Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH BIOMOLEKUL

LIPID

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

ANGGOTA : CINDI KATARINA BR PERANGIN ANGIN (4193331045)

FERIAMAN (4193131019)

HANNA MARIA BR SIAHAAN (4193331041)

KRISNA RAHAYU (4192431019)

LEDY PRATIWI (4192431004)

MELVY BR PERANGIN ANGIN (4193131054)

MURNI TALENTA SIMATUPANG (4192131005)

NATALIA VALENTINA PANE (4193131044)

NUR ‘ATHIYYAH MUYASSAR SIREGAR (4193131010)

PUTRI CANTIKA PASARIBU ( 4193331029)

RAHMI MAULIDZA (4191131006)

SALSABILA HIRZA (4191131031)

SINDY ARIYANTI (4191131025)

TIARMIDA SIAGIAN (4193331009)

KELAS : PSPK B 2019

DOSEN PENGAMPU : SARONOM SILABAN, S.Pd.,M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya kelompok
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini merupakan laporan dari makalah yang
telah kelompok selesaikan sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Biomolekuler

Penulis mengucapkan terima kasih kepada SARONOM SILABAN, S.Pd.,M.Pd selaku


dosen pengampu mata kuliah Biomolekuler yang sudah membimbing.

Tugas makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua terhadap proses belajaran terhadap pembelajaran. Penulis menyadari bahwa tugas ini
masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas. Oleh
karena itu, kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan tugas ini. Kami berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan khususnya bagi kami yang menyusun makalah ini dan akhir kata kami
mengucapkan terima kasih.

Medan,16 September 2021

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 5
1.3 TUJUAN .......................................................................................................................... 6
BAB II ............................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 7
A. PENGERTIAN LEMAK(LIPID) ................................................................................. 7
B. KARAKTERISTIK LIPID ................................................................................................ 7
C. JENIS-JENIS LIPID (LEMAK) ................................................................................... 8
D. KEGUNAAN ATAU FUNGSI LIPID ........................................................................ 11
E. BAHAYA LIPID DAN CARA MENGATASINYA .................................................. 12
F. METABOLISME LIPID .................................................................................................. 13
G. ASAM LEMAK ............................................................................................................ 14
H. BIOSINTESIS ASAM LEMAK.................................................................................. 16
I. KETOGENESIS ........................................................................................................... 18
J. PRODUKSI LEMAK DALAM TUBUH ................................................................... 21
K. PROSES 𝜷-OKSIDASI ASAM LEMAK .............................................................. 22
L. ANALISI LEMAK ....................................................................................................... 25
BAB III......................................................................................................................................... 27
PENUTUP.................................................................................................................................... 27
A.KESIMPULAN .................................................................................................................... 27
B. SARAN ................................................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 30

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Lipid atau lemak adalah suatu kumpulan zat yang tidak larut dalam air tetapi dapat larut
dalam pelarut seperti alkohol atau kloroform.Selama bertahun-tahun, banyak perhatian yang
difokuskan terhadap golongan lipid dan lipoprotein yang mengangkut lipid ke dalam
sirkulasi.Menurut WHO keadaan dimana terjadi akumulasi lemak yang berlebihan di dalam
tubuh sehingga dapat mengganggu kesehatan disebut sebagai obesitas (Harahap, 2011).

Mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi berisiko meningkatkan kadar


kolesterol darah atau hiperkolesterolemia. Kenaikan kolesterol darah sangat berhubungan dengan
terjadinya penyakit jantung. Hiperkolesterolemia biasanya terjadi pada orang gemuk atau lanjut
usia tetapi tidak dapat menutup kemungkinan gangguan metabolisme ini dapat terjadi pada orang
kurus bahkan usia muda (Malik, 2013). Di Indonesia prevalensi hiperkolesterolemia pada usia
25-34 tahun sebesar 15,5%. Faktor resiko tersebut dapat terjadi akibat faktor genetik, pola
makanan dan kurangnya aktifitas olahraga. Laporan WHO menyatakan bahwa pada tahun 2002
tercatat sebanyak 4,4 juta kematian atau sebesar 7,9% dari jumlah kematian di usia muda
(Sudikno, 2010).

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatusenyawa yang
dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnyabenzena, eter, dan
kloroform.Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dangliserol. Berbagai kelas lipid
dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponendasarnya, sumber penghasilnya, kandungan
asam lemaknya, maupun sifat-sifatkimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi
dengan senyawa sederhanalainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid),
kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).

lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones
sampai ke karetalam.Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid
sederhana(simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived
lipid).Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst),lemak
susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid
tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan ,sedangkan lipid sederhana tida
k mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan.Lipid seperti lilin (wax), lemak,
minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan
senyawa lainnya termasuk alkohol.Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat
dihidolisis.Lipid berpern penting dalam komponen struktur membran sel.

4
Lemak danminyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan
pelindung,dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal
kimia,pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.Fosfolipida memiliki seperti trigliserida.
Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya dig antikan oleh gu
gus fosfat yang mengikat gugus alkohol yangmengandung nitrogen, contohnya yaitu
fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin(lesitin), dan fosfatidilserin.Sebagian besar lemak
dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.Trigliserida adalah suatu ester gliserol.
Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dangliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam
ikatan dengan gliserol makadinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai
zat energi.

Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel


membutuhkanenergi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol
danasam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-
sel yangmembutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkanenergi, karbondioksida (CO2),dan air (H2O). Kolesterol adalah jenis lemak yang
paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterolmerupakan komponen utama pada struktur selaput sel
dan merupakan komponenutama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk
pembentukansejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk &
mempertahankantulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan
asamempedu (untuk fungsi pencernaan ).

Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalamplasma
darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat
larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalamair. Ikatan antara lemak
(kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini
disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugasmengangkut
lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian lemak?


2. Bagaimana karakteristik lipid?
3. Apa saja jenis jenis lipid (lemak)?
4. Apa kegunaan atau fungsi lipid?
5. Bagaimana bahaya pada lipid dan bagaimana cara mengatasinya?
6. Bagaimana metabolisme pada lipid?
7. Apa yang dimaksud dengan asam lemak?
8. Bagaimana biosintesis asam lemak?
9. Bagaimana ketogenesis pada lipid?

5
10. Bagaimana terjadinya produksi lemak dalam tubuh?
11. Bagaimana proses 𝛽-oksidasi asam lemak?
12. Bagaimana cara analisi lemak?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui pengertian lemak


2. Mengetahui karakteristik pada lipid
3. Mengetahui yang termasuk jenis jenis pada lipid
4. Mengetahui kegunaan atau fungsi pada lipid
5. Mengetahui bahaya pada lipid dan cara mengatasinya
6. Mengetahui metabolisme pada lipid
7. Mengetahui yang dimaksud dengan asam lemak
8. Mengetahui biosintesis asam lemak
9. Mengetahui ketogenesis pada lipid
10. Mengetahui cara terjadinya produksi lemak dalam tubuh
11. Mengetahui proses 𝛽-oksidasi asam lemak
12. Mengetahui cara analisi lemak

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LEMAK(LIPID)

Lipid (Lemak) merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam sel jaringan,
tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti (eter, kloroform, dan benzena).
Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Dimana lemak disusun oleh unsur Karbon (C), Hidrogen
(H), dan Oksigen (O).

Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan
hasil produksi organhari, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh
manusia dan sebagai penyimpan energi terbanyak dalam tubuh. Lemak juga termasuk
pembangun dasar jaringan tubuh karena ikut berperan dalam membangun membran sel dan
membran beberapa organel sel.

Lemak adalah suatu zat yang kaya akan energi, dimana bobot energi yang dihasilkan
lemak 2 ¼ kali lebih besar dibandingkan karbohidrat dan protein. Dimana 1 Gram lemak dapat
menghasilkan 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kalori.
Selama proses pencernaan lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol agar dapat
diserap oleh organ pencernaan dan kemudian dibawa ke organ yang membutuhkannya. Lipid
merupakan komponen membran plasma, hormon, dan vitamin.

B. KARAKTERISTIK LIPID

Adapun sifat atau karakteristik yang dimiliki lipi, diantaranya adalah :

1. Hidrolisis dari lipid akan menghasilkan asam lemak yang berperan pada
metabolisme tumbuhan dan hewan.
2. Lipid tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik
(benzena, eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida)
3. Lipid mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen. Beberapa jenis
lipid juga memiliki kandungan nitrogen dan fosfor
4. Lipid tidak mempunyai satuan yang berulang, tidak seperti karbohidrat dan
protein
5. Insulator panas
6. Insulator listrik
7. Sumber tenaga
8. Bersama dengan protein menyusun seluler : membran, mitokondria, sitoplasma.

7
9. Kelarutan
- Makin panjang rantainya makin rendah kelarutannya
- Adanya gugus hidroksil menaikkan kelarutannya.
10. Aktivitas optik
Ikatan rangkap menyebabkan terdapat bentuk cis dan trans isomer.
11. Titik Didih
- Tergantung pada panjang ranta C dan derajat ketidakjenuhan. Makin panjang rantai C
dan makin jenuh maka makin tinggi titik didih.
- Titik didih asam lemak dengan atom C ganjil lebih rendah dibanding genap.

ASAM LEMAK

Karakteristik Asam lemak Jenuh Asam lemak tak Jenuh


Jumlah ikatan rangkap Tidak memiliki ikatan Memiliki 1 atau lebih
rangkap ikatan rangkap
Titik lebur Lebih tinggi Lebih rendah
Isomer Tidak memiliki isomer cis Memiliki isomer cis dan
dan trans trans

C. JENIS-JENIS LIPID (LEMAK)

1. Berdasarkan Sumber Lemaknya

a. Lemak hewani, adalah lemak yang bersumber dari hewan. Bahan-bahan yang didalamnya
mempunyai kandungan lemak hewani antara lain : susu, ikan, daging, keju, telur, dan
sebagainya.
b. Lemak nabati, lemak yang bersumber dari tumbuhan. Bahan-bahan yang didalamnya
mempunyai kandungan lemak nabati antara lain : zaitun, kelapa, kemiri, mentega, kacang
tanah, kedelai, dan sebagainya (Santika, I.G.P.N.A., 2016).

2. Berdasarkan Struktur Kimia Penyusunnya

a. Lemak Sederhana atau Trigliserida, merupakan senyawa lemak yang paling sederhana,
terdiri atas 1 molekul gliserol, serta 3 rantai asam lemak.

8
b. Fosfolipid, fosfolipid atau lemak yang mengandung fosfat.

c. Lipoprotein atau lemak gabungan adalah lemak yang tersusun atas asam lemak serta
gugus tambahan lain.
d. Steroid, beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan
progesteron

3. Berdasarkan Ikatan Kimianya

a. Lemak Jenuh, yaitu lemak dengan struktur yang tidak memiliki ikatan rangkap pada
rantai karbon asam lemaknya.

9
b. Lemak Tak Jenuh, merupakan struktur lemak yang memiliki ikatan rangkap pada rantai
karbon asam lemaknya.

4. Berdasarkan Sifatnya

a. Lemak Jahat
Lemak jenuh dan lemak trans merupakan jenis lemak jahat yang bisa membahayakan
kesehatan. Lemak trans harus kita hindari demi kesehatan. Di sisi lain, asupan lemak
jenuh harus kita batasi. Sebagian besar makanan yang mengandung lemak jenis ini padat
pada suhu kamar. Makanan yang mengandung lemak jahat: mentega, margarin,
memendekkan lemak sapi atau babi. Secara rinci, berikut jenis-jenis lemak jahat dan
efeknya bagi tubuh:

1. Lemak jenuh
Sebagian besar lemak jenuh berasal dari hewan yang bisa kita temukan dalam daging
dan produk susu tinggi lemak. Makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain:
daging sapi, babi, dan domba kulit unggas, produk susu tinggi lemak seperti mentega,
keju, krim asam, es krim, minyak tropis (minyak kelapa, minyak kelapa sawit,
mentega kakao) dan lemak babi. Mengonsumsi lemak jenuh terlalu banyak dapat
meningkatkan kadar kolesterol darah dan kadar low-density lipoprotein (LDL). Selain
itu, mengonsumsi lemak jenuh terlalu banyak bisa meningkatkan risiko penyakit
jantung. Kabar baiknya, peneliti dari Harvard mengkalim lemak jenuh juga memiliki
beberapa manfaat. Namun, konsumsi jenis lemak ini tetap perlu dibatasi karena bisa
meningkatkan risiko penyakit jantung.

10
2. Lemak Trans
Lemak trans biasanya terdapat dalam makanan yang mengandung minyak sayur
terhidrogenasi parsial. Jenis lemak ini benar-benar harus kita hindari karena efeknya
sangat buruk bagi kesehatan. Lemak trans biasanya terdapat dalam jenis makanan
berikut: lemak trans margarin makanan yang dipanggang makanan olahan. Sama
seperti lemak jenuh, lemak trans dapat meningkatkan kolesterol LDL, yang juga
dikenal sebagai kolesterol "jahat". Lemak trans juga bisa meningkatan risiko
peradangan pada tubuh yang berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan seperti
penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
b. Lemak Baik
Tubuh tetap membutuhkan asupan lemak agar berfungsi dengan baik. Agar terhindar dari
berbagai masalah kesehatan tersebut, kita bisa mengonsumsi lemak baik, seperti lemak
tak jenuh tungal dan lemak tak jenuh ganda. Berikut jenis-jenis lemak yang baik untuk
kesehatan:
1. Lemak tak jenuh tunggal
Jenis lemak ini ada dalam berbagai makanan dan minyak. Penelitian menunjukkan
konsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal dapat menurunkan
kadar kolesterol darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Berikut
makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal: kacang (almond, kacang mete,
kacang tanah, pecan) minyak sayur (minyak zaitun, minyak kacang) selai kacang dan
selai almond dan alpukat.
2. Lemak tak jenuh ganda
Lemak tak jenuh ganda juga dikenal sebagai "lemak esensial" karena tubuh tidak
dapat membuatnya dan membutuhkannya dari makanan. Jenis lemak ini bisa kita
temui dalam makanan dan minyak nabati. Seperti halnya lemak tak jenuh tunggal,
lemak tak jenuh ganda dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan menurunkan
kadar kolesterol darah. Jenis lemak ini juga terdapat dalam beberapa makanan yang
mengandung asam lemak omega-3. Omega-3 membantu mengurangi risiko penyakit
arteri koroner, menurunkan tingkat tekanan darah, dan menjaga detak jantung.
Makanan yang kaya omega 3 antara lain: ikan salmon, ikan haring, ikan sarden dan
ikan trout. Kita juga bisa menemukan omega-3 dalam minyak biji rami, kacang
kenari, dan minyak kanola. Selain asam lemak omega-3, lemak tak jenuh juga bisa
kieta temukan dalam makanan yang kaya akan omega 6 seperti berikut: tahu kacang
kedelai kacang kenari, biji-bijian dan minyak nabati (minyak jagung, minyak wijen,
minyak bunga matahari).

D. KEGUNAAN ATAU FUNGSI LIPID

Lipid merupakan sumber nutrisi yang sangat penting bagi tubuh bukan hanya karena
pembakarannya menghasilkan jumlah energi yang tinggi, tapi juga karena perannya dalam

11
melarutkan vitamin yang hanya larut dalam lemak dan juga kandungan asam lemak esensial
dalam lemak. Lemak disimpan dalam jaringan adiposa dimana ia dapat berperan sebagai
insulator/selubung panas pada jaringan subcutaneous dan pelindung pada organ-organ tertentu.

Fungsi biologi lipid juga tergantung pada struktur kimianya. Minyak dan lemak
merupakan cadangan makanan pada banyak organisme. Fosfolipid dan sterol merupakan struktur
primer pembentuk membran. Trigliserida berfungsi sebagai cadangan energi. Lipoprotein
berfungsi sebagai mengangkut komponen-komponen lipid didalam darah. Beberapa jenis lipid
yang jumlahnya terbatas pada sel organisme memiliki fungsi sebagai kofaktor, electron carriers,
pigmen pengabsorpsi cahaya, ujung hidrofobik protein, agen pengemulsi, hormon dan messenger
intraselular. Sebagai bentuk umum lipid yang berfungsi sebagai cadangan makanan, minyak dan
lemak memiliki bentuk sebagai asam lemak dan derivatnya. Asam lemak merupakan derivat
hidrokarbon yang memiliki tingkat oksidasi rendah.

Adapun fungsi lipid secara umum yaitu:

1. Sebagai sumber energi yang efisien ketika tersimpan dalam jaringan adiposa bagi
tubuh.
2. Sebagai sumber asam lemak esensial.
3. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
4. Sebagai pelindung dan pengaturan suhu tubuh.

E. BAHAYA LIPID DAN CARA MENGATASINYA

Saat ini masalah kesehatan telah bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif.
Penyebabnya diduga akibat perubahan gaya hidup, pola makan, faktor lingkungan, kurangnya
aktivitas fisik dan faktor stres. Gaya hidup kurang aktivitas, terlalu banyak mengonsumsi
makanan mengandung lemak dan kolesterol serta kurangnya asupan serat dapat memicu penyakit
degeneratif. Penyakit degeneratif yang cukup banyak memengaruhi angka kesakitan dan
kematian adalah penyakit kardiovaskular.

Hiperkolesterol ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi keadaan
normal Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung
koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus, gangguan tiroid,
penyakit hepar & penyakit ginjal (Indratni, 2009). Faktor penyebab hiperkolesterol diantaranya,
faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi lemak, kurang olahraga dan kebiasaan merokok.

Kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh asupan zat gizi, yaitu dari makanan yang
merupakan sumber lemak. Peningkatan konsumsi lemak sebanyak 100 mg/hari dapat
meningkatkan kolesterol total sebanyak 2- 3mg/dl. Keadaan ini dapat berpengaruh pada proses
biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
penurunan aktivitas HMG KoA reduktase yang dapat menurunkan sintesis kolesterol. Untuk

12
menurunkan sintesis kolesterol yaitu dengan mengkonsumsi serat serta vitamin yang tinggi
sehingga kadarkolesterol dalam darah menurun.

Cara mengatasi Lipid yaitu :

1. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol


2. Memilih sumber makanan yang dapat menurunkan kolesterol
3. Penurunan berat badan
4. Meningkatkan Aktivitas Fisik yang Teratur

Ada terdapat dua hasil penelitian yang merekomendasikan guna menurunkan kadar kolesterol
tetap stabil:

1. Pengaruh pemberian jus buah naga merah


2. Penurunan Kadar Kolesterol Dengan Terapi Bekam

KESIMPULAN

Penanganan diperlukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai upaya mencegah
terjadinya dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol. Therapeutic Lifestyle Changes (TLC)
mencakup penurunan asupan lemak jenuh dan kolesterol, pemilihan bahan makanan yang dapat
menurunkan kadar LDL, penurunan berat badan, dan peningkatan aktivitas fisik yang teratur.
Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi oleh motivasi diri dan lingkungan yang memerlukan
konseling gizi yang baik dan berkelanjutan. Terapi bekam menurunkan kadar kolesterol pada
pasien hiperkolesterol umur 45 tahun ke atas dan Pemberian jus buah naga merah pada kelompok
perlakuan dengan dosis 2,86gr/kgBB setiap hari selama 21 hari berpengaruh secara bermakna
terhadap penurunan kadar kolesterol total pria hiperkolesterolemia.

F. METABOLISME LIPID

Metabolisme lipid adalah sintesis dan degradasi lipid dalam sel, yang melibatkan pemecahan
atau penyimpanan lemak untuk energi. Lemak ini diperoleh dari mengonsumsi makanan dan
menyerapnya atau disintesis oleh hati hewan.Lipogenesis adalah proses mensintesis lemak ini.
Mayoritas lipid yang ditemukan dalam tubuh manusia dari makanan adalah trigliserida dan
kolesterol. Jenis lipid lain yang ditemukan dalam tubuh adalah asam lemak dan lipid membran.
Metabolisme lipid sering dianggap sebagai proses pencernaan dan penyerapan lemak makanan;
namun, ada dua cara organisme dapat menggunakan lemak untuk mendapatkan energi yaitu
lemak yang dikonsumsi dan lemak penyimpanan.Vertebrata dan manusia menggunakan kedua
metode penggunaan lemak sebagai sumber energi untuk organ seperti jantung supaya tetap
berfungsi.Karena lipid adalah molekul hidrofobik, lipid perlu dilarutkan sebelum metabolisme
dimulai. Metabolisme lipid sering dimulai dengan hidrolisis, yang terjadi dengan bantuan
berbagai enzim dalam sistem pencernaan.Metabolisme lipid terjadi juga pada tumbuhan,

13
meskipun prosesnya berbeda dibandingkan dengan hewan.Langkah kedua setelah hidrolisis
adalah penyerapan asam lemak ke dalam sel epitel dinding usus.Dalam sel epitel, asam lemak
dikemas dan diangkut ke seluruh tubuh.

G. ASAM LEMAK

1) Nomenklatur Asam Lemak


Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid yang memiliki bentuk berupa kepala
dan ekor. Kepala asam lemak berupa gugus karboksil yang diberi nomor karbon 1 dan ekor
berupa senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Karbon setelah gugus karboksil diberi nomor
2,3 4 dan seterusnya. Asam lemak sendiri adalah asam organik berantai panjang yang punya 4-24
atom karbon, dan memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar yang
panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau
berlemak. Asam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air tetapi dapat terdispersi
menjadi misel di dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam lemak menjadi sabun.

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam
lemak yaitu:

1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)


2. Asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid)

2) Asam Lemak Jenuh dan Tidak Jenuh


Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang rantai hidrokarbon pembentuknya tidak
memiliki ikatan rangkap sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap. Asam lemak
jenuh mempunyai atom hidrogen dua kali lebih banyak dari atom karbonnya, dan tiap
molekulnya mengandung dua atom oksigen. Asam lemak jenuh mengandung semua atom
hidrogen yang mungkin, dan atom karbon yang berdekatan dihubungkan oleh ikatan valensi
tunggal. Asam-asam lemak jenuh memiliki titik cair yang lebih tinggi dibandingkan dengan
asam yang tidak jenuh, untuk atom C yang sama banyaknya. Rantai asam lemak jenuh yang
lebih panjang, titik cairnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang rantainya lebih pendek.

Asam lemak jenuh

Asam-Asam Lemak Formula Titik


Cair ℃
Butirat (butanoat) C4H8O2 Cair
Kaproat (hexanoat) C6H12O2 Cair
Kaprilat (oktanoat) C8H16O2 16

14
Kaprat (dekanoat) C10H20O2 31
Laurat (dodekanoat) C12H24O2 44
Miristat
C14H28O2 54
(tatradekanoat)
Palmitat
C16H32O2 63
(heksadekanoat)
Stearat
C18H36O2 70
(oktadekanoat)
Arakidat
C20H40O2 76
(eikosanoat)
Lignoserat
C24H48O2 86
(tatrakosanoat)

Struktur Asam Lemak Jenuh

Asam lemak tidak jenuh mengandung lebih sedikit dari dua kali jumlah atom hidrogen
sebagai atom karbon, serta satu atau lebih pasangan atom-atom karbon yang berdekatan
dihubungkan oleh ikatan rangkap. Asam lemak tidak jenuh dapat dibagi menurut derajat
ketidakjenuhannya, yaitu:

a) Asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated, monoetenoid, monoenoat). Misalnya


asam oleat (omega 9).
b) Asam lemak tak jenuh banyak (polyunsaturated, polietenoid, polienoat) yang terjadi
apabila beberapa pasang dari atom karbon yang berdekatan mengandung ikatan rangkap.
Contohnya adalah omega 6 (asam lenoleat, conjugated Linoleic Acid (CLA),
Glucopyranocyl Lipid Adjuvant (GLA), dan asam arachidonat) dan omega 3 (asam
linolenat, Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA)).
c) Eikosanoid adalah senyawa yang berasal dari asam lemak eikosapolienoat yang terdiri
dari 20 karbon. Misalnya prostanoat, leukotrien (LTs) dan lipoksin (LXs). Prostanoat
meliputi prostaglandin (PGs), prostasiklin (PGI) dan tromboxan (TXs).
Asam lemak tidak jenuh

Asam-Asam Lemak Formula


Palmitoleat (heksadesenoat) C16H30O2
Oleat (oktadesenoat) C18H34O2

15
Linoleat (oktadekadienoat) C18H32O2
Linolenat (oktadekatrienoat) C18H30O2
Arakidonat (eikosatetrienoat) C20H32O2
Klupanodonat
C22H34O2
(dokosapentaenoat)

Struktur Asam Lemak Tidak Jenuh

H. BIOSINTESIS ASAM LEMAK

Biosintesis Asam Lemak adalah proses dimana tubuh mengubah Asetil-KoA dan
Malonil-KoA menjadi asam lemak yang diawali oleh pembentukan Malonil-KoA dari Asetil-
KoA dengan bantuan Biotin Karboksilase dan enzim karboksil Transferase. Malonik KoA yang
diperoleh selanjutnya menjadi prekursor dari asam lemak. Proses ini terjadi di dalam sitosol atau
sitoplasma terutama sitoplasma sel hati, sel lemak dan kelenjar susu. Dalam proses ini asetil KoA
bertindak sebagai substrat langsung atau bahan utamanya sedangkan palmitat sebagai produksi
hasil akhirnya.

Biosintesis asam lemak dari asetil koenzim A terjadi di hampir semua


bagian tubuh manusia, terutama dalam jaringan hati, jaringan lemak dan kelenjar susu.
Biosintesis ini berlangsung melalui mekanisme yang dalam beberapa hal berbeda dengan
oksidasi asam lemak. Secara keseluruhan biosintesis asam lemak terbagi menjadi tiga
tahap utama. Tahap pertama pembentukan malonil koenzim A dari asetil koenzim A.
Tahap kedua adalah pemanjangan rantai asam lemak sampai terbentuknya asam
palmitat secara kontinu dengan tiap kali penambahan malonil keenzim A dan
pelepasan CO2. Tahap ketiga adalah pemanjangan rantai asam palmitat secara
bertahap bergantung pada keadaan dan komposisi faktor penunjang reaksi di dalam sel.

Tahap pertama dimulai dengan reaksi Antara asetil koenzim A dengan gugus
SH (sulfhidril) dari molekul ACP (acyl carrier protein) merupakan reaksi pemul
dalam mekanisme biosintesisi asam lemak. Reaksi ini dikatalisis oleh salah satu dari
enam enzim sintetase kompleks, ACP-asiltransferase, dengan persamaan reaksi :

Asetil-S-CoA + ACP-SH ↔ asetil-S-ACP + CoA-SH

16
Reaksi selanjutnya adalah pemindahan gugus asetil dari ACP ke gugus SH dari enzim
beta-ketoasil-ACP-sintase, menghasilkan asetil S-beta-ketoasil-ACP-sintase, disingkat asetil-S-
sintase.

Asetil-S-ACP + sintase-SH ↔ ACP-SH + asetil-S-sintase

Dengan telah terikatnya gugus asetil pada enzim pertama dari enam enzim kompleks
sintetase asam lemak tersebut, dapatlah dimulai mekanisme pemanjangan rantai asam lemak
dengan penambahan dua atom karbon pada malonil koenzim , secara berturut- turut sampai
terbentuknya asam palmitat.

Tahap kedua adalah reaksi kondensasi pembentukan aseasetil-S-AC. Reaksi kondensasi


didahului dengan reaksi pembentukan malonil-S-ACP dari malonil-S-CoA, yaitu
pemindahan gugus malonil dari ACP ke CoA. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim ACP-
maloniltransferase :

Malonil-S-CoA + ACP-SH ↔ malonil-S-ACP + CoA-SH

(malonil koenzim A) (koenzim A)

Reaksi berikutnya adalah kondensasi antara asetil-S-sintase dengan malonil-S-


ACP menghasilkan asetoasetil-S-ACP. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim beta-ketoasil-
ACP sintase dan laju reaksinya didorong oleh terlepasnya CO2 dari malonil-S-ACP, yaitu reaksi
eksergonik dekarboksilasi gugus malonil, yang memberikan dorongan termodinamik ke arah
pembentukan aseto-asetil-S-ACP.

Pada tahap ketiga ini, terdapat dua reaksi reduksi asetoasetil-SACP. Pada reaksi reduksi
yang pertama, aseoasetil-S-ACP diredukis dengan NADPH dan enzim beta-ketoasil-ACP-
reduktase menghasilkan D-β-hidroksibutiril-S-ACP, yang selanjutnya mengalami
dehidratasi dengan enzim enoil-ACP-hidratase menghasilkan krotonil-ACP. Reaksi reduksi yang
kedua adalah hidrogenasi krotonil-ACP dengan enzim enoil-ACP-reduktase yang
menghasilkan butiril-ACP. Seperti juga reaksi reduksi yang pertama, reaksi ini
menggunakan NADPH-NADP+ (bukan NADH-NAD+ seperti yang dipakai pada
proses oksidasi asam lemak) sebagai sistem koenzimnya

Dengan terbentuknya butiril-ACP, selesailah satu dari tujuh daur yang


dilakukan oleh enzim kompleks sintetase untuk menghasilkan palmitoil-CoA. Untuk memulai
daur yang berikutnya, gugus butiril dipindahkan dari ACP ke enzim β-ketoasil-ACP-sintase dan
ACP mengambil satu gugus malonil dari molekul malonil Co-A yang lainnya. Selanjutnya daur

17
diulangi dengan reaksi kondensasi antara malonil-ACP dengan butiril-S-β-ketoasil-ACP
sintase menghasilkan β-ketoheksanoil-S-ACP dan CO2. Demikianlah setelah tujuh kali
mekanisme daur berlangsung dengan enzim kompleks sintetase asam lemak,
terbentuklah palmitoil-ACP sebagai hasil akhir.

Sintesis asam lemak terjadi di sitoplasma ACP ( acyl Carrier Protein) . Digunakan selama
sintesis sebagai titik pengikatan dan berfungsi sebagai enzim yang terlibat dalam biosintesis
asam lemak sebagai pembawa rantai karbon yang hendak menjadi asam lemak.

Penjelasan bagan

Pada bagan ini dapat dilihat bahwa glukosa akan mengalami Glikolisis kemudian menghasilkan
pirufat. Lalu pirufat ini dalam mitokonria akan menjadi Acetil-KOA, kemudia Acetil-KOA ini
akan masuk ke dalam siklus kreps menjadi sitrat ( citrate). Citrate ini kemudian akan melepaskan
OAA dan menjadi Acetil KOA kembali. Dan Acetik-KOA yang terbentuk ini akan diubah
menjadi Malonyl CoA oleh Acetil karboksilase ( carboxylase) dan Malonyl CoA inilah yang
nantinya akan memasuki proses sintesis asam lemak dengan bantuan NADPH. Tanpa NADPH
proses sintesis asam lemak tidak akan terjadi.

Asam lemak pertama yang terbentuk dalam tubuh adalah Palmitate dengan C16 yang nantinya
palmitate ini jika tidak dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi akan diikatkan oleh Glycerol-3-
P menjadi TG. Dan TG ini akan ditranportasikan dengan bantuan VLDL melalui darah dan akan
disimpan di dalam adiposa atau di hati.

I. KETOGENESIS

18
Ketogenesis adalah proses pembentukan badan-badan keton dimana proses ini terjadi akibat
pemecahan lemak dan karbohidrat tidak seimbang, digunakan sebagai sumber energi alternatif
bagi tubuh. Keton diproduksi secara fisiologis oleh tubuh dalam jumlah sedikit sebagai sumber
energi. Peningkatan regulasi jalur ketogenesis terjadi pada saat simpanan karbohidrat tubuh
menurun drastis atau kadar asam lemak meningkat. Pada keadaan puasa, atau selama tidur
malam, jumlah badan keton yang dilpeaskan ke sirkulasi meningkat, karena tidak adanya asupan
glukosa selama puasa dan tidur malam.

Ketika kelaparan kandungan karbohidrat dalam sel berkurang, sehingga oksaloasetat dalam
siklus krab tidak dapat berikatan dengan asetil KoA, tapi sebagian besar oksaloasetat mengalami
proses glukoneogenesis agar menghasilkan glukosa, perhatikan gambar siklus ketogenesis
berikut.

Ketogenesis menghasilkan badan keton dengan memecah asam lemah dan asam amino
ketogenik. Proses ini memasok energi ke organ-organ tertentu, terutama otak, jantung, dan otot
rangka, di bawah skenario tertentu termasuk puasa, tidur, dll. Ketogenesis adalah proses
pembentukan zat keton dari proses glukoneogenesis yg berlangsung dalam hepar. Sel lain ,
misalnya astrosit manusia mampumelakukan ketogenesis tetapi tidak seefektif melakukannya.

19
Pengertian lain dari kegogenesis ialah suatu keadaan dimana karena laju oksidasi asam lemak
yang tinggi mengakibatkan hati banyak membentuk asetoasetat. Ketone bodies ( senyawa keton
dalam tubuh) adalah hasil oksidasi asam yang tidak sempurna. Keton merupakan senyawaan
asam bilamana diproduksi berlebihan menyebabkan KETOASIDOSIS atau KETOSIS.

Ketogenesis terjadi dalam pengaturan kadar glukosa rendah dalam darah, setelah kehabisan
simpanan karbohidrat seluler lainnya, seperti glikogen . Hal ini juga dapat terjadi ketika insulin
tidak mencukupi (misalnya pada diabetes tipe 1 (dan lebih jarang tipe 2) ), terutama selama
periode "stres ketogenik" seperti penyakit penyerta. Produksi badan keton kemudian dimulai
untuk menyediakan energi yang disimpan sebagai asam lemak . Asam lemak dipecah secara
enzimatis dalam -oksidasi untuk membentuk asetil-KoA . Dalam kondisi normal, asetil-KoA
dioksidasi lebih lanjut oleh siklus asam sitrat ( siklus TCA/Krebs) dan kemudian oleh rantai
transpor elektron mitokondria untuk melepaskan energi. Namun, jika jumlah asetil-KoA yang
dihasilkan dalam oksidasi asam lemak menantang kapasitas pemrosesan siklus TCA; yaitu jika
aktivitas dalam siklus TCA rendah karena jumlah zat antara yang rendah seperti oksaloasetat,
asetil-KoA kemudian digunakan sebagai pengganti dalam biosintesis badan keton melalui
asetoasetil-KoA dan -hidroksi-β-metilglutaril-KoA ( HMG-CoA ). Lebih lanjut, karena hanya
ada sejumlah koenzim A di hati, produksi ketogenesis memungkinkan beberapa koenzim
dibebaskan untuk melanjutkan oksidasi asam lemak. Penipisan glukosa dan oksaloasetat dapat
dipicu oleh puasa, olahraga berat, diet tinggi lemak atau kondisi medis lainnya, yang semuanya
meningkatkan produksi keton. Asam amino terdeaminasi yang bersifat ketogenik, seperti leusin,
juga memberi makan siklus TCA, membentuk asetoasetat & ACoA dan dengan demikian
menghasilkan keton.Selain perannya dalam sintesis badan keton, HMG-CoA juga merupakan
perantara dalam sintesiskolesterol , tetapi langkah-langkahnya terkotak-kotak. Ketogenesis
terjadi di mitokondria, sedangkan sintesis kolesterol terjadi di sitosol , oleh karena itu kedua
proses tersebut diatur secara independen.

Badan Keton:

Tiga badan keton, masing-masing disintesis dari molekul asetil-KoA adalah:

• Asetoasetat , yang dapat diubah oleh hati menjadi -hidroksibutirat, atau secara spontan
berubah menjadi aseton. Sebagian besar asetoasetat direduksi menjadi beta-
hidroksibutirat, yang berfungsi untuk mengangkut elektron pereduksi tambahan ke
jaringan, terutama otak, di mana mereka dilepaskan dan digunakan untuk metabolisme.
• Aseton , yang dihasilkan melalui dekarboksilasi asetoasetat, baik secara spontan maupun
melalui enzim asetoasetat dekarboksilase . Ini kemudian dapat dimetabolisme lebih lanjut
baik oleh CYP2E1 menjadi hidroksiaseton (asetol) dan kemudian melalui propilen glikol
menjadi piruvat , laktat dan asetat (dapat digunakan untuk energi) dan propionaldehida ,
atau melalui metilglioksal menjadi piruvat dan laktat
• hidroksibutirat (secara teknis bukan keton menurut tata nama IUPAC ) dihasilkan melalui
aksi enzim D-β-hidroksibutirat dehidrogenase pada asetoasetat. Saat memasuki jaringan,

20
beta-hidroksibutirat diubah oleh D-β-hidroksibutirat dehidrogenase kembali menjadi
asetoasetat bersama dengan proton dan molekul NADH, yang terakhir ini akan
menggerakkan rantai transpor elektron dan reaksi redoks lainnya. -Hydroxybutyrate
adalah yang paling melimpah dari badan keton, diikuti oleh asetoasetat dan akhirnya
aseton.

J. PRODUKSI LEMAK DALAM TUBUH

Lemak di dalam tubuh adalah lemak dalam bentuk trigliserida, yaitu hasil dari
metabolisme lemak dari berbagai, tidak hanya sumber makanan berlemak saja, namun sumber
makanan protein dan karbohidrat juga bisa membentuk trigliserida. Makanan yang mengandung
lemak jelas akan dimetabolisme oleh tubuh menjadi asam lemak. Ketika asam lemak sudah
terakumulasi terlalu banyak, maka tubuh akan menyimpannya menjadi trigliserida atau lemak
dalam tubuh. Lalu bagaimana dengan karbohidrat dan protein? Semua makanan yang Anda
makan berlebihan ternyata bisa menyebabkan penambahan lipatan-lipatan lemak di dalam tubuh,
sehingga jangan hanya menghindari dan membatasi makanan berlemak saja.

1. Karbohidrat diubah menjadi lemak tubuh

Makanan sumber karbohidrat seperti nasi, roti, atau mie akan dimetabolisme dan dipecah
oleh tubuh menjadi glukosa atau gula di dalam darah. Kemudian, terdapat hormon insulin yang
mengatur kadar gula dalam darah agar tidak berlebihan. Jika sel-sel tubuh sudah mendapatkan
gula dari aliran darah untuk membuatnya menjadi energi, maka hormon insulin akan mengubah
sisa gula yang ada di dalam darah tersebut menjadi glikogen atau gula dalam otot dan asam
lemak. Asam lemak ini akan berkumpul dengan asam lemak yang dihasilkan dari metabolisme
lemak sebelumnya. Oleh karena itu, makan makanan karbohidrat yang berlebihan juga akan
meningkatkan trigliserida alias lemak tubuh.

2. Protein diubah menjadi lemak tubuh


Di dalam tubuh, protein mempunyai fungsi utama untuk membentuk jaringan serta
menambah massa otot. Protein yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan dipecah menjadi
asam amino. Asam amino tersebutlah yang membantu tubuh untuk menjalankan fungsinya
dengan normal. Namun ketika protein yang Anda makan terlalu banyak dan tidak ada hal
membuatnya berguna – seperti membangun otot tubuh saat melakukan olahraga dan aktivitas
fisik – maka protein juga akan disimpan.
Protein yang berlebihan bisa berubah menjadi gula atau glukosa dalam darah dan akan
bersatu dengan glukosa yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat. Sehingga, glukosa di dalam
darah akan semakin tinggi, dengan begitu hormon insulin akan mengubah glukosa-glukosa

21
tersebut menjadi asam lemak. Dan lagi-lagi, asam lemak semakin banyak, tidak hanya asam
lemak yang berasal dari pemecahan lemak dan karbohidrat, tetapi juga protein.

K. PROSES 𝜷-OKSIDASI ASAM LEMAK

Proses β-oksidasi adalah pemecahan 2 atom karbon sekaligus dari molekul asil-KoA. β-
oksidasi asam lemak (fatty acid β-oxidation/ FAO) adalah suatu proses yang berjalan dalam
beberapa step. Langkah-langkah ini merupakan pemecahan asam lemak menjadi beberapa
jaringan yang memproduksi energi. Asam lemak masuk ke dalam sel melalui pengangkut asam
lemak yang ada pada permukaan sel. Tahap reaksi ini meliputi aktifasi dalam hal ini melibatkan
karnitin, dehidrogenasi, hidratasi, dehidrogenasi dan tiolasi.

Asam lemak yang berada dalam sitoplasma terlebih dahulu harus diaktifkan (sebagai asil-
KoA) dengan jalan mereaksikannya Koenzim A, dengan bantuan katalisis enzim tiokinase.
Pirophospat yang terbentuk pada reaksi ini, selanjutnya dihidrolisis menjadi phospat anorganik.
Hal ini menyebabkan keseimbangan reaksi mengarah pada terbentuknya asil-KoA.

Aktivitas asam lemak tersebut bukanlah suatu proses yang khas untuk oksidasi-saja.
Pembentukan asil-KoA dengan dikatalisis enzim tiokinase ini diperlukan pada semua reaksi
biokimiawi yang menggunakan asam lemak, seperti pada sintesis TG dan pemanjangan rantai. Di
dalam sel terdapat bermacam-macam tiokinase yang bekerja spesifik pada asam-asam lemak
dengan panjang rantai yang berbeda.

Proses aktivasi asam lemak terjadi pada mikrosom dan permukaan luar mitokondria.
Asil-KoA rantai panjang yang terbentuk tidak dapat, menembus membran dalam mitokondria,
sehingga harus ada mekanisme untuk memindahkan asil-KoA dari luar, masuk ke matrix
mitokondria, tempat terjadinya tahap selanjutnya dari 𝛽 −oksidasi.

Pemindahan asil-KoA ini dilakukan oleh sistem transporter carnitin, yang terdiri atas
enzim-enzim karnitin asil transferase I, Kamitin asil transferase II dan karnitin asilkarnitin
translokase. Mula-mula asil-KoA rantai panjang bereaksi dengan karnitin, membentuk asil
karnitin. Reaksi dikatalisis oleh karnitin asil transferase 1 yang terdapat pada permukaan luar
membran dalam mitokondria. Koenzim A yang terlepas dapat digunakan untuk aktivasi asam
lemak yang lain Asil-karnitin yang terbentuk, berlainan dengan KoA semula, dapat menembus
membran dalam mitokondria dengan bantuan enzim translokase yang terdapat pada membran
mitikondria.

Sesampainya pada permukaan dalam membran mitokondria, asil karnitin dengan katalisis
asil tranferase II, bereaksi dengan KoA. Dengan demikian, asil-KoA berpindah ke dalam matrik
mitokondria. Karnitin yang dibebaskan berpindah kembali kepermukaan luar membran dalam,

22
juga dengan bantuan enzim translokase Karnitin asil tranterase I adalah ”rate limiting enzyme”
pada proses oksidasi beta, yang mengendalikan keseluruhan rangkaian reaksinya.

23
Selanjutnya, pada matrik mitokondria ini terjadi dehidrogenasi pada atom C-D dan C-D
asil-KoA (masing-masing kehilangan 1 atom H) membentuk ǻ2 unsaturated asil-KoA. Enzim
yang mengkatalisis reaksi ini mengandung FAD sebagai gugus prostetik, yang menangkap 2
atom H yang dibebaskan dan melanjutkannya ke rantai respirasi, menghasilkan energi. ǻ2
unsaturated asil-KoA yang terjadi selanjutnya mengalami hidratasi, membentuk L(+) E-hidroksi
asil KoA. Berikutnya terjadinya 2 dehidrogenasi lagi pada atom C-P membentuk keto asil-KoA.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim yang mengumumkan NAD sebagai koenzim, yang bertindak
sebagai akseptor hidrogen yang dilepaskan, yang melanjutkannya kerantai resperasi.

Akhirnya, terjadi reaksi 3 pembelahan tiolitik (pembelahan molekul yang disertai


masuknya gugus sulfhidril-gugus sulfhidril, di sini adalah bagian dari KoA) pada molekul keto
asil-KoA. Reaksi ini memerlukan KoA. Pembelahan terjadi pada ikatan antara atom C-a dan C-
P, menghasilkan 1 molekul asetil-KoA dan I molekul asil-KoA yang terbentuk ini dapat masuk
kembali kerangkaian reaksi pada tahap dehidrogenasi yang pertama dst. Siklus ini berlanjut
sampai akhirnya asil-KoA semula habis dipecah menjadi molekul-molekul asetil-KoA. Asam
lemak dengan jumlah atom C ganjil akan mengalami reaksi yang sama
sampaiakhirnyaterbentukpropionil-KoA.

Asetil-KoA yang terbentuk akan mengalami oksidasi lebih lanjut dalam siklus TCA,
menjadi CO2 dan H2 O. Pada keadaankeadaan tersebut tidak semua asetil-KoA yang terbentuk
pada oksidasi-E ini diteruskan ke siklus TCA(tricarboxylic acid cycle/ siklus asam sitrat).
Sebagian dapat disintesis menjadi senyawa keton (Ketogenesis).

Perhitungan pembentukan energi pada ß-Oksidasi

Contoh: -oksidasi palmitat ( (CH3(CH2)14COOH) ) memiliki 16 atom karbon, sehingga :

Asetil-KoA (SAS) : 8 x 12 = 96 mol ATP

NADH + H+ (7 siklus): 7 x 5 = 35 mol ATP

131 mol ATP

Aktivasi = 2 mol ATP (membutuhkan energi sehingga -2)

129 mol ATP

Oksidasi asam lemak peroxisomal pada peroksisom menghasilkan peroksida, berfungsi


membantu pemecahan asam lemak rantai panjang (C20). Reaksi ini terjadi dalam mitokondria
masuk dengan karnitin, bila ß- oksidasi berakhir pada oktanoil KoA, reaksi ini berakhir pada
asetil karnitin. Reaksi ini diinduksi kadar tinggi lemak. α-Oksidasi asam lemak yaitu pengeluaran
1 karbon dari COOH pada jaringan otak yang tidak berikatan dengan KoA dan tidak terbentuk
ATP. Pengeluaran Metil di 3C yang menghalangi ß-oksidasi (oksidasi as.fitanat dari fitol).

24
Reaksi ini terjadi pada kelainan Refsum yaitu penyakit yang mencegah terjadinya oksidasi asam
fitanat.

L. ANALISI LEMAK

A. Uji Kualitatif Lemak

Penentuan adanya lipida atau lemak dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan berbagai
macam analisa. Salah satunya adalah dengan menggunakan analisa kualitatif untuk menentukan
adanya lipida atau tidak yaitu:

a. Kelarutan Lipid
Lipid dan senyawa derivatnya memiliki karakteristik kelarutan yang berbeda. Lipida
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti aseton, alkohol, kloroform atau
benzena. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid
dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut
karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama
nonpolar
b. Uji Kobalt Asetat

Uji ini digunakan untuk membedakan lipid yang terdiri atas asam lemak jenuh dan tak
jenuh. Uji ini dilakukan dengan mencampurkan beberapa tetes lipid ke dalam 3 mL dietil eter
dan ditambahkan 3 mL kobalt asetat 1%. Campuran dibiarkan membentuk inversi tanpa
dikocok sampai membentuk dua lapisan. Jika lipid yang diuji mengandung asam lemak jenuh
maka lapisan atas akan jernih dan akan terbentuk endapan pada lapisan bawah. Sedangkan
asam lemak tak jenuh akan membentuk lapisan atas berwarna biru kehijauan dan lapisan
bawah tidak berwarna.

c. Uji Salkowski Untuk Kolesterol


Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasikeberadaan
kolesterol. Kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat lalu dengan volume yang sama
ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat berfungsi sebagai pemutusikatan ester lipid. Apabila
dalam sampel tersebut terdapat kolesterol, maka lapisankolesterol di bagian atas menjadi
berwarna merah dan asam sulfat terlihat berubahmenjadi kuning dengan warna fluoresens
hijau.

B. Uji Kuantitatif Lemak

Penentuan adanya lipida atau lemak dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan berbagai
macam analisa. Salah satunya adalah dengan menggunakan analisa kuantitatif untuk menentukan
adanya lipida atau tidak yaitu:

25
a. Uji Bilangan Reichert Meisel (BRM)

BRM adalah jumlah 0,1N basa yang di perlukan setiap 5 gram lemak untuk menetralkan
asam-asam lemak yang mudah menguap pada destilasi, yaitu asam lemakdengan C6 dan C4
(kaproat dan butirat). Analisis ini banyak di gunakan untuk menganalisis pemalsuan mentega
yang di campur minyak lain. Minyak BRM untuk mentega antara 24-34, lebih tinggi dari
minyak lain.

b. Uji Bilangan Penyabunan (BP)

BP adalah jumlah Mg KOH yang di butuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak. Untuk
menetralkan 1 molekul gliserida di perlukan 3 molekul alkali. Apabila sejumlah sampel
lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol,maka KOH akan bereaksi
dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul lemak. Larutan
alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasimenggunakan HCl sehingga KOH yang
bereaksi dapat diketahui.Dalam penetapan bilangan penyabunan, biasanya larutan alkali
yangdigunakan adalah larutan KOH, yang diukur dengan hati-hati kedalam tabung buretatau
pipet. Bilangan penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secarkasar. Pada
trigliserida dengan asam lemak rantai C nya pendek akan di dapat BPyang lebih tinggi dari
pada asam lemak dengan rantai C panjang. Mentega yang kadarbutirat nya tinggi mmpunyai
BP yang paling tinggi.

c. Uji Bilangan Iodin

Bilangan iodine adalah gram iodine yang diserap oleh 100 gram lemak. 𝐼2 akan
mengadisi ikatan asam lemak tidak jenuh bebas maupun dalam bentuk ester.Bilangan iodine
tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam lemak. Lemakyang akan diperiksa
dilarutkan dalam kloroform (CCl4) kemudian ditambahkanlarutan iodine berlebihan ( 0,1-
0,5 gram.) sisa iodine yang tidak bereaksi dititrasidengan tiosulfat

26
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
A. Lipid (Lemak) merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam sel
jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti (eter,
kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Dimana lemak
disusun oleh unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
B. Adapun karakteristik yang dimiliki lipid, diantaranya adalah :Hidrolisis dari lipid
menghasilkan asam lemak., tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut
organik , mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen , tidak mempunyai
satuan yang berulang, ,Insulator panas,Insulator listrik,Sumber tenaga,menyusun
seluler : membran, mitokondria, sitoplasma.Kelarutan rendah bila Makin panjang
rantainya Adanya gugus hidroksil menaikkan kelarutannya.Ikatan rangkap lipid
menyebabkan terdapat bentuk cis dan trans isomer.,makin jenuh maka makin tinggi
titik didih.
C. Jenis jenis lipid( lemak)
- Berdasarkan sumber lemak : Lemak hewani dan lemak nabati
- Berdasarkan struktur kimia penyusunnya : trigliserida, fosfolipid,
lipoprotein,steriod
- Bedasarkan ikatan kimianya : lemak jenuh dan lemak tak jenuh
- Berdasarkan sifatnnya : lemak jahat dan lemak baik
D. Fungsi lipid secara umum :
- Sebagai sumber energi yang efisien ketika tersimpan dalam jaringan adiposa
bagi tubuh.
- Sebagai sumber asam lemak esensial.
- Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
- Sebagai pelindung dan pengaturan suhu tubuh.
E. Bahaya lipid dan cara mengatasinya :
Bahaya lipid adalah hipokolesterol dan cara mengatasi Mengurangi asupan lemak
jenuh dan kolesterol ,Penurunan berat badan dan Meningkatkan Aktivitas Fisik yang
Teratur
F. Metabolisme lipid adalah sintesis dan degradasi lipid dalam sel, yang melibatkan
pemecahan atau penyimpanan lemak untuk energi, Metabolisme lipid sering dimulai
dengan hidrolisis, yang terjadi dengan bantuan berbagai enzim dalam sistem
pencernaan.Metabolisme lipid terjadi juga pada tumbuhan, meskipun prosesnya
berbeda dibandingkan dengan hewan.Langkah kedua setelah hidrolisis adalah
penyerapan asam lemak ke dalam sel epitel dinding usus.Dalam sel epitel, asam
lemak dikemas dan diangkut ke seluruh tubuh.

27
G. Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid yang memiliki bentuk berupa
kepala dan ekor. Kepala asam lemak berupa gugus karboksil yang diberi nomor
karbon 1 dan ekor berupa senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Asam lemak
jenuh adalah asam lemak yang rantai hidrokarbon pembentuknya tidak memiliki
ikatan rangkap sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap
H. Biosintesis Asam Lemak adalah proses dimana tubuh mengubah Asetil-KoA dan
Malonil-KoA menjadi asam lemak yang diawali oleh pembentukan Malonil-KoA dari
Asetil-KoA dengan bantuan Biotin Karboksilase dan enzim karboksil Transferase.
Malonik KoA yang diperoleh selanjutnya menjadi prekursor dari asam lemak. Proses
ini terjadi di dalam sitosol atau sitoplasma terutama sitoplasma sel hati, sel lemak dan
kelenjar susu. Dalam proses ini asetil KoA bertindak sebagai substrat langsung atau
bahan utamanya sedangkan palmitat sebagai produksi hasil akhirnya.
I. Ketogenesis adalah proses pembentukan badan-badan keton dimana proses ini terjadi
akibat pemecahan lemak dan karbohidrat tidak seimbang, digunakan sebagai sumber
energi alternatif bagi tubuh. Keton diproduksi secara fisiologis oleh tubuh dalam
jumlah sedikit sebagai sumber energi. Peningkatan regulasi jalur ketogenesis terjadi
pada saat simpanan karbohidrat tubuh menurun drastis atau kadar asam lemak
meningkat
J. Produksi Lemak di dalam tubuh adalah lemak dalam bentuk trigliserida, yaitu hasil
dari metabolisme lemak dari berbagai, tidak hanya sumber makanan berlemak saja,
namun sumber makanan protein dan karbohidrat juga bisa membentuk
trigliserida.Dimana karbohidrat diubah menjadi lemak dan juga protein diubah
menjadi lemak
K. Proses β-oksidasi adalah pemecahan 2 atom karbon sekaligus dari molekul asil-KoA.
β-oksidasi asam lemak (fatty acid β-oxidation/ FAO) adalah suatu proses yang
berjalan dalam beberapa step. Langkah-langkah ini merupakan pemecahan asam
lemak menjadi beberapa jaringan yang memproduksi energi. Asam lemak masuk ke
dalam sel melalui pengangkut asam lemak yang ada pada permukaan sel. Tahap
reaksi ini meliputi aktifasi dalam hal ini melibatkan karnitin, dehidrogenasi, hidratasi,
dehidrogenasi dan tiolasi
L. Analisis Lipid
- analisa kualitatif untuk menentukan adanya lipida atau tidak yaitu:uji
kelarutan lipid , uji kobalt asetat ,dan uji salkowski
- analisa kuanitatif untuk menentukan adanya lipida atau tidak yaitu:uji
bilangan Reichert Meisel(BRM),uji Bilangan Penyabungan( Bp) dan uji
bilangan iodin

28
B. SARAN

Semoga dengan makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama bagi kaum mahasiswa maupun pelajar dalam memahami mengenai hidrogen.
Selain itu bagi pembaca makalah ini, tentulah makalah ini tentunya masih kurang dari
kata sempurna dan kami mohon maaf atas tas kekurangan kami dalam pembuatan
makalah ini . Dengan adanya makalah ini dapat menjadi referensi baru bagi para pembaca
dan membawa dampak yang positif bagi khalayak pembaca nya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, Y.A.N., Fitri, A.S. (2019). Uji Lipid Pada Minyak Kelapa, Margarin, dan

Gliserol. Jurnal Sainteks. 16(1):19-23.

Indah, Irfanuddin, Krisna Murti.(2019). Pengaruh Diet Ketogenik Terhadap Proliferasi Dan
Ketahanan Sel Pada Jaringan Pankreas. Jurnal JMJ,Vol. 7: 1, Hal 102-116.

Mamuaja, Christine F. 2017. Lipida. Unsrat Press. Manado.

Mimim Kusmiyati.(2016). Praktikum Kimia Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Santika, I.G.P.N.A. 2016. Pengukuran Tingkat Kadar Lemak Tubuh Melalui Jogging Selama 30
Menit Mahasiswa Putra Semester IV FPOK IKIP PGRI BALI. Jurnal Pendidikan
Kesehatan Rekreasi. 1(1): 89-98.

Sumardjo, Damin. (2009). Pengantar Kimia. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Poedjaji, (1994), Dasar-Dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.


Supardan, 1989, Metabolisme Lemak, Lab. Biokimia Universitas Brawijaya, Malang

Wahjuni,Sri.(2013).Metabolisme Biokimia.Denpasar : Udayana University Press.

Wulandari,Endah., dan Hendarmin, Laifa Annisa.(2010).Integrasi Biokimia dalam ModuL


Kedokteran.Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

30

Anda mungkin juga menyukai