Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Gaya hidup dan persaingan hidup menjadi semakin tinggi. Hal inidisebabkan karena tuntutan atau
kebutuhan hidup yang semakinmeningkat seperti pemenuhan kebutuhan ekonomi sandang,
pangan,papan, pemenuhan rasa sayang, rasa aman dan aktualisasi diri dapatmengakibatkan tingginya
tingkat stress dikalangan masyarakat jugaindividu kurang atau tidak mampu dalam menggunakan
mekanismekoping dan gagal dalam beradaptasi maka individu mengalami berbagaipenyakit baik fisik
maupun mental. Akibat-akibat stress terhadapseseorang dapt bermacam-macam dan hal ini tergantung
pola kekuatankonsep dirinya yang akhirnya menentukan besar kecilnya toleransiseseorang terhadap
stres, tetapi meskipun demikian fleksibelitas dan adaptasibilitas juga diperlukan agar seseorangdapat
menghadapi stresnya dengan baik. (Rasmun,2004,p.1)

Harga diri rendah adalah kondisi seseorang yang menilai keberadaan dirinya lebih rendah dibandingkan
orang lain yang berpikir tentang hal negatif diri sendiri sebagai individu yang gagal, tidak mampu dan
tidak berprestasi (Keliat, 2010). Fitria (2009) juga menyebutkan, harga diri rendah merupakan kondisi
seseorang dimana ia merasa bahwa dirinya tidak diterima dilingkungan dan gambaran-gambaran negatif
tentang dirinya.

Harga diri rendah dapat dibagi menjadi dua yaitu, harga diri rendah situasional dan harga diri rendah
kronik. Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya memiliki harga
diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon terhadap suatu kejadian. Apabila
dari harga diri rendah situasional tidak ditangani segera, maka lama kelamaan dapat menjadi harga diri
rendah kronik.

Semakin rendah harga diri seseorang akan lebih berisiko terkena gangguan kepribadian. Pada beberapa
penelitian mengaitkan rendahnya harga diri dengan adanya kecemasan sosial. Sebuah penelitian
menyatakan jika orang yang memiliki harga diri yang rendah akan memiliki perasaan takut gagal ketika
terlibat dalam hubungan sosial ( Fitria, 2013). Penelitian yang dilakukan Simbar, Ruindungan dan Solang
(2015) menyebutkan bahwa 26,7% anak memiliki harga diri rendah situasional pasca mendapat
perlakuan bullying yaitu menarik diri dari lingkungan sekitar untuk memperoleh rasa aman. Jika ini terus
berlanjut pada anak-anak maka akan muncul ide bunuh diri hingga percobaan bunuh diri karena
perasaan malu (Espelage, 2012).

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaiamana konsep dasar harga diri rendah

2. Bagaimana asuhan keperawatan harga diri rendah

TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep dasar harga diri rendah

2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan harga diri rendah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri,
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri
sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu,
mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial. Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi
penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.

B. Saran

Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan pembaca dapat menerapkan isi dari makalah
ini tentang “harga Diri Rendah". Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah kami yang selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai