Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENYAKIT MENULAR

Di susun oleh :

Nama : Ni kadek sufiadiani

Npm : 115 018 030

Semester : VI (enam)

Prodi : Kesehatan Masyrakat

Dosen pembimbing :

NI MADE RAI MARLENI SKM,M.KES

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu


Tahun ajaran 2021
A. Pengertian dan Jenis Penyakit Menular
Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau
toksinnya, yang berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang
ditularkan/ ditansmisikan kepada pejamu (host) yang rentan. Penyakit
menular (Communicable Desease) adalah penyakit yang disebabkan oleh
adanya agen penyebab yang mengakibatkan perpindahan atau penularan
penyakit dari orang atau hewan yang terinfeksi, kepada orang atau hewan
yang rentan (potential host), baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui perantara (vector) atau lingkungan hidup.
Penyakit-penyakit menular dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
yaitu:
1. Penyakit menular potensial mewabah
Ke dalam kelompok ini dimasukkan sejumlah penyakit menular berikut:
a. Diare
b. Demam berdarah dengue
c. Malaria
2. Penyakit menular endemik tinggi
Ke dalam kelompok ini dimasukkan sejumlah penyakit berikut:
a. Tuberkulosis paru
b. Lepra (Morbus Hansen)
c. Anjing gila (Rabies)
Antraks
3. Penyakit menular penting lain
Ke dalam kelompok ini dimasukkan sejumlah penyakit berikut:
a. Penyakit menular seksual
1. Sifilis (Raja Singa)
2. Gonorhoe (kencing nanah)
3. HIV/ AIDS
b.  Penyakit menular lain
Hepatitis-B
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
B. Cara Penularan Penyakit Menular
Dikenal beberapa cara penularan penyakit menular yaitu:
1. Penularan Langsung
mekanisme ini menularkan bibit penyakit langsung dari sumbernya
kepada orang lain. Hal ini bisa melalui kontak langsung seperti melalui
sentuhan, gigitan, hubungan seksual, percikan yang mengenai
conjunctiva, selaput lendir dari mata, hidung atau mulut pada waktu
orang lain bersin, batuk, meludah, bernyanyi atau bercakap (biasanya
pada jarak yang kurang dari 1 meter)
2. Penularan Tidak Langsung
Penularan tidak langsung terdiri atas :
a. Penularan melalui alat – alat yang terkontaminasi seperti mainan
anak-anak, saputangan, kain kotor, tempat tidur, alat masak atau alat
makan, instrumen bedah, air, makanan, susu, produk biologis seperti
darah, serum, plasma, jaringan organ tubuh, atau segala sesuatu yang
berperan sebagai perantara dimana bibit penyakit di “angkut” dibawa
kepada orang/binatang yang rentan dan masuk melalui “Port d’entre”
yang sesuai. Bibit penyakit tersebut bisa saja berkembang biak atau
tidak pada alat tersebut sebelum ditularkan kepada orang/binatang
yang rentan. Ini lebih dikenal dengan food and water borne disease.
b. Penularan Melalui Vektor. Cara ini meliputi hal-hal yang sederhana
seperti terbawanya bibit penyakit pada saat serangga merayap ditanah
baik terbawa pada kakinya atau pada belalainya, begitu pula bibit
penyakit terbawa dalam saluran pencernaan serangga.

C. Program Pemberantasan Penyakit Menular


Sampai saat ini masalah penyakit menular masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat dan menjadi penyebab kesakitan dan kematian utama
di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah dan
kelompok rentan. Meskipun berbagai program pemberantasan penyakit
menular telah dilaksanakan, masih dijumpai berbagai kendala yang
menghambat keberhasilan program antara lain karena belum digunakannya
secara konsisten data epidemiologi dalam pengambilan keputusan di semua
tingkatan, belum terlaksananya desentralisasi manajemen dan pembiayaan
pelayanan kesehatan serta belum optimalnya peranserta masyarakat.
Berbagai permasalahan dan kendala tersebut erat kaitannya dengan kualitas
sumberdaya pengelola program baik dari segi teknis maupun manajemen.
Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak
menular. Penyakit menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah:
malaria, demam berdarah dengue, tuberkulosis paru, HIV/ AIDS, diare,
polio, filaria, kusta, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, termasuk penyakit karantina dan risiko masalah kesehatan
masyarakat yang memperoleh perhatian dunia internasional (public health
risk of international concern)
Adapun Kebijakan Pelaksanaannya yaitu:
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mendorong
peran, membangun komitmen, dan menjadi bagian integral pembangunan
kesehatan dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sehat dan
produktif terutama bagi masyarakat rentan dan miskin hingga ke desa.
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diselenggarakan melalui
penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat, imunisasi, peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengendalian faktor risiko baik di
perkotaan dan di perdesaan.
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans epidemiologi
dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan kewaspadaan dini, guna
mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit antar daerah maupun antar
negara yang melibatkan masyarakat hingga ke desa.
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk
mengembangkan sentra rujukan penyakit, sentra pelatihan
penanggulangan penyakit, sentra regional untuk kesiapsiagaan
penanggulangan KLB/ wabah.
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk memantapkan
jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat
termasuk swasta untuk percepatan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan,
pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk dilakukan
melalui penyusunan, review, sosialisasi, dan advokasi produk hukum
penyelenggaraan program pencegahan dan pemberantasan penyakit di
tingkat pusat hingga desa.
7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk meningkatkan
profesionalisme sumberdaya manusia di bidang pencegahan dan
pemberantasan penyakit sehingga mampu menggerakkan dan
meningkatkan partisipasi masyarakat secara berjenjang hingga ke desa.
8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk meningkatkan
cakupan, jangkauan, dan pemerataan pelayanan penatalaksanaan kasus
penyakit secara berkualitas hingga ke desa.
Adapun langkah-langkah pemberantasan penyakit menular yaitu :
a. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
b. Melaporkan penyakit menular.
c. Menyelidiki di lapangan untuk mengetahui benar atau tidaknya
laporan yang masuk untuk menemukan kasus-kasus lagi dan untuk
mengetahui sumber penularan.
d. Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber
infeksi.
e. Pemberantasan vektor (pembawa penyakit)
f. Pendidikan kesehatan.

Cara-cara pencegahan penyakit menular secara umum, yaitu :


a.  Mempertinggi nilai kesehatan.
Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan
usaha kesehatan lingkungan (sanitasi).
b. Memberi vaksinasi/imunisasi
Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam, yaitu :
Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin ( bibit
penyakit yang telah dilemahkan), sehingga tubuh akan dipaksa
membuat antibodi. Contohnya pemberian vaksin BCG, DPT, campak,
dan hepatitis.
Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang mengandung
antibodi. Contohnya pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).
c. Pemeriksaan kesehatan berkala
Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya suatu
penyakit, sehingga munculnya wabah dapat dideteksi sedini mungkin.
Dengan cara ini juga, masyarakat bisa mendapatkan pengarahan rutin
tentang perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha
mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapat vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai