Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada tahun 1988, OECD (Organitation for Economic Coorporation and


Development) di Paris,yakni organisasi pertama yang menyatakan bahwa negara-
negara maju setiap tahunnya kehilangan millyaran dolar Amerika dari bidang
transportasi hanya karena pengemudi tidak mempunyai cukup informasi terkait
mengenai navigasi [Krakiwsky, 1993]. IVHS AMERIKA (1992) adalah organisasi
pertama yang mengkuantifikasi pernyataan OECD tersebut. Dalam laporannya, IVHS
AMERIKA melaporkan bahwa pada tahun 1991 di Amerika Serikat 41.000 meninggal
akibat kecelakaan lalu lintas dan lebih dari 5 juta orang terluka. Disamping itu,
kemacetan lalu lintas disebut sebagai faktor penghilang produktifitas kerja yang
dianggap merugikan Amerika Serikat sebesar 100 milyar dollar per tahun.
Kecelakaan-kecelakaan lalu lintas, yang terkait dengan kemacetan lalu lintas,
mengkontribusikan kerugian lainya yang diperkirakan sebesar 70 milyar dollar per
tahun. Setelah mempelajari karakterisrik persoalan tersebut, IVHS AMERIKA
kemudian menyimpulkan bahwa sistem navigasi IVHS (Intelligent Vehicle Highway
systems), sekarang dinamakan ITS (Intelligent Transportation Systems) dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan diatas. ITS memadukan antara faktor
manusia (people), jalan (road), dan kendaraan (vehicles) dengan memanfaatkan
stade of the art teknologi informasi.

ITS merupakan perpaduan dari beberapa teknologi seperti penentuan posisi,


komunikasi, sistem informasi, kontrol dan elektronik. Dalam kaitannya dengan
teknologi pendukung ITS, GPS biasanya berperan sebagai teknologi penentuan
posisinya dan GIS (Geographic Information System) berperan sebagai teknologi
sistem informasinya [Arronoff, 1989; Autenucci et al.,1991].

Konsep Intelligent Transport System


Intelligent Transport System dalam bahasa Indonesia berarti sistem
transportasi cerdas. Intelligent Transport System atau biasa disingkat ITS pada
prinsipnya adalah penerapan teknologi maju di bidang elektronika, komputer dan
telekomunikasi untuk membuat prasarana dan sarana transportasi lebih informatif,
lancar, aman dan nyaman sekaligus ramah lingkungan. Sistem ini mempunyai tujuan
dasar untuk membuat sistem transportasi yang mempunyai kecerdasan, sehingga
dapat membantu pemakai transportasi dan pennguna transportasi untuk:
• Mendapatkan informasi.
• Mempermudah transaksi.
• Meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana transportasi.
• Mengurangi kemacetan atau antrian.
• Meningkatkan keamanan dan kenyamanan.
• Mengurangi polusi lingkungan.
• Mengefisiensikan pengelolaan transportasi.

Ruang Lingkup ITS


Lingkup ITS dapat berbeda pada masing-masing negara tergantung kepada kebijakan
yang dibuat. Secara umum ITS mempunyai lingkup-lingkup sebagai berikut:

1. Advanced Traveller Information System


2. Advanced Traffic Management System
3. Incident Management System
4. Electronic Toll Collection System
5. Assistance For Safe Driving
6. Support for Public Transportation
BAB 2

PEMBAHASAN

Transportasi Las Vegas sebagian besar di letakkan di system utara-selatan/timur-barat


jalan. Sementara sebagian besar warga memakai mobil sebagai kendaraan pribadi. BRT
memiliki rute yag luas hingga ke pedalaman. Las Vegas menjadi salah satu tujuan wisata
terbesar di dunia dan memiliki system transportasi yang nyaman. Las Vegas mengembangkan
dua sistem BRT: Metropolitan Area Express (MAX) dan Jalur & Downtown Express (SDX)
baris. MAX dibuka pada tahun 2004 dan SDX dibuka pada tahun 2010. MAX di kepalai oleh
komisi transportasi daerah Southern Nevada dan di operasikan oleh Transportasi Veolia. Max di
operasikan pada tanggal 30 juni 2004 dengan jalurnya yang di lewatinya yaitu downtown pusat
transportasi dan North Las Vegas.
MAX memanjakan penumpang dengan bentuk yag modern dan lebih besar dari
angkutan yang lainnya. MAX dapat menampung sampai 120 penumpang dan menggunakan
optic untuk mengarahkan ke setiap stasiun MAX. Bis Rapid Transit (BRT) di miliki oleh komisi
transportasi daerah Southern Nevada
Pembayaran tiket di lakukan di stasiun mesin penjual tiket berada di setiap stasiun dan
penumpang harus membayar ongkos sebelum bus datang di dalam bus. Petugas memeriksa
dan mengecek tiket itu kepada setiap penumpang. Supir yang mengemudikan kendaraan MAX
wajib memiliki dua tahun layananan bebas kecelakaan. Dapat diartikan bahwa supir tidak dapat
memiliki insiden kecelakaan selama dua tahun saat mengemudi untuk RTC transit. Supir di
wajibkan untuk mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertikat MAX.
SDX memiliki semua elemen dari MAX. SDX menghubungkan jalur downtown dengan
deuce.SDX berhasil mengingkatkan layanan pengendaraan. Bis SDX lebih memanjakan
penumpang dan lebih ramping dari bis regular, dan penumpang akan berhenti di stasiun yang
bagus, dibagun dengan fitur seni dan arsitektur yang menampilkan budaya lokal.
SDX akan bergabung dengan Boulder highway express, rutenya 15 mil menghububngkan
Las Vegas dan Henderson. Sebagian warga meminta light rail yaitu BRT yang memberikan
pengehamatan waktu penumpang dan uang, mengurangi kemacetan lalu lintas di sekitar Las
Vegas dan menciptakan lebih dari 500 pekerjaan.
BAB 3

PENUTUPAN

 KESIMPULAN

Dari perbedaan penerapan BRT di Las Vegas dan Jakarta yaitu dilihat dari segi
pelayanannya kepada penumpang. BRT Las Vegas mengembangkan dua system BRT yaitu
Metropolitan Area Express (MAX) dan jalur downtown (SDX) perbedaan BRT tersebut dapat
dilihat dari segi fasilitas dan layanan, apabila MAX menyediakan layanan regular kepada
penumpang, sedangkan SDX menyediakan layanan express kepada penumpang. Las Vegas
menerapkan rute bis hingga pedalaman kota tanpa harus sering berhenti di setiap halte.

Las Vegas tetap menerapkan layanan optimal pada bis regular (MAX) yaitu menyediakan
bis yang modern da besar sehingga dapat menangkut 120 penumpang, kemudian bis berikan
fasilitas optic untuk mengarahkan ke setiap stasiun. Pembayaran tiket di lakukan di stasiun dan
penumpang harus membayar ongkos sebelum menaiki bis. Las Vegas menerapkan kriteria
kepada supir bis agar wajib memiliki dua tahun layanan bebas kecelakaan. Pelayanan BRT di
kota maju seperti Las Vegas selalu memberikan fasilitas yang maksimal sehingga kekurangan
pun hamper tidak di miliki oleh BRT Las vegas.

Sedangkan penerapan BRT di Jakarta yaitu hampir memiliki kekurangan, seperti trans
Jakarta tidak dapat menyalip untuk memungkinkan bis tidak mengantri. Trans Jakarta
menampung hingga 300 penumpang dan masalah ini masih di anggap belum optimal.
Kemudian kurangnya informasi yang jelas untuk di berikan kepada penumpang

Anda mungkin juga menyukai

  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Heri Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Heri Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I Daun
    Bab I Daun
    Dokumen4 halaman
    Bab I Daun
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Heri Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Ulang
    Kata Ulang
    Dokumen10 halaman
    Kata Ulang
    RandiBagusSantoso
    Belum ada peringkat
  • Makalah Statistik 3
    Makalah Statistik 3
    Dokumen15 halaman
    Makalah Statistik 3
    anisyahlh
    Belum ada peringkat
  • Ukuran Gejala Pusat Statistika
    Ukuran Gejala Pusat Statistika
    Dokumen12 halaman
    Ukuran Gejala Pusat Statistika
    pipit
    Belum ada peringkat
  • Kata Ulang
    Kata Ulang
    Dokumen10 halaman
    Kata Ulang
    RandiBagusSantoso
    Belum ada peringkat
  • Makalah Statistik 3
    Makalah Statistik 3
    Dokumen15 halaman
    Makalah Statistik 3
    anisyahlh
    Belum ada peringkat
  • Konsep Sehat Sakit
    Konsep Sehat Sakit
    Dokumen2 halaman
    Konsep Sehat Sakit
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • PKM K
    PKM K
    Dokumen3 halaman
    PKM K
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Adilla Shabra Shatilla - Kelas E - Tugas 3 Statistika 1
    Adilla Shabra Shatilla - Kelas E - Tugas 3 Statistika 1
    Dokumen7 halaman
    Adilla Shabra Shatilla - Kelas E - Tugas 3 Statistika 1
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kelompok 4
    Presentasi Kelompok 4
    Dokumen13 halaman
    Presentasi Kelompok 4
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Dan 2
    BAB 1 Dan 2
    Dokumen7 halaman
    BAB 1 Dan 2
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Bahan Seminar
    Bahan Seminar
    Dokumen23 halaman
    Bahan Seminar
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Definisi Sehat
    Definisi Sehat
    Dokumen27 halaman
    Definisi Sehat
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Pujibawa Rahma
    Belum ada peringkat
  • Bab I Siap Print
    Bab I Siap Print
    Dokumen14 halaman
    Bab I Siap Print
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Tugas KDM
    Tugas KDM
    Dokumen2 halaman
    Tugas KDM
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • ALAT
    ALAT
    Dokumen3 halaman
    ALAT
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen19 halaman
    Bab 1
    Debby Inda
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar, Daftar Isi
    Kata Pengantar, Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar, Daftar Isi
    Yuni Rosliana
    Belum ada peringkat