Jurnal 1
Hubungan Antara Pengawasan, Prosedur Kerja Dan Kondisi Fisik Dengan Terjadinya
Kecelakaan Kerja Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Permata Bunda
Medan Tahun 2017 (Jurnal Jumantik Vol. 3 No. 2 Desember 2018 – Mei 2019)
1. Judul Artikel
Pada judul artikel terdapat 23 kata, sangat detail dan mudah dipahami yang nantinya akan
diuraikan pembahasannya mengenai judul artikel tersebut.
Mencakup inti-inti atau pokok-pokok terkait penelitian tersebut, dan ini sudah sesuai
dengan kaidah atau syarat syarat pada abstrak yaitu memuat (latar belakang masalah, tujuan
penelitian, metode, hasil, dan kesimpulan). Panjang abstrak 113 kata (sesuai kaidah 150-200
kata), dengan kata kunci Pengawasan, Prosedur Kerja, Kondisi Fisik, Kecelakaan Kerja. Abstrak
yang digunakan hanya dalam bahasa Inggris.
3. Metode Penelitian
Hasil penelitian pada artikel tersebut dicantumkannya bukti berupa data kemudian
dibahas satu persatu bahwa terdapat hubungan pengawasan, prosedur kerja, dan kondisi fisik
dengan terjadinya kecelakaan kerja pada perawat di RS Permata Bunda Medan
Pengawasan
Hubungan Kondisi Fisik dengan Kecelakaan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Permata Bunda
Kondisi fisik yang tidak sehat dapat mengurangi kapasitas kerja dan ketahanan tubuh
pekerja. Para perawat pelaksana di Rumah Sakit Permata Bunda menyatakan sering
mengantuk pada saat bekerja terkhusunya pada shift malam, ada juga yang menyatakan
akibat kelelahan pada saat bekerja, beberapa perawat juga mengeluh mengalami sakit
punggung sehingga menggangu proses bekerja karena keluhan tersebut. Hasil observasi atas
kondisi fisik, disimpulkan bahwa banyaknya pasien, jam kerja dan kondisi lingkungan yang
mengakibatkan kondisi fisik mereka terganggu. Pasien-pasien di ruangan sering memanggil
perawat seperti meminta agar mengganti infus, pasien yang mengeluh kesakitan dan
cenderung marah-marah terhadap perawat, sehingga perawat cepat lelah hingga stress dan
sakit kepala. Jam kerja yang cenderung lama pun membuat mereka mudah mengantuk dan
terkadang kondisi lingkungan kerja yang kurang baik. Lemahnya kondisi fisik perawat
menyebabkan perawat kurang berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya dan terkadang lalai dalam mengerjakan tugas tersebut yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya kecelakaan kerja. Kelelahan dalam bekerja akan menurunkan kinerja dan
menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan peluang
terjadinya kecelakaan kerja.
5. Kesimpulan
Kesimpulan pada artikel tersebut padat, singkat, dan dipertegaskannya kembali terkait
poin – poin mengenai hasil penelitian tersebut yaitu terdapat hubungan pengawasan, prosedur
kerja, dan kondisi fisik dengan terjadinya kecelakaan kerja pada perawat.