Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

TAHUN
2017
LAPORAN KINERJA
KOMISI APARATUR
SIPIL NEGARA
(KASN)

KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1


KATA PENGANTAR
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Tahun 2017
merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi, misi dan pelaksanaan
program dan kegiatan KASN pada tahun 2017. Laporan Akuntabilitas Kinerja KASN Tahun 2017
ini merupakan laporan kinerja tahun ketiga sejak KASN berdiri berdasarkan mandat Undang-
Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan pelaksanaan Rencana
Strategis KASN 2015-2019 sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga yang mengawasi
pelaksanaan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku ASN serta penerapan sistem merit dalam
kebijakan dan manajemen ASN pada instansi Pemerintah.

Sepanjang tahun 2017, KASN telah menyelesaikan 31 kasus pelanggaran nilai dasar, kode etik,
dan kode perilaku, mengeluarkan 1.372 rekomendasi atas pelaksanaan pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi, penanganan 230 kasus pelanggaran sistem merit, dan penanganan 55 kasus
pelanggaran netralitas.

Pencapaian kinerja KASN dilaksanakan sesuai dengan mandat yang diamanatkan oleh UU
ASN tidak lepas dari dukungan dan kerjasama yang baik antara KASN dengan seluruh instansi
pemerintah: Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang diharapkan bermuara pada
terwujudnya birokrasi kelas dunia secara profesional, konsisten dan efektif.

Jakarta, 1 Februari 2018


KetuaKomisiAparaturSipil Negara

Sofian Effendi

2 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 3
ii
Sepanjang tahun 2017, pencapaian target indikator kinerja KASN sebagai berikut:
RINGKASAN EKSEKUTIF
No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase K/L dan pemda yang pernah
1 53% 55% 103,8%
memperoleh sosialisasi
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) merupakan lembaga independen yang dibentuk Perka, keputusan, surat edaran untuk
2 5 Peraturan 5 Peraturan 100,0%
berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil pelaksanaan sistem merit
Negara (ASN). KASN berfungsi mengawasi pelaksanaan nilai dasar, kode etik dan kode Persentase K/L dan pemda yang telah
perilaku ASN serta penerapan sistem merit dalam kebijakan dan manajemen ASN pada 3 75% 76,3% 101,7%
melakukan seleksi JPT sesuai ketentuan
instansi Pemerintah. KASN mempunyai tugas, yakni: (a) menjaga netralitas Pegawai
ASN; (b) melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan (c) melaporkan
pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen ASN kepada Presiden. Jumlah K/L dan pemda yang telah 5 Instansi 5 Instansi
4 100,0%
membangun manajemen talenta Pemerintah Pemerintah
Guna melaksanakan tugas dan fungsinya, Komisi Aparatur Sipil Negara menetapkan visi,
misi, serta tujuan organisasi dalam Rencana Strategis (Renstra) Komisi Aparatur Sipil
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


Negara 2015-2019. Adapun VISI KASN adalah: Persentase pengaduan terhadap
pelanggaran nilai dasar, kode etik dan
5 kode perilaku, netralitas dan sistem 60% 61,3% 102,2%
“Menjadi lembaga pengawas pelaksanaan merit yang diproses dan ditetapkan
rekomendasi
nilai dasar, kode etik dan kode perilaku serta Jumlah sengketa kepegawaian yang
sistem merit yang terpercaya dan berwibawa 6
dimediasi
20 Mediasi 23 Mediasi 115%

di Asia guna mewujudkan Aparatur Sipil


Negara profesional yang berkinerja tinggi, Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, secara umum KASN telah berhasil melaksanakan
tugas dan fungsinya sesuai dengan sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah
berintegritas dan netral”. ditetapkan, walaupun masih terdapat beberapa target yang perlu ditingkatkan secara
optimal.

KASN terus berupaya meningkatkan perannya sebagai lembaga yang mengawasi


Dalam mewujudkan visi KASN, akan dilakukan tindakan-tindakan nyata sebagai misi pelaksanaan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku ASN serta penerapan sistem merit
KASN, sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya. Misi KASN untuk Tahun 2015-2019 dalam kebijakan dan manajemen ASN pada instansi Pemerintah. Beberapa upaya untuk
sebagai berikut: mendorong optimalisasi peningkatan kinerja KASN secara terus menerus adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pengawasan pelaksanaan sistem merit dan nilai dasar, kode etik serta
kode perilaku pegawai pada semua instansi pemerintah di pusat dan daerah secara 1. Meningkatkan peran KASN untuk mengawal implementasi UU Nomor 5 tahun 2014
obyektif, independen dan profesional. tentang Aparatur Sipil Negara.
2. Menjaga netralitas pegawai ASN dan pelaksanaan fungsi ASN sebagai pemersatu 2. Terus melakukan peningkatan kompetensi SDM KASN.
bangsa. 3. Melakukan perbaikan dan pengembangan kapasitas kelembagaan KASN dalam
mendukung Reformasi Birokrasi. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KASN difokuskan
pada upaya peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas pelayanan publik sesuai
dengan visi dan misi KASN.

iii
4 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA iV
5
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

HALAMAN JUDUL i Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Komisi Aparatur Sipil Negara Tahun 5
KATA PENGANTAR ii 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF iii Tabel 2.2 Sumber Daya Anggaran Tahun 2017 Komisi Aparatur 5
DAFTAR ISI v Sipil Negara
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2017 6
BAB I PENDAHULUAN Tabel 3.2 Peraturan Komisi Aparatur Sipil Negara yang Disusun 10
A. Latar Belakang 1 Tahun 2017
B. Fungsi, Tugas dan Kewenangan 2 Tabel 3.3 Jumlah Rekomendasi KASN atas Pelaksanaan Pengisian 12
C. Permasalahan dan Tantangan 3 JPT melalui Seleksi Terbuka pada Instansi Pemerintah
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


D. Pelaporan Kinerja 3 Tahun 2017
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Penerapan Sistem Merit dalam 16
BAB II PERENCANAAN KINERJA 4 Manajemen ASN
A. Rencana Strategis 4 Tabel 3.5 Instansi yang Sudah Membangun Manajemen Talenta 18
B. Perjanjian Kinerja 2017 5 Tabel 3.6 Sengketa Kepegawaian yang Diselesaikan Melalui Mediasi 20
Tabel 3.7 Peraturan yang dikeluarkan Komisi Aparatur Sipil Negara 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 6 Tahun 2014-2017
A. Capaian Kinerja Organisasi 6 Tabel 3.8 Identifikasi Potensi dan Permasalahan serta Tindak Lanjut 28
B. Realisasi Anggaran 29 Tabel 3.9 Penetapan Satuan Kerja Komisi Aparatur Sipil Negara 29
Tabel 3.10 Realisasi Anggaran Tahun 2017 30
BAB IV PENUTUP 33 Tabel 3.11 Realisasi Anggaran per Output Kegiatan Tahun 2017 30

V
6 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA Vii
7
DAFTAR GAMBAR BAB I

Gambar 3.1 Daftar Instansi Penerima Anugerah KASN 2017 13 PENDAHULUAN


Gambar 3.2 Launching Sijapti Bersamaan dengan Launching 14
e-Gov KemenPANRB A. Latar Belakang
Gambar 3.3 Penanganan Kasus Pelanggaran Tahun 2017 19
Gambar 3.4 Peningkatan Surat Rekomendasi yang Diterbitkan KASN 23 Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan
dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 perhatian yang serius terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Pelaksanaan
Gambar 3.5 Indikator Mutu Pelaksanaan Seleksi Terbuka 24 Reformasi Birokrasi 2015–2019 didasarkan pada salah satu agenda dari NAWACITA
yakni agenda nomor 2 ”Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata
Tahun 2015-2017
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya”. Agenda prioritas
Gambar 3.6 Perbandingan Jumlah Pengaduan Tahun 2015-2017 26
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


pemerintah tersebut, telah dirumuskan penjabarannya dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah.

Dalam RPJMN 2015-2019 ditetapkan sasaran dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi


Nasional 2015-2019 sebagai berikut:

1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel;


2. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.

Sedangkan arah kebijakan yang ditempuh untuk mendukung implementasi Undang-


Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah penerapan
manajemen ASN yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit untuk mewujudkan
ASN yang profesional dan bermartabat. Arah kebijakan tersebut dielaborasi melalui
berbagai strategi, sebagai berikut: (a) penyelesaian peraturan perundang-undangan
sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN; (b)
peningkatan kualitas perencanaan kebutuhan ASN; (c) penguatan kebijakan dan
implementasi sistem rekrutmen dan seleksi secara transparan dan berbasis
kompetensi; (d) penguatan kebijakan dan implementasi sistem promosi terbuka,
termasuk pemanfaatan assesment center; (e) penguatan kebijakan dan implementasi
manajemen kinerja pegawai, termasuk pengembangan kebijakan reward and
punishment berbasis kinerja; (f) pengembangan sistem pengkaderan pejabat tinggi
ASN; (g) penguatan supervisi, monitoring, dan evaluasi implementasi manajemen ASN
pada K/L/pemda; (h) penguatan sistem dan kelembagaan perlindungan sistem merit
dalam manajemen ASN; dan (i) penguatan kebijakan dan implementasi/ internalisasi
asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku ASN.

Viii
8 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1
B. Fungsi, Tugas dan Kewenangan C. Permasalahan dan Tantangan
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) merupakan lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Aparatur Sipil Negara menghadapi berbagai
Negara (ASN). KASN berfungsi mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode permasalahan, antara lain: (a) berbagai peraturan pemerintah (PP) sebagai penjabaran
perilaku ASN serta penerapan sistem merit dalam kebijakan dan manajemen ASN pada pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN belum diterbitkan; (b)
instansi Pemerintah. KASN mempunyai tugas, yakni: (a) menjaga netralitas pegawai Persyaratan bagi penerapan sistem merit belum terbangun; (c) ketersediaan assessment
ASN; (b) melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan (c) melaporkan center dan/atau assessor di daerah; (d) Kapabilitas, profesionalisme dan integritas
pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen ASN kepada Presiden. panitia seleksi; (e) Dukungan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK), Pejabat yang
Berwenang (PyB) dan pegawai untuk menerapkan Undang-Undang ASN secara konsisten;
Dalam melaksanakan tugasnya dengan efisien dan efektif, berdasarkan Pasal 32 ayat (f) Pedoman Pelaksanaan Nilai Dasar, Kode Etik, dan Kode Perilaku sebagai penjabaran
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 KASN mempunyai kewenangan: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN belum ada sehingga pengawasan
a. Mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, dimulai dari terhadap nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku belum berjalan secara efektif; (g)
pembentukan panitia seleksi, pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan Dukungan stakeholders untuk implementasi Undang-Undang ASN perlu ditingkatkan;
nama calon, penetapan, dan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi; (h) Intervensi politik dalam manajemen birokrasi dan ASN; (i) Lack of competencies pada
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


b. Mengawasi dan mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar serta kode etik dan kode ASN untuk penempatan dalam jabatan-jabatan tertentu; (j) Tidak berimbangnya rasio
perilaku pegawai ASN; jumlah PNS/ASN dengan jumlah penduduk pada pemerintah daerah.
c. Meminta informasi dari pegawai ASN dan masyarakat mengenai laporan pelanggaran
norma dasar serta kode etik dan kode perilaku pegawai ASN; Sedangkan tantangan ke depan bagi Komisi Aparatur Sipil Negara untuk mewujudkan
d. Memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode aparatur sipil negara yang profesional dan berkinerja tinggi, antara lain: (a) Penyiapan
perilaku pegawai ASN; dan Pedoman Pelaksanaan Nilai Dasar, Kode Etik, dan Kode Perilaku; (b) Penyiapan
e. Meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan dari instansi Pemerintah persyaratan bagi penerapan sistem merit (standar kompetensi manajerial dan teknis utk
untuk memeriksa laporan atas pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode JPT, sistem penilaian kinerja, dll); (c) Pengembangan database JPT (profil kompetensi,
perilaku pegawai. rekam jejak, dll); (d) Penataan organisasi perangkat daerah dan pengisian JPT secara
terbuka dan kompetitif di lingkungan pemerintah daerah; (e) Perluasan kampanye
Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, struktur organisasi KASN publik dan advokasi kebijakan manajemen ASN.
terdiri atas: a. Pimpinan KASN, yaitu ketua, wakil ketua dan anggota KASN; dan b. 5
Kelompok Kerja (Pokja), yaitu:1) Pokja Promosi dan Advokasi: 2) Pokja Pengawasan dan
Pemantauan; 3) Pokja Pengaduan dan Penyelidikan; 4) Pokja Mediasi dan Perlindungan; D. Pelaporan Kinerja
dan 5) Pokja Pengkajian dan Pengembangan Sistem. Masing-masing Pokja didukung
oleh Asisten KASN dan pejabat fungsional, sedangkan dukungan administratif dan teknis
operasional dilakukan oleh Sekretariat KASN.
Laporan Kinerja Komisi Aparatur Sipil Negara disusun sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Komisi
Aparatur Sipil Negara telah menetapkan berbagai kebijakan, program dan kegiatan
sesuai dengan Rencana Strategis Komisi Aparatur Sipil Negara periode 2015-2019. Pada
tahun 2017, Komisi Aparatur Sipil Negara sesuai dengan tugas dan fungsinya, telah
melaksanakan tugas utamanya sebagai lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas
dari intervensi politik untuk menciptakan pegawai ASN yang profesional dan berkinerja,
memberikan pelayanan secara adil dan netral serta menjadi perekat dan pemersatu
bangsa.

2 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 3
B. Perjanjian Kinerja 2017
BAB II
Berdasarkan tujuan organisasi, selanjutnya disusun sasaran strategis organisasi
dengan indikator kinerja dan target dalam wujud perjanjian kinerja. Perjanjian Kinerja
PERENCANAAN KINERJA Komisi Aparatur Sipil Negara pada Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Komisi Aparatur Sipil Negara Tahun 2017
A. Rencana Strategis
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2017
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Komisi Aparatur Sipil Negara menetapkan 1 Meningkatnya pemahaman Persentase K/L dan pemda yang 53%
pegawai ASN dan pemangku pernah memperoleh sosialisasi
visi, misi, serta tujuan organisasi dalam Rencana Strategis (Renstra) Komisi Aparatur
kepentingan lainnya terhadap
Sipil Negara 2015-2019. sistem merit
2 Tersedianya pedoman dan Perka, keputusan, surat edaran 5 Peraturan
VISI KASN adalah: petunjuk teknis pengembangan untuk pelaksanaan sistem merit
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


sistem merit
“Menjadi lembaga pengawas pelaksanaan nilai dasar,
3 Meningkatnya kualitas Persentase K/L dan pemda yang 75%
kode etik dan kode perilaku serta sistem merit yang pelaksanaan seleksi terbuka untuk telah melakukan seleksi JPT sesuai
terpercaya dan berwibawa di Asia guna mewujudkan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) ketentuan
Aparatur Sipil Negara profesional yang berkinerja 4 Meningkatnya jumlah K/L Jumlah K/L dan pemda yang telah 5 Instansi
tinggi, berintegritas dan netral”. dan Pemda yang membangun membangun manajemen talenta Pemerintah
manajemen talenta
Adapun penjelasan tentang Visi tersebut diatas sebagai berikut:
• Terpercaya : Menunjukkan sikap-sikap berdasarkan bukti, menerapkan prinsip-prinsip
keadilan, netral dalam mengambil kebijakan, keterbukaan, akuntabilitas,
serta taat aturan dan hukum. 5 Meningkatnya jumlah pengaduan Persentase pengaduan terhadap 60%
• Berwibawa : Memiliki peran penting untuk menegakkan nilai dasar, kode etik dan kode terhadap pelanggaran nilai dasar, pelanggaran nilai dasar, kode etik
perilaku ASN serta penyelenggaraan sistem merit secara profesional dalam kode etik dan kode perilaku, dan kode perilaku, netralitas dan
birokrasi nasional. netralitas dan sistem merit yang sistem merit yang diproses dan
Untuk mewujudkan visi KASN, akan dilakukan tindakan-tindakan nyata sebagai misi diproses sampai selesai ditetapkan rekomendasi
KASN, sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya. Misi KASN untuk Tahun 2015 - 2019 6 Meningkatnya jumlah sengketa Jumlah sengketa kepegawaian 20 Mediasi
sebagai berikut: kepegawaian yang diselesaikan yang dimediasi
melalui mediasi

1. Melakukan pengawasan pelaksanaan sistem merit dan nilai dasar kode etik serta kode
perilaku pegawai ASN pada semua instansi pemerintah secara obyektif, independen Untuk mendukung pelaksanaan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 didukung dengan
dan profesional. sumber daya anggaran yang dialokasikan pada APBN 2017 sebagaimana dapat dilihat
2. Menjaga netralitas dan pelaksanaan fungsi pegawai ASN sebagai pemersatu bangsa. pada Tabel 2.2.

Visi dan misi KASN diterjemahkan ke dalam Tujuan Organisasi, adalah sebagai berikut: Tabel 2.2. Sumber Daya Anggaran Tahun 2017 Komisi Aparatur Sipil Negara
1. Meningkatkan kualitas implementasi sistem merit dalam manajemen ASN (non
diskriminatif, profesional dan kinerja). No Program Pagu Anggaran
2. Meningkatkan kepatuhan pegawai ASN terhadap nilai dasar, kode etik dan kode Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
1 Rp. 15.788.914.000
perilaku ASN. Lainnya
3. Menciptakan ASN yang netral, bebas dari pengaruh politik serta berfungsi sebagai 2 Program Pengawasan Pelaksanaan Sistem Merit ASN (KASN) Rp. 21.508.166.000
perekat pemersatu bangsa. Total KASN Rp. 37.297.080.000

4 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 5
Meningkatnya Persentase
BAB III jumlah pengaduan
terhadap
pengaduan terhadap
pelanggaran nilai
pelanggaran nilai dasar, kode etik
5 dasar, kode etik dan kode perilaku, 60% 61,3% 102,2%
AKUNTABILITAS KINERJA dan kode perilaku,
netralitas dan sistem
netralitas dan sistem
merit yang diproses
merit yang diproses dan ditetapkan
A. Capaian Kinerja Organisasi sampai selesai rekomendasi
Meningkatnya Jumlah sengketa
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017 jumlah sengketa kepegawaian yang
6 kepegawaian yang dimediasi 20 Mediasi 23 Mediasi 115%
diselesaikan melalui
Pengukuran tingkat capaian kinerja Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dilakukan mediasi
dengan membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah
ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2017 dengan realisasinya. Sasaran 1. Meningkatnya pemahaman pegawai ASN dan pemangku
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


kepentingan lainnya terhadap sistem merit
Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2017
Dalam rangka meningkatkan pemahaman pegawai ASN dan pemangku kepentingan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian lainnya terhadap sistem merit, telah dilakukan sosialisasi dan publikasi terkait sistem
Meningkatnya Persentase K/L merit baik tentang pengisian jabatan pimpinan tinggi, netralitas maupun penguatan
pemahaman pegawai dan pemda yang pemahaman undang-undang tentang aparatur sipil negara. Pada tahun 2017, terdapat
ASN dan pemangku pernah memperoleh 393 instansi pemerintah (55% dari seluruh instansi pemerintah) yang mendapatkan
1 53% 55% 103,8% peningkatan pemahaman dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
kepentingan lainnya sosialisasi
terhadap sistem
merit 1. Menyelenggarakan sosialisasi “Menjaga Netralitas ASN pada Pilkada” tanggal 23
Tersedianya Perka, keputusan, Januari 2017 di Kendari dengan mengundang seluruh Kepala SKPD Pemerintah Kota
pedoman dan surat edaran untuk Kendari, Seluruh Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Pemerintah Kota Kendari,
2 petunjuk teknis pelaksanaan sistem 5 Peraturan 5 Peraturan 100,0% Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Kendari.
pengembangan merit 2. Melakukan sosialisasi dalam menjaga netralitas ASN pada Pilkada di Kabupaten
sistem merit Takalar tanggal 31 Januari 2017 dengan mengundang seluruh Kepala SKPD Pemerintah
Meningkatnya Persentase K/L dan Kabupaten Takalar, Seluruh Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Pemerintah
kualitas pelaksanaan pemda yang telah Kabupaten Takalar, Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Takalar.
seleksi terbuka melakukan seleksi 3. Melakukan sosialisasi dalam menjaga netralitas ASN pada Pilkada di Kota Batu
3 75% 76,3% 101,7% tanggal 6 Februari 2017 dengan mengundang seluruh Kepala SKPD Pemerintah
untuk Jabatan JPT sesuai ketentuan
Pimpinan Tinggi Kota Batu, Seluruh Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Pemerintah Kabupaten
(JPT) Takalar, Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Batu.
Meningkatnya Jumlah K/L dan 4. Melakukan sosialisasi dalam rangka seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi
jumlah K/L dan pemda yang telah (JPT) di Kota Batam pada tanggal 6 April 2017 yang dihadiri pejabat di pemerintah
Pemda yang membangun 5 Instansi 5 Instansi provinsi dan kabupaten/kota di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau,
4 100,0%
membangun manajemen talenta Pemerintah Pemerintah Provinsi Riau, Provinsi Jambi, dan Provinsi Sumatera Barat (4 provinsi dan 49
manajemen talenta kabupaten/kota).
5. Menyelenggarakan forum diskusi “Pengawasan Pelaksanaan Sistem Merit dalam
Undang-Undang ASN” pada tanggal 26 April 2017 di Jakarta dengan mengundang
pemimpin redaksi media cetak, Kantor Staf Presiden, Komisioner dan Asisten KASN,
Knowledge Sector Initiative, TIRBN, Kementerian PANRB, Lembaga Administrasi
Negara, AAKI, PATTIRO, FITRA, KPPOD, dan RRI.
6. Menyelenggarakan sosialisasi dalam rangka seleksi terbuka pengisian jabatan

6 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 7
pimpinan tinggi (JPT) pada tanggal 16 Mei 2017 di Jakarta dengan mengundang 17. Koordinasi penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat (GWPP)
pemerintah kabupaten/kota di lingkungan Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Selatan, dalam pembinaan dan pengawasan manajemen ASN dan monitoring tindaklanjut
Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (5 rekomendasi KASN di Provinsi Sumatera Barat tanggal 19 Oktober 2017 dihadiri 19
provinsi dan 67 kabupaten/kota). kabupaten/kota.
7. Menyelenggarakan sosialisasi dalam rangka seleksi terbuka pengisian jabatan 18. Koordinasi penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat (GWPP)
pimpinan tinggi (JPT) pada tanggal 5 Juni 2017 di Semarang dengan mengundang dalam pembinaan dan pengawasan manajemen ASN dan monitoring tindaklanjut
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di lingkungan Provinsi Jawa rekomendasi KASN di Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 12 Desember 2017 dihadiri
Tengah dan Provinsi Jawa Timur (2 provinsi dan 73 kabupaten/kota). 24 kabupaten/kota .
8. Menyelenggarakan sosialisasi dalam rangka seleksi terbuka pengisian jabatan 19. Koordinasi penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat (GWPP)
pimpinan tinggi (JPT) dan pengangkatan pimpinan perguruan tinggi pada tanggal 10 dalam pembinaan dan pengawasan manajemen ASN dan monitoring tindaklanjut
Juni 2017 di Jakarta dengan mengundang para pimpinan 74 perguruan tinggi. rekomendasi KASN di Provinsi Kalimantan Selatan tanggal 15 Desember 2017
9. Menyelenggarakan forum diskusi dan sosialisasi dalam rangka seleksi terbuka dihadiri 13 kabupaten/kota.
pengisian jabatan pimpinan tinggi (JPT) pada bulan 17 Juli 2017 di Yogyakarta dengan 20. Koordinasi penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat (GWPP)
mengundang pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di lingkungan dalam pembinaan dan pengawasan manajemen ASN dan monitoring tindaklanjut
Provinsi D.I. Yogyakarta (1 provinsi dan 5 kabupaten/kota). rekomendasi KASN di Lombok tanggal 16 Mei 2017 melibatkan 4 Kanreg BKN
10. Menyelenggarakan forum diskusi dan sosialisasi dalam rangka seleksi terbuka (Kanreg III BKN Bandung, Kanreg IV BKN Makassar, Kanreg VIII Banjarmasin, Kanreg
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


pengisian jabatan pimpinan tinggi (JPT) pada tanggal 20 Juli 2017 di Makassar dengan X BKN Denpasar), 14 provinsi dan 12 kabupaten/kota.
mengundang pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di lingkungan 21. Koordinasi penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat (GWPP)
Provinsi Sulawesi Selatan (1 provinsi dan 24 kabupaten/kota). dalam pembinaan dan pengawasan manajemen ASN dan monitoring tindaklanjut
11. Menyelenggarakan forum diskusi dan sosialisasi dalam rangka pelaksanaan Undang- rekomendasi KASN di Kota Batu tanggal 3 Agustus 2017 melibatkan 6 Kanreg BKN
undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pada tanggal 19 (Kanreg II BKN Surabaya, Kanreg VII BKN Palembang, Kanreg IX BKN Jayapura, Kanreg
September 2017 di Solo dengan mengundang pemerintah provinsi dan pemerintah XI BKN Manado, Kanreg XII BKN Pekanbaru, dan Kanreg XIV BKN Manokwari), 13
kabupaten/kota di lingkungan Provinsi Jawa Tengah. provinsi, dan 25 kabupaten/kota.
12. Menyelenggarakan sosialisasi tentang netralitas aparatur sipil negara pada pilkada 22. Koordinasi penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat (GWPP)
di Bone pada tanggal 5 Oktober 2017 dengan mengundang para sekretaris daerah, dalam pembinaan dan pengawasan manajemen ASN dan monitoring tindaklanjut
kepala badan kepegawaian daerah dan camat di lingkungan pemerintah kabupaten rekomendasi KASN di Yogyakarta tanggal 12 Oktober 2017 melibatkan 4 Kanreg BKN
kota/kabupaten Bone, Sinjai, Engrekang, Luwu, dan Wajo. (Kanreg I BKN Yogyakarta, Kanreg V BKN Jakarta, Kanreg VI BKN Medan, dan Kanreg
13. Menyelenggarakan forum diskusi dan sosialisasi dalam rangka pelaksanaan Undang- XIII BKN Aceh), 11 provinsi dan 27 kabupaten/kota.
undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pada tanggal 19 Oktober 23. Sosialisasi Sistem Informasi Jabatan Pimpinan Tinggi di Medan, Sumatera Utara
2017 di Pontianak dengan mengundang pemerintah provinsi dan pemerintah tanggal 1 November 2017 mengundang Provinsi Sumatera Utara dan kabupaten/
kabupaten/kota di lingkungan Provinsi Kalimantan Barat (1 provinsi dan 13 kota di Provinsi Sumatera Utara.
kabupaten/kota). 24. Sosialisasi Sistem Informasi Jabatan Pimpinan Tinggi di Tangerang, Banten tanggal
14. Menyelenggarakan sosialisasi tentang netralitas aparatur sipil negara pada pilkada 7 November 2017 mengundang Provinsi Banten dan kabupaten/kota di Provinsi
di Tanjung Pinang pada tanggal 31 Oktober 2017 dengan mengundang para kepala Banten.
badan, kepala dinas, inspektorat, camat di lingkungan Pemerintah Kota Tanjung 25. Sosialisasi Sistem Informasi Jabatan Pimpinan Tinggi di Tangerang, Banten tanggal 8
Pinang. November 2017 mengundang kementerian dan lembaga.
15. Menyelenggarakan sosialisasi tentang netralitas aparatur sipil negara pada pilkada di 26. Sosialisasi Sistem Informasi Jabatan Pimpinan Tinggi di Surabaya, Jawa Timur
Bandung pada tanggal 23 November 2017 dengan mengundang pemerintah provinsi tanggal 30 November 2017 mengundang Provinsi Jawa Timur dan kabupaten/kota
dan pemerintah kota/kabupaten di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (1 di Provinsi Jawa Timur.
provinsi dan 27 kabupaten/kota). 27. Sosialisasi Sistem Informasi Jabatan Pimpinan Tinggi di Ternate, Maluku Utara
16. Melaksanakan publikasi terkait pengawasan KASN dalam pelaksanaan kode etik, tanggal 13 Desember 2017 mengundang Provinsi Maluku Utara dan kabupaten/kota
kode perilaku, nilai dasar dan penerapan sistem merit dengan pemuatan advertorial di Provinsi Maluku Utara.
di Majalah Tempo pada bulan Februari 2017, pemuatan advertorial di koran Media 28. Publikasi policy brief terkait kode etik, kode perilaku, netralitas dan sistem merit.
Indonesia di bulan Agustus 2017, pembuatan video advertorial mengenai netralitas di
bulan September, dan pembuatan video tutorial aplikasi SIJAPTI di bulan November
2017.

8 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 9
Sasaran 2. Tersedianya pedoman dan petunjuk teknis pengembangan Sasaran 3. Meningkatnya kualitas pelaksanaan seleksi terbuka untuk
sistem merit. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)

Pada tahun 2017, KASN telah menyusun 5 Peraturan Komisi Aparatur Sipil Negara. Undang-Undang ASN mengamanatkan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) secara
terbuka dan kompetitif di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan memperhatikan
Tabel 3.2. Peraturan Komisi Aparatur Siipil Negara yang Disusun Tahun 2017 syarat kualifikasi, kompetensi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak
jabatan, dan integritas serta persyaratan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan orang yang tepat di jabatan-
No Perka Tentang Keterangan jabatan yang ada di birokrasi pemerintah guna meningkatkan kinerja dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
1 01 Tahun 2017 Unit Pelaporan Gratifikasi Tidak Diundangkan
Pedoman Pengawasan Komisi Kebijakan pengisian JPT melalui seleksi terbuka telah merubah paradigma dalam
Aparatur Sipil Negara atas Pelaksanaan Diundangkan tahun
2 02 Tahun 2017 manajemen ASN. Selama ini pendekatan dalam pengisian jabatan di birokrasi pemerintah
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi 2017
menggunakan closed career system yang sangat berorientasi kepada senioritas dan
pada Instansi Pemerintah
kepangkatan. Dengan diberlakukannya UU ASN, pendekatan diubah ke arah open career
Tata Cara Mediasi dalam rangka system yang mengedepankan kompetisi dan kompetensi ASN. Perubahan pendekatan ini
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


Penyelesaian Sengketa Pegawai dimaksud untuk mendorong pegawai ASN untuk terus meningkatkan kapasitasnya.
3 03 Tahun 2017 Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Proses Diundangkan
Instansi Pemerintah oleh Komisi
Selain itu, penerapan seleksi terbuka juga dimaksud untuk mengatasi intervensi
Aparatur Sipil Negara
politik dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai ASN. Akhir-akhir
ini manajemen ASN sudah mulai mengarah pada spoil system dimana jabatan dikaitkan
Kode Etik dan Kode Perilaku Panitia
dengan afiliasi politik. Jabatan juga dijadikan komoditas yang diperjualbelikan. Praktek
Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan
4 04 Tahun 2017 Proses Diundangkan jual beli jabatan menjadi mengakibatkan rendahnya kualitas para pejabat pimpinan
Tinggi di Lingkungan Instansi
tinggi di birokrasi dan hal ini menjadi penghambat terwujudnya birokrasi Indonesia
Pemerintah
yang efisien dan efektif.

Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Agar pengisian jabatan pimpinan tinggi (JPT) melalui seleksi terbuka dan kompetitif
Merit dalam Manajemen Aparatur dilaksanakan sesuai prinsip merit, maka Pasal 32 ayat (1) huruf a Undang-Undang
5 05 Tahun 2017 Proses Diundangkan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara memberi kewenangan kepada
Sipil Negara di Lingkungan Instansi
Pemerintah Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk mengawasi setiap tahapan proses pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi mulai dari pembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman
lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan nama calon, penetapan, dan pelantikan
Pejabat Pimpinan Tinggi.

Dalam melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, sesuai dengan


ketentuan Pasal 120 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Komisi
Aparatur Sipil Negara (KASN) berwenang memberikan rekomendasi kepada Pejabat
Pembina Kepegawaian (PPK) terhadap proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
dan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Instansi Pusat serta Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya di Instansi Daerah, dan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama baik
di Instansi Pusat maupun Instansi Daerah.

10 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 11
Sebagai faktor kunci (quick win) dalam capaian jangka pendek, KASN telah Gambar 3.1.
mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan seleksi terbuka pengisian JPT di seluruh Daftar Instansi Penerima Anugerah KASN 2017
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Provinsi dan hampir
seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota. Namun hasil evaluasi KASN menunjukkan bahwa
INSTANSI PEMERINTAH PENERIMA PENGHARGAAN
kualitas tata kelola penyelenggaraan seleksi masih bervariasi. Masih ada instansi yang
pelaksanaan seleksinya belum sepenuhnya sesuai ketentuan. ANUGERAH KASN TAHUN 2017
KATEGORI KEPATUHAN DAN KUALITAS TATA KELOLA SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Jumlah rekomendasi yang dikeluarkan oleh KASN terus meningkat tiap tahunnya. Kementerian Pemerintah Kabupaten/Kota
Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan seleksi terbuka sudah dilaksanakan oleh  Kementerian Koordinator Perekonomian • Kabupaten Bandung Barat
 Kementerian Badan Usaha Milik Negara
instansi pemerintah. Namun sayangnya masih ada beberapa rekomendasi pembatalan/  Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS
• Kabupaten Deli Serdang

peninjauan yang harus dikeluarkan, kondisi ini lebih disebabkan masih adanya intervensi • Kota Yogyakarta
Lembaga Penerintah Non Kementerian • Kota Bandung
politik yang dilakukan baik oleh anggota dewan maupun oleh pimpinan daerahnya  Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi • Kabupaten Banyuwangi
sendiri.  Badan Kepegawaian Negara
• Kabupaten Grobogan
 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
• Kabupaten Ngawi
Pemerintah Provinsi
Tabel 3.3. Jumlah Rekomendasi KASN atas Pelaksanaan Pengisian JPT melalui  Provinsi Jawa Barat
• Kabupaten Penajam Paser Utara
• Kabupaten Buleleng
Seleksi Terbuka pada Instansi Pemerintah Tahun 2017
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


 Provinsi Jawa Tengah
 Provinsi Sulawesi Utara

Kementerian/ KATEGORI INOVASI PENGUATAN PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA
No Persetujuan Perbaikan Pembatalan Jumlah
Lembaga/Pemda Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Tegah
 Inovasi Pengembangan Manajemen Talenta • Inovasi Pelayanan Assessment Center bagi Instansi Pemerintah
1 Kementerian/ Lembaga 134 24 1 159
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jawa Timur
2 Pemerintah Provinsi 66 31 22 119 • Inovasi Pengembangan Instrumen Uji Kompetensi Teknis • Inovasi Pelayanan Assessment Center bagi Instansi Pemerintah

Pemerintah Kabupaten/ Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Provinsi Kalimantan Timur


3 847 203 44 1.094 • Inovasi Perintis Pengembangan Sistem Merit secara • Inovasi Penerapan Uji Publik dalam Pelaksanaan Seleksi Terbuka
Kota Berkelanjutan

Jumlah 1.047 258 67 1.372

Dalam rangka memperkuat proses dan integrasi seluruh alur pengisian Jabatan
Indikator Mutu Pelaksanaan Seleksi Terbuka dihitung dengan memperbandingkan Pimpinan Tinggi (JPT) di lingkungan instansi pemerintah, KASN meluncurkan aplikasi
jumlah persetujuan rekomendasi dengan jumlah rekomendasi yang telah dikeluarkan. Sistem Informasi Jabatan Pimpinan Tinggi (SIJAPTI). Aplikasi tersebut mencakup
Indikator Mutu Pelaksanaan Seleksi sebesar 76,3% pada tahun 2017. keseluruhan proses seleksi, mulai dari konsultasi, penyampaian dokumen rencana
seleksi dan laporan hasil seleksi, serta dokumentasi database JPT. Aplikasi SIJAPTI
Dalam rangka memotivasi instansi pemerintah untuk menyelenggarakan seleksi dikembangkan dalam rangka mendukung gerakan pemerintah untuk menuju sistem
terbuka yang berkualitas dan sesuai aturan, maka KASN telah memberi Anugerah E-GOVERNANCE sehingga proses seleksi jabatan tinggi di nasional dan daerah menjadi
KASN 2017 kepada instansi pemerintah. Tujuan pemberian penghargaan adalah (a) lebih cepat dan murah.
memberikan apresiasi atas komitmen dan prestasi kinerja instansi pemerintah, yang telah
menerapkan sistem merit dalam pengisian JPT melalui seleksi terbuka; (b) mendorong
peningkatan kepatuhan dan kualitas tata kelola pelaksanaan seleksi terbuka JPT; (c)
memberikan penghargaan atas inovasi yang telah dikembangkan instansi pemerintah;
(d) menyebarluaskan praktek-praktek terbaik (best practices) penerapan sistem merit
dalam manajemen ASN. Terdapat 2 (dua) kategori penghargaan Anugerah KASN 2017,
yakni: (1) Tingkat Kepatuhan dan Kualitas Tata Kelola Pelaksanaan Seleksi Terbuka
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi; dan (2) Inovasi Penguatan Penerapan Sistem Merit
dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara.

12 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 13
Pada tanggal 4 Oktober 2017 bertempat di kantor Kementerian Pendayagunaan Sasaran 4. Meningkatnya jumlah K/L dan Pemda yang membangun
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, aplikasi SIJAPTI sebagai bentuk inovasi dibidang manajemen talenta
e-government dilakukan lauching bersama dengan 7 (tujuh) inovasi pengembangan
e-government lainnya. Inovasi e-government tersebut untuk mewujudkan birokrasi Sesuai dengan Pasal 111 Undang-Undang ASN, kebijakan pengisian JPT melalui
pemerintah yang lincah, efektif dan efisien. Hal ini diperlukan mengingat perkembangan seleksi terbuka diwajibkan bagi seluruh instansi pemerintah, selama manajemen ASN di
teknologi dan informasi yang telah mempengaruhi dan memicu perubahan yang sangat instansi tersebut belum dinilai oleh KASN telah memenuhi prinsip-prinsip merit. Terkait
revolusioner dalam tatanan kehidupan manusia. Launching SIJAPTI tersebut dihadiri dengan hal tersebut, KASN telah mengembangkan dan menetapkan kriteria dan tata
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Menteri cara penilaian tingkat penerapan sistem merit di instansi Pemerintah. Pedoman tersebut
PANRB, para Kepala LPNK, Sekjen/Sestama Kementerian/Lembaga serta Sekretaris dimaksud untuk menyediakan parameter yang terukur yang dijadikan acuan bagi KASN
Daerah Provinsi seluruh Indonesia. dalam melakukan penilaian agar hasil penilaian obyektif dan konsisten. Hasil penilaian
diharapkan dapat menjadi masukan bagian instansi yang dinilai dalam melakukan
perbaikan terhadap manajemen ASN di instansinya.
Gambar 3.2.
Launching Sijapti Bersamaan dengan Launching e-Gov KemenPANRB Model yang dikembangkan dalam penilaian adalah self assessment, dimana Instansi
melakukan penilaian secara mandiri berdasarkan kriteria dengan tata cara yang telah
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


ditetapkan KASN, dan hasilnya kemudian diverifikasi oleh KASN. Berdasarkan hasil
penilaian yang sudah diverifikasi, KASN menetapkan sejauhmana prinsip-prinsip merit
sudah diterapkan di instansi yang dinilai dan merekomendasikan perbaikan apa saja
yang masih harus dilakukan. Bagi instansi yang sudah dianggap menerapkan prinsip
merit sesuai ketentuan maka KASN dapat merekomendasi pengecualian bagi instansi
tersebut untuk melaksanakan seleksi terbuka.

Kriteria yang dibangun untuk digunakan dalam melaksanakan penilaian diturunkan


dari aspek-aspek manajemen ASN sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN dan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, dengan memperhatikan
prinsip-prinsip merit serta penerapannya di dunia swasta dan di negara lain.

Dalam menyusun instrumen penilaian tersebut, KASN secara intensif telah melakukan
koordinasi dengan seluruh stakeholders untuk mendapatkan masukan dan feedback
dalam merumuskan kriteria dan indikator yang terukur terkait penerapan sistem merit.
Uji publik dilakukan di tingkat Pusat dan di 5 (lima) provinsi, yaitu Jawa Tengah, D.I.
Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Maluku Utara.

14 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 15
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN

No. Kriteria Sub Kriteria No. Kriteria Sub Kriteria


1. Peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawai untuk 5 1. Kebijakan internal (Permen/Pergub/Perbup/Perwali)
tahun yang disusun menurut jabatan, pangkat, unit kerja tentang pola karier
dan kualifikasi 2. Penyusunan dan penetapan rencana suksesi
2. Data ketersediaan pegawai yang disusun menurut jabatan, 3. Kebijakan internal (Permen/Pergub/Perbup/Perwali)
Mutasi dan
Perencanaan pangkat, unit kerja dan kualifikasi IV tentang mutasi, rotasi dan promosi dengan mengacu
I Promosi
Kebutuhan 3. Data pegawai yang akan pensiun dalam 5 tahun yang kepada rencana suksesi
disusun menurut jabatan, pangkat, unit kerja 4. Pelaksanaan mutasi, rotasi dan promosi ke JPT,
4. Rencana jumlah pegawai yang akan direkrut dari jalur Administrator dan Pengawas secara terbuka dan
CPNS , PPPK serta PNS dari instansi lain kompetitif
1. Penetapan kontrak kinerja yang terukur
1. Ketersediaan rencana pengadaan ASN untuk tahun 2. Penerapan metode penilaian kinerja yang obyektif dan
berjalan terukur
2. Ketersediaan kebijakan internal (Permen/Pergub / 3. Pelaksanaan penilaian kinerja secara berkala untuk
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


Perbup/Perwali) terkait pengadaan ASN memastikan tercapainya kontrak kinerja
3. Pelaksanaan penerimaan CALON PNS/PPPK/pengalihan Manajemen 4. Analisis permasalahan kinerja dan strategi
V
II Pengadaan ASN PNS dari instansi lain pada tahun terakhir secara terbuka Kinerja penyelesaiannya
dan kompetitif 5. Kebijakan penggunaan hasil penilaian kinerja bagi
4. Pelaksanaan LPJ (Latihan Pra Jabatan) bagi CALON PNS penentuan keputusan manajemen terkait pembinaan dan
dan orientasi bagi pegawai baru pengembangan karier (promosi, mutasi, demosi, rotasi,
5. Penempatan PNS yang sesuai jabatan yang dilamar diklat)

1. Penyusunan dan penetapan standar kompetensi 1. Pembayaran tunjangan kinerja berdasarkan hasil
manajerial, bidang, dan sosio kultural untuk setiap penilaian kinerja
jabatan 2. Pemberian penghargaan yang bersifat finansial dan non-
2. Pelaksanaan pemetaan talenta/kompetensi Penggajian, finansial kepada pegawai berprestasi luar biasa
3. Pembangunan Talent Pool dan penyusunan rencana VI Penghargaan 3. Penegakandisiplin, kode etik dan kode perilaku ASN di
suksesi yang disusun berdasarkan profil ASN (kualifikasi, dan Sanksi lingkungan instansinya
kompetensi, dan kinerja) dengan mempertimbangkan 4. Pengelolaan data terkait pelanggaran disiplin,
pola karier instansi pelanggaran kode etik dan kode perilaku yang dilakukan
4. Pelaksanaan analisis kesenjangan kualifikasi dan pegawai
kompetensi berdasarkan profil pegawai 1. Kebijakan perlindungan pegawai diluar dari jaminan
Pengembangan
III 5. Pelaksanaan analisis kesenjangan kinerja berdasarkan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, program pensiun,
Karier Perlindungan
hasil penilaian kinerja VI yang diselenggarakan secara nasional
6. Penyusunan dan penetapan strategi untuk mengatasi dan Pelayanan
2. Kemudahan bagi pegawai yang membutuhkan pelayanan
kesenjangan kompetensi dan kinerja administrasi
7. Penyusunan dan pelaksanaan program Diklat yang 1. Mempunyai Sistem Informasi Kepegawaian
didasarkan pada analisis kebutuhan Diklat dalam rangka 2. Menggunakan e-performance
mengatasi kesenjangan Sistem
VI 3. Menggunakan e-office
8. Penyusunan dan pelaksanaan program pengembangan Pendukung
4. Mempunyai dan menggunakan assessment center bagi
karier melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai pemetaan kompetensi dan pengisian jabatan
9. Pelaksanaan kegiatan coaching, counseling dan mentoring

16 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 17
Pada tahun 2017, sudah 5 instansi pemerintah yang memberikan perhatian pada Sasaran 5. Meningkatnya jumlah pengaduan terhadap pelanggaran
pembangunan sumber daya manusia di instansinya melalui pembangunan talent pool nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, netralitas dan sistem merit
dan talent management. yang diproses sampai selesai

Tabel 3.5. Instansi yang Sudah Membangun Manajemen Talenta Dalam melaksanakan pengawasan, KASN menerima pengaduan dari pegawai ASN
serta masyarakat terhadap dugaan pelanggaran terhadap nilai dasar, kode etik dan kode
perilaku, netralitas dan sistem merit. Langkah pertama yang dilakukan KASN terhadap
No Instansi pengaduan tersebut adalah dengan meminta klarifikasi dari pihak yang diadukan.
Apabila dari klarifikasi diduga kuat telah terjadi pelanggaran maka KASN akan melakukan
penyelidikan dengan memeriksa dokumen dan pihak-pihak terkait. Berdasarkan
1 hasil penyelidikan maka diterbitkan rekomendasi KASN yang bersifat mengikat untuk
ditindaklanjuti Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan Pejabat yang Berwenang (PyB).

Laporan pengaduan pelanggaran nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, netralitas
dan sistem merit yang masuk ke KASN pada tahun 2017 sebanyak 382 laporan pengaduan
2 yang terdiri dari 230 laporan pengaduan terkait sistem merit, 64 laporan pengaduan
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


terkait nilai dasar, kode etik dan kode perilaku pegawai ASN dan 55 laporan pengaduan
terkait pelanggaran netralitas.. Dari 382 laporan pengaduan pada tahun 2017 tersebut
telah diselesaikan sebanyak 234 laporan pengaduan atau sebesar 61,3 persen.

Gambar 3.3.
3 Penanganan Kasus Pelanggaran Tahun 2017

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


4

5 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

18 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 19
Sasaran 6. Meningkatnya jumlah sengketa kepegawaian yang 2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan
diselesaikan melalui mediasi Tahun Sebelumnya dan Target Akhir Masa Renstra
Secara umum, capaian kinerja tahun 2017 meningkat dibandingkan dengan tahun
Dalam menindaklanjuti rekomendasi KASN terhadap pelanggaran, seringkali terjadi sebelumnya. Perbandingan capaian kinerja tahun 2017 dibandingkan dengan tahun
perbedaan pendapat antara Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan pegawai ASN. sebelumnya dan target akhir masa renstra dalam setiap sasaran diuraikan sebagai
Untuk itu, KASN juga melakukan mediasi agar hak-hak pegawai terlindungi dan terjadi berikut:
keadilan pada kedua belah pihak.
Sasaran 1. Meningkatnya pemahaman pegawai ASN dan pemangku
Pada tahun 2017, perselisihan antara PPK dan pegawai meningkat pesat, sejalan dengan kepentingan lainnya terhadap sistem merit
diterapkannya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru dalam rangka pelaksanaan
Pada tahun 2017, terdapat 393 instansi pemerintah (55% dari seluruh instansi
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Dalam mengisi
pemerintah) yang mendapatkan peningkatan pemahaman melalui aktivitas sosialisasi
OPD baru, telah terjadi banyak pemberhentian dari jabatan struktural yang dilakukan
maupum forum diskusi. Sedangkan pada tahun 2016, terdapat 250 instansi pemerintah
oleh PPK yang tidak didasarkan pada ketentuan yang berlaku. Sebagai contoh, untuk 14
yang mendapatkan peningkatan pemahaman melalui aktivitas sosialisasi maupun forum
Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara telah terjadi pemberhentian dari jabatan
diskusi. Sehingga kuantitas instansi pemerintah yang diberikan sosialisasi pada tahun
sejumlah 700 orang. Saat ini sebagian sudah terselesaikan namun masih ada beberapa
2017 lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2016 dan diharapkan dengan aktivitas
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


Kabupaten/Kota yang penyelesaiannya masih dalam proses.
tersebut pemahaman pegawai ASN dan pemangku kepentingan lainnya juga akan
semakin meningkat. Pada tahun 2019 akhir masa tahun renstra diproyeksikan seluruh
Sengketa kepegawaian yang diselesaikan melalui mediasi sebanyak 23 mediasi terdiri
instansi pemerintah sudah semakin baik pemahamannya terhadap sistem merit.
dari 13 mediasi terkait pemberhentian dari jabatan, 4 mediasi terkait permasalahan
dalam seleksi terbuka, 3 mediasi terkait putusan PTUN yang belum dilaksanakan, dan 3 Sasaran 2. Tersedianya pedoman dan petunjuk teknis pengembangan
mediasi terkait mutasi jabatan. sistem merit
Dalam kurun waktu tahun 2014 sampai dengan 2017, KASN telah menyusun 23
Tabel 3.6. Sengketa Kepegawaian yang Diselesaikan Melalui Mediasi peraturan, dengan rincian 1 peraturan pada tahun 2014, 11 peraturan pada tahun 2015,
6 peraturan pada tahun 2016, dan 5 peraturan pada tahun 2017.
Pemberhentian dari Jabatan: Permasalahan dalam Seleksi
1. Kemendikbud Terbuka Tabel 3.7. Peraturan yang dikeluarkan Komisi Aparatur Sipil Negara
2. Kemendes PDTT 1. Prov. Aceh Tahun 2014-2017
3. Kemenpora 2. Kab. Malang
4. Prov. Sulawesi Tenggara 3. Kab. Aru NO PERKA TENTANG KETERANGAN
5. Kab. Kotabaru 4. Kota Baubau
6. Kab. Bulukumba ORGANISASI DAN TATA KERJA
DIUNDANGKAN TAHUN
7. Kab. Konawe Kepulauan 1 01 TAHUN 2014 SEKRETARIAT KOMISI APARATUR
Putusan PTUN yang Belum 2015
8. Kab. Kolaka Timur SIPIL NEGARA
9. Kab. Muna Dilaksanakan ORGANISASI DAN TATA KERJA DI
10. Kab. Merauke 1. Kab. Kepulauan Sangihe 2 2 TAHUN 2015 LINGKUNGAN KOMISI APARATUR TIDAK DIUNDANGKAN
11. Kota Tegal 2. Kab. Batang
12. Kab. Sorong Selatan
SIPIL NEGARA
3. Kab. Bone
13. Kab. Tolitoli SYARAT DAN TATA CARA
PENGANGKATAN DAN
3 3 TAHUN 2015 TIDAK DIUNDANGKAN
Mutasi Jabatan PEMBERHENTIAN SERTA TUGAS DAN
1. Prov. Jawa Timur TANGGUNG JAWAB ASISTEN KASN
2. Kab. Batang 4 4 TAHUN 2015 RENSTRA KASN TIDAK DIUNDANGKAN
3. Kab. Pesisir Selatan 5 5 TAHUN 2015 ROODMAP KASN TIDAK DIUNDANGKAN
6 6 TAHUN 2015 SOP TENTANG PENILAIAN PRESTASI TIDAK DIUNDANGKAN
SOP KODE ETIK PEGAWAI DI
7 7 TAHUN 2015 LINGKUNGAN KOMISI APARATUR TIDAK DIUNDANGKAN
SIPIL NEGARA
SOP PENANGAN PENGADUAN DAN
8 8 TAHUN 2015 PEYELIDIKAN DI LINGKUNGAN TIDAK DIUNDANGKAN
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

20 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 21
SOP DESIMINASI INFORMASI KOMISI Sasaran 3. Meningkatnya kualitas pelaksanaan seleksi terbuka untuk
9 9 TAHUN 2015 TIDAK DIUNDANGKAN
APARATUR SIPIL NEGARA Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)
10 10 TAHUN 2015 SOP MONITORING DAN EVALUASI TIDAK DIUNDANGKAN
Jumlah rekomendasi KASN terkait seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi semakin
PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN
11 11 TAHUN 2015 TIDAK DIUNDANGKAN meningkat setiap tahun. Surat rekomendasi yang diterbitkan pada tahun 2015 sebanyak
KASN
599 surat rekomendasi, pada tahun 2016 sebanyak 731 surat rekomendasi dan pada
TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN
12 12 TAHUN 2015 TIDAK DIUNDANGKAN tahun 2017 sebanyak 1.372 surat rekomendasi.
KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
JABATAN DAN KELAS JABATAN
13 06 TAHUN 2016 DILINGKUNGAN KOMISI APARATUR TIDAK DIUNDANGKAN Gambar 3.4.
SIPIL NEGARA Peningkatan Surat Rekomendasi yang Diterbitkan KASN dari Tahun
SISTEM INFORMASI JABATAN DIUNDANGKAN TAHUN 2015 sampai dengan Tahun 2017
14 07 TAHUN 2016
PIMPINAN TINGGI 2017
SISTEM INFORMASI MONITORING DIUNDANGKAN TAHUN
15 08 TAHUN 2016
TINDAK LANJUT REKOMENDASI 2017
PEDOMAN PENILAIAN KUALITAS
PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA DIUNDANGKAN TAHUN
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


16 09 TAHUN 2016
JABATAN PIMPINAN TINGGI PADA 2017
INSTANSI PEMERINTAH
STANDAR PENGAWASAN DI
DIUNDANGKAN TAHUN
17 10 TAHUN 2016 LINGUNGAN KOMISI APARATUR SPIL
2017
NEGARA
PERUBAHAN ATAS PERATURAN
KETUA KOMISI APARATUR SIPIL
NEGARA TENTANG SOP PENANGAN
18 11 TAHUN 2016 TIDAK DIUNDANGKAN
PENGADUAN DAN PEYELIDIKAN DI
LINGKUNGAN KOMISI APARATUR
SIPIL NEGARA
19 01 TAHUN 2017 Unit Pelaporan Gratifikasi TIDAK DIUNDANGKAN
Pedoman Pengawasan Komisi
Aparatur Sipil Negara atas Pelaksanaan
20 02 TAHUN 2017 DIUNDANGKAN 2017
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi
Pada Instansi Pemerintah
Tata Cara Mediasi dalam rangka
Penyelesaian Sengketa Pengawai
21 03 TAHUN 2017 Aparatur Sipil Negara di Lingkungan PROSES DIUNDANGAN
Instansi Pemerintah oleh Komisi
Aparatur Sipil Negara
Kode Etik dan Kode Perilaku Panitia
Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan
22 04 TAHUN 2017 PROSES DIUNDANGAN
Tinggi di Lingkungan Instansi
Pemerintah
Penilaian Mandiri Penerapan Sistem
Merit dalam Manajemen Aparatur
23 05 TAHUN 2017 PROSES DIUNDANGAN
Sipil Negara di Lingkungan Instansi Berdasarkan perkembangan rekomendasi yang diterbitkan oleh KASN pada tahun
Pemerintah 2015-2017, dapat diketahui perkembangan Indikator Mutu Pelaksanaan Seleksi
Terbuka dengan memperbandingkan jumlah persetujuan rekomendasi dengan jumlah
Adapun target akhir renstra adanya 8 peraturan terkait pelaksanaan sistem merit rekomendasi yang telah dikeluarkan. Indikator Mutu Pelaksanaan Seleksi Terbuka dari
yang diimplementasikan dan direviu telah terpenuhi. tahun 2015-2017 menunjukkan peningkatan yaitu dari 64,1% pada tahun 2015, 71,3%
pada tahun 2016 dan 76,3% pada tahun 2017.

22 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 23
Gambar 3.5. Sasaran 4. Meningkatnya jumlah K/L dan Pemda yang membangun
Indikator Mutu Pelaksanaan Seleksi Terbuka Tahun 2015-2017 manajemen talenta
Salah satu tantangan dalam mengembangkan sistem merit dalam manajemen
ASN di instansi pemerintah adalah pembangunan talent pool dan talent management,
yang dapat menjamin tersedianya pegawai dengan kualifikasi dan kompetensi sesuai
kebutuhan instansi. Selain memerlukan biaya mahal juga perlu didukung oleh sumber
daya manusia yang kompeten. Disamping itu, investasi di bidang human capital belum
dirasakan prioritas di banyak instansi. Namun demikian, ada beberapa instansi seperti
Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, BKN, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan
Pemerintah D.I. Yogyakarta yang sudah memberi perhatian pada pembangunan sumber
daya manusia di instansinya melalui pembangunan talent pool dan talent management.

Saat ini untuk menekan biaya dan menjaga kualitas assessment, BKN sudah
mengembangkan Unit Penilaian Kompetensi (assessment center) di sejumlah provinsi.
BKN juga sudah melakukan pembinaan terhadap assessment center yang dibangun oleh
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


instansi lain serta assessor yang berstatus PNS maupun nonPNS.

Dalam rangka meningkatkan tingkat pelaksanaan sistem merit terutama dalam


mencegah dan menindak praktik korupsi atau jual beli jabatan, KASN dan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menandatangani nota kesepahaman atau
memorandum of understanding (MoU). Ruang kerjasama KASN dengan KPK adalah
(a) pendidikan dan sosialisasi manajemen SDM ASN yang bersih dari praktik KKN, (b)
pertukaran data dan/atau informasi terkait dengan pelanggaran sistem merit yang
berpotensi adanya praktik KKN; dan (c) pencegahan praktik KKN dalam pelaksanaan
Pada tahun 2018 diharapkan terpenuhi target indikator mutu pelaksanaan seleksi manajemen SDM ASN. Melalui MoU ini, diharapkan dapat diwujudkan birokrasi yang
terbuka sebesar 80% dan pada tahun 2019 pada akhir periode renstra dapat terpenuhi bersih yang didukung ASN yang berintegritas dan profesional.
sebesar 90%.
Pada tahun 2016 terdapat 3 instansi pemerintah yng telah membangun manajemen
talenta, tahun 2017 terdapat 5 instansi pemerintah yang telah membangun manajemen
talenta, pada tahun 2018 diproyeksikan 12 instansi pemerintah yang telah membangun
manajemen talenta, sedangkan pada akhir periode renstra yang mentargetkan 15
instansi pemerintah yang telah membangun manajemen talenta dapat terpenuhi.

24 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 25
Sasaran 5. Meningkatnya jumlah pengaduan terhadap pelanggaran Sasaran 6. Meningkatnya jumlah sengketa kepegawaian yang
nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, netralitas dan sistem merit diselesaikan melalui mediasi
yang diproses sampai selesai
Dalam menindaklanjuti rekomendasi KASN terhadap pelanggaran, seringkali terjadi
Laporan pengaduan atas dugaan pelanggaran nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, perbedaan pendapat antara Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan pegawai ASN.
netralitas, serta penerapan sistem merit yang masuk ke KASN pada tahun 2017 Untuk itu, KASN juga melakukan mediasi agar hak-hak pegawai terlindungi dan terjadi
meningkat 50,54 persen dari tahun 2016 yaitu dari 254 laporan pengaduan pada tahun keadilan pada kedua belah pihak.
2016 menjadi 382 laporan pengaduan pada tahun 2017. Jumlah pengaduan yang sudah
diproses sampai dengan selesai juga menunjukkan peningkatan. Namun demikian, Sengketa kepegawaian yang diselesaikan melalui mediasi pada tahun 2017 sebanyak
persentase penanganan masih mengalami fluktuatif yaitu 36,20 persen di tahun 2015, 23 mediasi. Pada akhir periode renstra diharapkan semakin banyak sengketa kepegawaian
70,87 persen di tahun 2016 dan 61,26 persen di tahun 2017. Diharapkan pada tahun yang bisa diselesaikan melalui mediasi.
2018 persentase penanganan pengaduan yang sudah selesai sebesar 80 persen dan pada
akhir periode renstra tahun 2019 sebesar 90 persen. 3. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Gambar 3.6. Lingkungan strategis yang merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi
Perbandingan Jumlah Pengaduan Tahun 2015-2017 dinamika kinerja dan peran Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) antara lain sumber
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


daya manusia (SDM), ketersediaan prasarana dan sarana, dukungan anggaran,
kelembagaan dan tata laksana. Faktor-faktor tersebut berpengaruh dan menjadi faktor
penentu kesuksesan pelaksanaan tugas dan peran KASN dalam menghadapi perubahan
dan dinamika lingkungan strategis.

Sebagai lembaga yang baru, KASN dihadapkan pada tantangan untuk


mengkonsolidasikan kelembagaan dan merekrut sumberdaya yang kompeten,
membangun sistem sesuai dengan kegiatan utama (bussines process) yang menjadi
bagian dari amanat penugasan KASN, serta melengkapi prasarana dan sarana kerja yang
berfungsi untuk memberikan dukungan kerja secara memadai.

Sumber daya manusia di KASN, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 141/M/2014


tentang Pengangkatan Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara, Komisioner KASN terdiri
dari 7 (tujuh) orang. Selanjutnya Sekretariat Komisi ASN dibentuk melalui Peraturan
Presiden Nomor 118 Tahun 2014 tentang Sekretariat, Sistem dan Manajemen SDM, Tata
Kerja, serta Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan KASN. Sumberdaya komisioner
yang berasal dari beragam latar belakang memiliki keunggulan dalam pengalaman,
kemampuan akademik, profesionalitas, dan integritas pribadi. Kondisi ini merupakan
suatu keunggulan dalam menggerakan arah roda organisasi KASN.

Selain tantangan dalam pengadaan sumber daya manusia, permasalahan lainnya


adalah upaya menyediakan prasarana dan sarana sebagai alat mobilitas dalam
mendukung pelaksanaan pekerjaan yang masih terbatas disertai manajemen pengelolaan
aset, keperluan membangun sistem berupa Standard Operating Procedure (SOP) sebagai
pedoman kerja, struktur organisasi yang masih memerlukan penataan dan kelayakan uji
coba, serta tantangan mengelola anggaran yang berbasis kinerja.

26 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 27
Tabel 3.8. Identifikasi Potensi dan Permasalahan serta Tindak Lanjut
B. Realisasi Anggaran
Lingkungan Strategis Internal di KASN
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
Persetujuan penetapan satker Komisi Aparatur Sipil Negara sesuai Surat Kementerian
Menerapkan manajemen kinerja yang Keuangan Republik Indonesia No. S-195/AG.5/2016 tanggal 6 Desember 2016 perihal
Kualitas SDM Perlunya membangun
mencakup: indikator kinerja lembaga, unit
Komisi ASN yang ketatalaksanaan (Standard Penerbitan Kode Satker Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Keputusan Menteri
kerja dan individu/pegawai, pengukuran
berpengalaman, Operating Procedure), basis Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 259 Tahun 2016
dan evaluasi kinerjanya, serta penerapan
qualified, dan data, dan Directory Panitia tentang Penetapan Satuan Kerja Komisi Aparatur Sipil Negara. Kode satker untuk KASN
penghargaan dan sanksi (reward and
berintegritas Seleksi (Pansel)
punishment) 
 adalah sebagai berikut:
1. Mengelola kegiatan dan anggaran untuk
mencapai dan meningkatkan kinerja Tabel 3.9. Penetapan Satuan Kerja Komisi Aparatur Sipil Negara
Tersedianya Prasarana dan sarana
lembaga dan unit kerja.
anggaran yang pendukung yang belum
2. Meningkatkan prasarana dan sarana, Kode Satker Uraian Kode BA/Unit Kode Lokasi KPPN
cukup memadai
serta manajemen pengelolaan aset
Komisi Aparatur
015416 048.01 01.54 133
Sipil Negara
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


1. Perlunya penataan struktur organisasi,
perumusan tugas pokok dan fungsi, Pagu anggaran awal tahun sesuai DIPA Komisi Aparatur Sipil Negara Tahun Anggaran
indikator capaian kinerja, dan 2018 Nomor: SP DIPA-048.01.1.015416/2018 tanggal 5 Desember 2017 sebesar Rp.
dukungan sekretariat
Landasan hukum
Kapasitas kelembagaan 2. Sosialisasi kepada para pejabat dan staf
42.653.820.000 terdiri dari 2 program yaitu Program Dukungan Manajemen dan
kelembagaan yang Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian PAN dan RB sebesar Rp.15.953.820.000
yang belum memadai di lingkungan KASN tentang upaya dan
jelas dan Program Pengawasan Pelaksanaan Sistem Merit ASN (KASN) sebesar
hasil-hasil penataan tersebut
3. Peningkatan kapasitas staf melalui Rp.26.700.000.000.
diklat dan short course.
Selama periode Januari sampai dengan 31 Desember 2017 terdapat delapan kali revisi
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yaitu :
a. Revisi pertama tanggal 21 Maret 2017, terdapat perubahan alokasi dari belanja barang
ke belanja modal, sedangkan total pagu anggaran sebelum dan setelah revisi tetap.
b. Revisi kedua tanggal 21 Juli 2017, pelaksanaan blokir mandiri, atas Instruksi Presiden
Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/ Lembaga dalam
Pelaksanaan APBN TA 2017.
c. Revisi ketiga tanggal 16 Agustus 2017, tindak lanjut atas blokir mandiri pada revisi
kedua, perubahan total pagu anggaran dari Rp42.653.820.000 menjadi Rp37.297.080.000.
d. Revisi keempat tanggal 6 September 2017, mengantisipasi prioritas kebutuhan dan
mempercepat pencapaian target kinerja.
e. Revisi kelima 19 September 2017, merupakan revisi internal/ revisi POK ditingkat
KPA sebagai langkah yang diambil untuk mengantisipasi adanya pagu minus pada
revisi keempat.
f. Revisi keenam tanggal 19 Oktober 2017, merupakan revisi internal/ revisi POK ditingkat
KPA, mengantisipasi prioritas kebutuhan dan mempercepat pencapaian target kinerja.
g. Revisi ketujuh tanggal 28 Nopember 2017, merupakan revisi internal/ revisi POK
ditingkat KPA, mengantisipasi prioritas kebutuhan dan mempercepat pencapaian
target kinerja
h. Revisi kedelapan merupakan revisi internal/ revisi POK ditingkat KPA, disampaikan
kepada Kanwil DJPB tanggal 30 Januari 2018 untuk dilakukan penyamaan data. Revisi
ini dilakukan sebagai tindak lanjut pagu minus pada Online Monitoring SPAN di akhir
tahun 2017. DIPA Petikan atas revisi ini tertanggal 29 Desember 2017.

28 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 29
5287 5287.005
Pada Tahun 2017 Anggaran Komisi Aparatur Sipil Negara berdasarkan pagu terakhir Program Pengawasan Pengawasan Imple-
Surat rekomedasi hasil
adalah sebesar Rp.37.297.080.000 dan terealisasi sebesar Rp.29.930.300.507 atau Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit
monitoring- evaluasi
87.420.000 70.289.800 80,40
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
80,25%. Rekapitulasi Realisasi Anggaran Tahun 2017 berdasarkan program sebagai
(Rekomendasi)
berikut: 5287 5287.006
Pelaksanaan monitoring
Tabel 3.10. Realisasi Anggaran Tahun 2017 Program Pengawasan Pengawasan Imple-
atas pelaksanaan tindak
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 593.576.000 551.272.372 92,87
lanjut rekomendasi hasil
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
monitoring-evaluasi
No Program Pagu Anggaran Realisasi Anggaran %
(Monitoring)
Program Dukungan 5287 5.287.007
Manajemen dan Pelaksanaan pemantauan
1 Rp.15.788.914.000 Rp.11.525.309.956 73,00%
Pelaksanaan Tugas Program Pengawasan Pengawasan Imple-
atas pelaksanaan tin-
daklanjut rekomendasi
Teknis Lainnya Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit
penjatuhan hukuman ter-
269.220.000 236.233.980 87,74
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
hadap ASN yang terlibat
Program pelanggaran netralitas
Pengawasan
2 Rp.21.508.166.000 Rp.18.404.990.551 85,57% (pemantauan)
Pelaksanaan Sistem 5287 5287.008 1.296.620.000 1.165.657.159 89,90
Merit ASN (KASN)
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


Penyelesaian dan
Total KASN Rp.37.297.080.000 Rp.29.930.300.507 80,25% Program Pengawasan Pengawasan Imple-
penyelidikan pengaduan
pelanggaran nilai dasar,
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit
kode etik, kode prilaku,
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
serta penerapan sistem
Adapun realisasi anggaran tahun 2017 yang dirinci berdasarkan output kegiatan merit

adalah sebagai berikut: (Penyelidikan)


5287 5287.009
Tabel 3.11. Realisasi Anggaran per Output Kegiatan Tahun 2017 Layanan tindaklanjut
Program Pengawasan Pengawasan Imple- pengaduan pelanggaran
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit nilai dasar, kode etik, 134.520.000 106.700.450 79,32
Nama Program Nama Kegiatan Nama Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara kode prilaku, serta pen-
2816 2816.994 erapan sistem merit

Program Dukungan (Layanan)


Pengelolaan dan Pem-
Manajemen dan Pelak- 15.788.914.000 11.525.309.956 72,99 5287 5287.010
binaan Sumber Daya
sanaan Tugas Teknis Layanan Perkantoran
Manusia, Keuangan Program Pengawasan Pengawasan Imple- Pelaksanaan monitor-
Lainnya Kementerian
dan Perkantoran Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit ing atas tindak lanjut 431.120.000 338.482.775 78,51
PAN dan RB
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara rekomendasi KASN
(Layanan)
(Monitoring)
5287 5287.001
5287 5287.011
Program Pengawasan Pengawasan Imple-
K/L dan Pemda yang Program Pengawasan Pengawasan Imple- Rekomendasi kebijakan
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 1.829.180.000 1.471.224.623 80,43
memperoleh sosialisasi Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit pengembangan sistem 976.166.000 850.994.965 87,18
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara merit
(IP)
(Rekomendasi)
5287 5287.002
5287 5287.012
Publikasi sistim merit,
Program Pengawasan Pengawasan Imple- Program Pengawasan Pengawasan Imple-
dan Sosialisasi seleksi Rancangan Pedoman
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 535.920.000 241.295.000 45,02 Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 567.915.000 447.493.681 78,80
JPT Secara terbuka kepa- Pelaksanaan Sistem Merit
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
da ASN dan Publik
(Publikasi) (Rancangan)

5287 5287.003 5287 5287.013

Program Pengawasan Pengawasan Imple- Program Pengawasan Pengawasan Imple-


Rancangan Pedoman
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit SOP monitoring-evaluasi 249.340.000 235.340.600 94,39 Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 630.785.000 576.219.100 91,35
Sertifikasi Sistem Merit
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara

(SOP) (Rancangan)

5287 5287.004 5287 5287.014

K/L/Pemda yang Pelaksanaan perlindun-


Program Pengawasan Pengawasan Imple- gan terhadap saksi atas
diawasi, monitoring-eval- Program Pengawasan Pengawasan Imple-
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 1.205.144.000 1.107.430.724 91,89 pengaduan pelanggaran
uasi implementasi sistem Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 711.676.000 548.520.518 77,07
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara nilai dasar, kode etik,
merit Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
kode prilaku, serta pen-
(IP) erapan sistem merit
(Perlindungan)

30 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 31
5287 5287.015
Program Pengawasan
Pelaksanaan Sistem
Merit ASN (KASN)
Pengawasan Imple-
mentasi Sistem Merit
Aparatur Sipil Negara
Pelaksanaan Mediasi atas
pelaksanaan rekomenda-
si KASN
560.872.000 459.495.141 81,95 BAB IV
(Mediasi)
5287 5287.016
Program Pengawasan
Pelaksanaan Sistem
Pengawasan Imple-
mentasi Sistem Merit
Layanan Internal (over-
head)
2.796.600.000 2.752.171.251 98,41 PENUTUP
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
(Layanan)
5287 5287.017
Sebagaimana tujuan dan sasaran tahun 2017 yang ditetapkan dalam Renstra KASN
Program Pengawasan Pengawasan Imple-
Tahun 2015-2019, KASN sebagai lembaga pengawas penerapan sistem merit dalam
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit Layanan Perencanaan 1.012.676.000 926.382.254 91,48 manajemen Aparatur Sipil Negara, telah melaksanakan pengawasan secara nasional
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
terhadap implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
(Layanan)
Negara. KASN secara konsisten mengawal pelaksanaan pengisian JPT secara terbuka dan
5287 5287.018
kompetitif di seluruh instansi pemerintah. Disamping itu, juga mengawal pelaksanaan
Program Pengawasan Pengawasan Imple-
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit
Layanan Pemantauan
480.346.000 404.228.800 84,15 netralitas dalam Pilkada Serentak Tahun 2017, pengawasan terhadap penerapan nilai
dan Evaluasi
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara dasar, kode etik, dan kode perilaku pegawai ASN.
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


(Layanan)
5287 5287.019 Sedangkan dalam kaitan peningkatan kapasitas kelembagaan, KASN akan terus
Program Pengawasan
Pelaksanaan Sistem
Pengawasan Imple-
mentasi Sistem Merit
Layanan Manajemen
3.221.947.000 2.621.201.890 81,35
berupaya untuk menjadi role model dalam pembinaan aparatur serta pengembangan
SDM
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara kapasitas kelembagaan dari aspek organisasi, manajemen SDM dan tata laksana,
(Layanan) penguatan akuntablitas kinerja, pengawasan serta pelayanan, baik secara internal
5287 5287.020 maupun eskternal dalam rangka mendukung tujuan reformasi birokrasi nasional
Program Pengawasan Pengawasan Imple- dan RPJMN 2015-2019. Atas tercapainya hasil kinerja tahun 2017, KASN harus terus
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit Layanan Umum 338.000.000 284.665.980 84,22
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara meningkatkan dan mempertahankan pencapaian kinerja untuk tahun-tahun akan
(Layanan) datang. Hal-hal yang harus ditingkatkan di masa mendatang adalah sebagai berikut:
5287 5287.021 1) Meningkatkan peran KASN dalam mengawal implementasi Undang-Undang Nomor
Program Pengawasan Pengawasan Imple- 5 Tahun 2014 tentang ASN, 2) Melakukan peningkatan kompetensi SDM agar dapat
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit Layanan Hukum 170.580.000 161.673.757 94,78
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara cepat tanggap dalam memprediksi atau mendeteksi dini (early warning system)
(Layanan) terhadap perubahan lingkungan strategis nasional, regional dan lokal berkaitan dengan
5287 5287.022 pelaksanaan manajemen ASN; 3) Melanjutkan reformasi birokrasi dengan fokus dan
Program Pengawasan Pengawasan Imple-
Layanan Humas dan
konsisten pada pengembangan manajemen kinerja sesuai dengan Roadmap RB KASN
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 690.820.000 656.935.997 95,10
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
Komunikasi yang telah disusun.
(Layanan)
5287 5287.023
Program Pengawasan Pengawasan Imple-
Layanan data dan infor-
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 1.596.100.000 1.577.775.666 98,85
masi
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
(Layanan)
5287 5287.024
Program Pengawasan Pengawasan Imple-
Layanan Manajemen
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 716.373.000 309.412.388 43,19
Organisasi
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
(Layanan)
5287 5287.025
Program Pengawasan Pengawasan Imple-
Layanan manajemen
Pelaksanaan Sistem mentasi Sistem Merit 405.250.000 303.891.680 74,99
keuangan
Merit ASN (KASN) Aparatur Sipil Negara
(Layanan)
Total 37.297.080.000 29.930.300.507 80,25

32 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 33
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA
SEKRETARIAT

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN DATA


PERENCANAAN HUKUM DAN SUMBER DAYA KEUANGAN DAN
DAN KERJA HUBUNGAN MANUSIA DAN INFORMASI
SAMA MASYARAKAT UMUM
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017


SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PROGRAM HUKUM SUMBER DAYA AKUNTANSI DAN PENGELOLAAN
MANUSIA PELAPORAN DATA

SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN


KERJASAMA HUBUNGAN PERLENGKAPAN PERBENDAHA PENGEMBANGAN
MASYARAKAT RAAN SISTEM DAN
JARINGAN

SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN


EVALUASI DAN JARINGAN TATA USAHA PENYAJIAN
PELAPORAN DOKUMENTASI DAN RUMAH INFORMASI
DAN TANGGA
PERPUSTAKAAN

KOMISI ASN

SEKRETARIAT KASN

Laporan Kinerja KASN Tahun 2017 - 38

POKJA BIDANG POKJA BIDANG POKJA BIDANG POKJA BIDANG POKJA BIDANG
PROMOSI DAN PENGAWASAN PENGADUAN DAN MEDIASI DAN PENGKAJIAN
ADVOKASI DAN PENYELIDIKAN PERLINDUNGAN DAN
MONITORING PENGEMBANGAN
DAN EVALUASI SISTEM

34 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA 35
LAPORAN KINERJA KASN TAHUN 2017

Komisi Aparatur Sipil Negara


Republik Indonesia
Jl. Let. Jend MT. Haryono Kav. 52-53,
Pancoran - Jakarta Selatan - 12770
Telp : 021 - 7972098
Website : www.kasn.go.id
36 KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai