3E3 )
a. Pasien Kambuh
b. Pasien Gagal
c. Pasien dengan pengobatan 3 tahun terputus
3) OAT Sisipan ( HRZE ) : Isoniasid (H), Rifamisin (R), Pirasinamid (Z),
Streptomisin (S)
9. Terapi Farmakologi
10. Pengkajian
a. Keluhan Utama : Biasanya pada penderita TB Paru mengeluh sesak nafas atau
batuk-batuk berdahak
b. Riwayat Kesehatan Sekarang : Sesak nafas, batuk, nyeri dada, keringat pada
malam hari, nafsu maka berkurang,dll…
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Misalnya ISPA, Efusi Pleura, Tuberculosis Paru
Kembali Aktif ( keadaan atau penyakit-penyakit yang pernah diderita)
d. Riwayat Penyakit Keluarga : Mencari diantara anggota keluarga pada tuberculosis
paru yang menderita penyakit yang sama.
Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Pernafasan
Inspeksi : tandan penarikan paru, diagfagma, pergerakan nafas yang tertinggal,
suara nafas melemah
Palpasi : Fremitus Vocal suara meningkat
Perkusi : Suara Paru Redup
Auskultasi : Suara nafas bronchial tanpa ronkhi basah, kasar dan yang yang
nyaring
2) Sistem Kardiovaskuler : Adanya takikardi, takipnea, sianosis
3) Sistem Integumen : Terjadi sianosis, dingin dan lembab, turgor kulit menurun
4) Sistem Gastrointestinal : Nafsu makan menurun, Anoreksia, BB menurun
5) Sistem Muskuloskletal : Adanya keterbatasan aktivitas akibat kelemahan
6) Sistem Neurologi : Biasanya kesadaran kompomentis
7) Sistem Genetalia : Biasanya tidak mengalami kelainan
Raksi inflamasi /
infeksi
Kerusakan
membrane
alveolus kapiler,
merusak pleura
atalaktasis
Sesak
Gangguan
pertukaran gas
2. DS : Bakteri TB Bersihan Jalan
- Batuk-batuk Nafas tidak
- Batuk berdahak atau Infeksi Primer efektif
berdarah
DO : Sembuh dgn
- Hasil Sputum atau BTA focus ghon
positif/negatif
Bakteri muncul
beberapa tahun
kemudian
Raksi inflamasi /
infeksi
Produksi secret
meningkat
Batuk
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
Raksi inflamasi /
infeksi
Reaksi Sistematis
Anoreksia
BB menurun
Kebutuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) Aktivitas (NIC)
- Kaji suara napas, frekuensi kedalaman dan usaha
1. Gag. Pertukaran Gas b.d Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan Respiratory Status : Gas napas, dan produksi sputum sebagai indicator
berkurangnya 1x24 jam diharapkan Gag. Pertukaran exchange keefektifan penggunaan alat penunjang.
keefektifan permukaan Gas teratasi dengan kritria hasil : - Pantau hasil gas darah
paru, atelectasis, - TTV dalam batas normal Peningkatan frekuensi pemantauan saat pasien tampak
kerusakan membrane - Dispneu (-) somnolen
alveolar kapiler - Takikardi (-) - Identifikasi kebutuhan pasien terhadap pemasangan
jalan napas aktua atau potensial
- Auskultasi suara napas, tandai area penurunan atau
hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan
- Pantau status pernapasan dan oksigenasi sesuai
kebutuhan
2. Bersihan Jalan Nafas Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan AIRWAY MANAGEMENT - Monitor Respirasi dan status oksigen
Tidak Efektif b.d 1x24 jam diharapkan Bersihan jalan nafas - Keluarkan secret dengan batuk efektif dan nafas dalam
Akumulasi secret atau kembali efektif atau normal dengan - Posisian pasien untuk memaksimalkan ventilasi
mucus ditandai dengan : kritria hasil : - Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Mendemonstrasikan batuk efektif - Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimabangan.
- Mampu mengidentifikasi dan
mencegah factor yang dapat
menghambat jalan nafas
- Menunjukan jalan nafas yang paten
( irama nafas, merasa tercekik,
frekuensi pernafasan dalam batas
normal ).
3. Perubahan Nutrisi < dari Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan Nutritional Status : food and - Kaji status nutrisi
kebutuhan tubuh b.d 1x24 jam diharapkan Perubahan Nutrisi Fluid Intake - Kaji adanya alergi makanan
Anoreksia terpenuhi dengan kritria hasil : - Berikan makanan yang di sukai atau disenangi
- BB menigkat - Dorong pasien untuk makan sedikit tapi sedang
- Mampu mengidentifikasi kebutuhan - Berikan makanan yang hangat
nutrisi - Kolaborasi dengan ahli gizi
- Tidak ada tanda tanda malnutrisi
- Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
DAFTAR PUSTAKA
Smelzer, S.C (2014). Keperawatan Medikal Bedah (Handbook For Brunner & Suddarth’s Textbook Of
Medikal – Surgical Nursing ) Edisi 12. Jakarta : ECG
Asih, Nulih G.Y (2004). Keperawatan Medikal Bedah : Klien Dengan Gangguan System Pernafasan.
Jakarta : ECG