Tugas RPS MTK 2
Tugas RPS MTK 2
Tahap 1.
Pengenalan. Siswa mulai belajar mengenal suatu
bangun geometri secara keseluruhan.
Tahap 2.
Analisis. Siswa sudah mengenal sifat-sifat yang
dimiliki bangun geometri yang ramati.
Tahap 3.
Pengurutan.Siswa dapat mengurutkan bangun-bangun
geometri yang satu dengan lainnya saling
berhubungan.
Tahap 4.
Deduksi. Siswa mampu menarik kesimpulan secara
deduktif yaitu dari umum ke khusus.
Tahap 5. Akurasi.
Teori Belajar Brownell dan Van Egen.
Menurut teori Makna dari Brownell dan Van Egen
menyatakan Bahwa pada situasi pembelajaran yang
bermakna selalu terdapat 3 unsur, Yaitu :
a. adanya suatu kejadian, benda dan tindakan
b. adanya simbol yang mewakili unsur-unsur
c. adanya individu yang menafsirkan simbol tersebut.
Teori Belajar Gagne.
a. Objek belajar matematika ada 2 , yaitu : Objek
langsung ( Fakta ,operasi ,konsep , dan prinsip ), dan
objek tidak langsung (kemampuan menyelidiki
,memecahkan masalah , disiplin diri .bersikap positif ,
dan tahu bagaimana semestinya belajar).
b. Tipe belajar ada 8, mulai dari sederhana sampai
dengan kompleks yaitu: belajar isyarat, stimulasi
respons, rangkaian gerak, rangkaian verbal, belajar
membedakan, belajar konsep, belajar aturan dan
pemecahan masalah.
D. MEMBEDAKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SD
Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar Secara luas,
Joyce dan Weil (2000:13) mengemukakan bahwa model pembelajaran
merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan
perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit pembelajaran,
perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multi media, dan
bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat mengajar menurut
Joyce dan Weil adalah membantu belajar (peserta didik) memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar
bagaimana cara belajar.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita
gunakan untuk mendesain pola – pola mengajar secara tatap muka di
dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan
material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku – buku, film
– film, tipe – tipe, program – program media komputer, dan kurikulum
(sebagai kursus untuk belajar). Setiap model mengarahkan kita untuk
mendesain pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai
bebagai tujuan. Sebagaimana pendapat Joice, dkk (1992:1).
Makna Model Pembelajaran Matematika
Model dan pendekatan pada pembelajaran matematika sangat memiliki
peranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Karena model-model
dan pendekatan pada matematika akan membawa setiap siswa untuk kita
sebagai pelajaran untuk menjdi lebih efektif dalam belajar. Tentunya
seorang guru, dituntut untuk mampu mengembangkan serta
menerapkankannya dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan
demikian efektivitas pembelajaran matematika akan berjalan dengan baik
dan berkualitas.
Pada bagian pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tingkat
kedalaman atau pendekatan dan model apa saja yang digunakan dalam
pembelajaran matematika tersebut. Dalam hal ini, tentunya seorang guru
harus memiliki sikap yang mengerti dan mengetahui akan kemampuan
dalam menyampaikan materi atau model pembelajaran yang akan
digunakan. Dimana, jika seorang guru tidak memperhatikan tahap
perkembangan dan apa yang dialami siswa akibatnya akan mengalami
kesulitan karena cara penyampaian model yang diterapkan tidak
sesuai/tidak bisa diserap oleh siswa pada saat pembelajaran. Karena itu,
begitu pentingnya pengetahuan tentang bagaimana pembelajaran akan
pendekatan model yang akan dapat dimengerti.
2. Penilaian Tugas
Salah satu kegiatan guru matematika di SD adalah memilihkan dan
memberikan tugas kepada para siswa. Tugas tersebut dapat berupa
pertanyaan, masalah, latihan soal, karangan atau bentuk lainnya.
3. Penilaian Kemampuan Matematika dalam Belajar Matematika di SD
Untuk memperoleh data tentang kemampuan matematika para siswa,
salah satu metode yang digunakan adalah tes.
4. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, banyak informasi tentang siswa
yang dapat diamati dan dikumpulkan oleh guru. Informasi yang terkait
dengan siswa antara lain adalah motivasi, perhatian, rasa ingin tau,
ketabahan, semangat dan lain sebagainya. Informasi yang demikian
tersebut sangat sulit dikumpulkan dengan menggunakan teknik atau
metode penilaian khusus. Salah satu diantaranya adalah metode observasi
atau pengamatan. Pengamatan ini dapat dilakukan secara tidak formal
atau tidak terstruktur.
5. Wawancara
Wawancara biasa dilakukan secara langsung dan “berhadapan” antar
wawancara dengan yang diwawancarai. Metode ini digunakan karena
teknik pengumpulan data atau informasi yang menggunakan tes buatan
guru kurang mampu mengungkapkan secara tuntas pengetahuan
konseptual dan penalaran siswa.
Contoh :
1). Tulislah bilangan 1 sampai 10 menggunakan angka
dan huruf kemudian bacalah!
1=Satu
2=Dua
3=Tiga
4=empat
5=Lima
6=Enam
7=Tujuh
8=Delapan
9=Sembilan
10=Sepuluh
2. Pertanyaan untuk kelas 2 dan 3 :
a. Hitunglah! 400 + 30 + 2 = ….
b. Tulislah nama bilangannya! 312 = ….
c. Tulislah lambang bilangannya! Delapan ratus tiga puluh
= ….
a. 400 + 30 + 2 = 432
b. Nama bilangan 312 = Tiga ratus dua belas
c. Lambang bilangan Delapan ratus tiga puluh = 830
b. Diketahui :
Persediaan telur Bu Atik: 267 butir
Telur terjual: 159 butir
Jawab :
Jumlah telur yang belum terjual = Jumlah telur awal – dijual
= 267 – 159
= 108
Jadi, jumlah telur Bu Atik yang belum terjual adalah 108 butir.
Daftar Pusaka
TENTANG KITA
MINEWS - Megaportal berbasis media online dan tv streaming yang menyajikan informasi
dari sudut pandang berbeda dan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa.
Hubungi kami: redaksi@minews.id
6-7 (Membuat alat peraga pembelajaran bilangan dan lambangnya di Sd &
membuat scenario pembelajaran bilangan dan lambangnya di Sd).
2. Dedak-dekak
Dekak-dekak berfungsi untuk menanamkan konsep nilai tempat operasi
penjumlahan dan pengurangan. Berikut ini merupakan contoh alat peraga
dekak-dekak.
A. Kompetensi Dasar
7.1 Mengenal lambang bilangan romawi
7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan romawi dan sebaliknya
C. Materi Essensial
Ketentuan menuliskan lambang bilangan romawi
Pendahuluan
1. 5
o Membacakan indikator dan kompetensi yang
Mendengarkan indikator
diharapkan
o Menugaskan siswa untuk
Mengumpulkan pekerjaan rumah
mengumpulkan pekerjaan rumah
2. Kegiatan Inti 50
o Menugaskan Uji kompetensi Bab 7 Hlm. 57 Mengerjakan ji kompetensi
Penutup
3. o Mendengarkan motivasi agar 5
lebih rajin mengerjakan soal
Mengetahui Jakarta,
Kenny CH Titjo
A. Alat Peraga
Batang Cuisenaire atau Kubus Unifix
Untuk memberikan pemahaman dengan baik, maka alat praga seperti
batang cuisenaire atau kubus Unfix dapat digunakan untuk mengenalkan
algoritma penjumlahan.
Sebagaimana diketahui, batang cuisenaire terdiri atas batang satuan,
batang puluhan, batang ratusan, dan batang ribuan. Batang satuannya
berbentuk kubus dengan dimensi 1cm X 1cm X 1cm,
batang puluhannya berbentuk balok yang besarnya sama dengan sepuluh
batang satuan yang dijadikan satu sehingga memanjang dengan dimensi
10 cm X 10 cm X 10 cm, batang ratusannya berbentuk balok yang
besarnya sama dengan sepuluh batang puluhan yang di gabung menjadi
satu dengan dimensi 10 cm X 10 cm X 10 cm.
Daftar Pusaka
4. Sifat Distributif
● Sifat distributif kiri perkalian terhadap penjumlahan,
yaitu untuk sembarang bilangan bulat a, b dan c berlaku sifat
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
● Sifat distributif kanan perkalian terhadap jumlah yaitu
untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku sifat (a +
b) x c = (a x c) + (b x c)
5. Unsur Identitas Penjumlahan
● Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0
+ a = a sehingga 0 disebut unsur identitas penjumlahan
6. Unsur Identitas Perkalian
● Untuk setiap bilangan bulat a, ada dengan tunggal
bilangan bulat 1 sehingga a x 1 = 1 x a = 1 sehingga satu
disebut unsur identitas perkalian.
Sifat kesamaan berikut penting untuk diketahui :
1).Refleksi yaitu setiap bilangan bulat a berlaku a = a
2).Simestris yaitu jika a = b maka b = a untuk sembarang
bilangan bulat a, dan b
3).Transitif yaitu jika a = b dan b = c untuk sembarang bilangan
bulat a, b, dan c.
4).Substitusi yaitu jika a = b maka dapat disubstitusikan untuk a,
dalam suatu pernyataan tanpa merubah nilai dari pernyataan tersebut.
Dalam bilngan cacah, ada 4 macam operasi utama yang berlaku pada
bilangan bulat. Operasi yang dimaksud adalah penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Keempat operasi pada bilangan
bulat ini sangat erat hubungannya dengan operasi pada bilangan cacah.
1. Operasi Perjumlahan
Apabila a dan b bilangan cacah definisi a + b telah disajikan. Tetapi bila
sedikitnya satu dari A dan B tersebut merupakan bilangan bulat negatif,
maka definisi penjumlahan nya adalah sebagai berikut:
Definisi (7):
1) a+b=(a+b) jika a dan b bilangan bulat tak negatif
2) a+b=a+b jika a dan b bilangan bulat tak negatif serta a>b
3) a+b=0 jika a dan b adalah bilangan bulat tak negatif dan a=b
4) a+ -b=(b-a) jika a dan b adalah bilangan bulat tak negatif dan a<b
Agar lebih jelas, perhatian contoh berikut:
2+5=(2+5)=7
7+3=1-3=4
4+4=0 dan 2+2=0
2. Operasi Pengurangan
Pada bilangan cacah kita mendefinisikan pengurangan dengan
menggunakan Penjumlahan. Contohnya adalah "7-2=?". Soal ini
berarti “bilangan cacah apa yang harus ditambahkan kepada 2 agar
diperoleh 7?” bilangan yang dimaksud adalah 5 sebab 2 + 3 = 7.
Pada bilangan bulat, kita mendefinisikan pengurangan dengan cara
yang sama. Misalnya “8-3=?” sama dengan pertanyaannya
“Bilangan bulat apa yang harus ditambahkan pada 3 agar diperoleh
8?” bilangannya dicari adalah 5, sebab 3 + 5 = 8 contoh lain adalah
3-5-2 sebab 5 +(-2 )= 3.
Sifat-sifat pengurangan Bilangan Bulat
Bilangan bulat a dikurangi bilangan bulat sama artinya dngan bulat
a ditambakan dari lawan bilangan bulat, atau dapat ditulis a – b = a
+ (-b)
Pengurangan bilangan cacah tiak bersifat tertutup, artinya bila
suatu bilangan cacah dikurangkan dengan bilangan cacah lain,
hasilnya belum tentu bilangan cacah. Pengurangan bilangan cacah
(a-b) menghasilkan bilangan cacah hanya jika a b.
3. Operasi Perkalihan
Jika sedikitnya satu dari dua bilangan bulat yang dikalikan adalah
bilangan bulat negatif maka didefinisikannya adalah sebagai
berikut:
1. Definisi (9): Jika a dan b bilangan cacah, maka (-a). (-b) =a.b
2. Jika a dan b bilangan cacah, maka a. (-b) =-(a.b)
Definisi ini dapat dinyatakan kembali sebagai berikut:
1) hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda sama adalah
bilangan bulat negatif.
2) Hasil kali dua bilangan bulat yang bertanda sama adalah
bilangan bulat positif.
Contohnya sebagai berikut:
(-3).(-2)=3.2=6
5.(-2)=-(5.2)=-10