Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN 0854-0675

Volume 15, Nomor 1, Januari 2007 Artikel Penelitian: 9-14

Identifikasi Unsur-Unsur Berdasarkan Spektrum Emisi Menggunakan


Jaringan Syaraf Tiruan
Eko Prasetyo1, Much. Azam1, Jatmiko Endro Suseno1
1
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Diponegoro

ABSTRACT---Neural network program for elements identification based on its emission spectrum has
been made using backpropagation method. The programming language which was used is MATLAB 7.0. This
neural network has a single hidden layer. Training and testing data are emission spectrum data which are
emission wavelength from each element. Training process was done by introducing known emission spectrum
data to neural network program. Neural network program has been successful to identify elements based on its
emission spectrum. Training process will be faster if we adjust the number of hidden layer’s neuron as 100, the
value of learning rate as 0,049 and the value of momentum as 0,98. The neural network accuracy of identifying
elements is determined by the value of error target. Error target. The value of target error about 10-2 has accuracy
97,14% and the value of target error about 10 -4 has accuracy 100%.

Key words: Neural network, backpropagation method, and emission spectrum

PENDAHULUAN cokkannya dengan spektrum-spektrum emisi


Sejak ditemukannya metode spek- unsur yang telah diketahui, hal tersebut dapat
troskopi untuk mempelajari unsur-unsur dalam memakan waktu yang relatif lama apalagi jika
alam, penelitian tentang unsur-unsur tersebut jumlah unsur yang akan diidentifikasi cukup
semakin pesat baik yang menyangkut banyak.
penelitian dan pengembangan unsur itu sendiri Berangkat dari sifat spektrum emisi
maupun aplikasi dan manfaatnya pada kehi- unsur yang spesifik, maka jaringan syaraf
dupan manusia. Salah satu aktivitas penelitian tiruan dapat digunakan untuk mengidentifikasi
dan pengembangan terhadap unsur adalah unsur-unsur. Metode jaringan syaraf tiruan
menyangkut teknologi pengamatan spektrum untuk identifikasi unsur tersebut dibuat dengan
yang dipancarkan. Suatu unsur jika dikenai menggunakan bahasa pemrograman Matlab
energi akan menyerap energi tersebut sehingga yang memiliki fungsi-fungsi jaringan syaraf
terjadi keadaan eksitasi, dan ketika unsur lengkap sehingga tidak perlu menuliskan
tersebut kembali ke keadaan dasarnya maka banyak perintah-perintah pemrograman untuk
unsur tersebut akan melepaskan energi dalam membentuk suatu jaringan syaraf, cukup
bentuk foton. Foton-foton yang diemisikan menggunakan fungsi-fungsi yang sudah dise-
oleh unsur tersebut membentuk spektrum. diakan Matlab secara lengkap untuk mem-
Antara unsur yang satu dengan unsur lainnya bentuk suatu jaringan syaraf. Dengan adanya
memiliki spektrum spesifik yang berbed-beda. fasilitas Graphical User Interface (GUI) dalam
Dengan sifat yang spesifik ini, unsur-unsur Matlab maka dapat dibuat program yang
tersebut dapat dengan mudah dikenali polanya mudah dioperasikan pemakai. Dari penelitian
sehingga dapat diidentifikasi dengan mudah ini diharapkan identifikasi unsur-unsur dapat
pula antara unsur yang satu dengan yang dilakukan secara lebih akurat dan efisien.
lainnya berdasarkan spektrum emisi masing-
masing unsur. Spektrum Emisi
Selama ini identifikasi spektrum emisi Spektrum emisi didapatklan dari alat
dilakukan secara manual melalui pencocokan yang disebut spektrometer.Terdapat beberapa
spektrum unsur yang sudah diketahui dengan tipe spektrum emisi yaitu spektrum kontinyu,
spektrum unsur yang belum diketahui. Setelah spektrum pita dan spektrum garis. Spektrum
panjang gelombang suatu spektrum emisi kontinyu dikarakterisasi oleh emisi tak terputus
unsur ditentukan kemudaian pengidentifikasian sepanjang panjang daerah panjang gelombang
unsur tersebut dilakukan dengan menco- terkait. Spektrum pita dihasilkan oleh molekul

Prasetyo, Azam, Endro Suseno: Identifikasi Unsur-Unsur 9


Artikel Penelitian

tereksitasi. Setiap molekul mengemisikan pita 1 1 1 


yang merupakan karakteristik dari molekul  R 2  2  u = 2, 3, 4
oleh karena itu sering pula disebut sebagai
 1 u 
spektum molekular. Spektrum pita terdiri dari ……………………………………...(2)
kelompok garis-garis yang sangat berdekatan. Dalam daerah inframerah telah didapatkan 3
Spektrum garis diperoleh saat bahan deret spektral yaitu:
pengemisi cahaya berupa atom. Oleh karena 1  1 1 
Paschen  R 2  2  u = 4, 5, 6
itu sering disebut spektrum atomik. Pada  3 u 
molekul terdapat level-level energi rotasi dan …………………………...…..............(3)
vibrasi yang dilapiskan pada level energi
1  1 1 
elektronik. Spektrum garis tergantung pada Brackett  R 2  2  u = 5, 6, 7
tipe atom. Asal spektrum garis dapat dijelaskan  4 u 
menggunakan dasar teori Bohr. Jika atom ………………………..……..........….(4)
berada pada keadaan dasar, elektron-elekt- 1  1 1 
ronnya berada pada tingkat-tingkat energi Pfund  R 2  2  u = 6, 7, 8
terendah. Ketika atom tereksitasi, elektron-  5 u 
elektronnya bergerak ke tingkat energi di ……………..……….............………..(5)
atasnya. Elektron tereksitasi mengemisikan
foton ketika kembali ke tingkat energi di Jaringan Syaraf Tiruan
bawahnya. Radiasi emisi dari atom tereksitasi Jaringan syaraf tiruan adalah sistem
membentuk garis spektral diskrit (Chatwal & pemrosesan informasi yang memiliki karak-
Anand, 1985). teristik mirip dengan jaringan syaraf biologi.
Jumlah garis spektral atom unsur Istilah jaringan syaraf tiruan digunakan karena
tergantung pada konfigurasi elektron atau jaringan syaraf ini diimplementasikan dengan
banyaknya elektron dalam orbital yang menggunakan program komputer yang mampu
terdapat pada suatu sub kulit. Karakteristik menyelesaikan sejumlah proses perhitungan
suatu garis spektra ditentukan oleh panjang selama proses pembelajaran, cara kerja
gelombang dan intensitas garis spektra jaringan syaraf tiruan meniru cara kerja otak
tersebut. manusia.
Jika gas atomik atau uap atomik yang Secara umum cara kerjanya adalah
bertekanan sedikit di bawah tekanan atmosfer dengan memproses sinyal yang diterima
dieksitasi dengan mengalirkan arus listrik kemudian didistribusikan melewati jaringan
radiasi yang dipancarkan hanya mempunyai dan disimpan sebagai bobot di setiap neuron.
spektrum yang berisi panjang gelombang Selama proses pembelajaran, dilakukan proses
tertentu saja. (Beiser, 1991). penyesuaian bobot dan batas nilai-nilai
Pada abad 19 ditemukan bahwa diperoleh output yang diinginkan.
panjang gelombang yang terdapat pada Arsitektur dasar JST secara umum
spektrum atomik jatuh pada kumpulan tertentu terlihat pada gambar 1, terdiri dari input layer
yang disebut deret spektral. J. J Balmer pada yang digunakan untuk menerima pola masukan
tahun 1885 mempelajari bagian tampak dari dan output layer sebagai keluaran untuk
spektrum hidrogen. Rumus Balmer untuk memperoleh tanggapan (respons). Di antara
panjang gelombang dalam deret memenuhi kedua layer tersebut biasanya terdapat hidden
persamaan: layer jika keluaran yang diperoleh belum
menampakkan hasil yang cukup representatif.
1  1 1 
 R 2  2  u = 3, 4, 5 Setiap neuron pada setiap layer terhubung
 2 u  dengan neuron-neuron di layer berikutnya.
……………………………………(1) Jaringan syaraf tiruan dibentuk sebagai
Nilai R disebut tetapan Rydberg, R = generalisasi model matematika dari jaringan
1,097x10-3 A°-1 syaraf biologi (Siang, 2005).
Dalam daerah ultraviolet terdapat deret Lyman
dengan persamaan:

J. Sains & Mat. Vol. 15, No.1 Januari 2007: 9-14 10


Artikel Penelitian

diaktifkan. Setelah neuron tersebut diaktifkan


maka neuron tersebut akan mengirimkan
output melalui bobot – bobot outputnya ke
semua neuron yang berhubungan dengannya
(Kusumadewi, 2003).

Metode Backpropagation
Dalam jaringan syaraf tiruan ada
bermacam–macam metode pelatihan, dian-
Input layer Hidden layer
Output layer taranya adalah perceptron, jaringan basis
radial, backpropagation, jaringan reccurent
Gambar 1. Struktur sebuah jaringan syaraf dan lain–lain. Metode backpropagation meru-
tiruan (Rokhmadi dan Subekti, 2001) pakan metode yang handal digunakan untuk
pengenalan pola.
Metode backpropagation merupakan
Komponen Jaringan Syaraf Tiruan algoritma pembelajaran yang terawasi dan
Jaringan syaraf tiruan memiliki biasanya digunakan oleh perceptron dengan
beberapa tipe, namun sebagian besar memiliki banyak lapisan untuk mengubah bobot – bobot
komponen–komponen yang sama. Seperti otak yang terhubung dengan neuron – neuron yang
manusia, jaringan syaraf tiruan juga terdiri dari ada pada lapisan tersembunyi. Metode
beberapa neuron. Neuron–neuron tersebut akan pembelajaran pada jaringan syaraf disebut
mentransformasikan informasi yang diterima terawasi jika output yang diharapkan telah
melalui sambungan keluarnya menuju ke diketahui sebelumnya. Algoritma backpro-
neuron–neuron yang lain, hubungan ini di pagation menggunakan error output untuk
kenal dengan sebutan bobot. Informasi tersebut mengubah bobot – bobotntya dalam arah
disimpan pada suatu nilai tertentu pada bobot mundur (backward). Untuk mendapatkan error
tersebut. ini, tahap perambatan (forward propagation)
harus dikerjakan terlebih dahulu. Pada saat
perambatan maju, neuron – neuron diaktifkan
dengan menggunakan fungsi aktivasi
sigmoid (Kusumadewi, 2003).

METODE PENELITIAN
Metode pelatihan yang digunakan
Gambar 2. Struktur neuron jaringan syaraf dalam aplikasi ini adalah metode backpro-
(Kusumadewi, 2003) pagation. Metode ini merupakan metode yang
paling banyak digunakan dalam banyak
Struktur neuron pada jaringan syaraf aplikasi, hal ini dikarenakan kemudahannya
tiruan digambarkan seperti pada gambar 2., dalam melakukan proses pelatihan. Backpro-
neuron buatan tersebut memiliki cara kerja pagation terdiri dari dua fase, antara lain fase
yang sama dengan neuron biologis. Informasi maju yaitu mempropagasikan pola masukan,
yang diidentifikasi sebagai input akan dikirim kemudian fase mundur yang merupakan fase
ke neuron dengan bobot kedatangan tertentu. adaptasi pola keluaran. Besarnya error
Input ini kemudian diproses oleh fungsi diumpankan balik dalam operasi jaringan
perambatan dengan menjumlahkan nilai – nilai melalui lapisan tersembunyi.
semua bobot yang akan datang, hasil Proses pelatihan dilakukan melalui
penjumlahan kemudian dibandingkan dengan pengaturan nilai bobot, error dikuadratkan
nilai ambang tertentu melalui fungsi aktivasi dalam setiap iterasi sehingga error minimum
tiap neuron. Jika input tersebut melewati nilai cepat diperoleh. Proses pengaturan bobot akan
ambang tertentu maka neuron tersebut akan berhenti sampai pada tingkat toleransi error
diaktifkan, sebaliknya jika input tidak yang ditentukan.
melewati nilai ambang maka neuron tak akan

Prasetyo, Azam, Endro Suseno: Identifikasi Unsur-Unsur 11


Artikel Penelitian

Jaringan syaraf tiruan menggunakan dengan mengubah-ubah nilai target error


metode backpropagation dengan satu lapisan sedangkan harga parameter lainnya tetap.
tersembunyi. Jumlah neuron pada lapisan Harga target error berkisar dari 10-1 sampai 10-
10
tersembunyi dapat ditentukan sendiri oleh , laju belajar (learning rate) 0,01, momentum
user, sedangkan pada lapisan output terdapat 0,3, dan jumlah neuron 500.
satu neuron. Fungsi aktivasi yang digunakan .Untuk melihat gambaran hubungan
pada lapisan tersenbunyi adalah fingsi sigmoid antara target error dan jumlah iterasi yang
bipolar sedangkan pada lapisan output terjadi secara lebih jelas, dapat dilihat dari
digunakan fungsi aktifasi fungsi identitas. gambar 3 di bawah ini.
Data pelatihan berupa data spektrum
emisi, yang diambil sebagai data pelatihan 16000
adalah panjang gelombang emisi keempatbelas 14000

unsur. Data pelatihan ditulis dalam listing 12000

program pada m-file untuk menu latih. Kisaran 10000

epoh
panjang gelombang emisi ditentukan sede- 8000

6000
mikian rupa sehingga dalam range itu terdapat 4000
panjang gelombang emisi untuk keempatbelas 2000
unsur. Dalam penelitian ini diambil range 0

panjang gelombang cahaya tampak dengan 1.00E+00 1.00E-02 1.00E-04 1.00E-06 1.00E-08 1.00E-10

jumlah data untuk tiap unsur 17 buah. target eror

Data uji merupakan data spektrum


emisi unsur yang akan diidentifikasi oleh Gambar 3. Grafik hubungan target error dan
program, data ini disimpan dala file berformat jumlah iterasi
dat. Jumlah data uji dan kisaran panjang
gelombangnya harus sama dengan data Pada pengujian pengaruh jumlah
pelatihan. neuron, digunakan nilai learning rate 0,01,
Input pelatihan berupa matriks 17x14, momentum 0,3 dan target error 10-4. Dari
tiap kolom mewakili spektrum emisi tiap unsur pengujian yang dilakukan, jumlah neuron yang
dalam hal ini ada 14 spektrum emisi unsur- paling efektif untuk melakukan pelatihan
unsur yang dilatihkan dalam jaringan. ke- jaringan pada program ini adalah 510 buah
empatbelas unsur tersebut secara berurutan dengan jumlah iterasi yang terjadi sebanyak
adalah argon, kalsium, karbon, helium, 6532 iterasi.
hidrogen, besi, magnesium, neon, nitrogen, Dari gambar 4 terlihat bahwa jumlah
oksigen, silikon, sodium, sulfur, xenon. Target maksimal neuron pada lapisan tersembunyi
pelatihan berupa matriks 1x14 dimana kolom yang dapat digunakan untuk pelatihan dengan
pertama hingga terakhir merupakan bilangan learning rate 0,01 dan momentum 0,3 adalah
bulat dari 1 sampai 14. bilangan 1 merupakan sekitar 520, lebih dari jumlah itu proses
target pelatihan unsur pertama, bilangan 2 pelatihan membutuhkan iterasi yang tak
merupakan target unsur kedua dan seterusnya. terhingga atau bahkan tidak akan pernah
mencapai target error yang diharapkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN 30000

Pengujian Karakteristik Jaringan Syaraf 25000

Tiruan 20000

Untuk mengetahui karakteristik


epoh

jaringan syaraf tiruan, dilakukan berbagai 15000

pengujian dengan melakukan variasi pada 10000

parameter-parameter pelatihan. Pengujian 5000

dilakukan dengan melihat pengaruh harga-


0
harga parameter pelatihan terhadap kecepatan 10 110 210 310 410 510

pelatihan. neuron

Dalam pengujian pengaruh target error Gambar 4. Grafik pengaruh jumlah neuron
terhadap lama pelatihan, jaringan dilatih terhadap jumlah iterasi

J. Sains & Mat. Vol. 15, No.1 Januari 2007: 9-14 12


Artikel Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh learning Uji Kemampuan Identifikasi Hasil


rate terhadap kecepatan pelatihan dilakukan Pelatihan dengan Berbagai Variasi Data
pengujian dengan melakukan variasi nilai Untuk mengetahui apakah jaringan
learning rate untuk beberapa jumlah neuron dapat melakukan identifikasi terhadap data
yang berbeda, learning rate divariasi dari spektrum dari jenis unsur yang sudah
0,002 sampai pelatihan jaringan tidak dapat dilatihkan maka dilakukan pengujian dengan
mencapai harga target error. menggunakan berbagai variasi data spektrum.
100000
Seluruh data spektrum tersebut diidentifikasi
90000 satu persatu dan dilihat apakah teridentifikasi
80000 sesuai dengan unsur asalnya atau tidak.
70000
neuron=100 Pengujian pertama dilakukan dengan
menentukan target error sebesar 10-2. Tabel
60000 neuron=200
epoh

50000 neuron=300

40000 neuron=400 4.8 merupakan hasil pengujian jaringan dengan


30000
neuron=500
target error sebesar 10-2, dari tabel terlihat
20000 output masing-masing data masukan. Kolom
10000
data asli merupakan hasil identifikasi untuk
0
0.002 0.012 0.022 0.032 0.042 0.052 data asli atau data yang digunakan untuk
learning rate pelatihan. Kolom 0 - 0,1A° adalah hasil
Gambar 5. Grafik pengaruh learning rate pelatihan untuk data yang memiliki pergeseran
terhadap jumlah iterasi panjang gelombang spektrum sebesar 0 - 0,1A°
Pada Gambar 5 terlihat hubungan dari data spektrum asli, demikian juga untuk
antara learning rate terhadap jumlah iterasi kolom 0 - 1 A°, 0 - 2 A° dan 0 - 3 A°.
Pada learning rate yang kecil pelatihan Pada pengujian data asli semua data
berlangsung lambat, dan kecepatan pelatihan dapat teridentifikasi dengan benar, demikian
meningkat cukup tajam, ditandai dengan juga untuk data dengan penyimpangan sebesar
penurunan jumlah iterasi yang cukup besar, 0 - 0,1A° °, 0 - 1 A° dan 0 - 2 A°. Tetapi
pada saat mula-mula. untuk data dengan penyimpangan 0 - 3A°,
Hasil pengujian variasi momentum tidak semua data dapat teridentifikasi. Pada file
pada jumlah neuron lapisan tersembunyi dat4 output yang dihasilkan adalah 4,6025 dan
sebanyak 100 buah dengan learning rate diset teridentifikasi sebagai hidrogen, padahal unsur
0,049 terlihat bahwa pada saat harga asalnya adalah helium. Helium diwakili oleh
momentum kurang dari 0,28 maka proses harga target 4 dengan kisaran output yang
pelatihan tak dapat mencapai target error yang diijinkan adalah 3,5 sampai 4,49999. Pada file
diinginkan. Proses pelatihan dapat mencapai dat10 juga terdapat kesalahan identifikasi,
target error pada saat momentum bernilai 0,28 output dari dat10 pada data dengan
sampai 0,98. Untuk melihat secara lebih jelas, penyimpangan 0 - 3A° adalah 9,4074
dapat dilihat grafik pada gambar 6. sedangkan harga target untuk dat10 adalah 10
dengan kisaran harga output yang memenuhi
adalah 8,5 sampai 9,49999. Data tersebut
teridentifikasi sebagai nitrogen padahal unsur
5500 asalnya adalah oksigen.
4500 Tabel 1. Hasil pengujian dengan target error
sebesar 10-2
epoh

3500

2500

1500

500
0.15 0.35 0.55 0.75 0.95 1.15
momentum

Gambar 6. Grafik pengaruh momentum


terhadap jumlah iterasi pada 100 buah neuron

Prasetyo, Azam, Endro Suseno: Identifikasi Unsur-Unsur 13


Artikel Penelitian

Dari tabel terlihat bahwa semakin yatu berturut-turut sebesar 0,0004, 0,002,
besar penyimpangan data dari data aslinya 0,0207, 0,041 dan 0,062. Nilai selisih target
maka selisih harga output dengan harga dan output yang lebih kecil merupakan indikasi
targetnya juga semakin besar. Jaringan dengan bahwa jaringan dengan harga target error 10-4
harga target error 10-2 tidak dapat memiliki kemampuan yang lebih baik.
mengidentifikasi semua data spektrum yang
diujikan. Maka pengujian selanjutnya dila- KESIMPULAN
kukan dengan mengatur harga target error 1. Program Jaringan Syaraf Tiruan yang
sebesar 10-4 dengan harapan semua data dapat telah dibuat dapat digunakan untuk
teridentifikasi. Seperti pada pengujian sebe- proses identifikasi unsur berdasarkan
lumnya, semua data diujikan satu persatu dan spektrum emisi.
dilihat hasil identifikasinya apakan sesuai 2. Dari pengujian karakteristik jaringan,
dengan unsur asalnya atau tidak. Hasil pengu- arsitektur jaringan yang paling baik
jian semua data tersebut dapat dilihat dalam adalah (17-100-1), jumlah input 17 buah,
tabel 2. jumlah neuron pada lapisan tersembunyi
Tabel 2. Hasil pengujian dengan target adalah 100 dan jumlah output 1, harga
error sebesar 10-4 learning rate efektif sebesar 0,049 dan
harga momentum efektif 0,98.
3. Dari hasil identifikasi semua data
pengujian, target error 10-2 memiliki
keakuratan sebesar 97,14%. Untuk target
error 10-4 semua data uji dapat
diidentifikasi dengan benar sehingga
keakuratannya 100%.
Data yang akan diidentifikasi harus
didapatkan dari peralatan dengan spesifikasi
yang sama dengan peralatan yang digunakan
untuk mendapatkan data pelatihan.
Pada jaringan hasil pelatihan dengan DAFTAR PUSTAKA
harga target error sebesar 10-4 semua data 1. Chatwal, G dan Anand, S. 1985.
dapat teridentifikasi sesuai dengan unsur Spectroscopy (Atomic and Molecular).
asalnya. Untuk unsur helium yang semula Bombay: Himalaya Publishing House
memiliki output 4,6025 pada jaringan dengan 2. Beiser, A. 1991. Konsep Fisika Modern.
target error 10-2, nilai outputnya dapat Jakarta: Erlangga
diperbaiki menjadi 4,3998 pada jaringan 3. Rokhmadi dan Subekti, R. M. 2001.
dengan target error 10-4. Hal ini menunjukkan Identifikasi Unsur-Unsur Radioaktif
bahwa jaringan dengan harga target error 10-4 dengan Menggunakan Jaringan Syaraf
memiliki kemampuan identifikasi lebih baik Tiruan. Serpong: P2TRR-BATAN
daripada jaringan dengan target error 10-2. 4. Siang, J. J. 2005. Jaringan Syaraf Tiruan
Secara umum selisih antara target dan Pemrogramannya Menggunakan
error dan output pada jaringan dengan target Matlab. Yogyakarta: Andi Offset
error 10-4 juga lebih kecil jika dibandingkan 5. Kusumadewi, S. 2003. Artificial
dengan selisih target error dan output pada Intelligence. Yogyakarta: Graha Ilmu
jaringan dengan target error sebesar 10-2. Nilai
selisih target dan output untuk data yang sama
pada jaringan dengan target error sebesar 10-4,

J. Sains & Mat. Vol. 15, No.1 Januari 2007: 9-14 14

Anda mungkin juga menyukai